TAHUN 2007 A. KONDISI UMUM A.1. PENCAPAIAN TAHUN 2005 DAN PERKIRAAN TAHUN 2006 Secara ringkas pelaksanaan pembangunan pada tahun pertama dan perkiraan pada tahun kedua RPJM Tahun 20042009 memberikan beberapa kemajuan penting dalam pelaksanaan ketiga agenda pembangunan yaitu Me!ujudkan "nd#nesia $ang %man dan &amai' Menciptakan "nd#nesia $ang %dil dan &em#kratis' serta Meningkatkan (esejahteraan Rakyat) (emajuan penting tersebut adalah sebagai berikut) AGENDA AMAN DAN DAMAI &alam pelaksanaan %genda %man dan &amai dicapai kemajuan yang berarti tercermin dari k#ndisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang secara umum makin k#ndusi*) +erbagai upaya penegakan hukum di bidang perjudian, illegal logging dan illegal fishing, k#rupsi, peredaran gelap dan pr#duksi nark#ba menunjukkan kemajuan yang signi*ikan) Penga!alan pr#ses p#litik di daerah khususnya pemilihan kepala daerah, meskipun sering memunculkan gej#lak karena benturan dari pendukung cal#n kepala daerah, dapat berjalan dengan baik) (emajuan dalam pelaksanaan %genda %man dan &amai juga ditunjukkan #leh keberhasilan aparat kep#lisian dalam menangkap gemb#ng ter#risme &r) %-ahari) (eberhasilan ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kep#lisian dalam pencegahan dan penanggulangan ter#risme) Selanjutnya untuk meningkatkan e*ekti.itas penanganan k#n*lik khususnya k#n*lik S%R% di P#s# telah dibentuk (#mand# /perasi (eamanan Sula!esi Tengah yang mulai ber#perasi pada a!al Januari 2000) &engan pembentukan k#mand# #perasi tersebut diharapkan k#n*lik h#ris#ntal antar masyarakat dapat semakin diredakan) Tercapainya kesepakatan 1elsinki pada tanggal 23 %gustus 2003 merupakan kemajuan yang sangat berarti dalam upaya penyelesaian masalah separatisme di %ceh) Penghancuran seluruh persenjataan milik 4%M, penarikan pasukan n#n #rganik T5" dan P#lri, serta timbulnya kesadaran bersama akan pentingnya kedamaian, merupakan m#dal dasar pencapaian k#ndisi keamanan dan ketertiban masyarakat %ceh yang sedang melakukan rehabilitasi dan rek#nstruksi pasca gempa Tsunami) Sementara itu, gerakan separatis di Papua terutama upaya internasi#nalisasi pr#ses integrasi Papua ke dalam 5(R" mengalami peningkatan eskalasi) 5amun melalui upaya k#ntra dipl#masi, pihak luar negeri mampu diyakinkan untuk tetap mengakui Papua sebagai bagian dari 5egara (esatuan Republik "nd#nesia) &alam tahun 2000, penciptaan k#ndisi aman dan damai dilakukan melalui upaya6 upaya penyelesaian dan pencegahan k#n*lik) Penyelesaian %ceh dengan telah ditandatanganinya M#7 1elsinki dititikberatkan antara lain pada kelanjutan pencapaian M#7 termasuk pelaksanaan Pilkada dan tersusunnya 7ndang67ndang Pemerintahan %ceh) Sedangkan penyelesaian dan pencegahan k#n*lik di beberapa daerah akan di#rientasikan untuk mengatasi dampak6dampak kekerasan *isik dan psik#l#gis dengan melibatkan peran #rganisasi6#rganisasi kemasyarakatan termasuk pranata6pranata adat l#kal dan aparatur pemerintah sebagai dan atau mediat#r serta peningkatan penyediaan in*#rmasi publik) 1al lain yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan6kegiatan memperkuat ikatan kebangsaan dan pengembangan ruang dial#g untuk meningkatkan rasa saling percaya di dalam masyarakat) AGENDA ADIL DAN DEMOKRATIS &alam pelaksanaan agenda adil dan dem#kratis dicapai beberapa kemajuan penting) Salah satunya adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum dan re*#rmasi bir#krasi) (emajuan ini tidak terlepas dari ber*ungsinya kelembagaan yang ada yaitu (#misi Pemberantasan Tindak Pidana (#rupsi, Pengadilan Tindak Pidana (#rupsi, Tim (##rdinasi Pemberantasan (#rupsi, serta k#mitmen yang kuat dari Presiden untuk mend#r#ng penegakan hukum) Sejak tahun 2004, pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan perundang6undangan untuk memberantas tindak pidana k#rupsi) 1ingga akhir tahun 2003, Presiden dan &PR telah mengeluarkan Surat "-in Pemeriksaan terhadap pejabat negara yang terindikasi tersangkut kasus k#rupsi sebanyak 200 buah dari 228 permintaan yang diajukan #leh (ejaksaan %gung) &alam pada itu, pembangunan bidang penyelenggaraan negara diarahkan pada re*#rmasi bir#krasi, sejalan dengan upaya pemberantasan k#rupsi dan penegakkan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara) (etiga bidang tersebut dilaksanakan saling terkait dan mendukung) Pemberantasan k#rupsi dilakukan dengan melanjutkan berbagai upaya sistematis untuk memberantas k#rupsi, antara lain percepatan penerbitan peraturan perundang6undangan yang mengatur i-in pemeriksaan terhadap penyelenggaraan negara, audit reguler atas kekayaan seluruh pejabat pemerintah dan pejabat negara, peningkatan e*ekti.itas dan penguatan lembaga yang *ungsi dan tugasnya mencegah dan memberantas k#rupsi, penuntasan kasus6kasus k#rupsi, serta peningkatan kualitas penga!asan) Sedangkan re*#rmasi bir#krasi dilakukan melalui penyempurnaan dan percepatan implementasi ped#man pelayanan pengaduan masyarakat, peningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi negara, penyelesaian dan penerapan peraturan perundang6undangan tentang kelembagaan dan ketatalaksanaan bir#krasi, peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan pega!ai, penyempurnaan sistem remunerasi P5S, serta peningkatan keberdayaan masyarakat (eberhasilan lain dalam %genda %dil dan &em#kratis adalah pelaksanaan pemilihan kepala daerah) Meskipun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, pemilihan kepala daerah secara langsung berjalan dengan aman, adil, dan dem#krastis) Sampai dengan akhir tahun 2003, telah dilaksanakan 220 pemilihan kepala daerah secara langsung meliputi 22 pr#.insi, 280 kabupaten, dan 93 k#ta dan pada tahun 2000 ")2 6 2 diperkirakan sebanyak 83 pemilihan kepala daerah secara langsung yang meliputi : pr#.insi dan :8 kabupaten;k#ta) AGENDA KESEJAHTERAAN RAKYAT Pelaksanaan %genda Meningkatkan (esejahteraan Rakyat dihadapkan pada berbagai tantangan antara lain bencana alam di daerah, kekuatiran terhadap !abah penyakit, serta meningkatnya tekanan eksternal terhadap stabilitas ek#n#mi di dalam negeri) +encana alam gempa bumi di %l#r dan 5abire, bencana alam gempa bumi dan gel#mbang tsunami di 5anggr#e %ceh &arussalam dan (epulauan 5ias, serta bencana alam banjir dan l#ngs#r yang baru saja terjadi di beberapa daerah di Sumatra, Ja!a dan (alimantan, telah mengakibatkan banyaknya k#rban ji!a dan kerugian material yang sangat besar) Selain itu, beberapa kejadian luar biasa yang terjadi di beberapa daerah, seperti adanya penyebaran .irus *lu burung dan terjadinya musibah kekurangan pangan di Papua, juga menunjukan beragamnya bencana kemanusiaan yang dihadapi #leh bangsa "nd#nesia, yang jelas membutuhkan penanganan secara khusus) Sesuai dengan tahapan penanggulangan bencana, pemulihan terhadap daerah6daerah yang tertimpa bencana terus ditingkatkan dengan memantapkan tahap rehabilitasi dari tiga pentahapan yang direncanakan) Meningkatnya ketidakstabilan ek#n#mi pada tahun 2003 mengurangi kemampuan ek#n#mi untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai) Meskipun perek#n#mian "nd#nesia tahun 2003 tumbuh sebesar 3,0 persen, lebih tinggi dari tahun 2004 <3,2 persen=, tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin belum mampu dikurangi) Pada bulan >ebruari dan /kt#ber 2003, jumlah angkatan kerja yang bekerja bertambah sebesar 2,8 juta ji!a dan 2,9 juta #rang dibandingkan bulan %gustus 2004) Sedangkan lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan >ebruari dan /kt#ber 2003 masing6masing sebesar 2,2 juta #rang dan 2,0 juta #rang) &engan pertambahan angkatan kerja yang lebih besar dari lapangan kerja baru, pengangguran terbuka pada bulan >ebruari 2003 meningkat menjadi 20,8 juta #rang <20,9 persen= dan pada bulan /kt#ber 2003 diperkirakan menjadi 22,0 juta #rang <20,8 persen=)
1arga minyak dunia dan suku bunga >ed >unds yang terus meningkat sejak paruh kedua tahun 2004 memberi tekanan yang berat terhadap stabilitas m#neter dan ketahanan *iskal) Rupiah sempat melemah dan kekuatiran terhadap ketahanan *iskal meningkat) 7ntuk menjaga ketahanan *iskal dan menahan gej#lak rupiah, harga ++M di dalam negeri dinaikkan dua kali dalam tahun 2003 serta ditempuh kebijakan m#neter yang ketat melalui kenaikan suku bunga) Sejak akhir %gustus 2003, +" rate ditingkatkan lima kali hingga pada bulan &esember 2003 mencapai 22,:3 persen) Rangkaian kebijakan ini mampu menjaga kembali stabilitas rupiah meskipun terjadi l#njakan yang tinggi pada laju in*lasi bulan /kt#ber 2003) Secara bertahap nilai tukar rupiah yang sempat mele!ati Rp 20)000,6 per d#lar %S menguat kembali) &alam keseluruhan tahun 2003, nilai tukar rupiah mencapai Rp 9):03 per d#lar %S) ?aju in*lasi tahunan <y6#6y= yang sempat mencapai 2:,9 persen dan 28,4 persen pada bulan /kt#ber dan 5#.ember 2003 melunak menjadi 2:,2 persen pada bulan &esember 2003) Membaiknya stabilitas m#neter mend#r#ng kembali kinerja pasar m#dal kita) "ndeks 1arga Saham 4abungan ")2 6 9 di +ursa @*ek Jakarta yang sempat melemah di ba!ah angka 2000, kembali meningkat dan ditutup pada angka 2)202,0 atau menguat 9,0 persen dibandingkan akhir tahun 2004) &alam tahun 2000, stabilitas ek#n#mi akan ditingkatkan terutama untuk menurunkan laju in*lasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah) (##rdinasi dan sinkr#nisasi kebijakan *iskal dan m#neter ditingkatkan dengan memperhatikan timing dari implementasi kebijakan *iskal dan m#neter serta pengaruhnya terhadap perek#n#mian secara menyeluruh) (ebijakan m#neter diarahkan untuk mengendalikan likuiditas perek#n#mian dengan mengupayakan suku bunga yang secara riil mampu menjaga kepercayaan terhadap rupiah serta mengurangi tekanan in*lasi) Selanjutnya, pertumbuhan ek#n#mi akan did#r#ng sejak a!al tahun 2000 #leh kebijakan *iskal dan diperkuat #leh kebijakan m#neter yang mel#nggar pada tri!ulan """ atau "A;2000) Meskipun kebijakan *iskal pada tahun 2000 tetap diarahkan untuk mengurangi de*isit anggaran sebesar 0,: persen P&+, pengaruh peluncuran dana pada a!al tahun 2000 dapat memberi d#r#ngan bagi kegiatan ek#n#mi dan pada gilirannya akan memberi pengaruh pada peningkatan daya beli masyarakat) &#r#ngan *iskal terhadap perek#n#mian juga akan diberikan #leh belanja daerah dengan semakin besarnya *ungsi pelayanan masyarakat yang diberikan #leh daerah) (eselarasan antara %P+5 dan %P+& sangat penting untuk meningkatkan e*ekti.itas dari penggunaannya) &engan tekanan in*lasi yang melunak pada tri!ulan """;2000, kebijakan m#neter diharapkan mel#nggar pada tri!ulan """ atau "A;2000 dan diperkirakan akan makin mend#r#ng kegiatan in.estasi yang iklimnya akan dibenahi sejak a!al tahun 2000) &engan upaya6upaya ini, perek#n#mian tahun 2000 diperkirakan lebih baik dari tahun 2003) Stabilitas ek#n#mi diperkirakan membaik dengan nilai tukar yang relati* stabil, laju in*lasi yang terkendali, serta suku bunga yang menurun) Pada akhir tahun 2000, laju in*lasi diperkirakan menurun menjadi sekitar 8 9 persen) &engan d#r#ngan pada pertumbuhan ek#n#mi sejak a!al tahun 2000 melalui peman*aatan pengeluaran pemerintah serta peningkatan in.estasi dan penguatan daya beli masyarakat, pertumbuhan ek#n#mi dalam keseluruhan tahun 2000 diupayakan mencapai 0,2 0,2 persen) Resik# pertumbuhan ek#n#mi yang lebih rendah dari 0 persen masih ada apabila terjadi gej#lak eksternal yang besar serta lambatnya penguatan daya beli masyarakat dan peningkatan in.estasi) 7paya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus did#r#ng #leh peningkatan pendidikan dan kesehatan) +erbagai upaya pembangunan pendidikan memberikan hasil yang cukup baik, antara lain terlihat pada peningkatan angka partisipasi kasar <%P(= di setiap jenjang pendidikan) Pada tahun 2004 %P( pada jenjang S&;M" dan SMP;MTs masing6masing telah mencapai 20:,2 persen dan 82,2 persen, sedangkan %P( pada jenjang SM%;SM(;M% telah mencapai 34,4 persen <Susenas 2004=) Rata6rata lama sek#lah penduduk berusia 23 tahun ke atas meningkat menjadi :,2 tahun dan angka buta aksara kel#mp#k usia yang sama dapat diturunkan menjadi 9,0 persen) Sementara itu, status kesehatan dan gi-i masyarakat "nd#nesia juga mengalami peningkatan, antara lain terlihat pada angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, usia harapan hidup, dan pre.alensi kurang gi-i) %ngka kematian bayi menurun dari 40 <299:= menjadi 93 per 2)000 kelahiran hidup <S&(", 20022009=) %ngka kematian ibu melahirkan menurun dari 994 <299:= menjadi 90: per 200)000 kelahiran hidup <S&(", 200262009=) 7mur ")2 6 4 harapan hidup meningkat dari 03,8 tahun <2999= menjadi 00,2 tahun <2009=) Pre.alensi gi-i kurang menurun dari 94,4 persen <2999= menjadi 2:,3 persen <2004=) 5amun dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung terjadi stagnasi) A.2. MASALAH DAN TANTANGAN POKOK TAHUN 2007 +erdasarkan berbagai kemajuan p#k#k yang dicapai pada tahun 2003 dan perkiraan pada tahun 2000, masalah dan tantangan utama yang harus dipecahkan dan dihadapi pada tahun 200: adalah sebagai berikut) M%S"1 +@S%R5$% J7M?%1 P@5&7&7( $%54 1"&7P &" +%B%1 4%R"S (@M"S("5%5) (enaikan harga bahan bakar minyak <++M= dalam negeri berp#tensi menambah jumlah masyarakat miskin) Pada tahun 2003, jumlah penduduk miskin diperkirakan sebesar 93,2 juta ji!a atau 23,8 persen dari jumlah penduduk) 2 7paya6upaya penanggulangan kemiskinan tidak saja semata6mata dilihat dari kemampuannya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga upaya6upaya lain untuk memenuhi kebutuhan dasar) 7paya6 upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan melihat aspek yang si*atnya multi dimensi) 7paya penanggulangan kemiskinan di*#kuskan pada Pertama, perluasan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan, kesehatan, in*rastruktur dasar, dan kesempatan memper#leh pekerjaan dan berusaha) (edua, upaya penanggulangan kemiskinan memerlukan upaya yang bersi*at pemberdayaan) 7paya pemberdayaan masyarakat miskin menjadi penting karena akan mendudukkan mereka bukan sebagai #byek melainkan subyek berbagai upaya penanggulangan kemiskinan) 7ntuk meningkatkan p#sisi ta!ar masyarakat miskin, diperlukan berbagai upaya pemberdayaan agar masyarakat miskin lebih berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pr#ses pembangunan) Selain itu diperlukan upaya pemberdayaan agar masyarakat miskin dapat berpartisipasi dalam kegiatan ek#n#mi sehingga mengubah pandangan terhadap masyarakat miskin dari beban <liabilities= menjadi p#tensi <assets=) +erbagai pr#ses pemenuhan kebutuhan dasar dan pemberdayaan tersebut di atas perlu didukung #leh perbaikan sistem bantuan dan jaminan s#sial serta kebijakan ek#n#mi yang pro-poor termasuk tata kel#la pemerintahan yang baik) +eberapa masalah p#k#k yang dihadapi #leh masyarakat miskin antara lain sebagai berikut) Pertama, kera!anan pangan dan kurangnya penanganan masalah gi-i kurang) Rendahnya kemampuan daya beli dan kesadaran masyarakat akan pangan dengan gi-i yang layak merupakan pers#alan utama bagi masyarakat miskin) +erdasarkan data yang digunakan #leh M&4s dalam indikat#r kelaparan, hampir dua6pertiga penduduk "nd#nesia berada di ba!ah asupan 2200 kal#ri per kapita;hari) &ata Susenas tahun 2009 menyebutkan bah!a jumlah anak balita yang mengalami kurang gi-i tercatat 2:,3 persen dari jumlah t#tal anak balita) +erbagai kasus gi-i kurang dan ra!an pangan terutama di daerah6daerah terpencil dan tertinggal menunjukkan pers#alan terbatasnya in*rastruktur dasar seperti jalan, sarana perhubungan, listrik, dan sarana dan prasarana pr#duksi, yang menghambat berkembangnya di.ersi*ikasi pangan dan usaha ek#n#mi masyarakat miskin di daerah6daerah tersebut) (#ndisi ini diperparah #leh rendahnya pengetahuan masyarakat tentang asupan gi-i yang baik) 2 Perkiraan sementara +PS
")2 6 3 (edua, terbatasnya akses atas kebutuhan dasar terutama pendidikan, kesehatan, dan in*rastruktur dasar) Selama ini kel#mp#k masyarakat miskin dihadapkan pada masalah tingginya biaya pendidikan) Meskipun SPP untuk jenjang S&;M" telah dihapuskan pada kenyataannya masih ada pengeluaran lain di luar iuran sek#lah yang menghambat masyarakat miskin menyek#lahkan anaknya) Putus sek#lah juga masih terjadi, terutama pada jenjang pendidikan menengah, karena alasan anak harus membantu #rangtua mencari na*kah) (el#mp#k masyarakat miskin juga dihadapkan pada mahalnya biaya peng#batan dan pera!atan, jauhnya tempat pelayanan kesehatan, dan rendahnya jaminan kesehatan) Pada kel#mp#k termiskin, hanya sekitar 23 persen yang memiliki (artu Sehat <(S=) Rendahnya peman*aatan pelayanan kesehatan antara lain disebabkan #leh ketidaktahuan tentang pr#ses pembuatan (S dan kurang dipahaminya man*aat pelayanan #leh pemegang (S) Selanjutnya tempat tinggal yang sehat dan layak juga merupakan kebutuhan dasar yang masih sulit dijangkau masyarakat miskin) &ata P#tensi &esa 2009 menunjukkan bah!a di sekitar 2: kabupaten;k#ta terdapat permukiman dengan jumlah keluarga lebih dari 29)000 yang bertempat tinggal di bantaran sungai dan permukiman kumuh) Pada lingkungan tempat tinggal yang tidak layak ini masyarakat miskin sering dihadapkan pada masalah keterbatasan air bersih, terutama air minum, dan sanitasi yang baik) (etiga, belum tersusunnya sistem perlindungan s#sial yang memadai) Perlindungan s#sial bagi masyarakat miskin, khususnya *akir miskin dan PM(S, diperlukan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri dan dapat mengakses sistem pelayanan s#sial dasar) Jumlah *akir miskin berdasarkan data +PS dan Pusdatin &epartemen S#sial tahun 2004 mencapai 24,8 juta ji!a dan jumlah PM(S mencapai 9,4 juta ji!a) 7paya yang telah dilakukan selama ini adalah dengan peningkatan pemberdayaan peran keluarga miskin) %kan tetapi dengan situasi ek#n#mi saat ini, yang ditandai dengan kenaikan harga bahan bakar minyak hingga dua kali dalam tahun 2003, telah menjadikan kel#mp#k masyarakat yang berada di dekat garis kemiskinan menjadi kel#mp#k rentan terhadap kemiskinan) (eempat, rendahnya perluasan kesempatan kerja dan berusaha) Tidak adanya aset yang dapat digunakan untuk penjaminan kredit menyebabkan mereka sulit mendapatkan perm#dalan dan akses terhadap sarana dan prasarana pr#duksi serta bantuan teknis yang diperlukan) Salah satunya disebabkan karena masyarakat miskin sering terkendala #leh tidak adanya hak kepemilikan atau hak penggunaan lahan tempat mereka tinggal atau berusaha) (endala ini juga dialami #leh para pelaku usaha mikr# dimana selain keterbatasan akses terhadap sarana dan prasarana pr#duksi juga karena masih rendahnya kapasitas para pelaku usaha mikr#) M%S"1 R@5T%55$% (@+@R?%5J7T%5 "5A@ST%S" &%5 R@5&%15$% &%$% S%"54 @(SP/R 5/56M"4%S) Meskipun in.estasi dan penerimaan eksp#r n#n migas meningkat sejak tahun 2004' kenaikannya cenderung melambat) Pada tahun 2003, in.estasi berupa pembentukan m#dal tetap brut# tumbuh 9,9 persen' lebih lambat dari tahun 2004 <24,0 persen=) Secara tri!ulanan, pertumbuhan pembentukan m#dal tetap brut# melambat sejak tri!ulan """;2004 dari 2:,4 persen menjadi 2,8 persen pada tri!ulan "A;2003 <y6#6 y=) Minat in.estasi sebagaimana yang tercermin dari nilai persetujuan PM&5 dan PM% juga masih jauh di ba!ah peri#de sebelum krisis) Penerimaan eksp#r n#n6migas, ")2 6 0 meskipun pada tahun 2003 meningkat sebesar 28,0 persen' kenaikannya lebih did#r#ng #leh peningkatan harga k#m#diti di pasar internasi#nal) (emampuan pr#duksi di dalam negeri belum mampu secara maksimal memenuhi permintaan eksternal yang tinggi) 7paya untuk mend#r#ng in.estasi dan meningkatkan daya saing eksp#r n#n6migas akan ditingkatkan) Tantangan ini semakin besar dengan kemungkinan melambatnya perek#n#mian dunia dan meningkatnya persaingan antar negara baik dalam menarik in.estasi maupun mempertahankan pangsa pasar eksp#rnya di luar negeri) Perbaikan iklim in.estasi dan peningkatan daya saing eksp#r n#n6migas diarahkan untuk mengurangi hambatan6hambatan p#k#k antara lain pr#sedur perijinan yang panjang, administrasi perpajakan dan kepabeanan, kepastian hukum, peraturan6peraturan daerah yang mengganggu, iklim ketenagakerjaan yang kurang k#ndusi*, serta in*rastruktur) P@M@571%5 (@+7T71%5 @5@R4" &" &%?%M 5@4@R" M%S"1 T@R(@5&%?%) Pengembangan enegi di dalam negeri dihadapkan pada masalah kebutuhannya yang terus meningkat serta ketergantungannya yang sangat besar pada sumber energi k#n.ensi#nal) Penggunaan energi primer selama ini masih bertumpu pada minyak bumi <34,4 persen=, gas bumi <20,3 persen=, batubara <24,2 persen=' sedangkan sumber6 sumber energi lainnya hanya sekitar 4,8 persen) Peman*aatan energi *inal juga masih bertumpu pada beberapa jenis, yaitu ++M <09 persen=, gas bumi <2: persen=, dan listrik <20 persen=) &isamping itu, k#nsumsi energi di dalam negeri juga relati* lebih b#r#s dibandingkan negara6negara lainnya) (etergantungan energi yang sangat tinggi pada minyak bumi dan kecenderungan menurunnya pr#duksi di dalam negeri akan meningkatkan kerentanan pembangunan terhadap gej#lak harga minyak dunia) Pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri juga dihadapkan pada kendala in*rastruktur energi yang terbatas dan tidak #ptimal yang pada gilirannya mengakibatkan terganggunya kelancaran dan distribusi energi) &alam kaitan itu, pemenuhan kebutuhan energi dihadapkan pada tantangan sebagai berikut) Pertama, mempercepat pencarian sumber energi sebagai upaya peningkatan cadangan sumber daya energi nasi#nal) (edua, meningkatkan pr#ses pr#duksi dan penciptaan nilai tambah pr#duksi melalui pr#ses peng#lahan energi *inal di dalam negeri dengan mend#r#ng peman*aatan dan penguasaan tekn#l#gi rancang bangun dalam menjamin kelancaran dan pemerataan distribusi energi *inal) (etiga, menyediakan energi kepada masyarakat dalam jumlah yang cukup dengan harga yang terjangkau) Pengurangan ketergantungan yang tinggi terhadap ++M did#r#ng dengan di.ersi*ikasi atau penganekaragaman energi guna mengembangkan peman*aatan dan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan sebagai energi alternati*, seperti panas bumi dan energi berbasis nabati, yakni biodiesel, dan biofuel) @nergi ini, terutama biodiesel, dan biofuel, apabila dikel#la dengan baik dapat memenuhi kebutuhan energi secara l#kal) Percepatan peman*aatan dan pengembangan energi alternati* juga membuka peluang usaha dan perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha mulai dari budi daya, peng#lahan dan niaganya) R@5&%15$% PR/&7(T"A"T%S P@RT%5"%5 &%?%M %RT" ?7%S &%5 +@?7M T@R(@?/?%5$% S7M+@R &%$% %?%M &%5 P/T@5S" @5@R4" T@R+%R7(%5 S@C%R% ")2 6 : /PT"M%?) 7paya untuk mend#r#ng pertanian dalam pembangunan dan pemenuhan kebutuhan pangan dihadapkan pada beberapa masalah p#k#k, yaitu masih rentannya pr#duksi padi sebagai akibat banyaknya bencana banjir dan tanah l#ngs#r yang terjadi pada akhir 2003 dan a!al tahun 2000' rendahnya tingkat pr#duksi peternakan dan lemahnya sistem kesehatan he!an nasi#nal yang dapat mengganggu pr#duksi dan keamanan pangan hasil ternak' serta rendahnya tingkat pr#dukti.itas dan kualitas hasil peternakan, perkebunan dan h#rtikultura, serta rendahnya dukungan in*rstruktur pertanian dan perdesaan) Selanjutnya tantangan untuk mend#r#ng pr#dukti.itas pertanian dalam arti luas juga dihadapkan pada lemahnya sistem pengel#laan usaha perikanan dan rendahnya pr#dukti.itas nelayan dan pembudidaya ikan yang disebabkan #leh terbatasnya penguasaan tekn#l#gi, k#mpetisi dalam penggunaan lahan perairan, terjadinya overfishing, kenaikan harga dan kelangkaan ++M, masalah pengaturan perijinan, dan kerusakan ek#sistem perairan' tingginya kegiatan pencurian ikan (illegal fishing), baik #leh kapal6kapal asing maupun d#mestik' terbatasnya kemampuan dalam penyediaan benih;bibit bermutu dan pakan, serta buruknya irigasi tambak' rendahnya kemampuan penanganan dan peng#lahan hasil perikanan yang berakibat pada rendahnya mutu, nilai tambah, dan daya saing pr#duk perikanan' kurangnya penga!asan terhadap penggunaan bahan berbahaya untuk menga!etkan hasil perikanan yang dapat mengganggu keamanan hasil ikan' lemahnya penegakan hukum, praktek illegal logging, kebakaran hutan dan lahan, tumpang tindih ka!asan hutan terutama dengan pertambangan, klaim ka!asan hutan #leh masyarakat adat, serta k#n.ersi ka!asan hutan untuk penggunaan lain serta re.ie! RTRBP;RTRB( yang tidak memenuhi kaidah yang berlaku merupakan bagian penyebab dari semakin terdegradasinya hutan "nd#nesia) Selanjutnya dukungan sekt#r pertanian juga masih terbatas dalam peman*aatan hasil pertanian untuk sumber6sumber energi terbarukan <renewable energy=) Masalah6 masalah ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam tahun 200:) (7%?"T%S P@5&"&"(%5 &%5 (@S@1%T%5 R%($%T M%S"1 R@?%T"> R@5&%1) Meskipun terjadi peningkatan, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat masih lebih rendah bila dibandingkan dengan pencapaian negara6negara %S@%5 lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan >ilipina dan masih jauh dari sasaran Millennium Development Goals <M&4s=) &i bidang pendidikan, belum semua anak usia : 23 tahun mengikuti pendidikan dasar baik melalui jalur *#rmal maupun n#n*#rmal sebagaimana diamanatkan dalam 77 5#) 20 Tahun 2009 tentang Sistem Pendidikan 5asi#nal) +ahkan masih terdapat anak6anak yang tidak dapat menyelesaikan jenjang sek#lah dasar sebagaimana sasaran M&4s bidang pedidikan) (eadaan tersebut harus segera diatasi, untuk menjamin semua anak paling tidak dapat menyelesaikan jenjang pendidikan dasar) Partisipasi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi juga masih sangat rendah, padahal k#mpetisi gl#bal menuntut tersedianya penduduk berpendidikan menengah dan tinggi yang bermutu dalam jumlah yang memadai) Penyebab utama rendahnya partisipasi pendidikan adalah *akt#r ek#n#mi yang disusul #leh *akt#r ge#gra*i) %nak yang tidak dapat bersek#lah umumnya berasal dari keluarga miskin dan atau yang tinggal di daerah perdesaan, terpencil dan kepulauan) &ata +PS tahun 2004 ")2 6 8 menunjukkan bah!a partisipasi pendidikan penduduk miskin jauh lebih rendah daripada penduduk kaya, dan partisipasi pendidikan penduduk perdesaan lebih rendah daripada penduduk perk#taan) (ualitas pendidikan juga dinilai masih rendah karena belum sepenuhnya mampu memberikan k#mpetensi sesuai dengan tahap pendidikan yang dijalani peserta didik) 1al tersebut terutama disebabkan #leh ketersediaan dan kualitas pendidik yang belum memadai, kesejahteraan pendidik yang masih rendah, *asilitas belajar yang belum tersedia secara mencukupi dan biaya #perasi#nal pendidikan belum disediakan secara memadai) Sementara itu, pembangunan kesehatan dihadapkan pada masalah dan tantangan mutu, ketersediaan, dan keterjangkauan *asilitas pelayanan kesehatan yang belum memadai terutama bagi masyarakat miskin dan yang tinggal di daerah terpencil' angka kesakitan yang masih tinggi terutama karena penyakit menular seperti demam berdarah dengue <&+&=, 1"A;%"&S, tuberkul#sis paru, malaria, diare dan in*eksi saluran perna*asan, yang diperburuk dengan munculnya penyakit baru seperti *lu burung yang berp#tensi menjadi pandemi' masih tingginya pre.alensi gi-i kurang dan gi-i buruk terutama pada ibu hamil, bayi, dan balita serta berbagai masalah gi-i utama lain seperti anemia gi-i besi, gangguan akibat kurang y#dium, kurang .itamin % dan kurang -at gi-i mikr# lainnya' belum #ptimalnya dukungan pelayanan kesehatan di bidang #bat dan perbekalan kesehatan, penga!asan #bat dan makanan, dan keamanan pangan' serta perilaku hidup sehat yang belum menjadi budaya dalam masyarakat baik karena *akt#r s#sial ek#n#mi maupun karena kurangnya pengetahuan) (husus mengenai *lu burung, data menunjukkan adanya kecenderungan yang meningkat baik dari segi jumlah kasus yang terk#n*irmasi <confirmed cases= maupun yang meninggal) 7ntuk itu upaya pencegahan dan penanggulangan harus lebih ditingkatkan secara terk##rdinasi) &alam kaitan ini telah disusun strategi nasi#nal pengendalian *lu burung dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi in*luensa tahun 2000 2008) P@5@4%(%5 17(7M &%5 R@>/RM%S" +"R/(R%S" +@?7M &"&7(754 S@C%R% /PT"M%? /?@1 ?@M+%4% P@5@4%( 17(7M) Meskipun terdapat kemajuan dalam penegakan hukum dan re*#rmasi bir#krasi, kapasitas kelembagaan baik pada lembaga (ep#lisian, ?embaga (ejaksaan, ?embaga Peradilan, mulai dari struktur #rganisasi, mekanisme kerja dan k##rdinasi antara lembaga penegak hukum satu dengan lainnya serta dukungan sarana prasarana untuk mendukung percepatan pemberantasan k#rupsi belum #ptimal) +elum tuntasnya pembenahan kelembagaan penegak hukum untuk mempercepat pemberantasan k#rupsi, kendala aparat penegak hukum untuk bertindak secara cepat, tepat dan akurat dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus k#rupsi terlihat dari kemampuan, pr#*esi#nalisme dan kualitas yang masih jauh dari yang diharapkan) Permasalahan yang juga mengemuka dari permasalahan k#rupsi adalah masih lemahnya sistem penga!asan terhadap lembaga penegak hukum) Penegakan hukum terhadap hak asasi manusia juga dirasakan #leh masyarakat masih jauh dari rasa keadilan terutama terhadap kasus6kasus yang belum terselesaikan) +eberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia yang selama ini menjadi perhatian masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri perlu segera diselesaikan untuk ")2 6 9 memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan) Tantangan selanjutnya adalah menuntaskan re*#rmasi bir#krasi dalam rangka memperkuat basis pembangunan yang berkelanjutan) Permasalahan6permasalahan yang masih dihadapi sampai saat ini antara lain adalah masih tingginya pelanggaran disiplin dan lemahnya sistem penga!asan baik internal, eksternal termasuk penga!asan masyarakat dan sistem pertanggungja!aban publik yang berakibat masih tingginya tingkat penyalahgunaan ke!enangan dalam bentuk ((5, rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, belum memadainya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan yang berakibat pada rendahnya mutu pelayanan publik yang harus ditangani) Re*#rmasi bir#krasi perlu membangun k#mitmen m#ral bersama secara utuh dari segenap unsur aparatur negara dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik) M%S"1 R@5&%15$% R%S% %M%5, (7R%54 M@M%&%"5$% (@(7%T%5 P@RT%1%5%5, &%5 M%S"1 %&%5$% P/T@5S" (/5>?"( 1/R"S/5T%?) Memasuki tahun 200: akti.itas pembangunan diperkirakan masih menghadapi kendala berupa rendahnya rasa aman sebagai akibat dari tindak kriminal yang berupa kejahatan k#n.ensi#nal maupun transnasi#nal) (ejahatan k#n.ensi#nal merupakan implikasi dari tingginya tingkat pengangguran, rendahnya daya beli masyarakat, kesenjangan s#sial, dan berbagai dampak k#ndisi perek#n#mian negara) Sementara itu, kejahatan transnasi#nal yang terdiri dari tindak ter#risme dan kejahatan nark#ba merupakan kejahatan ter#rganisir yang melibatkan beberapa negara) Meskipun aparat keamanan telah berhasil mene!askan gemb#ng ter#risme, namun upaya mengatasi aksi ter#risme masih menghadapi tantangan dengan belum tertangkapnya 5##rdin M T#p beserta jaringannya) Sementara itu kejahatan di bidang nark#ba yang terkait dengan pengungkapan sejumlah kasus nark#ba seperti pemb#ngkaran pabrik ekstasi skala besar, penangkapan para bandar pengedar, pelaksanaan hukuman atau eksekusi terpidana mati kasus nark#ba diperkirakan belum dapat menekan kejahatan nark#ba mengingat besarnya nilai ek#n#mi peredaran nark#ba) &i sisi lain hasil pembangunan pertahanan keamanan baik dari sisi pr#*esi#nalisme pers#nil maupun peralatan pendukung belum mampu melaksanakan tugas dan *ungsinya secara #ptimal) Menurunnya *rekuensi k#n*lik bernuansa kekerasan dalam kehidupan s#sial kemasyarakatan pada tahun 2003 dan 2000, masih menuntut pembinaan kehidupan s#sial masyarakat berupa kesabaran dan ke!aspadaan p#litik yang tinggi untuk menjamin keberlanjutan perdamaian dan pencegahan k#n*lik) (#n*lik6k#n*lik yang berdimensi p#litik tinggi, seperti pr#ses Pilkada, dapat menjadi bahaya laten bagi keharm#nisan hidup antar kel#mp#k masyarakat) Pada masa mendatang, p#tensi k#n*lik6k#n*lik s#sial diharapkan dapat dikenali sejak a!al, dan apabila tak terhindarkan terjadinya, dapat dikel#la dan dikendalikan melalui mekanisme lembaga6 lembaga s#sial p#litik yang ada, termasuk pranata l#kal;adat, tanpa menunggu munculnya gerakan6gerakan separatisme bersenjata, meletusnya kekerasan berskala besar yang menimbulkan kerusakan besar serta jatuhnya banyak k#rban ji!a) &engan #rientasi kebijakan penyelesaian k#n*lik pada tahun 2003 dan 2000 mengatasi dampak6dampak kekerasan *isik dan trauma psik#l#gis pasca k#n*lik baik pada manusia maupun pada sarana dan prasarana publik, tahun 200: dan seterusnya ")2 6 20 *#kus p#litik penyelesaian k#n*lik adalah membangun k#nsensus dan kepercayaan melalui mekanisme kelembagaan jaringan s#sial p#litik bagi pencegahan dan penyelesaian k#n*lik melalui upaya6upaya p#litik, dial#g dan perdamaian) Penundaan pr#ses pengembangan k#nsensus dan kepercayaan pada pr#ses kelembagaan dan jaringan s#sial, akan meningkatkan resik# munculnya permasalahan baru dengan besarnya perubahan s#sial p#litik ek#n#mi yang sedang berlangsung di tanah air) Pengembangan kepercayaan dan penyelesaian k#n*lik melalui pr#ses penguatan kelembagaan p#litik dan hukum, selain dapat menghindarkan tindakan6tindakan kekerasan dan anarki yang menimbulkan perpecahan dan trauma s#sial yang mendalam, sekaligus memberikan sumbangan pada pr#ses dem#kratisasi yang sedang berlangsung secara nasi#nal) +@?7M M@M%&%"5$% (@M%MP7%5 &%?%M M@5%54%5" +@5C%5%) &alam dua tahun terakhir ini, bangsa "nd#nesia dihadapkan pada berbagai bencana alam antara lain gempa bumi di %l#r dan 5abire, bencana alam gempa bumi dan gel#mbang tsunami di 5anggr#e %ceh &arussalam dan (epulauan 5ias, serta bencana alam banjir dan l#ngs#r yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra, Ja!a dan (alimantan, dan mengakibatkan banyaknya k#rban ji!a dan kerugian material yang sangat besar) Selain itu, beberapa kejadian luar biasa seperti adanya penyebaran .irus *lu burung dan terjadinya musibah kekurangan pangan di Papua, juga menunjukan beragamnya bencana kemanusiaan yang dihadapi #leh bangsa "nd#nesia, sehingga dibutuhkan penanganan secara khusus) Sementara itu sebagian besar masyarakat masih belum sepenuhnya menyadari bah!a mereka tinggal di daerah yang ra!an bencana di samping itu *akt#r pendidikan, pengetahuan dan kemiskinan menjadikan mereka sangat rentan terhadap ancaman bencana) (urangnya kapasitas sumber daya manusia, keterbatasan prasarana dan sarana serta belum siapnya sistem penanggulangan;mekanisme penanganan bencana, menyebabkan keterlambatan dan kurang e*ekti*nya penanganan dan penanggulangan bencana) Sebagaimana sudah dilakukan pada tahun 2003 dan tengah diupayakan pada tahun 2000, sekaligus memperhatikan berbagai tantangan adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki, serta merujuk kepada *#kus tahapan rek#nstruksi yaitu untuk membangun kembali masyarakat dan ka!asan yang terkena bencana, maka tahun 200: akan di*#kuskan pada upaya penguatan pelaksanaan rek#nstruksi, terutama penyelesaian pembangunan perumahan dan permukiman bagi k#rban bencana alam yang telah dimulai sejak tahun 2003) Selain itu, akan dilanjutkan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, pengembangan ek#n#mi skala k#rp#rasi, peningkatan pelayanan masyarakat, pembangunan in*rastruktur utama dan peningkatan kapasitas lembaga pemerintah dearah) Pelaksanaan seluruh tahapan tadi yang dimulai sejak terjadinya bencana hingga upaya rehabilitasi dan rek#nstruksi yang tengah diupayakan pada saat ini saling terkait dan berkesinambungan) (hususnya untuk pemulihan dan pembangunan kembali !ilayah %ceh dan 5ias, sebagaimana telah direncanakan dalam rencana induk dimana masa tahap rehabilitasi dan rek#nstruksi akan berakhir pada tahun 2009, maka pada tahun 200: dirumuskan dan dirancang langkah6langkah penanganan bencana secara ")2 6 22 sistematis dan simultan dalam setiap pr#ses pembangunan kembali !ilayah yang terkena bencana tersebut) Selanjutnya, dengan memperhatikan upaya pencegahan atau meminimalisir resik# bencana serta mempertimbangkan beberapa k#ndisi a!al yang ditemui dalam kaitannya dengan mitigasi dan penanggulangan bencana, maka pada tahun 200: mendatang diperlukan re#rientasi terhadap p#la dan m#del penanganan bencana serta pergeseran cara pandang terhadap masalah bencana di "nd#nesia, yang terutama diarahkan untuk merubah p#la penanganan dari resp#n darurat ke manajemen resik#) Pergeseran ini mend#r#ng penanganan bencana harus dapat melakukan manajemen resik# sehingga dampaknya dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali) Selain itu, perlu dilakukan pergeseran p#la penanganan dari tanggung ja!ab pemerintah menjadi urusan bersama masyarakat, yang sangat berperan dalam penanganan bencana alam) Penanganan bencana yang selama ini masih dianggap sebagai urusan pemerintah perlu menjadi urusan bersama) Semua aspek penanganan bencana, dimulai dari kebijakan, kelembagaan, k##rdinasi dan mekanisme pencegahan dan penanggulangannya harus dire#rientasikan sedemikian rupa sehingga menggalakkan peranserta masyarakat secara maksimal) Pelaksanaan seluruh tahapan tadi yang dimulai sejak terjadinya bencana hingga upaya rehabilitasi dan rek#nstruksi yang tengah diupayakan pada saat ini saling terkait dan berkesinambungan) (hususnya untuk pemulihan dan pembangunan kembali !ilayah %ceh dan 5ias, sebagaimana telah direncanakan dalam rencana induk dimana masa tahap rehabilitasi dan rek#nstruksi akan berakhir pada tahun 2009, maka pada tahun 200: dirumuskan dan dirancang langkah6langkah penanganan bencana secara sistematis dan simultan dalam setiap pr#ses pembangunan kembali !ilayah yang terkena bencana tersebut) (@S@5J%54%5 %5T%R B"?%$%1 (17S7S5$% &" &%@R%1 P@R+%T%S%5 &%5 B"?%$%1 T@R"S/?"R M%S"1 +@S%R) (esenjangan antar !ilayah tercermin dari perbedaan kesejahteraan masyarakat dan ek#n#mi antar!ilayah) Pada tahun 2004, kemiskinan di &(" Jakarta hanya mencakup sekitar 9,2 persen penduduk, sedangkan di Papua sekitar 98,: persen) &i Jakarta, penduduk rata6rata bersek#lah selama 9,: tahun, sedangkan penduduk di 5T+ rata6rata hanya selama 3,8 tahun) &i Jakarta, hanya sekitar 90 persen penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air bersih, sedangkan di (alimantan +arat lebih dari :0 persen penduduk tidak mempunyai akses terhadap air bersih) Selanjutnya dalam tahun 2004, pr#.insi di Ja!a dan +ali menguasai sekitar 02,0 persen seluruh P&R+, sedangkan pr#.insi di Sumatra sekitar 22,2 persen, pr#.insi di (alimantan 9,9 persen, Sula!esi 4,2 persen, serta pr#.insi di 5usa Tenggara, Maluku dan Papua hanya 9,9 persen) ?aju pertumbuhan P&R+ pr#.insi di Ja!a dan +ali pada tahun 2004 sebesar 20,: persen, pr#.insi di Sumatra sebesar :,:8 persen, pr#.insi di (alimantan 3,: persen, pr#.insi di Sula!esi sebesar 22,2 persen, dan pr#.insi di 5usa Tenggara, Maluku, dan Papua sebesar 4,9 persen) Selain itu, 44 kabupaten;k#ta merupakan daerah perbatasan dan 20 diantaranya merupakan daerah tertinggal) +eberapa masalah p#k#k di daerah perbatasan dan !ilayah teris#lir seperti terbatasnya prasarana dan sarana penunjang ek#n#mi antara lain transp#rtasi, telek#munikasi, ketenagalistrikan dan in*#rmasi, rendahnya akses ke pusat6pusat ")2 6 22 pertumbuhan ek#n#mi, tingginya biaya pr#duksi, serta terbatasnya prasarana s#sial seperti air bersih, air irigasi, kesehatan, pendidikan akan mendapat perhatian yang besar) Pembangunan !ilayah perbatasan termasuk pulau6pulau kecil terluar juga tertinggal, meliputi ka!asan darat yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Papua 5ugini <P54=, dan Tim#r ?este serta perbatasan laut dengan 20 negara, yaitu "ndia, Malaysia, Singapura, Thailand, Aietnam, >ilipina, Republik Palau, %ustralia, Tim#r ?este, dan Papua 5ugini) &isamping melalui pendekatan kesejahteraan yaitu dengan p#la pembangunan yang lebih terencana, terpadu dan terintegrasi serta dengan meningkatkan sarana dan prasarana, pembangunan !ilayah perbatasan dan pulau6pulau kecil terluar ini akan did#r#ng dengan pendekatan keamanan dan dipl#masi) +eberapa masalah di !ilayah perbatasan dan teris#lir antara lain belum disepakatinya beberapa segmen garis batas dengan negara tetangga' belum ditetapkannya beberapa titik dasar di pulau6pulau kecil terluar' belum adanya peraturan perundang6undangan yang menjadi payung bagi penetapan batas !ilayah negara secara menyeluruh' belum tertatanya tanda *isik batas antarnegara' meningkatnya ekspl#itasi sumber daya alam secara tidak terkendali, seperti penebangan kayu illegal, penambangan pasir laut, serta pencurian ikan #leh kapal asing di perairan D@@' meningkatnya kegiatan illegal di !ilayah perbatasan antarnegara dan pulau6pulau kecil terluar' serta terbatasnya sarana dan prasarana !ilayah perbatasan dan teris#lir, masih rendahnya kesejahteraan masyarakat di !ilayah perbatasan dan teris#lir khususnya (#munitas %dat Terpencil <(%T= serta terbatasnya jumlah aparat penegak hukum, akan ditangani dalam tahun 200:) &7(754%5 "5>R%STR7(T7R M%S"1 +@?7M M@M%&%", baik mencakup in*rastruktur sumber daya air, transp#rtasi, energi, p#s dan telematika, kelistrikan, maupun perumahan dan permukiman) &alam pengel#laan sumber daya air, ketidakseimbangan antara pas#kan dan kebutuhan air dalam perspekti* ruang dan !aktu terus berlangsung dan menimbulkan banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau) +ahkan di beberapa daerah kelangkaan air terjadi di musim hujan) (elangkaan air juga mengakibatkan berkurangnya pas#kan air baku bagi kebutuhan p#k#k sehari6hari, industri, maupun permukiman, terutama di daerah6daerah ra!an kekeringan, terpencil, dan pulau6pulau kecil teris#lir) Selanjutnya kurang #ptimalnya tingkat layanan jaringan irigasi berpengaruh terhadap ketahanan pangan) Selain in*rastruktur irigasi, keandalan in*rastruktur sumber daya lainnya juga mengalami degradasi, diantaranya bangunan pengendali banjir dan pengaman pantai yang mengakibatkan masih banyak terjadinya banjir dan abrasi di pantai) (#ndisi tersebut di atas diperburuk dengan lemahnya k##rdinasi dalam pengel#laan sumber daya air serta belum adanya sistem pengel#laan data dan in*#rmasi yang cepat, akurat, dan mudah diakses) &ukungan pelayanan transp#rtasi terhadap pertumbuhan ek#n#mi nasi#nal dan pengembangan !ilayah juga masih terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya) (ebutuhan penambahan kapasitas prasarana dan sarana di beberapa !ilayah terus meningkat, di samping beberapa prasarana yang ada masih perlu dipertahankan k#ndisi dan tetap mempertahankan tingkat pelayanan transp#rtasinya) Perkembangan ek#n#mi, s#sial dan p#litik serta berbagai bencana alam yang terjadi menuntut peran m#bilisasi sumber daya dan distribusi melalui pembangunan aksesibilitas transp#rtasi baik di ")2 6 29 !ilayah yang cepat tumbuh maupun pelayanan perintis di berbagai !ilayah terpencil, perbatasan serta !ilayah terkena bencana semakin yang meningkat) &engan keterbatasan dana pemerintah dalam memenuhi kebutuhan standar pemeliharaan serta untuk pembangunan baru prasarana dan sarana transp#rtasi, strategi kebijakan pembangunan prasarana dan sarana transp#rtasi akan terus dikembangkan agar partisipasi s!asta dalam in.estasi dan penyelenggaraan transp#rtasi semakin meningkat dan e*isiensi serta keandalan pelayanan transp#rtasi perlu ditingkatkan baik melalui keterpaduan antar m#da, antar sekt#r dan antar !ilayah termasuk peningkatan S&M dan tekn#l#gi serta manajemen sistem transp#rtasi nasi#nal) &alam pada itu pengembangan energi dihadapkan pada permasalahan antara lain peman*aatan dan pengembangan energi yang belum seimbang antara kebutuhan untuk untuk eksp#r maupun d#mestik serta kemampuan k#nsumen yang masih terbatas untuk dapat membeli energi dengan harga yang belum sesuai dengan nilai keek#n#miannya) Selanjutnya ketergantungan k#nsumsi energi pada ++M masih sangat tinggi yang disebabkan terutama #leh masih sangat terbatasnya in*rastruktur energi dari ladang hingga ke k#nsumen secara terintegerasi) Terbatasnya kapasitas, rendahnya kualitas pelayanan, tidak meratanya penyebaran in*rastruktur p#s dan telematika, dan terbatasnya peman*aatan dan pengembangan tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi merupakan permasalahan yang dihadapi sekt#r p#s dan telematika) Terbatasnya kemampuan pembangunan penyedia in*rastruktur p#s dan telematika akibat cepatnya perubahan tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi, besarnya beban ke!ajiban pelayanan umum <PS/;7S/=, rendahnya dukungan industri dalam negeri' masih terbatasnya peran s!asta karena tingginya hambatan masuk bagi penyelenggara baru' belum terjadinya k#mpetisi yang setara akibat masih lemahnya penga!asan pelaksanaan k#mpetisi' terbatasnya kemampuan penyelenggara untuk melakukan ad#psi dan adaptasi tekn#l#gi' belum sinergis dan #ptimalnya k##rdinasi antara pemerintah pusat dan daerah sehingga timbul ketidakharm#nisan dalam implementasi peraturan perundang6undangan akan ditangani dalam tahun 200:) Sementara itu, sistem ketenagalistrikan nasi#nal dihadapkan pada beberapa pers#alan terutama masih banyaknya !ilayah yang mengalami krisis listrik akibat kekurangan kapasitas terpasang;daya mampu sistem ketenagalistrikan yang tersedia serta ketidake*isienan sistem ketenagalistrikan nasi#nal khususnya dalam hal pengel#laan, k#n*igurasi dan pengaturan beban puncak sistem ketenagalistrikan serta di.ersi*ikasi penggunaan energi primer yang digunakannya yang masih banyak menggunakan bahan bakar) Selain itu beberapa permasalahan lain dalam bidang ketenagalistrikan adalah tari* dasar listrik <T&?= yang masih berada di ba!ah harga p#k#k pr#duksi <1PP= serta regulasi dan pengaturan yang masih belum tertata dengan baik pasca pembatalan 77 5#) 20 Tahun 2002 tentang (etenagalistrikan) (ebutuhan perumahan dan prasarana6sarana permukiman semakin meningkat) &engan jumlah penduduk yang terus bertambah, kebutuhan terhadap perumahan beserta prasarana6sarana permukiman penunjangnya seperti jaringan air minum, jaringan air limbah, persampahan, dan jaringan drainase semakin meningkat) Rendahnya pertumbuhan ek#n#mi nasi#nal yang berdampak kepada rendahnya kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah serta harga rumah yang terus meningkat karena ")2 6 24 meningkatnya harga lahan serta masih adanya high-cost economy dalam perijinan pembangunan rumah, merupakan tantangan yang dihadapi dalam perumahan) &isamping itu menurunnya kualitas lingkungan memba!a dampak kepada semakin menurunnya ketersediaan air baku serta semakin mahalnya pr#duksi air minum) Selain itu, prasarana dan sarana air minum yang telah berumur juga semakin menurunkan kehandalan pelayanan air minum) Rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap p#la hidup bersih dan sehat, prasarana dan sarana yang telah berumur, sulit dan mahalnya pr#ses pengadaan lahan, serta keterbatasan anggaran pemerintah merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam upaya peningkatan penanganan air limbah, persampahan, dan drainase) B. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2007 DAN PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN +erdasarkan kemajuan yang dicapai dalam tahun 2003 dan perkiraan 2000, serta tantangan yang dihadapi tahun 200:, tema pembangunan pada pelaksanaan tahun ketiga RPJM5 adalah M@5"54(%T(%5 (@S@MP%T%5 (@RJ% &%5 M@5%5447?%54" (@M"S("5%5 &%?%M R%54(% M@5"54(%T(%5 (@S@J%1T@R%%5 R%($%T) &i dalam melaksanakan pembangunan yang tertuang dalam Rencana (erja Pemerintah ini, terdapat 4 <empat= prinsip6prinsip pengarusutamaan menjadi landasan #perasi#nal bagi seluruh aparatur negara, yaitu Peng!"#"$%n &!$'#'&#' %#(!)$. Pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan harus mempertimbangkan partisipasi masyarakat dalam arti luas) Para jajaran pengel#la kegiatan pembangunan dituntut peka terhadap aspirasi masyarakat) &engan demikian akan tumbuh rasa memiliki yang pada gilirannya mend#r#ng masyarakat berpartisipasi akti*) Peng!"#"$%n &e%*ng"nn *e!)e+n,"$n. Pelaksanaan pembangunan juga dituntut untuk mempertimbangkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup) ?angkah6langkah membangun harus berman*aat tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga bagi keberlanjutan pembangunan generasi6generasi berikutnya) (#ndisi lingkungan dan sumber daya alam harus dikel#la agar pembangunan dapat memberikan sebesar6besarnya kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi) Peng!"#"$%n gen-e!. Pada dasarnya hak asasi manusia tidak membedakan perempuan dan laki6laki) Strategi pengarusutamaan gender ditujukan untuk mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan) Perempuan dan laki6laki menjadi mitra sederajat, dan memiliki akses, kesempatan, dan man*aat dari pembangunan yang adil dan setara) Peng!"#"$%n $$ &enge+.+n (ng *') /good governance0. Tata pengel#laan <governance= meliputi berbagai *akt#r kelembagaan dan #rganisasi yang mempengaruhi pembentukan kebijakan baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya kel#mp#k usaha) &engan tata pengel#laan yang baik, pemerintahan dan ")2 6 23 perusahaan akan berjalan secara e*isien dan upaya untuk mengatasi masalah akan berjalan secara e*ekti*) Tata pengel#laan yang baik harus melandasi pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan) C. PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2007 +erdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJM Tahun 20042009, kemajuan yang dicapai dalam tahun 2003 dan perkiraan tahun 2000, serta berbagai masalah dan tantangan p#k#k yang harus dipecahkan dan dihadapi pada tahun 200:, pri#ritas pembangunan nasi#nal pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Penanggulangan (emiskinan' 2) Peningkatan (esempatan (erja, "n.estasi, dan @ksp#r' 9) Re.italisasi Pertanian dalam arti luas dan Pembangunan Perdesaan' 4) Peningkatan %ksesibilitas dan (ualitas Pendidikan dan (esehatan' 3) Penegakan 1ukum dan 1%M, Pemberantasan (#rupsi, dan Re*#rmasi +ir#krasi' 0) Penguatan (emampuan Pertahanan, Pemantapan (eamanan dan (etertiban, serta Penyelesaian (#n*lik' :) Mitigasi dan Penanggulangan +encana' 8) Percepatan Pembangunan "n*rastruktur' serta 9) Pembangunan &erah Perbatasan dan Bilayah Teris#lir) Pri#ritas pembangunan tahun 200: ini ditempuh dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) I. PENANGGULANGAN KEMISKINAN SASARAN Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam pri#ritas Penanggulangan (emiskinan pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya kesejahteraan penduduk miskin sehingga persentase penduduk miskin dapat mencapai 24,4 persen 2 pada akhir tahun 200:) 2) Meningkatnya aksesibilitas masyarakat miskin terhadap pangan, pendidikan, kesehatan dan prasarana dasar termasuk air minum dan sanitasi yang baik) 9) +erkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan kesehatan, prasarana dasar khususnya air minum dan sanitasi, pelayanan (+ dan kesejahteraan ibu, serta kecukupan pangan dan gi-i) 4) Meningkatnya kualitas keluarga miskin yang ditandai antara lain dengan meningkatnya jumlah pasangan usia subur <P7S= miskin sebagai peserta (+ baru menjadi sekitar 2,: juta dan jumlah keluarga miskin sebagai peserta (+ akti* menjadi sekitar 22,2 juta meningkatnya persentase keluarga yang akti* melakukan kegiatan keluarga <balita, remaja dan lansia=, serta meningkatnya persentase keluarga Pra6S dan (S6" angg#ta 7PP(S yang berusaha menjadi sekitar 33 persen dari keluarga Pra6S dan (S6" angg#ta 7PP(S) 2 %ngka sementara) ")2 6 20 3) Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kel#mp#k masyarakat miskin termasuk penerbitan serti*ikat tanah untuk 200 ribu rumah tangga miskin, dan meningkatnya askes masyarakat miskin terhadap perm#dalan, bantuan teknis, berbagai sarana dan prasarana pr#duksi, serta meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam pembangunan) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam rangka mencapai sasaran tersebut ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum dalam +ab 23, +ab 28, +ab 29, +ab 20, +ab 2:, +ab 28, +ab 92, +uku "" dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 2) Perluasan %kses Masyarakat Miskin %tas Pendidikan, (esehatan dan "n*rastruktur &asar, meliputi kegiatan pri#ritas sebagai berikut) a) Peningkatan akses dan kualitas pendidikan <2= +easis!a sis!a miskin jenjang S&;M" dan SMP;MTs) <2= +easis!a sis!a miskin jenjang SM%;SM(;M%) <9= Pengembangan pendidikan keaksaraan *ungsi#nal) b) Peningkatan pelayanan kesehatan <2= Pelayanan kesehatan keluarga miskin di puskesmas dan jaringannya) <2= Pelayanan kesehatan keluarga miskin di rumah sakit kelas """) <9= Peningkatan keterjangkauan harga #bat dan perbekalan kesehatan bagi keluarga miskin) c) Peningkatan sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat miskin <2= Pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah berbasis s!adaya' <2= Rehabilitasi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah berbasis s!adaya' <9= Peningkatan akses masyarakat kepada kredit mikr# perumahan' <4= >asilitasi peningkatan kualitas ka!asan kumuh, desa tradisi#nal dan nelayan' <3= Penyediaan sarana dan prasarana permukiman kumuh, pulau kecil, tertinggal, desa nelayan dan transmigrasi) <0= Pengembangan subsidi kepemilikan rumah masyarakat berpenghasilan rendah) <:= Penyediaan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah' <8= Penyediaan air minum bagi ka!asan perumahan berpenghasilan rendah' <9= Penyediaan air minum untuk pulau kecil dan ka!asan tertinggal;terpencil) d) Pengembangan pr#gram <uji c#ba= subsidi langsung tunai bersyarat <2= Penyediaan Subsidi ?angsung Tunai +ersyarat bidang pendidikan dan kesehatan kepada rumah tangga miskin di 93 kabupaten perc#nt#han' <2= Penyediaan dukungan pembinaan peningkatan kesejahteraan bagi rumah tangga miskin) 2) Perlindungan S#sial, meliputi kegiatan pri#ritas sebagai berikut a) Peningkatan perlindungan kepada keluarga miskin ")2 6 2: <2= Penyediaan pelayanan (+ dan alat k#ntrasepsi bagi keluarga miskin' <2= Peningkatan akses in*#rmasi dan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga' <9= Peningkatan pendidikan gi-i dan imunisasi bagi ibu hamil, bayi dan balita' <4= Peningkatan pelayanan persalinan #leh tenaga kesehatan terlatih) b) Peningkatan perlindungan kepada k#munitas miskin dan k#rban bencana <2= Pemberdayaan *akir miskin' <2= Pemberdayaan k#munitas adat terpencil' <9= +antuan bencana alam dan bencana s#sial) 9) Penanganan Masalah 4i-i (urang dan (era!anan Pangan meliputi kegiatan pri#ritas sebagai berikut) a) Perbaikan 4i-i Masyarakat, dengan kegiatan pri#ritas penanggulangan kurang energi pr#tein <(@P=, anemia gi-i besi, gangguan akibat kurang y#dium <4%($=, kurang .itamin %, dan -at gi-i mikr# lainnya pada rumah tangga miskin) b) Peningkatan (etahanan Pangan, dengan kegiatan pri#ritas penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin) 4) Perluasan (esempatan +erusaha meliputi kegiatan pri#ritas sebagai berikut) a) Penciptaan kepastian hukum atas hak tanah dan peluang perm#dalan bagi masyarakat miskin dengan mempercepat pelaksanaan penda*taran tanah bagi rumah tangga miskin <Pr#na, transmigrasi, 7(M=) b) Peningkatan dukungan pengembangan usaha skala mikr# bagi masyarakat miskin, dengan kegiatan pri#ritas <2= Penyediaan sarana dan prasarana usaha mikr#' <2= Pelatihan budaya usaha dan teknis manajemen usaha skala mikr#' <9= Peningkatan pelayanan k#perasi dalam peningkatan usaha mikr#' <4= Pembinaan sentra6sentra pr#duksi tradisi#nal' <3= Pembiayaan pr#dukti* p#la usaha bagi hasil;syariah dan k#n.ensi#nal) 3) Peningkatan sinergi dan #ptimalisasi upaya pemberdayaan masyarakat, dengan kegiatan pri#ritas <2= Peningkatan pemberdayaan masyarakat perdesaan melalui pr#gram pengembangan kecamatan <PP(=' <2= Penyediaan prasarana dan sarana dasar perdesaan berbasis masyarakat melalui pr#gram pembinaan dan pengendalian prasarana dan sarana dasar perdesaan' <9= >asilitasi penguatan kapasitas kelembagaan daerah melalui pr#gram penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan daerah' <4= >asilitasi penguatan kelembagaan dan pemantauan unit pengaduan masyarakat melalui pr#gram pengendalian dan pembinaan P(PS6 ++M' <3= Peningkatan kapasitas masyarakat miskin perk#taan melalui pr#gram penanggulangan kemiskinan perk#taan <P2(P=) ")2 6 28 II. PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA1 IN3ESTASI1 DAN EKSPOR SASARAN Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam pri#ritas Peningkatan (esempatan (erja, "n.estasi, dan @ksp#r pada tahun 200: adalah sebagai berikut 2) Menurunnya angka pengangguran terbuka menjadi 20,4 persen dari angkatan kerja' 2) Meningkatnya in.estasi dalam bentuk pembentukan m#dal tetap brut# <PMT+= sebesar 22,3 persen' 9) Tumbuhnya industri peng#lahan n#n6migas sebesar 8,2 persen' 4) Meningkatnya eksp#r n#n6migas sekitar 8,2 persen' dan 3) Meningkatnya penerimaan de.isa dari sekt#r pari!isata sekitar 23 persen dari tahun sebelumnya, serta 222 juta perjalanan pari!isata nusantara <!isnus=) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIROTAS &alam rangka mencapai sasaran pembangunan tersebut ditempuh arah kebijakan sebagaimana dalam +ab 20, +ab 29, +ab 22, +uku "" dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 1. Pen4'&$n P#! Teng Ke!, Yng Le*'5 L"6e# a) Menyiapkan perangkat dan menyelesaikan pr#sedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang cepat, tepat, dan adil) b) Penyusunan kerangka kuali*ikasi nasi#nal dan sistem serti*ikasi bidang pendidikan dan pelatihan c) Mend#r#ng dan menyempurnakan pelaksanaan neg#siasi bipartit antara serikat pekerja dan pemberi kerja d) Penyempurnaan dan k#ns#lidasi pr#gram6pr#gram penciptaan lapangan kerja, seperti padat karya, di Pr#.insi Ja!a +arat, Ja!a Tengah, dan Ja!a Timur e) Peningkatan kinerja +alai ?atihan (erja <+?(= dengan menyelenggarakan pelatihan berbasis k#mpetensi) *) >asilitasi kegiatan pendukung pasar kerja melalui penguatan kelembagaan, in*#rmasi pasar kerja dan penyelenggaraan bursa kerja) 2. Pe!*')n I)+'% In7e#$#' -n Be!"#5 a) Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang6undangan penanaman m#dal, yang diharapkan dapat diundangkan pada tahun 2000) b) Menyederhanakan pr#sedur dan meningkatkan pelayanan penanaman m#dal baik di tingkat pusat maupun daerah) c) >asilitasi kerjasama PM% dan PM&5 dengan 7(M <match-maing=) d) Peningkatan dalam penanganan pelanggaran 77 5#) 3 Tahun 2999 tentang ?arangan Praktek M#n#p#li dan Persaingan 7saha Tidak Sehat e) Memprakarsai dan mengk##rdinasikan pembangunan ka!asan industri) 8. Pen'ng)$n E)#&.! N.n M'g#1 Pe!+"#n Neg! T","n -n P!.-") E)#&.! ")2 6 29 a) Menyederhanakan pr#sedur eskp#r dan imp#r dalam rangka persiapan *asilitas6*asilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan !sean "ingle #indow' b) Menyelenggarakan pusat pr#m#si dagang "nd#nesia <$ndonesian %rade &romotion 'enter($%&'= di 20 k#ta dagang utama dunia' c) Meningkatkan partisipasi akti* "nd#nesia di *#ra internasi#nal <#%), !&*', !"*!+, dan mitra dial#g !"*!+=' d) /ptimalisasi *ungsi tim nasi#nal <T"M5%S= untuk perundingan perdagangan internasi#nal' e) Menyusun peraturan perundang6undangan tentang perdagangan, sistem resi gudang, Perdagangan +erjangka (#m#diti <P+(=, dan Pasar ?elang' *) Pembinaan pasar dan distribusi' g) Pembinaan dan penga!asan standardisasi, akreditasi, dan pengendalian mutu' h) Penanganan pasca panen dan peningkatan mutu hasil pertanian' i) Pengembangan peng#lahan dan pemasaran hasil pertanian) 9. Pen'ng)$n In$en#'$# P!'6'#$ a) Pengembangan destinasi dan jenis !isata unggulan' b) Peningkatan pr#m#si pari!isata terutama ke !ilayah Cina, Jepang, dan Timur Tengah dan peningkatan peman*aatan media elektr#nik dan tekn#l#gi in*#rmasi sebagai sarana pemasaran dan pr#m#si pari!isata' c) Pengembangan jaringan kerjasama pari!isata dan kebudayaan) 5. Pen'ng)$n P!.-")$'7'$# -n A)#e# UKM )e&- S"%*e!-( P!.-")$': a) Penyusunan Rencana 7ndang 7ndang <R77= tentang 7M(M dan peraturan pelaksanaannya' b) >asilitasi *#rmalisasi badan usaha 7M(M' c) Penyusunan R77 lembaga penjaminan kredit' d) Penyediaan skim penjaminan kredit 7(M terutama kredit in.estasi pada sekt#r agribisnis dan industri' e) Pengembangan klaster bisnis' *) Penyelenggaraan pr#m#si pr#duk 7(M' g) Penumbuhan !irausaha baru' h) >asilitasi pengembangan 7(M berbasis tekn#l#gi' i) Rintisan penerapan tekn#l#gi;manajeman m#dern pada k#perasi' j) Penyediaan sarana pr#duksi bersama bagi angg#ta k#perasi' k) Penyusunan R77 tentang perk#perasian dan peraturan pelaksanaannya) III. RE3ITALISASI PERTANIAN1 PERIKANAN1 KEHUTANAN1 DAN PERDESAAN SASARAN Sasaran yang akan dicapai dalam pri#ritas Re.italisasi Pertanian, Perikanan, (ehutanan, dan Perdesaan pada tahun 200: adalah tercapainya pertumbuhan di sekt#r pertanian, perikanan dan kehutanan sebesar 2,: persen, dengan rincian pertumbuhan untuk tanaman pangan 2,3 persen, perkebunan 9,9 persen, peternakan 9,9 persen, dan perikanan sebesar 4,4 persen, untuk ")2 6 20 2) Ter!ujudkan ketahanan pangan nasi#nal melalui a) Tercapainya pr#duksi padi;beras dalam negeri sebesar 33,0 juta t#n gabah, didukung dengan #ptimalisasi lahan tanaman padi terutama di 24 pr#.insi penghasil utama, pengembangan, pengel#laan dan peningkatan *ungsi jaringan irigasi, pengendalian banjir, pengel#laan sungai, danau dan !aduk, k#nser.asi sumber6sumber air, pengembangan jalan pr#duksi;usahatani dan pengaturan imp#r) b) Meningkatnya pr#duksi jagung dan tanaman pala!ija lainnya serta meningkatnya pr#duksi dan pr#dukti.itas nasi#nal untuk peningkatan pendapatan petani' meningkatnya sistem kesehatan he!an untuk mengendalikan !abah *lu burung c) Meningkatnya distribusi, akses pangan, di.ersi*ikasi dan keamanan pangan bagi masyarakat) 2) Meningkatnya pr#duksi pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani dan nelayan melalui a) Meningkatnya pr#duksi perkebunan, peternakan dan h#rtikultura, b) Meningkatnya pr#duksi perikanan sebesar 3,0 persen atau sebesar :,3 juta t#n, c) Meningkatnya k#nsumsi, mutu, nilai tambah dan daya pr#duk perikanan d) Terjangkaunya pr#gram pemberdayaan ek#n#mi masyarakat di 90 persen kabupaten;k#ta yang berpesisir) e) +er*ungsinya penyuluhan dan bimbingan di 9)33: +PP *) Terlaksananya penilaian kinerja 83 unit "jin 7saha Peman*aatan 1asil 1utan (ayu <"7P11(= hutan alam dan hutan tanaman dan pelelangan 20 unit "7P11( hutan tanaman dengan luasan 000)000 ha' g) Terbentuknya (esatuan Pengel#laan 1utan Pr#duksi <(P1P= di 4 pr#.insi' h) Menurunnya kebakaran hutan dan lahan pada !ilayah6!ilayah ra!an kebakaran' i) Terlaksananya peningkatan kegiatan6kegiatan #perasi penanggulangan illegal logging, termasuk menyeret pelakunya hingga ke pengadilan' dan 9) +erkembangnya pembangunan perdesaan dan penguatan lembaga perdesaan, pemberdayaan masyarakat perdesaan, penataan ka!asan perdesaan dan dukungan pembangunan in*rastruktur perdesaan untuk mend#r#ng di.ersi*ikasi kegiatan ek#n#mi dan kesejahteraan masyarakat di perdesaan)
4) Tersusunnya peraturan yang k#ndusi* dan dukungan agar a) Terciptanya pasar biodiesel <+620= sebagai bahan pencampur s#lar untuk diman*aatkan dalam kegiatan ek#n#mi l#kal dan regi#nal secara terbatas, b) Terumuskannya standardisasi biodiesel dan biofuel nasi#nal, c) +erkembang pr#duksi bahan baku bahan bakar nabati <++5= dan pabrik peng#lahan <demo plant= biodiesel untuk kapasitas 2 8 t#n per hari atau sekitar 90069000 t#n per tahun, d) Ters#sialisasikannya etan#l <@620= sebagai gasohol <biofuel= di k#ta6k#ta besar) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS DAN1 KEGIATAN PRIORITAS ")2 6 22 &alam rangka mencapai sasaran pembangunan tersebut, ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum pada +ab 28, +ab 24, dan +ab 92 +uku "", dengan *#kus pembangunan dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 1. Ke$5nn Pngn N#'.n+ (etahanan pangan nasi#nal di*#kuskan pada tercukupinya kebutuhan beras dari dalam negeri dan didukung dengan pr#duksi pala!ija dan daging1 melalui kegiatan pri#ritas sebagai berikut a) Peningkatan pr#duksi padi;beras sebesar 33,0 juta t#n gabah didukung peningkatan luas tanam, pr#duksi pala!ija dan daging, pem*ungsian jaringan irigasi di tingkat petani, pengel#laan !aduk, sungai, ra!a dan pengendalian banjir, serta pengaturan imp#r untuk melindungi petani' b) Pembinaan dan bantuan peralatan pasca panen untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan susut pasca panen' c) Pengadaan gabah;beras pemerintah dan peman*aatan cadangan beras pemerintah untuk mengendalikan harga' d) Pengembangan cadangan pangan di tingkat masyarakat' e) Peningkatan sistem kesehatan ternak dan karantina untuk mengendalikan penyakit *lu burung dan anthraE yang membahayakan usaha peternakan, ketahanan pangan dan kesehatan manusia' *) Perbaikan sistem distribusi pangan, penga!asan distribusi pangan p#k#k dan pengembangan lembaga petani untuk mendukung distribusi pangan' dan g) Peningkatan akses k#nsumsi pangan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat miskin dan ra!an pangan, pengembangan pangan l#kal dan penyediaan beras bersubsidi untuk masyarakat miskin) 2. Pen'ng)$n K"+'$# Pe!$"%*"5n P!.-")#' Pe!$n'n1 Pe!')nn -n Ke5"$nn &i*#kuskan pada pertumbuhan pr#duksi pertanian, perikanan, dan kehutanan untuk peningkatan pendapatan dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dengan kegiatan pri#ritas sebagai berikut Peningkatan pr#duksi dan pendapatan petani dengan mend#r#ng a) Peningkatan pr#dukti.itas pr#duksi perkebunan, peternakan dan h#rtikultura' b) Peningkatan di.ersi*ikasi #utput dan peng#lahan untuk meningkatkan nilai hasil perkebunan, peternakan dan h#rtikultura' c) Penguatan balai penyuluhan pertanian <+PP= untuk meningkatkan bimbingan dan pelayanan kepada petani' d) Peningkatan pengembangan dan diseminasi tekn#l#gi tepat guna untuk mendukung peningkatan pr#dukti.itas dan kualitas hasil pertanian' e) Peningkatan daya saing dengan penerapan harm#nisasi tari* dan pengaturan imp#r, perbaikan kualitas dan standar serta penerapan karantina untuk mengendalikan penyakit yang membahayakan pr#duksi dan keamanan pr#duk) Peningkatan pr#duksi perikanan dan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya dengan melakukan ")2 6 22 a) Penguatan dan pengembangan perikanan tangkap yang e*isien dan berbasis kerakyatan, serta pengembangan usaha budidaya yang ber!a!asan lingkungan' b) Re.italisasi perikanan dengan mengembangkan skala usaha nelayan dan pembudidaya ikan, pemberdayaan ek#n#mi dan penguatan kelembagaan di tingkat masyarakat l#kal' c) Pengembangan dan rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan' d) Pengembangan dan penguatan industri penanganan dan peng#lahan untuk meningkatkan standar mutu dan nilai tambah, serta pemasaran hasil' e) Penguatan basis data dan in*#rmasi perikanan, rekayasa tekn#l#gi perikanan dan diseminasinya serta peningkatan kualitas S&M perikanan dan sistem penyuluhan perikanan, *) Pengembangan sistem karantina dan penangulangan !abah penyakit ikan' g) Peningkatan kualitas dan sistem perijinan usaha perikanan, serti*ikasi balai benih, serta pengembangan !ilayah berbasis perikanan dan k##rdinasi penanganan illegal fishing, dan prasarana pendukung lainnya) Peningkatan pr#duksi kehutanan dengan melakukan a) &eregulasi sekt#r kehutanan agar pembangunan dan peman*aatan p#tensi sumber daya hutan e*isien dan memberi d#r#ngan;insenti* percepatan rehabilitasi ka!asan hutan dan pembangunan hutan rakyat' b) Perbaikan *ungsi hutan k#nser.asi dan rehabilitasi hutan dan lahan khususnya pada daerah aliran sungai' c) /ptimalisasi peman*aatan hasil hutan n#n kayu dan jasa lingkungan' d) Pengembangan p#la kemitraan dalam pembangunan hutan tanaman dan pembangunan hutan kemasyarakatan dan hutan rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan) 8. Penge%*ngn D'7e!#':')#' E).n.%' -n In:!#$!")$"! Pe!-e#n >#kus pengembangan di.ersi*ikasi ek#n#mi dan in*astruktur perdesaan dilakukan melalui kegiatan pri#ritas a) Penyediaan in*#rmasi peluang usaha dan pasar serta penyediaan tekn#l#gi tepat untuk usaha skala mikr#, kecil dan menengah' b) Pembangunan prasarana dan sarana perdesaan di ka!asan agr#p#litan dan desa6 desa pusat pertumbuhan secara partisipati* serta p#la P(PS ++M' c) Pembinaan lembaga dan #rganisasi masyarakat perdesaan, lembaga penyuluhan dan lembaga keuangan perdesaan' d) Penyediaan skim perm#dalan usaha dengan sistem bunga maupun dengan sistem bagi hasil dana bergulir, sistem tanggung renteng atau jaminan t#k#h masyarakat setempat sebagai pengganti agunan' e) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan *asilitat#r pembangunan perdesaan' *) Pembangunan 2: ribu satuan sambungan telep#n baru di 20 ribu desa serta 200 unit pusat in*#rmasi masyarakat <community access point=' g) Penyempurnaan sistem penda*taran tanah, pembuatan peta dasar penda*taran tanah dan bantuan serti*ikasi tanah untuk meningkatkan akses 7M(M terhadap lahan dan agunan untuk memper#leh perm#dalan) ")2 6 29 9. Penge%*ngn S"%*e! D( A+% Se*g' S"%*e! Ene!g' Be!)e+n,"$n Yng Te!*!")n /renewable energy0 >#kus pengembangan dilakukan dengan melakukan kegiatan pri#ritas a) Penetapan rencana induk peman*aatan biodiesel dan biofuel sebagai sumber energi terbarukan, penetapan harga biodiesel dan biofuel disesuaikan dengan nilai keek#n#miannya, penyediaan *asilitas kepada badan usaha untuk melakukan pengembangan peng#lahan biodiesel dan biofuel, serta jaringan pendistribusiannya' b) Penyempurnaan peraturan dan penyiapan perangkat hukum dan insenti* untuk in#.asi peman*aatan biodiesel dan biofuel sebagai sumber energi terbarukan' perumusan dan penerapan standar mutu pr#duk biodiesel dan biofuel sebagai sumber energi terbarukan' c) Penyediaan pas#kan bahan baku dan cadangan strategis biodiesel dan biofuel dengan memberi dukungan untuk penyiapan lahan pertanian, pengembangan tatacara penggunaan biodiesel dan biofuel sebagai energi terbarukan dan tatacara penyimpanannya, d#r#ngan untuk pembangunan pabrik peng#lahan minyak sa!it;jarak untuk biodiesel dan pabrik peng#lahan etan#l untuk gas#h#l <biofuel= dengan skala pr#duksi kecil dan menengah <skala pil#t=, dan peningkatan kegiatan riset dan penelitian dalam pencarian sumber6sumber energi terbarukan <biodiesel dan biofuel= dan tekn#l#gi aplikasi peng#lahannya) I3. PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SASARAN Sasaran yang akan dicapai dalam pri#ritas Peningkatan %ksesibilitas dan (ualitas Pendidikan dan (esehatan pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya partisipasi jenjang pendidikan dasar yang diukur dengan meningkatnya angka partisipasi kasar <%P(= jenjang S& termasuk S&?+;M";Paket % setara S& menjadi 224,9 persen' meningkatnya %P( jenjang SMP;MTs;Paket + setara SMP menjadi 92,: persen' meningkatnya angka partisipasi sek#lah <%PS= penduduk usia :622 tahun menjadi 99,3 persen' dan meningkatnya %PS penduduk usia 29623 tahun menjadi 92,2 persen' 2) Meningkatnya partisipasi jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang diukur dengan meningkatnya %P( jenjang SM%;SM(;M%;Paket C setara SM% menjadi 00,: persen' meningkatnya %PS penduduk usia 20628 tahun menjadi 02,9 persen' dan meningkatnya %P( jenjang pendidikan tinggi menjadi 20,2 persen' 9) Meningkatnya pr#p#rsi guru yang memenuhi kuali*ikasi pendidikan dan standar k#mpetensi yang disyaratkan' 4) Menurunnya angka buta aksara penduduk usia 23 tahun ke atas menjadi 0,: persen, bersamaan dengan makin berkembangnya budaya baca' 3) Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antarkel#mp#k masyarakat termasuk antara perk#taan dan perdesaan, antara daerah maju dan daerah tertinggal, antara penduduk kaya dan penduduk miskin, serta antara penduduk laki6laki dan perempuan' ")2 6 24 0) Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin secara cuma6cuma di Puskesmas dan kelas """ rumah sakit mencakup 200 persen) :) Meningkatnya persentase desa yang mencapai ,niversal 'hild $mmuni-ation <7C"= mencakup 92 persen) 8) Meningkatnya case detection rate T+ mencakup lebih dari :0 persen) 9) Meningkatnya persentase penderita demam berdarah <&+&= yang ditangani mencakup 200 persen) 20) Meningkatnya persentase penderita malaria yang di#bati mencakup 200 persen, 22) Menurunnya case fatality rate diare saat (?+ mencakup 2,9 persen, 22) Meningkatnya persentase #rang dengan 1"A;%"&S </&1%= yang mendapat pert#l#ngan %RT mencakup 200 persen, 29) Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet >e mencakup 83 persen, 24) Meningkatnya persentase bayi yang mendapat %S" @ksklusi* mencakup 00 persen, 23) Meningkatnya persentase balita yang mendapat Aitamin % mencapai 80 persen, 20) Meningkatnya persentase peredaran pr#duk pangan yang memenuhi syarat keamanan mencakup :0 persen, 2:) Meningkatnya pemeriksaan sarana pr#duksi dalam rangka cara pembuatan #bat yang baik <C/+= mencakup 43 persen) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam mencapai sasaran pembangunan tersebut ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum dalam +ab 20 dan +ab 2: +uku "", dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 1. Pe!4e&$n Pe%e!$n1 Pen'ng)$n A)#e#'*'+'$# -n K"+'$# Pen-'-')n D#! Se%*'+n T5"n a) Penyediaan +antuan /perasi#nal Sek#lah <+/S= untuk S&;M";S&?+, SMP; MTs, pesantren sala*iyah dan satuan pendidikan n#n6"slam setara S& dan SMP' b) Penyediaan beasis!a bagi sis!a miskin' c) Rehabilitasi S&;M";S&?+ dan SMP;MTs' d) Peningkatan daya tampung SMP;MTs melalui pembangunan unit sek#lah baru termasuk S&6SMP dan M"6MTs satu atap untuk !ilayah terpencil serta ruang kelas baru SMP;MTs' e) Pembangunan asrama sis!a dan mess guru di daerah terpencil dan kepulauan' *) Pengadaan buku pelajaran S&;M";S&?+ dan SMP;MTs' g) Pembangunan prasarana pendukung di S&;M";S&?+ dan SMP;MTs;SMP?+ yang mencakup perpustakaan termasuk buku bacaannya, pusat sumber belajar, dan lab#rat#rium' h) Penyelenggaraan pendidikan alternati* termasuk SMP terbuka, Paket % dan Paket +) 2. Pen'ng)$n A)#e#'*'+'$#1 Pe%e!$n1 -n Re+e7n#' Pen-'-')n Meneng5 -n T'ngg' Yng Be!)"+'$# a) Penyediaan beasis!a untuk sis!a miskin b) Rehabilitasi SM%;SM(;M% c) Peningkatan daya tampung SM%;SM(;M% melalui pembangunan unit sek#lah baru terutama di perdesaan dan ruang kelas baru ")2 6 23 d) Pengadaan buku pelajaran SM%;SM(;M% e) Pembangunan prasarana pendukung mencakup perpustakaan termasuk buku bacaannya, lab#rat#rium, dan !#rksh#p *) Penambahan sarana dan prasarana di perguruan tinggi g) Penyediaan beasis!a untuk mahasis!a miskin dan beasis!a prestasi h) Peningkatan intensitas penelitian di perguruan tinggi i) Peningkatan kualitas S&M perguruan tinggi 8. Pen'ng)$n Ke$e!#e-'n -n K"+'$# G"!" a) Serti*ikasi pr#*esi bagi pendidik b) Peningkatan kuali*ikasi akademik bagi pendidik c) Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan d) Pembinaan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan e) Peningkatan kesejahteraan pendidik termasuk melalui lanjutan pengkaryaan guru bantu, dan subsidi tambahan jam mengajar untuk remedial teaching) 9. Pen"!"nn B"$ A)#! a) Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan *ungsi#nal b) Peningkatan perpustakaan dan taman bacaan masyarakat c) Pelatihan pengel#la perpustakaan dan taman bacaan d) Pengembangan m#del layanan perpustakaan termasuk perpusatakaan keliling dan perpusatakaan elektr#nik e) Peningkatan kualitas bahan bacaan *) Pemasyarakatan minat baca dan kebiasaan membaca g) Super.isi, pembinaan dan stimulasi pada seluruh jenis perpustakaan h) Penyusunan pr#gram pengembangan perpustakaan 5. Pen'ng)$n A)#e#'*'+'$#1 Pe%e!$n1 Ke$e!,ng)"n -n K"+'$# Pe+(nn Ke#e5$n $e!"$% Bg' M#(!)$ M'#)'n a) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas """ Rumah Sakit b) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya c) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar 6. Pen4eg5n -n Pe%*e!n$#n Pen()'$ Te!"$% Pen()'$ Men"+! -n ;*5 Te!%#") Penngnn Te!&-" 2+" B"!"ng a) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular termasuk *lu burung b) Peningkatan imunisasi c) Peningkatan sur.eilens d) Penemuan dan tatalaksana penderita 7. Penngnn M#+5 G'<' K"!ng -n G'<' B"!") P- I*" H%'+1 B(' Dn An) B+'$ a) Peningkatan pendidikan gi-i masyarakat b) Penanggulangan kurang energi pr#tein <(@P=, anemia gi-i besi, gangguan akibat kurang y#dium <4%($=, kurang .itamin % dan kekurangan gi-i mikr# lainnya ")2 6 20 =. Pen'ng)$n Ke$e!#e-'n O*$ Gene!') E#en#'+1 Peng6#n O*$1 M)nn -n Ke%nn Pngn a) Peningkatan ketersediaan #bat dan perbekalan kesehatan b) Peningkatan penga!asan mutu dan keamanan pr#duk #bat c) Peningkatan penga!asan #bat penyalahgunaan nark#tika, psik#tr#pika dan -at adikti* <5%PD%= d) Peningkatan penga!asan keamanan pangan dan bahan berbahaya 3. PENEGAKAN HUKUM DAN HAM1 PEMBERANTASAN KORUPSI1 DAN RE2ORMASI BIROKRASI SASARAN Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam pri#ritas Penegakan 1ukum dan 1%M, Pemberantasan (#rupsi, dan Re*#rmasi +ir#krasi pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya upaya pemberantasan k#rupsi tercermin dari a) /ptimalisasi pelaksanaan Rencana %ksi 5asi#nal <R%5= Pemberantasan (#rupsi 20042009 dan R%5 1%M 20042009) b) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas lembaga peradilan dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan di "nd#nesia) c) Percepatan penanganan k#rupsi di lingkungan bir#krasi pemerintahan termasuk aparat penegak hukum) d) (embalinya kekayaan negara yang dik#rupsi dan penanganan kasus6kasus pelanggaran 1ak %sasi Manusia sesuai ketentuan yang berlaku) e) Meningkatnya akuntabilitas lembaga6lembaga p#litik, publik dan masyarakat) 2) Meningkatnya kualitas pelayanan publik tercermin dari a) Terselenggaranya pelayanan publik yang tidak diskriminati*, cepat, murah dan manusia!i' b) Meningkatnya e*ekti.itas dan e*isiensi sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan' c) Terbenahinya manajemen kepega!aian mencakup sistem remunerasi, data P5S, pembinaan karier berdasarkan prestasi kerja melalui penyempurnaan &P9, dan penerapan reward dan punishment. d) Pembentukan dan penataan sistem k#neksi <inter-phase= tahap a!al 5#m#r "nduk (ependudukan <5"(= yang terintegrasi antar instansi terkait, seperti perpajakan, imigrasi, kepega!aian <P5S=, catatan sipil, dan pelayanan kependudukan lainnya) 9) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia aparatur pelayanan dan penegak hukum melalui peningkatan kualitas dan kuantitas berbagai penyelenggaraan diklat dan pembenahan manajemen kepega!aian. 4) &iterapkannya *-"ervices di setiap instansi pelayanan publik) 3) Tersusunnya kebijakan penga!asan internal, eksternal dan penga!asan masyarakat) 0) Meningkatnya akses partisipasi masyarakat dalam pr#ses pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup #rang banyak serta dalam melakukan penga!asan terhadap penyelenggaraan negara) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS ")2 6 2: &alam rangka mencapai sasaran dalam penegakan hukum dan 1%M, pemberantasan k#rupsi, dan re*#rmasi bir#krasi, ditempuh arah kebijakan pembangunan sebagaimana dalam +ab 20, +ab 29, dan +ab 24 +uku "", dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 1. O&$'%+'##' Pe+)#nn Ren4n A)#' N#'.n+ Pe%*e!n$#n K.!"&#' a) Melanjutkan S#sialisasi Rencana %ksi 5asi#nal Pemberantasan (#rupsi b) Melakukan @.aluasi &ak Penyelenggaraan R%56P( c) Pemberantasan k#rupsi pada sekt#r6sekt#r yang mempunyai p#tensi besar untuk penyelematan keuangan negara' d) Melanjutkan penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pada lembaga pengadilan, kejaksaan, kep#lisian, lembaga pemasyarakatan, dan lembaga pelayanan publik lainnya' e) Pemberian perlindungan 1%M dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas serta melibatkan unsur6unsur pemerintah dan masyarakat' *) Melanjutkan audit reguler atas kekayaan pejabat pemerintah dan pejabat negara' g) Percepatan pelaksanaan rencana aksi nasi#nal pemberantasan k#rupsi <R%5 P(=' h) Peningkatan k#mitmen dan akuntabilitas institusi p#litik dan publik untuk penegakan hukum dan 1%M, dan pemberantasan k#rupsi) 2. Pe!4e&$n Pen(e+e#'n K#"# K.!"&#' -n Pe+ngg!n H) A##' Mn"#' a) Melanjutkan pemberantasan k#rupsi dengan mempri#ritaskan pada sekt#r6sekt#r yang mempunyai p#tensi besar untuk penyelamatan keuangan negara) b) Memberikan perlindungan 1%M dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas serta melibatkan unsur6unsur pemerintah dan masyarakat) c) Melanjutkan audit reguler atas kekayaan suluruh pejabat pemerintah dan pejabat negara d) Mempercepat dan mempertegas pelaksanaan rencana aksi nasi#nal pemberantasan k#rupsi <R%5 P(= di lingkungan pemerintah pusat dan daerah) e) Meningkatkan kualitas lembaga dan melanjutkan upaya penyempurnaan sistem penga!asan internal dan ekternal *) Mempercepat pelaksanaan tindak lanjut hasil6hasil penga!asan dan pemeriksaan untuk dipr#ses secara hukum 8. Pe!4e&$n Peng"$n Ke+e%*gn H")"% a) Mempercepat penyediaan sarana dan prasarana peradilan dan menyempurnakan mekanisme keterbukaan dan pertanggungja!aban pada lembaga penegak hukum pengadilan, kejaksaan, kep#lisian, (P( dan lembaga pemasyarakatan) 9. Pe!4e&$n Pe+)#nn Re:.!%#' B'!.)!#' ")2 6 28 a) Melakukan pembenahan sistem kelembagaan dan manajemen pemerintahan di pusat dan daerah agar lebih e*ekti* dan e*isien serta ber#rientasi pada peningkatan kinerja instansi dan para pega!ainya b) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan pr#*esi#nalitas S&M aparatur c) Melanjutkan pembenahan manajemen kepega!aian mencakup sistem remunerasi, data P5S, pembinaan karier berdasarkan prestasi kerja melalui penyempurnaan &P9, dan penerapan reward dan punishment d) Membentuk dan menata sistem k#neksi <inter-phase= tahap a!al 5#m#r "nduk (ependudukan <5"(= yang terintegrasi antar instansi, yang terkait dengan perpajakan, imigrasi, kepega!aian <P5S=, catatan sipil, dan pelayanan kependudukan lainnya) e) Meningkatkan akses partisipasi masyarakat dalam pr#ses pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup #rang banyak serta dalam melakukan penga!asan terhadap penyelenggara negara) 5. Pen'ng)$n A)"n$*'+'$# In#$'$"#' P.+'$') -n P"*+') a) >asilitasi peningkatan kapasitas dan kredibilitas &PR&, &PRP dan MRP b) >asilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan &PR, &P& dan MPR 3I. PENGUATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN1 PEMANTAPAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN SERTA PENYESAIAN KON2LIK SASARAN Sasaran yang akan dicapai dalam pri#ritas Penguatan (emampuan Pertahanan, Pemantapan dan (etertiban serta Penyelesaian (#n*lik pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya kemampuan materiil, pers#nil, serta sarana dan prasarana T5" dan P#lri sebagai m#dal ter!ujudnya kemampuan pertahanan dan keamanan yang mampu menjaga kedaulatan dan integritas 5(R" serta melindungi segenap bangsa dari setiap gangguan keamanan baik yang datang dari dalam maupun luar negeri) 2) Menurunnya tingkat penyalahgunaan nark#ba dan terputusnya mata rantai peredaran gelap nark#ba di dalam negeri maupun dengan luar negeri) 9) Menguatnya kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan nasi#nal) 4) Menurunnya tindak ter#risme di !ilayah yurisdiksi "nd#nesia dan tertumpasnya jaringan ter#risme) 3) Meningkatnya kapasitas pranata dan #rganisasi masyarakat sipil, kualitas penegakan hukum, serta menguatnya kebijakan dan peraturan perundangan yang mengatur kehidupan s#sial p#litik dan kebangsaan) 0) Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya memperkuat ikatan persatuan dan kebangsaan baik di daerah6daerah k#n*lik dan daerah pasca6k#n*lik :) Terbangunnya kepercayaan timbal balik antara masyarakat dan lembaga6lembaga l#kal;adat serta lembaga6lembaga p#litik dan dem#krasi 8) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pr#ses perumusan dan penerapan kebijakan publik serta penyelesaian permasalahan s#sial p#litik) ")2 6 29 9) Meningkatnya k#ndisi keamanan dan ketertiban masyarakat seiring dengan menurunnya tindak kejahatan k#n.ensi#nal dan tindak kejahanan transnasi#nal) 20) Meningkatnya sarana dan prasarana serta sumber daya intelijen baik di pusat maupun daerah yang mampu mengidenti*ikasi dan memprediksi berbagai bentuk ancaman yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara) 22) Menurunnya tingkat keb#c#ran rahasia negara seiring dengan meningkatnya kemampuan jaringan k#munikasi sandi nasi#nal) 22) Menurunnya gangguan dan pelanggaran hukum di laut seiring dengan peningkatan k##rdinasi keamanan laut) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam mencapai sasaran tersebut ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum dalam +ab 9, +ab 3, dan +ab 0 +uku "", dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai barikut) 2. Pen'ng)$n Ke%%&"n TNI -n P.+!' a) Pengembangan sistem berupa pembinaan sistem dan met#de dalam rangka mendukung tugas p#k#k #rganisasi;satuan' b) Peningkatan pr#*esi#nalitas prajurit T5" dan angg#ta P#lri melalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan latihan' c) Peningkatan kualitas dan kuantitas alutsista T5" dan alat utama P#lri untuk mendukung kesiapan tempur T5" serta pelaksanaan tugas pengay#man dan pelayanan masyarakat' d) Pengembangan *asilitas pertahanan dalam rangka mendukung pelaksanaan #perasi dan latihan militer' e) Pengembangan *asilitas P#lsek sebagai ujung t#mbak pengay#man dan pelayanan masyarakat' *) Peningkatan kesejahteraan prajurit T5" dan angg#ta P#lri) 8. Pen4eg5n1 -n Pe%*e!n$#n N!).* a) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia, sarana dan prasarananya untuk menunjang pr#*esi#nalisme badan nark#tika di pusat maupun di daerah' b) Peningkatan kemampuan interdiksi darat, laut dan udara yang diduga sebagai pintu lalulintas jaringan nark#tika internasi#nal' c) Pelaksanaan pr#ses hukum secara tegas kepada pr#dusen dan pengedar nark#ba untuk memperkecil supply dan demand nark#ba' d) Per!ujudan kesadaran, ke!aspadaan serta daya tangkal masyarakat terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap nark#ba' e) Peningkatan pelayanan masyarakat dalam hal rehabilitasi ketergantungan nark#ba) 9. Pen'ng)$n Pe!n In-"#$!' Pe!$5nn N#'.n+ a) "n.entarisasi dan pengkajian alutsista yang memungkinkan dipr#duksi #leh industri pertahanan nasi#nal' ")2 6 90 b) "n.entarisasi dan pengkajian industri6industri nasi#nal yang berp#tensi dikembangkan sebagai pendukung industri pertahanan nasi#nal' c) Peningkatan peran industri pertahanan nasi#nal dalam pemeliharaan dan perbaikan alutsista T5"' d) Peningkatan penyerapan dan peman*aatan pr#duk industri pertahanan nasi#nal) 5. Penngg"+ngn -n Pen4eg5n T'n-)n Te!.!'#%e a) Peningkatan kemampuan k#mp#nen kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa dalam menangani tindak ter#risme' b) /perasi sandi dan intelijen pencegahan, penindakan dan penanggulangan ter#risme' c) Penangkapan pelaku utama dan pr#ses hukum tersangka ter#risme serta penuntasan pengungkapan jaringan ter#risme di dalam negeri) d) Pendekatan dan pembinaan secara tepat lembaga6lembaga pendidikan n#n *#rmal yang diduga sebagai sarana tumbuhnya sel6sel ter#risme' 6. Pen(e+e#'n -n Pen4eg5n K.n:+') a) Melanjutkan dan mend#r#ng berlangsungnya pelembagaan pr#ses rek#nsiliasi nasi#nal dan l#kal di daerah6daerah k#n*lik dan daerah pasca6k#n*lik' b) Memantapkan kapasitas dan kredibilitas pemerintah, lembaga6lembaga p#litik dan dem#krasi, serta dan pranata6pranata l#kal;adat, dalam memainkan peran sebagai *asilitat#r atau mediat#r k#n*lik' c) Menjamin independensi dan akses yang seluas6luasnya bagi media in*#rmasi publik dalam mengak#m#dasikan in*#rmasi dan kepentingan masyarakat sipil' d) Menge*ekti*kan sistem ke!aspadaan dini s#sial p#litik dan kemasyarakatan baik pada tingkat l#kal maupun k##rdinasi tingkat nasi#nal' e) Menge*ekti*kan k#munikasi p#litik dan dial#g kemasyarakatan bagi perdamaian' *) Meningkatkan pendidikan p#litik kebangsaan dan s#sialisasi nilai6nilai dem#krasi' g) Melakukan penyempurnaan hukum, peraturan perundangan, serta menge*ekti*kan penegakannya) 7. Penngg"+ngn -n Pen4eg5n Be!*g' Ben$") Ke,5$n B') Yng Be!#':$ K.n7en#'.n+ M"&"n L'n$# Neg! a) Peningkatan kehadiran p#lisi di tengah masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan tugas pengay#man, perlindungan dan pelayanan kep#lisian kepada masyarakat' b) Peningkatan kekuatan P#lres sebagai (esatuan /rganisasi &aerah dan P#lsek sebagai ujung t#mbak #perasi#nal kep#lisian terdepan dalam melaksanakan dan memberikan pelayanan kep#lisian' c) Peningkatan kekuatan keamanan di masyarakat perairan dan perbatasan' d) Peningkatan kemampuan penanggulangan kejahatan lintas negara' e) Pengembangan kerjasama luar negeri dan lintas departemen dalam hal penanggulangan kejahatan lintas negara) =. Pen'ng)$n K"+'$# In$e+',en ")2 6 92 a) Peningkatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia intelijen baik di pusat maupun di daerah' b) Peningkatan #perasi intelijen di !ilayah k#n*lik dan l#kasi6l#kasi ra!an k#n*lik' c) Peningkatan kerjasama intelijen melalui pertukaran in*#rmasi intelijen dengan negara6negara sahabat) >. Pe!4e&$n Pe%*ng"nn J!'ngn K.%"n')#' Sn-' Neg! b) Peningkatan sarana dan prasarana jaringan k#munikasi sandi di pr#.insi, daerah, dan kant#r per!akilan di luar negeri' c) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia persandian melalui pendidikan sandi) 10. Penngg"+ngn Dn Pen4eg5n Gngg"n L"$ a) Pengembangan sistem, sarana dan prasarana penga!asan dan pengendalian sumber daya kelautan' b) "mplementasi Monitoring, 'ontrolling and "urveillance <MCS= dan /essel Monitoring "ystem <AMS=' c) Pemberdayaan masyarakat dalam penga!asan dan pengendalian sumber daya kelautan' d) /perasi keamanan laut dan penegakan hukum di dalam !ilayah laut "nd#nesia' e) Penangkapan dan pemr#sesan secara hukum pelaku illegal fishing dan illlegal mining' serta pelanggar hukum di !ilayah yurisdiksi laut "nd#nesia' *) Pelaksanaan kegiatan #perasi militer matra laut dalam upaya pembinaan kekuatan dan kemampuan serta pemeliharaan kesiapan #perasi#nal' g) Peningkatan kerjasama internasi#nal di bidang teknis dan #perasi#nal secara bermartabat) 3II. MITIGASI DAN PENANGGULANGAN BENCANA SASARAN Sasaran yang akan dicapai dalam pri#ritas Mitigasi dan Penanggulangan +encana pada tahun 200: terbagi ke dalam dua sasaran utama, yaitu <2= tetap terlaksananya upaya rehabilitasi dan rek#nstruksi Pr#.insi 5anggr#e %ceh &arussalam dan (epulauan 5ias Pr#.insi Sumatra 7tara, terselesaikannya kegiatan rehabilitasi dan rek#nstruksi pasca bencana alam di (abupaten %l#r Pr#.insi 5usa Tenggara Timur dan (abupaten 5abire di Pr#.insi Papua, serta <2= dapat diselesaikannya kegiatan tanggap darurat pada beberapa daerah lainnya yang mengalami bencana alam pada tahun 2003 dan 2000) Sasaran utama berikutnya adalah meningkatnya kesiapan kelembagaan dan masyarakat dalam mencegah, menghadapi dan menanggulangi bencana alam yang akan terjadi) Secara terinci, sasaran utama terlaksana dan terselesaikannya kegiatan rehabilitasi dan rek#nstruksi paska bencana alam di Pr#.insi 5anggr#e %ceh &arussalam dan (epulauan 5ias Pr#.insi Sumatra 7tara, (abupaten %l#r Pr#.insi 5usa Tenggara Timur dan (abupaten 5abire Pr#.insi Papua, serta di daerah6daerah lainnya yang mengalami bencana alam pada tahun 2003 dan 2000 sebagai berikut ")2 6 92 2) Terselesaikannya penyediaan perumahan dan permukiman bagi k#rban bencana alam' 2) Meningkatnya jumlah bidang tanah yang berserti*ikat dalam rangka mendukung rehabilitasi dan rek#nstruksi perumahan dan permukiman' 9) Terbangunnya kembali sarana dan prasarana dasar serta sarana s#sial kemasyarakatan' 4) Terselesaikannya penyesuaian RTRB di daerah paska bencana' 3) Terlaksananya rehabilitasi ka!asan pesisir, hutan dan lahan' 0) Pulihnya ka!asan ra!a dan daerah pantai, serta ber*ungsinya daerah irigasi' :) Pulihnya kegiatan bisnis dan ek#n#mi di daerah paska bencana' 8) Meningkatnya lapangan kerja dan kualitas tenaga kerja' 9) &ipenuhinya hak6hak dasar masyarakat, khususnya dalam memper#leh pelayanan pendidikan dan kesehatan' 20) Meningkatnya kapasitas aparatur dalam menjalankan *ungsi pemerintahan dan pelayanan publik pada masyarakat yang terkena dampak bencana) Sedangkan sasaran utama meningkatnya kesiapan kelembagaan dan masyarakat dalam pencegahan, penanganan dan penanggulangan bencana secara terinci adalah sebagai berikut) 2) Terbangunnya sistem peringatan dini agar masyarakat yang berisik# bencana dapat mengambil tindakan tepat secepatnya atau mengurangi risik# terkena bencana serta mempersiapkan tanggap bencana) 2) Tersedianya data dasar pemetaan untuk untuk tata ruang dan -#nasi bagi ka!asan ra!an bencana alam' 9) Meningkatnya peman*aatan jaringan in*#rmasi dan k#munikasi penanggulangan bencana 4) Ter!ujudnya sistem mitigasi melalui pengaturan pembangunan in*rastruktur, pengaturan tata bangunan, serta pendidikan, penyuluhan dan pelatihan 3) Terpadunya mitigasi dan penanggulangan bencana dalam perencanaan pembangunan, 0) +erkurangnya risik# bencana, baik secara struktural melalui pembuatan sarana dan prasarana, bangunan, penataan bangunan, maupun n#n struktural melalui pendidikan dan pelatihan) :) Ter!ujudnya kelembagaan penataan ruang yang antisipati* terhadap mitigasi bencana dan penyelesaian k#n*lik peman*aatan ruang 8) Meningkatnya daya antisipati* pencegahan dan penanganan daerah ra!an bencana secara terk##rdinasi antarinstansi 9) Meningkatnya kemampuan aparat dalam mitigasi bencana 20) Terbangunnya kant#r pemerintah dan terlengkapinya sarana dan prasarana kant#r serta *asilitas manajemen bencana ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam rangka mencapai sasaran pembangunan tersebut di atas, ditempuh arah kebijakan sebagaimana dalam +ab 99 +uku "", yang dikhususkan untuk pencapaian sasaran utama penyelesaian kegiatan rehabilitasi dan rek#nstruksi di Pr#.insi 5anggr#e %ceh &arussalam dan (epulauan 5ias Pr#.insi Sumatra 7tara, dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) ")2 6 99 1. Pen(e+e#'n Keg'$n Re5*'+'$#' -n Re).n#$!")#' P#) Ben4n -' NAD -n N'# K5"#"#n( -' B'-ng Pe!"%5n1 Pe!%")'%n1 Pen-'-')n1 Ke#e5$n1 -n Pe!+"#n L&ngn Ke!, Bg' M#(!)$ K.!*n Ben4n a) Penyelesaian pembangunan perumahan dan permukiman di Pr#.insi 5%& dan (epulauan 5ias' b) Penyelesaian secara yuridis tentang pertanahan dan penerbitan serti*ikat hak atas tanah' c) Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat yang meliputi pendidikan dan pelayanan kesehatan d) Penyediaan data dasar perpetaan untuk tata ruang dan -#nasi ka!asan ra!an bencana alam di Pr#.insi 5%& dan (epulauan 5ias' e) Rehabilitasi ka!asan pesisir, pantai dan ra!a' *) Rehabilitasi dan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup' g) Pembangunan sistem peringatan dini di !ilayah yang terkena dampak tsunami' h) Penyelenggaraan Pembinaan "ndustri Rumah Tangga, "ndustri (ecil dan Menengah' i) Pemantapan dan *asilitasi kelembagaan Pemerintah &aerah) 2. Pen(e+e#'n Keg'$n Re5*'+'$#' -n Re).n#$!")#' P#) Ben4n -' A+.!1 N*'!e1 Se!$ Ben4n -' De!5 L'nn( a) Penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana dasar yang meliputi perumahan, listrik, sumber daya air, dan transp#rtasi' b) Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat yang meliputi pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan' c) >asilitasi pemulihan dan peningkatan kegiatan ek#n#mi masyarakat' d) >asilitasi peningkatan kapasitas aparatur pemda dalam perencanaan dan pengel#laan keuangan daerah dan mitigasi bencana' e) Penyediaan sarana dan prasarana untuk pemerintahan daerah) 8. Peng"$n Ke+e%*gn Penngg"+ngn Ben4n -' T'ng)$ N#'.n+ -n De!5 a) Penguatan kelembagaan pada aspek pencegahan dan penanganan bencana di daerah6daerah yang ra!an bencana) b) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam usaha mitigasi bencana) 9. Peng"$n Ke+e%*gn D+% Rng) Peneg)n Ren4n T$!"ng -n Ren4n ;'+(5 a) Penguatan satuan kerja penataan ruang di tingkat pr#.insi dan kabupaten;k#ta yang tanggap terhadap bencana' b) Penguatan k##rdinasi penataan ruang di pusat dan daerah <+(TR5 dan +(TR&= yang dapat mendukung upaya pengendalian peman*aatan ruang' c) Penyusunan 5#rma Standar Pr#sedur Manual <5SPM= pengendalian peman*aatan ruang yang berbasis daerah ra!an bencana melalui pendekatan mitigasi bencana) 5. Peng"!ngn -n Pen4eg5n R'#'). Ben4n a) Pengurangan risik# bencana dalam rangka mengurangi dampak buruk ")2 6 94 akibat yang mungkin timbul dari terjadinya bencana' b) Penatakel#laan penanggulangan bencana yang memadukan kegiatan penanggulangan bencana dalam pemerintahan dan pembangunan) 6. Pen'ng)$n Ke#'&#'gn M#(!)$ D+% Meng5-&' Ben4n. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat untuk mampu memberikan tanggapan yang e*ekti* terhadap dampak kejadian bencana) 3III. PERCEPATAN PEMBANGUNAN IN2RASTRUKTUR SASARAN S"%*e! D( A'! Sasaran pembangunan in*rastruktrur sumber daya air pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya pas#kan air bagi masyarakat dengan meman*aatkan secara seimbang air permukaan dan air tanah dengan p#la con0unctive use bagi kebutuhan rumah tangga, pemukiman, pertanian, dan industri dengan pri#ritas utama untuk kebutuhan p#k#k masyarakat dan pertanian rakyat' 2) Meningkatnya ketersediaan air baku bagi masyarakat pedesaan, masyarakat miskin perk#taan dan masyarakat di !ilayah perbatasan dan daerah teris#lir secara tepat !aktu, kualitas dan kuantitas' 9) Meningkatnya kapasitas aliran sungai, ber*ungsinya bangunan prasarana pengendali banjir, dan berkurangnya dampak bencana banjir dan kekeringan' 4) Terlindunginya daerah pantai dari abrasi air laut terutama pada pulau6pulau kecil, daerah perbatasan, dan !ilayah strategis' 3) Meningkatnya kinerja dan berkurangnya tingkat kerusakan jaringan irigasi dan ra!a sehingga dapat meningkatkan e*isiensi dan e*ekti*itas pengel#laan irigasi' 0) /ptimalnya *ungsi jaringan irigasi yang telah terbangun untuk mendukung pr#gram ketahanan pangan' :) Meningkatnya partisipasi masyarakat dan staeholder dalam pelaksanaan pengembangan dan pengel#laan sumber daya air' 8) Meningkatnya k##rdinasi .ertikal maupun h#ri-#ntal baik antara pemerintah dan masyarakat, antar tingkatan pemerintahan, maupun antar instansi pemerintah dan berkurangnya p#tensi k#n*lik air' 9) Terselenggaranya kelembagaan, k##rdinasi, dan pengel#laan sumber daya air baik di pusat maupun di daerah' dan 20) Terbentuknya sistem pengel#laan data dan in*#rmasi sumber daya air yang tepat, dapat dipertanggungja!abkan dan dapat diakses dengan mudah #leh seluruh ")2 6 93 staeholder untuk mendukung perencanaan, pengembangan dan pengel#laan sumber daya air) T!n#&.!$#' Sasaran pembangunan transp#rtasi dalam tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya k#ndisi dan kualitas prasarana dan sarana dengan menurunkan tingkat baclog pemeliharaan, termasuk penanganan kerusakan akibat bencana alam' 2) Meningkatnya keselamatan transp#rtasi, jumlah dan kualitas pelayanan termasuk transp#rtasi umum yang berkesinambungan dan ramah lingkungan' 9) Meningkatnya m#bilitas dan distribusi nasi#nal dan !ilayah' 4) Meningkatnya pemerataan dan keadilan pelayanan transp#rtasi baik antar !ilayah maupun antar g#l#ngan masyarakat di !ilayah perk#taan, perdesaan, maupun daerah terpencil dan perbatasan' dan 3) Meningkatnya akuntabilitas pelayanan transp#rtasi melalui pemantapan sistem transp#rtasi nasi#nal, !ilayah dan l#kal, re*#rmasi kelembagaan dan regulasi serta penyederhanaan dan penegakan peraturan bidang transp#rtasi) Ene!g' Sasaran pembangunan energi pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya pr#duksi energi terutama n#n ++M <baik ladang6ladang baru dan ladang6ladang yang sudah diman*aatkan= agar permintaan energi yang dipr#yeksikan naik sebesar :,0 persen per tahun untuk mendukung pertumbuhan ek#n#mi dapat tercapai' 2) Meningkatnya e*isiensi dan kemampuan pas#kan serta berkurangnya susut energi' 9) +erkurangnya ketergantungan terhadap pemakaian energi ++M dengan meman*aatkan p#tensi energi setempat' dan 4) Meningkatnya peran s!asta di sisi hulu terutama ladang energi n#n ++M dalam penyediaan in*rastruktur energi dan di sisi hilir mulai dari ekspansi kapasitas pr#duksi sampai dengan sarana transmisi dan distribusi) P.# -n Te+e%$') Sasaran pembangunan p#s dan telematika pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Tersedianya pelayanan in*rastruktur p#s dan telematika di daerah k#mersial dan n#n6k#mersial' 2) Meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan pelayanan in*rastruktur p#s dan telematika' 9) Terjaganya kualitas pelayanan in*rastruktur p#s dan telematika' 4) Meningkatnya kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi' 3) Meningkatnya k#mpetisi dalam penyelenggaraan p#s dan telematika' dan 0) Tersedianya regulasi yang adil, transparan dan tidak diskriminati* dalam penyelenggaraan p#s dan telematika) Ke$eng+'#$!')n ")2 6 90 Sasaran pembangunan ketenagalistrikan tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Meningkatnya kapasitas pembangkit listrik sebesar 2200 MB' 2) Meningkatnya tingkat #ptimalitas sistem interk#neksi transmisi dan distribusi di Ja!a, Sumatra, (alimantan dan Sula!esi' 9) Meningkatnya persentase penggunaan energi primer n#n ++M untuk pembangkit listrik' 4) +erkurangnya susut jaringan terutama teknis dan n#n6teknis menjadi sekitar 9 persen' 3) Terbitnya undang6undang ketenagalistrikan pengganti 7ndang67ndang 5#) 28 Tahun 2009 tentang (etenagalistrikan' 0) Ter!ujudnya rep#sisi dan re#rganisasi *ungsi badan usaha milik negara dalam penyediaan tenaga listrik sesuai 7ndang67ndang (etenagalistrikan yang baru pengganti 77 5#) 28 Tahun 2983' :) Ter!ujudnya m#del perhitungan yang tepat dan #ptimal dalam menentukan Tari* &asar ?istrik <T&?=' 8) Terbaharuinya peraturan pemerintah dalam rangka pelaksanaan 77 (etenagalistrikan yang baru' 9) Ter!ujudnya perangkat regulasi yang jelas dan k#ndusi* serta meniadakan segala macam peraturan yang menghambat in.estasi di bidang ketenagalistrikan' 20) Meningkatnya partisipasi masyarakat, k#perasi dan s!asta dalam in.estasi penyediaan tenaga listrik guna meningkatkan kapasitas pas#kan tenaga listrik termasuk melalui p#la pula peman*aatan pembangkit s!asta <$ndependent &ower &roducers;"PPFs=' 22) Meningkatnya penggunaan barang dan jasa ketenagalistrikan dalam negeri' 22) Meningkatnya kemampuan dalam negeri dalam mengel#la dan memasarkan pr#duk ketenagalistrikan yang berkualitas' dan 29) Meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan tekn#l#gi nasi#nal yang mampu mendukung bidang ketenagalistrikan serta semakin mampu mendukung penguasaan bisnis industri ketenagalistrikan nasi#nal) Pe!"%5n -n Pe!%")'%n Sasaran pembangunan perumahan, air minum dan air limbah, serta persampahan dan drainase dalam tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Pengembangan subsidi pemilikan rumah' 2) Pembangunan rumah susun sederhana se!a' 9) Pembangunan dan perbaikan perumahan berbasis s!adaya masyarakat' 4) Peningkatan cakupan pelayanan air minum perpipaan bagi masyarakat' 3) Peningkatan cakupan pelayanan air limbah bagi masyarakat' 0) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan persampahan' dan :) Pengurangan ka!asan genangan permanen) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam mencapai sasaran tersebut di atas ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum dalam +ab 92 +uku "", dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) ")2 6 9: 1. PENINGKATAN PELAYANAN IN2RASTRUKTUR SESUAI DENGAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL S"%*e! D( A'!? a) Pembangunan Baduk Jatigede sebesar 23 persen, Baduk P#nre6P#nre sebesar 30 persen, Baduk Mbay sebesar 23 persen ' b) Rehabilitasi !aduk, embung, situ dan bangunan penampung air lainnya' c) Perbaikan jalar hijau <green belt= sungai, !aduk, dan bangunan penampung lainnya yang berbasis pengembangan masyarakat' d) Pemeliharaan jaringan irigasi dan ra!a sesuai angka kebutuhan nyata #perasi dan pemeliharaan <%(5/P=' e) Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 300 ribu ha' *) Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pemba!a dengan kapasitas terpasang 2:,4 m 9 ;det' g) /perasi dan pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pemba!a' h) /perasi, pemeliharaan, serta rehabilitasi bangunan6bangunan pengendali banjir dan pengaman pantai' i) Pengendalian aliran air permukaan di daerah tangkapan air dan badan6 badan sungai' j) Perkuatan balai6balai pengel#laan sumber daya air' k) Penataan dan perkuatan kelembagaan' dan l) Pembentukan balai pengel#la pada !ilayah sungai yang menjadi ke!enangan pusat serta kelembagaan pengel#laan sumber daya air) T!n#&.!$#' a) Rehabilitasi;pemeliharaan jalan dan jembatan pada ruas jalan nasi#nal' b) Pemeliharaan prasarana termasuk sistem sinyal, telek#munikasi dan listrik aliran atas dan sarana (% c) Pembangunan *asilitas lalu lintas angkutan jalan dan penanganan daerah ra!an kecelakaan' d) Rehabilitasi prasarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan' e) Pengerukan alur pelayaran' *) Penyediaan pelayanan umum transp#rtasi perintis <bus perintis, penyeberangan, pelayaran dan penerbangan=' dan g) ?anjutan pengadaan 20 set (ereta Rel ?istrik untuk Jab#tabek) Ene!g' a) Perluasan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi' b) (ajian peman*aatan batu bara berkal#ri rendah dan implementasi briket dan 7+C untuk memenuhi peningkatan kebutuhan industri padat energi termasuk pembangkit listrik dan rumah tangga' c) Peningkatan kapasitas kilang minyak bumi' d) Peningkatan peman*aatan gas bumi dalam rangka mengurangi ketergantungan akan ++M' e) ?anjutan pembangunan jaringan pipa gas di Sumatra dan Ja!a' *) ?anjutan pengembangan panas bumi untuk ketenagalistrikan di Sumatra, Ja!a dan Sula!esi' g) Pengembangan distribusi gas +anten dan Ja!a +arat' dan ")2 6 98 h) Pembangunan jaringan transmisi gas dari (alimantan Timur ke Ja!a Tengah tahap a!al) P.# -n Te+e%$') a) Pemeliharaan, rehabilitasi dan rek#nstruksi in*rastruktur p#s dan telematika) Ke$eng+'#$!')n a) Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik terutama untuk menjamin pas#kan tenaga listrik baik di dalam maupun di luar sistem ketenagalistrikan Ja!a6Madura6+ali terutama !ilayah yang mengalami krisis listrik' b) Perluasan pelayanan tenaga listrik di !ilayah6!ilayah perdesaan dan terpencil' c) Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan' d) Pembangunan ketenagalistrikan yang ber!a!asan lingkungan' dan e) Mend#r#ng upaya penghematan penggunaan listrik) Pe!"%5n -n Pe!%")'%n a) Pembangunan rumah susun sederhana se!a <Rusuna!a= sebanyak 02 twin-bloc di k#ta6k#ta metr#p#litan, besar, dan perbatasan' b) Pengembangan subsidi kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah' c) Pembangunan dan perbaikan perumahan nelayan dan perumahan rakyat yang bertempat tinggal di !ilayah perbatasan serta pulau6pulau kecil sebanyak 2)900 unit' d) Rehabilitasi perumahan dan pembangunan prasarana dan sarana permukiman di ka!asan eks bencana alam dan s#sial sebanyak 4)300 unit' e) Pembangunan prasarana dan sarana permukiman bagi ka!asan rumah sederhana sehat <RS1= di 290 ka!asan' *) Pembangunan prasarana dan sarana permukiman pada 20 ka!asan di !ilayah perbatasan' g) Pembangunan prasarana dan sarana permukiman di pulau kecil, ka!asan terpencil dan tertinggal, ka!asan kumuh, desa tradisi#nal, desa nelayan, dan desa eks transmigrasi sebanyak 230 ka!asan' h) Pembangunan prasarana dan sarana air minum melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat di 83 l#kasi;desa miskin, desa ra!an air, desa pesisir dan desa terpencil' i) Pembangunan prasarana dan sarana air limbah berbasis masyarakat <S%5"M%S= di :2 kabupaten;k#ta' j) Pengembangan sistem pelayanan persampahan untuk 93 ibuk#ta kabupaten;k#ta pemekaran' dan k) Pembangunan serta perbaikan sistem drainase primer dan sekunder pada :0 ka!asan di k#ta metr#p#litan dan k#ta besar) 2. PENINGKATAN PERAN IN2RASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG DAYA SAING SEKTOR RIIL S"%*e! D( A'! a) /perasi dan pemeliharaan !aduk, embung, situ dan bangunan penampung air lainnya' ")2 6 99 b) Peningkatan pr#gram terpadu antar sekt#r terkait sumber daya air, melalui peman*aatan p#tensi ka!asan dan p#tensi air !aduk' c) (#nser.asi air tanah di 2 Bilayah Sungai' d) Penyusunan ped#man pembiayaan k#mpetiti* untuk k#nser.asi air' e) Pengembangan kesadaran masyarakat terhadap k#nser.asi air secara mandiri dan berkesinambungan' *) /ptimalisasi *ungsi 200 ribu ha jaringan irigasi dan ra!a yang telah dibangun' g) Pengembangan kemampuan P9% dalam pengel#laan air dan usaha ek#n#mi rakyat' h) Penyelesaian pembangunan jaringan irigasi yang belum selesai' i) Pembangunan prasarana air baku dalam mendukung penyediaan air minum melalui pubic private partnership <PPP=, dengan kapasitas 2)430 l;det' j) Penyediaan prasarana air tanah untuk irigasi dan air baku melalui pembangunan sumur6sumur air tanah' k) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengel#laan air baku' l) "tandard )peration &rocedure <S/P= untuk k##rdinasi, perencanaan, pelaksanaan dan /P' m) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengel#laan banjir dan pengamanan pantai' n) Pembangunan prasarana pengendali banjir di daerah ra!an banjir' #) Pembangunan prasarana pengamanan pantai' p) Penyelesaian berbagai peraturan perundangan turunan 7ndang67ndang 5#): Tahun 2004' G) Pembentukan &e!an Sumber &aya %ir 5asi#nal dan !adah k##rdinasi;de!an sumber daya air daerah' dan r) Penyediaan data dan in*#rmasi sumber daya air yang akurat, lengkap, dan benar) T!n#&.!$#' a) Penyediaan prasarana transp#rasi jalan dan transp#rtasi lainnya di ka!asan perbatasan dan pulau6pulau kecil' b) Melanjutkan pembangunan jalan pada lintas selatan Ja!a, barat Sumut, (el#k 9 Sumbar, jembatan (apuas, jembatan Rumpiang, jembatan (ahayan 1ulu, dan +arit# 1ulu' c) Penanganan pr#gram strategis nasi#nal prasarana jalan dan jembatan lintas Jambi, lintas Sumsel, lintas ?ampung, Pantura Ja!a, Jembatan Suramadu, lintas barat Sula!esi +arat, fly over di Medan, Palembang dan Makassar, jalan raya 4resik, akses +andara Juanda, Manad# by pass' d) Peningkatan kelancaran angkutan barang di jalan melalui penanggulangan biaya ek#n#mi tinggi dan penanganan muatan lebih di jalan secara terpadu' e) ?anjutan pembangunan dermaga penyeberangan pada lintas6lintas strategi Padangbai6?embar, Semarang6(umai, &#b#6"l!aki, S#r#ng6Saubeba, Baikel# <5TT= *) Peningkatan keandalan pelayanan (% melalui peningkatan jalan (% lintas Selatan dan lintas 7tara Ja!a dan Sumatra' ")2 6 40 g) Re.italisasi angkutan umum massal di Jab#tabek melalui lanjutan pembangunan &ep#6&ep#k dan melanjutkan pembangunan double-double trac Manggarai6 Cikarang' h) Peningkatan e*isiensi transp#rtasi ke pelabuhan dan bandara strategis melalui lanjutan pembangunan jalan akses (% ke pelabuhan Tanjung Pri#k dan +ela!an serta akses (% ke +andara S#eta dan Juanda' i) Peningkatan keandalan pelayanan angkutan laut melalui lanjutan pengadaan 4 unit kapal na.igasi dan 2 unit kapal penumpang dengan *asilitas b#ngkar muat petikemas serta lanjutan pembangunan Sistem Telek#munikasi Maritime tahap "A' j) Peningkatan pelayanan pelabuhan melalui lanjutan pembangunan Pelabuhan &umai, rehabilitasi pelabuhan Tanjung Pri#k dan *asilitas lainnya' dan k) Peningkatan m#bilisasi penumpang dan pari!isata melalui pembangunan +andar 7dara Medan +aru tahap a!al' dan lanjutan pembangunan +andar 7dara Makassar, Juanda Surabaya, %hmad $ani Semarang, dan &#mine @d!ard /s#k6S#r#ng, serta bandara kecil di daerah perbatasan) Ene!g' a) ?anjutan pengembangan tekn#l#gi tepat guna yang diarahkan pada barang6 barang mass production' b) Pemaketan pelelangan di sisi hulu untuk menjamin kelangsungan industri dalam negeri, melalui pri#ritas penggunaan pr#duksi dalam negeri, dan standarisasi dan penga!asan kualitas pr#duksi dalam negeri) P.# -n Te+e%$') a) Penyusunan;pembaharuan kebijakan, regulasi dan kelembagaan untuk mendukung penyediaan in*rastruktur p#s dan telematika ' b) Penyusunan;pembaharuan kebijakan dan regulasi untuk mendukung penelitian dan pengembangan industri p#s dan telematika' c) Peningkatan pembangunan in*rastruktur dan kualitas layanan p#s dan telematika' d) Penyediaan in*rastruktur p#s dan telematika di daerah yang secara ek#n#mi kurang menguntungkan termasuk !ilayah perbatasan, daerah teris#lir, dan pulau6pulau kecil terluar melalui pr#gram 7S/' e) Penegakan hukum dan penga!asan terhadap penyelenggaraan p#s dan telematika' *) Peningkatan standarisasi dan serti*ikasi pelayanan;peri-inan, keahlian S&M, perangkat dan sistem p#s dan telematika' g) Penyusunan;pembaharuan kebijakan, regulasi, dan kelembagaan untuk mendukung pengembangan tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi' h) Penyusunan standar untuk mendukung pengembangan tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi' i) Peningkatan literasi masyarakat terhadap tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi <e-literacy=' dan j) Peningkatan pengembangan dan peman*aatan aplikasi tekn#l#gi in*#rmasi dan k#munikasi) ")2 6 42 Ke$eng+'#$!')n a) Penyediaan listrik yang memadai khususnya bagi para pelanggan industri dan bisnis baik di Ja!a maupun di luar Ja!a' b) Meningkatkan kehandalan sistem ketenagalistrikan' c) Peningkatan peman*aatan energi n#n ++M untuk pembangkit listrik terutama energi terbarukan' dan d) Meningkatkan upaya peman*aatan pr#duk dalam negeri yang berkualitas' Pe!"%5n -n Pe!%")'%n a) Penataan dan re.italisasi :0 ka!asan strategis nasi#nal' b) Pembangunan prasarana dan sarana air minum perpipaan di 3 ka!asan' c) Pembangunan sistem air limbah terpusat dan instalasi peng#lahan air limbah <"P%?= di 9 k#ta metr#p#litan dan k#ta besar' dan d) Pembangunan tempat pembuangan akhir <TP%= persampahan regi#nal di 20 k#ta) 8. PENINGKATAN IN3ESTASI S;ASTA DALAM PROYEK@PROYEK IN2RASTRUKTUR S"%*e! D( A'! a) Pembangunan prasarana air baku dalam mendukung penyediaan air minum melalui pubic private partnership <PPP=, dengan kapasitas 2)430 l;det) T!n#&.!$#' a) Melanjutkan re.isi 77 bidang transp#rtasi <5#) 29 Tahun 2992 tentang Perkeretaapian, 5#)24 Tahun 2992 tentang ??%J, 5#) 23 Tahun 2992 tentang Penerbangan, dan 5#) 22 Tahun 2992 tentang Pelayaran=, berikut peraturan pelaksanaan dan s#sialisasinya untuk membuka kesempatan lebih besar bagi partisipasi s!asta, +7M5 dan Pemda' b) Re.isi PP 5#) 09 tahun 2002 tentang (epelabuhanan' c) Mengurangi resik# ketidakpastian berin.estasi melalui penyusunan blue print transp#rtasi pulau Sumatra, (alimantan, Ja!a, Sula!esi, Papua dan transp#rtasi kepulauan Maluku dan 5usa Tenggara' dan penyiapan skema bantuan pemerintah untuk pembebasan lahan jalan t#l' d) Re.ie!, m#nit#ring dan e.aluasi RPJM dan persiapan RPJP sekt#r transp#rtasi' dan e) Melanjutkan restrukturisasi +7M5 sekt#r transp#rtasi agar lebih pr#*esi#nal dan berdaya saing) Ene!g' a) Penyehatan industri yang ada, pri.atisasi, mengatur pemain dengan unbundling dan pendatang baru serta k#mpetisi' b) ?anjutan restrukturisasi dan re.isi 7ndang67ndang tentang Minyak dan 4as' c) (ajian skema;struktur industri energi dalam rangka mend#r#ng pengembangan sekt#r ek#n#mi' ")2 6 42 d) Re.ie! dan e.aluasi peraturan yang ada dalam rangka peningkatan partisipasi pemerintah daerah, s!asta, k#perasi dan masyarakat dalam pembangunan in*rastruktur dan penyaluran energi' e) Regulasi tentang pemisahan yang jelas antara !ilayah k#mpetisi dan n#n k#mpetisi berikut kriteria6kriteria pembatasan untuk !ilayah dimaksud' dan *) >asilitasi pelaksanaan /t#n#mi daerah sekt#r energi dengan acuan 77 5#) 92 Tahun 2004 dan 77 5#) 99 Tahun 2004) P.# -n Te+e%$') a) Penyusunan;pembaharuan kebijakan, regulasi, kelembagaan dan industri p#s dan telematika dalam rangka re*#rmasi dan restrukturisasi sekt#r dan k#rp#rat' b) Peningkatan transparansi dan kejelasan pr#ses peri-inan sekt#r p#s dan telematika' dan c) Penyelerasan peraturan perundang6undangan baik antara pusat dan daerah di sekt#r p#s dan telematika maupun tentang telek#munikasi, T" dan penyiaran)
Ke$eng+'#$!')n a) Pembaharuan 77 ketenagalistrikan' b) Penyempurnaan regulasi dan peraturan pelaksanaan 77 ketenagalistrikan khususnya dalam mencipatkan iklim yang k#ndusi* untuk in.estasi bidang ketenagalistrikan s!asta' c) Peningkatan partisipasi in.estasi s!asta dalam pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan' dan d) Peningkatan sistem penyaluran dalam rangka menunjang in.estasi s!asta dalam bidang pembangkitan) Pe!"%5n -n Pe!%")'%n a) Pengembangan asset management untuk pengel#la air minum, air limbah, dan persampahan di 4 k#ta besar) IA PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN DAN ;ILAYAH TERISOLIR SASARAN Sasaran yang akan dicapai dalam pri#ritas Pembangunan &aerah Perbatasan dan Bilayah Teris#lir pada tahun 200: adalah sebagai berikut) 2) Tertatanya kelembagaan yang ber!enang melakukan pengel#laan dan pembangunan !ilayah perbatasan serta pulau6pulau kecil terluar di tingkat pusat, pr#.insi serta di 20 kabupaten perbatasan dari 44 kabupaten;k#ta yang berbatasan langsung dengan !ilayah negara lain, dengan pri#ritas a!al pada penataan kelembagaan di tingkat pusat dan pr#.insi serta beberapa kabupaten di !ilayah (alimantan, 5TT dan Papua' 2) Tertatanya garis batas negara <demarkasi dan deliniasi= di 20 kabupaten perbatasan dari 44 kabupaten;k#ta yang berbatasan langsung dengan !ilayah negara tetangga' 9) Meningkatnya sarana dan prasarana kapabeanan, keimigrasian, karantina, dan kualitas keamanan <C"HS= di 20 kabupaten perbatasan dari 44 kabupaten;k#ta perbatasan yang berbatasan langsung dengan !ilayah negara tetangga, dengan ")2 6 49 pri#ritas a!al pada !ilayah pr#.insi dan kabupaten di (alimantan, 5TT dan Papua dan di !ilayah yang memiliki pulau6pulau kecil terluar' 4) Meningkatnya pelayanan s#sial dasar dan kegiatan ek#n#mi berbasis p#tensi l#kal di !ilayah perbatasan dan pulau6pulau kecil, serta !ilayah teris#lir yang didukung #leh sarana dan prasarana yang memadai termasuk transp#rtasi, k#munikasi, dan in*#rmasi, dengan pri#ritas a!al pada !ilayah perbatasan di (alimantan, 5TT dan Papua 3) Ter!ujudnya percepatan pembangunan ek#n#mi di !ilayah perbatasan dan pulau6 pulau kecil, serta !ilayah teris#lir) ARAH KEBIJAKAN1 2OKUS1 DAN KEGIATAN PRIORITAS &alam rangka mencapai sasaran tersebut di atas ditempuh arah kebijakan sebagaimana tercantum pada +ab 23, +uku "" dengan *#kus dan kegiatan pri#ritas sebagai berikut) 2) Penegasan dan penataan batas negara di darat dan di laut termasuk di sekitar pulau6 pulau kecil terluar a) Penegasan status hukum segmen6segmen batas darat dan laut <D#na @k#n#mi @kslusi*, +atas ?aut Terit#rial dan +atas landas (#ntinen= yang belum jelas dan belum disepakati melalui upaya perundingan dengan pri#ritas batas !ilayah negara antara perbatasan R"6Malaysia, R"6Tim#r ?este, dan R"6P54 b) Penjabaran Rencana "nduk Pengel#laan Perbatasan %ntarnegara ke dalam d#kumen rencana rinci tahunan per pr#.insi <22 pr#.insi=' c) Penetapan dan pemeliharaan titik6titik dasar <base point= di 92 pulau6pulau kecil terluar antara lain dengan i) Pembangunan rambu suar di pulau6pulau kecil terluar yang tidak berpenghuni ii) Penyelamatan Pulau (arang 5ipah d) Penataan tanda6tanda *isik dan pat#k perbatasan di !ilayah perbatasan dengan pri#ritas !ilayah perbatasan R"6Malaysia, R"6Tim#r ?este, dan R"6P54, dan di pulau6pulau kecil terluar beserta s#sialisasinya 2) Peningkatan kerjasama bilateral di bidang p#litik, hukum, dan keamanan dengan negara tetangga a) Peningkatan kerjasama bilateral bidang p#litik, ek#n#mi, s#sial budaya, hukum, dan keamanan melalui *#rum 4+C "nd#nesia6Malaysia, J+C "nd#nesia6P54, J+C "nd#nesia6Tim#r ?este, dan JB4 "nd#nesia6>ilipina, dan S/S@( M%?"5&/ b) Penyediaan sarana dan prasarana, termasuk peningkatan layanan kapabeanan, keimigrasian, karantina, dan keamanan <C"HS= dengan pri#ritas !ilayah perbatasan R"6Malaysia di (alimantan dan R"6Tim#r ?este di 5TT dan R"6P54 di Papua' c) Pembangunan p#s lintas batas <P?+= baru pada jalur6jalur lintas batas tradisi#nal dan peningkatan kualitas P?+ yang telah ada dengan pri#ritas !ilayah perbatasan R"6Malaysia di (alimantan, R"6Tim#r ?este di 5TT, dan R"6P54 di Papua' ")2 6 44 d) Pembangunan *asilitas p#s6p#s permanen pengamanan perbatasan dengan pri#ritas di !ilayah perbatasan R"6Malaysia, R"6Tim#r ?este dan R"6P54' e) Pembangunan Map#lres, P#s P#lisi, Rumdin P#s P#lisi, dan pengadaan metriil pendukung p#s P#lisi Perbatasan' *) /perasi keamanan di !ilayah perbatasan) 9) Penataan ruang dan pengel#laan sumber daya alam dan lingkungan hidup !ilayah perbatasan dan pulau6pulau kecil terluar) a) Penyusunan Penetapan Rencana Tata Ruang Bilayah Perbatasan' dan b) Peningkatan pengel#laan batas !ilayah laut dan pulau6pulau terdepan;terluar 4) Pemihakan kebijakan pembangunan untuk percepatan pembangunan !ilayah perbatasan dan pulau6pulau kecil terluar a) Penyusunan kebijakan insenti* pendanaan melalui &%( dan skema pendanaan khusus bagi pembangunan !ilayah perbatasan dan pulau6pullau kecil terluar' b) Peningkatan dan penyediaan jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas' c) Peningkatan dan penyediaan berbagai prasarana dan sarana dasar antara lain permukiman, air bersih, k#munikasi, dan listrik;listrik perdesaan' d) Penerapan skim ke!ajiban layanan listrik pedesaan untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana di !ilayah perbatasan dengan memperhatikan budaya setempat' e) Pengembangan sekt#r6sekt#r unggulan berbasis sumber daya l#kal di !ilayah perbatasan' *) Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah di !ilayah perbatasan' g) Pengembangan (a!asan Transmigrasi di Bilayah Perbatasan' h) Pemberdayaan masyarakat di !ilayah perbatasan dan pulau6pulau kecil terluar), khususnya (#munitas %dat Terpencil <(%T=) 3) Pengembangan sarana dan prasarana ek#n#mi di daerah teris#lir) a) Penyusunan kebijakan insenti* pendanaan melalui &%( dan skema pendanaan khusus bagi pembangunan !ilayah teris#lir' b) Penyusunan ped#man pendanaan pembangunan in*rastruktur yang mendukung pengembangan ek#n#mi di !ilayah teris#lir' c) Penerapan skema &ublic "ervice )bligation <PS/= dan keperintisan transp#rtasi' d) Pr#gram listrik masuk desa' e) Pengembangan ka!asan transmigrasi di !ilayah teris#lir' *) Pembangunan prasarana dan sarana di daerah teris#lir untuk membuka akses ke pusat pertumbuhan ek#n#mi l#kal' g) Penerapan 7ni.ersal ser.ice /bligati#n <7S/= untuk telek#munikasi) 0) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan s#sial dasar di daerah teris#lir a) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan' b) Penyediaan bantuan #perasi#nal sek#lah dan beasis!a bagi sis!a miskin dan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin' c) Pembangunan asrama murid dan mess guru' d) Penyedian buku pelajaran' ")2 6 43 e) Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan *ungsi#nal' *) Peningkatan kualitas dan kesejahteran guru serta penyediaan tenaga kesehatan' g) Peningkatan akses (#munitas %dat Terpencil <(%T= terhadap pelayanan s#sial dan ek#n#mi serta terhadap !ilayah di sekitarnya) ")2 6 40