Anda di halaman 1dari 30

Tugas Fisika Kuantum

Jeffry_handhika@plasa.com
ATOM
HIDROGEN













Atom hidrogen merupakan atom paling sederhana
yang terdiri dari satu proton sebagai nukleus dan satu elektron
yang mengitarinya. Pada bab ini akan diuraikan solusi dari
persamaan Schrodinger untuk sistem fisis real atom hidrogen
dan mengkaji berbagai konsekwensinya. Merujuk kebahasan
perkenalan kita dengan persamaan Schrodinger persoalan tiga
dimensi memerlukan tiga bilangan kuantum untuk mencirikan
semua pemecahannya. Oleh karena itu, semua fungsi
gelombang atom hidrogen akan diperikan dengan tiga buah
bilangan kuantum. Bilangan kuantum pertama, n, berkaitan
dengan pemecahan bagi fungsi radial, R( r ). Bilangan n ini
sama dengan pemecahan untuk menamai tingkat tingkat
energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi fungsi polar,
( ), memberikan bilangan kuantum l, dan bagi fungsi,
( ), memberikan bilangan kuantum ketiga m
l
.

1.1 Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen

Massa proton m
p
jauh lebih besar daripada massa
elektron m
e
, m
p
=1836 m
e
. Di dalam pembahasan bab ini
dilakukan penyederhanaan berupa asumsi proton diam di
pusat koordinat dan elektron bergerak mengelilinginya di
bawah pengaruh medan atau gaya coloumb.

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
z
m
e

r
m
p
y
x
Gambar 1.1 Posisi relatif antara proton dan elektron
Pendekatan yang lebih baik dilakukan dengan memandang
kedua partikel proton dan elektron berotasi di sekitar pusat
massa bersama yang berada (sedikit) di dekat pusat proton.
Tetapi sekali lagi untuk penyederhanaan, efek ini diabaikan
disini. Karena proton dianggap diam, maka kontribusi energi
sistem hanya diberikan oleh elektron yaitu energi kinetik

e
k
m
p
E
2
2
r
=
(1.1)

dan energi potensial

V(r)=
r
e 1
4
0
2

(1.2)

Sehingga

E H=
e
m
p
2
2
r
-
r
e 1
4
0
2

(1.3)

Dengan demikian persamaan schrodinger untuk atom
hidrogen

) ( ) (
1
4 2
0
2
2
2
r E r
r
e
m
e
r r h


(1.4)

mengingat sistem atom hidrogen memiliki simetri bola,
analisis menjadi lebih sederhana bila oprator
2
diungkapkan

Tugas Fisika Kuantum


Jeffry_handhika@plasa.com
dalam koordinat bola. Di dalam koordinat bola ) , , ( r ,
persamaan 1.4 menjadi


E
r
e
r
r
r r m
e
=

1
4 sin
1
sin
sin
1 1
2
0
2
2
2
2
2
2
2
h
(1.5)

Prosesnya :

Dengan mengingat
2
2
2 2 2
2
2
2
sin
1
sin
sin
1 1

=
r r r
r
r r

maka persamaan (1.4) menjadi:

E
r
e
r r r
r
r r m
e
=

1
4 sin
1 1
sin
sin
1 1 1
2
0
2
2
2
2 2 2
2
2
2
h

faktor
2
1
r
kita keluarkan dari dalam kurung kurawal
didapatkan

E
r
e
r
r
r r m
e
=

1
4 sin
1
sin
sin
1 1
2
0
2
2
2
2
2
2
2
h

selanjutnya, untuk mendapatkan solusi bagi persamaan 1.5,
dilakukan pemisahan variabel = ) (r
r
) , , ( r sebagai
berikut

) , , ( r = ) ( ) ( ) ( r R
(1.6)

subtitusikan ungkapan (1.6) ke dalam persamaan (1.5)
kemudian dikalikan

2
2
2
h
r m
e dan dibagi ungkapan 1.6
didapatkan

0
1
4
2
sin
1
sin
sin
1 1
0
2
2
2
2
2
2
2
=

+ +

r
e
E
r m
d
d
d
d
d
d
dr
dR
r
dr
d
R
e

h
(1.7)

Prosesnya :

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Kita pindahkan ke ruas kiri fungsi ( E ) pada persamaan
(1.5)

E
r
e
r
r
r r m
e
=

1
4 sin
1
sin
sin
1 1
2
0
2
2
2
2
2
2
2
h

persamaan (1.5) menjadi
0
1
4 sin
1
sin
sin
1 1
2
0
2
2
2
2
2
2
2
=

E
r
e
r
r
r r m
e
h
(1.5a)
kalikan persamaan tersebut dengan -
2
2
2
h
r m
e
persamaan (1.5a) menjadi
0
4
2
sin
1
sin
sin
1
0
2
2
2
2
2
2
2
=

+ +


e
E
r m
r
r
r
e
h
(1.5b)
persamaan (1.5b) kita lakukan pemisahan variabel sebagai
fungsi
) , , ( r = ) ( ) ( ) ( r R
( ) ( ) ( )
( ) ( ) 0
4
2
sin
1
sin
sin
1
0
2
2
2
2
2
2
2
=

R
e
R E
r m R R
r
R
r
r
e

h

persamaan diatas menjadi
0
1
4
2
sin
1
sin
sin
1 1
0
2
2
2
2
2
2
2
=

+ +

r
e
E
r m
d
d
d
d
d
d
dr
dR
r
dr
d
R
e

h

dari persamaan 1.7 tampak bahwa suku pertama dan keempat
hanya bergantung jari-jari r, suku kedua dan ketiga hanya
bergantung sudut dan .
Penjumlahan suku-suku yang hanya bergantung pada
jari-jari dan dua sudut ini akan selalu sama dengan nol untuk
sembarang nilai r, dan jika masing-masing suku sama
dengan konstanta. Konstanta (c) berharga ) 1 ( + l l . Suku
yang hanya bergantung jari-jari menjadi

( ) 1
2 1
2
2
2
2
+ =

+ +

l l
h r
e
E
r m
dr
dR
r
dr
d
R
e
PD. Fungsi Laquerre (1.8a)

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
atau

( )R R
r
e
E
r m
dr
dR
r
dr
d
e
1
2
2
2
2
2
+ =

+ +

l l
h

(1.8b)

sedangkan suku yang hanya mengandung sudut dan
menjadi

( ) 1
sin
1
sin
sin
1
2
2
2
+ =

l l

d
d
d
d
d
d

(1.9a)

setelah dikalikan dengan sin
2
, persamaan (4.9a) menjadi

0 sin ) 1 (
1
sin
sin
2
2
2
= + +

l l
d
d
d
d
d
d

(1.9b)

tampak bahwa persamaan (1.9b) juga terpisah menjadi dua
bagian yaitu bagian yang hanya bergantung pada sudut azimut
dan bagian yang bergantung pada . Selanjutnya tetapkan
masing-masing bagian sama dengan konstanta -
2
m dan
2
m .
Dengan alasan yang akan menjadi jelas kemudian pilih

2
2
2
1
m
d
d
=


(1.10a)

atau

2
2
2
m
d
d
+

= 0 (1.10b)


sehingga

( )
2 2
sin 1 sin
sin
m
d
d
d
d
= + +

l l
(1.11a)
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

atau setelah dikalikan

2
sin

diperoleh

( )

+ +


0
sin
1 sin
sin
1
2
2


m
d
d
d
d
l l
(1.11b)

dengan demikian, persamaan (1.5) dapat dipisah menjadi tiga
persamaan deferensial biasa, selanjutnya kita tentukan solusi
masing-masing persamaan tersebut.

1.1.2 Persamaan Azimuth

Kita mulai dari persamaan paling sederhana (1.10a)
yakni persamaan azimuth yang menggambarkan rotasi
disekitar sumbu z. Sudut rotasi disekitar sumbu-z ini adalah 0
sampai 2 , dan periodesitasnya. Itulah sebabnya konstanta
(4.11a) dipilih negatif (=
2
m ) agar memberi solusi berupa
fungsi sinusoidal dan periodik. Bila dipilih positif akan
memberi solusi fungsi exponensial sehingga untuk satu posisi
yang sama akan diberi nilai yang berbeda ( )
6 /
6 /

e ,
dan ( )
6 / 2
6 / 2



+ e karena posisi 6 / = sama
dengan posisi 6 / 2 + = . Jelas pemilihan konstanta
positif ini tidak menceritakan kondisi fisis yang
sesungguhnya.
Untuk konstanta negatif solusinya

( )
im
m
e
(4.12)

keunikan disetiap yaitu
) ( ) 2 ( = + atau 1
) 2 ( ) ( ) 2 (
= = =
+
im im im
e e e
(4.13)
untuk setiap m bilangan bulat dipenuhi

m= 0, 1, 2.. (1.14)

sedangkan syarat normalitas bagi
m

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

( ) ( ) ( )
mn n m m
d

= =


2
0
(


dipenuhi oleh konstanta A=
2
1
(1.15)
prosesnya
( ) ( )

= = =
a
a
n m
a c A dx c d 2 1
2 2 2



( ) ( )


2
1
2
2
2
2 2 2
2
2
2
2 2 2
=
=
=
=

A
e A e
e A d e
a c A dx c
im im
im im
a
a


Karena itu solusi yang diinginkan adalah

( )
( )

im
m
e

=
2
1
(1.15)
bilangan bulat m disebut bilangan kuantum magnetik.

1.1.3 Persamaan Polar

( )

+ +


0
sin
1 sin
sin
1
2
2


m
d
d
d
d
l l
(1.11b)

persamaan diferensial (1.11b) dengan konstanta
( ) 1 + l l dan
2
m dikenal sebagai persamaan diferensial
Legendre terasosiasi. Solusi dari persamaan ini dapat
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
diperoleh menggunakan metode Frobenius dan diberikan oleh
deret berhingga yang dikenal sebagai polinom Legendre
terasosiasi. Inilah alasan penagmbilan tetapan
( ) 1 + l l

ketika menguraikan persamaan (1.7) menjadi persamaan
(1.8a) dan (1.9a). bila konstantanya bukan
( ) 1 + l l
maka
solusinya adalah deret takberhingga.
Solusi persamaan (1.11b) diberikan oleh polinom legendre
( ) cos
m
l
P
( ) ( ) ( ) cos
m
m m
P N
l l l
=
(1.16)

dengan N
lm
merupakan konstanta normalisasi

( ) ( ) ( )
i i
i
i i i i i
mm
m m
m
m
m
m
d P P N N

ll l
l
l
l
l
l
= =

sin cos cos ,


0
(1.17a)

mengingat sifat ortogonalitas
( ) cos
m
l
P


( ) ( ) =

d P P
i
i
m m
sin cos cos
0
l
l
( )
( )
( )!
!
1 2
2
m
m

+
+ l
l
l
i i
mm

ll

(1.17b)

didapatkan

=
m
N
l
( )
( )
( )!
!
2
1 2
m
m
+

+
l
l
l
(1.17c)

sehingga

( ) =
m l
( )
( )
( )!
!
2
1 2
m
m
+

+
l
l
l
( ) cos
m
P
l
(1.18)

bentuk explisit polinom
( ) cos
m
l
P
dapat diperoleh melalui
rumus rodigues:

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( ) cos
m
P
l
=
( ) ( )
l
l
l
l
l
1 cos
cos
cos 1
! 2
1
2
2 /
2

+
+

m
m
m
d
d
(1.19)

dari hubungan (1.19) ini tampak bahwa untuk harga l
tertentu maka m maksimum terjadi jika m=l dan
m
l
P

m
l
P ( ) cos
l
l
P =
( ) ( )
( )

l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
sin
! 2
! 2
1 cos
cos
cos 1
! 2
1
2
2
2
2 /
2
=
d
d
(1.20a)

sedangkan m minimum terjadi pada m= - l

( ) cos
l
l
P =
( ) ( )
( )

l
l
l
l l
l
l l
sin
! 2
1
1 cos cos 1
! 2
1
2
2 /
2

=

(1.20b)

jika dikaitkan dengan ungkapan (4.14), maka untuk l tertentu
m dapat berharga

m= 0, 1, 2, l (1.21)

bilangan bulat l disebut sebagai bilangan kuantum orbital.
1.1.4 Persamaan Radial

Sekarang kita tentukan solusi persamaan (1.8b). pengalian
( )
2
1
r
pada persamaan (1.8b) memberikan

( )
0
2
1
4
2 1
2
0
2
2
2
2
=

+
+ +

R
r m r
e
E
m
dr
dR
r
dr
d
r
e
e
h l l
h
(1.8c)

tampak pada persamaan radial ini terdapat nilai atau energi
eigen E. Pada pembahasan paper ini penulis batasi pada
keadaan terikat yaitu keadaan dengan energi negatif
E E =
.
Dengan memisalkan
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

r
E m
e
2 / 1
2
8

=
h

dan (1.22)

2 / 1
2
8 2

=
E
m e
e
o
h

(1.23)
membuat persamaan (1.8c) tereduksi menjadi

0 R
4
1
R
1) (
r
R 1
2
2
2
=

+
+


l l
(1.24)


Prosesnya

Dari persamaan (1.22) didapat harga r

2
2
2
8
r
E m
e

=
h

maka
2
1
2
2
8

=
h
E m
r
e
;

subtitusikan harga r dan r ke dalam persamaan (1.8c)

( )
0
8
2
1
8
4
2
8
8
8 8
1
2
1
2
2 / 1
2 0
2
2
2 / 1
2
2
1
2 2 / 1
2
2
1
2
=

+
+


R
E m
m
E m
e
E
m
d
E m
dR
E m
d
E m
d
E m
e
e
e
e
e
e
e e


h
h l l
h
h
h
h
h h


kita sederhanakan persamaannya menjadi

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )
0
8
2
1 2
8
4
2 2
8
8
8 8
1
2
1
2
2 2 / 1
2
0
2
2 2
2 / 1
2
2
1
2 2 / 1
2
2
1
2
=

+
+


R
E m
m
m
E m
e m
E
m
d
E m
dR
E m
d
E m
d
E m
e
e
e
e
e e
e
e
e e


h
h l l
h
h
h h
h
h
h h


kita kalikan persamaan tersebut dengan
1
2
8

h
E m
e

( )
0
8
2
1
8
2
8
4
8
2 8 2
8
8
1
2
1
2
1
2
2 2 / 1
2 0
2
1
2
2
1
2 2
2
1
2
1
2
2
=

R
E m
m
E m
m
E m
e
E m
m
E
E m m
d
dR
d
E m
d
E m
e
e
e
e
e
e
e e e
e
e

h
h l l
h
h
h
h
h h h
h
h


persamaannya menjadi

( )
0
1
4
8
2 2 1
2
0
2
2 / 1
2
2 2
2
2
=

+ +

R
e
E m
m
E
m
d
dR
d
d
e
e e


l l
h
h h

( )
0
1
4
8
2
8
2 1
2
0
2 / 1
2
2
2
2
2
2
2
=

R
E m
e m
E
E m
m
d
dR
d
d
e
e
e
e


l l
h
h
h
h

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
karena pada pembahasan disini dibatasi pada keadaan terikat
yaitu keadaan dari energi negatif E = E maka hasil
pembagian
E
E

berharga negatif. Sehingga


( )
( )
0
1
4 8
2
4
1 1
2
0
2 / 1 2 / 1
2
2
2
2
=

+
+ +

R
E m
e m
d
dR
d
d
e
e


l l h
h


kita sederhanakan

( )
( )
0
1
4 8
2
4
1 1
2
0
2 / 1 2 / 1
2
2
2
2
=

+
+ +

R
E m
e m
d
dR
d
d
e
e


l l h
h

menjadi

( )
( )
0
1
2 8
2 1
2
0
2 / 1
2 2 / 1
2
2
2
=

+
+ +

R
E
e m
E
m
d
dR
d
d
e e


l l
h h


dari persamaan diatas kita ubah menjadi

( )
0
1 1
8 2 4
1 1
2
2 / 1
2
2
2
=

+ +

R
E
m e
d
dR
d
d
e


l l
h


dengan mengganti harga
2 / 1
2
8 2

E
m e
e
h
sebagai didapat
persamaan

0 R
4
1
R
1) ( R 1
2
2
2
=

+
+


l l

(1.24)

Untuk menentukan solusi persamaan (1.24) kita selidiki
terlebih dahulu perilaku persamaan tersebut pada dua daerah
extrim yaitu daerah jauh sekali dan daerah pusat koordinat.
Sebelumnya tuliskan terlebih dahulu persamaan (1.25) dalam
bentuk

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
0 R
4
1
R
1) ( R 2 R d
2 2 2
2
=

+
+


l l
d
(1.25)

prosesnya

2
2
2
2
2
2
2
1 R 1


R R


2
2
2

=
R R

kita subtitusikan ke persamaan (1.24) sehingga persamaannya
menjadi

0 R
4
1
R
1) ( R 2 R d
2 2 2
2
=

+
+


l l
d
.

Pada persamaan (1.25) untuk daearah jauh sekali ,
secara efektif persamaan tersebut menjadi

0 R
4
1 R d
2
2
=
d
(1.26)

Solusi persamaan ini adalah

2 /
e R (1.27)

Sedangkan pada daerah titik asal, R ditulis sebagai

) R(
) R( =
(1.28)

dan subtitusikan ke dalam suku pertama persamaan (1.25)
diperoleh

2
2
2
1


U U


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Karena itu persamaan (1.25) tereduksi menjadi persamaan
deferensial untuk U

0 U
4
1
U
1) ( U d
2 2
2
=

+
+
+


l l
d
(1.29)

Prosesnya
kita menyelesaikan persamaan

R
2

terlebih dahulu menyelesaikan

R
dengan memisalkan

) U(
) R( =
maka
U
1 U 1 U R
2


kemudian disubtitusikan ke persamaan

R
2 menjadi

U
U
U
1 U 1
2
2

=
U U U
2
2


2
2
U

=

jadi

U
2 =
2
2
U

=

subtitusikan ke persamaan (1.24) menjadi:
0 U
4
1
U
1) ( U 1
2 2
2
2
=

+
+

l l


kalikan persamaan diatas dengan dan sederhanakan
persamaannya sehingga didapat persamaan (1.29) yaitu

0 U
4
1
U
1) ( U d
2 2
2
=

+
+
+


l l
d


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
ambil limit mendekati pusat koordinat

0 U
1) ( U d
U
4
1
U
1) ( U d lim
2 2
2
2 2
2
=
+
+ =

+
+
+


l l l l
d d


harga
U
4
1

diabaikan pada

lim
. Sehingga tampak suku
dominanya adalah

0 U
1) ( U d
2 2
2
=
+
+

l l
d
(1.30)

Solusi yang memenuhi persamaan suku dominan ini dan
kondisi fisis keberhinggaan

adalah

1 +

l
U (1.31)

prosesnya

dengan menggunakan deret
jika r = 0 maka deretnya :

=
=
~
0 n
n s
Cn. U

dipilih S = l S = 1 + l
U ~
l
U ~
1 + l

Solusi yang memenuhi kondisi fisis keberhinggaan r adalah
1 + l karena l infinite pada kondisi tersebut.
Mencari nilai S dari persamaan
U
1) (
2

+ l l
dengan
mensubtitusi deret U pada =0
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
[ ] ... 2 .r C 1 . C . C
1) (
U
1) (
s
2
s
1
s 0
2 2
+ + + + +
+
=
+


l l l l
[ ] ... . 1)C 2)(S (S 1 . 1)S.C (S 2 . 1)C S(S
U
s
2
s
1
s
0 2
2
+ + + + + + + =

[ ] ... . 1)S (S 1) ( 2 . 1)C S(S 1) ( 0


1 s
1
s
0
+ + + + + + + =

l l l l l

rs-2 0 1) S(S 1) ( = + + l l
1 S S
0 1) )(S (S
0 ) (S ) )(S (S
0 ) (S ) (S
0 S S
2 2
2 2 2
+ = =
= +
= + +
= +
= +
l l
l l
l l l
l l
l l

karena itu solusi untuk daerah asal (koordinat) menggunakan
hasil (1.31) dan hubungan (1.28) diberikan oleh

l
R (.132a)

Mempertimbangkan solusi-solusi untuk daerah extrim di
depan, solusi umumnya diusulkan berbentuk perkalian antara
solusi titik asal, posisi jauh sekali dan fungsi umum terhadap
jarak

( ) ( )

L e R
2 /
=
l
(1.32)

dari sini kita dapat menggunakan berbagai cara untuk
menyelesaikannya, menggunakan polinomial Laguerre atau
dengan deret polinomial.murni.
dengan menggunakan polinomial Laguerre

dengan menggunakan persamaan (1.29) didapatkan
persamaan untuk L, yaitu

( ) } ( )} { 0 1 1 2
2
2
= + +

+ +

L
L L
l l

(1.33)

prosesnya
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( ) ( ) ( )
( )

+ + + =

+ +
L
e L e L e
d
U
2 / 1 2 / 1 2 /
2
1
.
2
1
. 1
l l l
l
Agar lebih mudah kita bagi menjadi 3 kelompok
( ) ( ) ( )
( )

+ + + =

+ +
L
e L e L e
d
U
2 / 1 2 / 1 2 /
2
1
.
2
1
. 1
l l l
l
bagian J
( ) ( )

L e
2 /
1

+
l
l

bagian E
( )

L e
2 / 1
2
1
.
+

l

bagian F
( )

+
L
e
2 / 1
2
1
.
l
kemudian kita cari
2
2

U

untuk bagian J
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )

+ + + + + =


L
e L e L e
d
U
2 / 2 / 2 / 1
2
2
. 1
2
1
. 1 1
l l l
l l l
untuk bagian E
( ) ( ) ( )
( )

+ + + =

+ +
L
e L e L e
d
U
2 / 1 2 / 1 2 /
2
2
.
2
1
4
1
2
1
. 1
l l l
l
untuk bagian F
( )
( ) ( ) ( )
2
2
2 / 1 2 / 1
2
2 /
2
2
2
1
. 1

+ =

+ +
L
e
L
e
L
e
d
U
l l l
l
se
sekarang kita kelompokkan
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( )

+ + + +
+ 2 / 1 2 / 2 / 2 / 1
4
1
. .
2
1
1 .
2
1
1 . 1

e e e e p L
l l l l
l l l l
disederhanakan menjadi




disederhanakan menjadi






( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )

+ + +

+ + 2 / 1 2 / 2 / 1 2 /
2
1
. 1 .
2
1
. 1

e e e e
p L
l l l l
l l
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )

+ + +
+ 2 / 1 2 / 2 / 1
4
1
. . 1 . 1

e e e p L
l l l
l l l
( )
( )
( ) ( )
[ ]
2 / 1 2 /
. . 1 2

+
+

e e
p L
l l
l
( )
( )
[ ]
2 / 1
2
2
.

e
p L
l
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

semua persamaan kita kalikan dengan



( )

= +
+
4
.
1 l l
(suatu konstanta)
maka








Sehingga
( ) } ( )} { 0 1 1 2
2
2
= + +

+ +

L
L L
l l



memberikan Solusi deret

=
=
~
0 s
s
s
s
. a L
(1.34)

Akan memberikan rumus rekursi

( )( )
s s
a
s s
s
a
2 2 1
1
1
+ + +
+ +
=
+
l
l
(1.35)

tampak bahwa deret akan berhingga jika adalah bilangan
bulat, misalkan

= n (1.36)

maka
1 + s
a dan seterusnya akan menajdi nol jika
1 = l n s (1.37)

sehingga ( ) L merupakan polinomial
( )
[ ]
2 /
.


e
l
( )
( )
( )

+ +
+
1
4
.
1
l
l l

p L
( )
( )
( ) ( )
[ ]
( )
( ) [ ]

+
1 2
. . 1 2
2 / 1 2 /
l
l
l l
p L
e e
p L
( )
[ ]

2
2

p L
( ) ( ) [ ] 1 + l p L
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

=
=
1 - - n
0 s
s
s
5
. a L
l

(1.38)

menggunakan pemilihan n = persamaan (1.33) menjadi

( ) } ( )} { 0 1 1 2
2
2
= + +

+ +

L n
L L
l l


(1.39)
persamaan (1.39) ini tidak lain adalah persamaan differensial
laguerre terasosiasi, yang mempunyai bentuk umum

{ } { } 0 1
2
2
= +

+ +

p
q
p
q
L p q
L
p
L

(1.40)
solusinya disebut polinom Laguerre teasosiasi
p
q
L dapat
diperoleh dari rumus rodrigues

( )
( )
( )
p q
q
q
p
q
e
d
d
e
p q
q
L


!
!
(1.41)

kemudian koefisien p dan q dihubungkan denganbilangan
kuantum orbital l dan bilangan bulat n yang nantinya disebut
bilangan kuantum utama menurut

p = 2 l +1
q = n +l (1.42)

karena itu solusi persamaan (1.39) diberikan oleh

( )
1 2 +
+
=
l
l n
p
q
L L L (1.43)
dengan demikian solusi radial diberikan oleh

( )
1 2 2 / +
+
=
l
l
l
l l n n n
L e N R R (1.44)

dengan
l n
N adalah konstanta normalisasi
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

( )

+
= =
0
2
,
i i i i i i
nn n
n
n
n
dr r R R R R
ll l
l
l
l

(1.45)

( )
( )! 2
! 1 2
3
l
l
l
+

=
n n
n
na
N
o
n
(1.46)

dengan
( )
2
2
0
4
e m
a
e
o
h
=
adalah radius bohr.
Dengan demikian, solusi lengkap persamaan (1.8c) berbentuk

( )
( )
( )

=
+
+

o
n
na r
o o
n
na
r
L e
na
r
n n
n
na
r R
o
2 2
! 2
! 1 2 1 2
/
2 / 1
3
l
l
l
l
l
l
(1.47)

dari hubungan p,q, n dan l serta penyebut pada ungkapan
(1.42) didapat bahwa q-p harus lebih besar atau sama dengan
nol, atau

p q (1.48a)

atau (2 l +1) n+l , tepatnya

l n-1 (1.48b)

jadi untuk n tertentu maka

l = 0,1,2,3,...,n-1 (1.48c
Contoh : Menentukan R
10
,R
20
, R
21

Rumus umum :
( )
( )
( )

=
+
+

o
n
na r
o o
n
na
r
L e
na
r
n n
n
na
r R
o
2 2
! 2
! 1 2 1 2
/
2 / 1
3
l
l
l
l
l
l

maka
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )
( )
( )

=
+
+

o
a r
o o
a
r
L e
a
r
a
r R
o
1
2
. 1
2
! 0 1 1 . 2
! 1 0 1
. 1
2 1 0 . 2
0 1
. 1 /
0
2 / 1
3
10

( )

=

o
a r
o
a
r
L e
a
r R
o
2 . 1 .
2
! 0 2 1
1
/
2 / 1
3
10

( )

=

o
a r
o
a
r
L e
a
r R
o
2 . 1
2
1 2 1
1
/
2 / 1
3
10

( )
( )

o
a r
o
o
a r
o
a
r
L e
a
r R
a
r
L e
a
r R
o
o
2 . 1
2
1
2
1
2 . 1
2
1
2
1
1
1
1
/
2 / 1
3
3
10
1
/
2 / 1
3
3
10

( )
( )

o
a r
o
o
a r
o
a
r
L e
a
r R
a
r
L e
a
r R
o
o
2 . 1
1
2
2 . 1 2
1
1
1
1
/
2 / 3
10
1
/
2 / 1
2
3
10
dari persamaan
( )
( )
( )
p q
q
q
p
q
e
d
d
e
p q
q
L


!
!

maka
( )
1
2
. 1
2
1
2
1
2
! 1 1
! 1
1
2
0
1
1
1
2
1
2
0
1
1
0
0
1
2
1
0
1
1
2
0
1
1
0 0
0 0
=

a
r
L
e e
a
r
L
a
r
e
a
r
d
d
e
a
r
L
a
r
a
r
a
r
a
r

sehingga
( ) ( )
o
a r
e a r R
/ 2 / 3
0 10
. 2

=

Menentukan R
20

Rumus umum :
( )
( )
( )

=
+
+

o
n
na r
o o
n
na
r
L e
na
r
n n
n
na
r R
o
2 2
! 2
! 1 2 1 2
/
2 / 1
3
l
l
l
l
l
l

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )

+
o
a r
o
a r
o
o
a r
o o
o
a r
o o
a
r
L e
a
r R
a
r
L e
a
r R
a
r
L e
a
r
a
r R
a
r
L e
a
r
a
r R
o
o
o
o
1
1
1
1 0 . 2
2
2 /
2 / 3
0
20
2
2 /
2 / 1
3
3
20
2
2 /
0
2 / 1
3
20
0 2
. 2 /
0
2 / 1
3
20
. 1
2 2
1 1
. 1
2
1 1
! 0 2 2 . 2
! 1 0 2 1
2
2
2
2
! 0 2 2 . 2
! 1 0 2
2
2


dari persamaan
( )
( )
( )
p q
q
q
p
q
e
d
d
e
p q
q
L


!
!

( )

0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
1
2
0 0
1
2
0 0
1
2
1
0
2
0
2
0
1
2
1
0
2
0
2
0
1
2
2
2
2
2
! 1 2
! 2
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
a
r
e
a
r
e
a
r
L
e
a
r
e
a
r
L
e
a
r
e
a
r
L
a
r
e
a
r
d
d
e
a
r
L
a
r
e
a
r
d
d
e
a
r
L

sehingga
( )

=

o
a r
a
r
e
a
r R
o
2 . 1
2 2
1 1
2 /
2 / 3
0
20

Menentukan R
21

Rumus umum
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )
( )
( )

=
+
+

o
n
na r
o o
n
na
r
L e
na
r
n n
n
na
r R
o
2 2
! 2
! 1 2 1 2
/
2 / 1
3
l
l
l
l
l
l

( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )

+
o
a r
o
o
a r
o o
o
a r
o o
o
a r
o o
a
r
L e
a
r
a
r R
a
r
L e
a
r
x a
r R
a
r
L e
a
r
x a
r R
a
r
L e
a
r
a
r R
o
o
o
o
3
3
3
1 1 . 2
3
2 /
2 / 3
0
21
3
2 /
1
2 / 1
3
21
3
2 /
1
2 / 1
3
21
1 2
2 /
2 / 1
3
21
6
1
2
1 1
6 4
1 1
6 4
! 0 1
2
2
2
2
! 1 2 2 . 2
! 1 1 2
2
2
l

dari persamaan
( )
( )
( )
p q
q
q
p
q
e
d
d
e
p q
q
L


!
!

maka
( )
1
. 1
! 3 3
! 3
0
3
3
0
3
3
0
0
3
0
3
0
3
3
0 0
0 0
=

a
r
L
e e
a
r
L
a
r
e
a
r
d
d
e
a
r
L
a
r
a
r
a
r
a
r

sehingga
( ) ( )
o
a r
e
a
r
a r R
2 /
0
2 / 3
0 21
6 2
1

=

cara II. Tanpa menggunakan Laguerre terasosiasi dengan
bantuan rumus rodrigues dan fungsi gamma.

0 R
4
1
R
1) ( R 2 R d
2 2 2
2
=

+
+


l l
d
(1.25)
Pada persamaan (1.25) untuk daearah jauh sekali ,
secara efektif persamaan tersebut menjadi

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
0 R
4
1 R d
2
2
=
d
(1.26)

Solusi persamaan ini adalah
2 /
= e R (1.27)
, kemudian kita masukkan dalam fungsi didapatkan

( ) ( )
2 /


= e G R (2.1)

Sedangkan pada daerah titik asal, R ditulis sebagai
( )
0
1 2
2 2
2
=
+
+ R
d
dR
d
R d

l l (2.2)
dengan mengasumsikan
s
R =
(2.3)
kita mendapatkan
( ) 0 1 2 ) 1 (
2 2 2
= + +

R R
s
R
s s l l

( )( )
( )( )
( ) ( ) [ ]
l
l l
l l l
l l l
l l
l l
l l
=
= + +
= + +
+ = +
+ =
+ = +
+ = +
s
s s
s s s
s s s
s s
s s
s s s
0 1
0
2
2 2
2 2
2 2

atau
1 = l s

penyelesaiannya adalah l = s karena persamaan ke dua
bernilai (-).
Kemudian kita tuliskan persamaan G sebagai sebuah
penjumlahan. Kita misalkan :
( )


+

= =
0 0
l l k
k
k
k
a a G
(2.4)
persamaan deferensial untuk G dapat kita tulis
( )
0
1 2
2 2
2
=
+
+ G
d
dG
d
G d

l l (2.5)
Sehingga :
{ ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) } 0 1 1 2 1
2 1 2 1
0
2
= + + + + + + +
+ + + +

l l l l l
l l l l l
k k k k k
k
k k k k a
( )( ) ( ) ( ) [ ] ( ) ( ) [ ]


+ +

+ = + + + + +
0
1 2
0
1 1 2 1
l l
l l l l l l
k
k
k
k
k a k k k a

sekarang kita merubah ruas kiri sehingga faktor pengalinya
1 +l k

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )( ) ( ) ( ) [ ] ( ) ( ) [ ]


+ +

+
+ = + + + + + + +
0
1 1
0
1
1 1 1 2 1
l l
l l l l l l
k
k
k
k
k a k k k a

koefisien pangkat saling meniadakan, sehingga kita bisa
menurunkan hubungan persamaan rekursi untuk konstanta
k
a .
( ) ( )
( )( ) ( ) ( ) 1 1 2 1
1
1
+ + + + + + +
+
=
+
l l l l l
l
k k k
k
a
a
k
k


( ) ( ) ( ) ( )
( )( ) k k k
k
k k k
k
k k k
k
a
a
k
k
1
2 2 1
1
2 2 2 2
1
1 2 1 2
1
1

+ + +
+ +
=
+ + + + +
+ +
=
+ + + +
+ +
=
+
l
l
l l
l
l l
l



ini merupakan ciri rasio dari deret
x
e , pada persamaan ini x =

. Sehingga kita dapat menuliskan


( )

e G
l

(2.6)
ingat hubungan antara deret pangkat dengan rekursi
memberikan
( )( )
k k k k
a a
k k
k
a
l
l
l

+ + +
+ +
=
+
2 2 1
1
1


pada limit k hubungan diatas menjadi
k
a
a
k
k

+1

hal ini memiliki rasio yang sama dengan deret
x
e , dimana x
=

. Oleh sebab itu persamaan diatas dapat ditulis


k
k
k
a e

=
=
0
(2.7)
dari persamaan ini kita dapat menemukan solusi persamaan
( )
l n
R
dengan mengalikan persamaan (2.1), (2.6) dan (2.7).
sehingga didapatkan
( )

=
0
2 /
e a R
k
k n
l
l
(2.8)

contoh menghitung
( ) r R
nl
untuk n = 1 dan 0 = l
penyelesaian
fungsi gelombang radial memberikan
( )

=
1
0
2 /
l
l
l
n
k
k n
e a r R



dengan
r
E m
e
2 / 1
2
8

=
h

; subtitusikan harga
2 2 2
0
2
4
1
32 n
e m
E E
e
n
h
= =

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
dan
( )
2
2
0
4
e m
a
e
o
h
=

didapatkan
r
a
0
2
=
.


Prosesnya
r
n
e m
m
e
e
2 / 1
2
2 2 2
0
2
4
1
32
8

=
h
h


kemudian dikeluarkan dari akar (pangkat ) didapatkan
r
n
e m
e
1
2
2
0
2
h
=
karena
( )
2
2
0
4
e m
a
e
o
h
=
; kita dapat memanipulasi persamaan ini
menjadi
2
0
2
2
0
2
2
2
;
4
1
h h
e m
a
e m
a
e
o
e
o
= =
sehingga persamaan diatas
menjadi
r
a
0
2
=

dengan menggunakan hubungan rekursi
( )( )
k k
a
k k
k
a
2 2 1
1
1
+ + +
+ +
=
+
l
l

1 + k
a dan seterusnya akan menjadi nol jika 1 + = l n k

sehingga
( )
2
0
0
0
10

= e a r R
k
k
k
; dengan
r
a
0
2
=


( )
0
10
a
r
Ce r R

=

kemudian kita menghitung nilai konstanta C dengan kondisi
normalisasi
1
0
2
=

dr R R r
n
n
l
l (2.9)
1
0
/ 2
0
2
2
=

dr e r C
a r
(2.10)
sehingga harga
2 / 3
0
2 / 3
0
1
2
2
2
1

=
a a
C
(2.11)
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
prosesnya
1
0
/ 2
0
2
2
=

dr e r C
a r

kita ingat bahwa betuk integral fungsi gamma memberikan
( )
( ) ( )! 1
0
1
=
=


n n
dx e x n
x n
dimana
dengan n = 1,2,3,4...
kita manipulasi bentuk persamaan (2.10) menjadi
( ) ( ) 1 / 2 / 2
2 2
0
/ 2
0
2
0
2
0 0
2
0
=

a r d e a r
a a
C
a r
( ) ( ) 1 / 2 / 2
2
0
/ 2
0
2
0
3
0
2
0
=

a r d e a r
a
C
a r
( ) ( ) ( ) 1 / 2 / 2 2 /
0
/ 2
0
2
0
3
0
2
0
=

a r d e a r a C
a r
(2.12)
( )
( ) ( )! 1
0
1
=
=


n n
dx e x n
x n

dari persamaan (2.12) terlihat bahwa harga n terpenuhi jika n
= 3 maka
( ) ( ) 2 ! 1 3 3 = =

sehingga persamaan (2.12) menjadi
( ) 1 2 2 /
3
0
2
= a C

( ) ( )
3
0
3
0
2
/ 2 2 / 1 2 2 / a a C =

( )
2 / 3
0
/ 2 2 / 1 a c =

2 / 3
0
2 / 3
0
1
2
2
2
1

=
a a
C

sehingga didapat

( )
0
/
2 / 3
0
10
1
2
a r
e
a
r R

=

Untuk R
20

( )

=
1
0
2 /
l
l
l
n
k
k n
e a r R



( )


=

=
1 0 2
0
2 / 0
20
k
k
k
e a r R



( )

=

=
1
0
2 / 0
20
k
k
k
e a r R



Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( ) ( )
2 /
1 0 20


+ = e a a r R

( )( )
k k
a
k k
k
a
2 2 1
1
1
+ + +
+ +
=
+
l
l
( ) ( ) ( )
0 1
0 1
2
1
2 0 2 0 1 0
2 1 0 0
a a
a a

=
+ + +
+ +
=

sehingga
( )
0
2 /
0
20
2
1
a r
e
a
r
C r R

=

sekarang kita akan mencari harga C
1
0
2
=

dr R R r
n
n
l
l

1
2
1
0
/
2
0
0
2
2
=

dr e
a
r
r C
a r
1
4
1
0
/
2
0
2
0
0
2
2
=

dr e
a
r
a
r
r C
a r
1
4
0
/
2
0
4
0
3
2 2
0
=


dr e
a
r
a
r
r C
a r
1
4
0
0
/
2
0
4
0
3
2
0
2
0
=


a
r
d e
a
r
a
r
r a C
a r


( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
1 ! 4
4
! 3 ! 2
1 ) 5 (
4
) 4 ( ) 3 (
1
4
1
4
1
4
2
0
2
0
2
0 0
2
2
0 2
0
2
0 0
2
0 0
/
4
0
2
0
0
0 0
/
3
0
2
0
0
/
2
0
2
0 0
2
0 0
/
0
4
0
0 0
/
0
3
0
/ 2
0
2
0
0
/
2
0
4
0
3
2
0
2
0 0
0 0
0
=

+
=

+
=


a
a a a C
a
a a a C
a
r
d e
a
r a
a
r
d e
a
r
a
a
r
d e
a
r
a a C
a
r
d e
a
r
a
r
d e
a
r
a
r
d e r a C
a
r
d e
a
r
a
r
r a C
a r a r a r
a r a r a r
a r

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
[ ]
3
0
2
3
0
2
2
0 0
2
2
0
2
0
2
0 0
2
2
0
2
0
2
0 0
2
2
1
1 2
1 2
1 6 4
4
6 2
1 6 4
4
6 2
a
C
a C
a a C
x
a
a a a C
x
a
a a a C
=
=
=
=

+

2 / 3
0
2 / 3
0
2 / 3
0
2 / 1
3
0
3
0
2
1
2 2
2 1
1
2 2
2 1
1
2
1
2
1
2
1

=
=
a x
x
a x
x
a
C
a
C
a
C

2 / 3
0
2 / 3
0
2 / 3
2
1
2
1
2
2

=
a
C
a
C
( )
0
2 /
0
2 / 3
0
20
2
1
2
1
2
a r
e
a
r
a
r R

=

sekarang kita coba menghitung
21
R
( )

=
1
0
2 /
l
l
l
n
k
k n
e a r R



( )


=

=
1 1 2
0
2 / 0
0
1
21
k
e a r R



( ) ( )
0
2 /
0 21
/
a r
e a r C r R

=

1
0
2
=

dr R R r
n
n
l
l
(2.9)
1
0
/
0
2
0
2
2
=

dr e
a
r
r C
a r
kita manipulasi bentuk diatas agar sesuai dengan integral
fungsi gamma
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
1
1
0
/
0
4
0
4 2
0 0
2
0
=

a
r
d e
a
r a a C
a r
1
0
/
0
4
0
3
0
2
0
=

a
r
d e
a
r
a C
a r (2.10)
dari persamaan (2.10) terlihat bahwa harga n terpenuhi jika n
= 5 maka
( ) ( ) 6 4 1 2 3 4 ! 1 5 5 x x x x = = =
persamaan (2.10) menjadi
2 / 3
0
3
0
2
3
0
2
3
0
2
3
0
2
1
6 2
1
6 4
1
6 4
1
6 4
1
1 6 4

=
=
=
=
= =
a
C
a x
C
a x
C
a x
C
x a C

( ) ( )
0
2 /
0 21
/
a r
e a r C r R

=

( ) ( )
0
2 /
0
2 / 3
0
21
/
1
6 2
1
a r
e a r
a
r R

=

Cara III menyelesiakan persamaan radial atom hidrogen
dengan subtitusi ke deret dimana
( )
r
Ze
r V
2
(bu parmi solution)
0 R
r
1) (
R
r
e
E
2m
r
R
r
r r
1
2
2
2
2
2
=
+

+ +

l l
h
(3.1)
misalkan ;
r
U(r)
R(r) =

U
r
1
r
U
r
1
r
U
r
R
r
R
2

U
r
U
r
r
U
r
1
r
U
r
1
r
r
2
2

r
U
r
U
r
r
U
2
2

=


2
2
r
U
r

=
(3.2)
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
0
r
U
r
1) (
r
U
r
e
E
2m
r
R
r
r
1
2
2
2 2
2
2
=
+

+ +

l l
h
0 U
r
1) (
U
r
e
E
2m
r
U
2
2
2 2
2
=
+

+ +

l l
h

0 U E
2m
r
U
2 2
2
=

h
(3.3)
dengan memisalkan
E
m
2
2
2
h
=

maka solusi persamaan (3.3) untuk r adalah
2
2

e R
pada dua daerah extrim yaitu daerah jauh sekali dan daerah
pusat koordinat. Dapat dituliskan secara matematis dengan
limit (r 0) dan limit (r ~)
Jika r 0
0
r
e
2
=


r
e
E
2
+
diabaikan terhadap
2
r
1) ( + l l

~
r
1) (
2
=
+ l l

sehingga tampak suku yang paling berpengaruh adalah
0 U
r
1) (
r
U d
2 2
2
=
+

l l
(3.4)
jika r = 0 maka deretnya :

=
=
~
0 n
n S
Cn.r r U

dipilih S = l S = 1 + l
U ~
l
r U ~
1
r
+ l

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Solusi yang memenuhi kondisi fisis keberhinggaan r adalah
1 + l karena l infinite pada kondisi tersebut.
Mencari nilai S dari persamaan
U
r
1) (
2
+ l l
dengan
mensubtitusi deret U pada r=0
[ ] ... 2 .r C 1 .r C .r C
r
1) (
U
r
1) (
s
2
s
1
s 0
2 2
+ + + + +
+
=
+ l l l l

[ ] ... .r 1)C 2)(S (S 1 .r 1)S.C (S 2 .r 1)C S(S
r
U
s
2
s
1
s
0 2
2
+ + + + + + + =

+
[ ] ... .r 1)S (S 1) ( 2 .r 1)C S(S 1) ( 0
1 s
1
s
0
+ + + + + + + =

l l l l l

rs-2 0 1) S(S 1) ( = + + l l
1 S S
0 1) )(S (S
0 ) (S ) )(S (S
0 ) (S ) (S
0 S S
2 2
2 2 2
+ = =
= +
= + +
= +
= +
l l
l l
l l l
l l
l l

jika r ~
maka
0
r
1) (
dan 0
r
e
2
2
=
+
=
l l

E
2m
r
U
2 2
2
h
+

U = 0
0 U
r
U
2
2
2
= +


-
2
> 0
dengan memisalkan
2
E
m
2
2
h
=

diperoleh
U = Ae
r
+ Be
-r

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
r ~ : e
r
~ tidak memenuhi syarat
e
-r
0
U ~ e
-r
U = ) r ( F e r
r 1 + l

F(r) e r
r
1) (
F(r) e r
r
e 2m
E
2m
r 1
2
r 1
2
2 2
+ +
+

+
l l
l l
h h

F(r) e r
r
1) (
r
e 2m

r 1
2
2
2
2 +

+ =
l
l l
h

r F(r) 1)e (
dr
dU
1 r +
+ =
l
l (3.5)
pembuktian:
F(r) e r U
r 1 +
=
l
(3.6)
( )

+ + + =
+
r
F
e F(r) e r F(r) e r 1
dr
dU
r r 1 r l l
l

( )

+ + +
+
r
F
r e 1 r e r F(r) e r 1
r 1 r l l l
l
A B C


Bagian A
r
F
e 1)r ( F(r) )e ( 1)r ( F(r) e r 1) (
r
U
r r r 1
2
2

+ + + + + =

l l l
l l l l

Bagian B
r
F
e r - F(r) )e (- r F(r) e 1)r (
r
U
r 1 r 1 r
2
2

+ =

+ + l l l
l

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Bagian C
2
2
r 1 r 1 r
2
2
r
F
e r
r
F
)e (- r -
r
F
e 1)r (
r
U

+ =

+ + l l l
l

sehingga :
+

+ + + + + =


r
F
e 1)r ( F(r) )e ( 1)r ( F(r) e 1)r (
r
U
r r r 1
2
2
l l l
l l l l

+

+
+ +
r
F
e r - F(r) )e ( r - F(r) e 1)r (
r 1 r 1 r l l l
l

+
+ +
2
2
r 1 r 1 r
r
F
e r
r
F
e r -
r
F
e 1)r (
l l l
l

Untuk bagian
r
F


{ }
r 1 r r r
e r e 1)r ( 1e r - e 1)r (
r
F
+
+ + + + =

l l l
l l l

{ }
r 1 r
e r 2 - e 1)r 2(
r
F
+
+ =

=
l l
l

Untuk bagian F(r)
{ }
r 1 2 r r 1
e r e 1)r ( 2 - e 1)r ( ) r ( F
+
+ + + =
l l l
l l l

Untuk bagian F(r)
( )
r 1
2
2
e r
r
F
+

l

Sehingga pers.nya menjadi:
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
{ } ( )+ +

+ + + + + =
+ + r 1 r r 1 2 r r 1
e r 2 e r ) 1 ( 2
r
F
e r ) 1 ( e 1)r ( 2 - e 1)r ( ) r ( F
l l l l
l l l l l l
2
2
r 1
2
2
r
U
e r
r
F

+
+ l



0 U
r
1) (
U
r
E
2m
r
U
2
2
2 2
2
=
+

+ +

l l l
h


Z
2
.

me
2

2me
2 2
h h
=

Z
2
r
1

2me
2
2
= =
h

2r = Z 2 r = Z
2
r
Z
k;

me
2
2
=

=
h

Z
U
2
r
Z
.
Z
U
r
U


r
Z
.
Z
U
2
Z r
U
2
2

2
Z
U
. 2
2
2

=
2
2
2
Z
U
. 4

= k 2
Z
2 me
. 2
r
me 2
2
2
2
2
h h

Pers. (a) menjadi:
0
Z
U ) 1 ( 4
U . k
Z
4
U
Z
U
. 4
2
2 2
2
2
2
2
=
+

l l
: 4
2
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
0
Z
U ) 1 (
U
Z
k
U
4
1
Z
U
2 2
2
=
+
+

l l

misal :
F(r) e
2U
Z
U
2
Z 1 +

=
l

+ + =

+
Z
F
e
2
Z
F(Z) e
2
1
2
Z
F(Z) e
) 2 (
Z
1) (
Z
U
2
Z
1
2
Z
1
2
Z
1
l l
l
l
l

sehingga persamaan diata dapat dirubah menjadi
0 k)F 1 (
Z
F
Z) 2 (2
Z
F
Z
2
2
= +

+ +

l l (B)
ingat dari :

1
F
1
(a, c, Z)
0 a
x
) x c (
Z
x
2
2
=


.. (A)
Agar penyelesaian PD berupa polygonal yang terbatas
syaratnya:
Bandingkan pers. (A) dan (B)
l
l
l
l
+ = =
= +
+ =
+ =
n k n
n k
k a
c
r
1
1
2 2

dimana:
n
r
= bilangan kuantum radial
l = bilangan kuantum ordinal
k = n = bilangan kuantum utama
Deretnya:
1F1 ( l + - k ; 2 l +2 ; Z) = F(Z)
A = - n
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
n = 3
n
r
= 2, 1, 0

) Z ( F e
2
Z
U
2
Z
1

+

=
l

Z
F
e
2
Z
e
2
1
2
Z
2
1
Z
U
2
Z 1
) Z ( F
2
Z
1 ) Z ( F Z ) 1 (
1

+
+ +
+ l l l
l
l

A B C

+ + +

+ + +

1 2 1 1
1
2
Z
2
2
Z ) 1 (
2
1
Z ) 1 ( ) Z ( F
2
1
. Z ) 1 (
2
1
. Z ) 1 (
Z
F
2
Z
e
Z
U
l l l l l
l
2
2
1
Z
F
4
1
Z ) 1 (
2
1

+ +

l

=
[ ]
2
2
1 2 1
1
2
Z
Z
F
Z ) 1 (
2
1
Z ) 1 ( ) Z ( F ) Z ( F 1 Z ) 1 ( 2
Z
F
2
Z
e

+ + + + +

l l l l
l

Masuk ke pers. :
0 U
Z
1) (
U
Z
k
U
4
1
Z
U
2 2
2
=
+
+

l l

{ }
2
1 2 1
2
2
Z
1) (
Z
k
4
1
4
1
1)Z ( Z 1) ( 1 1)Z 2(
Z
F
F
1
Z
F
F
1
0
+
+

+ + + + +

=

l l
l l l l
x FZ
{ } { } 0 F k 1) ( - Z - 1) 2(
Z
F
Z
F
Z
2
2
= + + +

l l
PD. Confient Hypergeometric
0 F ) k 1 (
Z
F
) Z 2 2 (
Z
F
Z
2
2
= +

+ +

l l

nlm
= R
nl
P
l
m

m

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

+ + +

+
Z
F
e Z ) 1 ( ) Z ( F e
2
1
Z ) Z ( F e Z ) 1 (
2
1
Z
A
2
Z
2
Z
2
Z
1
1
l l l
l
l l l

+ +

+
Z
F
e Z ) Z ( F e
2
1
Z ) Z ( F e Z ) 1 (
2
1
2
1
Z
B
2
Z
1
2
Z
1
2
Z
1
l l l
l
l l

+ +

+
2
2
2
Z
1
2
Z
1
2
Z
1
Z
F
e Z ) Z ( F e
2
1
Z ) Z ( F e Z ) 1 (
2
1
Z
C
l l l
l
l l


Z
C
Z
B
Z
A
Z
U
2
2


0
Z
U ) 1 (
U
Z
k
U
4
1
Z
U
2 2
2
=
+
+

l l


Dari pers. di atas:
0 k) 1 (
Z
F
Z) 2 (2
Z
F
Z
2
2
= +

+ +

l l
0 k)F 1 (
Z
F
x) (c
dx
d
x
2
2
= +

+ l
2 2 c + = l
n a 1 a = + = l

n k 1 = + l

0 a
x
x) (c
x

x
2
2
=


r 2 Z
2 2 c
k 1 a
=
+ =
+ =
l
l

=
=
~
0 n
n
! n . n ) c (
X . n ) a (
1 F 1

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
! n
Zn
n ) 2 2 (
n ) k 1 (
) Z ( 1 F 1
~
0 n

=
+
+
=
l
l

untuk merubah fungsi ( ) r U kita pergunakan
( )
( )
r
r U
r R =

) 2 ( , .
1
.
) 2 (
) 2 ( ) (
1
r F e r
r
C
r
r U
r R r R
r

+
=
=
l

) 2 ( , . r F e r C
r


=
l

n = k
l
n
r

k = 4 0
1
2
3
3
2
1
0
Supaya deret tertentu finite
a = - n
r

r
n k = +1 l
1 + + = l
r
n k
di mana:
K = bilangan kuantum utama
K = n
n
r
= kuantum radial
l = kuantum orgital
n = 1 K
n = 2 L
n = 3 M
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
untuk harga F kita dapat menderetkannya sebagai berikut
[ ] r 2 : 2 2 : ) k 1 ( 1 F 1 + + l l
=
! 3 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 2 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 1 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 0 ) c (
) r 2 ( ) a (
3
3
3
2
2
2
1
1
1
0
0
0

+


=
! 4
) r 2 (
) 5 2 )( 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 3 k 1 )( 2 k 1 )( 1 k 1 )( k 1 (
! 3
) r 2 (
) 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 2 k 1 )( 1 k 1 )( k 1 (
! 2
) r 2 (
) 3 2 )( 2 2 (
) 1 k 1 )( k 1 (
! 1
r 2
2 2
) k 1 (
1
4 3
2

+ + + +
+ + + + + + +
+

+ + +
+ + + + +
+

+ +
+ + +
+

+
+
+
l l l l
l l l l
l l l
l l l
l l
l l
l
l

sehingga untuk menentukan harga F kita dapat
mensubtitusikannya ke dalam deret. Oleh karena itu bu parmi
solution ini saya sebut cara subtitusi ke deret.
Dari bu parmi solution diatas kita dapat menentukan
persamaan untuk
l n
R yaitu :
) 2 ; 2 2 ; ( r n F e r N R
n r
r
n n
n

+ =

l
l
l l

khusus untuk bu parmi solution (solusi dengan subtitusi)
karena menggunakan system satuan yang berbeda harus ada
konversi untuk harga r. harga r pada bu parmi akan sama
dengan harga r yang lain (dengan gamma solution dan
polinom Laguerre) jika dibagi dengan sebuah konstanta
0
a .
Jika r untuk solusi fungsi gamma dan polinom Lguerre kita
beri symbol r ` maka harga r dan r
n
mempunyai harga
0
`
a
r
r = dan
0
`
na
r
r
n
=


contoh :
menghitung
10
R
) 2 ; 2 2 ; ( r n F e r N R
n r
r
n n
n

+ =

l
l
l l

( ) ) 2 ; 2 0 2 ); 0 1 ( 1 (
1
0
10 10
1
r F e r N R
r

+ + =


( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ) 2 ; 2 0 2 ); 0 1 ( 1 ( 2
) 2 ; 2 0 2 ); 0 1 ( 1 ( 2
1
2 / 3
0 10
1
0 2 / 3
0 10
1
1
r F e a r R
r F e r a r R
r
r

+ + =
+ + =



sekarang kita akan mencoba mengitung
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( ) ) 2 ; 2 0 2 ); 0 1 ( 1 (
1
r F + +

) 2 ; 2 ; 0 (
1
r F

! 3 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 2 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 1 ) c (
) r 2 ( ) a (
! 0 ) c (
) r 2 ( ) a (
3
3
3
2
2
2
1
1
1
0
0
0

+


=
! 4
) r 2 (
) 5 2 )( 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 3 k 1 )( 2 k 1 )( 1 k 1 )( k 1 (
! 3
) r 2 (
) 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 2 k 1 )( 1 k 1 )( k 1 (
! 2
) r 2 (
) 3 2 )( 2 2 (
) 1 k 1 )( k 1 (
! 1
r 2
2 2
) k 1 (
1
4 3
2

+ + + +
+ + + + + + +
+

+ + +
+ + + + +
+

+ +
+ + +
+

+
+
+
l l l l
l l l l
l l l
l l l
l l
l l
l
l

=
( )
) (
! 1
2
2 0 2
) 1 1 0 (
1 vanish
r
+
+
+
+
(deret ke-2 = 0)=1
karena suku didepannya berharga 0
sehingga persamaanya menjadi:
( ) ( ) 1 2
1
2 / 3
0 10
r
e a r R

=
dimana
0
`
na
r
r
n
= dan
0
`
a
r
r =
( ) ( )
o
a r
e a r R
/ ` 2 / 3
0 10
. 2

=

sekarang kita akan menghitung
20
R
) 2 ; 2 2 ; ( r n F e r N R
n r
r
n n
n

+ =

l
l
l l

( ) ( ) ) 2 ; 2 0 2 ; 1 0 2 (
2
0
20 20
2
r F e r N R
r

+ + =


) 2 ; 2 ; 1 ( .
2 20 20
2
r F e N R
r


=

) 2 ; 2 ; 1 ( .
2 2
1 1
2
2 / 3
0
20
2
r F e
a
R
r

=

sekarang kita akan mencoba mengitung
) 2 ; 2 ; 1 (
2
r F

=
! 4
) 2 (
) 5 2 )( 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 3 1 )( 2 1 )( 1 1 )( 1 (
! 3
) 2 (
) 4 2 )( 3 2 )( 2 2 (
) 2 1 )( 1 1 )( 1 (
! 2
) 2 (
) 3 2 )( 2 2 (
) 1 1 )( 1 (
! 1
2
2 2
) 1 (
1
4 3
2
2
r k k k k r
k k k r k k r k


+ + + +
+ + + + + + +
+
+ + +
+ + + + +
+
+ +
+ + +
+
+
+
+
l l l l
l l l l
l l l
l l l
l l
l l
l
l

=
( )
vanish
r k r
! 2
) 2 (
) 3 2 )( 2 2 (
) 1 1 )( 2 1 1 (
! 1
2
2 0 2
) 2 1 0 (
1
2

+ +
+ + +
+
+
+
+
l l
l (deret ke 3 = 0)
=
) ( 2
2
1
1 vanish r +

+
=
r
n
1
;
0
`
na
r
r
n
=
maka
0
2
2
`
a
r
r =


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

0
`
2
2 / 3
0
20
0
`
2
2 / 3
0
20
`
2 .
2 2
1 1
2
`
1 .
2 2
1 1
0
0
a
r
e
a
R
a
r
e
a
R
r
a
r
a
atau dapat ditulis
sekarang kita akan menghitung
21
R
) 2 ; 2 2 ; ( r n F e r N R
n r
r
n n
n

+ =

l
l
l l

( ) ( ) ) 2 ; 2 1 2 ; 1 1 2 (
2
1
21 21
2
r F e r N R
r

+ + =


) 2 ; 3 ; 0 (
`
.
2
0
21 21
2
r F e
a
r
N R
r


=

( ) ) 2 ; 3 ; 0 (
`
6 2
1
2
0
2 / 3
0 21
2
r F e
a
r
a R
r


=

dengan cara yang sama
sekarang kita akan mencoba mengitung
) 2 ; 3 ; 0 (
2
r F

=
) ( 0
! 1
2
2 1 . 2
) 2 1 1 (
1
2
vanish
r
=
+
+
+

= 1
=
) ( 2
2
1
1 vanish r +

+
=
r
n
1
;
0
`
na
r
r
n
=

maka
0
2
2
`
a
r
r =


( ) ( )
o
a r
e
a
r
a r R
2 / `
0
2 / 3
0 21
`
6 2
1

=

1.1.5 Solusi Eigen dan Distribusi Probabilitas

Dari uraian didepan diperoleh solusi eigen lengkap bagi
persamaan (1.5), yaitu

( ) ( ) ( ) ( )
m m n m n
r R r r =
l l l
r
) , , ( (1.49)

dengan
n = 1,2,3,...
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
l = 0,1,2,3,...,n-1
m =0, 1, 2, ,... l (1.50)

kombinasi ketiga bilangan n, l , m pada
m nl
mendefinisikan
suatu keadaan dari atom hydrogen. Mengingat
l n
R ,
m l
,
m
merupakan fungsi ternormalisasi, maka
m nl
juga
ternormalisasi

(
i i i
m n l

m nl
, ) =

i i i
m n l

i i i
mm nn
m n
dv
ll
l
=
*
(1.51)

hal ini sesuia dengan penafsiran awal bahwa
*

merupakan rapat probabilitas untuk mendapatkan partikel
dalam keadaan n, l
, m pada posisi
( ) , , r
. Mengingat
bentuk (1.28) , fungsi rapat probabilitas dapat diuraikan
menjadi bagian radial dan bagian angular.
Karena penulis hanya ditugasi untuk menyelesaikan
persamaan Schrodinger saja, maka fungsi rapat probabilitas
dapat anda pelajari sendiri.

Contoh Permasalahan
1.
Untuk bilangan kuantum n = 4, tuliskan fungsi eigen
dengan semua nilai
l dan m yang mungkin

Penyelesaian
Dari uraian didepan didapatkan bahwa n tertentu terdapat n
harga l . Untuk n = 4 maka

l =0,1,2,3

sedangkan untuk l tertentu adalah (2 l +1) harga m.
Lengkapnya diberikan dalam fungsi gelombang
m nl
seperti
tabel berikut:


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
n = 4
l
m
m nl
( ) , , r
0 0
400
( ) , , r
-1
1 41
( ) , , r
0
410
( ) , , r
1
1
411
( ) , , r
-2
2 42
( ) , , r
-1
1 42
( ) , , r
0
420
( ) , , r
1
421
( ) , , r
2
2
422
( ) , , r
-3
3 43
( ) , , r
-2
2 43
( ) , , r
-1
1 43
( ) , , r
0
430
( ) , , r
1
431
( ) , , r
2
432
( ) , , r
3
3
433
( ) , , r

Distribusi probabilitas radial. Dari hubungan ortonormalitas
persamaan (1.45), tampak bahwa probabilitas per satuan
panjang r diberikan oleh:

( )
2
2
r R r P
nl
= (1.52)

bentuk fungsi probabilitas ini selain bergantung pada jarak
juga bergantung pada bilangan n dan l . Untuk spesifikasi
keadaan seringkali digunakan notasi spektroskopik sebagai
berikut:

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
l
0 1 2 3 ...
notasi spektroskopik s p d f ...

Untuk mendapatkan gambaran prilaku umum ( ) r P
nl
kita
gunakan:
i. rumus rekursi (1.35) dan polinom (1.38) memperlihatkan
bahwa polinom merupakan polinom ( ) L , berorde s =
n- l -1 sehingga ( ) L mempunyai s titik nol.
ii. Untuk nilai l terbesar ( l =n-1), ( ) r P
nl
hanya
mempunyai satu gelembung. Menurut ungkapan (1.47),

( )
o
na r
n
nn
e
na
r
r R
/
1
0
1



karena itu, puncak ( )
o
na r
n
nn
e
na
r
r P
/ 2
2
0
1
2

terjadi jiak

o
na r
n
nn
e
na
r
na
r
na na
n
dr
dP
/ 2
1 2
0 0 0 0
1
2 2 2 2
2

=


dipenuhi oleh

r = n
o
a
2
(1.53)











Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
beberapa fungsi
l n
R diberikan pada tabel berikut
Tabel 1.1 Fungsi Radial
Grafik-grafik probabilitas radial ( ) r P
nl
diberikan oelh
gambar 1.2























n
l
l n
R
1 0
o
a r
o
e a
/ 2 / 3
2


2 0
o
a r
o o
e a r a
2 / 2 / 3
) / 2 ( 2 2 / 1


2 1
o
a r
o o
e a r a
/ 2 2 / 3
) / ( 6 2 / 1


3 0
o
a r
o o
e a r a r a
3 / 2 2 2 / 3
) 9 / 4 / 4 6 ( 3 9 / 1

+
3 1
o
a r
o o o
e a r a r a
3 / 2 / 3
) 3 / 2 4 )( 3 / 2 ( 6 9 / 1


3 2
o
a r
o o
e a r a
3 / 2 2 / 3
) 3 / 2 ( 30 9 / 1


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com






























Gambar 1.2 Rapat Probabilitas sebagai fungsi jarak



2. Hitung kemungkinan mendapatkan elektron berada pada
jarak kurang dari jari-jari bohr untuk atom hidrogen pada
keadaan dasar.
Penyelesaian:
Fungsi radial keadaan dasar atom hidrogen

( ) ( )
o
na r
e a r R
/ 2 / 3
0 10
2


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
maka probabilitas per satuan panjang untuk mendapatkan
elektron pada jarak r dari inti

( )
o
na r
e
a
r
r P
/
3
0
2
4

=


karena itu, probabilitas elektron berada pada jarak kurang dari
0
a ,
( ) dr r e
a
dr r P
a
a r
a
2
0
/ 2
3
0
0
0
0
0 4


=

=
3
0
4
a
rdr e
a
r e
a
a
a r
a
a r

0
0
0
0
0
/ 2 0
0
2 / 2 0
2
2 2


= 1-5
2
/ e

= 0,323

distribusi probabilitas anguler. Dari persamaan (1.49),(1.15)
dan (1.18) diperoleh bagian sudut

( ) ( ) ( ) = ,
m m m
Y
l l
( )
( )!
!
2
1 2
m
m
+
+
l
l l
( ) cos
m
l
P

im
e
2
1
(1.54)

( )
( )
( )

im m
l m
e P
m
m
Y
2
1
cos
!
!
2
1 2
+
+
=
l
l l
l

( )
( )
( )

im m
l m
e P
m
m
Y cos
!
!
4
1 2
+
+
=
l
l l
l
(1.54*)
sekarang kita akan coba menghitung
20 11 10 00
, , , Y Y Y Y


untuk
00
Y
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
( )
( )
( )

im m
l m
e P
m
m
Y cos
!
!
4
1 2
+
+
=
l
l l
l

( )
( )
( )


4
1
cos
! 0 0
! 0 0
4
1 20
00
0 0
0 00
=
+
+
=
Y
e P Y
i

untuk
10
Y
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )


cos
4
3
1 cos
cos
cos 1
! 0 2
1
4
3
cos
! 0 1
! 0 1
4
1 1 2
10
2
1
1
2 / 0
2
0 10
0 0
1 10
=


=
+
+
=
Y
Y
e P Y
i

akan lebih mudah ketika kita menggunakan simbol x untuk
menggantikan cos . Pada akhir penyelesaianya nanti kita
baru mensubtitusikannya lagi.
Contoh :


) ( ) 1 ( ) (
2 / 2
x P
dx
d
x x P
l
m
m m
l

=

misalnya kita akan menghitung
( ) ( ) ( ) ( ) x P x P x P x P
2
2
1
2
0
2
1
1
, , ,

rumus umum


) ( ) 1 ( ) (
2 / 2
x P
dx
d
x x P
l
m
m m
l

=

kita subtitusikan


) ( ) 1 ( ) (
1
1
2 / 1 2 1
1
x P
dx
d
x x P

=

rumus rodrigues memberikan:
x x
dx
d
x P = = )' 1 ( )' (
! 1 2
1
) (
2
1 1

Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
2 / 1 2 1
1
1
2 / 1 2 1
1
) 1 ( ) (
) 1 ( ) (
x x P
x
dx
d
x x P
=

=

jika x= cos , maka persamaan untuk
1
1
P ( cos )menjadi



sin ) (cos
) (sin ) (cos
) cos 1 ( ) (cos
1
1
2 / 1 2 1
1
2 / 1 2 1
1
=
=
=
P
P
P

sehingga
11
Y dapat kita hitung dengan cara
( )
( )
( )
( )

i
i
e Y
e P Y
sin
8
3
cos
! 1 1
! 1 1
4
1 1 . 2
11
1 1
1 11
=
+

+
=

untuk
1 1
Y karena pada perumusan pada bagian


) ( ) 1 ( ) (
2 / 2
x P
dx
d
x x P
l
m
m m
l

=

m selalu berharga negative, maka pada bagian ini sama
dengan
11
Y , tetapi pada bagian azimutnya m dapat berharga
negatif. Sehingga
1 1
Y memiliki
( )

i
e Y

= sin
8
3
1 1

penghitungan yang lain :

), 1 3 (
2
1
) (
2 0
2
= x x P
2 2 2 / 1 2 1
2
1 3 ) 1 3 (
2
1
) 1 (
2
1
) ( x x x
dx
d
x x P =

=

) 1 ( 3 ) 1 3 ( ) 1 (
2
1
) (
2 2 2 2
2
x x
dx
d
dx
d
x x P =

=

dst.
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Sehingga untuk
20
Y
( )
( )
( )

0 0
2 20
cos
! 0 2
! 0 2
4
1 2 . 2
i
e P Y
+
+
=

karena
), 1 3 (
2
1
) (
2 0
2
= x x P
maka
( )
( )
( )
( ) 1 cos 3
16
5
1 1 cos 3
4
1
4
5
1 cos 3
2
1
! 0 2
! 0 2
4
1 2 . 2
2
20
2
20
0 2
20
=
=


+
+
=


Y
Y
e Y
i

dalam penyelesaian yang lain ,yang kita butuhkan adalah
cos
m
l
P dan sin cos 1
2
= jadi V selalu polinomial
dalam cos beberapa fungsi legendre dalam cos dituliskan
pada tabel 1.2
fungsi ( ) ,
m
Y
l
disebut fungsi harmonik bola dan
memenuhi ortonormalitas
( ) ( )
m m
m
m
i i i i
d d Y Y
l l
l
l
=

sin , , (1.55)

Tabel 1.2 Fungsi Harmonik Bola
( )


4
1
,
00
= Y

( ) ) 1 cos 3 (
16
5
,
2
10
=

Y

( )

cos
4
3
,
10
= Y

( )


i
e Y

= cos sin
8
15
,
10

( )


i
e Y

= cos
8
3
,
10

( )


i
e Y
2
10
sin
32
15
,

=


Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
Mengingat bentuk eksplisit
m
, maka rapat probabilitas
polar hanya bergantung pada sudut .

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) P Y Y P
lm
m
m
m = = l
l
l
* *
, , ,
(1.56)


Gambar-gambar probabilitas angular diberikan dalam diagram
tiga dimensi berikut:













Gambar 1.3 Representasi permukaan ( ) ,
m
Y
l


Rapat probabilitas di setiap titik di dalam ruang diperoleh
dari perkalian antara distribusi angular ( ) P dan distribusi
radial ( ) r P . Solusi eigen lainnya adalah nilai eigen yang
diperoleh dari persamaan (1.24) dan (1.35), yaitu energi atom
hidrogen.
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
n
m
E E
e
n
1
32
2 2
0
2
4
h
=
(1.57)
3. Hitung:
a. Energi kinetic rata-rata
b. Energi potensial rata-rata, electron dalam keadaan
dasar dari atom hidrogen.


Penyelesaian :
Fungsi gelombang keadaan dasar
100
hanya bergantung
pada jari-jari r,

( )
0
/
2 / 3
0
100
1 1
, ,
a r
e
a
r

=



Karena itu energi kinetik rata-ratanya
dv
m
p
E
e
k 100 100
2

=


( ) dv i
m
e
100
2
100
2
1

= h


dr r e
dr
d
r
dr
d
r
e
a m
a r a r
e

=
2 / 2
2
/
3
0
2
4
1 1
2
0 0

h


) (
2 2
2 /
2
2
/
3
0
2
0 0
dr r e
dr
d
r dr
d
e
a m
a r a r
e


=
h





+

=
0
/
4
0
2
2 /
3
0
2
0 0
4 2
rdr e
a m
dr r e
a m
a r
e
a r
e
h h


2
0
2
3
0
2
4
a m a m
e e
h h
+ =


3
0
2
a m
e
h
=
= 13,6 eV
b. Energi total electron keadaan dasar
E E E
p k
= +
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
maka
p
k
p
k
E E E E + = +
E =
= E
Sehingga
k
p
E E E =
k
e
E
e m
=
2 2
0
2
4
32 h


= -13,6 eV 13,6 eV

= -27,2 eV
4. tulislah solusi eigen lengkap untuk notasi spektroskop
1s, 2s dan 3p
penyelesaian :
untuk 1s solusi eigennya
00
/
2 / 3
0
100
0
2
Y e
a
a r
=

4
1 2
0
/
2 / 3
0
100
a r
e
a

=

untuk 2s solusi eigennya

4
1
2
2 2
1
2
2 2
1
0
0
2 /
0
2 / 3
0
200
00
2 /
0
2 / 3
0
200
a r
a r
e
a
r
a
Y e
a
r
a

=

untuk 3p solusi eigenya
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

i a r
a r
a r
a r
i a r
a r
e e
a
r
a
Y e
a
r
a
e
a
r
a
Y e
a
r
a
e e
a
r
a
Y e
a
r
a

=
=
=
=
=
=
. sin
8
3
6 2
1
6 2
1
cos
4
3
6 2
1
6 2
1
. sin
8
3
6 2
1
6 2
1
0
0
0
0
0
0
2 /
0
2 / 3
0
1 21
1 1
2 /
0
2 / 3
0
1 21
2 /
0
2 / 3
0
210
10
2 /
0
2 / 3
0
210
2 /
0
2 / 3
0
211
11
2 /
0
2 / 3
0
211


1.1.6 Spektrum Atom Hidrogen
Pada prinsipnya, jika anda mengambil atom hidogen dalam
keadaan tetap
nlm
, itu bisa berada disana selamanya. Jika
anda mengabaikan ( dengan tumbukan atom lain , katakanlah
dengan sinar cahaya) kemudian atom pada tingkat dasar
betransisi ke keadaan dasar yang lain dengan menyerap energi
untuk bergerak ke level di atasnya. Atau dengan memberikan
energi (radiasi elektromagnetik) dan bergerak ke level yang
lebih rendah. Dalam kenyataannya gangguan lain akan selalu
datang ; tansisi (atau disebut quantum jump) terjadi tetap
dan hasilya adalah berisi sebuah (photon).
Dimana energinya berbeda untuk energi sepanjang awal dan
akhir:

= =
f i
r i
n n
ev E E E
2 2
1 1
6 . 13
(1.58)
Sekarang, menurut rumus planck, energi photon proporsional
pada frekuensi ini :
hv E =

(1.59)
Dengan panjang gelombang : v c / = , jadi
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com

=
2 2
1 1 1
f i
n n
R

(1.60)
Dimana
1 7
2
0
2
3
10 097 . 1
4 4

=

m
e
c
m
R
h
(1.61)
R adalah konstanta Rydberg.Transisi dari ground state (n
f
=1)
terletak pada ultraviolet yang diketahui sebagai deret lyman.
Eksitasi tingkat pertama (n
f
=2) dalam daerah cahaya tampak
termasuk dalam deret balmer. Transisi ke n
f
=3 ( deret
paschen) pada daerah infra merah dst.pada suhu ruang
kebanyakan atom hidrogen terletak pada keadaan dasar, akan
erjadi emisi cahaya, pertama anda harus memompa dari
keadaan dasar ke keadaan eksitasi.













Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
TUGAS

FISIKA KUANTUM


ATOM HIDROGEN



























Oleh : Jeffry Handhika, S.Si.
S830907011
Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com



































081 5 484 939 05


copyright by Jeffry_handhika@plasa.com



Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
DAFTAR ISI



Pengantar (1)
1.1 Persamaan Scrhodinger atom hydrogen... (1)
1.2 Pesamaan Azimuth... (6)
1.3 Persamaan Polar... (7)
1.4 Persamaan Radial. (9)
Cara I
(PolinomLaguerre dan Rumus rodrigues ) (15)
Cara II
(deret, rekursi dan fungsi gamma) (23)
Cara III (subtitusi deret)
(bu parmi method) (30)
1.5 Solusi eigen dan distribusi probabilitas...... (42)
Contoh Permasalahan... (43)
1.6 Spektrum Atom hidrogen... (55)















Tugas Fisika Kuantum
Jeffry_handhika@plasa.com
WARNING!!!







POST MODERN READING SYNDROME.

Anda mungkin juga menyukai