Anda di halaman 1dari 177

Dr. Azril S. Ali, Dipl.

HM



AKADEMI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS ABDURRAB
2013 - 2014
PENDAHULUAN
Human musculoskeletal system (juga disebut locomotor
system) adalah sistem organ yang memungkinkan manusia
(dan juga hewan) mempunyai kemampuan untuk melakukan
gerakan menggunakan Sistem Otot dan Sistem Skelet.
Fungsi:
Memberi bentuk pada tubuh.
Sebagai pendukung dan pelindung organ-organ tubuh,
memberikan stabilitas kepada tubuh
Untuk pergerakan tubuh.
Membentuk sel sel darah
Menyimpan mineral.
Dibentuk oleh gabungan skeleton, bersama dengan otot,
kartilago, tendon, ligamentum, sendi dan jaringan
pengikat agar tubuh bisa bergerak dan dapat melindungi
organ-organ.
Sistem ini menerangkan hubungan antar tulang, tulang
dgn otot melalui jaringat ikat, tendon, dan ligamentum.
Tulang berfungsi sebagai penguat tubuh dan otot
berfungsi sebagaipenahan tulang agar selalu berada pada
tempatnya pada waktu melakukan gerakan ,
Agar terjadi gerakan, tulang-tulang dihubungkan oleh
sendi. Kartilago yg terdapat pada sendi berguna untuk
mencegah ujung tulang bergesekan secara langsung.
Selain itu, skeleton juga berfungsi sebagai cadangan
mineral utama berupa Kalsium (Ca) dan Fosfor (P), dan
merupakan bagian penting untuk sistem hematopoetic.
Jumlahnya berbeda antara bayi dan dewasa. Pada bayi
jumlah tulang mencapai lebih dari 300 buah, tapi
setelah dewasa hanya terdapat 206 buah tulang. Hal
ini terjadi karena:
Bersatunya beberapa tulang yang terjadi antara masa
bayi dan masa dewasa,
Beberapa tulang dihitung sebagai satu tulang karena
perbedaan cara menghitung jumlah tulang akibat fusi
(penyatuan) beberapa tulang setelah dewasa.
Secara Umum tulang diklasifikasi menjadi 5 jenis yaitu:
1. Tulang panjang: yaitu tulang yang ukuran panjangnya
lebih bear dari ukuran lebarnya. Contoh:
Os femur, tibia dan fibula, humerus, radius dan ulna
metacarpal and metatarsal, phalanges and clavicula.
2. Tulang pendek : adalah tulang yang ukuran panjang
sama dengan ukuran lebarnya. Contoh: ossa tarsalia
dan ossa carpalia.
3. Tulang pipih : adalah tulang yang fungsi utamanya
adalah untuk melindungi atau tempat melekatnya otot
lebar. Contoh: cranium, os ilium,sternum, tulang dada,
os sacrum and os scapula.

4. Tulang Sesamoid: adalah tulang yang berada pada
tempat tendon melewati sendi seperti pada tangan,
lutut, dan kaki.
Fungsinya untuk melindungi tendon dan
meningkatkan fungsi mekaniknya agar tendon tidak
memipih pada waktu melintasi sendi dan agar terjadi
gerakan konsisten pada lengan ketika tendon
mendapat beban berlebihan.
5. Tulang irregular: adalah tulang yang dari bentuknya
tidak dapat dikelompokkan dalam salah satu bentuk
tulang diatas.

Contoh: tulang-tulang vertebr, sacrum, coccygeus,
temporal, sphenoid, ethmoid, zygomatic,
maxilla, mandibula, palatum, concha nasaliis nferior ,
and os hyoid.
Skeleton manusia dibentuk oleh gabungan tulang, baik
tulang individu maupun tulang yang telah mengalami fusi,
didukung oleh ligament, tendon, otot, dan kartilago.
Oleh karena itu rangka manusia bisa dibedakan menjadi 2
kelompok besar yaitu Skeleton Axial Dan Skeleton
Appendicular.
Tubuh merupakan gabungan Skeleton axial dan
Appendicular.

Skeleton Axial
Adalah tulang-tulang yang terletak di sepanjang sumbu
tubuh organisme.
Pada manusia terdiri dari 80 buah tulang dan terletak
pada 6 bagian:
Tulang tengkorak
Tulang-tulang telinga tengah
Os Hyoid di tenggorokan
Tulang Dinding dada
Sternum, dan
Collumna vertebralis
Skeleton Appendicular (Tambahan)
Dibentuk oleh 126 buah tulang.
Appendikular berarti suatu bagian yg menyatu
dengan suatu bagian lain yg lebih besar.
Fungsi:
memungkinkan terjadinya pergerakan
melindungi organ-organ utama seperti organ
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Dikelompokkan dalam 6 regio utama yaitu:
1) Rongga dada (4 tulang) yaitu os clavicula kanan
dan kiri (2) dan os scapula kanan dan kiri (2).
2) Lengan atas dan lengan bawah (6 tulang):
os humerus kanan dan kiri (2), os ulna (2), dan
radius(2).
3) Tangan (54 tulang) : ossa carpalia (16), ossa
metacarpalia (10), proximal
phalanges (10), intermediate phalanges (8) and distal
phalanges (10).
4) Pelvis (2 tulang) :tulang panggul kanan dan kiri (2).
5) Tungkai atas dan Tungkai bawah (8 tulang) :
os femur kanan dan kiri (2), os patella (2),
os tibia (2) and os fibula (2).
6) Kaki dan Pergelangan kaki ( 52 tulang) yaitu
ossa tarsalsia (14), ossa metatarsalsia (10), proximal
phalanges (10), intermediate phalanges (8) and distal
phalanges (10).
Skeleton appendicular tidak mengalami fusi seperti
Skeleton Axial. Keadaan ini memungkinkan untuk
terjadinya range gerakan yg lebih besar

Fungsi
Sistem ini berfungsi sebagai pelindung terhadap organ-
organ vital tubuh seperti otak oleh tulang tengkorak, paru
dan jantung oleh tulang rongga dada.
Pada tulang panjang terdapat 2 daerah utama yaitu
sumsum tulang kuning dan merah.
Sumsum tulang kuning diisi oleh jaringn ikat lemak yang
biasanya ditemukan pada rongga sempit pada tulang.
Pada keadaan kelaparan, tubuh akan menggunakan
jaringan lemak yang terdapat dalam sumsum tulang
kuning sebagai sumber energi.
Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel
darah merah baru untuk mengganti sel darah merah yang
dihancurkan oleh hati. Disinilah semua eritrosit, lekosit dan
trombosit dibentuk pada orang dewasa.
Tulang juga sebagai tempat penyimpanan mineral tertentu
seperti Calcium and phosphor dengan mengatur kadar
mineral dalam darah. Bila jumlah mineral berlebih, akan
disimpan di dalam tulang, dan bila menurun akan diambil dari
tulang.
Selain tulang, sistem muskuloskeletal juga dibentuk oleh otot.
Terdapat 650 buah otot di seluruh tubuh yang merupakan 40%
dari berat badan seseorang.
Adalah jaringan ikat fibrosa yang kuat dan fleksibel yang
menghubungkan otot dengan tulang.
Hubungan otot dengan tulang terjadi melalui jaringan ikat
ekstra seluler dari serat otot dengan jaringan ikat yang
terdapat pada ujung distal dan proksimal tendon,
Ujung tendon melekat pada periosteum melalui jarigan ikat.
Bila otot berkontraksi, tenaga yang berasal dari otot akan
disalurkan melalui tendon ke tulang. Karena tulang relatif
kaku dan terfiksir, maka akan timbul gerakan.
Tendon dapat meregang sedemikian rupa sehingga bisa
berfungsi sebagai pegas ketika terjadi gerakan .
Fungsi pegas ini dapat menghemat tenaga yang dibutuhkan.
Adalah struktur yg menghubungkan tulang-tulang berdekatan
yang memungkinkan tulang bergerak satu dengan lainnya.
Ada 2 jenis sendi yaitu:
1. Diartrosis yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya
gerakan yang luas antara 2 atau lebih ujung-ujung sendi.
2. Sinartrosis atau sendi palsu adlh sendi yg sedikit bergerak
atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Umumnya adalah
sendi dengan jaringan ikat fibrosa.
Rongga Sinovial, yaitu bagian sendi yg tidak terlibat langsung
sebagai sendi, tapi mempunyai cairan pelicin (cairan sinovial)
yang dihasilkan oleh membran sinovial utk mengurangi gesekan
pada permukaan sendi.
Adalah jaringan ikat fibro-elastin berwarna putih yang
menghubungkan ujung-ujung tulang pembentuk sendi.
Sesungguhnya sama dengan tendon dan fasia karena semuanya
dibentuk oleh jaringan ikat.
Bedanya adalah bahwa ligamentum menghubungkan tulang
dgn tulang, tendon menghubungkan otot dgn tulang, sedangkan
fasia menghubungkan otot dgn otot.
Berfungsi utk membatasi dan mencegah terjadinya dislokasi
atau menghindari gerakan yg bisa menimbulkan robekan.
Bila ada beban yg berlebihan, ligamentum akan memanjang.
Pada keadaan tersebut, ligamentum jadi rentan terhadap robekan
sehingga terjadi keadaan yg disebut unstable joint
Adalah sebuah kantong kecil yang dilapisi oleh lapisan yg
disbt membran sinovial, biasanya ditemukan pada tempat
yang sering mendapat gesekan, seperti pada tempat tendon
melintasi tulang.
Merupakan kantong yang terbuat dari jaringan ikat fibrosa
berwarna putih yang berisi cairan kental (mirip dengan
bagian putih dari telur) dan dilapisisi oleh membran sinovial.
Karena dindingnya yang tipis dan berisi cairan sinovial,
bagian ini menjadi titik lemah pada sendi ,tapi juga
menyebabkan pembesaran pada rongga sendi.
Bursa berisi cairan sinovial dan ditemukan di hampir semua
sendi-sendi besar di seluruh tubuh.

Bursa berfungsi sebagai bantalan antara tulang dengan
tendon dan/atau otot di sekitar sendi untuk mengurangi
gesekan antara tulang-tulang sehingga memudahkan
pergerakan sendi.
Gangguan sistem Muskuloskeletal dapat berupa
gangguan otot, sendi, tendon, ligamentum atau syaraf.
Karena sebagian besar sistem pada tubuh saling
berhubungan, maka gangguan pada salah satu dari sistem
tersebut juga akan berpengaruh terhadap sistem muskulo
skeletal.
Gangguan pada sendi paling sering ditemukan, namun
diagnosa yang dibuat seringkali berkaitan dengan
gangguan otot, syaraf, gangguan endokrin, gangguan
metabolisme, penyakit infeksi, atau gangguan darah.

Paralisis, paresis atau ataksia sempurna mungkin disebabkan
oleh gangguan pada otot akibat infeksi atau toksin.
Masalah utama biasanya berkaitan dengan sistem syaraf
sedangkan sistem otot hanyalah sebagai organ efektor. (organ
yg bereaksi terhadap stimulus).
Gangguan kesehatan bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman,
nyeri ringan, sampai pada keadaan yang lebih berat sehingga
memerlukan waktu untuk mengetahuinya.
Bagi pekerja, mengurangi beban muskuloskeletal merupakan
bagian dari usaha untuk memperbaiki kualitas kerja mereka
agar pegawai tetap bisa bekerja dan untuk memastikan bahwa
tempat kerja sudah sesuai untuk mereka.




Sprain & Strain
(Keseleo)
Sprain adalah trauma pada sendi yang melibatkan
ligamentum sehingga satu atau lebih ligamentum robek atau
robek sebagian akibat regangan yang melebihi
kesanggupannya.
Sprain bisa terjadi pada sendi mana saja, tapi yang paling
sering adalah pada pergelangan kaki (ankle) dan pergelangan
tangan.
Umumnya sprain timbul bila terjadi gerakan berputar yang
cepat pada telapak kaki takling keras ketika bermain bola.
Biasanya terjadi bila ankle berputar keluar sedangkan kaki
terputar ke dalam. Keadaan ini menyebabkan ligamentum
yang berada di bagian luar ankle teregang dan robek.
Jarang terjadi ankle perputar ke dalam dan kaki terputar
ke luar yng menyebabkan rusaknya ligamentum di
bagian dalam ankle .
Cairan yang berasal dari pembuluh darah akan
memasuki jaringan disekitar sendi. Demikian pula
lekosit akan bermigrasi ke daerah tsb sehingga terjadi
peradangan sejalan dengan meningkatnya aliran darah..
Sejalan dengan peradangan, selain pembengkakan,
syaraf di daerah tersebut menjadi lebih sensitif sehingga
menimbulkan nyeri berdenyut yang akan bertambah
bila diberikan tekanan pada daerah tersebut.
Selain itu daerah tersebut akan berwarna kemerahan
disertai dengan rasa panas karena meningkatnya aliran
darah.
Bila robekan terjadi pada otot dan tendon disebut
strain. Tindakan: Pada kasus dimana ligamentum atau
otot robek, diperlukan immoblisasi. Bila perlu dilakukan
tindakan bedah.
Sprain pada ankle bervariasi dari ringan sampai berat,
tergantung dari luasnya kerusakan pada ligamentum
dan berapa banyak ligamentum yang terkena.
Sprain dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
Tingkat I :
Bila terjadi peregangan atau robekan sangat ringan pada
beberapa serat ligamentum tanpa menimbulkan gangguan
stabilitas sendi.
Tingkat II:
keadaan yang lebih serius tapi robekan pada 1/3 sampai
sebagian besar serat ligamentum.
Daerah yg terkena akan berwarna kemerahan disertai dengan
rasa panas karena meningkatnya aliran darah.
Bila robekan terjadi pada otot dan tendon disebut strain.
Tindakan: Bila ligamentum atau otot robek, diperlukan
immoblisasi. Bila perlu dilakukan tindakan bedah
Tingkat III:
Terjadi robekan total otot atau putusnya ligamentum.
Tidak ada kerusakan tulang walaupun terasa adanya patah
atau kerusakan tulang
Sendi tidak mampu menopang berat badan dan persendian
tidak bisa dipakai sama sekali.
Pada kasus ringan, ankle terasa nyeri, bengkak dan kaku.
Pasien merasakan keadaan biasa saja dan masih bisa berjalan
dengan nyeri ringan.
Pada kasus yang lebih berat , akan terlihat memar dan rasa
nyeri di sekitar ankle.
Pada kasus yang sangat berat, biasanya ankle tidak stabil
disertai rasa berdenyut, tidak bisa berjalan krn nyeri hebat.
Pada saat kejadian biasanya terdengar suara seperti ada yang
robek, disertai rasa nyeri hebat, biasanya pasien tidak bisa
berjalan, apalagi menahan berat badan.
Pada kasus ringan tidak diperlukan pemeriksaan khusus, pada
kasus berat akan dilakukan pemeriksaan X-Ray untuk
menyingkirkan adanya patah tulang.
Biasanya, semakin sakit dan semakin bengkak daerah
terkena, semakin hebat sprain dan semakin lama
penyembuhannya.
Biasanya kelainan disertai dengan Memar = contusion
yaitu jenis hematoma, pada keadaan tersebut kapiler dan
kadang-kadang venulae ikut rusak oleh trauma, sehingga
darah keluar pembuluh darah dan masuk ke jaringan di
sekitarnya.
Akibat perbedaan tekanan, memar dapat melibatkan
kapiler yang terletak pada kulit, jaringan dibawah kulit,
otot, atau tulang.

Untuk ankle lakukan prinsip PRINCE
Protection.
Gunakan penunjang (brace) yakni penunjang dengan
bantalan udara atau penunjang ankle lainnya.
Rest:
istirahatkan sendi yang terkena.
Mungkin diperlukan crutches sampai pasien bisa
berjalan tanpa rasa sakit.
Ice.
Berikan es paling tidak selama 24 72 jam pertama
sampai pembengkakan berkurang.
Berikan ice pack selama 10-20 menit setiap 1 2 jam.
Selalu pasang kain tipis antara es dan kulit dan tekan ice
pack diseluruh daerrah yang membengkak.
NSAID (Non Steroid Anti-Inflammatory Drug) dapat
mengurangi atau menghilangkan sakit.
Compression :
dilakukan dengan pembalut elastik untuk menghilangkan
pembengkakan.
Diberikan 3 4 kali sehari selama 10 15 menit untuk 24
36 jam pertama, (jangan lebih karena pemberian es untuk
waktu yang lbh lama malah dapat menyebabkan kerusakan
jaringan).
Kompres tidak akan menghilangkan nyeri, tapi akan
membantu mengurangi pembengkakan sejalan dengan
proses penyembuhan.
Setiap pemasangan kompres es dapat dikombinasikan
dengan wrapping (dibungkus) untuk meminimize
pembengkakan dan sebagai support.
Mungkin diperlukan brace pada ankle bila ingin
berjalan.
Elevation:
Usahakan agar sendi yang terkena ditinggikan dari
jantung selama 2-3 jam untuk mengurangi edema.
Disamping itu pengobatan tergantung dari luasnya
kerusakan .
Beban diberikan secara berangsur dengan penambahan
beban selama masih bisa ditoleransi.
Segera berikan kompres es untuk mengurangi
pembengkakan dan rasa nyeri. Sendi yang terkena harus
diistirahatkan tanpa diberi beban tambahan.
Pada sprain ankle, berjalan harus seminimum mungkin.
Penekanan diberikan pada daerah yang terkena dengan
memasang bandages, atau ice-wraps.
Penanganan pembengkakan harus dilakukan secara hati-
hati krn bisa terjadi timbunan cairan berlebihan di daerah
yang terkena.
Latihan terhadap sendi yang terkena diberikan secara
bertahap. Pada kasus ringan diberikan 1 3 hari setelah
trauma.
Kadang2 diperlukan latihan khusus untuk
mengembalikan kekuatan dan membantu mencegah
kerusakan sendi.
Perlu diberikan pengikat (bandage) or penahan, untuk
mencegah trauma lanjutan.

Rehabilitasi Fungsi:
Immobilisasi berkepanjangan dapat memperlambat
penyembuhan karena dapat menyebabkan atrofi otot dan
kaku sendi.
Rehabilitasi yang efektif dilakukan segera tanpa menunda
waktu dgn meningkatkan ROM dan latihan otot secara
progressif.
Pemberian es serta elevasi bagian yang terkena segera
setelah kejadian dapat mengurangi pembengkakan dan
mencegah perdarahan ulang di daerah yang terkena.
Cegah trauma ulang dan istirahatkan bagian yg terkena.
Pemberian cream yang mengandung polysaccharida
polisulfuric acid dapat mempercepat penyembuhan.
Pemakaian Retinol atau alfa hidroxy acid lebih cepat
menghilangkan memar pada kulit jika dibandingkan dgn
tanpa diberi apa2.
Program rehabilitasi :
Rehabilitasi dapat dikerjakan segera setelah trauma
dengan cara latihan berjalan atau memberi beban pada
tungkai dengan crutches bila tidak menimbulkan sakit.

Tergantung dari rasa nyeri, pasien bisa diberikan latihan
ROM sementara masih menggunakan kompres es.
Latihan ini sangat mudah dilakukan dengan cara
menuliskan huruf alfabet menggunakan ujung jari kaki.
Latihan memungkinkan ankle bergerak ke semua arah.
Peregangan, latihan beban dan keseimbangan bisa
membantu penyembuhan secara total dan bisa mencegah
terjadinya trauma berikutnya.
Diagnosa Banding:
1. Fraktur dislokasi dan
2. Fraktur dan dislokasi
"Alphabet" exercise
Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen sendi yang terkena,
2. Artroskopi- pada kasus berat
Masa Penyembuhan:
Bila tanpa penyulit, 6 minggu sampai 6 bulan.
Sembuh dengan gerak sendi normal dan bentuk
anatomis tetap.



Carpal Tunnel Syndrome
Adalah kelainan pada N. Medianus berupa rasa kebas,
paresthesia, nyeri dan symptom lainnya di daerah yang
dipersyarafi oleh N. Medianus akibat terjepitnya syaraf
tersebut di carpal tunnel.
Carpal tunnel adalah daerah pada pergelangan tangan
berupa ruangan (terowongan = tunnel) yang dibentuk
oleh tulang-tulang pergelangan tangan bersama dengan
ligamentum Carpalis transversal .
Merupakan kejadian yang paling sering mengenai tangan
dan pergelangan tangan.
N.Medianus berada di dalam carpal tunnel dalam
perjalannya menuju tangan utk mempersyarafi Jari-jari I
III dan separuh jari IV.
Juga mempersyarafi daerah thenar telapak tangan, yaitu
bagian bantalan didaerah jari I telapak tangan yang bisa
disentuh dengan ujung-ujung jari lainnya.
Pathophysiologinya tidak sepenuhnya dimengerti, tapi
diduga akibat penekanan pada N. Medianus.
Diduga adanya kombinasi antara faktor genetik dan
faktor lingkungan.
Penyebab
Semua keadaan yang menyebabkan tunnel menjadi
sempit seperti bertambahnya ukuran jaringan atau
naiknya tekanan di dalam tunnel dapat menimbulkan
gejala CTS karena ruangan tunnel tidak bisa membesar,
Setiap peningkatan tekanan dalam tunnel akan
mengurangi aliran darah yang menuju syaraf, menybbkan
syaraf mengalami iskemia sehingga fungsi syaraf
berkurang atau menghilang.
Berbagai jenis artritis dapat menyebabkan pembengkakan
dan penekanan di dalam tunnel.
Demikian pula cara orang melakukan pekerjaan dapat
menyebabkan mereka berada dalam resiko untuk terkena
CTS, seperti:
Tenaga
Postur tubuh
Posisi pergelangan tangan
Pengulangan
Suhu
Getaran
.
Satu jenis pekerjaan saja tidak selalu menimbulkan
masalah, tapi orang yang melakukan pekerjaan pada
beberapa keadaan diatas mempunyai resiko yg lebih
besar terkena CTS.
Demikian pula paparan yang lebih lama terhadap
beberapa pekerjaan diatas mempunyai resiko yang lebih
besar untuk terkena CTS.
Selain itu beberapa faktor lain ikut berperan seperti
merokok, obesitas, caffeine, diabetes, kehamilan, dan
hypothyroidisme (menurunnya produksi hormon tiroid).
Demikian pula pekerjaan yang menggunakan tangan
berlebihan terutama dengan alat yang bergetar.
Sedikit sekali data yang menunjukkan bahwa pekerjaan
yang lebih ringan dan repetitif dapat menimbulkan CTS.
Nyeri yang timbul pada CTS terutama sekali berupa rasa
kebas kuat yang dapat membangunkan pasien dari
tidurnya terutama pada malam hari.

Gejala:
Gejala pertama CTS adalah rasa berdenyut dan kebas
pada daerah yang dipersyarafi oleh N. Medianus.
Rasa kebas kemudian diikuti oleh rasa nyeri di daerah
tersebut. terutama pagi hari sewaktu bangun tidur.
Pada kasus CTS akut, gejala timbul secara tiba2 dan
hebat, terjadi dalam waktu beberapa jam saja, tidak
dalam minggu atau bulan seperti pada kasus kronik.
Gejala utama CTS adalah rasa kebas yang hilang timbul
pada jempol, telunjuk, jari tengah dan separuh bagian
radial jari manis. Rasa kebas ini sering timbul pada
malam hari dengan dugaan karena pergelangan tangan
dalam posisi fleksi selama tidur.
CTS yang berlangsung lama dapat meneyebabkan
kerusakan syaraf secara permanen disertai atrofi pada
beberapa otot bagian tenar dan melemahnya gerakan
abduksi pada otot telapak tangan.


Pengobatan:
Cegah gerakan tangan berulang, menggenggam benda
terlalu kuat, memegang benda yang bergetar, dan bekerja
dengan pergelangan tangan dlm posisi fleksi atau ekstensi.
Pasang penahan pergelangan (Wrist brace) agar
pergelangan tangan dalam keadaan istirahat dan tidak
menekuk ke depan atau belakang secara berlebihan.
Dengan demikian ruangan dalam tunnel tidak akan
berubah sehingga syaraf tidak terganggu dan rasa kebas
dan nyeri akan berkurang.
Kurangi berat badan, bila tdk bisa diatasi Bedah.



CEPHALGIA
Neck pain (or cervicalgia) merupakan masalah yang
sering ditemukan, 2/3 populasi pernah merakan nyeri
leher selama hidupnya.
Karena kepala ditopang oleh bagian bawah leher dan
bagian atas punggung, maka daerah tersebut merupakan
penyebab nyeri leher yang paling sering.
Bila struktur penyokong persendian pada bagian bawah
dan pada bagian belakang leher mengalami gangguan,
maka otot-otot di daerah tersebut akan mengalami
ketegangan sehingga menimbulkan Servikalgia.
Penyebab:
Bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Gangguan pada sendi leher dan punggung bagian atas.
Kekakuan otot-otot leher dan punggung bagian atas.
Tertjepitnya syaraf yang berasal dari vertebrae servikal.
Muscle strains. Akibat pemakaian berlebihan seperti
terlalu lama pada satu posisi selama menyetir,
Membaca di tempat tidur,
Menggertakkan gigi.

Gangguan sendi:
Seperti persendian lainnya di seluruh tubuh, sendi leher
cenderung mengalami gangguan sejalan dengan
bertambahnya usia sehingga terjadi artritis pada sendi
leher.
Penekanan syaraf:
Diskus yang mengalami herniasi atau tonjolan tulang
pada vertebra leher dapat menimbulkan penekanan
terhadap syaraf yang keluar dari MS.
Trauma:

Trauma:
Mobil tabrak belakang (Rear-end auto collisions)
sering menyebabkan whiplash injuries yaitu gerakan
menyentak ke belakang kemudian ke depan pada
kepala menyebabkan regangan berlebihan pada
jaringan ikat lunak leher.
Penyakit:
Bisa timbul pada penyakit tertentu seperti rematoid
artritis, meningitis, atau kanker.

Gejala:
Keluhan harus ditanyakan secara spesifik tentang lokasi
dan severity nyeri.
Tanyakan apakah gerakan kepala atau leher berpengaruh
terhadap nyeri.
Pencegahan:
Umumnya nyeri leher berkaitan dengan postur tubuh
sehubungan dengan bertambahnya umur.
Menjaga kepala dalam posisi sentral terhadap kolumna
vert. agar gaya gravitasi berjalan seimbang terhadap
leher.

Sering istirahat bila mengendarai kendaraan jarak jauh
atau bekerja utk waktu lama di depan komputer.
Jaga posisi kepala terhadap kol. Vertebralis.
Cegah mengertakkan gigi.
Sesuaikan meja, kursi dan komputer sedemikain rupa
agar monitor berada setinggi mata, lutut sedikit lebih
rendah dari sendi panggul, dan gunakan kursi yang pakai
lengan.
Cegah menjepit telefon antara telinga dengan bahu.
Bila sering menggunakan telefon, gunakan headset.
Lakukan peregangan se sering mungkin. Naikkan dan
turunkan bahu, tarik tulang skapula agar saling mendekat,
tahan , kemudian relaks.
Turunkan bahu ketika memiringkan kepala ke satu arah
untuk meregang otot-otot leher.
Balance your base. Dengan cara meregangkan otot-otot
dada depan, dan menguatkan otot-otot skapula dan
punggung.
Jangan menelungkup. Posisi ini menyebabkan stress
pada leher. Gunakan bantal agar lengkungan pada leher
berada dalam posisi alamiah.

Low Back Pain
(L B P)
Low back pain (biasa disingkat LBP) or lumbago:
Merupakan gangguan muskuloskeletal yang umum
terjadi, pengalaman yang suatu kali pernah dialami oleh
setiap orang dalam hidupnya.
Mengenai hampir 40 % manusia suatu waktu dalam
hidup mereka.
Dikelompokkan menjadi gangguan:
akut berupa nyeri berakhir dalam < 6 minggu,
sub akut periode nyeri antara 6-12 minggu, atau
kronik bila nyeri lebih dari 12 minggu.
Struktur Punggung
Punggung dan bagian belakang tubuh tersusun dari
banyak tulang, otot, dan jaringan mulai dari leher sampai
ke pelvis.
Bagian paling utama adalah kolumna vertebralis yang
bukan saja berfungsi untuk mendukug berat bagian atas
tubuh, juga merupakan tempat terletak dan sekaligus
pelindung bagi medulla spinalis.
Bagian paling atas disusun oleh dari lebih dari 30 tulang
vertebrae yang akan membentuk Kolumna vertebralis

Masing-masing tulang mempunyai lobang bulat di bagian
tengahnya, yang bila dihubungkan akan membentuk
sebuah terowongan tempat lewat Medula spinalis (MS).
Dari celah diantara dua buah vertebrae, dari medula
spinalis akan keluar akar-akar syaraf kecil.
Setelah medula spinalis mencapai ukuran panjang
maksimum, tulang-tulang vertebrae terus berkembang,
Akibatnya akar-akar syaraf yang terdapat pada bagian
bawah tubuh dan tungkai akan memanjang beberapa
inchi melebihi panjang kolumna vertebralis.
Kumpulan akar-akar syaraf yang banyak ini oleh para
ahli anatomi disebut Cauda Equina (Ekor Kuda).
Celah diantara vertebrae diisi oleh bantalan yang
dibentuk oleh kartilago disebut diskus intervertebralis
yang berfungsi:
sebagai shock absorber bagi kolumna vertebralis,
sebagai bantalan ketika tubuh bergerak sehingga
memungkinkan bagian bawah tubuh lebih lentur.
menjaga agar vertebrae selalu berada pada tempatnya,
melekatkan otot-otot ligamentum dan tendon ke
kelumna vertebralis.
Gejala:
Gejala bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman sampai
rasa ditusuk.
Sensasi yang dirasakan berupa rasa pegal, atau rasa
terbakar, rasa berat atau nyeri tajam, kadang-kadang
disertai lemah pada ekstremitas bawah dan kaki.
Rasa nyeri bisa menyebabkan orang susah bergerak atau
berdiri.
LBP Akut biasanya timbul tiba-tiba setelah trauma, olah
raga, atau mengangkat barang berat.

Bisa timbul karena mengerjakan sesuatu tidak dengan
cara yang benar, seperti berdiri, duduk, atau mengangkat
barang untuk waktu lama; kemudian tiba2 dengan satu
gerakan sederhana seperti menjangkau sesuatu, atau
membungkukkan pinggang timbul rasa nyeri hebat.
Rasa nyeri bisa sangat hebat dan merupakan penyebab
paling sering dari kehilangan jam kerja.
Untungnya LBP bisa sembuh sendiri. Bila nyeri tidak
hilang dalam 72 jam, harus segera cari pertolongan
medis..

Tanda-tanda lain termasuk hilangnya kontrol saluran
pencernaan atau saluran kemih,, lemah pada tungkai
demam, atau nyeri ketika batuk atau urinasi.
Nyeri yang timbul setelah mengangkat barang berat
atau latihan yang terlalu berat sering disebabkan oleh
strain otot.
Rasa nyeri hebat yang timbul setelah terjatuh atau
trauma harus dilkukan pemeriksaan oleh tenaga ahli.
Anamnesa adalah sangat penting.

Penyebab LBP
a. Pada sebagian kasus LBP, penyebab spesifiknya tidak
diketahui atau dicari, umumnya rasa sakit dianggap
disebabkan oleh faktor mekanikal seperti strain otot
atau sprain sendi.
b. Sejalan dengan bertambahnya usia, maka kekuatan dan
elastisitas tulang dan otot cenderung menurun.
Demikian pula diskus intervertebralis mulai kehilangan
cairan dan kelenturannya, sehingga kemampuannya
sebagai bantalan untuk vertebrae juga menurun.

c. Nyeri timbul bila seseorang mengangkat barang yang
terlalu berat dgn otot atau ligamentum sehingga terjadi
regangan berlebihan dan menyebabkan sprain, strain,
atau spasme pada otot atau ligamentum di daerah
punggung. timbul rasa nyeri.
d. Bila vertebrae mengalami strain atau tekanan
berlebihan, diskus intervertebralis bisa pecah atau
menonjol keluar.
Robekan atau tonjolan discus dapat menyebabkan
tekanan dan iritasi pada syaraf yg berasal dari MS
timbul nyeri punggung (LBP)
e. Karena HNP menekan N. Ischiadicus, rasa nyeri
akan berjalan dari bokong sampai ke salah satu
tungkai Ischialgia. (akan dibahas tersendiri).
f. Discus yang lemah mungkin terjadi penonjolan atau
ruptur, sehingga menekan Medula spinalis yang dapat
menimbulkan nyeri hebat.
g. Pekerjaan:
Mengangkat, manarik, atau pekerjaan lain yang
menyebabkan bergeraknya kolumna vertebralis bisa
menimbulkan LBP.






Duduk di kursi sepanjang hari bisa menimbulkan
nyeri, terutama bila kursi yang digunakan tidak
nyaman dan cenderung bersandar.
h. Juga bisa terjadi akibat :
infeksi virus,
iritasi sendi atau discus,
kelainan kongenital tulang belakang.
Obesitas, merokok,
penambahan berat badan selama kehamilan,
Stres dan kondisi fisik yang tidak baik,
i. Selain itu LBP juga timbul karena:
Gangguan pada struktur tulang.
Trauma pada tulang belakang.
Proses degeneratif seperti artritis. osteoporosis atau
kelainan tulang lainnya.
j. Barang bawaan:
Tas, ransel, tas kerja, atau barang bawaan tambahan
di bahu lainnya dapat membebani tulang punggung.
Beban berlebihan akan membebani tulang
punggung, apalagi kalau dilakukan berhari-hari.
Bila harus membawa beban berlebihan, sebaiknya
menggunakan alat yang ber-roda.
k. Kegiatan luar:
Melakukan kegitan luar seperti Gym, atau golf
merupakan salah satu sebab terjadi over ekstensi
terhadap otot-otot yang bisa menyebabkan LBP.
Orang yang rentan adalah mereka yang tendon nya
tidak digunakan dalam beberapa minggu, kemudian
diberi beban berat spt di gym, lapangan golf, atau soft
ball pada week end.
l. Postur:
Tulang punggung akan mendukung berat badan bila
dalam posisi tegak dan tidak bersandar.
Posisi yang benar adalah: duduk dgn posisi pinggang dan
punggung yang memberi dukungan kepada badan bagian
bawah bahu ditarik ke belakang, dengan kaki bertumpu
pada sandaran rendah, dan bila berdiri keseimbangan
badan ada pada ke dua kaki.

m. Herniated Disc (HNP).


n. LBP yang tidak berkaitan dengan trauma bisa mengenai
anak-anak atau remaja muda. Biasanya karena beban
punggung (ransel) yang diisi dengan buku pelajaran
menyebabkan strain dan mengakibatkan kelelahan pada
otot punggung.
Untuk mencegah strain otot punggung, anak-anak dgn
ransel dianjurkan untuk:
menekuk lutut ketika akan mengangkat beban yg berat,
mengurangi beban ransel,
menggunakan ransel ber-roda.
o. Degenerasi Spinal :
Menyempitnya kanalis spinalis akibat robeknya diskus
intervertebralis
Gejala yang diraasakan berupa kekakuan pada
punggung ketika bangun tidur atau rasa nyeri setelah
berjalan atau berdiri untuk waktu lama.
p. Osteoporosis :
Merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
menurunnya kepadatan dan kekuatan tulang. Keadaan
ini dapat menyebabkan tulang rapuh, retak atau patah.

Siapa yang bisa terkena LBP
Hampir semua orang bisa terkena LBP.
Laki-laki dan wanita mempunyai peluang yang sama.
Umumnya terjadi antara umur 30 dan 50 tahun, selain
karena proses penuaan , juga akibat gaya hidup santai dan
kurang (atau kadang terlalu berlebihan) olah raga.
Jumlah kejadian meningkat sesuai dgn bertambahnya usia.
Resiko LBP akibat penyakit pada diskus intervertebralis
atau proses degenerasi MS akan meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia.
Faktor resiko:
Usia.
Diskus melemah dan kekurangan cairan mulai usia 30 th
Jumlah LBP danSciatica meningkat pada wanita setelah
usia menopause.
Overweight.
Gaya hidup santai.
Kehamilan
Pekerjaan yang memerlukan mengangkat, membungkuk,
atau memutar CV, atau mereka yang terkena getaran utk
waktu lama, spt sopir truk jarak jauh.
Diagnosa:
Anamnesa lengkap akan sangat membantu.
Ditanyakan secara spesifik tentang nyeri sperrti kapan
mulai nyeri, adakah hubungannya dengan melakukan
pekerjaan, gejala lain yang menyertai, riwayat penyakit
kronik, dll.
Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti X-
Ray, CT Scan, atau MRI utk melihat kelainan pada MS
atau CV.
Pencegahan:
Tidak ada cara pasti untuk mencegah LBP, tapi langkah-
langkah yang bisa dilakukan a.l.:
Pola hidup sehat.
Olah raga teratur.
Mengangkat benda dengan tungkai, bukan dengan
punggung.
Pastikan perlengkapan kerja dan posisi tubuh tidak
mempermudah timbulnya LBP.
Pengobatan
1. Konservatif:
dengan obat-obat OTC (Over The Counter) pasien
umumnya bisa menunjukkan perbaikan dalam
beberapa minggu setelah timbulnya gejala.
Meskipun kompres panas dan dingin belum ada
penelitian ilmiah, tapi kompres dapat mengurangi
nyeri, peradangan dan agar bisa melakukan gerakan
yang luas.
Jangan tidur diatas kasur pemanas krn dapat
menimbulkan luka bakar.


Segera setelah trauma, pasang kompres dingin di daerah
trauma paling lama 20 menit beberapa kali sehari.
Setelah 2 3 hari dgn kompres dingin, ganti dengan
kompres panas dengan menggunakan lampu pemanas
atau hot pad untuk beberapa waktu agar otot jadi
relaks dan meningkatkan lairan darah.
2. Obat-obatan:
Analgetika.
Obat untuk mengurangi peradangan dan mengembalikan
fungsi dan kekuatan punggung serta untuk mencegah
terulangnya trauma.

3. Injeksi:
diberikan bila terapi konservatif dan obat-2an tidak
menolong.
Dilakukan root block pada syaraf yang teriritasi dgn
obat yang mengandung steroid.
Umumnya pasien akan kembali sehat seperti semula
tanpa gejala sisa,
Sebagian besar LBP dapat diobati tanpa operasi.
Pertolongan Medis di RS diperlukan bila nyeri tidak
hilang dalam 72 jam setelah pengobatan.
4. Operasi:
dipertimbangkan bila nyeri berlangsung lama dan
mempengaruhi kegiatan sehari-hari, sedangkan
obat2-an lain tdk memberikan hasil.
5. Bed rest:
paling lama 12 hari. Bed rest yg lama dapat
membuat nyeri pinggangnya jadi memburuk.
Lebih cepat bergerak hasilnya lbh baik.


5. Olah Raga
merupakan cara yang paling efektif untuk mempercepat
penyembuhan dan memperkuat otot-otot punggung.
Latihan yang dianjurkan berupa latihan peregangan,
swimming, walking, dan latihan gerakan.
Rasa tidak nyaman pada awal latihan akan menghilang
seiring dgn bertambah kuatnya otot.
Yoga:
Merupakan cara yang baik utk melatih otot
punggung dan menghilangkan nyeri.


6. Physical Therapy
Bila LBP menyebabkan pasien jadi tidak aktif utk
beberpa waktu, program rehabilitasi dapat membantu
untuk menguatkan otot-otot agar pasien dapat kembali
dalam aktifitas sehari-hari.
Latihan yang diberikan berupa peregangan
(stretching), strength exercise dan low impact cardio
yang dapat membantu pasien merasa lebih baik tanpa
membebani punggungnya.
Ada 2 jenis strength-training untuk otot-otot punggung
bawah yaitu fleksi dan ekstensi.
Latihan fleksi dilakukan dengan membungkuk ke depan
untuk meregang otot-otot bagian belakang dan otot
pangkal paha.
Latihan ekstensi dilakukan dengan membungkuk ke
belakanag untuk memperbaiki otot-otot yang
mendukung CV, salah satunya adalah dengan
mengangkat tungkai pada posisi telungkup.
Bila nyeri semakin bertambah dan berlangsung lebih
dari 15 menit, maka latihan harus dihentikan dan segera
cari bantuan medis di RS.
Massage Therapy
Salah satu studi menyarankan bahwa massage dapat
menolong LBP kronik.
Setelah diberikan selama 10 minggu berturut-turut,
merasa perbaikan nyeri dan lebih baik untuk
melakukan kegiatan sehari-hari dibandingkan mereka
yang mendapat pengobatan tradisional.
Tidak tergantung jenis massage yg diberikan,
perbaikan berlangsung selama 6 bulan.

7. Lain-lain:
Pada malam hari sebaiknya tidur pada satu sisi tubuh
dgn memasang bantal diantara kedua lutut.
Dianjurkan tidur telentang dengan memasang bantal
dibawah kedua lutut.
Kembali bekerja dapat dimulai secepat mungkin.
Penyembuhan:
Bila penyebabnya adalah strain otot, harus kembali ke
kegiatan normal se segera mungkin dan biasanya akan
sembuh dgn sendirinya.
Tirah baring selama 1 atau 2 hari dapat menyebabkan
sakit yang berlebih, selain gangguan kelemahan dan
kelenturan otot.
heating pad or warm baths bisa memberikan rasa
nyaman sementara.
Bila terjadi trauma punggung, sebaiknya tidak turun dari
tempat tidur.
Kadang2 LBP menunjukkan keadaan yang lebih serius
seperti:
nyeri yang timbul setelah demam,
nyeri sewaktu batuk keras,

terganggunya fungsi saluran cerna dan saluran kemih,
kelemahan tungkai progresif krn adanya jepitan syaraf.
Pasien DM bisa mengalami nyeri pinggang hebat atau
nyeri yang menyebar ke tungkai bawah karena adanya
neuropathy. Pertolongan segera akan menghindari
terjadinya kerusakan syaraf yang lebih berat.

Hernia Nucleus Pulposus
Bulging disc
Protruding,
Herniated, or
Ruptured disc.
Herniated Nucleus Pulposus (HNP):
Adalah keadaan ketika Nukleus Pulposus terdorong keluar
melalui dinding luar diskus intervertebralis dan menonjol
ke dalam kanalis spinalis.
Adalah salah satu jenis kelainan pada CV yg dapat
menimbulkan gejala LBP dan sciatica.
Diskus intervertebralis adalah jaringan yang cukup tebal
diantara 2 vertebrae, berfungsi sebagai bantalan bagi
vertebrae yang mengapitnya.
Bagian luar dari diskus dibentuk oleh jaringan fibrus keras
dsbt Annunlus Fibrosus, sedangkan bagian dalamnya
berbentuk gelatin (agar) disebut Nukleus Pulposus.
Bila kekuatan diskus berkurang, dapat terjadi robekan pada
dinding luarnya, menyebabkan Nukleus Pulposus menonjol
ke dalam Kanalis Spinalis dan berpotensi menimbulkan
nyeri bila bagian yang menonjol berkontak dengan MS
atau Akar syaraf.
Dengan berjalannya waktu, sejalan dengan melemahnya
otot dan ligamentum, komponen2 diskus juga mengalami
penyusutan sehingga diskus menjadi tipis, berubah bentuk,
sehingga mudah mengalami herniasi.
Hernia pada diskus terjadi bila seluruh bagian diskus
mengalami tekanan pada bagian lemahnya (locus minoris
resistensi).
Fungsi CV Lumbalis adalah sebagai pendukung sebagian
besar berat badan, sedangkan kelenturan (fleksibilitas)
tubuh berada pada bagian Pinggang bawah.
Kombinasi pergerakan dan strain pada daerah tersebut
menimbulkan beban yang berlebihan pada CV bagian
bawah sehingga sering timbul keluhan LBP.
Bila seseorang mengeluh nyeri pinggang, rasa nyeri
tersebut sesungguhnya terjadi karena terjepitnya akar
syaraf yang berasal dari daerah Lumbal.
Akar sayraf adalah syaraf besar yang merupakan cabang
dari MS dan meninggalkan MS mealui foramen
intervertebralis.
Biasanya terjadi pd daerah Vertebrae L4/L5 atau L5/S1.
GEJALA:
Tergantung umur, diduga setiap orang pernah mengalami
HNP tapi tidak menimbulkan gejala.
Gejala HANYA akan timbul bila inti yang mengalami
herniasi menyebabkan penekanan kepada akar syaraf
didekatnya.
Jadi gehajala akan timbul bila terjadi PENEKANAN
terhadap syaraf, BUKAN karena diskus yang mengalami
herniasi.

Gejala yang timbul antara lain:
Nyeri
Lemah pada badan dan tungkai,
Rasa kebas,
Rasa berdenyut,
Menurun atau hilangnya refleks.
PENGOBATAN:
Umumnya orang berusaha untuk menghilangkan nyeri
dengan cara non Bedah, seperti obata2an, fisio terapi,
exercise, kompres panas atau dingin, massage, dan lainnya.
Pengobatan cara ini sering memberikan hasil baik untuk
mengatasai masalah HNP atau LBP.



Cauda Equina Syndrome:

Merupakan keadaan neurologis yang serius karean
terjadi kerusakan pada cauda equina sehingga
menimbulkan kehilangan fungsi akut dari akar syaraf
yang membentuk Pleksus Lumbalis.
Kerusakan terjadi di daerah dibawah konus
medullaris, yaitu ujung MS yang berbentuk pipih
terletak setinggi vertebra L1 dan L2.
Kerusakan terjadi bila diskus intervertebralis
terdorong ke dalam kanalis spinalis dan menekan
anyaman syaraf yg berasal dari daerah Lumbosacral.
Di distal Konus Medullaris didalam kanalis Spinalis
terdapat Kauda Equina yang berasal dari akar syaraf
L1 5 dan S1 5. Penekanan, trauma, atau
kerusakan lain pada daerah ini akan menyebabkan
cauda equina syndrome.
Bila sindrom ini tidak diobati dengan benar dapat
menyebabkan kerusakan syaraf secara permanen.
Tindakan operasi merupakan cara terbaik
menghilangkan tekanan pada syaraf spinalis.
Gejala:
Gejala CES termasuk Ischialgia, nyeri punggung hebat,
kehilang rasa (saddle distribution) di sekitar genitalia,
anus, dan bagian dalam tungkai atas disertai menurunnya
refleks Patella.
Juga terjadi inkontinensia Urine dan Alvi karena
menurunnya tonus otot sphincter Ani dan
SphincterVesica dan Dysfungsi seksual, yang semuanya
menunjukkan Red Flag symptoms.

Sering terjadi paraplegia, karena terjadi gangguan syaraf
yang berasal dari Pleksus Lumbalis.
PENYEBAB:
1. Tumor dan lesi
Setiap keadaan yang menyebabkan kerusakan atau
mengganggu fungsi Cauda Equina dapat menghambat
syaraf , seperti prolaps diskus, dan metastase tumor.
2. Trauma
Adanya trauma langsung pada tulang punggung.
Yang sering adalah trauma yg menyebabkan kerusakan
corpus vertebra, herniasi hebat diskus intervertebralis,
trauma tembus pada tulang belakang seperti oleh
tusukan pisau, atau trauma ledakan.

3. Spinal stenosis :
Adalah penyempitan pada kanalis spinalis.
Dengan berjalannya waktu, penggunaan vertebrae
akan menyebabkan penyempitan celah vertebra.
Sering terjadi pada orang usia > 60 tahun, terjadi
penyempitan kanals spinalis dan menekan akar
N.Ischiadikus.
Juga kelainan kongenital pada tulang belakang
merupakan faktor yang memudahkan timbulnya nyeri
akibat penyakit pada diskus intervertebralis.


Rehabilitation:
Physical therapy dapat bermanfaat untuk penyembuhan
pasien setelah operasi.
Fokus utama adalah pada kontrol fungsi V. Urinaria dan
usus dan mengurangi kelemahan otot extremitas bawah.
Juga membantu pasien untuk stabilitas duduk dan
memindahkan dengan strength training.
Therapists akan membantu untuk balance
(keseimbangan), gait (cara berjalan), karena adanya
kelemahan otot pada extremits bawah.
Stimulasi lstrik sangat membantu memperkuat tonus otot.


Sciatika = Ischialgia
3. Sciatica = Ischialgia:
Adalah nyeri LBP yang disebabkan karena masalah pada
N. Ischiadicus.
N. Ischiadicus adalah saraf besar yang berjalan dari
bagian bawah punggung menuju ke tungkai dan kaki.
Setiap trauma atau penekanan pada N.I. akan
menimbulkan nyeri pada bagian punggung yang
menyebar ke pangkal paha, bokong, dan tungkai.
Hampir 90% penderita bisa sembuh tanpa operasi.
Gejala:
Gejala utama adalah nyeri di bawah pinggang yang
menyebar ke paha, bokong, kemudian menuju tungkai.
Rasa nyeri timbul ketika diskus yg mengalami herniasi
menekan N. Ischiadicus.
Selain rasa nyeri, juga rasa kebas disertai hilangnya
pengaruh syaraf terhadap tungkai bawah akibat
terputusnya impuls syaraf.
Keadaan yang sama bisa juga disebabkan karena
penekanan oleh atau metastase tumor, atau adanya
degenerasi pada akar N. Ischiadikus.
Gejala paling hebat terjadi bila syaraf terjepit antara
diskus intervertebralis dgn tulangdidekatnya.
Rasa nyeri biasanya mempengaruhi satu tungkai dan
mungkin terasa lebih nyeri ketika duduk, batuk, atau
membuang ingus.
Tungkai terasa kebas, lemah atau semutan.
Gejala bisa hilang dalam waktu segera atau dlm
beberapa hari/minggu.

Penyebab utamanya adalah:
1. HNP.
Inti diskus intervertebralis terdorong keluar sehingga
menekan akar N.Ischiadicus.
Lbh kurang 1 dari 50 orang akan mengalami HNP
pada suatau saat dalam hidupnya, terutama mereka
usia 30 50 tahun.
2. Trauma atau Infeksi:
Infeksi otot atau trauma seperti fraktur tulang.
Secara umum adalah setiap keadaan yang mengiritasi
atau menekan N.I. dapat memicu timbulnya gejala.
Komplikasi Ischialgia:
Bila nyeri pinggang bawah disertai dengan gangguan
pada saluran cerna maupun saluran kemih, merupakan
masalah serius yang harus ditangani oleh RS dengan
fasilitas dan kemampuan lebih tinggi untuk mencegah
kerusakan yang lebih lanjut.
Untungnya komplikasi tersebut jarang terjadi, pada
umumnya kasus Ischialgia akan menghilang atau sembuh
dalam beberpa hari atau minggu tanpa meninggalkan
bahaya yang nyata.
3. Piriformis Syndrome
M. Piriformis terletak didalam bokong, menghubungkan
Proc. spinosus coll.vert. bagian bawah dengan tulang
tungkai atas dan berjalan tepat diatas N. Isch.
Spasme pada otot tsb, dapat menekan N.I.
Syndrom Piriformis lebih sering mengenai wanita
daripada pria.
Pada pria terjadi krn menyimpan dompet pada kantong
belakang celana.
Menyebabkan penekanan kronik pada M. Piriformis dan
mengganggu N.I. dengan berjalannya waktu.
Pertolongan pada Sciatica:
Sebagai pertolongan awal bisa dilakukan langkah sbb:
1. Heating pad or ice pack.
Letakkan heating pad atau ice pack selama 20 menit
setiap 2 jam sekali.
Perhatikan mana yang lebih memberikan hasil baik,
Atau berikan keduanya secara bergantian.
2. Stretching
Selama masa penyembuhan, usahakan agar tetap
aktif. Pergerakan akan membantu mengurangi
peradangan dan rasa nyeri.



Piriformis Syndrome
Diagnosa:
1. Anamnesa dan Pemeriksaan:
Tanyakan bagaimana mulainya sakit dan dimana
lokasi nyeri yang paling dirasakan.
Test otot: pasien disuruh jongkok, berjalan dengan
ujung jari atau tumit, mengangkat tungkai dengan
lutut lurus. Semua test tersebut bertujuan untuk
mengetahui apakah ada iritasi pada N.I.
2. Imaging
Untuk memastikan dan mendapatkan lokasi pasti
dimana syaraf yang teriritasi sebagai penyebab nyeri
bisa dilakukan dengan pemeriksaan MRI.

Xray dapat menmperlihatkan kelainan pada tulang,
tapi tidak bisa mengetahui adanya masalah pada
syarafnya.
Juga dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan dgn zat
kontras untuk melihat keadaan MS dan syaraf-
syarafnya.
MRI dapat menunjukkan bagaimana hubungan antara
diskus vertebralis, ligamentum dan otot.
Ajari pasien bagaimana cara melakukan peregangan
secara baik terhadap otot harmstring dan otot
punggung bagian bawah.
Latihan tertentu biasanya tidak diajurkan tergantrung
dari kondisi pasien. Boleh diajari berjalan jarak dekat.
3. Obat-obatan:
Obat penghilang sakit OTC membantu menghilangkan
nyeri untuk waktu singkat.
Acetaminophen and nonsteroidal anti-inflammatory
drugs (NSAIDs), seperti aspirin, ibuprofen, and
naproxen bisa sebagai pilihan.


4. Pembedahan:
Ischialgi akibat HNP akan menetap selama 4-6 mg,
mungkin perlu pembedahan untuk menghilangkan
penekanan pada N. Ischiadicus
Penyembuhan akan terjadi pada 90% kasus Ischialgia.
5. Rehabilitasi
Setelah operasi sebaiknya tidak mengendarai
kendaraan, mengangkat barang, atau membungkuk
selama l.k. 1 bulan.
Lakukan rehabilitasi berupa muscle strengthening
terhadap otot-otot punggung.

Penyembuhan biasanya sempurna dan pasien mampu
melakukan kegiatan seperti semula kembali.
6. Therapi Pelengkap:
Telah terbukti bahwa acupuncture, massage, and yoga,
membantu mengurangi LBP, tapi masih perlu penelitian
apakah juga membantu untuk sciatica.
Pencegahan:
Ischialgia cenderung akan terulang kembaliPencegahan:
Olah Raga secara teratur.
Jaga postur tubuh dan pertahankan dalam posisi yang
benar.
Gunakan lutut utk megangkat barang berat.



Gangguan Skeletal :
Adalah keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan strain
pada otot vertebra, tendon, ligamentum dan jaringan
yang mendukung kolumna vertebralis.
Keadaan tersebut termasuk:
1. Skoliosis:
Yaitu keadaan lengkungan Kolumna Vertebralis
berlebihan ke arah samping kiri atau kanan.
Dilihat dari belakang, kolumna vertebralis bisa
menyerupai hurus S atau C.
b. Kifosis:
Yaitu keadaan vertebrae torakalis yang
melengkung sangat berlebihan.
Pada keadaan ini sebagian dari kolumna
vertebralis kehilangan sebagian atau seluruh sifat
lordosis nya sehingga punggung jadi
membungkuk.
Pada orang tua disebut hiperkifosis atau dikenal
dgn nama Punuk Dowager.
3. Lordosis:
Lengkungan berlebihan (hiperlordosis) pada bagian
tulang punggung.
Dalam keadaan normal terdapat lengkungan
(lordosis) pada kolumna vertebralis di daerah
servikal dan lumbal.
Terdapat lengkungan ke anterior dan ke posterior.
Keadaan hiperlordosis sering disebut saddle back,
keadaan yang sama pada kuda.
b. Back extension: keadaan tulang punggung menekuk
ke belakang.
c. Back flexion: keadaan tulang punggung menekuk
ke depan.
8. Fibromyalgia :
adalah kelainan kronik yang ditandai dengan nyeri
muskuloskeletal, kelemahan, dan nyeri pada multiple
titik, terutama pada leher, punggung, bahu, dan
pinggul.
Gejala lain termasuk gangguan tidur, kekakuan pada
pagi hari, dan anxietas.
9. Spondylitis :
Menunjukkan nyeri punggung dan kekakuan kronik
yang disebabkan oleh infeksi berat pada sendi
medulla spinal.
10. Osteomyelitis;
Nyeri pada punggung akibat peradangan pada bagian
bawah.
11. Sacroiliitis:
Peradangan pada sendi sacroiliaca.
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan
menyeluruh, termasuk riwayat keluarga.
Pasien dapat menjelaskan tentang nyeri, seperti:
Kapan dan bagaimana timbulnya,
Lokasi dan Severity
Lamanya gejala
Pengaruh nyeri terhadap gerakan
Riwayat nyeri sebelumnya
Keadaan-keadaan yang berhubungan dengan nyeri.
Juga diperlukan pemeriksan neurologi dan pemeriksaan
darah,
Pemeriksaan pendukung yang bisa dilakukan:
Pemeriksaan X-ray baik pemeriksaan konvensional
maupun lanjut. dilakukan pada tahap awal utk mencari
adanya gangguan tulang. Gangguan otot, ligamentum
atau tonjolan diskus tidak terlihat dgn cara ini.
Discography (disc= discus; graph = gambar) dgn cara:
menyuntikkan bahan kontras ke dalam diskus yang
diduga sebagai penyebab rasa nyeri.
Kemudian dilakukan pemeriksaan X-ray; zat kontras
akan menunjukkan daerah yg mengalami gangguan .
Dengan cara ini sering ditemukan kelainan yang
memerlukan Bedah Tulang Lumbal karena gejala
tidak hilang dengan pengobatan konvensional.
Myelograms:
zat kontras diinyeksikan kedalam kanalis spinalis
Kemudian dilakukan pemeriksaan X-ray;
Zat kontras akan menunjukkan adanya penekanan
pada medulla spinalis dan syaraf oleh diskus yang
mengalami herniasi atau adanya fraktur vertebra.
Computerized tomography (CT) Scan: adalah cara
cepat tanpa nyeri utk melihat adanya robekan pada
diskus intervetbralis, penyempitan kanalis spinalis,
atau kerusakan vertebra. Pemeriksaan ini hanya bisa
dilakukan di RS yang sudah punya fasilitas tsb.
Magnetic resonance imaging (MRI ) digunakan utk
mengevaluasi adanya degenerasi atau kerusakan
tulang, jaringan syaraf, otot, ligamentum, dan
pem,buluh darah krn jaringan yang rusak mengalami
perubahan komposisi cairan yang dikandungnya.
Memperkuat punggung:
1. Jangan duduk selonjoran.
Biasakan posisi CV normal.
Posisi yang tidak alami atau membengkokkan CV
dapat menyebabkan strain pada otot punggung.
Perut ditarik, kepala tegak, dan menjaga agar pangkal
paha dan bahu dalam satu garis, lutut sedikit
membengkok dan jaga berat badan dalam keadaan
seimbang diatas kedua tungkai, berdiri tegak tidak
miring ke depan atau ke belakang.
2. Duduk dalam posisi tegak.





Frozen Shoulder
Frozen shoulder (adhesive capsulitis), adalah kelainan
berupa peradangan dan kekakuan yang melibatkan kapsul
sendi bahu dan jaringan ikat yang mengelilinginya yang
mengakibatkan terbatasnya gerakan dan nyeri kronik.
Merupakan rasa nyeri kuat dan dapat mengakibatkan
kecacatan sehingga sering mengakibatkan frustrasi pasien
dan petugas medis karena lambatnya penyembuhan.
Keadaan tersebut sangat jarang mengenai orang < 40 thn.
Timbul bila pasien tidak lagi menggunakan sendi secara
normal akibat rasa nyeri, trauma, atau gangguan kronik,
seperti diabetes or arthritis.
Rasa nyeri bersifat konstan yang semakin bertambah
pada malam hari atau udara dingin dan menyebabkan
gerakan bahu jadi sangat terbatas.
Pekerjaan ringan atau gerakan berupa benturan ringan
akan menyebabkan rasa nyeri hebat, mendadak serta
keram pada bahu yang akan menghilang setelah beberapa
menit.
Rasa nyeri akan bertambah ketika melakukan gerakan
atau bila ada benturan walau ringan sekalipun.
Pada pem.fisik didapatkan terbatasnya gerak bahu.
Penyebab
Penyebab pasti belum diketahui, diduga berhubungan
dengan trauma pada bahu,
Post operasi sendi bahu.
Terjadi bila sendi bahu tidak digunakan secara normal
karena rasa nyeri, atau habis trauma bahu, pada penyakit
kronik seperti DM atau artritis.
Setiap masalah pada bahu bisa menjadi FS bila bahu
tidak dibiasakan bergerak dalam ROM penuh.
Adanya penyakit pada diskus intervertebralis Cervical.
Lebih banyak mengenai usia 40 60 tahun, wanita lebih
banyak dari pria, terutama post menopause.
Penyakit endokrin seperti Diabetes dan Hypotiroid.
Berhubungan dengan penyakit sistemik seperti liver atau
Parkinson.
Juga diduga adanya faktor auto immun: Sistem imun
tubuh menyerang bagian kapsul sendi yang sehat.
Resiko terkena FS akan meningkat pada pasien yang
mengalami penyakit yang mempengaruhi mobilitas
lengan seperti stroke atau post mastektomi

Tidak menggunakan bahu utk waktu lama akibat nyeri,
trauma atau penyakit kronis lainnya.
Sejalan dengan terbatasnya gerakan, juga terjadi
pengurangan cairan yang ada dalam kapsul sendi.
Pasien biasanya mengalami susah tidur untuk waktu lama
akibat rasa nyeri terutama pada malam hari.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan depresi, nyeri, dan
masalah lain pada leher dan punggung.
Faktor resiko antara lain diabetes, stroke, trauma,
penyakit paru, jar. ikat, thyroid, dan peny. jantung.
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah mengembalikan fungsi sendi
bahu dan menghilangkan nyeri.
Biasanya dimulai dengan NSAID dan memanaskan daerah
yang terkena, diikuti dengan peregangan ringan.
Es dan Obat injeksi (corticosteroid) juga digunakan untuk
mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Physical therapy dapat membantu menambah ROM.
Kadang2 diperlukan manipulasi bahu dengan anestesi
umum utk melepaskan perlengketan.

Latihan:
Bila cara-cara tersebut diatas tidak berhasil mungkin perlu
tindakan Bedah.
Pencegahan:
Latihan ringan dgn ROM progresif, peregangan dengan
menggunakan bahu secara berulang dan benar.
Menjaga agar sendi bahu dapat bergerak bebas ke semua
arah.
Rasa nyeri yang menghalangi pergerakan bahu, dapat
menyebabkan perlengketan yang membatasi pergerakan.
Physical therapy sangat membatu.

Sekian

1. Lembaga Penerbit UI : Kapita selekta Kedokteran, 1998.
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Musculoskeletal_disorder
3. http://www.webmd.com/pain-management/guide/musculoskeletal-pain
4. http://www.aviva.co.uk/health-insurance/home-of-health/medical-
centre/medical-encyclopedia/entry/musculoskeletal-system-disorders/
5. http://www.webmd.com/pain-management/arthritis-bursitis
6. http://rheumatology.oxfordjournals.org/content/45/5/508.short
7. http://www.webmd.com/a-to-z-guides/ankle-sprain-
overview://www.webmd.com/a-to-z-guides/ankle-sprain-overview
8. http://lesiuk-biology.wikispaces.com/Unit+2+-
+Structure+and+Function+of+the+Body+-+Part+I
9. http://www.sumber-ilmupengetahuan.com/2013/04/sistem-reproduksi-
pada-manusia.html
10. http://akrafpeduli.blogspot.com/2012/03/asuhan-fisioterapi-pada-
shoulder.html
11. http://www.ninds.nih.gov/disorders/backpain/detail_backpain.htm
12. http://www.patient.co.uk/doctor/neck-pain-cervicalgia-and-torticollis
13. http://www.medicinenet.com/sciatica_pictures_slideshow/article.htm

Anda mungkin juga menyukai