Mari Kita Review Kembali Sistem Saraf Manusia! Sistem Saraf secara Anatomi Sistem Saraf Pusat Medulla Spinalis Otak Sistem Saraf Tepi Saraf Cranial Saraf Spinal
Sistem Saraf secara Fisiologis Sistem Saraf Otonom Parasimpatis Simpatis Sistem Saraf Somatik Somatosensorik Somatomotorik Mari Kita Review Kembali Sistem Saraf Manusia! Autonomic Nervus System By: Ayu Permata
Sistem Saraf Otono m Merupakan bagian dari susunan saraf yang berkaitan dengan persarafan struktur-struktur involunter. Pusat tertinggi susunan saraf otonom adalah di hypothalamus yang mengandung pusat-pusat penting. Fungsi Saraf otonom: Mempertahankan stabilitas lingkungan dalam tubuh. Mempersiapkan dan menggerakkan tubuh dalam keadaan darurat. Penghematan dan penyimpanan energi. Susunan saraf otonom dapat dibagi menjadi 2 bagian: simpatis dan parasimpatis. Serabut Saraf pada sistem saraf Otonom Simpatis 1. Serabut saraf Eferen: Berasal dari substansia grisea Torakalis 1 sampai segmen Lumbal 2 (kadang sampai Lumbal 3) 2. Serabut Saraf Aferen: berlokasi dari visera melalui ganglia simpatis tanpa sinaps.
Parasimpatis 1. Serabut saraf Eferen: Berlokasi dalam segmen- segmen batang otak dan sakral Medula Spinalis. 2. Serabut saraf Aferen: Berasal dari visera ke badan-badan selnya. Bagian Simpatis (ortosimpatis) Aktifitas bagian simpatis dari saraf otonom adalah untuk mempersipakan tubuh untuk keadaan darurat (fight or flight). Saraf simpatis mempercepat denyut jantung, mengalirkan lebih banyak darah ke otak, kontriksi arteriol-arteriol pada kulit dan usus tetapi mendilatasi arteriol pada otot skelet. Serabut-serabut dari kornu lateralis medula spinalis, membentuk truncus symphaticus thoracalis dan lumbalis terus ke organ-organ dalam, pembuluh darah, otot polos dan kelenjar. Susunan Saraf Parasimpatis Aktifitas bagian parasimpatis susunan saraf otonom bertujuan melestarikan dan mengembalikan tenaga (rest and digest) Memperlambat denyut jantung, mengkonstriksi pupil, meningkatkan peristalis usus dan aktifitas glandula, serta membuka spinchter. Serabut-serabut dariu kornu lateralis medula spinalis, terdiri dari segmen cranialis dan sacralis. Berguna untuk ikut serta dalam proses membangun dan melindungi kehidupan biologis tubuh.
Pleksus yang Dibentuk oleh Saraf Otonom 1. Pleksus cardiacus: terletak di sekitar basis jantung, dibagi menjadi 2 yaitu superficialis dan deep. Dibentuk oleh n. simpaticus cardiac dan cabang cardiac yaitu n. simpatis vagus. Menyalurkan distribusi ke otot jantung dan dinding pembuluh darah yang meninggalkan jantung. 2. Pleksus pulmonaris dextra dan sinistra: terletak kira-kira pada akar paru, pada bronchus primer dan a. pulmonalis. Dan dibentuk oleh n. simpaticus vagus dan thoracalis superior. Menyalurkan ke pembuluh paru dan bronchus. 3. Pleksus celliacus (solaris): terletak kira-kira pada daerah epigastrium abdomen. Dibentuk oleh serabut-serabut n. vagus. 4. Pleksus Hipogastricus: terletak di depan vertebra lumbalis 5 dan os. Sacrum. Pleksus ini berhubungan dengan sistem urogenital.
Nerotransmitter of Autonomics fibers Pada synaps dari setiap sel saraf Otonom akan berhubungan dengan efektor pada organ visceral (neuroeffector juntions)
Neurotransmitter Cholinergic Acetylcholine (ACh) Adrenergic Norepinephrine (NE) dan Nonadrenalin Penyakit-Penyakit yang Melibatkan Susunan Saraf Otonom Sindroma Horner Sindroma ini terdiri dari: kontriksi pupil, turunnya papelbra superior, enothalmos. Disebabkan oleh suatu terputusnya suplai saraf simpatis ke orbita. Pupil Argyll Robertson Kondisi ini karakteristik dengan adanya pupil yang kecil, terfiksasi dan tidak bereaksi terhadap cahaya, tetapi berkontraksi dengan akomodasi. Keadaan ini disebabkan oleh lesi sifilis yang memutuskan serabut saraf yang berjalan dari nucleus pretectalis ke nuclei parasimpatis n. oculomotorius pada kedua sisi.
Penyakit Hirschsprung merupakan suatu keadaan kongenital dimana terdapat kegagalan perkembangan pleksus Auerbach pada kolon bagian distal. Bagian kolon tidak memiliki sel-sel ganglion parasimpatis, peristaltik tidak ditemukan. Keadaan ini efektif menghambat pasase feses dan kolon bagian proksimal mengalami pembesaran yang luas dan menyebabkan konstipasi yang kronik.
Penyakit raynaud ini merupakan penyakit vasopastik mengenai arteri-arteri jari-jari anggota gerak atas. Penyakit ini biasanya bilateral dan satu serangan diprovokasi oleh paparan dengan keadaan dingin dan kesemutan.Terdapat kepucatan dan sianosis pada jari-jari demikian juga nyeri hebat. Dapat terjadi gangren ujung-ujung jari. Kausalgia Adalah suatu keadaan nyeri pada lengan dan tungkai disertai dengan perubahan tropik pada kulit dan kuku yang terkena. Umunya terjadi setelah luka gencet atau pemutusan parsial n. medianus atau n. tibialis.
Nyeri terujuk (Refereid Pain) Sebagian visera hanya dipersarafi saraf otonom Karena itu nyeri viseraldihantarkan sepanjang saraf otonom eferen. Nyeri viseral seringkali dirujuk pada daerah-daerah kulit yang diinervasi segmen medula spinalis.
TERIMAKASIH Somatic Nervus System By: Ayu Permata
Sistem Saraf secara Fisiologis Sistem Saraf Otonom Parasimpatis Simpatis Sistem Saraf Somatik Somatosensorik Somatomotorik Mari Kita Review Kembali Sistem Saraf Manusia! Sistem Somatic Adalah serangkaian neuron-neuron yang mengurus dan melaksanakan gerakan- gerakan volunteer. Sistem Somatic terdiri dari Sistem somatosensorik dan Sistem Somatomotorik. Rangsangan Reseptor Aferen Kornu Posterior Ascenden Pathway / Sistem Somatosensorik Thalamus Korteks cerebri Decendence Pathway / Sistem Somatomotorik Eferen Efektor Somatosensorik By: Ayu Permata Sistem Somatosensorik Susunan saraf yang mengurusi rasa yang berasal dari kulit, tulang, otot, dan jaringan pengikatnya.
Special Senses Penciuman, pengecapan, penglihatan, pendengaran, keseimbangan. Visceral Senses sensasi yang berasal dari organ- organ dalam Somatic Senses sentuhan, tekanan, getaran, temperatur, nyeri, dan propriosepsi Pembagain Sensasi secara Umum Reseptor Reseptor = sel-sel yang tersepsialisasi untuk mendeteksi perubahan- perubahan tertentu yang terjadi di dalam lingkungan.
Pembagian Reseptor Somatic Sensasi Somatic yang berlokasi di kulit atau subcutaneus, terbagi menjadi: 1.Reseptor Taktil (Tactile reseptors) 2.Repetor Termal (Thermal reseptors) 3.Reseptor Nyeri (Pain reseptors) 4.Reseptor Proprioseptif (Proprioseptive reseptors) Pembagian reseptor berdasarkan sumber rangsangan Reseptor terdiri dari: a. Eksteroseptor (perasaan dangkal), meliputi reseptor yang dipengaruhi oleh lingkungan di luar tubuh. Ekteroseptor terdiri dari: Rasa raba = badan Meissner, badan Merkel, dan sel rambut. Rasa dingin = ujung gelembung Krause dan Bulbs Rasa panas = badan Ruffini Rasa nyeri = nociceptors Rasa sentuh = reseptor golgi corpuscollum, sel rambut Rasa Tekanan = paccini b. Interoreseptor (perasaan dalam), meliputi rasa nyeri dalam, rasa getar, rasa tekan. c. Propioseptor, meliputi rasa sikap, rasa sendi, dan gerak (muscle and joint sense)
Mekanoreseptor jenis rangsanagn berupa rangsangan mekanis. Kemoreseptor Rangsangan berupa zat kimia. Termoreseptor rangsanganberupa perubahan suhu Fotoreseptor rangsang ebrupa perubahan cahaya Nosiseptor / Nosiroreseptor merupakan reseptor yang mendeteksi kerusakan pada jaringan, baik kerusakan fisik maupun kerusakan kimia. Pembagian Reseptor berdasarkan Jenis Rangsangan Rangsangan Reseptor Aferen Kornu Posterior Ascenden Pathway / Sistem Somatosensorik Thalamus Korteks cerebri Decendence / Sistem Somatomotorik Eferen Efektor Rangsangan Reseptor Aferen Kornu Posterior Ascenden Pathway / Sistem Somatosensorik
Traktus Lemniskus (kolumna dorsalis), menghantarkan raba, rasa sendi, diskriminasi 2 titik, dan rasa vibrasi dari reseptor-reseptor ke korteks. Setiap rasa dihantarkan secara terpisah, lokalisasi rasa yang tepat. Traktus Spinotalamikus, menyampaikan impuls yang berhubungan dengan rangsangan nosiseptif (nyeri, raba kasar) atau perubahan- perubahan dalam suhu kulit. Setiap rasa yang dihantarkan multimodal (beberapa rasa dihantar dalam satu sistem serabut)
Somatosensory Pathways (Ascendence) Posterior column- medial lemniscus traktus Traktus Spinotala micus Posterior column-medial lemniscus pathway jalur sensorik yang bertanggung jawab untuk transmisi sentuhan halus, getaran dan informasi proprioseptif sadar dari tubuh ke korteks serebral,serta sentuhan tekanan, tekstur, kinesthesia dan diskriminasi dua titik. Nama Traktus ini berasal dari anatomi yang dilaluinya, yaitu posterior column medulla spinalis dan medial lemnicus dari brain stem. Anterolateral / Spinothalamic pathway jalur sensorik yang bertanggung jawab untuk menghantarkan impuls nyeri, panas dan tekanan dalam.
Rangsangan Reseptor Aferen Kornu Posterior Ascenden Pathway / Sistem Somatosensorik Thalamus Korteks cerebri Decendence / Sistem Somatomotorik Eferen Efektor Rangsangan Reseptor Aferen Kornu Posterior Ascenden Pathway / Sistem Somatosensorik
Thalamus Korteks Serebri Korteks Serebri By: Ayu Permata Korteks Serebri Area Brodmann adalah pembagian daerah pada bagian korteks otak besar yang dibedakan atas dasar sel-sel saraf penyusun jaringannya (sitoarsitekur). Area Brodmann pertama kali disusun oleh Korbinian Brodmann dan area tersebut diberi tanda dengan angka dari 1 hingga 52. Beberapa bagian kemudian dibagi lagi sehingga terdapat arewa "23a" dan "23b".
1, 2, dan 3 - Korteks Somatosensorik (sering disebut area 3, 1, 2). 4 - Korteks Motorik Primer 5 - Korteks Asosiasi Somatosensorik 6 - Korteks Pra-motorik dan Motorik Suplementaris 7 - Korteks Asosiasi Somatosensorik 8 - Daerah Mata Frontal 9 - Korteks Prafrontal Dorsolateralis 10 - Area Frontopolar 11 - Area Orbitofrontal 12 - Area Orbitofrontal (sering disebut area 11A) 13 - Korteks Insularis 17 - Korteks Visual Primer 18 - Korteks Asosiasi Visual 19 - Korteks Asosiasi Visual 20 - Gyrus Temporalis Inferior 21 - Gyrus Temporalis Media 22 - Gyrus Temporalis Superior 23 - Korteks Cinguli Posterior Ventral 24 - Korteks Cunguli Anterior Ventral 25 - Korteks Subgenualis
26 - Area Ektosplenialis 28 - Korteks Entorhinalis Posterior 29 - Koreks Cinguli Retrosplenialis 30 - Bagian dari korteks cinguli 31 - Korteks Cinguli Posterior Dorsal 32 - Korteks Cinguli Anterior Dorsal 34 - Korteks Entorhinalis Anterior 35 - Korteks Perirhinalis 36 - Korteks Parahippocampalis (di gyrus\parahippocampal) 37 - Gyrus Fusiformis 38 - Area Temporopolar 39 - Gyrus Angularis (bagian dari Area Wernicke 40 - Gyrus Supramarginalis (bagian dari Area Wernicke) 41, 42 - Korteks Asosiasi Primer dan Auditorius 43 - Area subcentral 44 - Pars Triangularis dari Area Broca 45 - Pars Opercularis dari Area Broca 46 - Korteks Prefrontalis Dorsolateral 47 - Gyrus Prefrontalis Inferior 48 - Area Retrosubicularis 52 - Area Parainsularis
Bidang Fungsional Korteks Serebri Area Motorik berlokasi di Gyrus Precentralis Area Sensorik berolokasi di Gyrus Postcentralis Area Asosiasi Terdiri dari Prefrontal Cortex, general interpretation area, Language Area, Insula
Sistem somatosensori adalah suatu sistem indra yang mendeteksi pengalaman yang disebut sentuhanatau tekanan, suhu (hangat atau dingin), sakit (termasuk gatal dan geli), termasuk juga propriosepsi(sensasi pergerakan otot). Informasi dikirim dari talamus ke primary somatosensory cortex, via contralateral input ke cortex. Setiap bagian tubuh direpresentasikan oleh bagian somatosensory cortex yang berlawanan.
Somatomotorik By: Ayu Permata SOMATOMOTORIK Menghubungkan kulit atau otot dengan susunan saraf pusat Sistem Saraf Motorik adalah serangkaian neuron-neuron yang mengurus dan melaksanakan gerakan-gerakan otot yang dikendalikan kemauan. Segala aktifitas susunan saraf yang dapat dilihat, diperiksa, dan direkam muncul dalam bentuk gerakan otot. Secara anatomik, terbagi 2: Upper Motor Neuron (UMN) Lower Motor Neuron (LMN) Apa itu? Motoneuron dengan aksonnya merupakan satu-satunya saluran impuls motorik yang dapat mengggerakkan serabut-serabut otot. (sehingga dinamakan final common path dari impuls motorik). Percabangan nya? Tiap motor neuron menjulurkan hanya 1 akson, tapi pada bagian ujungnya, tiap akson bercabang untuk berhubungan dengan beberapa serabut otot, sehingga tiap akson dapat mensarafi sejumlah serabut otot. Apa Fungsinya? Hasil dari kegiatan motor neuron hanyalah perangsangan pada sel-sel serabut otot. Sementara tugas untuk menghambat aktifitas otot diserahkan kepada interneuron yang menerima impuls dari pusat inhibisi, ataupun dari interneuron yang menerima impuls dari motor neuron sendiri. Motor Neuron Bagaimana jika terjadi kerusakan? Bila terjadi kerusakan pada motor neuron, maka serabut-serabut otot yang tergabung dalam motor unit motoneuron tersebut tidak dapat berkontraksi.
Apa yang dapat menghambat kerja motor neuron? Penghambat motor neuron dapat digolongkan menjadi 2: Pusat Inhibisi, yang menjadi aktif atas adanya impuls dari ekstrapiramidalis. Sel Renshaw, yang menjadi aktif atas adanya mekanisme feedback pada AHC. Apa itu Piramidalis dan Ekstrapiramidalis ????????????? Upper Motor Neuron UMN = Segala neuron yang menyalurkan impuls motorik dari area motor cortex pada cerebrum dan batang otak ke AHC (menuju LMN) Dimulai dari Korteks Cerebri sampai Kornu Anterior Secara Fisiologis, UMN melalui 2 jalur: 1) Susunan Piramidalis (Direct Pathway) 2) Susunan Ekstrapiramidalis (Indirect Pathway) Terdiri dari 2 motor neuron: a. Alfa Motor Neuron: neuron yang berukuran besar dan menjulurkan akson yang tebal. b. Gamma Motor Neuron: neuron yang ukurannya kecil dan aksonnya halus. Dengan perantara 2 motor neuron tersebut, impuls motorik piramidalis dan ekstrapiramidalis dapat mengatur keseimbangan tonus otot yang diperlukan untuk gerakan tangkas.
Somatomotory Pathways (Descendence) Direct Pathway Indirect Pathway
Descendence Pathway Secara Fisiologis Piramidalis Traktus corticospinal Traktus corticobulbar Ekstrapiramidalis Lateral pathway Medial pathway Lower Motor Neuron LMN = Neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada tahap perjalanan terakhir menuju sel otot. LMN menyusun inti-inti saraf motorik dan inti-inti radiks ventralis saraf spinalis, yang terletak di kornu anterior (AHC) dari substansia grisea medula spinalis. Terdiri dari 2 motor neuron: a. Alfa Motor Neuron: neuron yang berukuran besar dan menjulurkan akson yang tebal. b. Gamma Motor Neuron: neuron yang ukurannya kecil dan aksonnya halus. Baik alfa maupun gamma motor neuron menerima impuls motorik dari traktus piramidalis. Impuls motorik yang diterima langsung dapat memperhebat (eksitator) gerakan. Sedangkan impuls motorik yang diterima melalui neuron penghubung (interneuron) dapat memperhebat dan menghambat (inhibitor) gerakan.
Perbedaan UMN dan LMN UMN Tersebar meilputi grey matter cortex cerebri capsula interna truncus cerebri dan columna lateralis medula spinlais nukleus motor nervi spinalis nukleus motor nervi spinalis di Cornu anterior Medula spinalis (AHC) UMN = Segala neuron yang menyalurkan impuls motorik ke LMN.
LMN Tersebar meliputi nuklleus motoris nervi cranialisatau nukleus motoris nrevi spinalis di AHC melalui akson masing-masing motor end plate masing- masing di ototnya.
LMN = Neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada tahap perjalanan terakhir ke sel otot.
Perbedaan Tanda dan Gejala Lesi pada UMN dan LMN Perbedaan UMN LMN Tonus Otot Tonus otot meninggi (Hipertoni atau Spastic) Tonus otot berkurang (Hipotoni atau Flaccid) Atrofi otot Mula-mula tidak ada atrofi, namun otot dapat mengecil karena otot tidak bergerak(disuse atrophy) Ada trofi pada otot-otot yang terkena Kelumpuhan otot Kelumpuhan grup otot Kelumpuhan otot secara individual Refleks Patologi Ada, sering ditemukan klonus. Tidak ada, atau berkurang TUGAS! 1. Buatlah resume pengertian dan fungsi susunan Piramidalis dan Ekstrapiramidalis! 2. Buatlah skema perjalanan susunan saraf Piramidalis serta jelaskan! 3. Buatlah skema perjalanan susunan saraf Ekstrapiramidalis serta jelaskan!
Pertemuan Minggu depan:
Berbagai Gangguan pada susunan Piramidalis dan Ekstrapiramidalis