1. Mampu menjelaskan berbagai desain penelitian 2. Mampu menjelaskan perbedaan penelitian deskriptif dan analitik 3. Mampu menjelaskan langkah-langkah penelitian cross-sectional, kasus kontrol, kohort dan eksperimental Desain Penelitian Kerangka, rencana atau strategi penelitian menjelaskan prosedur yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian Research question must be answerable by the design
Rancangan penelitian?
Strategi mencapai tujuan penelitian Pemilihan rancangan: Sifat masalah Tujuan Cara/teknologi yang tersedia
Jenis penelitian Garis besar 1. Deskriptif : menggambarkan fenomena individu, tempat& waktu. Prevalensi kanker paru-paru, merokok/tidak, umur, sex dll. 2. Analitik : menjelaskan hubungan antar variabel hubungan merokok dan kanker paru-paru. Merokok meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru. Desain Penelitian Desain Penelitian Observasional 1. Potong silang (cross-sectional) 2. Kasus-kelola (case-control) 3. Kohort Eksperimental 1. Murni (true) 2. Quasi (semu) Ada tidaknya perlakuan/intervensi Lilienfeld Survei = field survey, peneliti melakukan pengumpulan data dengan langsung menanyakan kepada subyek penelitian, tidak melakukan tindakan. Studi observasional/ non-eksperimen Survei Deskriptif Analitik Cross-sectional (Prevalence): Observasi atau pengukuran faktor pemajanan (exposure) dan efek pada saat yang sama. Dapat penelitian deskriptif & analitik. 1. Deskriptif : karakteristik ibu meninggal akibat kehamilan 2. Analitik : Hubungan kadar cholesterol tinggi (exposure) & PJK (penyakit/efek).
Populasi sasaran Pengumpulan data eksposur & efek Eksposed (+) Efek (+) Eksposed (+) Efek (-) Eksposed (-) Efek (+) Eksposed (-) Efek (-) Hubungan kadar kolesterol darah & PJK (Penyakit Jantung Koroner) 1. Populasi sasaran usia 40 th, 100 pasien berkunjung ke R.S. Diperiksa kadar kolesterol darah dan direkam EKG (Elektro Kardio Gram) untuk PJK. 2. Saat yang sama : diukur kadar kolestrol dalam darah kemudian dibuat rekaman EKG untuk menentukan ada tidaknya PJK. Keuntungan cross-sectioanl 1. Cepat dan murah 2. Tidak dijumpai masalah kehilangan sampel 3. Meneliti beberapa variabel tergantung (efek) sekaligus 4. Langkah awal studi kohort atau eksperimental Kerugian cross-sectional 1. Tidak menentukan hubungan sebab-akibat. 2. Tidak cocok penyakit berlangsung singkat. 3. Tidak mengukur insidens (kasus baru). 4. Tidak praktis untuk kasus jarang, kanker lambung usia > 50 th, sampel besar 10.000
Kasus-kelola (Case-control) Populasi dua kelompok : kasus (sakit) dan kontrol (tidak) Penelitian retrospective : dari efek ke penyebab, meneliti kebelakang/ masa lampau eksposur/faktor risiko terjadinya penyakit. Kedua kelompok dibandingkan setelah terjadinya penyakit Faktor risiko ditanyakan masa lalu. Start masa kini (The Present) Subyek Penelitian Kasus Kelola Eksposed (+) Eksposed (-) Eksposed (+) Eksposed (-) Masa lalu (The Past) Hubungan merokok dan Kanker Paru? Kasus : penderita kanker paru usia > 45 tahun dari R.S Swasta, R.S. Pemerintah, Klinik Spesialis : 200 pasien Kontrol : penderita tidak menderita kanker paru dipasangkan jenis kelamin & usia > 45 tahun dari tempat sama : 400 pasien Kemudian ditanyakan riwayat merokok pada masa lalu Keuntungan Kasus-kelola 1. Biaya relatif sedikit 2. Praktis untuk meneliti penyakit jarang 3. Identifikasi beberapa faktor risiko (eksposur) sekaligus 4. Masa penelitian singkat 5. Subyek penelitian relatif kecil Kerugian Kasus-kelola 1. Informasi faktor risiko/eksposur cara wawancara tergantung daya ingat penderita : recall bias 2. Pemilihan sampel/subyek penelitian bias : kasus dan kontrol tidak mewakili masyarakat 3. Hanya satu variabel tergantung/efek yang diteliti 4. Tidak menggambarkan riwayat terjadinya penyakit Kohort 1. Penelitian prospektive (masa depan) : dari penyebab (eksopur) ke efek (penyakit) 2. Langkah awal : subyek penelitian belum mengalami penyakit 3. Individu dikelompokkan menurut karakteristik (eksposur) yang diduga mempengaruhi efek 4. Subyek penelitian diikuti periode tertentu untuk deteksi ada/tidaknya efek (penyakit) Subyek Penelitian Masa kini (The Present) Eksposur (+) Eksposur (-) Masa Depan (The future) Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-) Desain prospective cohort Hubungan merokok dan kanker paru? Concurrent/pospective cohort : memilih kohort : tahun 1970, usia 30 tahun, alamiah merokok (500) dan tidak merokok (1000) Kohort diikuti selama 25 tahun, mendeteksi adanya kanker paru baik kelompok perokok dan bukan perokok Keuntungan studi kohort 1. Terbaik insidens (kasus baru) 2. Mampu menjelaskan hubungan sebab- akibat 3. Terbaik penyakit fatal 4. Meneliti beberapa efek (penyakit) dari eksposur tunggal Kerugian studi kohort 1. Mahal dan lama 2. Tidak efisien untuk penyakit jarang 3. Validitas penelitian dipengaruhi oleh subyek penelitian yang tidak dapat diikuti 4. Hanya satu faktor eksposur yang dapat diteliti Penelitian eksperimental Studi Longitudinal Peneliti memanipulasi intervensi terencana pada faktor yang dianggap penyebab Peneliti melakukan randomisasi : subyek penelitian dibagi secara acak (random) dalam kelompok perlakuan dan kontrol Subyek diikuti sampai terjadinya efek
Masa kini Subyek Penelitian Randomisasi Perlakuan Kontrol Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-) Masa depan
Randomisasi Subyek penelitian secara acak dikelompokkan dalam kelompok perlakuan dan kontrol Tujuan : kedua kelompok sebanding pada berbagai variabel kecuali variabel perlakuan Pemberian perlakuan berdasarkan probabilitas dan tidak dipengaruhi oleh preferensi peneliti
Quasi eksperimental Eksperimen semu (quasi-experimental) peneliti tidak dapat melakukan randomisasi subyek penelitian kedalam kelompok perlakuan dan kontrol, karena masalah etika. Digunakan bila ransomisasi subyek tidak mungkin dilakukan. Penderita diabetes melitus diberikan insulin 4x sehari dan long-acting insulin 1x sehari Jenis desain eksperimental murni 1. Randomized controlled trial : pencegahan dan pengobatan. Pemberian Zn anak batita (bawah tiga tahun) diare akut mencegah diare persisten 2. Field trial : subyek penelitian sehat, berisiko. Vaksin Salk diberikan pada anak-anak 3. Community trial : kelompok perlakuan adalah masyarakat bukan individu, fluoridasi untuk caries dentis
Keuntungan penelitian eksperimental 1. Randomisasi : variabel-variabel tersebar secara seimbang antara keompok perlakuan dan kontrol 2. Kriteria inklusi : perlakuan dan efek ditetapkan terlebih dahulu 3. Efek yang terjadi akibat pemberian perlakuan Kerugian penelitian eksperimental 1. Kompleks dan mahal 2. Tantangan etik, pemberian plasebo pada kelompok kontrol 3. Subyek penelitian secara suka rela, tidak mewakili populasi Resume 1. Jenis penelitian deskriptif dan analitik 2. Desain penelitian observasional dan eksperimental 3. Desain cross-sectional/potong silang 4. Desain kasus-kelola/case-control 5. Desain kohort (historical & prospective) 6. Desain eksperimental : murni & quasi Contoh soal Perbedaan utama antara penelitian observasional dan eksperimental adalah : A. Merupakan studi prospektif B. Besar sampel kedua kelompok sama C. Merupakan studi retrospektif D. Kelompok perlakuan dan kontrol dipilih berdasarkan riwayat eksposurnya E. Peneliti melakukan manipulasi perlakuan yang diberikan Pasangkanlah : A. kasus-kelola B. eksperimental C. Cross-sectional D.Kohort E. Survei 1. 300 penderita karsinoma lambung secara random dikelompokkan dalam kelompok diberikan pembedahan dan kelompok pembedahan + radiasi 2. Penderita karsinoma paru-paru dipasangkan menurut usia dan jenis kelamin dengan penderita yang bukan menderita karsinoma paru di rumah sakit yang sama, untuk meneliti hubungan antara merokok dan terjadinya karsinoma paru 3. Peneliti bertujuan meneliti hubungan antara tingkat pendidikan ibu usia 20-45 tahun dan penggunaan kontrasepsi. Pada saat yang sama ditanyakan tingkat pendidikan ibu dan jenis kontrasepsi yang digunakan. Peneliti membuat hipotesis bahwa anak-anak yang makan makanan mengandung bahan-bahan kimia tambahan lebih besar risikonya menjadi hiperaktif dibanding anak-anak yang tidak makan. Peneliti melakukan wawancara 100 anak hiperaktif dan 200 anak kelainan perilaku lainnya di rumah sakit sama, menanyakan riwayat dietnya selama tiga tahun yang lalu. Desain penelitian yang digunakan adalah : A. Kohort B. cross-sectional C. kasus-kelola D. Eksperimental E. Survei
Peneliti bertujuan mengetahui hubungan antara bayi berat lahir rendah ( berat badan < 2500 g) dan riwayat merokok selama kehamilan. Pada saat memeriksakan kehamilannya sebanyak 1000 ibu hamil ditanyakan riwayat merokok. Mereka diikuti sampai melahirkan, dan bayi ditimbang berat badannya, untuk mengetahui ada tidaknya bayi berat lahir rendah. Desain penelitian yang digunakan adalah : A. Cross-sectional B. Kasus-kelola C. Kohort D. Eksperimental E. Eksperimental semu Reference 1. Abbott BB & Bordens KS. Research design and methods : a process approach. 3 rd .ed. London : Mayfield Publishing Company;1998. 2. Hulley SB, Cummings SR, Browner WS, Grady D, Hearst N, Newman TB. Designing clinical research : an epidemiologic approach. 2 nd .ed. Philadelphia : Lippincolt Wiliams & Wilkins;2001.