Anda di halaman 1dari 2

Analisa

Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan yang
dipersepsikan oleh perawat pelaksana adalah gaya kepemimpinan partisipatif (70,8%). Gaya
kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpian otoriter
dengan gaya kepemimpinan demokratis (Gillies, 1994). Pada gaya kepemimpinan partisipatif,
pengambilan keputusan diambil secara bersama, ada diskusi bersama dalam pemecahan
masalah, dan diterapkan pada anggota yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki
kemauan, ketidakmauan lebih cenderung disebabkan karena ketidakyakinan pada
kemampuan diri anggota (Sumijatun, 2009). Ditemukan paling banyak kepala ruangan yang
menerapkan sikap partisipatif apabila perawat pelaksana yang ditegur oleh profesi lain atas
kesalahan yang dilakukan perawat pelaksana tersebut (47,2%). Kepala ruangan akan
berdiskusi dengan perawat pelaksana tersebut dan membantu perawat pelaksana untuk
mengambil keputusan yang tepat.

Konflik dapat terjadi karena manusia memiliki sifat dominasi, kepengaruhan, keteguhan hati
dan kepatuhan (Bachtiar, 2004). Menurut Marquis & Huston (2010) ada 3 kategori konflik
yang utama yaitu intrapersonal, interpersonal dan interkelompok. Gregorc (2009)
mengatakan konflik yang sering terjadi di rumah sakit yaitu konflik interpersonal antara
perawat dan dokter, hal ini disebabkan karena beban kerja mereka dan kepala ruangan
memiliki pengetahuan kurang tentang manajemen konflik dan kurang memahami peran
dalam memecahkan masalah interpersonal. Penanganan konflik yang tidak baik akan
mempengaruhi asuhan keperawatan pada pasien karena semangat kerja dari perawat akan
menurun (Al-Hamdan et al., 2011).

Gaya kepemimpinan kepala ruangan diterapkan di ruang rawat inap instalasi Rindu A RSUP
H. Adam Malik Medan adalah partisipatif, manajemen konflik kepala ruangan yang
dipersepsikan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap instalasi Rindu A RSUP H. Adam
Malik Medan adalah kompromi (44,4 %). Dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai praktisi
perawat yang bergerak dibidang manajemen terkhusus kepala ruangan harus mampu untuk
mengatur bawahannya dan harus mampu memanajemen konflik dengan baik dalam berbagai
kondisi. Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang faktor-faktor yang
menyebabkan konflik di pelayanan keperawatan diharapkan menggunakan metode lain dalam
pengumpulan data berupa observasi dan wawancara yang lebih mendalam agar hasil yang
didapat representatif.

Anda mungkin juga menyukai