BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN LINGKUP THT : 1. RINOLOGI ALERGI 2. OTOLOGI 3. AUDIOLOGI VESTIBULER 4. FARING LARINGOLOGI 5. BEDAH LEHER KEPALA 6. PLASTIK REKONSTRUKSI/MAKSILO FASIAL 7. BRONKO - OESOFAGOLOGI THT & BEDAH KEPALA & LEHER SPESIALISASI SP-1 : THT UMUM 7-SM SP-2 : THT-KL 5-SM 12 SM OTOAUDIOLOGI - VESTIBULER PERLU DIKUASAI ANATOMI-FISIOLOGI TELINGA AUDIOLOGI Luar (Eksterna) o Aurikula o Meatus Ak.Eks. o Kanalis Akustikus Eksternus Tengah (Media) (Kavitas Timpani) o Kavum Timpani o Antrum Mastoid oT uba Auditiva (Eustachius) Dalam (Interna) Labirin Osseus Membranous o Koklea o Kanalis Semisirkularis Telinga (Auris) A.S. : Auris Sinistra A.D. : Auris Dekstra AURIKULA : Td. Kartilago yang elastik Diliputi Perikondrium Melekat pada tengkorak Melalui kulit & ligamenta Otot Ekstrinsik - M.Aurikularis Ant, Sup, Post. Kanalis akustikus Eksternus Seperti huruf S 2/3 Med. : Tulang 1/3 : Kartilago Panjang ; Supero-Posterior : + 25 mm Antero-Inferior : + 31 mm Pada Kulit K.A.E. 1/3 Lat. Terdapat Grandula Seruminosa Menghasilkan Serumen MEMBRAN TIMPANI Bentuk Elips, Semitransparan AS Panjang : + 9-10 mm Pendek : + 8-9 mm Letak Oblik, menonjol kearah medial Tebal : 0,1 mm TD. 4 Lapis : 1. Bagian Luar ; Stratum Kutaneum 2. Str. Radiata 3. Str. Sirkuler 4. Lapisan Dalam : Mukosa Kav. Timp. Tengah MEMBRAN TIMPANI KANAN : INSISURA TIMPANIKA PARS FLAKSIDA MANUBRIUM MALEI UMBO PARS TENSA KONUS REFLEKSI CAHAYA ANULUS TIMPANIKUS JENIS-JENIS PERFORASI M.T. KOLESTEATOMA KAVITAS TIMPANI (KAVUM TIMPANI) Bentuk Ireguler, diliputi mukosa Ukuran : Vertikal : + 15 mm Tranversa : Atas (epitimpanum) + 6 mm Tengah (Mesotimpanum) + 2 mm Bawah (Hipotimpanum) + 4 mm Batas-batas Kavum Timpani Atas : Tegmen Timpani Dasar : V. Jugularis Int. Post : Dinding Mastoid Ant. : A. Karotis Orifisium Tuba Auditiva Med. : Dinding Labirinth (Promontorium) Lat. : Memb. Timpani Malleus : Terbesar Paling Lateral Menempel pd Membran Timpani Incus : Terletak di tengah Bentuk spt gigi dengan 2 akar Stapes : Paling Medial Basis stapes (Stapes foot plate) tepat menutupi foramen ovale (koklea) TULANG PENDENGARAN OTOT-OTOT TULANG PENDENGARAN 1. M. STAPEDEUS Membentang antara stapes dan manubrium malei Fungsi : Proteksi terhadap For.Ovale dari getaran suara/intensitas yang terlalu kuat Cara : Menarik stapes kearah lateral di persarafi Cab.N.VII. Bila Suara >80 dB berkontraksi Refleks Stadeal 1. Deteksi Lokalisasi Paresis N.VII 2. Test Rekruitment suara Tuli SN Koklea Retro Koklea 2. M. TENSOR TIMPANI Panjang + 2 cm Fungsi : Menarik Manubrin malei sehingga membran timpani menjadi lebih tegang TUBA EUSTACHIUS (TUBA AUDITIVA) Menghubungkan Kavum Timpani dengan Nasofaring Muara di Kavum Timpani Terletak 2 cm diatas muara Nasofaring
Pada anak-anak lebih datar
AURIS INTERNA ORGAN YANG KOMPLEKS PADA OS TEMPORALIS PARS PETROSUS KARENA BENTUK TIDAK TERATUR Disebut Labyrinth LABIRIN : MEMBRANOSA KANTONG SALING BERHUBUNGAN DIBATASI/DILAPISI EPITEL T ULANG RONGGA-RONGGA YANG DIBATASI MATRIKS TULANG TERDIRI DARI : VESTIBULUM KANALIS SEMISIRKULARIS KOKLEA 3 BAGIAN RONGGA YANG TERPISAH TIDAK SEMPURNA KOKLEA BENTUK KERUCUT SEPERTI RUMAH SIPUT DENGAN 2 1/2 LINGKARAN BASIS TERDAPAT DIATAS MEATUS AKUSTIKUS INTERNUS GBR BENTUK KERUCUT SPT. RUMAH SIPUT DENGAN 2 LINGKARAN BERISI KANALIS KOKLEARIS DIBAGI OLEH LAMINA SPIRALIS OSSEA MENJADI : o SKALA VESTIBULI (BAGIAN SUPERIOR) o SKALA TIMPANI (BAGIAN INFERIOR) SKLA VESTIBULI SKLA TIMPANI DUKTUS KOKLEARIS KANALIS KOKLEARIS PENAMPANG KOKLEA SAL. BENTUK SEGITIGA BERISI ENDOLIMF BATAS ATAS : SKALA VESTIBULI DIPISAH OLEH MEMB.VESTIBULI/REISNER DENGAN KEMIRINGAN 45 0
DUKTUS KOKLEARIS DASAR : MEMB.BASILARIS YANG MEMISAHKAN DENGAN SKALA TIMPANI DIATAS MEMB.BASILARIS TERDAPAT ORGAN KORTI ENDOLIMF DI PRODUKSI STRIA VASKULARIS STRIA VASKULARIS MEMRODUKSI CAIRAN ENDOLIMF TD. 3 LAPIS SEL YANG PALING PERMUKAAN DISEBUT SEL MARGINAL KAYA : MITOKONDRIA AP. GOLGI RETIKULUM ENDOPLASMIK MENUNJUKKAN AKTIFITAS METABOLISME YANG TINGGI UNTUK MEMPERTAHANKAN KOMPOSISI ION-ION DAN POTENSIAL ELEKTRIK DI DALAM SEL-SEL/ ENDOLIMF DUKTUS KOKLEARIS SEL-SEL MARGINAL MEMILIKI KADAR YANG TINGGI : K+ Na+ ATP-ase ADENILAT SIKLASE KARBONIK ANHIDRASE ENZIM UNTUK PEMOMPAAN AKTIF ION-ION DAN TRANSPORTASI KEDALAM ENDOLIMF MENENTUKAN MUATAN LISTRIK (POT-LISTRIK) ENDOLIMF ENDOLIMF : CAIRAN EKSTRASELULER K+ TINGGI Na+ RENDAH MIRIP INTRASELULER POTENSIAL LISTRIK TINGGI : +50 s/d + 110 mV + 80 mV BERASAL DARI PEMOMPAAN AKTIF ION DARI SEL MARGINAL KE ENDOLIMF FISIOLOGI TELINGA BUNYI KAE MENGGETARKAN MEMB.TIMP OSIKULAE STAPES FOR.OVALE PERILIMF KOKLEA SISTEM KONDUKSI SUARA AURIKULA (HANTARAN UDARA) AIR CONDUCTION ANOTIA MIKROTIA ATRESIA KAE PERFORASI M.T RUSAK TULI KONDUKTIF MENGGETARKAN PERILIMF (PD.SKALA TIMPANI) MEMB.BASILARIS NAIK TURUN ORGAN KORTI E. MEK PROSES TRANSDUKSI E.LISTRIK IMPULS N. VIII OTAK SISTEM SENSORINEURAL RUSAK TULI SENSORINEURAL O T O L O G I A U R I K U L A (AURI CLE)
Kelainan Kongenital
Protruding Ears ( Bat's ear )
* Aurikula tegak * Dampak psikologis * Pengobatan : * sedini mungkin ( 4 - 6 tahun ) * operatif plastik bertahap 3-5 KONGENITAL Asesoris Aurikula * nodul kecil-kecil pada pipi antara sudut * " tags kecil mulut dan tragus
* Pengobatan : sedini mungkin, operatif
Anotia : tidak ada aurikula Mikrotia : aurikula kecil Fistula auris (Kista Brankial) sebuah lubang dangkal didepan tragus, dapat bilateral akibat fusi tak sempurna ; tuberkel aurikula dapat terinfeksi pengobatan : insisi abses atau eksisi saluran fistel
TRAUMA HEMATOMA AURIS ( OTHAEMATOMA )
biasanya : pukulan daun telinga ( petinju, Rugby football) tak jelas penyebabnya perdarahan tulang rawan antara kondrium - perikondrium gelembung, kebiruan, fluktuasi +
tak terobati : nekrosis tl.rawan
pengobatan : * aspirasi gumpalan darah * bila perlu insisi * diperban tekan mengkerut I N F E K S I Dermatitis akut
ekstensi otitis meatal eksterna
alergi antibiotika topikal tanda klinis : aurikula edema, hiperemi, deskuamasi, sero-mukoid. pengobatan : * perlu adekuat : * cream zink + 2 % ichtammo; * steroid cream * kasus berat : istirahat dengan sedasi I N F E K S I Perikondritis proses ikutan hematoma pasca mastoidektomi tak diobat : cauly flower ear pengobatan : * antibiotika adekuat * bila perlu insisi / nekrotomi
Chondrodermatitis chronis helicis biasanya laki-laki tua helik : nodular dan bengkak halus mungkin ulserasi spt. Neoplasma pengobatan : eksisi masa nodul T U M O R Epitelioma ( Ulkus Rodent )
lokasi : ujung atas aurikula
pengobatan :
* stad. dini eksisi luas V-shape
* stad. lanjut/metast, kelenjar perlu operasi radikal MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS Kongenital
Stenosis MAE
m.a.e. berupa lubang dangkal perlu radiologis T.T. dan T.D. pengobatan : * bilateral : - sedini mungkin - teknik fenestrasi atau kanaloplastik * unilateral : - dimulai sisi pendengaran baik - sisi kontralateral ditunda Benda asing Benda asing mati ( manik-manik, biji-bijian ) bahaya tangan tak terlatih anak tak kooperatif : anestesia benda bulat kecil : jangan pinset, tapi dengan kait-serumen
I nsekta terbanyak " rametuk" , nyamuk tetesi minyak kelapa atau matikan (silokain topikal 4 % ) kemudian tarik dengan pinset atau semprot air
SERUMEN sekresi normal kel. Seruminosa m.a.e. ( coklat, hitam ) serumen lembek sedikit serumen banyak, keras mem-"batu" pendengaran dapat menurun dapat tinitus pengobatan : * ekstraksi * semprot m.a.e. (38% C) ( hati-hati : anamnesa tidak omsk ) * s.keras : tts telinga waxol satu minggu * pasca semprot : keringkan OTITIS EKSTERNA inflamasi difus pada kulit m.a.e.
bakterial / mikotik
khas : iritasi, deskuamasi, sedikit sekret, cenderung kambuhan
penyebab : - terkait dengan hobi ( pasca berenang), eksema kronis, trauma korek telinga, anduk kotor, trauma kuku. - sering turis Eropa di tropis ( keringat berlebih debu, renang di air kotor ) OTITIS EKSTERNA Mikrobiolgis : Staphyloc. Pyogenus Ps. Pyocyania Diphtheroids Proteus vulgaris Esch. Coli Str. Faecalis Aspergillus niger Candida albicans
Gejala : * rasa iritasi * sedikit cairan * nyeri ( biasanya moderat, kadang hebat, meningkat bila rahang digerakkan) OTITIS EKSTERNA Tanda : Nyeri tekan tragus Nyeri tarik aurikula Debris basah, dengan dasar : kulit m.a.e. deskuamasi dan edema Pengobatan : pembersihan m.a.e. ( debris/cairan) tamponade kasa dengan : * neomisin- hidrokortison * aluminium asetat 8 % * gliserin ichtamol 10 % Mikosis : antimikotik cream m.a.e selalu kering jangan garuk telinga ( OTITIS EKSTERNA ) Penyebab Kegagalan Pengobatan :
kelalaian pencucia m.a.e. yang cermat ( debris )
alergi antibiotika tampon lokal ( penisilin, kloramfetikol, terkadang neomisin )
underlying seborrhoeic dermatitis
pasen tak higienis, tak kooperatif selalu menggaruk telinga FURUNKULOSIS bisul, infeksi 1/3 luar m.a.e. ( folikel rambut ) lokasi terbatas pada 1/3 luar m.a.e. disebabkan stafilokokus predisposisi untuk infeksi ( diabet ) kadang-kadang bilateral
Gejala-gejala
nyeri m.a.e. ( seperti sakit gigi hebat, memburuk oleh gerak rahnag )
pendengaran menurun FURUNKULOSIS Tanda - tanda : nyeri tekan tragus nyeri tarik aurikula hebat bisul ( satu atau lebih), sebagian atau menutupi m.a.e.
Pengobatan : tampon kasa ichtamol gliserin 10 % di m.a.e (1-2 kali / hari ) analgetik pemanasan lokal ( elektrik, UKG ) antibiotika sistemik kasus rekuren : - cari/obati faktor predisposisi - vaksin stafilokokus EKSOSTOSIS m.a.e. ( small osteomata ) jarang, biasanya bilateral hasil kontak lama air dingin ( perenang, penyelam, sport air lainnya, bahkan kondisi iklim buruk ) 2 - 3 tumor kecil (oseus ) pada m.a.e. kulit m.a.e. keras, licin, tipis pertumbuhan sangat lamban tak menimbulkan gejala serumen / debris tuli sulit dikeluarkan dan berulang perlu mikro-kanaloplastik TUMOR GANAS ( telinga ) sangat jarang berbentuk ulkus epitelioma ( lansia ) nyeri hebat tak tertahankan cairan berdarah dari telinga penyebaran ke telingan tengah, nv. Facialis, TMJ, KGB servikal atas X-ray : destruksi tulang telinga diagnosa : biopsi
Pengobatan : radioterapi bedah radikal kombinasi keduanya prognosa : buruk TRAUMA MEMBRANA TIMPANI Berbagai keadaan dapat menimbulkan luka atau pecahnya membrana timpani Pengobatan dini maha penting Ketidaktahuan adalah " pembawa malapetaka "
ETI OLOGI :
trauma langsung ( pembersihan serumen oleh tangan tak terlatih ) ledakan senjata, kerja-api, penurunan tiba-tiba pesawat udara tamparan telinga fraktura temporal TRAUMA MEMBRANA TIMPANI Gejala : rasa nyeri mendadak saat pecahnya MT * umumnya sementara * penurunan daya dengar tinnitus vertigo ( jarang )
Tanda-tanda perdarahan m.a.e. ( kadang-kadang ) beku darah di m.a.e. luka robek MT Pengobatan :
JANGAN bersihkan telinga JANGAN angkat beku darah JANGAN cuci telinga JANGAN tetes telinga Periksa telinga TIAP HARI : perhatikan penutupan luka MT ( biasanya spontan ) tampon kasa bepanten gelly bila infeksi : antibiotika sistemik TRAUMA MEMBRANA TIMPANI KLASIFIKASI OTITIS MEDIA : Otitis media akut (OMA) Otitis media supurativa Otitis media sup.kronik ( OMSK ) Otitis media serosa akut ( Barotrauma) Otitis media serosa kronis Otitis media serosa 1. Otitis Media 2. Otitis media spesifik Otitis media tuberkulosa Otitis media sifilitika 3. Otitis media adhesiva OTITIS MEDIA Definisi :
Peradangan sebagian atau seluruh : mukosa TT, tuba Eustchius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid
Klasifikasi :
1. Otitis media non-supurativa ( Akut dan Kronis )
2. Otitis media supurativa ( Akut = OMA dan Kronis = OMSK )
OTI TI S MEDI A AKUTA Kausa : Sinusitis Tonsilektomi Pos-nasal drips Jarang: Penyelam Trauma MT (ledakan) Barotrauma otitis Frakt. Tulang temporal Patologi OMA : OMA akibat infeksi : streptokokus hemolitikus atau pneumokokus atau stafilokokus
OMA : Infeksi mukosa yang menutupi telinga tengah ( tuba Eustachii, kavum timpani, attic, aditus ad antrum, antrum mastoid, sel-sel mastoid OTI TI S MEDI A AKUTA inflamasi akut bakteri biasanya bilateral biasanya pad anak-anak jalan infeksi via tuba Eustachii, kadang-kadang melalui jalan lain
Kausa : Tosilitis akut influensa Tersering Common cold Coryza of measless Svarlet fever ; batuk rejan PATOLOGI OMA' Bakteri Utama : Bakteri piogenik : streptokokus hemolitikis. stafilokokus aureus, pneumokokus Bakteri lain : hemofilus influenza, eskeria koli, sterptokokus anhemilitikus, proteus vulgaris, pseudomonas aerogenosa. Stadium OMA : 1. Stadium oklusi tuba Eustachius 2. Stadium hiperemis 3. Stadium supurasi 4. Stadium resolusi 1. STADIUM OKLUSI TUBA EUSTACHIUS Tanda klinis : retraksi MT akibat tekanan negatif TT oleh resorbsi udara dan tertutupnya tuba E. Warna MT : keruh pucat ( pertanda efusi )
2. STADI UM HI PEREMI S
* Pelebaran pemb. Darah MT * MT hiperemis ( parsial / total ) * Eksudat ( masih sereus ) 3. STADI UM SUPURASI * Edema hebat mukosa TT * Hancurnya sel epitel MT * Eksudat purulen TT ( MT menonjol / bulging )
TANDA KLI NI S : * Tampak sakit, nadi suhu meningkat * Nyeri hebat
PATOLOGI : * I skemia akibat tekanan thd kapiler * Tromboflebitis venola * Nekrosis mukosa / submukosa 4. STADI UM RESOLUSI Oleh tekanan tinggi di TT MT perforasi sekret , nyeri dan demam akan menurun
Resolusi terjadi setelah pengobatan, dapat juga tanpa pengobatan bila keadaan umum prima
Gejala klinik OMA : Rasa nyeri dalam telinga Suhu tubuh tinggi Gangguan pendengaran
Pada stadium hipermis dan supurasi : rasa nyeri lebih hebat dan suhu sangat tinggi PADA ANAK BALI TA
Faktor pencetus : I SPA
Faktor predisposisi :
* Daya tahan rendah * Sumbatan tuba Eustachii ( I SPA, alergis, tumor nasof ) * Bayi : tuba E pendek, lebar dan datar O M E D I A : TAHAPAN OMA : 1. Organisme masuk ke mukosa inflamasi hiperemia ( MT hiperemi, edema, eksudat sereus ) 2. Edema menutup saluran tuba Eust. 3. Tekanan intra timpani meningkat MT cembung 4. Ruptura MT 5. Cairan keluar melalui perforasi
Gejala : Nyeri telinga ( anang cengeng, menangis sampai tertidur karena kecapaian ) Penurunan daya dengat ( + tinitus ) TANDA - TANDA OMA : 1. Demam ( tinggi ) 2. Nyeri tekan regio antrum mastoid 3. Membrana timpani bervariasi : * Kehilangan kilap ( reflek cahaya ; (-) * Warna pink (hipervaskular di prosesus inkus dan tepi MT) * Merah menyeluruh. Handle malleus vertikal * MT cembung, merah suram, tak rata, lapisan luar MT deskuamasi 4. Perforasi MT 5. Cairan biasanya banyak ( mula-mula mukoid). Pulsasi. Kemudian kental dan kuning 6. Rontgen : sel mastoid berkabut PENGOBATAN OMA : Tergantung stadiumnya : dini, MT cembung, ataukah sudah sekret ?. STADI UM DI NI : 1. Antibiotika penisilin dosis tinggi 5 hari 2. Bila perlu broad spektrum a.b. 3. Analgetik : terutama untuk anak-anak 4. Vasokontriktor hidung : 5. Tetes telinga ( + analgetik ) STAD MT CEMBUNG : 1. Perlu miringotomi ( paracentese ) 2. Topikal anestesi / general anestesi 3. Lokasi : posterior inferior MT 4. Antibiotika 5. Pembersihan telinga MANAJ EMEN OMA SELANJ UTNYA Antibiotika adekuat sembuh MT / pendengnaran kembali normal Komplikasi mastoiditis Antronomi Komplikasi intra kranial Antronomi
RANGKUMAN PENGOBATAN : 1. Antibiotika 2. Analgetika 3. Miringotomi 4. Vasokonstriktor hidung 5. Pembersihan sekret telinga 6. Observasi secermat-sermatnya 7. Awasi sepsis OTITIS MEDIA KRONIK ( OMK ) Setelah OMA, pada bebera[pa kasus nyeri dan demam mereda, tetapi infeksi menetap , perforasi MT menetap, sekret telinga terus.
Infeksi campuran Kerusakan T.T. berlanjut Gangguan fungsi dengar meningkat
OMK
OMK tipe mukosal OMK tipe tulang ( mucosal type ) ( bony type )
Etiologi OMK : 1. OMA tidak diobati adekuat
2. Dosis antibiotika tidak adekuat
3. Antibiotik terlalu cepat dihentikan
4. Fokal infeksi dibiarkan
5. Daya tahan yang rendah
6. Infeksi sangat virulen OMK tipe mukosal 1. Biasanya terdapat fokal infeksi : Tonsilitis kronis Sinusitis kronis Adenoid ( it is ) hipertrofi 2. Cairan mukoid
3. Cairan purulenta / berbau " ATTIC DISEASE " : Infeksi terbatas terbatas pada : Kepala maleus, I nkus dan " Attic " Perforasi pada pars flaccida ( Schrapnell's membrane ) Komplikasi serius sering terjadi Eksaserbasi akut ( nyeri + demam ) M.T. rusak bagian besar / seluruh Kadang granulasi, merah terang, mudah berdarah Kadang polip telinga di MAE Kholesteatoma X-Ray : perselubungan di daerah sel-sel mastoid Fistula sign ( + ) KHOLESTEATOMA 1. Akumulasi debri keratosis, dimulai dengan pembentukan " retraction pocket " yang ada hubungannya dengan anulus timpanikus 2. I nvasi ke regio attic dan akibat tekannannya menghancurkan aosikula dan tulang-tulang sekitarnya 3. I nvasi dapat berlanjut ke T. dalam fosa media dan kranial, dengan resiko infeksi ke meningen dan otak 4. Deposit kholesteatoma : * berbentuk spt keripik, berlapis spt.bawang wara putih * berbau " kucing " PENGOBATAN OMK 1. Konservatif Perbaiki keadaan umum Basmi infeksi di SPA dan SPN Pencucian lokal telinga ( 2-3 kali per hari )
2. Operatif : bilamana pengobatan konserfatif gagal Pembersihan sedot Antrostomi ( cortical mastoidectomy ) Mastoidectomi radikal Mastoidectomi epitimpatik ( modified radical ME. ) Timpanoplasti / miringoplasti PEMBERSIHAN SEDOT 1. Di bawah mikroskop, pada stad dini, dengan peralatan yang baik dan memadai kholesteatoma dan granulasi disedot hati- hati melalui perforasi yang sudah besar
2. Dengan penyemprotan H 2 O 2 3% debris dan pus akan terdorong keluar, pada saat bersamaan disedot hati-hati. Lakukan berulang tiap 3 hari MASTOIDITIS AKUTA Patogenesis : Penjalaran infeksi ke aditus
Supurasi sel-sel mastoid Nekrosis tulang M Kegagalan drainase
FAKTOR PREDI SPOSI SI : I nfeksi virulen Keadaan umum rendah Pengobatan OMA tak adekuat Seluler mastoid terlalu besar-besar GEJALA MA : 1. Nyeri. Menetap dan berdenyut 2. Cairan telinga (banyak dan creamy) 3. Ketulian meningkat
Tanda klinis MA : 1. Suhu. Demam menetap 2. Nadi. Tinggi tak proporsional 3. Keadaan umum. Tampak sakit 4. Nyeri regio antrum dan prosesus M 5. Pembengkakan dibelakang daun T 6. Daun T terdorong ke depan 7. Atap MAE lengkung ke bawah ( tanda karakteristik ) PEMERIKSAAN KHUSUS : 1. Lekosit. Biasanya meningkat 2. X - Ray : Schuller dan stenver Perselubung sel-sel M
Gambaran Khusus ( jarang )
1. Abses retroaurikular sub-periosteal 2. Abses Bezold. Pus. Dalam sarung otot sternokleidomastoideus 3. Mastoiditis zigomatik. Abses di sel-sel zigomatik pembengkakan zigoma PENGOBATAN MA : 1. Antibiotika adekuat Kultur dan tes sensitivitas 2. Simpel mastoidektomi * I nsisi retroaurrikular * Kortek tulang M dibuang * Pembersihan seluruh sel-sel M dan antrumM ( granulasi, debri, pus ) * J angan "jamah" kavum T, MT, osikula, aditus dan MAE 3. Jangan merusak : * Saraf fasial * Mekanisme T.T. * Sinus lateralis * Dura mater MASTOIDEKTOMI RADIKAL 1. I nsisi retroaurikular 2. Kortek mastoid dibuka 3. Sel-sel + antrum M, attic, kav. Tim dibuka dan dibersihkan dari pus, debris, jaringan granulasi dan kholesteatoma 4. Dinding anterior aditus dibuang 5. MAE dan rongga mastoid dibuat satu rongga dan tetap terbuka 6. Rongga radikal tersebut dapat diisi fascia otot apabila memungkinkan MASTOIDEKTOMI EPITIMPANIK (modified radical mastoiddectomy) 1. Dilaksanakan pada keadaan pendengaran masih cukup baik (HL konduktif < 40 dB), tetapi terdapat jaringan granulasi / sedikit kholesteatoma di antrum, aditus, dan attic ( seluruhnya dibersihkan tanpa mengganggu rantai osikula dan sisa MT)
2. Dinding aditus dipertahankan, tetapi MAE dan rongga antrum disatukan dan terbuka permanen KOMPLIKASI OTITIS MEDIA 1. Komplikasi sekitar telinga : Mastoiditis akuta Abses retroaurikular Abses Bezold Labirintitis Petrositis Parese faralisis
2. Komplikasi jauh : Meningitis Lateral ekstadural Lateral sinus tromboflebitis Abses subdural Abses otak LABIRINTITIS 1. Circumscribed L'is dan Diffuse purulent L'is 2. Infeksi sp labirin via fistula TT 3. Gejala meningkat pada ekasaserbasi akut
Gejala klinis : 1. Vertigo 2. Nausea 3. Vomitus 4. Nistagmus 5. Fistula test : + / + Pengobatan : 1. Antibiotika adekuat 2. Mastoidektomi PETROSITIS Jarang. I nfeksi apex petrosus, sampai saraf VI
Gambaran klinis ( sindroma Gradenigo ) 1. Diplopia ( paralisis saraf VI ) 2. Sakit kepala 3. Nyeri trigeminal 4. Tanda-tanda infeksi TT
LATERAL SINUS THROMBOSIS 1. Pus berbentuk perisinus abses
2. Trombosis di sinus lateralis
3. Trombus dapat terinfeksi
4. Dapat terjadi emboli ( metastatic abscesses )
5. Prognosis jelek
6. Perlu pengobatan segera Gejala :
1. Swinging temperatures ( 37 - 40 o C) 2. Rigor 3. Lekositosis polimorf 4. Tobe-Ayer test : +/- 5. Tanda-tanda meningeal : +/- 6. Nyeri ipsilateral V.JI : +/- 7. Kultur darah +/- 8. Papil edema : ekstensi ke S.Cavernosus 9. Dinstance metastatic abscesses TOBE - AYER TEST: 1. Penekanan V.J ugularis interna kontra lateral peningkatan tekanan CSF
2. Penekanan V.J ugularis interna ipsi lateral tak ada peningkatan tekanan CSF
PENGOBATAN LATERAL SI NUS THROMBOSI S
1. Antibiotika adekuat
2. Mastoidektomi. Sangat esensial Pada kasus-kasus tertentu diperlukan eksisi luas sinus PARALISE FASIALIS Terjadi pada OMA atau OMK
GEJ ALA KLI NI K :
Stad dini : tetesan liur di salah satu sudut mulut
Stad lanjut : 1. Sudut mulut tertarik ke arah yang sehat 2. Sudut mulut sakit bocor bila bersiul 3. Lagophthalmus, Kelopak mata yang sakit tak menutup 4. Kerut dahi hilang di ipsilateral OTITIS MEDIA SEROSA Nama lain : glue ear, catharal OM, Secretory otitis media, OM efusi, OM nonsupuratif
* Sering tak terdiagnosis * Terapi tidak dini, fungsi dengar terganggu
A. Otitis Media Serosa Akut Penyebab : 1. Infeksi nasofaring, adenoid, tumor, nasof alergi SPA, virus, berakibat obstruksi tuba Eust. Berulang 2. Otitic barotrauma 3. Terapi antibiotik OMA tak adekuat 4. Idiopatis GEJALA OTITIS MEDIA SEROSA AKUT: 1. Rasa tuli 2. Rasa tak enak / telinga spt. Terisi cairan ( terbentuk tiba-tiba ) 3. Gerak cairan jelas pada merunduk 4. Kadang-kadang nyeri ringnan dan tinitus ( Lebih sering pada dewasa )
TANDA KLINIS : 1. Cairan di T.T. 2. Sekret kekuning-kuningan 3. Tes garputala : konduktif 4. Timpanometri PENGOBATAN OTITIS MEDIA SEROSA AKUT : 1. Politzerisasi ( anak-anak ) 2. Kateterisasi tuba ( dewasa ) 3. Miringotomi dan penyedotan cairan 4. Pemasangan drain ( tube )
Penyulit :
1. Terbentuk adhesi fibrosa pada osikula. Ketulian menetap 2. Perlu timpanotomi rehabilitasi osikula AEROTITIS ( Barotrauma ) Patogensis : Akibat perubahan tekanan udara tiba-tiba ( penerbangan, penyelaman )
Transudasi : Pembuluh darah dapat pecah (serosanguinus mengisi kav. tim + mastoid ) GEJALA AEROTITIS 1. Nyeri dan penurunan pendengaran ipsilateral
2. Autofoni
3. Rasa cairan di telinga
4. Tinnitus pendek dan ringan
5. Vertigo PENGOBATAN : Normalisasi tekanan udara T.T. 1. Stadium akut : * dekongesti mukosa hidung / nasofaring ofikal * Latihan buka tuba Eustachii * Dekongesti sistemik 2. Stad. Cairan/darah di kav. Tim : * Parasentese dan aspirasi * Bila perlu " ventilaton tube "
PENCEGAHAN : 1. Menelan permen (otot-otot tuba bekerja dua kali lipat ) dan aksi Valsava pada pendaratan 2. Antihistamin B. OTITIS MEDIA SEROSA KRONIS ( Glue Ear ) * Sekret terbentuk bertahap, kental, warna dapat kuning * Tanpa rasa nyeri * Gejala telinga berlangsung lama * Lebih sering pada anak-anak OTOSKOPI : M.T. utuh, suram, retraksi, kuning kemerah-merahan / keabu-abuan. PENGOBATAN GLUE EAR : * Keluarkan sekret telingan tengah ( miringotomi / pipa ventilasi ) * Dekongestan hidung dan antihist * Obati fakt, predisposisi / penyebab ( alergi, adenoid, infeksi Hd / sinus ) C. OTITIS MEDIA ADHESIVA * Keadaan fibrosis di TT akibat peradangan lama ( komplikasi OM media supuratif / non supuratif )
* Pendengaran berkurang, dengan riwayat otitis media lama / sewaktu kecil
* Otoskopik : * MT sikatrik minimal suram, sampai retraksi berat * " timpanosclerosis flaque " D. ATELEKTASES TELINGA TENGAH * Retraksi sebagian / seluruh MT o.k. gangguan tuba kronik
* Keluhan : gangguan pendengaran ringan / tidak ada * Otoskopi : * MT tipis / atrofis ( kasus lama ) * MT retraksi parsial ( kasus baru ) * MT retraksi total ( kasus lanjut ) OTOSKLEROSIS Penyakit pada tulang labirin (spongiosis pada dasar stapes, fiksasi stapes)
* Tuli konduktif tuli campur * Fungsi tuba baik * MT kemerahan ( hipervaskularisasi )
Pengobatan :
Operasi stapedektomi, stapes diganti protese OPERASI REHABILITASI FUNGSI DENGAR 1. Miringoplasti 2. Timpanoplasti 3. Timpanoplasti Kombinasi
MI RI NGOPLASTI
* Nama lain : timpanoplasti tipe I * Rekontruksi hanya pada membrana timpani * Tujuan : prevensi rekurensi * Syarat : OMSK benigna - tenang gangguan dengar ringan TIMPANOPLASTI * Syarat : OMSK benigna dengan gangguan dengar lebih berat * OMSK benigna tak dapat ditenangkan medikamentosa * Tujuan : menyembuhkan infeksi dan memperbaiki pendengaran * Rekontruksi membrana timpani dan juga osikula * Tipe II, Tipe III, Tipe IV, Tipe V * Pra Ti-pl : eksplorasi cavum timpani, k.p. Mastoidektomi * Bila dua tahap jarak waktu 6-12 bulan TIMPANOPLASTI KOMBINASI * Timpanoplasti pd.OMSK maligna
* Menyembuhkan infeksi. Memperbaiki fungsi dengar
* Rekontruksi membrana timpani dan k.p. Osikula, tanpa mastoidektomi