Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Gas Alam terbentuk

Berdasarkan data dari Natural Gas


Fundamentals, Institut Francais Du Petrole pada tahun 2002, cadangan terbukti (proved
reserves) gas alam dunia ada sekitar 157703,109 m
3
. Jumlah cadangan ini, dengan tingkat
konsumsi gas alam sekarang ini, akan dapat bertahan selama 60 tahun. Apabila kita
bandingkan dengan cadangan minyak dunia, berdasarkan tingkat konsumsi sekarang ini,
minyak bumi hanya akan dapat bertahan sampai 40 tahun ke depan saja. Namun demikian,
biasanya penemuan baru cadangan gas alam dan minyak bumi lebih cepat daripada tingkat
konsumsinya.
Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon (C
n
H
2n+2
) yang terdiri
dari campuran beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non-hidrokarbon
seperti N
2
, CO
2
, H
2
S dan gas mulia seperti He dan Ar, terdapat pula uap air dan pasir.
Umumnya gas yang terbentuk sebagian besar dari metan CH
4
, dan dapat juga termasuk etan
C
2
H
6
dan propan C
3
H
8
. Gas alam yang didapat dari dalam sumur di bawah bumi, biasanya
bergabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas associated. Ada juga sumur
yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan disebut gas non-associated.
Asal Mula Gas Alam
Gas alam lebih mudah ditemukan dibanding minyak bumi. Pembentukan gas alam dapat
dibagi menjadi dua jenis yakni proses biologis dan proses thermal.
Proses Biologis
Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba
anaerobik. Mikroba yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan
dengan kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya
terjadi pada rawa, teluk, dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini
mmembentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi pada kedalaman
dibawah 2900 meter, akan terbentuk wet gas (gas yang mengandung cairan hydrocarbon).
Proses jenis ini menempati 20 persen keseluruhan cadangan gas dunia.
Proses Thermal
Pada kedalaman 4880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama
hydrocarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari
hasil cracking cairan hydrocarbon yang ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi
juga terjadi pada kedalaman ini, akan tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat
terjadi.
Sebenarnya, pembentukan gas alam dari bahan inorganik juga dapat terjadi. Walaupun
ditemukan pada jumlah yang tidak banyak, gas metan terbentuk dari batuan awal lapisan
pembentuk bumi dan jenis meteorit yang mengandung bayak kabon (carbonaceous chondrite
type).
Gas mulia (He dan Ar) yang ditemukan bersama gas alam adalah produk hasil dari
disintegrasi radioaktif alam. Helium berasal dari thorium dan keluarga uranium sedangkan
argon berasal dari potassium. Gas-gas ini kemungkinan besar sama-sama terjebak oleh
lingkungan pada gas alam.
Seperti minyak bumi, gas alam bergerak dan terakumulasi pada beberapa titik.
Titik inilah yang menjadi target penambangan gas alam. Ladang gas alam terbesar Eropa
terdapat di Gronigen-Belanda (2270 x 10^9 m
3
), US terdapat di Kansas (1986 x 10^9 m
3
),
Afrika terdapat Algeria (2520 x 10^9 m
3
) dan di benua Asia terdapat di Arun-Indonesia (383
x 10^9 m
3
).
Pengukuran Gas Alam
Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia dapat diukur melalui volume
satuan m3 pada temperatur 15 C dan tekanan 750 mmHg, atau dalam cubic feet (CF) dengan
temperatur 60 F dan tekanan 14,73 lb/in
2
. Satuan volume yang umumnya dipakai adalah
dalam ribuan cubic feet (MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas
alam juga sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU adalah
sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk memanaskan
satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic feet gas alam
mengandung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa di USA, diukur dalam
satuan therms untuk penggunaan pembayaran. Satu therm adalah ekivalen dengan 100.000
BTU, atau sekitar 97 SCF gas alam.
Diposkan oleh Dody Putranto di 09:07 Tidak ada komentar:
Label: Dunia Kimia, Kimia SMU Kelas X

Anda mungkin juga menyukai