Anda di halaman 1dari 4

Gas Hidrat Sebagai Energi Alternatif

Di tengah ramainya pembicaraan mengenai tingginya harga bahan bakar minyak dan upaya
setiap negara untuk mencari energi alternatif pengganti BBM, penggunaan gas hidrat sebagai
energi abad 21 juga ramai dibicarakan oleh para ahli. Ada berbagai alasan yang menyebabkan
bangsa Indonesia juga perlu melakukan penelitian di bidang gas hidrat ini. Pembahasan
umum mengenai gas hidrat dalam segala aspek, akan penulis sampaikan dalam tulisan
berseri.
Pertimbangan beralih dari minyak bumi ke berbagai energi alternatif.
Ada berbagai pertimbangan dalam menentukan pemilihan energi alternatif. Beberapa isu
yang cukup penting untuk dipertimbangkan adalah : 1) Harga produksi sebuah energi
alternatif dibandingkan dengan bahan bakar minyak. 2) Keberadaannya di bumi, dan jenis
energi yang dihasilkan; apakah termasuk energi terbarukan atau tidak. 3) Kemudahan
pengolahan atau proses produksi untuk bisa digunakan. 4) Keberadaan sumber energi yang
menjadi bahan baku bagi sumber energi alternatif tersebut (jika bukan merupakan energi
yang langsung diambil dari alam). 5) Manfaat tambahan yang bisa ditawarkan oleh energi
alternatif tersebut. 6) Nilai keamanan bagi penggunaan energi tersebut. 7) Kemudahan proses
modifikasi peralatan yang akan menggunakan energi tersebut.
Semua jenis energi alternatif memiliki berbagai keunggulan. Demikian pula dengan sumber
energi alternatif gas hidrat. Kelebihan gas Hidrat jika dibandingkan dengan minyak bumi atau
energi lainnya adalah
1. Volumenya yang sangat besar di bumi
Berbagai perhitungan telah dilakukan mengenai besarnya keberadaan gas hidrat di bumi.
Perhitungan yang dilakukan masih dalam bentuk perhitungan kasar, akan tetapi hampir
semua prediksi volume gas hidrat merujuk dalam orde yang sangat besar. Diperkirakan
besarnya volume gas hidrat ada pada orde 10
15
sampai 10
19
m
3
. Secara garis besar, total gas
hidrat ini diperkirakan sebesar 2 kali lipat dari keberadaan bahan bakar fosil baik yang
terbarukan maupun yang tidak terbarukan (Gambar 1). Dengan besarnya cadangan gas hidrat
di bumi, potensinya untuk menggantikan penggunaan bahan bakar minyak memang cukup
besar. Di samping itu, pencarian potensi keberadaan gas hidrat ini masih sedikit dilakukan,
sehingga estimasi besarnya cadangan gas hidrat sangat berpeluang untuk menjadi semakin
besar, seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang dilakukan.
Selain potensi di atas, ada lagi potensi gas bebas yang biasanya terperangkap di bawah
lapisan gas hidrat. Melihat beberapa penelitan mengenai ketebalan gas bebas ini (free gas),
agaknya jumlahnya juga berada dalam orde yang sangat besar. Dengan demikian,
keberadaannya yang selalu seiring dengan keberadaan gas hidrat, akan dapat diperhitungkan
sebagai potensi tambahan bagi eksploitasi gas hidrat.

Gambar 1. Distribusi karbon organik di bumi.
2. Distribusi Gas Hidrat
Pada umumnya, gas hidrat lebih sering ditemukan di laut. Distribusi gas hidrat di dunia
menunjukkan kecenderungan yang lebih merata dibandingkan dengan keberadaan minyak
bumi. Negara-negara yang selama ini adalah konsumen terbesar pengguna minyak bumi
seperti Amerika, Jepang dan Kanada, diperkirakan memiliki cadangan gas hidrat dalam
jumlah besar. Dengan demikian, pemanfaatan gas hidrat ini juga cukup menggairahkan
negara-negara yang miskin sumberdaya energi (Gambar 2)

Gambar 2. Distribusi keberadaan gas hidrat di bumi, berdasarkan hasil survey sebelum
tahun 2000 (Tomaru, 2003)
3. Bahan bakar ramah lingkungan
Gas hidrat yang selama ini ditemui, pada umumnya terdiri dari gas methan. Gas methan ini
merupakan bahan bakar yang sangat baik bagi proses pengapian, baik pembakaran pada
ruang terbuka terbuka (open-flame burning), maupun pada sistem pembakaran terkontrol
dalam fuel cell. Dibandingankan dengan gas alam lainnya, gas metan memiliki rasio H:C
tertinggi. Dengan demikian, gas metan memiliki kandungan karbon yang lebih rendah
dibandingkan gas lainnya. Jika gas methan terbakar, maka akan dihasilkan sedikit sekali gas
CO
2
permolnya. Methan bahkan menghasilkan CO
2
permol yang lebih sedikit dibandingkan
dengan alkohol, apalagi jika dibandingkan dengan LPG.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu pemanasan global yang secara internasional
telah disinggung dalam Protokol Kyoto, penggunaan emisi gas CO
2
ini memang harus
dikurangi. Pengalihan dari bahan bakar minyak ke gas alam, merupakan salah satu solusinya.
Dengan demikian, gas hidrat semakin menarik untuk dijadikan sumber energi alternatif.
4. Menjanjikan Kemudahan dan Kesehatan
Apabila proses eksplotitasi gas hidrat ini sudah bisa dilakukan, maka akan banyak manfaat
yang akan kita peroleh dari penggunaan gas hidrat sebagai pengganti bahan bakar minyak,
sebagai proses transisi daripetreoleum-based ke gas-based economy. Methan sebagai gas
yang paling banyak terdapat dalam gas hidrat, selain menjanjikan gas buang yang bersih juga
memberikan kemudahan dalam proses transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Pembakaran gas methan menghasilkan karbon dioksida dan polutan yang rendah, sehingga
secara biomedis merupakan gas yang tidak mengganggu kesehatan tubuh, karena tubuh bisa
mentolerir polutan dalam kadar rendah.
5. Proses Peralihan yang Cepat
Gas hidrat relatif mudah untuk dimanfaatkan tanpa membutuhkan banyak modifikasi pada
mesin. Dengan keunggulan yang dimiliki, gas hidrat (dalam hal ini methan), justru
memberikan harapan yang lebih baik trehadap performa mesin, memperpanjang waktu
penggunaan, dan kemudahan perawatan. Trend untuk beralih kepada gas-based economy juga
dilakukan pemerintah Indonesia. Dengan demikian, pada saat teknologi eksploitasi gas hidrat
juga telah kita kuasai, akan semakin mudah bagi kita untuk melakukan proses peralihan ke
penggunaan gas methan ini.
Diposkan oleh Dody Putranto di 21:39
Label: Dunia Kimia

Anda mungkin juga menyukai