Anda di halaman 1dari 3

Destilasi Bertingkat

Distilasi
Distilasi adalah seni memisahkan dan pemurnian dengan menggunakan perbedaan titik didih.
Distilasi memiliki sejarah yang panjang dan asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno
untuk mendapatkan ekstrak tumbuhan yang diperkirakan dapat merupakan sumber
kehidupan. Teknik distilasi ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin
dan whisky, dengan konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang
disempurnakan ini.
Pemisahan campuran cairan menjadi komponen dicapai dengan distilasi fraksional. Prinsip
distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram titik didih-komposisi
(Gambar 12. 1). Dalam gambar ini, kurva atas menggambarkan komposisi uap pada berbagai
titik didih yang dinyatakan di ordinat, kurva bawahnya menyatakan komposisi cairan. Bila
cairan dengan komposisi l
2
dipanaskan, cairan akan mendidih pada b
1
. Komposisi uap yang
ada dalam kesetimbangan dengan cairan pada suhu b
1
adalah v
1
. Uap ini akan mengembun
bila didinginkan pada bagian lebih atas di kolom distilasi (Gambar 12.2), dan embunnya
mengalir ke bawah kolom ke bagian yang lebih panas. Bagian ini akan mendidih lagi pada
suhu b
2
menghasilkan uap dengan komposisi v
2
. Uap ini akan mengembun menghasilkan
cairan dengan komposisi l
3
.
Jadi, dengan mengulang-ulang proses penguapan-pengembunan, komposisi uap betrubah dari
v
1
ke v
2
dan akhirnya ke v
3
untuk mendapatkan konsentrasi komponen A yang lebih mudah
menguap dengan konsentrasi yang tinggi.

Gambar 12.1 Diagram titik didih- komposisi larutan ideal campuran cauran A dan B.
Komposisi cairan berubah dari l
1
menjadi l
2
dan akhirnya l
3
. Pada setiap tahap konsentrasi
komponen B yang kurang mudah menguap lebih tinggi daripada di fasa uapnya.Contoh soal
12.1 Distilasi fraksional Tekanan uap benzen dan toluen berturut-turut adalah 10,0 x 10
4
N m
-
2
dan 4,0 x 10
4
N m
-2
, pada80C. Hitung fraksi mol toluen dalam uap yang berada dalam
kesetimbangan dengan cairan yang terdiri atas 0,6 mol toluen dan 0,4 molar benzen. Hitung
fraksi mol toluen x dalam fas uap.Jawab Dengan bantuan hukum Raoult (bab 7.4(b)),
komposisi uapnya dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah mol toluen di uap /jumlah mol
benzen di uap = [0,60 x (4,0 x 10
4
)]/[0,40 x (10,0 x 10
4
)] = 0,60.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 - x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Bila dibandingkan dengan komposisi cairan, konsentrasi toluen di fasa uap lebih besar
menunjukkan bahwa adanya pengaruh distilasi fraksional.
Kolom distilasi yang panjang dari alat distilasi digunakan di laboratorium (Gambar 12.2)
memberikan luas permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun
dapat bersentuhan. Di puncak kolom, termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi
pertama yang kaya dengan komponen yang lebih mudah menguap A. Dengan berjalannya
distilasi, skala termometer meningkat menunjukkan bahwa komponen B yang kurang mudah
menguap juga ikut terbawa. Wadah penerima harus diubah pada selang waktu tertentu.
Bila perbedaan titik didih A dan B kecil, distilasi fraksional harus diulang-ulang untuk
mendapatkan pemisahan yang lebih baik. Produksi minyak bumi tidak lain adalah distilasi
fraksional yang berlangsung dalam skala sangat besar.

Diposkan oleh Dody Putranto di 19:32 Tidak ada komentar:
Label: Kimia SMU Kelas X

Anda mungkin juga menyukai