Septian Andhika Wardhana (13071056) Ayuna Fristanty (13071061) Fajri Iskandar (13071086) Lasty Rahma (13072096) Murdiana (13071036) Rani Tresna W (13071075)
BAHASA INDONESIA Teknik Penulisan Paragraf Dan Pemanfaatannya Dalam Dunia Penulisan Paragraf Paragraf / alinea berasal dari bahasa Yunani paragraphos artinya menulis di samping atau tertulis di samping.
Paragraf : jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide.
Secara umum Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Karakteristik Paragraf 1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok 2. Umumnya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat 3. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran 4. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat 5. Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis-sistematis
Unsur-Unsur Paragraf 1. Transisi Adalah mata rantai penghubung antar paragraf yang berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan. Fungsi : a. Petunjuk bagi pembaca kearah mana pikiran pengarang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu paragraf baru searah dengan paragraf sebelumnya. b. Sebagai penunjang koherensi dan kepaduan antarbab, antar sub bab, dan antar paragraf dalam satu karangan.
Secara garis besar alat penanda transisi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya dan, lagi, serta, lagi pula, tambahan lagi. b. Penanda hubungan urutan waktu, seperti dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian, sementara itu. c. Penanda klimaks, seperti paling , se-nya, ter-. d. Penanda perbandingan, misalnya sama, seperti, ibarat, bagaikan, bak, laksana. e. Penanda kontras, misalnya tetapi, biarpun, walaupun, sebaliknya, kendatipun.
e. Penanda urutan jarak, misalnya di sini, di sana, di situ, dekat, jauh, sebelah . f. Penanda ilustrasi, seperti umpama, contoh, misalnya. g. Penanda sebab-akibat/kausalitas, misalnya karena, sebab, oleh karena, akibatnya, karena itu, oleh karena itu. h. Penanda sebab-akibat/kausalitas, misalnya karena, sebab, oleh karena, akibatnya, karena itu, oleh karena itu. i. Penanda kondisi, misalnya jika, jikalau, kalau, andaikata, seandainya. j. Penanda kesimpulan, misalnya kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, rangkuman.
Ada dua cara untuk menghubungkan dua paragraf, yaitu :
Cara implisit adalah hubungan yang tidak ditandai oleh alat penanda transisi tertentu, namun hubungan antar paragraf dapat dirasakan. Cara eksplisit adalah hubungan yang dinyatakan oleh penanda transisi tertentu, seperti kata, kelompok kata, dan kalimat.
2. Kalimat Topik Kalimat topik merupakan mayor point, main idea, central idea, atau topik sentence. Kalimat topik merupakan pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, atau kalimat pokok. Kalimat topik merupakan perwujudan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstrak. Letak kalimat topik dapat di awal paragraf, tengah paragraf, dan akhir paragraf.
3. Kalimat Pengembangan Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf adalah kalimat pengembang. Susunannya tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. 4. Kalimat Penegas Kalimat penegas merupakan elemen paragraf yang berfungsi sebagai : a. Pengulang atau penegas kembali kalimat topik. b. Daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan menghilangkan kejemuan. Kedudukan kalimat penegas tidaklah bersifat mutlak. Ia ada bila pengarang memerlukan untuk menunjang kejelasan informasi Syarat-syarat Pembentukan Paragraf yang Baik
1. Kesatuan (Kohesi) Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf kehilangan perekat, kehilangan pemersatu.
2. Kepaduan (Koherensi) Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Pengait paragraf Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa :
a. Ungkapan penghubung transisi b. Kata Ganti - Kata Ganti Orang - Kata Ganti yang Lain c. Kata Kunci
a. Ungkapan Penghubung Transisi Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung/ transisi. Beberapa kata transisi : 1. Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula. 2. Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. 3. Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu. 4. Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka oleh sebab itu. 5. Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu. 6. Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan. 7. Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. 8. Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
b. Kata Ganti Kata Ganti Orang Pemakaian kata ganti orang ini untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu, sekalian (kata ganti orang kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga).
Kata Ganti yang Lain Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut. Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
c. Kata Kunci Ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci. Dan pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering), seperti kata generasi pada contoh berikut ini. Contoh paragraf yang mengalami pengulangan kata kunci : Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus lainnya Sumpah Pemuda. Generasi tahun 1928 berjuang mempersatukan seluruh kalangan pemuda di tanah air dalam merebut kemerdekaan. Generasi tahun 1928 dianggap sebagai pendobrak dalam perjuangan pergerakan untuk menumpas penjajah.
TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Paragraf Deduktif 2. Paragraf Induktif 3. Pengembangan dengan Klasifikasi 4. Pengembangan dengan Contoh 5. Pengembangan dengan Fakta 6. Pengembangan Sebab Akibat 7. Pengembangan Definisi Paragraf Deduktif Paragraf Induktif Paragraf Pengembangan dengan Klasifikasi Pengembangan dengan Contoh Pengembangan dengan Fakta Pengembangan Sebab Akibat Pengembangan Definisi Jenis-jenis Paragraf 1. Paragraf Pengantar 2. Paragraf Pengembang 3. Paragraf Penutup Paragraf Penutup Paragraf Pengantar Paragraf Pengembang Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya a. Paragraf Deskriptif b. Paragraf Ekspositoris c. Paragraf Argumentatif d. Paragraf Naratif Paragraf Deskriptif Paragraf Ekspositoris Paragraf Argumentatif Paragraf Naratif