Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Sebagaimana kita ketahui, dipermukaan bumi ini setiap benda yang bobotnya lebih berat dari udara pasti akan jatuh ke permukaan bumi karena fenomena ini tunduk pada hukum gravitasi (G). untuk mempertahankan benda agar tetap berada pada tempatnya dan tidak jatuh ke bumi, maka dibutuhkan Gaya (Force)sebesar Gaya Gravitasi (G-Force) yang timbul terhadap benda itu, yang dalam sehari- hari disebut Bobot (weight). Hal ini berlaku pula pada sebuah pesawat terbang sebagai benda yang lebih berat dari udara.
Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang terdiri atas : a. Gaya Dorong (Thrust) yang mendorong pesawat kedepan. b. Gaya Hambat (Drag) yang arahnya ke belakan pesawat, berlawanan dengan gaya dorong. c. Gaya Angkat (lift) yang mengangkat pesawat keatas d. Gaya Gravitasi yang bekerja pada pesawat sehingga menimbulkan bobot.
Lalu, agar pesawat dapat terbang mengudara melawan gaya gravitasi bumi, maka harus ada gaya gravitasi yang lebih besar dari gaya gravitasi yang bekerja pada pesawat itu. Gaya untuk melawan gaya gravitasi itu adalah gaya angkat yang dihasilkan oleh sayap sebagai akibat adanya Gaya dorong dari mesin pesawat, baik dari jenis baling baling ataupun jenis Jet, yang besaranya harus lebih besar dari Gaya Hambat. Gaya dorong yang berasal dari mesin pesawat besaranya arus lebih besar dari gaya hambat karena ini akan mendorong pesawat melaju ke depan dengan kecepatan tertentu. Hal ini akan menimbulkan Gaya aerodinamika pada sayap yang bentuknya dirancang sedemikian sehingga dapat menimbulkan Gaya Angkat pada sayap sehingga pesawat dapat terbang. Gaya angkat pada sayap timbul karena adanya kecepatan aliran udara pada sayap sehingga menimbulkan perbedaan tekanan udara dibagian atas dan bagian bawah sayap sebagai akibat perbedaan kecepatan aliran udara pada bagian atas dan bagian bawah sayap sesuai hukum Bernoulli.
KELOMPOK :
IQBAL AL KHOARIZMI ARIF BUDI DWI CAHYADI DIMAS FAJAR SUHAEDI