Anda di halaman 1dari 16

ii

1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya


Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan
1997. 2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan
Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan
Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 3. Fuad Hassan.
Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia. Dalam
http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm,
didownload 7/15/04. 4. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia. 5. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial





















ii
KATA PENGANTAR




Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikkan
penyusunanMAKALAH PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP
EKSISTENSI KEBUDAYAAN DAERAH .
Kami yakin dan menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
mendapat arahan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak oleh sebab itu pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs.H.Wahyuddin M.M.Pd Selaku kepala sekolah SMK N 1 Talaga
yang telah memberikan segala fasilitas dan kemudahan kepada kami selama
belajar di SMKN 1 Talaga.
2. Bapak Dodo Juhana S.Sos.selaku guru pembimbing Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan pengajaran pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Sebenarnya kami telah menyusun tugas ini dengan sungguh-sungguh namun
pasti masih terdapat banyak kesalahan seperti kata pepatah Tak Ada Gading
Yang Tak Retak. Maka dari itu kritik dan saran selalu kami nantikan agar kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik lagi di kemudian hari. Akhirnya
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan atas kritik dan saran kami
ucapkan terimakasih.


Talaga, 22 Maret 2014


Penyusun





ii
DAFTAR ISI


Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... iv
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... iv
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ v
1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................. v
1.4 Tujuan Penulisan .................................................................................... v
1.5 Hipotesis ................................................................................................ vi
1.6 Metode Penulisan.vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 1
2.1 Pengertian Globalisasi ............................................................................ 1
2.2 Aspek Globalisasi ................................................................................... 1
2.3 Ciri-Ciri Globalisasi ................................................................................. 2
2.4 Pengertian Eksistensi Kebudayaan ........................................................ 2
2.5 Globalisasi Dalam kebudayaan Indonesia ............................................. 3
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
3.1Perubahan Budaya Globalisasi yang Bertahan dan Tersisihkan .............. 5
3.2Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa ..................................... 6
3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan .................................... 6
3.4Tindakan yang Mendorong Timbulnya Globalisasi ................................... 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 11
4.2 Saran-Saran ................................................................................ 12
Daftar Pustaka ......................................................................................... 13





ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan
mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir.Sebagai istilah,globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal
masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia
mampu mengubah dunia secara mendasar.
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan dan
dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya
barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya
dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada
penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,
yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif
dengan lebih baik secara budaya.Sebagian orang menafsirkan globalisasi
sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya
sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi
adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan
budaya.




ii
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah
dalam bidang kebudayaan, misalnya
Bagaimana Pengaruh Globalisasi dan Kesenian yang Bertahan dan
tersisihkan ?
Bagaimana Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa ?
Faktor apa saja yang Mempengaruhi Kebudayaan ?
Tindakan Apa Saja Yang Mendorong Globalisasi ?

1.3 Manfaat Penulisan
Pembaca dapat memperoleh informasi mengenai dampak peradaban
global, pengaruhnya terhadap system social dan budaya Indonesia serta cara
mengatasi, dengan demikian akan sedikit mengurangi meminimalisir dampak
negative dari peradaban global di kalangan masyarakat pada umumnya dan
mahasiswa pada khususnya.

1.4 TujuanPenulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
daerah
2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi
kebudayaanbangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri
bangsa

1.5 Rumusan Hipotesis
Adanya globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, maka
perlu adanya tindak lanjut dalam menyikapi globalisasi tersebut. Adapun
tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Bagaimana perubahan budaya dalam globalisasi kesenian yang bertahan
dan tersisihkan?
2. Apa pengaruh globalisasi terhadap perubahan Budaya bangsa?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan?
4. Bagaimana tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi


ii
1.6 Metode Penulisan
Metode penyajian makalah ini sendiri mencari dari beberapa sumber dari
web internet yang cocok dengan materi yang dibahas serta mengumpulkannya
menjadi satu sehingga dianggap mampu memenuhi semua materi yang di
perlukan dan menciptakan sebuah makalah yang sekiranya hampir mencapai
kesempurnaan.





























ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Globalisasi
Dalam pembuatan makalah ini menggunakan istilah-istilah yang sudah
dimengerti oleh masyarakat banyak, adapun tujuan dari penggunaan istilah-
istilah tersebut yaitu untuk memudahkan pembaca dalam membaca suatu
makalah.
2.2 Aspek Globalisasi
Istilah globalisasi Istilah globalisasi pertama kali digunakan oleh
Theodore Levit tahun 1985. Istilah itu semula digunakan untuk menunjuk pada
politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan.
Ada 4 aspek globalisasi yang dikemukakan yaitu :
1. Seluruh kegiatan politik, sosial, ekonomi melintasi negara- negara.
2. Globalisasi menguntungkan kita satu sama lain dengan meningkatnya
arus perdagangan, investasi, keuangan, migrasi dan kebudayaan.
3. Sistem-sistem transportasi, informasi, dan komunikasi yang baru dan
serba canggih berarti bahwa ide, barang, modal, dan orang bergerak
dapat lebih cepat.
4. Itu berarti bahwa peristiwa-peristiwa secara geografis jauh memiliki
dampak dan pengaruh yang besar bagi hidup kita. Bahkan,
perkembangan-perkembangan lokal membawa dampak dan pengaruh
yang besar bagi hidup kita. Bahkan, perkembangan- perkembangan lokal
membawa dampak global yang luar biasa. Batas antara persoalan dalam
negeri dan global menjadi kabur.

2.3 Ciri-ciri globalisasi
Ciri berkembangnya globalisasi dalam kebudayaan yaitu:
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya mode berskala besar seperti pakaian, film dan lain-lain.
4. Berkembangnya turisme dan pariwisata. Semakin banyaknya imigrasi dari
suatu negara ke negara lain.
5. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Olimpiade.
ii
3.1 Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa
Indonesia.
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan
bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian
aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang
terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan
digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.

3.2 Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi
antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa
Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara
(sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan
mempengaruhi. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat,hanya
dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah
berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara
maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Oleh karena
itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah
atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih
tetap berarti.Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam
berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah
geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan
pula dalam berbagai ekspresi keseniannya.



ii
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perubahan Budaya Dalam Globalisasi Kesenian Yang Bertahan Dan
Yang Tersisihkan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni
perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social
merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi.Komunikasi dan sarana
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.
Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat
masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sementara itu, kesenian-
kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari
manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang
demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi
mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya
di Negara ketiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan
berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita.

3.2 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap
perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah
terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T
(Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya
keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang
dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat,
misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, dua puluh
tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar
tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam
acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan
budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya
kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan
ii
hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik
selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk
pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang
menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh
globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar
(bahasa juga salah satu budaya bangsa). Ada kecenderungan bagi remaja putri
di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian
tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-
majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia.
Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta
menyumbang bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah
menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran
kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang
berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat
(dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah
globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur
(termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan
nilai-nilai ketimuran

3.2Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri,
antara lain sebagai berikut.
Bertambahnya atau berkurangnya penduduk .
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan
perubahan dalam struktur masyarakat seperti munculnya kelas
sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu pertambahan
jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-
kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Padahal
sumbersumber pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, sehingga
akan imbul masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, dan lain-lain. Kondisi ini akan mengubah pola
interaksi dan meningkatnya mobilitas sosial. Selain itu,
berkurangnya penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan
ii
urbanisasi akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian
kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga akan memengaruhi
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis,
pertentangan-pertentangan (konflik) mungkin saja terjadi baik
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Apalagi pada masyarakat yang
berkembang dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern
akan selalu terjadi pertentangan, misalnya golongan muda yang
ingin mengadopsi budaya asing, golongan tua yang tetap
mempertahankan tradisi lama.
Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar
yangdilakukan oleh individu atau kelompok. Revolusi akan
berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut mulai dari lembaga
negara sampai keluarga yaitu mengalami perubahan-perubahan
yang mendasar. Contohnya revolusi industri di Inggris, revolusi
Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, antara
lain berikut ini:
Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari
lingkungan alam seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor,
gempa bumi, kebakaran hutan, dan sebagainya. Di daerah yang
terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di sekitar
daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru,
sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
barunya. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan
pada lembaga masyarakat.
ii
Peperangan
Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain kadang
bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada
lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya.
Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara,
dan lembaga yang dianutnya kepada negara yang kalah.
Contohnya rakyat Indonesia saat kalah melawan Belanda.
Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan kolonial
menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut
sebagian besar daerah-daerah di Indonesia. Hal itu berakibat
terjadinya perubahan-perubahan pada struktur lembaga
kemasyarakatan.
Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu
menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang
dilakukan antara dua negara mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh
dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-
nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau
akulturasi kedua budaya.

3.3Tindakan Yang Mendorong Timbulnya Globalisasi
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada
pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat
dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995)
dalam bukunya yang berjudul Cultural Policy And The Performing Arts In South-
East Asia, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara
efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui
campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah,
dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural
atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat
tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian
rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan
berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Melihat
kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman
ii
dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri
dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Dengan demikian, kesenian
rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk
perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung
kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model
pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Globalisasi informasi
dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah
sesuatu yang tak dapat dielakkan.
Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa
diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari
modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya
secara masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap
budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan
informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang
dimiliki dan dikenal selama ini.Globalisasi budaya yang begitu pesat harus
diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional Dengan
demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena
pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini
masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam
menentukan kualitas maupun selera.















ii
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang
negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang terkandung
dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya
serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya,
telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan
nilai baru tentang kesatuan dunia.
Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though
(1924) menyatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia,
kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau
tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah.Artinya
adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata
lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat
bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam
budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena
itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.
Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan
pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan
seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus
berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu
untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena
sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa
Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing.
Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya
bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

4.2Saran Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat
menyebabkan pergeseran budaya bangsa
ii
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah
masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap
berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak
menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru,
sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan
baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu
berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

























ii
DAFTAR PUSTAKA


1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia:
Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam
Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
3. Fuad Hassan. Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara
Indonesia. Dalam
http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm,
didownload 7/15/04.
4. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
5. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
Al-Hadar Smith, Syariah dan Tradisi Syiah Ternate, dalam
http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04.
6. http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
daerah.com/
7. sumber kutipan: http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-lobalisasi-
terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/









13

Anda mungkin juga menyukai