H. Wiranto, SH.
Ketua Umum Partai HANURA
HIKMAH dari sekelumit catatan sejarah ini tentu bukan pada keputusan
Gates untuk keluar sebelum waktunya, tapi lebih kepada keinginannya
untuk lebih baik, setelah ia ternyata harus ‘kalah’ grade matematika
dari seorang mahasiswa lain. Gates tahu persis bahwa apa yang ia
perjuangkan selama ini, bahkan tanpa piknik, nonton konser, atau
berpacaran layaknya kaum muda AS, ternyata tidak berbanding lurus
dengan kenyataan yang ia hadapi.
Di sisi lain, ia dapat memanfaatkan kelemahan itu sebagai
pemantik spirit kerja keras untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih
baik. Kini, ia bahkan menyumbangkan lebih dari separuh kekayaannya
untuk kegiatan-kegiatan sosial di seluruh dunia. Lihatlah, setelah jaya
pun, ia tetap tak perlu untuk membanggakan diri terlalu berlebihan.
Bermimpilah!
Kegilaan game Bill Gates justru membuatnya tertarik untuk
mengaitkan matematika dengan game impiannya. Mulailah ia punya hobi
baru, yakni menguasai dan menciptakan program komputer baru. Dan
seperti diketahui, kini ia berhasil merajai perangkat lunak dunia.
Agak jauh ke belakang ke abad pertengahan, saat Coppernicus,
seorang ilmuwan, menyatakan bahwa bumi ini bulat dan berpusat pada
tata surya, banyak yang bilang, ia gila. Ia bahkan dieksekusi mati karena
dianggap mengajarkan hal sesat. Namun, setelah teleskop dikembangkan
begitu maju, dunia pun meyakini pernyataan Coppernicus, dengan tanpa
ragu sedikit pun.
Ketika Maha Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa
untuk menyatukan Nusantara, ia bahkan tak peduli pada kepentingan
dirinya. Ia yakin, penyatuan Nusantara akan berbuah pada pengakuan
martabat bangsa di tengah pergaulan internasional. Seperti tercatat