1. Bentuk SOP dan contoh SOP obsgyn, Saraf, Gigi, Bedah,
2. Contoh undangan 3. Notulen2 rapat 4. Uraian Tugas Tenaga Administrasi Komite Medis dan SMF 5. Uraian tugas sekretaris, ketua 6. Format usulan diklat 7. Kegiatan komite medik 8. Jadwal Audit medis dan jadwal rapat
SEPUTAR AKREDITASI Audit medis SK pembentukan tim, pedoman kegiatan, uraian tugas anggota tim, notulen rapat, laporan S.7.P 1. Ada program atau kegiatan peningkatan mutu pelayanan medis. Program peningkatan mutu RS, SPO, survei-survei, kuesioner, rapat-rapat komite Medis, evalusi, SK Direktur, tindak lanjut. S.6.P.2. da program pendidikan atau pelatihan spesialistik atau pendidikan berkelanjutan sesuai fungsi dan kebutuhan pelayanan rumah sakit Ada program, ada unit, ada SPO, Penetapan Direktur RS, bukti evaluasi dan tindak lanjut S.5.P.4. Ada kebijakan tertulis tentang Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent), diinformasikan secara luas kepada semua tenaga medis, dilaksanakan dengan benar dan dilakukan peninjauan secara berkala. SK Direktur, Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medis, Pedoman Informed Consent, SPO, bukti sosialisasi, rapat-rapat, evaluasi, tindak lanjut . S.5.P.3. Ada kebijakan dan mekanisme untuk melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi penerapan standar profesi/standar pelayanan medis di rumah sakit. SK Direktur, Kebijaksanaan, SPO, bukti monitoring, bukti evaluasi, rapat-rapat . S.5.P. 2. Ada panduan dan mekanisme untuk menangani masalah etik medis, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. SK Direktur, Kebijaksanaan-kebijaksanaan, Kodeki, Peraturan pemerintah/ Undang-undang mutakhir, SPO, Juklak S.5. P.1. Ada kebijakan bahwa staf medis membantu pimpinan rumah sakit dalam proses perencanaan, pengadaan serta pemanfaatan fasilitas dan peralatan medis. Dokumen perencanaan Rumah Sakit, rapat-rapat, absensi yang dihadiri oleh SMF, undangan, notulen rapat S.3.P.3. Staf Medis berperan dalam membuat prosedur pelayanan. Surat Edaran Direktur Pelayanan Medis Spesialistik No. YM.00.02.2.2.837 tanggal 1 Juni 2001 perihal Bentuk Standar Prosedur Operasi (SPO) bukti-bukti bahwa pimpinan rumah sakit dan/atau komite medis memberikan kesempatan kepada staf medis untuk membuat SPO/prosedur 1. Prosedur kerja/SPO yang berisi tatacara seleksi dan penempatan staf medis. Prosedur ini dapat merupakan bagian dari suatu prosedur yang bersifat umum (misalnya satu prosedur seleksi dan penempatan staf medis), atau sebaliknya, terdiri dari beberapa prosedur (misalnya satu prosedur untuk seleksi, satu prosedur untuk kredensial dan satu prosedur lainnya untuk penempatan). 2. Bukti-bukti pelaksanaan seperti notulen rapat, form-form yang telah diisi dan sebagainya. 3. Bukti-bukti evaluasi seperti laporan, notulen rapat, hasil audit internal. 4. Bukti-bukti tindak lanjut seperti tindak lanjut audit (bisa merupakan kesatuan dengan dokumen hasil audit), rapat-rapat management review.
S.1.P.1. Pelayanan medis diberikan berdasarkan standar profesi/standar pelayanan medis yang ditetapkan pimpinan rumah sakit Adanya standar-standar dalam memberikan pelayanan medis (berupa standar profesi, prosedur kerja dsb), adanya SK pemberlakuannya, adanya hasil audit internal dan tindak lanjutnya. SK pembentukan SMF, uraian tugas anggota SMF, pembagian kerja di SMF a. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor : HK.00.06.3.5.3018 tanggal 5 Juli 1999 tentang Pedoman Pengorganisasian Staf Medis Fungsional dan Komite Medis di Rumah Sakit Swasta. b. Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 631/MENKES/SK/IV/2005 tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.