Anda di halaman 1dari 3

Merupakan siklus daya gas yang ditemukan oleh George Brayton pada tahun 1870 untuk mesin

pembakaran minyak bolak-balik. Pada saat ini banyak digunakan pada mesin turbin gas dengan siklus
terbuka. Tetapi untuk memudahkan perhitungan termodinamika dalam perancangan maka dapat
dimodelkan sebagai sistem tertutup dengan asumsi standar udara dan penambahan panas dari sumber
luar & pembuangan panas ke lingkungan terjadi pada tekanan yang konstan.
Siklus Brayton terbuka terdiri dari tiga komponen utama. Pertama kompresor yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan udara yang diambil dari lingkungan. Kedua adalah ruang bakar (combustion
chamber) tempat terjadinya pembakaran dan pada pemodelan dinyatakan dengan penukar kalor (heat
exchanger). Komponen ketiga adalah turbin gas yang berfungsi menurunkan tekanan dan menghasilkan
kerja berupa putaran poros. Ada penambahan satu komponen lagi untuk memudahkan perhitungan
termodinamika pada pemodelan siklus yaitu ditambahkan lagi dengan penukar kalor yang membuang
panas ke lingkungan.
Siklus brayton ideal terdiri dari 4 proses reversibel yang bisa dilihat pada gambar berikut ini:
1-2 Kompresi isentropik (in a compressor).
2-3 Penambahan panas pada tekanan konstan
3-4 Ekspansi isentropik (in a turbine).
4-1 Pembuangan panas pada tekanan konstan
Seperti siklus lain, siklus ini digambarkan dengan diagram T-s dan diagram p-v, sebagai berikut.

Diagram P-V Diagram T-s

Dengan batasan, siklus pada loop tertutup fluida kerja, penambahan dan pengurangan kalor terjadi saat
tekanan konstan dan fluida kerja adalah gas ideal dengan specific heat property konstan.
Keempat proses yang terjadi pada siklus ini berada dalam aliran fluida berkeadaan tunak sehingga kita
menganalisanya dengan batasan keadaan tunak. Disertai pengabaian energi kinetik dan potensial
sistem.
Karena udara mengalir melalui penukar panas pada siklus ideal saat tekanan konstan, maka berlaku
P4 / P3 = P1 / P2
Hubungan antara perbandingan tekanan dan perbandingan temperatur dalam kompresi atau ekspansi
isentropik, sebagai berikut.
rp = P2 / P1 = (T2 / T1)k/(k-1)
Kita tinjau kembali skema closed cycle gas turbine engine. Dari sana, dapat kita peroleh efisiensi termal
dari siklus, sebagai berikut.
= (Wturbin / m Wcompressor / m) / (Qin / m) = {(h3 h4) (h2 h1)} / (h3 h2)
dengan
(h3 h4) = cp (T3 T4)
(h2 h1) = cp (T2 T1)
(h3 h2) = cp (T3 T2)
= {cp (T3 T4) cp (T2 T1)} / {cp (T3 T2)}
= 1 (T4 T1)/(T3 T2)
= 1 T1/ T2 * {(T4/T1 1)/(T3/T2 1)
Karena T4/T1 = T3/T2, maka
= 1 T1/ T2
lalu T1/ T2 = (P1 / P2)(k-1)/k
= 1 (P1 / P2)(k-1)/k = 1 1/(P2 / P1)(k-1)/k
sedang kita ketahui bahwa P2 / P1 = rp maka efisiensi teoritis siklus Brayton
= 1 1 / rp(k-1)/k
dengan k = cp / cv = konstan.
Usaha netto satu siklus dideskripsikan awal sebagai berikut
Wcycle = (h3 h4) (h2 h1)
Wcycle = cp {(T3 T4) (T2 T1)}
Wcycle = cp T1 (T3/T1 T4/T3 * T3/T1 T2/T1 + 1)
Dari persamaan sebelumnya kita ketahui bahwa
T4/T3 = (P1 / P2)(k-1)/k
T2/T1 = (P2 / P1)(k-1)/k
rp = P2 / P1 = (T2 / T1)k/(k-1)
Sehingga persamaan daya efektif siklus menjadi
Wcycle = cp T1 (T3/T1 1/(rp)(k-1)/k * T3/T1 (rp)(k-1)/k + 1)
Wcycle / cp T1 = T3/T1 (1 1/(rp)(k-1)/k) (rp(k-1)/k 1)

Anda mungkin juga menyukai