Batubara berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah mati. Sebagian penyelidik berpendapat bahwa batu bara yang terbentuk di daerah sub tropik berasal dari gambut sedangkan didaerah tropik berasal dari tumbuh-tumbuhan mangrove. Proses terjadinya batu bara disebut proses inkolen (air yang ada di dalamnya dan bahan- bahan yang mudah menguap, Nitrogen makin kecil sedangkan kadar zat arang atau karbon bertambah presentasenya). Setelah tumbuhan mati, proses penghancuran tidak dapat memainkan peranannya karena air ditempat matinya tumbuh-tumbuhan tersebut tidak atau kurang menbgandung oksigen. Oleh karena itu, tumbuh-tumbuhan tidak mengalami pembusukan dan kemudian ditimbuni lempung, pasir, kerikil yang akhirnya terjadi proses pembentukan batu bara. Proses tersebut terbentuk melalui beberapa tingkatan: 1. Stadium 1 : Proses Biokimia/ Humifikasi, sisa-sisa tumbuhan menjadi keras karena beratnya sendiri sehingga tumbuh-tumbuhan berubah warnanya tetapi masih utuh bentuknya karena tidak ada pengaruh suhu dan tekanan yang menjadi gambut atau Turf. 2. Stadium 2: Proses Metamorfosa, sush dan tekanan bertambah tinggi dan waktu lama maka Turf berubah menjadi batu bara muda atau Lignit. 3. Stadium 3: Pembentukan batuan berharga yaitu terjadinya batu bara, yang dapat dilihat struktur tumbuhannya. Jika temperatur tekanan meningkat terus, maka akan terjadi Antrasit dan Stradium yang akhirnya menjadi Granit. Tumbuh-tumbuhan yang mati bisa menjadi batu bara bila terbenam pada perairan yang tidak mengandung oksigen sehingga tidak terjadi pembusukan. Akar tumbuhan yang telah membatu disebut Fosil Stigmaria.