Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

FARMASI KOMUNITAS

DI

APOTEK KITA FARMA
BINJAI







Disusun Oleh:
Juliyanti, S. Farm NIM 073202046





FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lembar Pengesahan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
FARMASI KOMUNITAS

di

APOTEK KITA FARMA
BINJAI


Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan


Disusun oleh:
Juliyanti, S. Farm NIM 073202046




Apotek Kita Farma
Binjai
Pembimbing,




Dra. Umur Pandia, Apt.
SIK. 130/SU


Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,




Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP.131 283 716
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
nikmat, rahmat, hidayah, dan ridho-Nya kepada penulis sehingga dapat
melaksanakan Praktek Kerja Profesi (PKP) Apoteker di Apotek Kita Farma Binjai
dengan baik dan menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Drs. Syafruddin Purba, Apt. Pemilik Sarana Apotek (PSA) dan Ibu
Dra. Umur Pandia, Apt. selaku Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan
pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan PKP serta memberikan bimbingan selama pelaksanaan PKP.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU, Bapak Drs. Wiryanto, M.S., Apt. selaku Kordinator Program
Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi USU dan dan seluruh Staf pegawai
Fakultas Farmasi USU.
3. Seluruh keluarga yang selalu berdoa untuk penulis, memberikan semangat dan
dukungan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua
kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Binjai, April 2008
Penulis

J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI


Halaman
JUDUL ........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi
RINGKASAN.............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Tujuan. ................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK .............................................. 3
2.1 Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek............................... 3
2.2 Manajemen Apotek............................................................... 4
2.3 Pengelolaan Apotek............................................................... 4
2.3.1 Sumber Daya Manusia................................................ 5
2.3.2 Sarana dan Prasarana.................................................. 5
2.3.3 Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya. 5
2.3.4 Administrasi ................................................................ 6
2.4 Aspek Pelayanan Kefarmasian di Apotek ............................ 6
2.4.1 Pelayanan Resep ........................................................ 7
2.4.2 Promosi dan Edukasi ................................................. 7
2.4.3 Pelayanan Residensial (Home Care) .......................... 8
2.5 Aspek Bisnis.......................................................................... 8
2.5.1 Studi Kelayakan ........................................................ 8
2.5.2 Survey dan Pemilihan Lokasi .................................... 8
2.5.3 Penyusunan Rencana Anggaran Belanja .................. 9
2.5.4 Analisis Impas............................................................ 9
2.5.5 Kewajiban-Kewajiban Apotek................................... 11

BAB III TINJAUAN KHUSUS APOTEK KITA FARMA .................. 12
3.1 Letak dan Bangunan............................................................. 12
3.2 Struktur Organisasi dan Personalia ...................................... 12
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi ............................................. 13
3.3.1 Perencanaan Pembelian.............................................. 13
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian .............................................. 14
3.3.3 Penerimaan dan Pemantauan Hasil Pembeliaan ........ 14
3.4 Penyimpanan dan Penataan ................................................. 15
3.5 Pelayanan.............................................................................. 15
3.5.1 Pelayanan Resep Tunai .............................................. 16
3.5.2 Pelayanan Penjualan Bebas......................................... 16
3.5.3 Pelayanan Swamedikasi .............................................. 17
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
3.6 Administrasi ......................................................................... 17
3.7 Kewajiban Apotek................................................................ 18

BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 21
5.1 Kesimpulan............................................................................ 21
5.2 Saran...................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 22

LAMPIRAN................................................................................................. 23

TUGAS KHUSUS ....................................................................................... 30
































J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Denah Ruangan Apotek Kita Farma......................................... 23

Lampiran 2. Surat Pesanan Apotek Kita Farma............................................ 25

Lampiran 3. Surat Pesanan Narkotika ......................................................... 26

Lampiran 4. Surat Pesanan Psikotropika ..................................................... 27

Lampiran 5. Laporan Penggunaan Sediaan J adi Narkotika ......................... 28

Lampiran 6. Laporan Penggunaan Sediaan J adi Psikotropika...................... 29


















J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
RINGKASAN

Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kita Farma
Binjai, berlangsung pada tanggal 28 November 2007 sampai dengan 30 Desember
2007 dengan waktu efektif 225 jam praktek kerja. Praktek Kerja Profesi ini
bertujuan mendidik calon apoteker mampu memahami permasalahan apotek dan
mampu mengelola apotek secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan kaidah-kaidah profesi yang berlaku. Kegiatan Praktek Kerja Profesi
(PKP) meliputi pembuatan catatan kegiatan harian, pembuatan catatan pelayanan
resep dan catatan pelayanan swamedikasi, pembuatan draft laporan dan tugas
khusus serta seminar draft laporan dan tugas khusus.












J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi manusia. Setiap orang mempunyai hak
untuk hidup layak baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk
didalamnya mendapatkan makanan, pakaian, perumahan, dan pelayanan
kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang diperlukan (ISFI, 2004).
Salah satu pelayanan kesehatan yang sangat penting untuk masyarakat
adalah pelayanan kefarmasian. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang standar pelayanan
kefarmasian di apotek, dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan pada saat ini telah
bergeser orientasinya. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya
berfokus kepada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang
komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien
(Depkes RI, 2004).
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan
interaksi langsung dengan pasien. Seorang apoteker tidak hanya dituntut dari segi
teknis kefarmasian saja, tetapi juga harus memiliki keahlian manajemen. Apoteker
Pengelola Apotek (APA) mempunyai tanggung jawab untuk menyeimbangkan
dua fungsi tersebut demi terpeliharanya martabat dan tradisi luhur profesi farmasi
(Depkes RI, 2004).
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan seorang apoteker kepada
masyarakat di apotek adalah pelayanan obat dengan cara KIE (komunikasi,
informasi, edukasi). Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh
keterangan yang berkaitan dengan obat sehingga masyarakat mengerti dalam
menggunakan obat yang baik dan tepat (ISFI, 2004)
Berdasarkan perkembangan pelayanan kefarmasian di apotek tersebut,
maka Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan menyelenggarakan
Praktek Kerja Profesi (PKP) bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi di
Apotek Kita Farma Binjai.
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya Praktek Kerja Profesi (PKP) ini untuk mendidik
calon Apoteker mampu memahami permasalahan apotek dan mampu mengelola
apotek secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
kaidah-kaidah profesi yang berlaku.









J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
BAB II
TINJAUAN UMUM APOTEK

2.1 Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1965 tentang Apotek, tugas
dan fungsi apotek adalah:
1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucap sumpah
jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan pengubahan bentuk dan penyerahan obat atau
bahan obat
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan
telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
Apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi
Surat Izin Apotek (SIA).



J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
2.2 Manajemen Apotek
Dalam mengelola sebuah apotek, berlaku juga cara mengelola fungsi-
fungsi manajemen antara lain:
a) Fungsi Planning, menyusun program kerja untuk mencapai suatu tujuan
(sasaran).
b) Fungsi Organization, membagi-bagi pekerjaan yang ada di apotek dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap fungsi.
c) Fungsi Actuating, melaksanakan program kerja sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab pekerjaannya serta sasaran yang akan
dicapainya.
d) Fungsi Controlling, melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan sistem operasional dan sasaran yang dicapai melalui indikator
tingkat keberhasilan pada setiap fungsi (Umar, 2005).
2.3 Pengelolaan Apotek
2.3.1 Sumber Daya Manusia
Dalam pengelolaan apotek, Apoteker senantiasa harus memiliki
kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil
keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri
sebagai pemimpin dalam multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara
efektif, selalu belajar sepanjang karir, dan membantu memberi pendidikan dan
memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan (Depkes RI, 2004).


J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
2.3.2 Sarana dan Prasarana
Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh
masyarakat. Pada halaman terdapat papan penunjuk yang dengan jelas tertulis
kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat.
Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk
memperoleh informasi dan konseling.
Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya. Perabotan apotek harus
tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain
yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang
berlebihan (Depkes RI, 2004).
2.3.3 Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya.
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi:
1. Perencanaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan pengadaan
sediaan farmasi di apotek adalah pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan
budaya masyarakat.
2. Pengadaan
Pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi untuk menjamin kualitas
pelayanan kefarmasian. Pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
lainnya dapat dilakukan dengan cara pembelian.


J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
3. Penyimpanan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya adalah:
1. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
2. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan
menjamin kestabilan bahan (Depkes RI, 2004).
2.3.4 Administrasi
Kegiatan administrasi yang dilaksanakan di apotek dalam menjalankan
pelayanan kefarmasian meliputi:
1. Administrasi Umum
Termasuk di dalamnya adalah pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika
dan psikotropika, dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Administrasi Pelayanan
Termasuk di dalamnya adalah pengarsipan resep, pengarsipan catatan
pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat (Depkes
RI, 2004)
2.4 Aspek Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/MenKes/SK/IX/2004
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, pelayanan yang dilakukan di
apotek adalah:



J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
2.4.1 Pelayanan Resep
1. Skrining resep, meliputi :
a. Persyaratan administratif, yaitu nama, SIP, dan alamat dokter, tanggal
penulisan resep, tanda tangan/paraf dokter penulis resep, nama, alamat,
umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien, nama obat, potensi, dosis,
dan jumlah yang diminta, cara pemakaian yang jelas, dan informasi
lainnya.
b. Kesesuaian farmaseutik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
c. Pertimbangan klinis, yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat).
2. Penyiapan Obat, meliputi:
a. Peracikan.
b. Pemberian etiket.
c. Pengemasan obat yang akan diserahkan.
d. Penyerahan obat.
e. Pemberian informasi obat.
f. Konseling.
g. Monitoring penggunaan obat (Depkes RI, 2004)
2.4.2 Promosi dan Edukasi
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi
secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu menyebarkan
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan
lain-lain (Depkes RI, 2004).
2.4.3 Pelayanan residensial (Home Care)
Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan
kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis. Untuk aktifitas ini, apoteker harus
membuat catatan berupa medication record (Depkes RI, 2004).
2.5 Aspek Bisnis
2.5.1 Studi Kelayakan
Sebelum suatu apotek didirikan harus terlebih dahulu dilakukan studi
kelayakan. Studi Kelayakan adalah suatu kajian yang dilakukan secara
menyeluruh mengenai suatu usaha, dalam proses pengambilan keputusan investasi
yang mengandung resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan, berbagai hal
yang diperkirakan akan mengakibatkan kegagalan diharapkan dapat diantisipasi
terlebih dahulu (Umar, 2005).
2.5.2 Survey dan Pemilihan Lokasi
Banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan lokasi
suatu usaha. Dasar pertimbangan yang paling utama ialah pasar. Pasar merupakan
masalah yang tidak boleh diabaikan dan harus diperhitungkan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, dalam pemilihan lokasi suatu apotek harus diperhitungkan:
1. J umlah penduduk
2. Ada tidaknya apotek lain
3. Letak apotek yang didirikan, mudah tidaknya pasien untuk parkir kendaraan
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
4. J umlah praktek dokter, klinik, rumah sakit dan sebagainya
5. Keadaan sosial ekonomi masyarakat setempa (Anief, 1995).
2.5.3 Penyusunan Rencana Anggaran Belanja
J ika seseorang akan mendirikan suatu usaha apotek, maka diperlukan dana
atau modal untuk membiayai semua pengadaan sarana. Modal merupakan unsur
utama yang menjamin berdiri dan hidupnya sebuah apotek. Pada dasarnya dalam
suatu usaha dikenal dua bentuk modal yaitu modal aktif dan modal pasif.
1. Modal aktif (modal tetap) adalah dana yang digunakan membiayai pengadaan
semua kebutuhan fisik dan non fisik sebagai aset apotek, baik yang mengalami
penyusutan atau tidak, contoh: tanah, bangunan, inventaris apotek.
2. Modal pasif (modal kerja) adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan
operasional apotek, seperti pengadaan obat-obatan dan perbekalan farmasi
lainnya, upah pegawai, listrik, air dan lain-lainnya (Anief, 1995).
2.5.4 Analisis Impas
Untuk mempertahankan kontuinitas usaha, apotek harus menjaga tingkat
keseimbangan antara hasil penjualan atau laba yang diperoleh dengan biaya total.
Analisis impas adalah suatu teknik untuk mengetahui kelangsungan hidup suatu
usaha, sehingga dapat diketahui berapa omzet yang harus dicapai agar usaha
tersebut dapat hidup dengan layak dan dapat mencapai laba tertentu (tidak
menderita kerugian). Suatu apotek dikatakan impas apabila tidak memperoleh
laba dan juga tidak menderita kerugian.


J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah:
Keterangan :
Titik impas = BT atau Titik impas = BT
1 - BV 1 - HPP
penjualan Omzet
BT : Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah barang yang terjual.
BV : Biaya variabel, yaitu biaya yang besarnya tergantung pada jumlah
barang yang terjual. Untuk apotek, BV adalah nilai pembelian dari
barang yang terjual.
Penjualan : Nilai penjualan dari barang yang terjual, yakni nilai pembelian
ditambah margin keuntungan.
HPP : Harga pokok penjualan, yaitu harga pokok atau nilai pembelian
dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan
hasil perhitungan harga pokok dari persediaan awal ditambah
pembelian barang pada kurun waktu tertentu dikurang persediaan
barang akhir.
Omzet : Nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu






J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
2.5.5 Kewajiban-Kewajiban Apotek
Apotek mempunyai kewajiban terhadap negara berupa pajak, pelaporan
pemakaian narkotik dan psikotropik dan kewajiban terhadap tenaga kerjanya.
Pajak yang dipungut daerah antara lain: retribusi izin mendirikan apotek, pajak
reklame/iklan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan retribusi sampah. Pajak
yang dipungut oleh negara antara lain: Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPn) (Umar, 2005).
















J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
BAB III
TINJAUAN KHUSUS APOTEK KITA FARMA

3.1 Letak dan Bangunan
Apotek Kita Farma didirikan pada Februari 2001 yang berada di J l. Sultan
Hasanuddin No. 23 Binjai. Apotek Kita Farma dikelola oleh Dra. Umur Pandia
sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan Drs. Syafruddin Purba, Apt.
sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Apotek Kita Farma Binjai terletak di daerah yang cukup strategis,
bersebelahan dengan RSUD dr. Djoelham Binjai, berdekatan dengan RSU
Bangkatan Binjai, RSU Tentara, beberapa klinik spesialis dan praktek dokter
spesialis, mudah dijangkau oleh kendaraan umum, dekat dengan pemukiman
penduduk yang cukup padat dan tersedia tempat parkir.
Bangunan apotek terdiri dari ruang tunggu, ruang penjualan bebas/kasir,
ruang peracikan, gudang, dan toilet. Denah ruangan Apotek Kita Farma dapat
dilihat pada Lampiran 1.
3.2 Struktur Organisasi dan Personalia
Apotek Kita Farma dikelola oleh Apoteker Pengelola Apotek yang
membawahi 3 orang karyawan (1 orang asisten apoteker dan 2 orang petugas
penjualan bebas). Struktur organisasi apotek Kita Farma dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008

Petugas Penjualan
Bebas
Asisten Apoteker
Apoteker Pengelola
Apotek
Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Kita Farma Binjai
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi di Apotek Kita Farma Binjai meliputi
perencanaan, pembelian, dan pemantauan hasil pembelian.
3.3.1 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian di Apotek Kita Farma Binjai dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan pada ruang peracikan dan penjualan bebas. Barang
yang sudah habis atau stock yang sedikit di tempat penyimpanan obat dicatat ke
dalam buku pemesanan. J umlah barang yang akan dibeli disesuaikan dengan sifat
barang, fast moving atau slow moving.
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian
Pelaksanaan pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Petugas memeriksa perbekalan farmasi yang hampir habis dengan melihat
langsung tempat penyimpanan barang lalu dicatat kedalam buku pesanan.
b. Menetapkan jenis dan jumlah barang yang akan dibeli sesuai dengan sifat
barang (fast moving atau slow moving).
c. Pembelian dilaksanakan dengan cara menghubugi pemasok melalui telepon
atau pemasok datang langsung ke apotek. Selanjutnya membuat surat pesanan
(SP). Contoh surat pesanan dapat dilihat pada Lampiran 2.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Khusus untuk pembelian narkotika, dilakukan dengan pemesanan kepada
Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma Medan dengan menggunakan Surat
Pesanan Narkotika (formulir N-9) rangkap 4 yang ditandatangani oleh Apoteker
Pengelola Apotek (APA). Pemesanan dan penerimaan barang dilakukan langsung
oleh APA. Untuk pembelian psikotropika digunakan Surat Pesanan Psikotropika.
Contoh formulir Surat Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika dapat
dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
3.3.3 Penerimaan dan Pemantauan Hasil Pembelian
Penerimaan barang di Apotek Kita Farma Binjai dilakukan oleh Asisten
Apoteker yang bertugas. Petugas penerimaan barang melakukan pemantauan hasil
pembelian dengan prosedur sebagai berikut :
a. Petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar
barang (faktur) rangkap 4 dan surat pesanan.
b. Petugas memeriksa kelengkapan barang yaitu jumlah barang, kondisi fisik,
tanggal kadaluarsa, kebenaran harga atau potongan harga dan menyesuaikan
dengan faktur.
c. Bila telah sesuai maka petugas menandatangani faktur dan membubuhi
stempel apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek, dan
faktur asli beserta 2 copy faktur lainnya dikembalikan kepada petugas
pengantar barang.
d. Segera memberitahukan kepada pemasok bila harga atau potongan harga tidak
sesuai dengan perjanjian dan meminta segera dikoreksi.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
e. J ika ada barang yang tidak dikirim maka diminta penjelasan dari pemasok
tesebut, bila perlu membatalkannya agar bisa dipesan dari pemasok lain.
f. Faktur tersebut dikumpulkan dan disimpan sebagai bukti bahwa Apotek Kita
Farma membeli sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya melalui
jalur yang resmi.
3.4 Penyimpanan dan Penataan
Penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Kita Farma Binjai dilakukan
di rak-rak tertentu dan digudang untuk perbekalan farmasi yang membutuhkan
tempat yang besar. Apabila persediaan barang di bagian penjualan bebas ataupun
di ruang peracikan sudah habis maka akan diambil dari rak-rak tersebut atau dari
gudang.
Penataan barang disusun berdasarkan abjad, bentuk sediaan dan golongan
obat serta efek farmakologi obat, dengan menggunakan prinsip FIFO (First In
First Out) dan First Expired First Out (FEFO). Suppositoria, serum, dan vaksin
disimpan dalam lemari pendingin. Obat-obat di ruang peracikan disusun menurut
bentuk sediaan dan abjad. Obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari
khusus. Obat-obat bebas pada etalase disusun menurut efek farmakologisnya,
abjad, dan bentuk sediaan.
3.5 Pelayanan
Pelayanan di Apotek Kita Farma Binjai dapat berupa pelayanan resep
tunai, penjualan obat bebas, kosmetika, dan alat-alat kesehatan serta pelayanan
swamedikasi. Sistem catatan penjualan dilakukan pada kartu stok dan buku
penjualan.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
3.5.1 Pelayanan Resep Tunai
Prosedur pelayanan resep tunai adalah sebagai berikut :
a. Petugas menerima resep dari pasien dan memeriksa apakah obat yang
diresepkan ada atau tidak. J ika ada maka obat tersebut diberi harga dan
diinformasikan kepada pembeli.
b. Bila pasien setuju dengan harga tersebut maka obat segera dipersiapkan, diberi
etiket, diperiksa dan dikemas.
c. Resep yang mengandung narkotika dan psikotropika harus diperhatikan
kelengkapan resepnya seperti nama dan alamat dokter, nomor izin praktek dan
tanda tangan atau paraf dokter yang bersangkutan serta nama dan umur pasien.
Dan memberi garis merah pada obat narkotika yang diresepkan.
d. Obat diberikan kepada apoteker untuk diperiksa kembali dan kemudian
diserahkan kepada pembeli oleh apoteker/asisten apoteker dan diberikan
informasi pemakaian obat seperlunya.
e. Pembeli membayarkan harga resep ke kasir.
f. Resep asli disimpan untuk diarsipkan.
3.5.2 Pelayanan Penjualan Bebas
Selain pelayanan resep ada juga pelayanan penjualan bebas atau tanpa
resep dengan pembayaran langsung. Prosedur pelayanan penjualan bebas adalah
sebagai berikut :
a. Petugas menerima permintaan dari konsumen dan menginformasikan
harganya.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
b. Petugas menerima pembayaran dari konsumen serta menyerahkan barang dan
memberikan informasi yang diperlukan.
3.5.3 Pelayanan Swamedikasi
Prosedur pelayanan swamedikasi di Apotek Kita Farma Binjai sebagai
berikut:
a. Pasien datang dan berjumpa langsung dengan apoteker atau asisten apoteker.
b. Pasien menyampaikan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan
kesehatannya kepada apoteker atau asisten apoteker.
c. Apoteker memilihkan cara pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien dan
bila pasien setuju dengan pengobatan yang diberikan, apoteker segera
menyediakan obat yang diminta kemudian menyerahkannya kepada pasien
disertai informasi yang diperlukan.
3.6 Administrasi
Administrasi yang ada di Apotek Kita Farma Binjai meliputi :
1. Buku pembelian yaitu buku yang mencatat semua barang yang diterima dari
pemasok sebagai hasil pembelian.
2. Buku penjualan yaitu buku yang berisi catatan penjualan barang, baik melalui
penjualan resep, bebas dan swamedikasi.
3. Buku pesanan barang yaitu buku yang mencatat daftar barang yang akan
dipesan karena sudah habis persediaannya.
4. Buku pencatatan Psikotropika yaitu buku yang mencatat pemasukan dan
pengeluaran obat-obat golongan psikotropika.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
5. Buku pencatatan Narkotika yaitu buku yang mencatat pemasukan dan
pengeluaran obat-obat golongan narkotika.
Untuk obat-obat psikotropika pelaporannya dilakukan dua kali dalam setahun.
Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan satu kali dalam sebulan
paling lambat tanggal 10 untuk setiap bulannya. Format laporan penggunaan
psikotropika dan narkotika dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6. Laporan-laporan
ini ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan ditujukan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai.
3.7 Kewajiban Apotek
Apotek Kita Farma Binjai membayar retribusi tempat izin usaha, Pajak
Penghasilan, Pajak Reklame serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selain itu,
Apotek Kita Farma Binjai juga membayar iuran listrik, telepon, air, sampah, dan
sebagainya.










J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
BAB IV
PEMBAHASAN

Apotek merupakan suatu bisnis yang harus dikelola dengan baik agar
memperoleh keuntungan guna menutupi biaya operasional sehingga apotek tetap
dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Pemilihan lokasi yang tepat akan
mendukung maju mundurnya usaha apotek. Ditinjau dari segi lokasi, Apotek Kita
Farma terletak pada lokasi yang sangat strategis karena berada disamping RSUD
dr. Djoelham, dekat dengan RSU Bangkatan Binjai dan RSU Tentara Binjai dan
sejumlah klinik spesialis dan dokter spesialis. Terletak dijalan lintas dan
pemukiman yang ramai. Apotek Kita Farma memiliki sarana dan prasarana yang
lengkap.
Apotek Kita Farma memiliki struktur organisasi yang sederhana. Apotek
ini merupakan apotek yang melakukan pelayanan 24 jam. Dalam hal kewajiban
pada karyawan seperti hal cuti pegawai, libur dan imbalan gaji sudah sesuai
dengan ketentuan.
Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek Kita Farma dilakukan menurut
prosedur yang telah ditetapkan yaitu perencanaan dan pelaksanaan pembelian,
penerimaan, penyimpanan dan penjualan. Pengelolaan perbekalan farmasi
dilakukan oleh Apoteker dan PSA serta dibantu oleh karyawan-karyawan apotek.
Pengendalian persediaan Apotek Kita Farma untuk setiap penjualan dicatat secara
khusus pada buku penjualan dan kartu stock.
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Pengaturan tiap produk di Apotek Kita Farma disusun berdasarkan abjad,
bentuk sediaan, golongan obat serta efek farmakologi obat. Pelaksanaan
penyimpanan dan pengeluaran sediaan farmasi dilakukan dengan sistem FIFO dan
FEFO. Apotek Kita Farma juga sudah melaksanakan kewajibannya sebagai
warganegara yang baik dengan membayar pajak.
Apotek Kita Farma memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien
yang membutuhkan yaitu pasien-pasien yang menebus resep maupun pasien yang
melakukan swamedikasi. KIE sangat dibutuhkan baik oleh pasien karena
banyaknya obat-obat bebas yang beredar dan banyak pasien yang tidak
mengetahui efek samping obat dan cara penggunaan obat yang baik. Sehingga hal
ini juga dapat mempengaruhi aspek bisnis dari Apotek Kita Farma.












J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
a. Apotek Kita Farma berada pada lokasi yang sangat strategis.
b. Apotek Kita Farma telah dapat melaksanakan fungsi sosial dan fungsi
ekonomi apotek dengan baik
c. Peranan Apoteker Pengelola Apotek di Apotek Kita Farma telah
terlaksana secara maksimal, baik dalam mengkoordinasi karyawan untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek maupun dalam memberikan
informasi mengenai obat yang diperlukan oleh pasien sehingga pasien
dapat menggunakan obat secara tepat, aman dan rasional.
5.2 Saran
a. Sebaiknya dibuat satu ruangan khusus untuk dilakukannya konseling yang
nyaman bagi pasien, dilengkapi dengan lemari untuk menyimpan catatan
medik pasien.
b. Sebaiknya pencatatan obat dengan menggunakan sistem komputerisasi.






J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. (1995). Manajemen Farmasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 7-12, 91-95, 113-114

Bina Farmasi komunitas dan Klinik. (2005). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Diabetes Mellitus J akarta : Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI Keputusan MenKes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004,
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2007). ISO Indonesia. Volume 40. J akarta.

MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, (2006). Edisi ke-6 2006-2007. J akarta: PT.
InfoMaster.

Umar, M. (2004). Manajemen Praktek Praktis. Cetakan I. Solo: Penerbit Ar-
Rahman.









J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 1. Denah Ruangan Apotek Kita Farma






















J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Ruang Penjualan
i. Ruang Tunggu
ii. Etalase Susu
iii. Etalase Salep, Balsem dan Sabun
iv. Etalase Permen dan Vitamin
v. Etalase Obat Bebas Tablet dan Kapsul
vi. Etalase Pembalut dan Kapas
vii. Etalase Obat Bebas lainnya
viii. Meja Kasir
ix. Etalase Sirup Obat Saluran Pencernaan dan Vitamin
x. Etalase Sirup Obat Batuk
xi. Meja Pelayan
xii. Tempat Parkir Kendaraan
Ruang Racik
A. Rak Drop
B. Rak Sirup
C. Rak Injeksi
D. Kulkas Menyimpan Injeksi
E. Meja aquadest dan Bahan Cair Lainnnya
F. Meja Racik
G. Rak Tablet Berdasarkan Alphabet
H. Lemari Obat Psikotropika
I. Lemari Obat narkotika
J . Rak Sirup Obat Generik
K. Rak Obat Generik
L. Rak Salep Kulit
M. Lemari Salep Mata, Tetes Mata, Tetes Hidung, Tetes Telinga, dan Aerosol
N. Lemari Arsip
O. Toilet
P. Tangga
Q. Gudang
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 2. Surat Pesanan Apotek Kita Farma

APOTEK KITA FARMA
(BUKA 24 J AM)
J LN. HASANNUDDIN No. 23 BINJ AI Telp. 8827993
(40 meter dari RSU Dr.R.M.Djoelham)
Apoteker: Dra. Umur Pandia
No. SIK: 130/SU

SURAT PESANAN
Nomor :

Kepada Yth:
Pimpinan P.B.F.......................
................................................
di - ..........................................

Dengan hormat,
Bersama ini kami memesan obat sebagai berikut:
No. Nama Obat Satuan J umlah Obat Keterangan








Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara.

Binjai, tgl ..........................200....



(Dra. Umur Pandia, Apt.)
No. SIK : 130/SU







J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 3. Surat Pesanan Narkotika

Rayon : Model N.9
No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4/5

SURAT PESANAN NARKOTIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .............................................................
J abatan : .............................................................
Alamat rumah : .............................................................


Mengajukan pesanan narkotika kepada :

Nama distributor : .............................................................
Alamat & No. Telp : .............................................................
Sebagai berikut : .............................................................


Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan

A p o t i k ............................................................................................
Lembaga


Binjai, ................20....
Pemesan



(..........................)
No. S.I.K









J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 4. Surat Pesanan Psikotropika
Nama Sarana : APOTEK KITA FARMA
Nomor SIA : RA. 00.02.10.114955
Alamat : J l. Sultan Hasanuddin No. 23 Binjai
Telepon : Telp. 882793



SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................................................
Alamat : .............................................................
J abatan : .............................................................

Mengajukan permohonan kepada :
Nama Perusahaan : .............................................................
Alamat : .............................................................

J enis Psikotropika sebagai berikut:


Untuk keperluan Apotek :
Nama : KITA FARMA
Alamat : J l. Sultan Hasanuddin No. 23 Binjai

Binjai, Tanggal.......................
Apoteker Pengelola Apotik




(Dra. UMUR PANDIA, Apt)
SIK : 130 / SU








J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 5. Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika






















J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
J uliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008
USU e-Repository 2008
Lampiran 6. Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Psikotropika

Anda mungkin juga menyukai