Kecerdasan merujuk kepada kebolehan kognitif seseorang
individu yang dipelajari dari pengalaman untuk membolehkannya
membuat penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari. KECERDASAN Istilah kecerdasan ini mula-mula diperkenalkan oleh Sir Francis Galton. Galton menyakini bahawa kebolehan intelek seseorang adalah bersifat penurunan.
Ahli psikologi telah memberi pelbagai definisi yang berbeza bagi konsep kecerdasan. Setiap definisi memberi penekanan pada kebolehan dan kemahiran tertentu yang penting, antaranya ialah : DEFINISI KONSEP KECERDASAN Alfred Binet (1916), beliau sebagai pelopor dalam menyusun ujian kecerdasan yang berpendapat bahawa kecerdasan terbahagi kepada tiga aspek kemampuan iaitu:
a) direction, kemampuan untuk memusatkan kepada masalah yang hendak diselesaikan. b) adaptation, kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah. c) Criticism, kemampuan untuk mengadakan kritikan, baik terhadap masalah yang dihadapi mahupun terhadap dirinya sendiri.
Gregory: Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.
C. P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif.
Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis, mengira, sebagai jalur sempit keterampilan kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah), dan mengarahkan seseorang untuk mencapai kejayaan dalam bidang akademik.
Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahawa ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual (IQ), seperti bakat, ketajaman pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan emosional, dan lain-lain yang harus juga dikembangkan.
Jenis kecerdasan yang secara umum dipahami dewasa ini terdiri dari kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau Spiritual Quotient (SQ). JENIS KECERDASAN Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient (IQ) adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir, mengolah, dan menguasai lingkungannya secara maksima serta bertindak secara terarah. Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah logik mahupun strategik.
Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ): adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan dan mendalami perasaan sendiri dan perasaan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan orang lain. Kecerdasan ini memberi kita kesedaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain, memberi rasa simpati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk merasa kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
Kecerdasan Spritual atau Spiritual Quotient (SQ): adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Kecerdasan ini digunakan untuk membezakan baik dan buruk, benar dan salah, dan pemahaman terhadap standard moral.