Ciri-ciri Morfologi dan Fisiologi Bakteri pada Proses Dekomposisi
Serasah Daun Avicennia marina Setelah Aplikasi Fungi pada Beberapa Tingkat Salinitas
a. Planococcus sp. 1 Bentuk selnya bulat, diameter koloninya 1,0-1,2 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. Warna koloninya orange. penataan selnya strepto, termasuk kepada bakteri gram positif, berdasarkan pergerakannya termasuk ke dalam bakteri yang mampu bergerak (motilitas positif). Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Katalase positif. Temperatur optimumnya adalah 27- 370C.
b. Planococcus sp. 2 Bentuk selnya bulat, diameter koloninya 1,0-1,2 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. Warna koloninya putih keruh. penataan selnya mono, diplo dan strepto, termasuk kepada bakteri gram positif, berdasarkan pergerakannya termasuk ke dalam bakteri yang mampu bergerak (motilitas positif). Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Katalase positif. Gelatin positif. Temperatur optimumnya adalah 27-370C.
c. Bacillus sp.1 Bentuk selnya batang, diameter koloni berkisar 0,5-2 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni kuning. Termasuk ke dalam gram positif. Motil, katalase negatif, dapat tumbuh pada media yang diberi 5 % NaCL, tidak dapat tumbuh pada 500C, sitrat negatif, glukosa positif. Suhu optimum untuk pertumbuhannya 26-280C. dapat tumbuh pada kondisi aerobik dan anaerobik.
d. Pseudomonas sp. Bentuk selnya berupa batang lurus, atau kadang-kadang serupa bola. diameter koloni 0,5-0,8 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. Koloni bakteri berwarna kuning, permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif, motil dan katalase positif. Universitas Sumatera Utara e. Mycobacterium sp. Bentuk selnya batang. Diameter koloni 0,2-0,6 m. kolooni muncul di atas permukaan media NA. koloni bakteri berwarna kuning orange, permukaan bakteri mengkilat, bersifat aerob, tumbuh optimum pada suhu 25-500C. termasuk ke dalam bakteri gram positif, katalase positif dan non motil.
f. Corynebacterium sp. Bentuk selnya batang. Diameter koloni 0,1-0,3 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni putih kilat agak krem, permukaan bakteri mengkilat. Bersifat aerob. Termasuk pada kelompok gram positif, berdasarkan pergerakan termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak (non motil), katalase positif, TSIA positif, sifat halofilik dapat berkembang sangat baik pada keadaan salin.
g. Bacillus sp. 2 Bentuk selnya batang. Diameter koloni 1-2 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni krem atau putih kusam. Termasuk pada kelompok bakteri gram positif, dapat tumbuh pada suhu 450C, sitrat positif, dapat tumbuh pada media yang diberi NaCL 7%, TSIA dan SA positif.
h. Sporosarcina sp.4 Bentuk selnya bulat. Diameter koloninya 1,2-2,3 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloninya putih. penataan selnya strepto. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob, termasuk ke dalam bakteri gram positif. Katalase negatif, dan bersifat motil. Suhu optimumnya adalah 15- 370C.
i. Caulobacter sp. Bentuk sel serupa batang, lurus atau bengkok. Diameter koloni 0,4-0,6 x 1-2 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni krem. Bentuk koloni circular dan convex. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Sel-sel Universitas Sumatera Utara mempunyai flagel, kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Suhu optimumnya adalah 10-350C. habitat pada air tawar dan air laut.
j. Flavobacterium sp. Bentuk sel berupa batang. Diameter koloni mulai dari 0,2-2m. koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna kuning tua. Habitat pada tanah dan air. Termasuk ke dalam gram negatif. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Bersifat non motil, oksidasi positif dan katalase positif.
k. Staphylococcus sp. Bentuk sel bulat. Dimeter koloni 0,5-1,5 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna putih. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi H 2 S bersifat positif.
l. Escherichia coli Bentuk sel batang. Diameter koloni 1,1-1,5 x 2-6 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni bakteri berwarna putih susu. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Temasuk ke dalam anaerob fakultatif. Suhu optimal pertumbuhan adalah 370C. oksidasi negatif, katalase positif, motil.
m. Klebsilla sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,3-1 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Bersifat anaerob fakultatif. Suhu pertumbuhan optimal adalah 370C. bersifat non motil, oksidasi negatif, katalase positif, SCA positif.
n. Aeromonas sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 1-3,5 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni bakteri berwarna putih kusam. Dapat tumbuh Universitas Sumatera Utara pada salinitas 1% NaCL. Suhu optimum untuk pertumbuhan antara 22-280C. termasuk ke dalam bakteri gram negatif, SIM positif, SCA positif.
o. Sporosarcina sp.1 Bentuk selnya bulat. Diameter koloninya 1-2 x 2-3 m. penataan selnya strepto. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna krem. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Suhu optimum untuk pertumbuhan antara 15-370C. katalase negatif.
p. Bacillus sp.3 Bentuk selnya batang. Diameter koloni 2,5-5 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni merah kecoklatan. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Bersifat motil, sitrat negatif, glukosa positif, dapat tumbuh pada media yang diberi NaCL 5%, tidak dapat tumbuh pada suhu 500C. dapat tumbuh dalam keadaan aerobik dan anaerobik.
q. Neisseria sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,1-3 m. koloni muncul di atas permukaan media NA. warna koloni merah kuning. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu optimum pertumbuhan 35-370C. Bersifat motil, produksi H 2 S, katalase dan oksidasi positif. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob.
r. Acinetobacter sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,1-0,3 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna putih. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 33- 350C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi H 2 S bersifat positif.
Universitas Sumatera Utara s. Pleisomonas sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,8-1 x 3 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna putih. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 370C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang mampu mampu bergerak. Katalase, oksidase positif dan produksi H 2 S bersifat negatif.
t. Brevibacterium sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,6-1,2 x 1,5-6 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna orange kemerahan. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Suhu pertumbuhan optimum 20-350C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase positif.
u. Micrococcus sp.1 Bentuk sel bulat. Diameter koloni 1-2 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna kuning. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Suhu pertumbuhan optimum 25-370C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob dan anaerob. Termasuk pada bakteri yang tidak mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi H 2 S bersifat positif. Mampu tumbuh baik pada media dengan salinitas 7,5% NaCL.
v. Yersinia sp. Bentuk sel batang. Diameter koloni 0,5-0,8 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna kuning. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Suhu pertumbuhan optimum 28- 300C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob. Termasuk pada bakteri yang mampu bergerak. Katalase, oksidase positif dan produksi H 2 S bersifat negatif.
Universitas Sumatera Utara w. Micrococcus sp.2 Bentuk sel bulat. Diameter koloni 0,2-2 m. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna kuning. Permukaan koloni mengkilat. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Suhu pertumbuhan optimum 25-370C. Kebutuhan terhadap oksigen termasuk aerob dan anaerob. Termasuk pada bakteri yang mampu bergerak. Katalase, oksidase dan produksi H 2 S bersifat positif. Mampu tumbuh baik pada media dengan salinitas 5% NaCL.
x. Sporosarcina sp.2 Bentuk selnya bulat. Diameter koloninya 1-2 x 2-3 m. penataan selnya strepto. Koloni muncul di atas permukaan media NA. koloni berwarna bening keruh. Termasuk ke dalam bakteri gram positif. Suhu optimum untuk pertumbuhan antara 15-370C. bersifat aerob. katalase negatif. Mampu tumbuh baik pada media dengan salinitas 3% NaCL.
Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Karakterisasi Isolat Bakteri pada Proses Dekomposisi Serasah Daun Avicennia marina Setelah Aplikasi Fungi pada Beberapa Tingkat Salinitas
NO JENIS BAKTERI BENTUK KOLONI TEPI KOLONI ELEVASI KOLONI WARNA KOLONI
Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Hasil uji biokimia Bakteri pada Proses Dekomposisi Serasah Daun Avicennia marina Setelah Aplikasi Fungi pada Beberapa Tingkat Salinitas
Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Jumlah Koloni Rata-rata Bakteri x 10 6 (cfu/ml) pada Proses Dekomposisi Serasah Daun A. marina pada Kontrol Tanpa Aplikasi Fungi pada Beberapa Tingkat Salinitas
Universitas Sumatera Utara Pada salinitas 20-30 ppt No Jenis Bakteri Jumlah Seluruh Koloni Jumlah Koloni Rata-rata 1 Planococcus sp. 1 21,66 5,42 2 Marinococcus sp 0,66 0,17 3 Planococcus sp. 2 0,67 0,17 4 Sporosarcina sp. 2 3,67 0,92 5 Eubacterium sp. 3,67 0,92 6 Sporosarcina sp. 3 14,34 3,59 7 Sporosarcina sp. 4 36,01 9,00 8 Salinococcus sp 8,00 2,00 9 Sporosarcina sp. 5 83,34 20,84 10 Sporosarcina sp 7. 18 4,5 Total 190,02 47,53
Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Jumlah Koloni Bakteri x 10 6 cfu/ml pada Proses Dekomposisi Serasah Daun A. marina setelah Aplikasi Fungi Aspergillus sp., Curvularia sp., dan Penicillium sp. selama 15-105 hari
Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. Hasil uji morfologi dan uji biokimia bakteri yang terdapat pada serasah daun Avicennia marina setelah aplikasi fungi pada beberapa tingkat salinitas
Universitas Sumatera Utara Lampiran 8. Proses Pembuatan Suspensi Fungi
Subkultur dari Aspergillus sp., Curvullaria sp. dan Pennicillium sp., kemudian di potong berukuran 1x1 cm dan di inokulasikan masing-masing ke dalam 10 ml air laut yang telah disterilkan. Semua pengerjaan dilakukan secara aseptis. Lalu suspensi dihomogenkan dengan menggunakan vorteks. Suspensi ini dipakai untuk 1 kantong serasah.
Universitas Sumatera Utara Lampiran 9. Prosedur Pembuatan Media NA
Media Nutrien Agar (NA) ditimbang sebanyak 2,3 gr. Kemudian dilarutkan dengan 100 ml air laut yang diperoleh dari masing-masing salinitas, dipanaskan di atas hot plate Dan disterilkan dengan menggunakan autoklaf. Untuk melihat keanekaragaman jenis bakteri pada stasiun 1, menggunakan media NA yang memakai air laut salinitas 1 sebagai pelarutnya yaitu 0-10 ppt, untuk melihat keanekaragaman jenis bakteri pada stasiun 2, menggunakan media NA yang memakai air laut salinitas 2 sebagai pelarutnya yaitu 10-20 ppt dan untuk melihat keanekaragaman jenis bakteri pada stasiun 3, menggunakan media NA yang memakai air laut salinitas 3 sebagai pelarutnya yaitu 20-30 ppt.
Universitas Sumatera Utara Lampiran 10. Prosedur Uji Fisiologi Bakteri
1. Pewarnaan Gram
Tahap awal dari proses pewarnaan adalah pembuatan preparat ulas yaitu dengan mengambil 1 mata ose dari isolat bakteri, kemudian disebarkan secara merata pada objek glas yang telah ditetesi dengan aquades. Setelah itu dilakukan fiksasi. Kemudian diberikan zat warna utama yaitu kristal violet selama 1 menit, lalu dibilas aquades dan dikeringkan. Kemudian ditetesi iodin untuk meningkatkat afinitas zat warna selama 30 detik, lalu dibilas dengan aseton alkohol sebagai peluntur selama 15 detik dan dikeringkan. Lalu diberikan safranin sebagai zat warna tanding selama 1 menit, dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Lalu diamati di bawah mikroskop bentuk dan penataan sel bakteri serta pengelompokan bakteri ke dalam gram positif atau negatif. Uji gram positif jika sel berwarna ungu dan negatif jika sel berwarna merah.
2. Uji Biokimia
Uji Hidrolisis Pati
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media SA dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung. Kemudian di inkubasi selama 2x24 jam. Setelah itu ditetesi iodin di atas permukaan koloni yang tumbuh. Hasil positif jika terdapat daerah atau zona bening di sekitar koloni setelah penambahan iodin, yang menandakan bakteri memiliki enzim amilase untuk menghidrolisa amilum.
Uji Hidrolisa Gelatin
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media gelatin semi solid.. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam, dimasukkan ke dalam freezer selama kurang Universitas Sumatera Utara lebih 30 menit. Hasil positif jika terdapat cairan pada permukaan media, yang menandakan sifat patogenitas bakteri.
Uji Hidrogen Sulfida
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring TSIA, dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring, Lalu diambil lagi isolat bakteri dengan menggunakan ose lurus dan ditusukkan ke dalam media sampai bagian media. Diinkubasi selama 2x24 jam. Hasil positif jika terdapat perubahan warna media, keretakan media dan adanya endapan hitam.
Uji Sitrat
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring SCA, dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring tersebut. Lalu inkubasi selama 2x24 jam. Hasil positif jika terdapat perubahan warna media dari hijau ke biru, yang menandakan bahwa bakteri tersebut mamapu menngunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi.
Uji Motilitas
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media Sulfite SIM dengan menggunakan ose lurus dan ditusukkan ke dalam media sampai setengah bagian media. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam. Hasil positif jika terdapat jejek pergerakan bakteri pada media, yang menendakan bahwa bakteri tersebut memiliki flagel sebagai alat geraknya.
Universitas Sumatera Utara Uji Katalase
Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan 1 lup ose isolat bakteri pada objek glass, kemudian ditetesi 2-3 tetes H 2 O 2 3% selama kurang lebih 5 menit. Hasil positif jika terbentuk gelembung udara sekitar koloni setelah penambahan reagen H 2 O 2 3%, yang menandakan bahwa bakteri mempunyai enzim katalase untuk menguraikan hidrogen peroksida.