Anda di halaman 1dari 4

Minyak Bumi dan Petrokimia

RANGKUMAN MATERI
A.Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi mengandung berbagai hidrokarbon yang alkana, baik rantai lurus
atau bercabang, senyawa aromatik benzena, dan turunannya. Komponen terbesar dalam
minyak bumi yaitu alkana dan sikloalkana. Asal minyak bumi dan gas alam diduga dari
sisa hewan dan tumbuhan laut yang tertimbun berjuta-juta tahun lamanya di dasar laut
pada batuan berpori-pori yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etena,propane,butane,dan
gas lain. Komponen utamanya adalah metana. Gas yang lain, misalnya CO
2
, H
2
S, dan
sebagainya. Minyak bumi adalah suatu campuran yang sebagian besar adalah
hidrokarbon.
Minyak bumi diperoleh dengan cara pengeboran di darat atau di lepas pantai.
Minyak bumi yang baru dibor belum dapat dipergunakan karena masih mengandung
berbagai zat.Untuk menghilangkan senyawa yang bukan hidrokarbon dilakukan distilasi.
Komposisi senyawa karbon pada minyak bumi tidak sama, tergantung pada sumber
penghasil minyak. Misalnya :
Minyak Amerika komponen utamanya hidrokarbon jenuh.
Minyak Rusia komponen utamanya hidrokarbon siklik.
Minyak Indonesia komponen utamanya hidrokarbon senyawa aromatic.
Minyak bumi disebut juga petroleum ( petrus=batu, oleum=minyak )
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
1. n parafin ( n alkana )
Merupakan bagian yang terbesar terdiri dari metana aspal, dengan jumlah atom
C lebih besar daripada 25.
2. Sikloalkana, komponen kedua terbanyak
Misalnya :
H
I
C
I
H2C H C CH1
I I I
H2C ---------------- CH1
Metal siklopentana
3. Hidrokarbon aromatic
H
I
H C H
C C
I II
C C
H C H
I
H
benzena
4. Senyawa selain hidrokarbon
Senyawa yang mengandung belerang 0,01 0,7%, misal : tioalkana (R-S-R),
alkanatiol ( R-S-H )
Senyawa yang mengandung nitrogen 0,01 0,9 %, misal : pirol ( C4 H5 N )
Senyawa yang mengandung oksigen 0,06 0,4 %, misal : asam karboksilat R
COOH.
B. penyulingan minyak bumi
Pemisahan komponen penyusun minyak bumi dapat dilakukan dengan proses
distilisasi bertingkat ( berfraksi ) berdasarkan titik didih antar fraksi pembentuk minyak
bumi. Semakin besar molekul, semakin tinggi titik didihnya. Hidrokarbon yang rantai
karbonya lebih pendek akan mendidih lebih dahulu. Penyulingan terhadap minyak bumi
akan memberikan hasil sebagai berikut .
Kesimpulan dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut .
Fraksi-Fraksi Dalam Minyak Bumi
Fraksi
Suhu
Hidrokarbon
Suhu
Penyulingan (
0
C)
Kegunaan
Gas Alam/Elpiji
Petroleum Eter
Nafta
Bensin/Gasoline
Minyak Tanah
Solar
Minyak Pelumas
Lilin
Aspal
C
1
- C
4
C
5
- C
6
C
6
- C
10
C
6
- C
12
C
12
- C
15
C
15
- C
18
C
18
- C
24
C
21
- C
40
> C
40
-164
o
- 30
o
30
o
- 90
o
85
o
- 200
o
175
o
- 300
o
300
o
- 400
o
> 400
o
residu
Bahan Bakar, Sumber Gas H
2
, LPG.
Pelarut, Behan Bakar Penerbangan,
Cairan Pembersih.
Pelarut, Bahan Baku Industri
Plastic, Srat Sintetik, Karet Sintetik,
Dan Lain-Lain.
Bahan Bakar Motor, Mobil.
Bahan Bakar Lampu, Kompor.
Bahan Bakar.
Pelumas
Alat Penerangan.
Pengeras Jalan.
Dalam minyak bumi juga terdapat senyawa belerang yang harus dihilangkan
karena :
1. belerng menyebabkan bau tidak enak pada minyak bumi.
2. minyak bumi yang mempunyai kadar belerang yang tinggi dapat
menghasilkan asam sulfat yang dapat menyebabkan perkaratan pada mesin.
C. Bensin/gasoline
Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana dan oktana. Fraksi bensin
sebetulnya relative kecil jumlahnya sehingga dalam pengolahan minyak bumi dilakukan
proses cracking yaitu pemutusan rantai hidrokarbon yang rantainya panjang.
Fraksi yang kurang komersial terutama fraksi yang lebih tinggi daripada minyak
tanah dipecah menjadi fraksi bensin. Minyak bumi dipanaskan pada suhu 800oC dengan
katalisator S1 atau Al, rantai karbon yang panjang akan pecah menjadi rantai pendek
sehingga fraksi bensin akan lebih banyak diperoleh.
Fraksi minyak bumi yang paling banyak kegunaannya adalah bensin, yang di
dalamnya terdapat berbagai campuran hidrokarbon baik rantai lurus maupun bercabang.
Bensin yang mengandung hidrokarbon rantai lurus sangat mudah terbakar, sehingga
menimbulkan ketukan atau knocking. Peristiwa ini menyebabkan kerasnya getaran mesin
dan sangat panasnya mesin, sehingga mudah merusak mesin.
Dewasa ini tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus.
Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda. Untuk menyatakan mutu bensin dipakai
istilah bilangan oktan sebagai parameter dalam menentukan nilai bahan bakar bensin
digunakan n hektana dan isooktana..
n hektana diberi nilai oktan = 0 karena zat ini menimbulak knocking yang sangat
hebat.
Isooktana (2, 2,4 trimetil pentane ) diberi nilai = 100, tidak menimbulkan knocking
Misalnya: pada mesin dipakai bensin dengan campuran 60 % isoktana dan 40 % n heptana,
maka bensin tersebut mempunyai bilangan oktan 60.
Bensin premium mempunyai angka oktan 80 88.
Bensin super mempunyai angka oktan 98 ( mengandung 98 % isooktana ).
Pertama mempunyai nilai oktan 92, berarti mutu bahan bakar sama dengan campuran 92 %
Isooktana dan 8 % n hepana.
Pertamax plus mempunyai nilai oktan 95.
Semakin tinggi angka oktan maka mutu bensin semakin baik dan semakin efisten
dalam menghasilkan energi. Knocking dapat dikurangi dengan menambahkan bahan
antiknocking yaitu tetra etil lead ( Pb (C
2
H
5
)
4
) disingkat TEL
Bensin yang telah diberi TEL bernilai oktan 80 disebut premium. Akan tetapi
penggunaan TEL disarankan agar ditiadakan sebab kendaraan akan banyak membuang
logam Pb ke udara. Logam Pb sangat beracun pada tubuh manusia. Bensin yang digunakan
berlebihan dalam mesin akan terbakar dengan jumlah oksigen sedikit sehingga berlangsung
pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan CO dan H2O. Gas CO dapat mencemari
udara karena dapat berikatan dengan hemoglobin sehingga mengganggu pernapasan.
Sebagai penggantinya sekarang digunakan metil tersier butil eter (MTBE).
Bensin yang diperoleh melalui cracking lebih baik daripada hasil penyulingan, produk
tersebut kemudian dicampur dengan bensin hasil penyulingan. Proses pencampuran ini
disebut blending.

Anda mungkin juga menyukai