Anda di halaman 1dari 5

ELVIRA MAURINA

135110112
TUGAS TPHP


PENGGUNAAN BTP PADA PEMBUATAN BOLU KUKUS

Kue Bolu merupakan makanan yang mudah di jumpai di Indonesia. Selain rasanya yang lezat
proses pembuatan kue ini juga tergolong mudah. Hal ini tentunya tak terlebas dari bahanya yang
mudah di dapat. Kue yang satu ini umumnya kita jumpai pada berbagai acara seperti pernikahan,
pesta, lebaran, dan acara-acara penting lainya. Kue Bolu sendiri ada yang dibuat menggunakan
oven ada juga yang dibuat dengan cara di kukus.


Sejatinya cara membuat bolu kukus tidak berbeda jauh dengan pembuatan kue bolu pada
umumnya. perbedaan yang paling mendasar terletak pada komposisi air untuk adonan. Pada bolu
kukus membutuhkan lebih banyak air dibandingkan bolu bisa agar bolu kukus bisa lebih
merekah. Berikut ini resep bolu kukus yang bisa anda coba di rumah.




Resep Bolu Kukus

Bahan:
200 gr gula pasir.
o 2 butir telur.
o 275 gr tepung terigu berkadar protein sedang.
o 225 ml minuman bersoda tawar seperti sprite atau f&n.
o 2 sdt emulsifier (sp/tbm).
o 1/2 sdt baking powder.
o 1/2 sdt esens vanili.
o 2 tetes pewarna makanan 1 (misal warna merah, pink, dll)
o 2 tetes pewarna makanan 2 (misal warna hijau, biru, dll)

Cara Membuat:
Campur bahan berikut; gula pasir, telur, dan emulsifier kemudian kocok hingga kaku selama
kurang lebih 10 menit.
1. Ayak/ saring tepung terigu dan baking powder secara bergantian dan campur dengan
minuman bersoda lalu kocok perlahan. Selanjutnya masukan esens vanili lalu aduk hingga
rata.
2. Agar kue bolu kukus lebih menarik maka ambil 50 gram adonan untuk diberi pewarna 1
kemudian aduk hingga rata. Kemudian ambil 50 gram adonan lagi dan beri pewarna 2 aduk
rata. Sisa adonan biarkan berwarna putih.
3. Masukan adonan putih pada cetakan bolu kukus yang telah dilapis kertas kue. Beri variasi
dengan menambah adonan warna 1 dan 2 pada bagian atas.
4. Selanjutnya kukus selama 10 menit dengan api besar.



Tips Agar Bolu Mekar Mengembang:
Setiap membuat adonan baiknya menggunakan air soda yang baru di beli. Hasil kurang
maksimal jika menggunakan air soda yang sudah pernah di buka karena soda telah menguap.
o Gunakan Mixer berkecepatan tinggi ketika mengocok adonan selama 15 menit. Pastikan
adonan benar-benar mengembang.
o Baiknya menggunakan cetakan berbahan alumunium yang berlubang. Karena berbahan
aluminium akan membuat panas secara merata ke dalam adonanhasilnya pun kue bolu
kukus mekar mengembang maksimal.
o Dalam mengisi adonan di cetakan pastikan anonan sejajar dengan tinggi cetakan. Jika tidak
sejajar akan berdampak pada hasil yang tidak mengembang.
o Sebelum memasukan kue bolu di pengukus sebaiknya panci pengukus dipanaskan hingga
air didalam panci mendidih.
o Lapisi penutup panci pengukus dengan kain lap yang bersih yang bertujuan menyerap uap
airsehingga tidak menetes di kue saat di kukus.
o Sebaiknya jangan sekali-kali membuka penutup panci kukusan sebelum kue benar-benar
masak. Biasanya waktu yang dibutuhkan agar kue bolu benar-benar masak sekitar 10 menit
baru boleh dibuka.
o Untuk mengecek kemataangan kue sebaiknya gunakan lidi untuk memastikan. Caranya
yaitu dengan menusuk adonan menggunakan lidi, jika tidak ada adonan yang menempel
pada lidi maka bisa dipastikan bahwa bolu benar-benar sudah masak.


HASIL ANALISI S PENGGUNAAN BTP PADA PEMBUATAN BOLU KUKUS:
Pada pembuatan bolu kukus di atas ditemukan beberapa jenis BTP yang digunakan, antara lain:
o Emulsifier
Emulsifier adalah zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi, yaitu campuran 2 zat yang tidak
mudah untuk saling bercampur seperti air dan minyak. Tanpa penambahan zat ini (emulsifier),
adonan/campuran menjadi kurang stabil dan mudah terpisah.
Cake emulsifier adalah zat pengemulsi yang khusus digunakan untuk adonan kue/cake dan
berfungsi untuk membuat tekstur kue/cake menjadi lembut dan empuk. Emulsifier dipergunakan
sebagai stabilisator adonan dengan menyatukan cairan dan lemak, sehingga dapat membantu
aerasi (proses pemasukan udara pada saaat pengocokan telur pada pembuatan cake), dan
meningkatkan stabilitas adonan.
Contoh : merk-merk seperti Ovalet, TBM, Sponge28, Quick, Starkies, Ryoto SP, Dyna 80 dll.
Biasanya digunakan 1 sendok teh Ovalet atau TBM setiap 5 butir telur.
Contoh-contoh merk diatas, selain sebagai emulsifier juga sebagai cake improver karena sifatnya
dapat menambah volume adonan, sehingga pemakaian telur dapat dikurangi.
o Baking Powder.
Baking Powder adalah bahan pengembang yang biasanya ditambahkan dalam pembuatan cake
maupun kue kering. Baking Powder dapat berfungsi sebagai perenyah dalam kue kering.
Adalah cake improver atau bahan pengembang dalam pembuatan cake, cookies atau roti. Berupa
bubuk berwarna putih. Baking Powder terbuat dari campuran soda kue dan cream of tartar. Bila
dicampur dengan cairan atau dipanaskan akan melepaskan CO2.
o Esens Vanili
Essence merupakan bahan tambahan pada pembuatan produk-produk cakes yang sangat penting.
Essence tidak hanya memberi rasa dan aroma pada cakes, tetapi juga membantu menghilangkan
bau amis dari adonan yang menggunakan telur dan teksture cakes menjadi lebih lembut.
Dari semua jenis essence yang ada, tidak semuanya dapat digunakan atau ditambahkan ke dalam
pembuatan cakes, oleh karena itu dalam pemakaian essence ini juga harus seimbang, karena jika
pemakaiannya lebih banyak, maka akan mengakibatkan : aroma yang ditimbulkan sangat tajam,
rasa dari cakes akan cenderung pahit, dan warna cakes kurang menarik dalam penampilan.
Sedangkan jika pemakaian essence kurang maka akan mengakibatkan : aroma menjadi kurang
sedap, rasa menjadi kurang mantap dan warna yang dihasilkan kurang menarik.
Ada beberapa jenis essence yang digunakan dalam pembuatan makanan. Penggolongan ini
didasarkan pada karakteristik bentuknya, yaitu : (1) Powder, jenis essence ini digunakan pada
saat pembuatan sponge cakes, (2) Pasta, jenis essence ini digunakan pada saat pembuatan butter
cream dan mousse cakes, dan (c) Liquid, jenis essence ini dapat digunakan pada saat pembuatan
butter cream, pastry cream, dan sponge cakes.
o Pewarna Makanan
Pewarna makanan dan minuman harus dibuat dari bahan yang memenuhi standar makanan (food
grade). Pewarna yang baik adalah pewarna yang mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi.
Zat aditif pewarna digunakan dalam makanan untuk tujuan :
Menambah daya tarik dan meningkatkan selera makan
Untuk memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna makanan dan membuat identitas produk pangan.
Untuk menstabilkan warna atau untuk memperbaiki variasi alami warna. Dalam hal ini
penambahan warna bertujuan untuk untuk menutupi kualitas yang rendah dari suatu
produk sebenarnya tidak dapat diterima apalagi bila menggunakan zat pewarna yang
berbahaya.
Untuk menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara atau temperatur yang
ekstrim akibat proses pengolahan dan selama penyimpanan.
Untuk menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar matahari selama
produk disimpan
Contoh merk pewarna makanan :
Kupu2, Trans, McCormick, Diva, Wilton, Chef Master, Cross, Vinsa, Azeta, HK Ayam, etc.

DAFTAR PUSTAKA
http://mocalover.blogspot.com/2014/01/resep-bolu-kukus.html Diakses tanggal 5 Juni 2014 Pukul 14.30
http://kamusdapurku.blogspot.com/2007/12/bahan2-kue-tambahan.html Diakses tanggal 5 Juni 2014
Pukul 14.26
http://dapuryelia.wordpress.com/kamus-bahan-kue/ Diakses tanggal 5 Juni 2014 Pukul 14.31

Anda mungkin juga menyukai