Anda di halaman 1dari 13

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan darah
yang diturunkan (herediter) secara sex-linked recessive pada kromosom X (X
h
).
Gen F VIII dan F IX terletak pada kromosom X dan bersifat resesif. Maka
penyakit ini dibaa oleh perempuan (karier! XX
h
) dan bermanifestasi klinis pada laki"laki
(X
h
#) dan perempuan $ika kedua kromosomnya mendapat kelainan (X
h
X
h
).
1.2 Klasifikasi Hemofilia
%erdapat dua macam hemofilia yang diturunkan secara sex-linked recessive yaitu&
'. Hemofilia ( (hemofilia klasik) yang ter$adi akibat defisiensi atau disfungsi faktor
pembekuan VIII (F VIIIc).
). Hemofilia * (Christmas disease) yang ter$adi akibat defisiensi atau disfungsi F IX
(faktor Christmas).
Hemofilia yang diturunkan secara autosomal recessive yaitu hemofilia + akibat
kekurangan faktor XI pada kromosom ,-.)-./.
1.3 Epidemiologi Hemofilia
(ngka ke$adian hemofilia ( sekitar ' & '0.000 orang dan hemofilia * sekitar ' &
)/.000".0.000 orang. *elum ada data mengenai angka ke$adian hemofilia di Indonesia!
tetapi diperkirakan terdapat sekitar )0.000 kasus dari )00 $uta penduduk Indonesia saat
ini. 1asus hemofilia ( lebih sering di$umpai (20"2/3) dibandingkan hemofilia * ('/"
)03). %erdapat sekitar )0".03 pasien tidak memiliki riayat keluarga dengan gangguan
pembekuan darah! sehingga diduga ter$adi mutasi spontan akibat lingkungan endogen
ataupun eksogen.
1. Pa!ofisiologi Hemofilia
4roses hemostasis tergantung pada faktor koagulasi! trombosit dan pembuluh
darah. Mekanisme hemostasis terdiri dari respons pembuluh darah! adesi trombosit!
agregasi trombosit! pembentukan bekuan darah! stabilisasi bekuan darah! pembatasan
bekuan darah pada tempat cedera oleh regulasi antikoagulan! dan pemulihan aliran darah
melalui proses fibrinolisis dan penyembuhan pembuluh darah.
1
+edera pada pembuluh darah akan menyebabkan 5asokonstriksi pembuluh darah
dan terpaparnya darah terhadap matriks subendotelial. Faktor 5on 6illebrand (56F)
akan teraktifasi dan diikuti adesi trombosit. 7etelah proses ini! adenosine diphosphatase!
trombo8ane () dan protein lain trombosit dilepaskan granul yang berada di dalam
trombosit dan menyebabkan agregasi trombosit dan perekrutan trombosit lebih lan$ut.
+edera pada pembuluh darah $uga melepaskan tissue factor dan mengubah permukaan
pembuluh darah! sehingga memulai kaskade pembekuan darah dan menghasilkan fibrin.
7elan$utnya bekuan fibrin dan trombosit ini akan distabilkan oleh faktor XIII.
1askade pembekuan darah klasik dia$ukan oleh 9a5ie dan :atnoff pada tahun
';/0an dapat dilihat pada Gambar '. 1askade ini menggambarkan $alur intrinsik dan
ekstrinsik pembentukan thrombin. Meskipun memiliki beberapa kelemahan! kaskade ini
masih dipakai untuk menerangkan u$i koagulasi yang la<im dipakai dalam praktek
sehari"hari.
4ada penderita hemofilia dimana ter$adi defisit F VIII atau F IX maka
pembentukan bekuan darah terlambat dan tidak stabil. =leh karena itu penderita
hemofilia tidak berdarah lebih cepat! hanya perdarahan sulit berhenti. 4ada perdarahan
dalam ruang tertutup seperti dalam sendi! proses perdarahan terhenti akibat efek
tamponade. >amun pada luka yang terbuka dimana efek tamponade tidak ada!
perdarahan masif dapat ter$adi. *ekuan darah yang terbentuk tidak kuat dan perdarahan
ulang dapat ter$adi akibat proses fibrinolisis alami atau trauma ringan.
Gambar '. 1askade pembekuan darah
2
1et & 41& 4rekallikrein! H1& High molecular eight kininogen! %F& %issue factor! 4%%&
4artial 4rothrombin time! 4%& 4rothrombin time
9efisit F VIII dan F IX ini disebabkan oleh mutasi pada gen F2 dan F;. Gen F2
terletak di bagian lengan pan$ang kromosom X di regio X-)2! sedangkan gen F; terletak
di regio X-)?.

%erdapat lebih dari )/00 $enis mutasi yang dapat ter$adi! namun in5ersi ))
dari gen F2 merupakan mutasi yang paling banyak ditemukan yaitu sekitar /03
penderita hemofilia ( yang berat. Mutasi gen FVIII dan FIX ini diturunkan secara x-
linked resesif sehingga anak laki"laki atau kaum pria dari pihak ibu yang menderita
kelainan ini. 4ada sepertiga kasus mutasi spontan dapat ter$adi sehingga tidak di$umpai
adanya riayat keluarga penderita hemofilia pada kasus demikian.
6anita pembaa sifat hemofilia dapat $uga menderita ge$ala perdarahan
alaupun biasanya ringan. 7ebuah studi di (merika 7erikat menemukan baha / di
antara // orang penderita hemofilia ringan adalah anita.
1." #anifes!asi Klinis Hemofilia
Ge$ala dan tanda klinis khas yang sering di$umpai pada pasien hemofilia adalah
perdarahan. 4erdarahan dapat timbul secara spontan atau akibat trauma ringan sampai
sedang. Manifestasi klinis yang ditemukan tergantung pada beratnya hemofilia (akti5itas
faktor pembekuan). %anda perdarahan yang sering di$umpai yaitu&
'. Hemartrosis
Hemartrosis paling sering ditemukan (2/3) dengan lokasi tersering yaitu sendi lutut!
siku! pergelangan kaki! bahu! pergelangan tangan! dan lainnya. 7endi engsel lebih
sering mengalami hemartrosis dibandingkan dengan sendi peluru karena
ketidakmampuannya menahan gerakan berputar dan menyudut pada saat gerakan
5oluter maupun in5olunter! sedangkan sendi peluru mampu menahan beban tersebut
karena fungsinya.
). Hematoma intramuskular
Hematoma intramuskular ter$adi pada otot"otot fleksor besar seperti otot betis! otot
regio iliopsoas (sering pada panggul)! dan lengan baah. Hematoma ini sering
menyebabkan kehilangan darah yang nyata! sindrom kompartemen! kompresi saraf!
dan kontraktur otot.
.. 4erdarahan intrakranial
4erdarahan ini merupakan penyebab utama kematian yang dapat ter$adi spontan
maupun akibat trauma.
3
,. 4erdarahan retroperitoneal dan retrofaringeal
4erdarahan ini dapat membahayakan $alan nafas.
/. Hematuria masif
1eadaan ini sering ditemukan dan dapat menyebabkan kolik gin$al tetapi tidak sampai
mengancam kehidupan.
@. 4erdarahan pascaoperasi yang berlan$ut dari beberapa $am sampai beberapa hari dan
menyebabkan penyembuhan luka operasi yang buruk
1.$ Diagnosis Hemofilia
a. (namnesis! didapatkan riayat keluarga dengan penyakit hemofilia atau gangguan
pembekuan darah. 7eorang anak laki"laki diduga menderita hemofilia $ika terdapat
riayat perdarahan berulang (hemartrosis! hematom) atau riayat perdarahan
meman$ang setelah trauma atau tindakan tertentu dengan atau tanpa riayat keluarga.
b. 4emeriksaan laboratorium! ditemukan gangguan pada u$i hemostasis seperti
peman$angan masa pembekuan (+%) dan masa tromboplastin partial terakti5asi
(a4%%)! abnormalitas u$i thromboplastin generation! dengan masa perdarahan dan
masa protrombin (4%) dalam batas normal.
c. 4emeriksaan penun$ang untuk diagnosis definitif yaitu dengan berkurangnya aktifitas F
VIII atau F IX&
4emeriksaan sitogenetik untuk memeriksa petanda gen F VIII atau F IX. >ilai
normal akti5itas F VIIIAF IX adalah 0!/"'!/ BAml atau /0"'/03.
9iagnosis antenatal pada ibu hamil dengan risiko melalui pemeriksaan akti5itas F
VIII dan kadar antigen F VIII dalam darah $anin pada trimester kedua dapat
membantu menentukan status $anin terhadap kerentanan hemofilia (.
1.% Diagnosis Banding Hemofilia
a. Hemofilia ( dan * dengan defisiensi faktor XI dan XII
b. Hemofilia ( dengan penyakit 5on 6illebrand (khususnya 5arian >ormandy)! inhibitor
F VIII yang didapat dan kombinasi defisiensi F VIII dan V kongenital
c. Hemofilia * dengan penyakit hati! pemakaian arfarin! defisiensi 5itamin 1! sangat
$arang inhibitor F IX yang didapat.
4
1.& Pena!alaksanaan Hemofilia
a. Te'api S(po'!if
Menghindari lukaAbenturan.
Merencanakan suatu tindakan operasi serta mempertahankan kadar akti5itas faktor
pembekuan sekitar .0"/03.
Bntuk mengatasi perdarahan akut yang ter$adi dilakukan tindakan pertama seperti
rest, ice, compression, elecation (:I+C) pada lokasi perdarahan.
4emberian kortikosteroid sangat membantu untuk menghilangkan proses inflamasi
pada sino5itis akut yang ter$adi setelah serangan akut hemartrosis. 4emberian
prednison 0!/"' mgAkgAhari selama /"? hari dapat mencegah ter$adinya ge$ala sisa
berupa kaku sendi (artrosis) yang mengganggu akti5itas.
4emberian analgetika pada pasien hemartrosis dengan nyeri hebat dan dipilih
analgetika yang tidak mengganggu agregasi trombosit (hindari pemakaian aspirin
dan antikoagulan).
:ehabilitasi medik artritis hemofilia melalui latihan pasifAaktif! terapi dingin dan
panas! penggunaan ortosis! terapi psikososial! dan terapi rekreasi serta edukasi.
). Te'api Penggan!i *ak!o' Pem)ek(an
4emberian faktor pembekuan . kali seminggu untuk menghindari kecacatan
fisik (terutama sendi). %erapi pengganti faktor pembekuan dilakukan dengan
memberikan F VIII atau F IX! baik rekombinan! konsentrat! maupun komponen darah
yang mengandung cukup banyak faktor"faktor pembekuan tersebut. 4emberian
biasanya dilakukan dalam beberapa hari sampai luka atau pembengkakan membaik
khususnya selama fisioterapi.
1riopresipitat (HF! merupakan suatu komponen darah non selular yang merupakan
konsentrat plasma tertentu yang mengandung F VIII! fibrinogen! dan faktor 5on
6illebrand. 7atu kantong kripresipitat yang mengandung '00 B F VIII dapat
meningkatkan F VIII ./3. Cfek samping yang ter$adi yaitu reaksi alergi dan
demam.
9esmopresin! merupakan hormon sintetik anti diuretik yang merangsang
peningkatan kadar akti5itas F VIII di dalam plasma sampai ,8! tapi bersifta
sementara. 4emberian terapi ini untuk pencegahan perdarahan sebaiknya dilakukan
5
setiap ')"), $am. Cfek samping yang ditemukan yaitu takikardia! flushing!
trombosis! dan hiponatremia.
(ntifibrinolitik! merupakan suatu preparat untuk menstabilisasikan bekuanAfibrin
dengan cara menghambat proses fibrinolisis. Cpsilon aminocaproic acid (C(+()
diberikan secara oral maupun intra5ena dengan dosis aal )00 mgAkg**! diikuti
'00 mgAkg** setiap @ $am (maksimum / gram setiap pemberian). (sam
traneksamat diberikan dengan dosis )/ mgAkg** (maksimum '!/ gram) secara oral!
atau '0 mgAkg** (maksumum ' gram) secara intra5ena tiap 2 $am.
1.+ Komplikasi Hemofilia
(rtropati hemofilia yaitu penimbunan darah intra artikular yang menetap dengan
akibat degenerasi kartilago dan tulang sendi secara progresif yang menyebabkan
penurunan sampai rusaknya fungsi sendi.
Hemartrosis yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan sino5itis kronik
akibat proses peradangan $aringan sino5ial yang tidak berhenti.
4erdarahan yang berkepan$angan akibat tindakan medis $ika tidak dilakukan terapi
pencegahan dengan memberikan faktor pembekuan darah bagi penderita hemofilia.
6
BAB II
I,UST-ASI KASUS
%elah diraat seorang pasien laki"laki dengan umur ', tahun di bangsal penyakit dalam
:7B4 9r. M 9$amil 4adang se$ak tanggal ). Februari )0', dengan &
Kel(.an U!ama/
4unggung tangan kanan membengkak se$ak ' hari yang lalu.
-i0a1a! Pen1aki! Seka'ang/
4unggung tangan kanan membengkak se$ak ' hari yang lalu. >yeri (D)! kemerahan
(")! terasa panas (").
7ebelumnya punggung tangan terbentur me$a.
4asien sudah dikenal menderita Hemofilia ( se$ak bulan Eanuari )0') dengan hasil
laboratorium dari 4rodia 1ramat :7 +ipto Mangunkusumo & Faktor VIII .3! faktor
IX ?? 3! (4%% '0@ detik! Faktor Von"6illebrand ')/3.
4asien pernah diraat di bangsal anak :7B4 9:. M. 9$amil se$ak . =ktober )0'. " ;
=ktober )0'. dengan keluhan utama bengkak pada kaki kanan! diagnosis Hemofilia
( dengan pendarahan gusi D hematom et regio pedis (d)! terapi hemoctin loading dose
/00 IB IV selan$utnya )X)/0 IB (i.5)
7e$ak Eanuari )0')! pasien mendapat terapi 1oate )X)@0 IB (i5) hingga =ktober
)0'.! kemudian se$ak =ktober )0'. hingga saat ini! mendapat terapi hemoctin )X)/0
IB (i5).
:iayat luka dengan pendarahan lama ada se$ak kecil.
:iayat gusi berdarah saat menyikat gigi ada.
:iayat sirkumsisi dengan pendarahan lama ada! , tahun yang lalu. 7irkumsisi
dilakukan oleh dr. 7p * di :7B9 4asaman! saat itu belum diketahui pasien menderita
Hemofilia (! diraat karena pendarahan lama dan mendapat transfusi ) kantong
darah.
>afsu makan baik! frekuensi .8 per hari! 5olume ' piring.
Mual (")! muntah (")
:iayat penurunan berat badan disangkal.
*uang air kecil dalam batas normal! kemerahan (")
7
*uang air besar dalam batas normal! kehitaman (")
-i0a1a! Pen1aki! Da.(l(/
4asien sudah dikenal menderita Hemofilia se$ak ) tahun yang lalu.
-i0a1a! Pen1aki! Kel(a'ga/
4asien adalah anak ketiga dari . orang bersaudara! kedua kakak pasien adalah
perempuan.
:iayat penyakit darah dalam keluarga disangkal
-i0a1a! Peke'2aan3 Sosial Ekonomi3 Ke2i0aan dan Ke)iasaan/
4asien adalah seorang pela$ar 7M4 di 4asaman.
Peme'iksaan Um(m
1eadaan Bmum& 7edang
1esadaran& +M+
%ekanan darah& ''0A?0 mm Hg
>adi& 2.8Amenit
7uhu& .@!) F+
4ernafasan& ';8Amenit
1eadaan gi<i& 1urang
%inggi badan& '@0 cm
*erat badan& .@ kg
*MI& ', (1esan& Bndereight)
Peme'iksaan *isik
1ulit & %urgor baik! petechiae (")! purpura (")! hematoma (D) et regio dorsum manus (d)
1G* & %idak teraba pembesaran
1elapa & >ormocefal
:ambut & Hitam! tidak mudah dicabut
Mata & 1on$ungti5a anemis "A"! sklera ikterik "A"
%H% & %idak ditemukan kelainan
Gigi dan Mulut& +aries (")! laserasi gingi5a (")
Geher & EV4 /") cm H
)
=! 1G* leher tidak teraba membesar
9ada& 4aru&
Inspeksi & 7imetris statis dan dinamis
8
4alpasi & Fremitus kiri H kanan
4erkusi & 7onor
(uskultasi & 7uara nafas 5esikuler! :onchi "A"! 6hee<ing "A"
Eantung&
Inspeksi & Ictus cordis tidak terlihat
4alpasi & Ictus cordis teraba ' $ari medial GM+7 :I+ V
4erkusi & *atas $antung kanan& G79!
atas& :I+ II! 1iri & ' $ari medial GM+7 :I+ V
(uskultasi & *unyi $antung murni! bising (")
4erut& Inspeksi &%idak tampak membuncit
4alpasi & 7upel! >% epigastrium (")! heparAlien tidak teraba membesar
4erkusi & %impani
(uskultasi & *ising usus (D) normal
4unggung& +V( & >yeri 1etok (")
>yeri %ekan (")
(lat kelamin & %idak ada kelainan
(nus & %dak ditemukan kelainan
(nggota gerak & :eflek fisiologis DAD
:eflek patologis "A"
Cdem "A"
Hematoma (D) et regio dorsum manus (d) ukuran @ X @ X , cm! konsistensi
kenyal! hiperemis (")! >% (D)
,a)o'a!o'i(m/
Hemoglobin & '' grAdl 7G=% & '? mgAdl
Geukosit & @.00 7G4% & )/ mgAdl
Hematokrit & ., 3 Breum & ', mg3
%rombosit & ).@ 000 kreatinin & 0.? mg3
4%A(4%% & ',!?A'/; detik
Diagnosa / Hema'!.'osis e.4 Hemofili A
Pena!alaksanaan/
" IstirahatA M*
" In$eksi +oate 2/0 IB
9
" %ramadol tablet .8'
Peme'iksaan an2('an /
" +ek 4% dan (4%% rutin
*5,,56 UP /
Tanggal 2 72 7281
7 & bengkak di punggung tangan kanan! nyeri (D)! perdarahan (")
= & 1eadaan umum & sedang
1esadaran & +M+
%9 & ''0A?0 mmHg
>adi & 2)8Amenit
>afas & '28Amenit
% & .@.2
o
+
Mata & 1on$ungti5a anemis "A" sclera ikterik "A"
%orak & kardiomegali (")! 5esikuler! ronkhi "A"! h "A"
(bdomen & hepar dan lien tidak teraba! *B (D) normal
Ckstremitas & akral hangat! perfusi baik! :f DAD! :p "A"
Gabor & Hb ''., gAdl
Ht .?3
Geukosit @.,00
%rombosit ),2.000
BreumAcreatinin )0A0!?
9iff +ount & Cosinofil & '2
>eutrofil *atang & )
>eutrofil 7egmen & .@
Gimfosit & ,,
Monosit & 0
( & Hemarthrosis e.c. Hemofili (
4 & Gan$utkan terapi
Tanggal 2" 73 7281
7 & bengkak dan merah di punggung tangan kanan (D)! nyeri (D) I! perdarahan (")
= & 1eadaan umum & sedang
1esadaran & +M+
10
%9 & ')0A20 mmHg
>adi & 2)8Amenit
>afas & )08Amenit
% & .?
o
+
Mata & 1on$ungti5a anemis "A" sclera ikterik "A"
%orak & kardiomegali (")! 5esikuler! ronkhi "A"! h "A"
(bdomen & hepar dan lien tidak teraba! *B (D) normal
Ckstremitas & akral hangat! perfusi baik!:f DAD! :p "A"
4em. Gabor &
(4%% & 20!,
4%% & ')!/
I>: & '!'
( & Hemarthrosis e.c. Hemofili (
4 & Gan$utkan terapi
Tanggal 2$ 73 7281
7 & bengkak dan merah di punggung tangan kanan (D) I! nyeri (")! perdarahan (")
= & 1eadaan umum & sedang
1esadaran & +M+
%9 & ')0A20 mmHg
>adi & 2,8Amenit
>afas & '28Amenit
% & .?
o
+
Mata & 1on$ungti5a anemis "A" sclera ikterik "A"
%orak & kardiomegali (")! 5esikuler! ronkhi "A"! h "A"
(bdomen & hepar dan lien tidak teraba! *B (D) normal
Ckstremitas & akral hangat! perfusi baik! :f DAD! :p "A"
4em. Gabor & (4%% & ?2!.
4%% & ')!2
I>: & '!'
( & Hemarthrosis e.c. Hemofili (
4 & Gan$utkan terapi
11
BAB III
DISKUSI
%elah diraat seorang pasien laki"laki! umur ', tahun di bangsal penyakit dalam
:7B4 dr. M. 9$amil 4adang se$ak tanggal ). Februari )0', dengan hemarthrosis e.c.
hemofili (. 9iagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis! pemeriksaan fisik! dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
9ari anamnesis didapatkan keluhan utama bengkak dan nyeri di punggung tangan
kanan se$ak satu hari sebelum masuk rumah sakit. 4erdarahan tidak ada. :iayat luka
dengan pendarahan lama ada se$ak kecil. :iayat gusi berdarah saat menyikat gigi ada.
:iayat sirkumsisi dengan pendarahan lama ada. 4asien sudah dikenal menderita Hemofili (
semen$ak Eanuari )0')! pada pasien sudah pernah dilakukan pemeriksaan faktor VII .3!
faktor IX ?? 3! (4%% '0@ detik! Faktor Von"6illebrand ')/3! dan pasien telah mendapat
+oate )8)/0 IB.
9ari hasil pemeriksaan fisik ditemukan Hematoma (D) et regio dorsum manus (d)
ukuran @ X @ X , cm! konsistensi kenyal! hiperemis (")! >% (D). 9ari hasil pemeriksaan
laboraorium didapatkan & Hb '' grAdl! Geukosit @.00Amm.! Hematokrit ., 3! %rombosit& ).@
000Amm. ! 4%A(4%%& ',!?A'/; detik.
7esuai dengan literatur Hemofilia ( (hemofilia klasik) adalah ter$adi akibat defisiensi
atau disfungsi faktor pembekuan VIII (F VIIIc). 4ada pasien ini didapatkan kadar faktor VII
.3 (rendah). 7eorang anak laki"laki diduga menderita hemofilia $ika terdapat riayat
perdarahan berulang (hemartrosis! hematom) atau riayat perdarahan meman$ang setelah
trauma atau tindakan tertentu dengan atau tanpa riayat keluarga. 4ada pasien ini ditemukan
adanya riayat perdarahan lama ada yakni saat luka! setelah sirkumsisi dan selesai menyikat
gigi.
4emeriksaan laboratorium! ditemukan gangguan pada u$i hemostasis seperti
peman$angan masa pembekuan (+%) dan masa tromboplastin partial terakti5asi (a4%%)!
abnormalitas u$i thromboplastin generation! dengan masa perdarahan dan masa protrombin
(4%) dalam batas normal. 4ada pasien ini didapatkan 4%A(4%%& ',!?A'/; detik.
4rinsip terapi pada pasien ini adalah :I+C (rest, ice, compression, elecation) untuk
mengatasi perdarahan akut. %erapi pengganti faktor pembekuan dilakukan dengan
memberikan F VIII atau F IX! baik rekombinan! konsentrat! maupun komponen darah yang
12
mengandung cukup banyak faktor"faktor pembekuan tersebut. 4ada pasien ini diberikan
In$eksi +oate 2/0 IB dan %ramadol tablet .8' sebagai analgetika untuk penghilang nyeri.
7etelah diraat selama , hari keluhan bengkak dan nyeri berkurang pada pasien.
9idukung oleh hasil pemeriksaan laboratorium dimana nilai (4%% yang aalnya '/; detik
turun men$adi ?2!. detik. Hal ini menandakan baha adanya respon positif dari pengobatan
terhadap kondisi pasien (adanya perbaikan). 4asien $uga diedukasi untuk selalu berhati J
hati A menhindari luka dan benturan agar tidak ter$adi perdarahan berulang. >amun! $ika hal
yang sama ter$adi disarankan untuk segera control ke :7.
13

Anda mungkin juga menyukai