Anda di halaman 1dari 20

LUKA BAKAR

PEMBIMBING
dr. Djoned Sananto, SpBP.
Oleh
Aditya Anggi Wijaya NIM : 2011.1040.1011.020
PENDAHULUAN
Luka bakar bukan luka biasa

kematian
kecacatan
penyakit yang kronis
- perawatan yang bertahun-tahun
- pembedahan rekonstruksi
- dukungan psikososial

DEFINISI
Luka bakar merupakan suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia yang
bersifat asam atau basa kuat, listrik,
petir, radiasi dan akibatsuhu yang sangat
rendah (frost bite).



Anatomi dan Fisiologi
Kulit memiliki 3 Lapisan utama:
Lapisan Epidermis
Stratum Korneum ( Lapisan Tanduk )
Stratum Lucidum
Stratum Granulosum
Stratum Spinosum
Stratum Basale sel2 kolumnar
sel melanosit
Lapisan Dermis
Mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar karingat, dan kelenjar lemak.
Lapisan Subkutis ( Hypodermis ).
terdiri atas jaringan ikat longgar,berisi sel-sel lemak di
dalamnya.

Patofisiologi
Fenomena pemindahan panas
Termal
Kimia
Elektrik
Radiasi

Kerusakan jaringan
- Kulit
- Organ lain
Pada luka bakar dapat terjadi beberapa perubahan pada
tubuh:
Cairan tubuh :
panas kapiler-kapiler darah lebih permiable air,
elektrolit, dan protein keluar ke jaringan interstitial
syok hipovolumik gagal ginjal akut

1% luka bakar Tubuh akan kehilangan cairan antara
- 1% volume darah

Eritrosit fragil dan mudah pecah
Jantung MDF
Ginjal GGA
Saluran Pencernaan :
- peristaltik usus menurun
- Curling ulcer
Gld. Thyroid lebih aktif
Respon imun

Fase Luka Bakar
Fase akut / fase syok / fase awal
Gangguan airway,breathing,circulation
Fase Subakut
Fase Lanjut : px sembuh & rawat jalan

Klasifikasi lukabakar
A. Menurut dalamnya luka bakar :
Derajat I (luka bakar superfisial)
terbatas lapisan epidermis
kemerahan
sembuh tanpa jaringan parut (5-7 hari)
Derajat II (luka bakar dermis)
Dibagi menjadi 2 yaitu :
Derajat II dangkal (IIa)
- kerusakan mengenai bagian superfisial dari
dermis
- lemen-elemen epitelial msh banyak.
- sembuh dalam 1-2, minggu tanpa
terbentuk cicatrix.





Derajat II dalam (IIb)
- mengenai hampir seluruh bagian dermis.
- sisa-sisa jaringan epitelial tinggal sedikit
-penyembuhan lebih lama 3-4 minggu
- pembentukan parut hipertropi.

Derajat III
- Mengenai seluruh tebal kulit
- tidak ada lagi sisa elemen epitelial
- Luka bakar yang lebih dalam dari kulit seperti sub
kutan dan tulang dikelompokan juga pada tingkat III.

Luas Luka Bakar
RULE OF NINE
Rumus 10 untuk bayi dan 10-15-20 untuk anak
anak.


Berat Ringan Luka Bakar
(American College of Surgeon)

1. Luka bakar berat bila :
- Derajat II dengan luas 30 % atau lebih
- Derajat III dengan luas 10%
- Luka bakar pada muka, kaki dan tangan
- Luka bakar dengan trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas atau fraktur

2. Sedang bila :
- Derajat II denganluas 15-30 %
- Derajat III dengan luas 5%-10 % kecuali muka, kaki, dan tangan.

3. Ringan bila :
- Derajat II dengan luas kurang dari 15%
- Derajat III kurang dari 5%


Pemeriksaan Penunjang
- Hitung DL (kehilangan cairan hct shock)
- Elektrolit serum
- Urine (albumin, Hb, dan mioglobulin kerusakan
dalam)
- EKG ( luka bakar listrik aritmia)
- BUN dan kreatinin
- Kadar karbon monoksida serum
- Albumin serum (edema loss protein)
PENATALAKSANAAN
1. Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab lukabakar.
Siram kulit yang panas dgn air mengalir
2. Nilai KU dan kesadaran penderita evaluasi ABC
- Airway Bebaskan airway,Endotracheal tube
- Breathing escharotomi
- Circulation :
Shock segera infus (grojog), tanpa
Memperhitungkan luas luka bakar dan kebutuhan
Cairan (RL)
Tidak shock segera infus sesuai perhitungan
kebutuhan cairan


Formula Baxter ( Parkland )

Dalam 24 jam I, diberikan
Dewasa : RL = 4 cc x BB x % luas luka bakar / 24 jam
Anak : RL : Dextran = 17 : 3 ( Moncrief )
2 cc x BB x % luas luka bakar + kebutuhan faal

Kebutuhan faal :
< 1 tahun = BB x 100 cc
1-3 tahun = BB x 75 cc
3-5 tahun = BB x 50 cc
Dalam 8 jam pertama, jumlah cairan diberikan separuh.
Dalam 16 jam kedua, diberikan separuhnya.

Monitoring Resusitasi Cairan :
- Produksi urine per jam
Dewasa : 0,5 cc/kgBB/jam
Anak : 1 cc/kgBB/jam
- Frekuensi pernafasan
- Kadar haemoglobin dan hematokrit
- Central Venous Pressure


3. Perawatan luka :
Dimandikan / cuci : air steril + antiseptika
Aspirasi cairan bulla bila terdapat bulla.
Sofratulle
Obat-obat lokal (topikal) untuk luka :Silver Sulfadiazine
(SSD)
contoh : Silvaden, Burnazine, Dermazinedll
Dibalut dengan kasa steril



Medikamentosa
- Pemberian antibiotika bersifat profilaktis
Spektrum luas
- Berikan analgetik
Analgetik yang efektif adalah morfin atau
petidin, diberikan secara intravena
- Antasida
- ATS
Makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Skin graft dilakukan bila luka tersebut tidak
sembuh sembuh dalam waktu 2 minggu
dengan diameter > 3 cm.
Rehabilitasi

INDIKASI RAWAT INAP
Penderita syok atau terancam syok
Anak : luasnya luka > 10 %
Dewasa: luasnya luka > 15 %
Letak luka memungkinkan penderita terancam cacat
berat
Wajah, mata
Tangan dan kaki
Perineum
Terancam oedema laring
Komplikasi
Fase akut dapat terjadi :
Syok hipovolumik
Gagal ginjal akut

Fase Subakut
Kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber
panas menyebabkan :
Proses inflamasi dan infeksi
Problem penutupan luka
Keadaan hipermetabolisme

Fase Lanjut
Problem yang muncul pada fase ini adalah
Parut hipertrofik
Keloid
Gangguan pigmentasi
Deformitas
Kontraktur
prognosis
Usia
Penyakit yang menyertai
Luka sampingan
Lokasi luka bakar
Luas luka bakar

Anda mungkin juga menyukai