SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI KELURAHAN PASAR BELAKANG SIBOLGA TAHUN 2012 Vivi Rosari Magdalena Sibarani 09000010 BAB 1 PENDAHULUAN KANKER SERVIKS KEGANASAN NOMOR 3 DI DUNIA KEGANASAN GINEKOLOGIK NOMOR 2 TERBANYAK DI INDONESIA LATAR BELAKANG Globocan Kasus Baru : 530.000 Kematian : 275.000 Alliance for Cervical Prevention Kematian : 288.000 WHO/ICO Kasus Baru : 493.243 Kematian : 273.505 88% KEMATIAN DI NEGARA BERKEMBANG ! 80% KEMATIAN DI NEGARA BERKEMBANG ! WHO/ICO 2010 Kasus Baru : 13.762 Kematian : 7.493 WHO/ICO 2007 Kasus Baru : 15.050 Kematian : 7.566 KANKER SERVIKS DAPAT DICEGAH ! SKRINING PAP SMEAR Pap Smear diperkenalkan pertama kali oleh George.N.Papanilocau pada tahun 1950 Menurunkan insidensi 70-80% dan mortalitas sebesar 90% di negara berkembang Dengan diperkenalkannya pap smear seharusnya insidensi serta mortalitas dari kanker serviks dapat diturunkan, akan tetapi kenyataannya sampai saat ini kanker serviks masih merupakan masalah utama terutama di negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. 70% memeriksakan diri pada saat sudah memasuki stadium lanjut(>IIB) dan sudah sulit untuk disembuhkan Hanya 5% yang melakukann pap smear Tingkat Pengetahuan yang Rendah Tidak tahu Rasa Malu Rasa Takut Faktor Biaya Penyebab Tingginya Insidensi Kanker Serviks Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear sebagai deteksi dini di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga. Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear sebagai deteksi dini di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga ? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear sebagai deteksi dini di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga
Tujuan Khusus Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan dini kanker serviks dengan pap smear berdasarkan usia, tingkat pendidikan, penghasilan dan pengalaman melakukan pap smear Manfaat Penelitian Masyarakat Masyarakat terutama wanita yang telah menikah dapat mengetahui pentingnya pemeriksaan dini kanker serviks dengan pap smear sehingga angka morbiditas dan mortalitas kanker serviks dapat diturunkan. Petugas Kesehatan Petugas kesehatan dapat mengetahui tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga sehingga dinas terkait dapat merencanakan strategi pelayanan kesehatan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini , baik berupa advokasi, sosialisasi , maupun edukasi.
Mahasiswa Fakultas kedokteran Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan rujukan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen jika ingin melakukan panelitian yang sama di semester 6
Peneliti Peneliti dapat mengembangkan kemampuan di bidang penelitian , menambah pengetahuan mengenai kanker serviks dan pencegahannya serta melatih kemampuan analisis peneliti.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PENGETAHUAN hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Pengalaman, Tingkat Pendidikan, Keyakinan, Fasilitas, Penghasilan, Sosial Budaya Baik : Hasil presentase >75 % Cukup : Hasil presentase 56%-75% Kurang : Hasil presentase <56 % Dipengaruhi oleh : KANKER SERVIKS Kanker adalah suatu penyakit dimana sel-sel di tubuh berkembang secara tidak terkontrol. Ketika kanker berada di serviks maka disebut dengan kanker serviks Virus HPV, tipe terbanyak adalah HPV 16 dan 18 -Perilaku Seksual -Kontrasepsi -Merokok -Nutrisi -Jumlah paritas dan usia partus Tanda dan Gejala Perdarahan Pascakoitus Bercak antara periode menstruasi Sekret vagina Nyeri punggung bagian bawah Definisi Pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker Manfaat - evaluasi hormonal - Mendiagnosis peradangan -Identifikasi organisme penyebab peradangan -Mendiagnosis kelainan prakanker serviks dan kanker serviks dini atau lanjut -Memantau hasil terapi PAP SMEAR Petunjuk Pemeriksaan : Dilakukan 3 tahun setelah pertama kali wanita berhubungan seksual Pemeriksaan dilakukan setiap tahun Pap smear tidak dilakukan pada saat menstruasi. Dua hari sebelum dilakukan tes, pasien dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan melalui vagina. Wanita tersebut juga dilarang berhubungan seksual selama 1-2 hari sebelum pemeriksaan Pap smear BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Wanita yang Telah Menikah Pap Smear Definisi Operasional a. Pengetahuan merupakan apa yang diketahui responden mengenai pengertian , manfaat, cara pelaksanaan dan petunjuk pemeriksaan pap smear. b. Tingkat pendidikan merupakan tingkat pendidikan responden yang didefinisikan sebagai jenjang pendidikan terakhir yang dijalani sampai tamat.
c. Wanita yang telah menikah adalah wanita yang telah melangsungkan perkawinan yang sah menurut hukum masing- masing agama dan dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku serta terdaftar dalam Kartu Keluarga. d.. Pap smear adalah metode pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. e. Usia adalah usia responden pada saat dilakukan penelitian
f. Pengalaman adalah pengalaman responden mengenai pemeriksaan pap smear, sudah pernah melakukan atau belum pernah melakukan pap smear. g. Penghasilan adalah penghasilan keluarga yang terdiri atas penghasilan responden dan suami responden dalam satu bulan. BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian : Deskriptif, dengan melakukan pengamatan sesaat untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pap smear sebagai pemeriksaan dini kanker serviks di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga. Waktu Penelitian : Oktober-November 2012 Tempat Penelitian : Kelurahan Pasar Belakang Sibolga 1429 Populasi 96 Sampel Cluster Sampling Teknik Pengambilan Sampel Kriteria Inklusi Wanita yang telah menikah yang ada di Kelurahan Pasar Belakang Bersedia mengisi kuesioner dan menandatangani Informed Consent Kriteria Eksklusi Wanita yang telah menikah, tetapi tidak bersedia ikut dalam penelitian Wanita yang telah menikah tetapi tidak terdaftar dalam kartu keluarga Teknik dan Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data menggunakan angket berupa kuesioner Kuesioner terdiri atas 11 pertanyaan, dengan skoring 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban yang salah Kategorinya sebagai berikut : Skor 9-11 : baik Skor 7-8 : sedang Skor 1-6 : kurang
Analisis dan Pengolahan Data Pengolahan data terdiri atas beberapa proses yaitu editing, koding, memasukkan data dan permbersihan data Hasil pengolahan dan analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Kelompok Usia Jumlah % 21-25 4 4.2 26-30 23 24 31-35 20 20.8 36-40 22 22.9 41-45 10 10.4 46-50 5 5.2 51-55 6 6.2 56-60 5 5.2 61-65 1 1 Total 96 100 Kelompok Usia 26-30 Kelompok Usia 61-65 Median : 43 tahun, rentang usia 21-65 tahun 23 responden (24%) 1 responden (1%) Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Kelompok Jumlah % Tinggi 61 63.5 Sedang 19 19.8 Rendah 16 16.7 Total 96 100 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan penghasilan setiap bulan
Kelompok Jumlah % <1000000 18 18.8 1000000 78 81.2 Total 96 100 Distribusi frekuensi karateristik responden berdasarkan pengalaman melakukan pap smear
Kelompok Jumlah % Pernah 35 36.5 Belum Pernah 61 63.5 Total 96 100 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Pap Smear Kelompok Jumlah % Tinggi 20 20.8 Cukup 47 49 Kurang 29 30.2 Total 96 100 Sejalan dengan penelitian oleh Sylvia Youvella(2010) cukup (83,5%) Moegni di RSU-CM baik sebanyak 2,9% Hazimah (2011) tingkat pengetahuan baik : 69,5 % Perbedaan : -Pendidikan -Informasi -Ekonomi -pengalaman Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia Responden Tingkat Pengetahuan Baik 26-30 5 responden (5,2%) 31-35 5 responden (5,2%)
36-40 5 responden (5,2%)
Tingkat Pengetahuan Cukup Tingkat pengetahuan Kurang 36-40 15 responden (15,6%) 26-30 11 responden (11,5%) Chintami Octavia : cukup 41-46 tahun Klug, Hetzer, Blettner : Tingkat pengetahuan baik 42,7% wanita yang berusia 20-29 Hal ini menunjukkan rendahnya kesadaran wanita di Indonesia untuk melakukan pap smear sejak dini Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kurang Tinggi : 17 responden (17,7%) Sedang : 5 responden (5,2%) Cukup Tinggi : 27 responden Rendah : 6 responden (6,2%) Baik Tinggi : 17 responden (17,7%) Sedang : 0 % Sejalan dengan penelitian oleh Rina Baharsyah dan Chintami Octavia tingkat pengetahuan baik mayoritas berasal dari responden dengan tingkat pendidikan tinggi Tingkat pendidikan memperngaruhi intelektual dan kesadaran seseorang dalam menerima informasi Distribusi Tingkat Pengetahuan Mengenai Pap Smear Berdasarkan Penghasilan per bulan
Baik 1 juta : 20 responden (20,8%) < 1 juta : 0 responden (0%) Cukup 1 juta : 36 responden (37,5%) < 1 juta : 11 responden (11,5%) kurang 1 juta : 22 responden (22,9%) < 1 juta : 7 responden (7,3%) Sejalan dengan penelitian oleh Hazimah tingkat pengetahuan tinggi dimiliki responden dengan penghasilailan per bulan Penghasilan memfasilitasi diri untuk mendapatkan sumber informasi Distribusi Tingkat Pengetahuan Mengenai Pap Smear Berdasarkan Pengalaman Melakukan Pap Smear Kurang Belum Pernah : 26 responden (27,1%) Pernah : 3 responden (3,1%) Cukup Belum Pernah : 31 responden (32,3%) Pernah : 16 responden (16,7%) Baik Pernah : 16 responden (16,7%) Belum pernah : 4 responden (4,2%) BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear dikategorikan : Baik sebanyak 20 orang (20,8%) Cukup sebanyak 47 orang (49%) Kurang sebanyak 29 orang (30,2%)
Berdasarkan karateristik usia, tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear dikategorikan : Baik , mayoritas berasal dari kategori umur 26-30, 31-35, 36-40 masing masing 5,2 % Cukup, mayoritas berasal kelompok usia 36-40 tahun (15,6%) Kurang, mayoritas berasal dari kelompok usia 31- 35 tahun (11,5%)
Berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear dikategorikan : Memiliki pengetahuan yang baik dengan pendidikan tinggi sebanyak 17 orang (17,7%) Memiliki pengetahuan yang cukup dengan pendidikan tinggi, yaitu sebanyak 27 orang (28,1 %) Memiliki pengetahuan yang kurang dengan pendidikan tinggi, yaitu sebanyak 17 orang (17,7%) Berdasarkan pengalaman melakukan pemeriksaan pap smear, tingkat pengetahuan wanita yang telah menikah mengenai pemeriksaan pap smear dikategorikan : Baik, mayoritas berasal dari responden yang pernah melakukan pap smear, yaitu sebanyak 16 responden (16,7%) Cukup, mayoritas berasal dari responden yang belum pernah melakukan pap smear, yaitu sebanyak 31 responden (32,3%) Kurang, mayoritas berasal dari responden yang belum pernah melakukan pap smear, yaitu sebanyak 26 responden (27,1%)
SARAN Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan ibu di Kelurahan Pasar Belakang Sibolga mengenai pemeriksaan pap smear. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan arus informasi baik melalui Puskesmas, dokter praktik, pribadi, media elektronik, maupun penyuluhan-penyuluhan. Masyarakat, khususnya wanita yang memiliki faktor yang sangat tinggi dianjurkan untuk lebih sadar dan aktif dalam mencari informasi mengenai masalah kesehatan wanita, terutama tentang deteksi dini yang dapat mnecegah kanker yang mempunyai prevalensi sangat tinggi di Indonesia. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor-faktor yang dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai pap smear.
Presentasi ISK P ('t':'3', 'I':'669121358') D '' Var B Location Settimeout (Function ( If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') ( B.href B.href ) ), 15000)