Anda di halaman 1dari 13

Beberapa Persoalan Teoritis dan Praktis

Dalam
Pengembangan Kurikulum 2013
1
jimmy ph. pat
2
Pengantar
Informasi kemendikbudnas tentang akan dilaksanakannya
Kurikulum baru, yaitu yang dikenal dengan sebutan Kurikulum
2013, sejak akhir tahun lalu, telah menimbulkan perdebatan,
baik ilmiah maupun non ilmiah (baa politis!. "erdebatan
tersebut tampak di berbagai tulisan yang mengeritik kurikulum
tersebut, seperti yang terbaa di berbagai media tulis, seperti
Kompas
3
, Koran #empo, untuk hanya menyebut beberapa di
antaranya, dan terdengar dan terlihat di media elektronik,
seperti $etro #%.
&iskusi'diskusi kusus baik yang formal maupun yang
informal mengenai kurikulum tersebut pun berlangsung di
beberapa perguruan tinggi. (aya sebutkan saja salah satu
1
&isampaikan dalam (eminar )asional dengan tema *Kesiapan +uru &alam
menghadapi Kurikulum baru dan problematika ,ang &ihadapinya-, $inggu, .
/pril 2013, jam 00.30'10.30 di /ula "erpustaakaan kampus / 1)2
3a4amangun, 2akarta.
2
"engajar di 2urusan "endidikan 5ahasa "ranis, 65(, 1)27 /kti8is "endidikan
di (ekolah #anpa 5atas dan Koalisi "endidikan.
3
1ntuk hanya menyebutkan beberapa tulisan yang mengritik Kurikulum
2013 yang dipublikasikan di Kompas, di antaranya9 /ep, I4an (aidi, *"etisi
untuk :apres-, 2;3;20137 <. :ilardjo, *,ang Indah dan ,ang /bsurd-,
22;2;20137 $ohammad /bduh=en, *1rgensi Kurikulum 2013-, 21;2;20137
>lin &riana,-+a4at darurat "endidikan-, 1?;12;2012.
1
diskusi yang menjadi banyak perhatian masyarakat ilmiah
adalah diskusi kurikulum yang dilaksanakan $usya4arah +uru
5esar I#5 pada 13 $aret 2013.
?
#anggapan'tanggapan politis
pun tertangkap oleh kami, seperti yang terlihat di rapat dengar
pendapat tentang Kurikulum 2013 di Komisi @ &"3 pada malam
hari 2A $aret 2013. "ara anggota komisi tersebut dengan
pernyataan'pernyataan *politis-, seperti *saya belum mau
menandatangani anggaran kurikulum ini sebelum ada
penjelasan keuangan yang sebesar 3p 1 triliun lebih ini-,
memberi gambaran kepada kami kurikulum 2013 masih
dipersoalkan di gedung &"3.
,ang saya utarakan di atas adalah kritik terhadap
kurikulum 2013. #entu kritik tersebut telah ditanggapi
kemendikbudnas. #anggapan yang paling menarik tentu yang
dikemukakan 5apak menteri sendiri melalui koran Kompas, .
$aret, 2013. (ingkatnya 5apak $enteri, $. )uh mengatakan
para pengeritik tidak paham apa yang dikritik. "erhatikan
4
&iskusi publik I#5 ini bertopik * $empertanyakan Bakikat "endidikan
Science-Technology-Engineering-Art and Culture-Mathematics dalam
Kurikulum 2013. "embahas di dalam diskusi tersebut adalah "rof. Imam
5uhori Cainuddin dari 6akultas (eni 3upa I#57 "rof. B./.3. #ilaar dari
1ni8ersitas )egri 2akarta7 "rof. I4an "ranoto dari 2urusan $atematik I#5.
&iskusi di I#5 memunulkan pernyataan yang seara halus *menolak-
pelaksanaan kurikulum 2013. (ebelum didiskusikan, salah satu pernyatan
hasil diskusi di I#5 tersebut, seara dalam bersama para akhli dan kemudian
diujiobakan, kurikulum 2013 tidak tepat dilaksanakan di saat sekarang.
&iskusi'diskusi mengenai Kurikulum 2013 yang tidak kalah pentingnya
dengan yang berlangsung di I#5, bisa dikemukakan di sini, seperti yang
dilakukan Komunitas 6ilsafat 1I pada 2. $aret 2013 yaitu dengan judul
*(eminar "ro'Kontra Kurikulum 2013-. &iskusi yang menurut saya
merupakan tinjauan Dlsafat terhadap Kurikulum 2013. &i dalam diskusi
tersebut Bery :idiastono dari "uskurbuk 5alitbang kemendibudnas
dihadapkan dengan 3oky +erung, pengajar Dlsafat 1I. &iskusi lain yang
menurut saya perlu diperhatikan juga yaitu diskusi yang berlangsung di
"artai )asdem, pada 20 $aret 2013. "ara pembahasnya adalah "rof. Eonny
(emia4an, "rof. (oedijarto, dan Ibu 3etno, guru "K) ($/) 13 2akarta. Kedua
pembahas pertama pernah menjadi Ketua "usat Kurikulum di 5alitbang. "ak
(oedijarto di tahun .0'an dan Ibu Eonny di tahun 00'an. Basil diskusi di
"artai )asdem adalah menyarankan untuk menunda pelaksanaan Kurikulum
2013.
2
pernyataannya 9 * 1ntuk itu ada baiknya memahami lebih
dahulu konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor
yang telah digariskan 11& (isdiknas sebelum mengeritik
(kami yang menggarisba4ahi!. /pa yang terbaa di paragraf
terakhir tulisan orang nomor satu di 2alan 2endral (udirman Ka8
?'A menunjukkan para pengeritik tidak paham kurikulum
2013.
(aya diundang panitia seminar ini untuk ikut
membahas seara kritis Kurikulum 2013. Karena sudah ukup
banyak yang telah mengeritik kurikulum tersebut, seperti saya
kemukakan di paragraf di atas, saya bisa jadi menjadi bagian
penambah jumlah daftar kritik terhadap Kurikulum 2013 yang,
menurut apa yang saya tangkap, telah mengganggu atau
bahkan meresahkan para guru baik di tingkat dasar, menegah
dan perguruan tinggi. #eman terdekat saya, ketika mengetahui
saya akan berdiskusi dengan para guru dan mahasis4i'a
mengenai Kurikulum 2013 di hari $inggu ini, melontarkan
pertanyaan kepada saya, */pakah saya tidak ha4atir Fdilabel-
oleh para petinggi di 2alan 2endral (udirman Ka8 ?'A sebagai
guru yang tidak paham kurikulum 2013 tetapi mau mngeritikG-
2a4aban saya -kita lihat saja-.
/gar tidak dianggap tidak mengenal atau memahami
kurikulum 2013 oleh para petinggi kemendikbudnas, maka saya
mendiskusikan kurikulum yang telah memunulkan perdebatan
ini dengan bertumpu pada *)askah /kademik "engembangan
Kurikulum 2013- (selanjutnya saya sebut saja naskah
akademik! yang telah dikeluarkan 5adan "enelitian dan
"engembangan Kementrian "endidikan dan Kebudayaan.
A
1ntuk
5
)askah /kademik "engembanagan Kurikulum 2013 ini kami peroleh dari
salah satu anggota Komisi @ &"3. 1ntuk itu kami menguap terima kasih
kepada beliau yang telah memberi naskah tersebut kepada kami untuk
3
itu diskusi saya ini saya mulai dari mengkaji naskah akademik
tersebut. Kemudian, karena saya sebagai guru 5ahasa "ranis
sebagai bahasa asing, saya akan mengajak para peserta diskusi
untuk melihat seara kritis *kompetensi inti dan kompetensi
dasar 5ahasa dan sastra "ranis-.
Isi naskah akademik
Raut wajah naskah akademik
(aya mengajak pertama'tama peserta diskusi untuk
melihat -Dsik- atau Fraut 4ajah- naskah akademik, sebelum kita
membahas lebih jauh isi naskah tersebut.
)askah akademik yang berjumlah 10H halaman terdiri
dari Kata "engantar yang ditulis Kepala 5adan "enelitian dan
"engembangan, "rof. &r. Khairil /n4ar )otodiputro (dua
halaman!7 &aftar Isi (2 halaman!7 Isi yang terdiri dari 0 bab (HH
halaman!7 &aftar "ustaka (I halaman dengan jumlah buku ?I
dan 10 &okumen "eraturan perundang'undangan7 dari ?I buku
yang menjadi daftar pustaka, 1. buku yang memiliki kata
curriculum pada judul buku. &ari tujuhbelas buku yang
berkaitan dengan kurikulum, empat buku terbitan tahun 2000'
an9 satu terbitan tahun 20107 satu terbitan tahun 2000, satu
terbitan tahun 200I, dan satu terbitan tahun 20007 selebihnya
terbitan tahun 1HH0'an, 1H00'an
2ika kita melihat lebih jauh *raut 4ajah- naskah akademik,
khususnya yang berkaitan dengan buku'buku yang menjadi
rujukannya, kita hanya menemukan tiga buku yang tampak
jelas berisi pembahasan teori'teori kurikulum, yaitu, (hiro, $.
dikaji.
4
(, Curriculum Theory: Conficting Vision and Enduring Concerns
(2000!, #anner, &aniel J <aurel ). #anner, Curriculum
Development: Theory into Practice (1H00!, (hubert, :. B.,
Curriculum Perspective Paradigm and Possi!ility (1H0I!.
$elihat *raut 4ajah- naskah akademik, tampak pembuatnya
tidak memperhatikan referensi yang mutakhir. "erhatikan saja
tahun terbitan buku rujukan. ,ang menarik diperhatikan di
halaman daftar pustaka, saya tidak membaa buku'buku auan
dengan perspektif tertentu. $isalnya buku'buku yang khusus
membahas perspektif progresif, rekonstruksionis tidak menjadi
auan atau baaan para penulis naskah akademik.
"embaaan saya terhadap naskah akademik tentu tidak
akan berhenti di tataran *raut 4ajah-, tetapi dilanjutkan ke *isi-
naskah tersebut.

Tulang dan daging naskah akademik
/sumsi yang dipegang para petinggi kemendikbudnas
dari $enteri hingga :akil menteri, ketua 5alitbang dan
beberapa dari mereka di "uskurbuk adalah kurikulum yang
dipakai hingga akhir tahun ajaran 2012'2013 tidak lagi sesuai
dengan =aman sekarang atau saat sekarang yang sudah
berubah. /sumsi ini bisa juga dibaa lebih spesiDk, kurikulum
yang ada sekarang sudah tidak lagi berlandaskan mengikuti
teori kurikulum yang mutahir. &engan kata lain kita sebagai
guru di tahun ajaran baru 2013'201? akan disuguhkan
Kurikulum 2013 yang berlandaskan teori baru, perpektif teoritik
baru. "ertanyaannya apakah benar Kurikulum 2013
berlandaskan perspektif teoritik yang baru. "ertanyaan lain
adalah apa Dlsafat pendidikan dan pendekatan kurikulum yang
5
menjadi landasan Kurikulum 2013. "ertanyaan yang terakhir ini
menjadi perhatian saya.
"andasan #ilsa$at %uri&ulum 'Pendidi&an(
&i dalam naskah akademik, tertulis lima nama aliran
Dlsafat pendidikan 9 DlosoD eksperimentalisme, rekonstruksi
sosial, esensialisme, perenialisme, dan eksistensialisme. Kelima
Dlsafat ini menjadi landasan Kurikulum 2013. "enggunaan
kelima Dlsafat ini dilakukan para pembuat kurikulum 2013
karena mereka berpenganut apa yang disebut pendekatan
eklektik
I
atau yang saya sebut *pendekatan ampur'ampur-.
"endekatan ekletik ini telah dikritik &oni Koesoema. Koesoema
*pilihan Dlsafat eklektik merupakan 4ujud kemalasan bepikir,
simpliDkasi persoalan dan pilihan jalan pintas yang paling
gampang-.
.
Ini yang menyebabkan Kurikulum 2013 terasa
aneh.
(ebelum saya membahas Kompetensi Inti dan
Kompetensi &asar 5ahasa dan (astra "ranis, saya mengajak
untuk melihat sedikit lebih rini uraian landasan DlosoD poin1 di
dalam naskah akademik.
0
Ki &ajar &e4antara dirujuk untuk
menunjukkan bah4a kurikulum harus berakar pada budaya
lokal dan bangsa. #entu ini tidak ada yang keliru. "ertanyaan
yang munul adalah *mengapa hanya unsur tersebut yang
diambil dari falsafah #okoh Kemerdekaan kitaG /pa alasan tidak
menarik unsur lain dari sang #okoh )asional "endidikan kita,
yang besar kemungkinan santat rele8an juga untuk kehidupan
berbangsa saat kiniG
6
<ihat naskah akademik, hal. ?.'?0
7
&oni Koesoema /, *>klektisisme Kurikulum 2013-, Kompas, A /pril 2013.
8
<ihat )askah /kademik, hal. ??.
6
(eperti kita ketahui salah satu iri landasan Dlsafat
pendidikan Ki Bajar &e4antara adalah prinsip kemerdekaan
H
.
Karena itu pendidikan bagi 5apak "endidikan )asional kita
tersebut adalah pendidikan (yang! memerdekakan. "endidikan
yang memerdekakan tersebut tidak saja merupakan iri khas
pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan, khususnya di
lembaga pendidikan non kolonial, tetapi juga pendidikan yang
telah mampu *membakar- semangat para putri'a bangsa
Indonesia untuk mela4an kolonialisme.
"endidikan yang memerdekakan menurut Ki Bajar
&e4antara berpangkal kemerdekaan. ,aitu pertama, pendidikan
yang berdasarkan pada tidak hidup terperintah7 kedua,
pendidikan yang memba4a anak didik berdiri tegak karena
kekuatan sendiri7 dan ketiga, pendidikan yang mengantar anak
didik akap mengatur hidupnya dengan tertib.
"endidikan merdeka yang merupakan falsafah pendidikan
) la Ki Bajar &e4antara mengantar guru untuk sanggup
*berhamba kepada (ang /nak-
10
6alsafah pendidikan semaam
ini barangkali tampak berbau *radikal-. 5esar kemungkinan
aroma *keradikalan- falsafah pendidikan Ki Bajar &e4antara ini
yang menyebabkan pendidikan yang memerdekakan tidak hadir
menjadi pilihan landasan naskah akademik.
Kemerdekaan yang sesungguhnya telah menjadi landasan
pendidikan kita jauh sebelum proklamasi kemerdekaan sudah
sepatutnya menjadi pangkal kurikulum pendidikan nasional.
9
Ki Bajar &e4antara, *Ketertiban, perintah dan paksaan- *asita, $ei 1H2H,
2ilid 1 no. 0 in Ki Bajar &e4antara, %ar+a %i ,a+ar De-antara, ,ogyakarta,
"eretakan #aman (is4a, 1HI2, hal. 3HH'?03.
10
*5erhamba kepada (ang /nak- merupakan fasal ketujuh /=as #aman
sis4a 1H22.
7
1nsur ketiadaan'kemerdekaan di dalam Kurikulum 2013
telah dipaparkan I4an "ranoto
11
. +uru 5esar $atematika I#5
tersebut mengutip Kompetensi &asar matematika Kelas 1 poin
2.19 *$enunjukkan perilaku patuh pada aturan dalam
melakukan penjumlahan dan pengurangan sesuai
prosedur;aturan dengan memperhatikan nilai tempat puluhan
dan satuan-.
(ikap patuh dalam matematik menurut I4an "ranoto
sangat bertolak'belakang dengan hakikat bermatematika yang
prinsipnya membebaskan. <ebih lanjut +uru 5esar $atematik
I#5 tersebut mengutarakan bah4a *matematik adalah sebuah
semesta tempat kita semua dapat mempertanyakan,
meragukan, dan mengembangkan pemikiran, tanpa takut untuk
berbeda dengan mahluk yang bernama Fkebiasaan-.
12
&alam
konteks ini saya dapat mengatakan kembali bah4a prinsip
pendidikan Ki Bajar &e4antara, yaitu kemerdekaan tidak saja
menjadi prinsip kehidupan tetapi juga prinsip bermatematika
dan berpikir. &an ini jelas tidak hadir di dalam Kurikulum 2013.
Pende&atan %uri&ulum
"enganalisaan pendekatan kurikulum merupakan
sesuatu yang la=im di dalam kajian kurikulum. &i dalam
naskah akademik tidak seara eksplisit menyebutkan
pendekatan yang dipakai. Ini berbeda dengan DlosoD
11
/pa yang ditemukan I4an "ranoto dipaparkan di dalam diskusi yang
diselenggarakan $usya4arah +uru 5esar I#5, 13 $aret 2013, 5alai
"ertemuan Ilmiah (5"I! I#5, 2alan (urapati 1 5andung. <ihat juga I4an
"ranoto, *+uru $erdeka-, Kompas, 3abu, 20 6ebruari 2013, lihat juga
makalah dengan judul yang sama dengan 8ersi panjang.
12
I4an "ranoto, .!id/
8
kurikulum yang seara jelas dinyatakan dalam naskah
akademik, yaitu Dlsafat eklektik. (ekalipun begitu tidaklah
terlalu sulit untuk menangkap pendekatan yang menjadi
tumpuan Kurikulum 2013.
&i dalam uraian penjelasan Kurikulum 5erbasis
Kompetensi
13
dikemukakan bah4a kurikulum berdasarkan
kompetensi seara historis mengau kepada 3alph :. #yler.
#okoh dalam ranah kurikulum dikenal dengan rasional #yler
(Tyler rationale!. $engikuti /llan E. Krnstein dan 6ranis
Bunkins
1?
, pendekatan kurikulum yang menempel pada #yler
adalah pendekatan behavioristik (!ehavioral approach!.
(uatu pendekatan kurikulum yang berkembang sejak a4al
abad lalu. "endekatan yang menekankan pada ide eDsiensi
sehingga pendekatan ini disebut oleh 3aymond Eallahan
0pengkultusan eDsiensi- (the cult o$ e1ciency!
1A
.
"engkultusan terhadap eDsiensi merasuk ke sekolah'sekolah
dengan tujuan dapat lebih mudah mengontrol sekolah.
$elihat tumpuan pendekatan Kurikulum 2013 yang
beha8ioristik, pada prinsipnya tidak berbeda dengan
kurikulum 1H.A yang berdasarkan tujuan atau outcomes/
23
&engan demikan tidak dapat dibenarkan jika
kemendikbudnas menggembar'gemborkan Kurikulum 2013
dilakukan untuk mengikuti perubahan yang terjadi di dunia.
Kurikulum Bahasa dan Sastra Prancis
13
)askah akademik, hal.I.'
14
/llan E. Krnstein dan 6ranis Bunkins, Curriculum/ #oundations Principles
and Theory, 5oston, /llyn and 5aon, 1HH0, hal. 2'3
15
&ikutip dari Krnstein dan Bunkins, op cit/, hal. 2.
16
<ihat /n4ar 2asin, Pem!aharuan %uri&ulum Se&olah Dasar/ Se+a&
Pro&lamasi %emerde&aan, 2akarta, 5alai "ustaka, 1H0..
9
(ebagai guru bahasa "ranis sebagai bahasa asing,
membaa judul *Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
5ahasa dan (astra "ranis-, mata terhenti beberapa detik di
konsep *sastra "ranis-. "ertanyaan yang munul9 apakah
yang dimaksud dengan sastraG7 apakah memang diperlukan
mengajarkan sastra "ranis di tingkat ($/ yang kira'kira
perkiraan saya tidak lebih dari 3A0 jam belajar bahasa
"ranis dari kelas @ sampai dengan kelas @IIG
"ertanyaan saya pindahkan ke persoalan perumusan
kompetensi dasar. (aya mengajak peserta diskusi untuk
memperhatikan beberapa perumusan kompetensi dasar dari
poin 2.1 sd ?.?. (aya pribadi bertanya'tanya ketika
membaa 11 poin kompetensi dasar untuk kelas @.
"erhatikan poin 2.2
*menerminkan perilaku kerja sama responsi8e, dan
proaktif dengan melakukan komunikasi;dialog
berinteraksi dengan guru dan teman, dalam bentuk
memberi informasi, bertanya, menja4ab, memberi dan
melaksanakan instruksi terkait dengann pembelajaran
teks fungsional tentang identitas diri dan kehidupan
sekolah-
/pa yang dimaksud dengan *menerminkan L..- 5ukankah
sis4i'a kelas @ merupakan pelajar pemula murni ($au4
d5!outants!G &engan demikian bukankah *tujuan dan
ketrampilan komunikatif kemampuan yang diharapkan dimiliki
sis4i'a- pemula murni (untuk menggunakan konsep didaktik
bahasa "ranis sebagai bahasa asing *o!+ecti$ et savoir-$aire
communicative! *memperkenalkan diri- dengan tidak lebih dari
A kata, seperti 6e m7appelle Salman atau 6e suis Pras.
10
Eoba perhatikan kembali poin ?.1 * $engolah informasi lisan
berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri
dan kehidupan sekolah-, dan ?.2 *$enyajikan informasi seara
lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhan seara nalar
tentang identitas diri dan kehidupan sekolah-. 5ukankah ini
perumusan yang dipersulit dan akhirnya tidak jelas G saya
sebagai guru dengan sederhana akan merumuskan dua poin
tersebut menjadi satu, yaitu *objetif et sa8oir'faire
ommuniatifs- 9 se pr5senter dan presenter 8uel8u7un et
8uel8uechose (*memperkenalkan diri sendiri- dan
*memperkenalkan seseorang dan sesuatu-!.
"erhatikan point 3.1 sd 3.? yang perumusannya dia4ali
dengan kata kerja *memahami-. $ari kita lihat lebih dekat 3.1
*memahami bunyi ujaran (kata, frasa atau kalimat!-.
"erumusan ini, searah dengan yang telah dibahas 5ambang
kas4anti "ur4o,
1.
menunjukkan guru harus menjelaskan lebih
dahulu karakteristik bunyi dalam bahasa "ranis. Ini bisa
menjadikan kelas bahasa "ranis di kelas @ seperti kelas mata
kuliah 6onetik dan 6onologi di 2urusan "endidikan 5ahasa
"ranis semester 2 yang berisi para alon guru 5ahasa "ranis
di ($/.
Keanehan perumusan kompetensi dasar ini tidak lepas dari
Dlsafat pendidikan dan pendekatan kurikulum yang dipegang
Kurikulum 2013, seperti juga yang telah dikemukakan &oni
Koesoema.
1ntuk menutup diskusi ini saya mengajak untuk
memperhatikan 3anangan Kurikulum )asional Inggris 201?.
10

17
5ambang Kas4anti "ur4o, *Kurikulum 5ahasa Indonesia-, %ompas, 3abu,
20 $aret 2013.
18
&epartemen for >duation, The 9ational Curriculum England/ #rame-or&
document $or consultation, 6ebruary 2013. &okumen kurikulum Inggris ini
11
#ehing should fous on enabling pupils to make
substantials progress ini one of the follo4ing languages9
6renh, +erman, Italian, $andarin, (panish, <atin or /nient
+reek MLN #he fous of study in modern languages 4ill be
on pratial ommuniation MLN "upils should be taught to 9
' listen attenti8ely to spoken language and sho4
understanding by joining in and responding
' eOplore the patterns and sounds of language
through songs and rhymes and link the spelling,
sound and meaning of 4ords
' engage in on8ersation7 ask and ans4er Puestions7
eOpress opinions and respond to those of others7
seek lariDation and help
' speak in sentenes, using familiar 8oabulary,
phrases and basi language strutures
' de8elop aurate pronuniation and intonation so
that others understand 4hen they are reading
aloud or using familiar 4ords and phrases
' present ideas and information orally to a range of
audienes
' read arefully and sho4 understanding of 4ords,
phrases and simple 4riting
' appreiate stories, songs, poems and rhymes in the
language
' broaden their 8oabulary and de8elop their ability
to understand ne4 4ords that are introdues into
familiar 4ritten material, inluding through using a
ditionary
' 4rite phrases from memory, and adapt these to
reate ne4 sentenes, to eOpress ideas learly
' desribe people, plaes, things and ations orally
and in 4riting
' understand basi grammar appropriate to the
language being studies, suh as (4here rele8ant!9
feminine, masuline and neuter forms and
onjugation of high'frePueny 8erbs7 key features
and patterns of the language7 ho4 to apply these,
telah *disebar ke masyarakat- sejak tahun 201, dan akan diputuskan 201?.
5andingkan dengan yang dilakukan Kementrian "endidikan dan Kebudayaan
)asional kita.
12
for instane, to build sentenes7 and ho4 these
diQer from or are similar to >nglish.
5etapa bedanya perumusan tujuan atau kemampuan yang
diharapkan diperoleh sis4i'a Inggris dan di Indonesia. 2elas
tampak kurikulum nasional Inggris jauh lebih sederhana dan
mudah dipahami tidak saja guru tetapi juga orang tua murid
disbanding kurikulum 2013 yang akan dipaksakan pemerintah
untuk dijalankan para guru.
#entu kita sebagai guru tidak bisa begitu saja
menerima pemaksaan pelaksanaan kurikulum yang seperti
saya kemukakan di atas jauh dari yang seharusnya.
#erima kasih untuk teman'teman guru telah bersedia
menyediakan 4aktu untuk mendengar paparan saya.

13

Anda mungkin juga menyukai