Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SOSIOLOGI

Oleh:Alvon A.Djari
Tindakan Kriminal
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.
Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang
pencuri, pembunuh,perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda
dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.
Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut
seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak
bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh
pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.
Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat
dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan
pengertian kejahatan dalamkriminologi yang dipandang secara sosiologis.
Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang
atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis
kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat
korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat
[1]
. Reaksi
sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.








Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan
kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut
adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat
psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor
genetik. Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai
dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis
(homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi
perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia walaupun diciptakanNya
sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu satu-satunya makhluk yang mulut dan
hidungnya tidak mampu menyentuh genetalianya; seandainya dapat dilakukan mungkin manusia
sangat mencintai dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan, hampir
semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus (sejenis Gorilla) yang
sulit mencium genetalianya. Barnobus satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap
muka pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki penyimpangan
perilaku seksual seperti pada manusia, hanya saja mungkin variasinya lebih sedikit, misalnya ada
hewan yang homoseksual, sadisme, dan sebagainya. Kasus Gerontopilia mungkin jarang terdapat
dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang
mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga (anak & istri/suami) serta dapat
menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal bahkan kadang-kadang mereka dikenal sebagai
orang-orang yang berhasil/sukses dalam karirnya. Meski jarang ditemukan, tidaklah berarti bahwa
kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.





Pemakaian Obat Terlarang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesiaadalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,Psikotropika dan Zat
Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
[rujukan?]
Namun kini
persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Dalam bahasa Inggris, kata obat dibedakan dengan dua kata, yakni medicine dan drug.
Medicine khususnya ditujukan pada obat yang dikonsumsi untuk pengobatan ataupun
pencegahan penyakit. Sedangkan drug ditujukan pada obat secara umum. Websters New
World College Dictionary mendifinisikan drug sebagai zat apapun (termasuk zat kimia) yang
digunakan sebagai obat (medicine) atau sebagai ramuan dalam obat yang membunuh
kuman-kuman atau yang mempengaruhi segala fungsi organ tubuh (Simon & Schuster,
1996:417). Jadi dapat dikatakan bahwa drug mencakup medicine (obat untuk kesehatan)
dan juga obat-obatan terlarang.

Istilah obat-obat terlarang atau lebih populer narkoba muncul karena adanya
penyalahgunaan obat-obatan yang tidak semestinya, termasuk di sini penyalahgunaan
beberapa jenis obat yang disebut medicine. Obat-obatan generik atau pun yang termasuk
golongan daftar G (obat keras) bila di minum tanpa mengikuti anjuran bisa juga dikatakan
sebagai tindakan penyalahgunaan.

Penyimpangan Gaya Hidup
A. Arti Definisi / Pengertian Penyimpangan Sosial (social deviation)
1. Menurut Robert M. Z. Lawang penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
2. Menurut James W. Van Der Zanden perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi
sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi.
Menurut Lemert penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan
primer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku
menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih
dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah
sembarangan, dll. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang
tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti
merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain-lain.
B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Individual (individual deviation)
Penyimpangan individual atau personal adalah suatu perilaku pada seseorang dengan
melakukan pelanggaran terhadap suatu norma pada kebudayaan yang telah mapan akibat
sikap perilaku yang jahat atau terjadinya gangguan jiwa pada seseorang.
Tingkatan bentuk penyimpangan seseorang pada norma yang berlaku :
1. Bandel atau tidak patuh dan taat perkataan orang tua untuk perbaikan diri sendiri serta
tetap melakukan perbuatan yang tidak disukai orangtua dan mungkin anggota keluarga
lainnya.
2. Tidak mengindahkan perkataan orang-orang disekitarnya yang memiliki wewenang
seperti guru, kepala sekolah, ketua rt rw, pemuka agama, pemuka adat, dan lain
sebagainya.
3. Melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku di lingkungannya.
4. Melakukan tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau
norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan bermasyarakat sehingga menimbulkan
keresahan. ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan merugikan, menyakiti, dll.

Anda mungkin juga menyukai

  • Alvan 3
    Alvan 3
    Dokumen4 halaman
    Alvan 3
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • M2M - 2015
    M2M - 2015
    Dokumen45 halaman
    M2M - 2015
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Alvan 5
    Alvan 5
    Dokumen4 halaman
    Alvan 5
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Family Folder
    Family Folder
    Dokumen14 halaman
    Family Folder
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Alvan 4
    Alvan 4
    Dokumen5 halaman
    Alvan 4
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Thalasemia
    Thalasemia
    Dokumen27 halaman
    Thalasemia
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Dokumen7 halaman
    Imunisasi
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Muhammad Fawwaz Abdullah
    Muhammad Fawwaz Abdullah
    Dokumen34 halaman
    Muhammad Fawwaz Abdullah
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Alvan 2
    Alvan 2
    Dokumen4 halaman
    Alvan 2
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Paparan RSAU Anak
    Laporan Paparan RSAU Anak
    Dokumen4 halaman
    Laporan Paparan RSAU Anak
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Program Imunisasi4
    Program Imunisasi4
    Dokumen24 halaman
    Program Imunisasi4
    Desriyanti Tanjung
    Belum ada peringkat
  • Referat Aime
    Referat Aime
    Dokumen57 halaman
    Referat Aime
    Shazni Afandi Rusli
    Belum ada peringkat
  • Alvan 1
    Alvan 1
    Dokumen5 halaman
    Alvan 1
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Pada Anak
    Imunisasi Pada Anak
    Dokumen35 halaman
    Imunisasi Pada Anak
    Anonymous neelG7moU4
    Belum ada peringkat
  • Status Igd RSJ Cimahi Alvan
    Status Igd RSJ Cimahi Alvan
    Dokumen8 halaman
    Status Igd RSJ Cimahi Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Status Jiwa Ujian Panti Alvan
    Status Jiwa Ujian Panti Alvan
    Dokumen8 halaman
    Status Jiwa Ujian Panti Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Peserta Hadir
    Daftar Peserta Hadir
    Dokumen1 halaman
    Daftar Peserta Hadir
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
    Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
    Dokumen12 halaman
    Status Jiwa Bangsal RSJ Cimahi Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus FWZ
    Laporan Kasus FWZ
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus FWZ
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikosomatik
    Gangguan Psikosomatik
    Dokumen15 halaman
    Gangguan Psikosomatik
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Syok HVMK
    Syok HVMK
    Dokumen5 halaman
    Syok HVMK
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Dokumen26 halaman
    Presentasi Kasus
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Peer
    Peer
    Dokumen7 halaman
    Peer
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikosomatik
    Gangguan Psikosomatik
    Dokumen15 halaman
    Gangguan Psikosomatik
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen30 halaman
    Presentation 1
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • UJIAN Alvan
    UJIAN Alvan
    Dokumen11 halaman
    UJIAN Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen15 halaman
    Presentation 1
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Vertigo Vestibular Sentral Case Alvan
    Vertigo Vestibular Sentral Case Alvan
    Dokumen26 halaman
    Vertigo Vestibular Sentral Case Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • PR Ujian Alvan
    PR Ujian Alvan
    Dokumen3 halaman
    PR Ujian Alvan
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat
  • Fu Jamilah
    Fu Jamilah
    Dokumen8 halaman
    Fu Jamilah
    Alvan Aresto Djari
    Belum ada peringkat