Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan yang semakin penting
didalam dunia kesehatan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh National
Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) telah mengindikasikan
bahwa ! "uta penduduk Amerika mempunyai #ekanan darah tinggi dan
membutuhkan suatu terapi.
$revalensi di dunia mengestimasi bahwa penduduk yang mengalami
hipertensi sebanyak % miliar orang dan menyebabkan hampir &.% "uta "iwa
meninggal setiap tahunnya disebabkan komplikasi dari hipertensi.
#he 'orld Health (rgani)ation ('H() melaporkan bahwa #ekanan darah
Sistol (*%% mmHg) bertanggung "awab terhadap +, persen penyakit
serebrovaskuler dan -. persen penyakit "antung iskemik dengan sedikit variasi
"enis kelamin. /adi hipertensi merupakan suatu 0aktor penyebab kematian di
seluruh dunia (/ama1 ,!!2). Seiring dengan per"alanannya waktu1 prevalensi
hipertensi akan semakin meningkat "auh apabila tidak ada suatu usaha preventi0
untuk men3egah dan "uga menanggulanginnya.
Hipertensi merupakan 0aktor resiko yang paling utama dalam penyakit
iskemik1 strok hemoragik1 in0ark miokard1 penyakit gin"al kronis1 penurunan
kogniti0 dan kematian dini. Hubungan antara tekanan darah dan resiko penyakit
3ardiovaskular semakin konsisten1 berlan"ut dan berhubungan dibandingkan
dengan 0aktor lainnya. $eningkatan tekanan darah sistolik setiap , mmHg dapat
meningkatkan resiko kematian sebanyak &4 akibat penyakit "antung iskemik dan
peningkatan resiko kematian %!4 yang diakibatkan stroke.
(leh karena itu untuk menanggulangi resiko ini1 seorang dokter harus
segera memulai suatu tindakan pen3egahan ketika seseorang tersebut telah masuk
kedalam tahap prehipertensi yang sudah diklasi0ikasikan untuk men3egah
peningkatan resiko terkena serangan "antung. Beberapa tindakan pen3egahan ini
dapat dilakukan dengan 3ara memodi0ikasi dari pola hidup.
BAB II
ISI
A. Klasifikasi Hipertensi
%. 5lasi0ikasi #ekanan 6arah #inggi Berdasarkan /N7 &
#abel ini menyediakan klasi0ikasi dari #ekanan 6arah #inggi untuk
dewasa dengan usia %8 tahun atau lebih. 5lasi0ikasi ini dibuat berdasarkan rata9
rata tekanan darah yang dilaporkan dalam , atau lebih pemeriksaan dalam satu
orang.
$rehiperentsi bukan merupakan suatu kategori terkena penyakit hipertensi
melainkan suatu 0aktor resiko untuk ter"adinya hipertensi1 sehingga suatu
pelayanan kesehatan dapat memberikan suatu penanganan awal untuk men3egah
ter"adinya hipertensi. Seseorang dengan prehipertensi bukan merupakan indikasi
untuk diberikan suatu terapi "ika didasarkan tekanan darahnya dan disarankan
untuk mengubah pola hidupnya untuk men3egah berkembang men"adi hipertensi.
:ebih lan"utnya1 seseorang dengan prehipertensi1 namun mempunyai penyakit
diabetes1 penyakit gin"al1 sebaiknya diindikasikan untuk mendapatkan terapi obat
dan "uga perubahan pola hidupnya untuk mengurangi tekanan darahnya.
#abel %. 5lasi0ikasi tekanan darah pada orang dewasa berdasarkan /N7 &.
,. 5lasi0ikasi Hipertensi berdasarkan National ;nstitue 0or Health and
7lini3al Ex3ellen3e (N;7E)
Hipertensi #ahap % "ika tekanan darah %-!<.! mmHg atau lebih tinggi dan
AB$= atau HB$= rata9rata %2<8 mmHg atau lebih.
Hipertensi #ahap , "ika tekanan darah %+!<%!! mmHg atau lebih tinggi dan
AB$= atau HB$= rata9rata %!<. atau lebih.
Hipertensi berat "ika tekanan darah sistolik adalah %8! mmHg atau lebih
dan tekanan darah diastolik adalah %%! mmHg atau lebih.
B. Pengukuran Tekanan Darah
Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan
persiapan alat9alat dan "uga klinisi yang kompeten sehingga ketika melakukan
pengukuran tekanan darah didapatkan hasil yang akurat.
%. $erawatan1 5alibrasi1 dan "uga $enggunaan dari Alat $engukur #ekanan
6arah
$enggunaan sphygamomanometer yang menggunakan merkuri sebagai
bahan utamanya dapat beresiko tumpah<bo3or yang dapat berakibat kontaminasi
dengan alam1 namun dalam beberapa tahun terakhir resiko tersebut semakin
menurun se"alan dengan penggunaan alat yang semakin baik dan benar. $erlu
diperhatikan "uga bahwa penggunaan sphygamomanometer tanpa menggunakan
merkuri memiliki akurasi yang tidak lebih baik dibandingkan dengan yang
menggunakan merkuri oleh karena itu dalam penggunannya perlu diperhatikan
kevalidasinya dengan 3ara memeriksanya se3ara teratur (mengkalibrasi) untuk
mendapatkan penilaian yang akurat.
,. $engukuran #ekanan 6arah
>ntuk mendapatkan tekanan darah yang akurat diperlukan suatu langkah
yang akurat. Alat9alat pengukur tekanan darah berupa aneroid1 merkuri1 atau
elektronik diusahakan untuk selalau di periksa (kalibrasi). (perator dalam
mengukur tekanan darah haruslah yang terlatih dan mempunyai suatu
pengetahuan dan teknik yang 3ukup<standar dan "uga pasien harus dipersiapkan
dan diposisikan dengan baik.
$asien harus dalam keadaan duduk dan tenang dalam waktu menit di
kursi1 dengan kaki menempel di lantai dan tangan se"a"ar dengan dada. 5onsumsi
ka0ein1 merokok atau setelah berolahraga sebaiknya ditunggu paling lama 2!
menit sebelum dilakukan pengukuran awal. $engukuran dari tekanan darah yang
dilakukan dengan posisi berdiri sebaiknya dilakukan sesekali1 terutama pada
pasien dengan resiko hipotensi postur (ortostatik)1 penggunaan obat9obatan dan
pada pasien dengan ge"ala konsisten berupa pengurangan tekanan darah ketika
berdiri.
$erkiraan ukuran 3u00 yaitu menutupi lengan bawah sekitar 8!4 harus
dilakukan dengan akurat. $engukuran tekanan darah diusahakan dilakukan , kali
atau lebih untuk menentukan tekanan darah rata9rata sehingga akurat.
>ntuk langkah awal dilakukan dengan 3ara melakukan palpasi pada nadi
radialis untuk menentukan tekanan sistolik kemudian dinaikan sekitar ,!92!
mmHg1 diatas dari pemeriksaan auskultasi dan penurunan poin harus sekitar ,
mmHg<detik.
#ekanan Sistol didapatkan pada bunyi 5orotko00 pertama kali terdengar
yang disebut dengan 0ase %1 dan untuk menentukan tekanan diastolik ditentukan
ketika bunyi 5orotko00 menghilang yang disebut dengan 0ase .
5linisi harus memberikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada
pasien1 hal ini dapat berupa lisan dan "uga tulisan yang mana men3akup tekanan
darah yang didapat1 pemeriksaan lan"utan1 diagnosis dan tu"uan dilakukan terapi.
Selain itu1 klinisi "uga memberika in0ormasi kepada pasien untuk melakukan
followup untuk kembali memeriksakan tekanan darahnya.
#abel ,. ?ekomendasi followup dalam pengukuran tekanan darah selan"utnya
(tanpa komplikasi).
Berdasarkan N;7E terdapat beberapa pertimbangan dalam mendiagnosis
hipertensi @
a. 5etika mempertimbangkan diagnosis hipertensi1 ukurlah tekanan darah di
kedua lengan.
/ika perbedaan pemba3aan antara kedua lengan lebih dari ,! mmHg1
ulangi pengukuran.
/ika perbedaan pemba3aan antara kedua lengan tetap lebih dari ,! mmHg
pada pengukuran kedua1 ukur tekanan darah berikutnya pada lengan
dengan pemba3aan yang lebih tinggi.
b. /ika tekanan darah %-!<.! mmHg atau lebih tinggi@
:akukan pengukuran kedua selama konsultasi.
/ika pengukuran kedua se3ara substansial berbeda dari yang pertama1
lakukan pengukuran ketiga. 7atat hasil terendah dari dua pengukuran
terakhir sebagai tekanan darah.
3. /ika tekanan %-!<.! mmHg atau lebih1 lakukan AB$= (Ambulatory
Blood $ressure =onitoring) untuk mengkon0irmasi diagnosis hipertensi.
d. /ika seseorang tidak dapat mentoleransi AB$=1 HB$= (Home Blood
pressure =onitoring) merupakan alternati0 yang 3o3ok untuk
mengkon0irmasi diagnosis hipertensi.
e. /ika seseorang memiliki hipertensi berat1 pertimbangkan untuk segera
memberikan obat antihipertensi1 tanpa menunggu hasil AB$= atau
HB$=.
0. Sambil menunggu kon0irmasi diagnosis hipertensi1 lakukan pemeriksaan
terhadap kerusakan organ target (seperti hipertro0i ventrikel kiri1 $enyakit
gin"al kronis dan retinopati hipertensi).
g. /ika hipertensi tidak didiagnosis tetapi terbukti adanya kerusakan organ
target seperti hipertro0i ventrikel kiri1 albuminuria atau proteinuria1
pertimbangkan melakukan pemeriksaan untuk menegetahui penyebab
kerusakan organ target.
h. /ika hipertensi tidak didiagnosis1 ukur tekanan darah setidaknya setiap
tahun1 dan lakukan pengukuran lebih sering "ika tekanan darah mendekati
%-!<.! mmHg.
i. Bila menggunakan AB$= untuk mengkon0irmasi diagnosis hipertensi1
dilakukan setidaknya dua kali pengukuran per "am yang diambil selama
"am biasa orang tersebut ter"aga (misalnya1 8@!!9,,@!!) Aunakan nilai rata9
rata minimal %- pengukuran yang dilakukan selama "am biasa orang
tersebut ter"aga untuk mengkon0irmasi diagnosis hipertensi.
". Bila menggunakan HB$= untuk mengkon0irmasi diagnosis hipertensi1
pastikan bahwa@
>ntuk setiap pengukuran tekanan darah1 dua pengukuran berturut9turut
diambil1 pada sedikitnya % menit terpisah dan dengan orang yang duduk
#ekanan darah di3atat dua kali sehari1 idealnya di pagi dan sore hari
?ekaman tekanan darah berlan"ut setidaknya selama - hari1 idealnya
selama & hari.
k. ?u"uk orang untuk perawatan khusus pada hari yang sama "ika mereka
memiliki@
Hipertensi diper3epat (malignant)1 yaitu tekanan darah biasanya lebih
tinggi dari %8! < %%! mmHg dengan tanda9tanda papilloedema dan < atau
perdarahan retina1 atau
6i3urigai 0eokromositoma (labil atau postural hipotensi1 sakit kepala1
palpitasi1 pu3at dan dia0oresis).
l. =empertimbangkan kebutuhan untuk pemeriksaan khusus pada orang
dengan tanda9tanda dan menun"ukkan ge"ala penyebab hipertensi
sekunder.
2. Baktor Baktor yang mempengaruhi penentuan target tekanan darah adalah @
%. $erilaku pasien dan dokter (Empati)
,. 5emitraan antara klinisi dan pasien didasarkan pada keper3ayaan1 rasa
hormat1 dan pengetahuan yang holistik dari pasien berkorelasi dengan
hasil positi0 dari perawatan1 seperti kepatuhan1 kepuasan1 dan
peningkatan status kesehatan.
2. ;ntervensi perilaku melalui pasien93entered1 seperti konseling dapat
meningkatkan kontrol tekanan darah.
-. Sikap pasien yang dipengaruhi oleh budaya1 keyakinan1 dan
pengalaman sebelumnya dengan system pelayanan kesehatan.
. 6okter dan pasien harus menyepakati target tekanan darah. Sebuah
strategi yang berpusat pada pasien untuk men3apai tu"uan dan
perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk men3apai tu"uan yang utama.
+. 5etidakpatuhan pasien terhadap terapi meningkatkan kesalahpahaman
dari kondisi atau pengobatan
&. Biaya obat9obatan dan kompleksitas perawatan (yaitu1 transportasi1
kesulitan pasien dengan poli0armasi1 kesulitan dalam pen"adwalan
"an"i1 dan tuntutan hidup)
8. Semua anggota tim perawatan kesehatan (misalnya1 dokter1 kepala
perawat1 dan perawat lainnya1 asisten dokter1 apoteker1 dokter gigi1 ahli
gi)i terda0tar1 dokter mata1 dan podiatrists) harus beker"a sama dalam
menentukan target tekanan darah
6alam proses pen3apaian target tekanan darah1 terdapat berbagai kendala
yang dapat mempengaruhi kegagalan pen3apaian tu"uan. 5egagalan untuk
men3apai tu"uan tekanan darah pada pasien yang mengikuti dosis penuh tiga "enis
obat yang tepat yang meliputi diuretik disebut ?esisten Hipertensi.
-. Ambulatory Blood $ressure =onitorin (AB$=)
Ambulatory blood pressure monitoring (AB$=) memberikan in0ormasi
mengenai tekanan darah setiap aktivitas sehari9hari dan "uga ketika tidur. #ekanan
darah berhubungan dengan siklus sirkadian dimana akan men3apai titik tinggi
ketika bangun tidur yang mana se3ara mental dan 0isik akti01 dan akan men3apai
titik rendah ketika istirahat dan tidur dimana tekanan darah berkurang sebanyak
%!9,! persen ketika tidur. Alat ini menggunakan sema3am mikro0on untuk
mengukur bunyi 5orotko00 dengan 3ara mendeteksi gelombang arterial
menggunakan teknik os3ilometrik. $engukuran tekanan darah selama ,- "am
menggunakan AB$= memberikan banyak hasil yang dihubungkan dengan
aktivitas dari pasien.
AB$= biasanya menghasilkan ukuran yang lebih rendah dibandingkan
pemba3aan dengan menggunakan alat biasa. Seseorang dikatakan hipertensi
apabila pada pemeriksaan pagi didapatkan tekanan darah *%2<8 mmHg1 dan
pada pemeriksaan malam didapatkan *%,!<& mmHg. $enggunakan AB$= lebih
baik "ika pasien mengalami kerusakan pada organ target.
$enggunaan Ambulatory blood pressure monitoring akan sangat berarti
apabila @
$asien diduga mengalami hipertensi white coat tanpa kerusakan pada
organ target
?esistensi terhadap obat tertentu (obat hipertensi)
Ae"ala Hipotensi dengan pemberian terapi antihipertensi
Hipertensi episodi3
6is0ungsi Autonomi3
. $emeriksaan #ekanan 6arah =anual< Home Blood Pressure Monitoring
(HB$=)
$emeriksaan tekanaan darah manual atau self Measurement merupakan
pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan diluar klinik yang bertu"uan untuk
memberikan perbedaan antara pemeriksaan yang dilakukan diklinik dan diluar
klinik. $emeriksaan ini sangat berguna terutama untuk memeriksa tekanan darah
pada perokok dimana ketika merokok dapat menyebabkan peningkatan #ekanan
darah dan kembali ke batasnya sekitar % menit setelah berhenti merokok.
C. Diagnosis
6iagnosis didapatkan "ika pada pemeriksaan klinik didapatkan tekanan
darah sama atau lebih dari %-!<.! mmHg dan diberikan Ambulatory Blood
Pressure Monitoring untuk memastikan diagnosis hipertensi.
6alam pengukuran dengan menggunakan AB$=1 diagnosis ditegakan "ika
didapatkan tekanan darah sama atau lebih dari %-!<.! mmHg yang didapatkan
dengan 3ara pengukuran minimal sebanyak %- kali dalam sehari (waktu e0ekti0
!8.!!9,,.!!).
Selain itu untuk mendapatkan diagnosis yang akurat1 disarankan
melakukan pengukuran se3ara manual< Home Blood Pressure Monitoring
(HB$=) yang dilakukan , kali sehari (pagi dan sore) dan minimal dilakukan
selama & hari.
D. Ealuasi Hipertensi
Evaluasi terhadap pasien hipertensi mempunyai 2 sasaran
(%) >ntuk mengetahui pola hidup dan mengidenti0ikasi 0aktor penyakit
7ardiovaskular atau kelainan yang lainnya sehingga mempengaruhi
prognosis dan terapi yang diberikan
(,) >ntuk mengidenti0ikasi penyebab ter"adi peningkatan tekanan darah
(2) >ntuk mengindenti0ikasi adanya kerusakan organ target dan penyakit
7ardiovaskular
Selain melakukan pengukuran tekanan darah1 dalam mendiagnosis hipertensi
sebaiknya dilakukan beberapa evaluasi dari riwayat pengobatan1 pemeriksaan
0isik1 tes laboratorium dan pemeriksaan penun"ang lainnya.
$emeriksan 0isik harus berupa @
$engukuran tekanan darah1
$engukuran tekanan darah kontralateral pemeriksaan pertama sebagai
veri0ikasi pemeriksan awal
$emeriksaan 0undus optik1
5alkulasi Body mass index (B=;)
Auskultasi dari 3arotis dan abdominal
$alpasi pada kelen"ar tiroid
$emeriksaan hati dan paru
$emeriksaan abdomen untuk melihat ada tidaknya pembesaran gin"al1
massa1 pembesaran kantong kemih1 pulsasi abnormal aorta abdominal
$alpasi ekstermitas untuk melihat nadi dan "uga edema
$emeriksaan neurologi
6ata dari studi epidimiologi dan "uga clinical trials men"elaskan bahwa
peningkatan denyut "antung ketika istirahat dan variasi denyut "antung
diasosiasikan dengan peningkatan 0aktor penyakit 7ardiovaskular. Studi yang
dilakukan oleh Bramingham Heart men"elaskan bahwa denyut "antung saat
istirahat sebanyak 82 kali permenit dihubungkan dengan resiko kematian yang
tinggi akibat penyakit 7ardiovaskular dibandingkan dengan pasien dengan denyut
"antung yang lebih rendah. Selain itu penurunan denyut "antung yang bervariasi
dihubungkan dengan peningkatan mortalitas pada pasien yang menderita penyakit
7ardiovaskular.
#abel 2. Baktor $enyakit 7ardiovaskular
#abel -. $enyakit yang dapat menyebabkan hipertensi
E. Tes la!oratoriu" #an pe"eriksaan penun$ang lainn%a
#es laboratorium rutin dan pemeriksaan penun"ang lainnya sangat
direkomendasikan sebelum dilakukan terapi.
$emeriksaan9pemeriksaan penun"ang dalam mendukung diagnosis @
E5A
>rinalisis
Alukosa darah dan hematokrit
Serum potasium
5adar kreatinin dan 3al3ium
5adar :ipoprotein (.9%, "am setelah makan) termasuk diantaranya H6:1
:6:1 dan trigleserida
&. Pe"eriksaan Lan$utan
$rosedur pemeriksaan lan"utan disarankan untuk mengidenti0ikasi penyebab
dari hipertensi terutama pada pasien yang @
(%) >mur1 riwayat1 pemeriksaan 0isik1 atau pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan suatu penyebab
(,) #ekanan darah kurang bereaksi dengan terapi obat
(2) #ekanan darah meningkat karena suatu hal yang tidak diketahui setelah
sebelumnya sudah terkontrol dengan baik
(-) #er"adi peningkatan onset hipertensi
#abel . Skrining tes untuk mengidenti0ikasi penyebab hipertensi
'. Diagnosis !an#ing
$asien di3urigai menderita $heo3hromo3ytoma "ika dalam pemeriksaan
didapat pasien dengan hipertensi yang labil atau paroxysms dari hipertensi yang
diikuti oleh sakit kepala1 berdebar9debar1 pusing dan berkeringat.
$enurunan tekanan pada eksteremitas atau tertundaanya atau hilangnya
arteri 0emoralis bisa mengindikasikan ter"adinya 3oarti3io arota. (besitas1
intoleransi glukosa1 dan purple striae di3urigai ter"adinya sindrom 3ushing.
$emeriksaan laboratorium "uga dapat membantu mengindikasikan adanya
penyakit lain seperti hipokalemia (aldosteronism primer)1 hiperkalsemia
(hiperparatiroidsm)1 dan peningkatan kreatinin yang abnormal (penyakit
parensemal renal) saat urinalisis.
$enyakit gin"al parensemal yang paling umum dikaitkan dengan hipertensi
adalah glomerulonephritis kronik1 penyakit gin"al polisistik1 hipertensi
nephros3lerosis. Stenosis arteri renal dan hipertensi renovas3ular harus di3urigai
"ika ter"adi beberapa hal berikut ini @
(%) #erdapat hipertensi ter"adi sebelum umur 2! tahun1 terutama tidak ada
riwayat penyakit keluarga
(,) $eningkatan hipertensi
(2) Hipertensi yang sebelumnya bisa dikontrol namun sekarang resisten
(-) Edema paru
() Aagal gin"al yang disebabkan oleh proteinuria atau sedimen abnormal
pada urin
(+) Aagal gin"al dengan terapi Angiotensin converting enzyme inhibitor
(A7E;) atau angiotensin receptor blcoker (A?B) dalam kondisis bilateral
stenosis arteri renal
Hipertensi yang disebabkan oleh Aenetik
$enelitian mengenai kelainan genentik yang mempengaruhi tekanan darah telah
diidenti0ikasikan sebagai beberapa bentuk berikut meliputi @
=ineralo3ori3oid9remediable aldosteronism
%% beta9hyydroxylase dan %& alpha9hydroxylase de0i3ien3ies
sindrom liddle
Sindrom o0 apparent mineralo3orti3oid ex3ess
$seudhohypoaldosteronism tipe ;;
Beberapa genetik diatas mempengaruhi level tekanan dalam darah namun dalam
populasi yang sangat ke3il.
H. Terapi
#u"uan dari terapi hipertensi adalah untuk pengurangan morbiditas dan
mortalitas penyakit kardiovaskular dan gin"al. 5ebanyakan orang dengan
hipertensi terutama diusia *! tahun1 akan mengalami hipertensi baik pada
tekanan sistol ataupun diastol atau kedua9duanya. #arget pengobatan terapi pada
pasien hipertensi dengan komplikasi 7C6 yaitu menurunkan tekanan darah
dengan sisol D%-!<.! mmhg. Sedangkan target terapi pada pasien yang hipertensi
dengan komplikasi diabetes atau penyakit gin"al yaitu D%2!<8!.
=odi0ikasi Aaya Hidup
Aaya hidup yang sehat sangat penting bagi semua orang terutama untuk
pen3egahan hipertensi. Aaya hidup yang baik "uga berguna untuk menurunkan
berat badan bagi orang9orang yang mengalami obesitas. =enurut study
6ietary Approa3hes to Stop Hypertension (6ASH) E gaya hidup yang baik
yaitu1 memakan makanan yang kaya kalium dan kalsium1 diet natrium1
melakukan aktivitas 0isik1 dan mengurangi asupan alkohol. 6engan gaya idup
seperti itu1 akan mengobati hipertensi dan menurunkan resiko terkena penyakit
kardiovaskular.
#abel +. =odi0ikasi gaya hidup untuk men3egah dan mengontrol hipertensi
=(6;B;5AS; ?E5(=EN6AS; 5ira9kira pengurangan
tekanan darah (range)
$enurunan berat badan =en"aga berat badan
yang normal (B=; %819
,-1. kg<m
,
)
9,! mmHg<%!kg
penurunan berat badan
=engadopsi ren3ana
makan menurut 6ASH
mengkonsumsi buah9
buahan1 sayuran1 dan
produk susu rendah
lemak
89%- mmHg
6iet natrium =engkonsumsi natrium
tidak lebih dari %!!
mmol per hari ((,.- g
natrium klorida atau + g
sodium)
,9 8 mmHg
Aktivitas 0isik =elakukan aktivitas 0isik
rutin seperti ber"alan
setidaknya 2! menit
perhari
-9. mmHg
=engurangi konsumsi
alkohol
=engonsumsi alkohol
tidak lebih dari 2 gelas
perhari
,9- mmHg
#erapi 0armakologi
=enurut per3obaan klinis1 ada beberapa golongan obat yang bisa
mengobati hipertensi1 seperti A7E ;nhibitor1 Angiotensin ?eseptor Bloker
(A?B)1 Beta Bloker1 7a 7hanel Bloker (77B)1 dan diuretik tipe#hia)id.
6iuretik tipe #hia)id men"adi dasar dari terapi antihipertensi. 6alam
u"i 3oba1 termasuk baru9baru ini diterbitkan antihipertensi dan terapi
penurunan lemak untuk men3egah serangan "antung. 6iuretik tipe #ia)id harus
digunakan sebagai terapi awal untuk sebagian besar pasien hipertensi1 baik
digunakan sendiri maupun dikombinasikan dengan antihipertensi lainnya
seperti (A7E;s1 A?B1 BB1 77B). /ika salah satu obat itu sudah bersi0at
resisten dan terdapat kontraindikasi1 maka pengobatan diganti dengaan obat
golongan lain.
#abel &. (bat9obat oral antihipertensi
#abel 8. 5ombinasi (bat Antihipertensi
$en3apaian kontrol tekanan darah pada pasien
5ebanyakan pasien yang hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih
anti hipertensi untuk men3apai tekanan darah yang stabil. $enambahan obat
kedua dari golongan yang berbeda harus dimulai ketika penggunaan obat
tunggal dalam dosis yang adekuat gagal untuk men3apai tekanan darah yang
normal. (leh karena itu harus memulai terapi dengan dua obat1 baik resep
yang terpisah ataupun kombinasi dosis yang tetap.
#u"uan terapi obat dengan lebih dari satu golongan dapat
meningkatkan kemungkinan men3apai tekanan ndarah yang normal dengan
3ara yang lebih 3epat1 tapi disarankan untuk tetap berhati9hati karena pada
pasien yang memiliki riwayat diabetes melitus akan ter"adi hipotensi
ortostatik1 dis0ungsi otonom.
#abel .. Algoritma dalam penanganan hipertensi
31 Treatment
separate prescriptions or in fxed-dose combina-
tions.
129
(See fgure 16.)
The initiation of therap !ith more than one drug
increases the "i#e"ihood of achie$ing %& goa" in a
more time" fashion. The use of mu"tidrug combi-
nations often produce greater %& reduction at "o!er
doses of the component agents' resu"ting in fe!er
side e(ects.
129'13)
The use of fxed-dose combinations ma be more
con$enient and simp"if the treatment regimen' and
ma cost "ess than the indi$idua" components pre-
scribed separate". *se of generic drugs shou"d be
considered to reduce prescription costs' and the cost
of separate prescription of mu"tip"e drugs a$ai"ab"e
generica"" ma be "ess than nongeneric' fxed-dose
combinations. The starting dose of most fxed-dose
combinations is usua"" be"o! the doses used in
LIFESTYLE MODIFICATIONS
Initial Drug Choices
NOTATGOAL
BLOODPRESSRE
+ot at ,oa" %"ood &ressure (-1.)/ 9) mm0g)
(-13)/ 1) mm0g for those !ith diabetes or
chronic #idne disease)
Stage !
"#$ertension
(S%&1.)2139
or 4%&9)299 mm0g)
Thia5ide-tpe diuretics
for most. 6a consider
789:' 7;%' %%' 88%' or
combination
Stage %
"#$ertension
(S%& <16) or 4%&
<1)) mm0g)
T!o-drug combination for
most (usua"" thia5ide-
tpe diuretic and 789:' or
7;%' or %%' or 88%)
4rug(s) for the
compe""ing indications
(see tab"e 12)
=ther antihpertensi$e
drugs (diuretics' 789:'
7;%' %%' 88%) as needed
=ptimi5e dosages or add additiona" drugs
unti" goa" b"ood pressure is achie$ed.
8onsider consu"tation !ith hpertension specia"ist.
>ithout 8ompe""ing
:ndications
>ith 8ompe""ing
:ndications
ACEI, angiotensin converting
enzyme inhibitor; ARB,
angiotensin receptor blocker;
BB, beta blocker; CCB, calcium
channel blocker; DBP, iastolic
bloo pressure; !BP, systolic
bloo pressure
Figure !&' Algorith()or treat(ent o) h#$ertension
#indakan dan monitoring
Setelah terapi obat antihipertensi dimulai1 kebanyakan pasien harus
kembali untuk tindak lan"ut dan penyesuaian obat sekitar beberapa bulan
sampai tu"uan penurunan tekanan darah ter3apai. 5un"ungan kembali lebih
sering diperlukan pada pasien dengan hipertensi stadium , atau dengan
pasien yang memiliki komplikasi. Serum kalium dan kreatinin harus
dipantau setidaknya %9, kali<tahun. Setelah tekanan darah stabil1
kun"ungan tindak lan"ut biasanya 29+ bulan sekali. 5omorbiditas seperti
gagal "antung1 penyakit diabetes melitus membutuhkan tes laboratorium
sehingga mempengaruhi 0rekuensi kun"ungan. =enghindari kebiasaan
merokok sangat burguna "uga bagi pasien dengan hipertensi.
$ertimbangan tambahan dalam =emilih (bat Antihipertensi
=empertimbangkan pemilihan obat antihipertensi sangatlah penting
dimana setiap obat memiliki e0ek yang menguntungkan dan merugikan "ika
diberikan pada penderita yang memiliki penyakit selain hipertensi.
E0ek yang berpotensi menguntungkan
6iuretik tipe #hia)ide berguna dalam menurunkan demineralisasi dalam
osteoporosis.
Beta Blo3kers bisa berguna dalam penanganan atrial takikaritmia<0ibrilasi1
migrain1 tiroktikosikosis (e0ek 3epat)1 tremor essensial1 atau hipertensi
perioperati0.
7al3ium 7hannel Blo3kers bisa berguna dalam sindrom ?aynaudFs dan
aritmia.
Alpha Blo3ker bisa digunakan dalam pengobatan prostat.
E0ek yang berpotensi merugikan
$enggunaan diuretik sebaiknya diawasi se3ara kontinyu kepada pasien
yang menderita gout atau mempunyai riwayat hiponatriemia yang
signi0ikan
Beta blo3ker sebaiknya dihindarkan dari pasien yang menderita asma1
penyakit "alan na0as reakti01 atau memiliki dera"at , atau 2 heart block.
Angiotensin 7onverting En)im ;nhibitors (A7E;s) dan Angiotensin
?e3eptor Blo3kers (A?Bs) sebaiknya tidak diberikan kepada wanita hamil
karena merupakan kontraindikasi.
A7E;s sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang memiliki riwayat
angioedema
Aldosteron antagonis dan diuretik postassium9sparing dapat menyebabkan
hiperkalemia dan sebaiknya dihindarkan dari pasien yang memiliki serum
potasium lebih dari .! mEG<: ketika tidak diberikan pengobatan
I. Pen%akit(pen%akit %ang !erhu!ungan #engan Hipertensi
6engan mengetahui penyakit yang berhubungan dengan hipertensi diharapkan
dalam pemberian terapi men"adi lebih e0ekti0. Berikut adalah beberapa penyakit
yang berhubungan dengan hipertensi.
%. $enyakit "antung iskemik
$enyakit "antung iskemik adalah salah satu bentuk dari kerusakan organ targen
yang berhubungan dengan hipertensi. $ada pasien dengan hipertensi dan angina
pektoris stabil1 pilihan obat pertana yang dipakai biasanya BB1 sebagai alternari0
lainnyaa dapat dipakai 77Bs untuk ker"a obat yang lebih lama. $ada pasien
dengan sindrom 3oroner akut (angina yang tidak stabil atau in0ark miokardal)1
seharusnya diinisiasi dengan memberikan BBs dan A7E;s1 ditambah obat lain
yang diperlukan untuk mengontrol tekanan darah. $ada pasien dengan in0ark
postmyo3ardia31 A7E;s1 BBs1 dan aldosteron antagonis telah terbukti paling
menguntungkan. =ana"emen lipid yang intensi0 dan aspirin "uga diindikasikan.
,. Aagal "antung
Aagal "antung dalam bentuk sistolik atau dis0ungsi daridiastolik ventrikel1
sebagai hasil primer dari hipertensi sistolik dan penyakit "antung iskemik.
#ekanan darah dan kolestrol harus dikontrol se3ara 3ermat sebagai pen3egahan
primer bagi mereka yang beresiko tinggi terkena gagal "antung. A7E;s dan BBs
direkomendasikan pada individu yang tanpa ge"ala namun terbukti dis0ungsi
ventrikel. Bagi mereka yang menun"ukkan ge"ala9ge"ala dis0ungsi ventrikel atau
stadium akhir dari gagal "antung1 A7E;s BBs1 A?Bs dan aldosterone blo3ker
sangat direkomendasikan dengan diuretik loop.
2. Hipertensi diabetes
5ombinasi dua obat atau lebih biasanya dibutuhkan untuk men3apai target
D%2!<8! mmHg. #hia)ide diureti3s1 BBs1 A7E;s1 A?Bs1 dan 77Bs sangat
menguntungkan untuk mengurangi penyakit kardiovaskular dan insidensi stroke
pada pasien dengan diabetes. $erawatan menggunakan A7E; atau A?B
mempengaruhi perkembangan ne0ropati diabetes dan mengurangi albuminuria.
Selain itu A?Bs terbukti dapat men3egah berkembang men"adi ma3roalbuminuria.
-. $enyakit gin"al kronik
$ada orang dengan penyakit gin"al kronik1 dengan (%) 0ungsi ekskretori
berkurang kira9kira debawah +!ml<in per %.&2m
,
( dengan kreatinin *%.mg<d:
pada pria dan *%.2mgd: pada wanita). Atau dengan adanya albuminuria(*2!!
mg<hari atau ,!!mg albumin<g kreatinin)1 tu"uan terapi adalah untuk
memperlambat kerusakan gin"al dan men3egah penyakit kardiovaskular.
Hipertensi mun3ul di sebagian besar pasien1 dan mereka harus menerima
mana"emen agresi0 B$1 sering dengan tiga atau lebih obat untuk men3apai target
nilai B$ D%2!<8! mmHg. A7E;s dan A?B telah menun"ukkan e0ek
menguntungkan pada perkembangan diabetes dan penyakit gin"al nondiabetes.
5enaikan kreatinin serum sebanyak 2 persen di atas normal dengan A7E;s atau
A?B dapat diterima dan bukan alasan untuk menahan pengobatan ke3uali
berkembang "adi hiperkalemia. 6engan penyakit gin"al tingkat lan"ut (AB?
diperkirakan D2! ml < menit %1&2 m
,
1 sesuai dengan kreatinin serum ,192 mg <
d:)1 meningkatkan dosis diuretik loop biasanya dibutuhkan dalam
mengombinasikan dengan golongan obat lainnya.
. $enyakit serebrovaskular
?esiko dan keuntungan dari penurunan tekanan darah selama stroke akut
masih belum "elas1 mengontrol tekanan darah pada tingkat menengah (sekitar
%+!<%!! mmHg) tepat sampai kondisi telah stabil atau membaik. :a"u stroke
berulan diturunkan oleh kombinasi dari A7E; dan thia)ide tipe diuretik. Situasi
khusus lain minoritas :a"u kontrol tekanan darah bervariasi pada populasi
minoritas dan terendah di orang =eksiko keturunan Amerika dan orang Amerika.
Se3ara umum1 pengobatan hipertensi serupa untuk semua kelompok demogra0is1
sosial ekonomi tetapi 0aktor dan gaya hidup mungkin men"adi hambatan penting
untuk kontrol tekanan darah pada beberapa pasien minoritas. $revalensi1 tingkat
keparahan1 dan dampak hipertensi meningkat pada orang A0rika keturnan
Amerika1 yang "uga menun"ukkan tekanan darah berkurang dengan monoterapi
menggunakan BBs1 A7E;s1 atau A?B dibandingkan dengan diuretik atau 77Bs.
?espon berbeda9beda ini sebagian besar dieliminasi dengan kombinasi obat
termasuk dosis diuretik yang adekuat. Angioedema yang disebabkan oleh A7E;
ter"adi ,9-kali lebih sering pada pasien Amerika keturunan A0rika dengan
hipertensi dibandingkan demgan grup lainnya.
+. (besitas dan sindrom metaboli3
(besitas (B=;* 2! kg<m,) merupakan 0aktor resikomhipertensi dan penyakit
kardiovaskular. $edoman pengobatan dewasa $anel ;;; dalam mana"emen
kolesterol mende0inisikan sindrom metabolik dengan kehadiran tiga atau lebih
kondisi berikut@ obesitas perut (lingkar pinggang * -! in3i pada pria atau* 2 in3i
pada wanita)1 intoleransi glukosa (glukosa puasa* %%! mg < d:)1 tekanan darah*
%2!<8 mmHg1 trigliserida tinggi (* %! mg < d:)1 atau H6: rendah (D-! mg < d:
pada pria atau D! mg < d: pada wanita). =odi0ikasi gaya hidup intensi0 harus
diterapkan pada semua individu dengan sindrom metabolik1 dan terapi obat yang
sesuai harus diberikan untuk masing9masing komponen seperti yang ditun"ukkan.
&. Hipertro0i ventrikel kiri
=erupakan 0aktor risiko independen yang meningkatkan 0aktor risiko penyakit
kardiovaskular. ?egresi :CH ter"adi dengan mana"emen tekanan darah agresi01
termasuk penurunan berat badan1 pembatasan natrium1 dan pengobatan dengan
semua kelas obat antihipertensi ke3uali hydrala)ine vasodilator langsung1 dan
minoxidil.
8. $enyakit arteri peri0er
=empunyai resiko yang sama dengan penyakit "antung iskemik. Setiap kelas
obat antihipertensi kebanyakan dapat digunakan pada pasien $A6. Baktor risiko
lain harus dikelola se3ara agresi01 dan aspirin harus digunakan.
.. Hipertensi pada orang tua
Hipertensi ter"adi lebih dari dua pertiga dari individu setelah usia +.
?ekomendasi pengobatan untuk orang tua dengan hipertensi1 termasuk mereka
yang telah terisolasi hipertensi sistolik1 harus mengikuti prinsip9prinsip yang sama
untuk perawatan hipertensi se3ara umum. 6alam banyak individu1 dosis obat awal
yang lebih rendah mungkin diindikasikan untuk menghindari ge"ala1 namun1 dosis
standar dan beberapa obat diperlukan di sebagian besar orang tua untuk men3apai
target tekanan darah yang tepat.
%!. Hipotensi postural
$enurunan tekanan darah sistole saat berdiri * %! mmHg1 bila dikaitkan
dengan pusing atau pingsan1 lebih sering pada pasien yang lebih tua dengan
hipertensi sistolik1 diabetes1 dan mereka yang memakai diuretik1 venodilators
(misalnya1 nitrat1 alpha9blo3ker1 dan obat sildena0illike)1 dan beberapa obat9obatan
psikotropika. #ekanan darah pada individu9individu "uga harus dipantau dalam
posisi tegak. Hati9hati dalam menggunakan dosis obat antihipertensi untuk
menghindari deplesi volume dan titrasi yang terlalu 3epat.
%%. 6ementia
6emensia dan gangguan kogniti0 lebih sering ter"adi pada orang dengan
hipertensi. 6engan terapi antihipertensi yang e0ekti01 perkembangan dari
gangguan kogniti0 dapat berkurang.
%,. Hipertensi pada wanita
5ontrasepsi oral dapat meningkatkan tekanan darah1 dan dengan durasi
penggunaan risiko hipertensi meningkat. 'anita yang menggunakan kontrasepsi
oral harus tmeemriksa ekanan darah mereka se3ara teratur. $engembangan
hipertensi adalah alasan untuk mempertimbangkan bentuk kontrasepsi yang lain.
Sebaliknya1 terapi hormon menopause tidak meningkatkan tekanan darah. 'anita
hamil dengan hipertensi harus hati9hati karena peningkatan risiko terhadap ibu
dan "anin. =etildopa1 BBs1 dan vasodilator adalah obat9obat yang lebih sering
dipakai untuk keselamatan 0etus. A7E; dan A?B tidak boleh digunakan selama
kehamilan karena berpotensi untuk membuat "anin 3a3at dan harus dihindari pada
wanita yang akan hamil. $reeklamsia1 yang ter"adi setelah minggu ke9,!
kehamilan1 ditandai oleh onset atau memburuknya hipertensi1 albuminuria1 dan
hyperuri3emia1 kadang9kadang dengan kelainan koagulasi. $ada beberapa pasien1
preeklampsia mungkin berkembang men"adi hipertensi urgensi atau darurat dan
mungkin memerlukan rawat inap1 pemantauan intensi01 pengiriman awal "anin1
dan antihipertensi parenteral dan terapi antikonvulsan.
%2. Hipertensi pada anak9anak dan rema"a
$ada anak9anak dan rema"a1 hipertensi dide0inisikan sebagai tekanan darah
yang pada pengukuran berulang1 pada persentil ke9. atau lebih disesuaikan
dengan usia1 tinggi badan1 dan gender. Suara korotko00 kelima digunakan untuk
mende0inisikan tekanan darah diastole. dokter harus waspada terhadap
kemungkinan penyebab hipertensi yang dapat diidenti0ikasi pada anak yang lebih
muda (misalnya1 penyakit gin"al1 3oar3tasio aorta). ;ntervensi gaya hidup sangat
dian"urkan1 dengan terapi 0armakologis yang dilembagakan untuk tekanan darah
yang lebih tinggi atau "ika ada respon yang 3ukup untuk modi0ikasi gaya hidup.
$ilihan obat antihipertensi pada anak9anak sama dengan orang dewasa1 tapi dosis
e0ekti0 untuk anak9anak sering lebih ke3il dan harus disesuaikan dengan hati9hati.
A7E;s dan A?B tidak boleh digunakan pada anak perempuan hamil atau akti0
se3ara seksual. Hipertensi tanpa komplikasi seharusnya tidak men"adi alasan
untuk membatasi anak9anak berpartisipasi dalam kegiatan 0isik1 terutama "angka
pan"ang karena olahraga dapat menurunkan tekanan darah. $enggunaan steroid
anabolik seharusnya di3egah. ;ntervensi kuat "uga harus dilakukan untuk 0aktor9
0aktor risiko yang dapat dimodi0ikasi yang ada (misalnya1 merokok).
%-. Hipertensi urgensi dan darurat
$asien dengan elevasi tekanan darah ditandai dan kerusakan akut organ target
(misalnya@ ense0alopati1 in0ark miokard1 angina tidak stabil1 edema paru1
eklampsia1 stroke1 trauma kepala1 perdarahan yang mengan3am "iwa arteri1 atau
diseksi aorta) memerlukan rawat inap dan terapi obat parenteral. $asien dengan
tekanan darah yang meningkat tapi tanpa kerusakan akut organ target biasanya
tidak memerlukan rawat inap1 tetapi mereka harus segera menerima kombinasi
terapi antihipertensi oral. =ereka harus dievaluasi dan dipantau untuk hipertensi
yang disebabkan "antung dan kerusakan gin"al dan penyebab hipertensi yang dapat
diidenti0ikasi.
). Keuntungan #ala" *engurangi Tekanan Darah
6alam suatu per3obaan klinis1 terapi antihipertensi telah di asosiasikan dengan
berkurangnnya insidensi penyakit stroke sekitar 29-!4E in0raksi myo3ardial ,!9
,4E dan serangan "antung sebanyak lebih dari !4. #elah dilakukan suatu
penelitian bahwa pada beberapa pasien pada hipertensi stadium satu (Sistol %-!9
%. mmHg dan<atau diastol .!9.. mmHg) dengan suatu 0aktor resiko penyakit
7ardiovaskular yang telah mengalami penurunan tekanan sistol sebanyak %,
mmHg selama %! tahun ternyata dapat men3egah kematian % dari %% pasien yang
diterapi. Hal ini mengindikasikan bahwa terapi untuk mengurangi tekanan darah
dalam men3egah atau menurunkan penyakit 7ardiovaskular dikemudian hari.
K. *eningkatkan Kontrol #ala" Pen%akit Hipertensi
%. 5etaatan terhadap pengobatan
Beberapa pendapat ahli mengatakan bahwa terapi akan ber"alan dengan
baik "ika pada pasien hipertensi termotivasi untuk terus menggunakan pengobatan
dan mengatur pola hidupnya. =otivasi ini akan semakin meningkat "ika pasien
mempunyai pengalaman yang positi0 dan per3aya dengan klinisi yang
mengobatinya. Empati membentuk keper3ayaan dan itulah yang men"adi motivasi
bagi pasien.
5ebiasaan pada pasien sangat dipengerahui oleh beberapa 0aktor yaitu @
perbedaan kultur1 keper3ayaan dan pengalaman sebelumnya mengenai sistem
kesehatan yang ada. 5ebiasaan ini harus dimengerti oleh seorang klinisi untuk
membentuk keper3ayaan dan meningkatakan komunikasi dengan pasien dan "uga
keluarganya.
5linisi harus berperan akti0 dalam membantu pasien dalam mengatur
kebiasaan dalam penggunaan obat dimana "ika klinisi mengetahui bahwa pasien
tersebut tidak<lupa dalam menggunakan obat yang dilihat dari tekanan darah yang
ingin di3apai1 hendaknya seorang klinisi mengingatkan sehingga mun3ul suatu
keper3ayan antara pasien dan klinisi. $enggunaan sistem pembantu seperti
selebaran pengingat berupa elektronik maupun 3etak dapat membantu pasien
untuk taat dalam pengobatannya. Selain itu1 adanya turut serta dari perawat dan
apoteker bisa sangat membantu.
5linisi dan "uga pasien harus menyetu"ui akan tekanan darah yang ingin
di3apai sehingga pasien memiliki pola pemikiran untuk men3apai tu"uan dan
dapat mengestimasi waktu untuk men3apai target tersebut. 5etika tekanan darah
diatas tu"uan yang inign di3apai1 sebaiknya dilakukan dokumentasi untuk
mengetahui penyebab gagalnya ren3ana. Selain itu1 kemandirian pasien dalam
mengetahui tekanan darahnya (Selfmonitoring) sangatlah berman0aat1 dalam hal
ini dapat membantu klinisi dalam memonitor tekanan darahnya.
5etidaktaatan pasien terhadap terapi biasanya ter"adi "ika terdapat suatu
kesalahpahamaan dalam pemberian terapi. =isalnya kurangnya ikut serta pasien
dalam tu"uan pengobatan1 adanya e0ek samping dari pengobatan yang tidak
diprediksi sebelumnya dan kurangnya pengetahuan mengenai ge"ala yang timbul
dalam pengobatan. $asien seharusnya diberikan pen"elasaan yang baik dan tepat
sehingga dapat menerima e0ek samping dalam pengobatan hipertensi yang
dimilikinya. Selain itu biaya pengobatan "uga merupakan barier tambahan yang
harus dipertimbangkan dalam men3apai tekanan darah yang diinginkan.
Semua anggota dari petugas kesehatan seperti dokter1 perawat1 apoteker1
dokter gigi dan lainnya harus beker"a sama dalm membantu pasien dalam
mengatur pola hidupnya terutama untuk mengatur tekanan darahnya sehingga
dapat kembali seperti normal dengan pengobatan yang teratur.
,. ?esistensi pada hipertensi
?esistensi pada hipertensi merupakan suatu ke"adian dimana ter"adi
kegagalan dalam men3apai tekanan darah yang diinginkan dengan dosis terapi
tertinggi. Setelah mengeluarkan potensi yang dapat diidenti0ikasi1 klinisi
sebaiknya men3ari se3ara hati9hati mengapa pasien tidak dapat men3apai tekanan
darah yang diinginkan. $ada pasien yang telah mengkonsumsi obat diuretik
namun tidak berhasil men3apai tekanan darah yang diinginkan sebaiknya
diperhatikan mengenai kondisi 0ungsi gin"al terutama kemungkinan disebabkan
oleh Aagal Ain"al 5ronik. 5onsultasi dengan dokter spesialis harus
dipertimbangkan "ika tidak ter3apai tekanan darah yang diinginkan.
L. Progra" Kesehatan *as%arakat #ala" *enanggulangi Hipertensi
$rogram kesehatan masyarakat dalam men3egah peningkatan penderita
hipertensi sebaiknya lebih diperhatikan1 program ini dapat terutama bertu"uan
dalam perubahan pola hidup yang dapat berupa peingkatan aktivitas (olahrga)1
pengurangan kalori1 lemak dan garam dalam makanan. 6engan adanya program
ini diharapkan dapat mengurangi resiko seseorang terkena hipertensi. Selain itu1
dalam mengurangi morbiditas1 mortalitias akan penyakit hipertensi pada masa
yang akan datang sebaiknya di3egah se"ak dini dimana dapat dilakukan dengan
bentuk penyuluhan ataupun suatu komunitas yang peduli akan kesehatan dengan
target utama adalah pada anak sekolah. Beberapa hal ini men"adi sangat penting
dimana ter"adi peningkatan Body Mass !ndex pada orang Amerika dan bahkan
pada saat ini merupakan suatu tingkat epidemik dimana pada saat ini %,, "uta
orang dewasa mengalami overweight ataupun obesitas. $eningkatan B=; ini
merupakan 0aktor resiko dan tentunya berpengaruh terhadap peningkatan tekanaan
darah. 6engan adanya suatu tindakan intervensi yang dilakukan oleh program
kesehatan masyarakat diharapkan kedepannya dapat membantu dalam
memana"emen hipertensi dan "uga komplikasinya.
DA&TA+ PUSTAKA
/oint National 7ommittee1 ,!!-1 "he Seventh #eport of the $oint %ational
&ommittee on Prevention' (etection' )valuation' and "reatment of High
Blood Pressure1 6epartment (0 Health And Human Servi3es National
;nstitutes o0 Health National Heart1 :ung1 and Blood ;nstitute.
National ;nstitute 0or Health and 7lini3al Ex3ellen3e1 ,!%%1 &linical management
of primary hypertension in Adults' NHS eviden3e.

Anda mungkin juga menyukai