Anda di halaman 1dari 33

Fisiologi sistem perkemihan

Oleh: Lintang Sari, S. Kep., Ns.




Fungsi ginjal
Membuang sisa metabolisme tubuh (urin).
Mengontrol sekresi hormon-hormon
aldosteron dan ADH (antidiuretic hormone)
dalam mengatur jumlah cairan tubuh.
Mengatur keseimbangan ion kalsium (Ca) dan
vit D.
Menghasilkan hormon: erotropoetin
(membentuk eritrosis), renin (mengatur
tekanan darah), dan prostaglandin.
1. Fungsi ginjal membentuk urin
Filtrasi darah di renal melewati 3 lapis :
Lap 1 : Lapisan endotel yang memiliki ribuan
lubang kecil yang disebut fenestra.
Lap 2 : membrana basalis merupakan fibrous
protein dengan celah besar.
Lap 3 : lapisan epitel dengan bentuk
menyerupai jari, dan memiliki celah pori-pori.

Ketiga lapisan tersebut sangat permeabel.
Perjalanan darah dalam ginjal
20-25 % CO
arteri renalis
arteri aferen
glomerulus
kapsula bowman
tubulus proksimal
a.eferen dan kapiler peritubulus vena jantung
ansa henle
tubulus distal
ductus colligentes
pelvis ginjal
uretra

Laju filtrasi glomerulus/GFR
GFR (Glomerular Filtration Rate) adalah
jumlah filtrat glomerulus yang terbentuk
setiap menit di dalam semua nefron dari
kedua ginjal.
Pada orang normal 125 ml/menit atau
180 liter/hari.
> 99% filtrat direabsorbsi di tubulus dan
sisanya mengalir ke urin.
Filtrasi glomerulus merupakan proses
yang pasif, tidak selektif, dimana cairan
dan zat-zat terlarutnya terdorong
melalui lapisan permeabel dengan
tekanan hidrostatik.
GFR dipengaruhi oleh:
1) Tekanan glomerulus
2) Tekanan osmotik plasma
3) Tekanan kapsula Bowman
Kondisi yang mempengaruhi GFR:
1) Kecepatan aliran darah ginjal
aliran darah cepat tekanan glomerulus
meningkat GFR meningkat.
2) Konstriksi arteriol aferen menurunkan GFR.
3) Konstriksi arteriol eferen meningkatkan GFR.
4) Perangsangan simpatis vasokonstriksi
arteriol aferen.
5) Tekanan arteri
Absorpsi dan sekresi di dalam tubulus
Perjalanan filtrat glomerulus dalam
tubulus: t. proksimal Ansa Henle
t. distal t. kolektivus duktus
kolektivus.
Mekanisme absorbsi dan sekresi:
1) Transpor aktif ion Na
+
dan substansi
lain (glukosa, asam amino, K
+
, Cl
-
, H
+
,
Ca
+
, bikarbonat, fosfat, urat, dll.


2) Transpor pasif air, urea, dan susbtansi
lain.
Kecepatan resorpsi secara pasif (difusi,
osmosis) ditentukan oleh jumlah air yang
direabsorbsi dan permeabilitas membran
tubulus.
Membran tubulus impermeabel untuk
kreatinin, inulin, manitol, dan sukrosa.
Bersihan plasma
Bersihan plasma adalah kemampuan
ginjal untuk membersihkan plasma dari
berbagai substansi.
Bersihan plasma = konsentrasi dalam
urin:konsentrasi dalam plasma.
Digunakan sebagai indikator fungsi ginjal
seseorang.
2. Fungsi ginjal mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit :
dua komponen yaitu kontrol volume ces(Ion Na,
K, Cl, Mg, HCO3, H+) dan kontrol osmolaritas

Natrium/sodium penting bagi tubuh dalam
mengatur keseimbangan cairan, pengaturan
tekanan darah, aktivitas jantung, penyerapan
nutrisi,dan berperan dalam fungsi otot&saraf. Na
merupakan kation positif pada CES.


Reabsorpsi natrium
Tubulus proksimal 67%
Ansa henle 25%
Tubulus distal dan duktus colligentus 8%



Melibatakan pompa na k

reabsorpsi glukosa, asam amino, H2O, Cl dan urea
3. Fungsi ginjal mempertahankan keseimbangan
asam basa ( buffer )
o Sistem penyangga kimiawi
Adalah campuran dua /lebih senyawa kimia dalam
larutan yang memperkecil perubahan pH jika terjadi
penambahan asam atau basa ke dalam larutan
tersebut. Contoh
H+ + HCO3- H2CO3.
Terdapat 4 sistem penyangga kimiawi di dlm
tubuh, yaitu (1) sistem penyangga
H2CO3;HCO3, (2) sistem penyangga protein, (3)
sistem penyangga hemoglobin, (4) sistem
penyangga posfat.

o mekanisme kontrol pH oleh sistem
pernafasan.
Sistem pernapasan mengatur konsentrasi ion H
dengan mengontrol kecepatan pengeluaran
CO2 dari plasma melalui penyesuaian-
penyesuaian ventilasi paru.
o mekanisme kontrol pH oleh ginjal.
Ginjal berperan penting mengontrol
keseimbangan asam-basa dengan mengontrol
konsentrasi ion hidrogen (H) dan bikarbonat
(HCO3) dalam darah.
4. Fungsi ginjal dalam Memegang peranan penting
dlm pengeluaran zat toksis atau racun, seperti
obat-obatan dan zat toksik.(renal plasma clearance)
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir
dari protein ureum, kreatinin & amoniak melalui
urine.
25-30 gr urea (zat buangan nitrogen yang
dibentuk di hati dari pemecahan asam amino)
sehari
Membersihkan kreatinin (produk akhir dari
kreatinin fosfat yang di temukan di otot rangka
membersihkan asam urat (sisa metabolik
nucleic acid)
membuang amonia, toksin bakteri dan obat-obat
yang larut dalam air.
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari
protein ureum, kreatinin & amoniak melalui urine.


Biasanya dari 125 ml plasma yang difiltrasi
per menit, 124 ml/mnt direabsorpsi,
sehinga jumlah akhir urin yang terbentuk
rata-rata adalah 1 ml/mnt. Dengan
demikian, urin yang dieksresikan per hari
adalah 1,5 liter dari 180 liter yang difiltrasi.
6. Fungsi ginjal dlm sekresi hormon.
Ginjal dan anak ginjal (glandula suprarenalis/
kelenjar adrenal) mensekresi hormon.
Glandula suprarenalis terdiri dari korteks dan
medulla, menghasilkan beberapa hormone
yg penting utk tubuh.
Korteks adrenal mensekresi aldosteron,
androgen, paratiroid.
Medulla adrenal mensekresi epinefrin dan
norepinefrin.

Peran hormon paratiroid, vitamin D dan
kalsitonin dalam pengaturan keseimbangan
kalsium dan posfat di ginjal Paratiroid &
vitamin D kalsium
merangsangkelenjar tiroid kalsitonin
oseteoblast
2. Hormon dan nutrien dalam ginjal
V D inaktif ultraviolet


hati ginjal
3. Eritopoietin

penurunan kadar oksigen sel ginjal.
hipoksia jaringan
Eritropoietin
sumsum tulang memproduksi sel darah
3 hormon pengatur ginjal
Kadar natrium dan
volume air diatur
oleh 3 hormon
yaitu :
ADH
Aldosteron
Atrial Natriuretic
peptide
1. ADH
disekresi hipofisis posterior sebagai respon jika terjadi
peningkatan osmolalitas plasma untuk selalu menjaga
keseimbangan agar memungkinkan air berdifusi ke
intestinal

2. Aldosteron
hormon steroid oleh korteks adrenal mempergaruhi
tubulus distal, semakin banyak produksi aldosteron
semakin banyak natrium yang diabsorpsi. Dan
pengaturan oleh peptitida dan angotensin II

3. Atrial Natriuretik Peptide. Peptida ini
disekresikan dari sel natrium jantung sebagai
respon dari peningkatan regangan pada
atrium. Peptida ini memiliki 5 efek antara lain :
Menghambat sekresi aldosteron
Mengurangi pelepasan renin oleh ginjal
Mengurangi pelepasan ADH oleh hipofisis
posterior
Vasodilatasi
Natriuresis dan diuresis.

Anda mungkin juga menyukai