Anda di halaman 1dari 14

6

BAB II
ORGANISASI PERUSAHAAN/INSTANSI


2.1. SEJARAH PERUSAHAAN

Citraland City Samarinda merupakan proyek perumahan yang dimiliki oleh PT. Ciputra
Graha Mitra sebagai developer, PT. Ciputra Graha Mitra sendiri merupakan anak
perusahaan dari Ciputra Group. Citaland City Samarinda didirikan diatas masterplan
prestisius yang memadukan residensial eksklusif, area komersial dan bisnis, pusat
perbelanjaan, pendidikan, dan rekreasi. Group Ciputra memproyeksikan kawasan ini
sebagai icon kota termegah di Samarinda. Setelah sukses dengan penjualan tahap
pertama seluas 33 Ha (sold out), kini Citraland City Samarinda menghadirkan
masterplan tahap II seluas 60 Ha. Komitmen jangka panjang Ciputra Group akan
memastikan pengembangan berjalan kontinu dalam skala yang lebih besar.

Ir. Ciputra sebagai pemilik dari group Ciputra merupakan sucsessor pembangunan
properti di tanah air lewat PT Pembangunan Jaya yang kini menjadi Group Ciputra.
Ketika mula didirikan PT pembangunan Jaya dikelola oleh 5 orang. Kantornya
menumpang disebuah kamar kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun
kemudian Pembangunan Jaya Group memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan
14000 karyawan. Ciputra memang tidak pernah mandek untuk melengkapi 11 unit
fasilitas hiburan contohnya antara lain Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta.

Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang
dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan
prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu
berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka
jalan, dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah,
diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk
merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit
7

kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan
ke luar negeri.

2.2. DATA UMUM PROYEK PERUSAHAAN

2.2.1. Dekripsi Umum

Pelaksanaan proyek Perumahan Citraland City Samarinda oleh PT. CIPUTRA GRAHA
MITRA, mencakup kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan Struktur, Arsitektur, dan
Mekanikal & Elektrikal (M/E). Data umum proyek pembangunan perumahan Citraland
City Samarinda sebagai berikut :
Alamat Kantor : Jl. D.I. Panjaitan Kompleks I-Walk Blok Center Point 01
Lokasi Proyek : Jl. D.I. Panjaitan
Nama Proyek : Pembangunan Perumahan, area komersial dan bisnis, pusat
perbelanjaan, pendidikan dan rekreasi Citraland City Samarinda
Developer : PT CIPUTRA GRAHA MITRA
Nilai Kontrak : Rp. 2.153.799.000,00 (+PPN)
Jumlah Lantai : 3 (tiga) lantai
Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender
Tahun Anggaran : 2011

2.2.2. Hubungan Owner-Konsultan-Kontraktor
1. Owner
Owner adalah pihak yang akan memiliki bangunan tersebut. Owner merupakan pemberi
tugas yang dapat berupa perorangan, swasta/badan hukum atau instansi pemerintah,
dalam hal ini adalah PT. Ciputra Graha Mitra sebagai developer.

Pemberi tugas (owner) bertanggung jawab untuk :
1. Memeriksa hasil dan menyetujui hasil pekerjaan pemborong/kontrakor.
2. Menerima hasil pekerjaan.
3. Membayar harga bangunan.
8

Selain tersebut diatas, Owner juga memiliki kewajiban sebagai berikut :
1. Membayar semua biaya yang diperlukan kepada :
a. Perencana berupa honorarium perencanaan.
b. Kontraktor pelaksana, berupa harga dari bangunan tersebut.
c. Direksi berupa honorarium.
d. Dinas/instansi berupa :
- Biaya ijin mendirikan bangunan.
- Biaya pemeriksaan bahan-bahan bangunan.
- Pajak.
- Menunjuk biro perencanaan yang dikuatkan dengan surat perintah
tugas
- Mengangkat direksi sebagai wakilnya dalam pengawasan pekerjaan
lapangan.
- Penetapan kontraktor pelaksana secara lelang/penunjukan.
- Menanda tangani surat persaingan kontrak antar keduanya.
2. Mengadakan kegiatan administrasi
3. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas atas segala
pekerjaan dilapangan.
4. Menerima proyek yang telah selesai dikerjakan oleh kontraktor

2. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang berkewajiban dalam mengusahakan
terwujudnya keinginan owner dalam bentuk gambar yang lengkap, dengan uraian
pekerjaan maupun syarat pelaksanaan. Seorang konsultan juga memberi saransaran
dan masukan serta tempat bertanya bagi kontraktor pelaksana apabila mengalami
kesulitan di lapangan dalam hal ini adalah PT. Ciputra Graha Mitra.
Adapun tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :
1. Persiapan perancangan, meliputi pengumpulan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap pedoman persyaratan (term
of reference). Konsultan dengan pemerintah kota setempat mengenai
perizinan bangunan.
9

2. Penyusunan pra-rancangan, meliputi membuat rancangan tampak,
perancangan dan perkiraan biaya, mengurus sampai mendapatkan izin
pendahuluan atau izin prinsip (advice planning) dari pemerintah kota
setempat.
3. Penyususnan rancangan pelaksanaan, meliputi membuat perancangan
arsitektur berikut uraian teknis dan visualisasi dua atau tiga dimensi bila
diperlukan, membuat rancangan utilitas beserta uraian dan perhitungan
strukturnya.
4. Penyusunan rencana detail, meliputi membuat gambar detail, rencana kerja
dan syarat-syarat, membuat rincian volume pekerjaan dan rancangan
anggaran biaya pekerjaan konstruksi.
5. Pengawasan berkala meliputi memeriksa pelaksanaan pekerjaan secara
berkala, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pekerjaan konstruksi, menyusun laporan akhir perancangan.
6. Penyusunan petunjuk-petunjuk penggunaan dan perawatan bangunan.

3. Konsultan Pengawas atau Manajemen Konstruksi.
Konsultan Pengawas atau Manajemen Konstruksi bertanggung jawab untuk memberi
petunjuk pemborong pekerjaan, memeriksa bahan-bahan, aktu pembangunan
berlangsung dan akhirnya membuat penilaian opname pekerjaan selain pada waktu
lelang pekerjaan, dalam hal ini adalah PT. Wijaya Kusuma Contractors.
Adapun tugas dan wewenang dari konsultan pengawas adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wakil pemberi tugas dilapangan.
Selama masa pelaksanaan kontrak sampai pembayaran terakhir
dilaksanakan, dia berhak melakukan tindakan-tindakan atas nama pemilik
memberikan ketentuan lain secara tertulis. Segala instruksi dari pemberi
tugas kepada pemborong hanya dilakukan melalui konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi dan konsultan pengawas wajib memberikan saran-
saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada pemilik.



10

2. Administrasi umum.
Konsultan pengawas atau manajemen konstruksi berkewajiban
menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak
hingga tahap pelaksanaan selesai.
3. Pengawas pelaksanaan.
Konsultan pengawas atau manajemen konstruksi berkewajiban mengawasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas dan kuantitas serta laju
pencapaian volume, serta kewajiban untuk mengawasi pekerja serta
produknya, mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
Pengawas lapangan berhak untuk setiap saat memeriksa seluruh proyek dan
tempat proyek ditempat lain selama masa pelaksanaan, tanpa mengganggu
jalannya pekerjaan.
4. Interpretasi keputusan.
Apabila terdapat keraguan dalam dokumen pelaksanaan baik pemberi tugas
maupun kontraktor maka konsultan pengawas lapangan berhak memberikan
interpretasi dan keputusan pengawas lapangan harus konsisten dengan isi
dan maksud dokumen pelaksanaan.
5. Pemeriksaan dan koreksi gambar-gambar.
Pengawas lapangan wajib memberikan gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh pekerjaan perlu dipersiapkan oleh pemborong, dan akan
memberikan penjelasan yang dibutuhkan oleh pemborong serta
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan kontruksi
berlangsung. Pengawas lapangan berhak melakukan perubahan-perubahan
serta penyesuaian yang perlu atas pekerjaan dan menertibkan berita acara
perubahan.
6. Rapat-rapat lapangan.
Konsultan pengawas berkewajiban mengadakan rapat-rapat lapangan secara
berkala dan membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan
dengan memasukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong serta
membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan yang
dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh konsultan perencana.
11

7. Penolakan hasil pekerjaan pemborong.
Pengawas lapangan berhak menolak pekerjaan yang dinilainya tidak sesuai
dengan dokumen pekerjaan. Bila perlu pengawas lapangan berhak
melakukan pemeriksaan khusus tes-tes seperlunya dengan mengabaikan
bahwa pekerjaan sudah dibuat atau belum.

2.2.3. Struktur Organisasi PT. CIPUTRA GRAHA MITRA (Citraland City
Samarinda)

Personil yang terlibat dalam setiap proyek perumahan baik itu building dan
infrastructure disesuaikan dengan kondisi lapangan saat proyek berlangsung. Hal ini
dimaksudkan agar terpenuhinya aspek persyaratan standar internasional sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000 sehingga diperoleh hasil pekerjaan dengan jaminan
kualitas (quality assurance) dan kontrol kualitas (quality control) yang dapat
dipertanggungjawabkan. Struktur organisasi PT. Ciputra Graha Mitra pada proyek
pembangunan perumahan Citraland City Samarinda dapat dilihat di gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Ciputra Graha Mitra

12


2.2.4. Tugas Dan Tanggung jawab Personil
1. Project Manager
Peran dari seorang Project Manager
Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-
macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya. Bagaimana layaknya
seorang project manager harus mempunyai kemampuan membuat tim proyek agar tetap
solid, mampu memonitor dan mengontrol budget dengan membuat bar chart & critical
path serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.
Berikut kita jabarkan peran dari seorang project manager dari 3 sudut pandang :
1. Tanggung Jawab yang dimiliki seorang Project Manager
2. Tantangan yang akan dihadapi seorang Project Manager
3. Skill yang di butuhkan seorang Project Manager

Tanggung Jawab seorang Project manager
Tanggung Jawab seorang Project manager terdiri dari 4 (empat) cakupan antara lain :
1. Proyek
2. Organisasi
3. Tim Kerja
4. Project manager itu sendiri
Setiap tanggung jawab mempunyai fokus dan peran yang sedikit berbeda. Salah satu
yang paling nyata adalah, tanggung jawab terhadap proyek, Seorang Project manager
harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai dengan budget,
sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ketiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang
Project Manager.

Seorang Project manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi. Proyek
yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat kepada
setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan
wewenang yang terbatas dari organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project
manager juga harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik bagi poyek tetapi
terbaik buat Organisasi.
13


Seorang Project manager juga harus mempunyai tanggung jawab tehadap tim kerja
yang di pimpinnya. Memang tidak mudah tanggung jawab yang harus di penuhi
terhadap tim kerja. Seorang Project manager harus memberikan feedback dari hasil
pekerjaan proyek jika diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek
yang mempunyai prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah
menyeimbangkan antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan
proyek.

Tanggung jawab Project manager yang terakhir adalah tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri. Tanggung jawab ini tidak pernah di diskusikan di setiap buku project
management, tapi ini penting, khususnya jika sudah memilih project manager sebagai
profesi yang ingin dtekuni.
Gary Heerken (2002) mengkategorikan skill & pengetahuan yang diperlukan seorang
Project manager menjadi 4 (empat) kategori :
1. Project Management process skill
2. Interpersonal & behavioral skill
3. Technology management skill
4. Desire personal traits

Project Management Process skill
Skill Proses manajemen proyek, bisa di sebut hard skill merupakan pengetahuan dan
keahlian yang berhubungan dengan mekanisme dari manajemen proyek.
Seorang Project manager harus bisa menguasai teknik, tools manajemen proyek dan
teknologi yang bisa diaplikasikan di proyek. Contohnya seorang project manager harus
bisa membuat work breakdown structure, membuat network diagram, dan bisa
mempersiapakan dokumen-dokumen yang diperlukan klien.

Interpersonal dan Behavioral skill
Memimpin proyek berarti mengatur dan menyelesaikan segala sesuatu melalui orang
lain. Seorang Project manager harus mempunyai Interpersonal & Behavioral skill yang
14

baik, bisanya disebut soft skill. Behavioral skill meliputi : gaya (style), Kelakuan
pesonal (personnal conduct), dan pendekatan (approach).

Technology Management Skill
Banyak proyek yang melekat pada yang namanya teknologi. Teknologi menuju kepada
proses dari proyek. Sebagai contoh, proses itu mencakup : pengembangan software,
proses kimia, atau konstruksi komersial. Kemampuan kita mengkoordinasi proses
teknologi ini sangat penting jika ingin menjadi seorang project manager. Beberapa skill
manajemen teknologi yang perlu dikuasai leh seorang Project manager yaitu :
1. kemampuan dalam teknologi proyek
2. Kemampuan dalam mendukung teknologi area
3. Pengetahuan tentang industri
4. Kemampuan dalam mempersiapkan spesifikasi teknis secara kompreshensif
5. kemampuan dalam disain
6. Pengetahuan produk
7. Pengetahuan tentang proses
8. Manajemen properti

Desired Personal Skill
Banyak studi yang meneliti korelasi antara ciri personal project manager dengan
kesuksesan project manager. Walaupun hasil studi juga menunjukkan hasil yang
berbeda, tetapi ada beberapa ciri yang dominan antara lain :
1. Kejujuran dan integritas
2. Berpikir seperti seorang generalis
3. Toleransi terhadap sifat ambiguitas
4. Toleransi terhadap ketidakpastian
5. Keyakinan yang tinggi
6. Tegas
7. Orientasi pada proses
8. Percaya diri/reflektif
9. Terbuka dan mudah di akses
10. Cerdas
15

Seorang project manager adalah project manger yang mempunyai kemampuan di
lapangan, dan diatas kertas, kemampuan dlam memimpin tim proyek. Seorang project
manager yang sukses juga harus menguasai proses manajemen proyek, kemampuan
dalam mengaplikasi teknologi, mempunyai interpersonal dan behavioral skill. (Willy)

2. Site Enggineer
Site Enggineer bertanggung jawab dalam menyiapkan pembuatan gambar kerja kegiatan
teknis dilapangan untuk memberi dukungan teknis terhadap pelaksanaan proyek. Site
Enggineer bertugas untuk mengkoordinasikan semua pekerjaan yang menyangkut
masalah teknis pelaksanaan, antara lain :
1. Melakukan tinjauan kontrak atas pekerjaan tambah kurang dan instruksi
perubahan dilapangan dari pelanggan.
2. Mengendalikan semua dokumen yang dikeluarkan kantor pusat dan proyek
termasuk standart teknik dan peraturanperaturan yang diberlakukan.
3. Membuat jadwal inspeksi dan pengujian.
4. Mengkoordinasikan pembuatan gambar kerja agar mudah dimengerti dan
dilaksanakan.
5. Mendata perubahan pekerjaan tambah kurang.
6. Merencanakan sistem konstruksi Bantu untuk menunjang pelaksanaan.
7. Memonitor jadwal pelaksanaan dan prosedur kerja.
8. Mengkoordinasikan pembuatan laporan harian, mingguan dan bulanan
proyek.
9. Mengkoordinasikan pekerjaan pengukuran, pengawas mutu.
10. Memeriksa Instruksi Kerja dan Prosedur Mutu yang dibuat di proyek.
11. Memonitor sistem pengendalian dokumen dan catatan yang ada di proyek.

3. HRD (Human Resouces Development)
Tugas dari HRD bukanlah sebatas penerimaan karyawan baru. Sesuai namanya, mereka
bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya
manusia. Jadi hal-hal seperti job training untuk peningkatan kemampuan kerja, mutasi
karyawan, dan sebagainya, merupakan bagian dari tugas mereka. Sebagai contoh untuk
masalah mutasi, HRD bisa memberikan pandangan terhadap direktur atau manajer dari
16

divisi terkait, bahwa si A lebih cocok di divisi umum, si B sebaiknya dipindah ke bagian
marketing, dan sebagainya. Secara umum, HRD bukanlah pemegang keputusan utama
untuk hal-hal seperti ini. Namun pada perusahaan tertentu, HRD bisa memiliki
wewenang penuh. Dari gambaran di atas, jelaslah bahwa divisi atau staf HRD memiliki
peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Namun ada juga perusahaan, khususnya
perusahaan kecil, yang belum punya HRD. Biasanya, tugas-tugas HRD ditangani
langsung oleh direktur atau staf/manajer yang ditunjuk. Perusahaan kecil biasanya
belum memiliki masalah yang cukup kompleks sehubungan dengan sumber daya
manusia, sehingga divisi atau staf HRD belum terlalu dibutuhkan.

Seperti disebutkan di atas, salah satu tugas HRD adalah menyelenggarakan seleksi
calon karyawan baru. Setiap perusahaan memiliki jenis tes yang berbeda-beda. Namun
sebagai gambaran, berikut adalah prosedur yang diterapkan di sejumlah perusahaan:
1. Psiko tes.
2. Wawancara dan tes dari divisi terkait. Jadi jika yang direkrut adalah karyawan
untuk divisi marketing, yang mewawancarai dan mengetes adalah manajer atau
staf dari divisi marketing.
3. Negosiasi gaji.
4. Medical check up.

Keputusan untuk menerima atau menolak seorang calon karyawan ditetapkan
berdasarkan tes-tes di atas. Secara umum, HRD memiliki wewenang sekitar 75 persen
untuk menentukan lolos tidaknya seorang calon. Namun ada juga perusahaan yang
memberikan wewenang penuh (100 persen) terhadap HRD.

Divisi HRD di sebuah perusahaan biasanya ditempati oleh orang-orang yang berlatar
pendidikan psikologi dan hukum. Ilmu psikologi dibutuhkan, karena yang dihadapi
adalah manusia dengan berbagai macam karakter dan potensinya. Sedangkan ilmu
hukum diperlukan untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan masalah
ketenagakerjaan, buruh, dan sebagainya. Bagi perusahaan yang tidak memiliki staf
HRD dari bidang psikologi, mereka bisa memanfaatkan jasa pihak ketiga untuk
melakukan psikotes. Saat ini, kita dapat menemukan sejumlah perusahaan yang
17

bergerak di bidang jasa perekrutan tenaga kerja ini. Bila Anda melamar pekerjaan
melalui mereka dan diterima, biasanya gaji Anda selama beberapa bulan akan dipotong
sebagai komisi untuk perusahaan jasa tersebut.

4. Manajer Pemasaran
Tugas Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran
2. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi
3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan
4. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh
karyawan dibagian pemasaran
5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi
5. Petugas Administrasi/Dokumen
Petugas Administrasi/Dokumen bertanggung jawab untuk menyimpan, menjaga dan
mengendalikan semua dokumen/catatan mutu yang berhubungan dengan ISO 9001 :
2000 baik yang internal maupun eksternal.

6. Supervisor
Tugas bagian supervisor yaitu memahami gambar kerja rencana dan spesifikasi teknik,
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan dan gambar kerja
design spesifikasi teknik. Disamping itu juga menyiapkan tenaga kerja dan mengatur
jadwal pelaksanaan tugas tenaga kerja sehari-hari, menjaga dan mengusahakan daya
guna dan hasil guna pemakaian bahan, tenaga dan peralatan proyek, membuat laporan
harian tentang pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan di lapangan.

7. Pemborong
Pemborong bisa perseorangan/badan hukum, baik pemerintah atau swasta. Pemborong
bertanggung jawab dan bertugas untuk:
18

1. Melaksanakan sesuai gambar bestek
2. Menyerahkan hasil pekerjaan.

8. Tukang atau Pelaksana
Tukang atau Pelaksana merupakan orang yang bertugas secara langsung melaksanakan
pekerjaan proyek. Tukang atau pelaksana merupakan seorang teknisi dengan keahlian
tertentu yang di tunjuk oleh pemborong dengan tanggung jawab dalam pelaksanaan
pekerjaan. Tenaga tukang merupakan bagian yang terbesar dari pekerjaan suatu
kontraktor. Tenaga tukang ini meliputi tukang batu, tukang besi, dan cor.

Tenaga tukang merupakan tenaga yang mempunyai pendidikan rendah, dimana
pendidikan dan keterampilannya diperoleh dari pengalaman. Kebutuhan tenaga kerja ini
jumlahnya dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan volume pekerjaan yang sedang
dikerjakan. Berdasarkan status kepegawaiannya, tenaga tukang dibagi menjadi :
a). Tenaga tetap kontraktor.
Tenaga tetap kontraktor adalah tenaga kerja yang menjadi karyawan suatu
perusahaan yang tetap, sedangkan penempatan dan bidang pekerjaannya
diatur oleh perusahaan.
b). Tenaga kerja harian.
Tenaga kerja harian adalah tenaga yang dibutuhkan pada suatu proyek untuk
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dan setiap saat dapat diberhentikan.
c). Tenaga borongan.
Tenaga borongan adalah kelompok kerja yang dikoordinasi oleh seorang
mandor sebagai pimpinan kelompok dan merupakan tenaga lepas.

9. Kepala Gudang atau Logistik
Kepala Gudang atau Logistik adalah yang ditunjuk untuk menginventasikan segala
peralatan atau material dalam proyek juga mencatat sirkulasi bahan yang masuk dan
yang telah terpakai serta bertanggungjawab pada setiap bahan yang dibeli apakah
memenuhi persyaratan yang ditentukan. Bagian logistik mempunyai tugas membuat
jadwal pengadaan bahan dan peralatan proyek, bekerja sama dengan staf teknik.
Disamping itu pula, juga melakukan survei dan memberikan informasi tentang sumber
19

dan harga dari bahan serta membuat suatu laporan managerial tentang penggunaan
peralatan, pemakaian dan persediaan bahan di proyek.

10. Mekanik
Mekanik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keluar masuk alat proyek dan
keutuhan alat inventaris proyek. Mekanik juga bertugas untuk memperbaiki, menjaga,
merawat dan memelihara peralatan yang digunakan selama kegiatan proyek.

11. Drafter
Drafter bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar kerja proyek (shop drawing).
Drafter mempunyai tugas menggambar site plan dan rencana gambar-gambar lainnya
yang di inginkan oleh Site Manager dan juga hasil gambar tersebut dapat di mengerti
oleh orang-orang yang ada di lapangan. Dalam hal ini Pelaksana, Surveyor, Mandor dan
tukang.

12. Surveyor
Membuat rencana, metoda kerja, kebutuhan akan jumlah dan jenis alat yang digunakan
dalam menentukan presisi/letak, dimensi/ukuran bagian pekerjaan. Melakukan tindakan
pengukuran, memberi tanda hasil ukuran dan menghitung pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai