Disusun Oleh : Qurrotu Aini (09700351) IDENTITAS Nama : Tn.W Umur : 65 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Ds. Jati guwi rt 3/7 sumber piring Status : Menikah Pekerjaan : swasta Agama : Islam Tanggal MRS : 24 november 2013 Tanggal pemeriksaan : 25 november 2013
ANAMNESA (AUTO ANAMNESA) Keluhan utama : perut terasa penuh RPS : pasien datang dengan keluhan perut terasa penuh sejak 3 bulan yang lalu, perut terasa nyeri (+), juga disertai sesak, perut membesar sekitar 1,5 bulan yll, mual (+), muntah (-), BAK seperti teh keruh, BAB lancar warna coklat gelap 1x, kaki bengkak sejak 2 bulan yang lalu, nafsu makan menurun, minum cukup, berat badan dirasakan menurun sekitar 10 kg dari 70-60 kg, tubuh terasa sakit semua, pusing (-), lemas (+), tidur terasa tidak nyenyak, batuk (-), demam (-). RPD : sebelum MRS di RST pasien dirawat di RS Kepanjen sudah 1 minggu, pasien pernah sakit kuning 20 tahun yang lalu (hepatitis), Hipertensi (-), Diabetes (-). Riwayat Penyakit Keluarga : ayah pasien pernah sakit kuning Riwayat obat : pasien lupa untuk obat yg diberikan ketika dirawat di RS kepanjen
Riwayat sosial : Rokok (+) perokok berat sehari bisa habiskan 1 pak Alkohol (+) dulu setelah itu berhenti 2 tahun yang lalu Jamu (+) kadang - kadang Riwayat gizi : Makan 3 kali sehari 1 setengah cetong nasi Lauk ikan laut, tempe (3x5x2) cm, tahu (5x5x2)cm, telor 1 butir diceplok, sayur kadang-kadang, buah kadang - kadang PEMERIKSAAN FISIK
KeadaanUmum KeadaanUmum : sakit berat TekananDarah : 120/70 mmhg, lengan kanan Nadi : 92 x/menit, regular Pernapasan : 23 x/menit Temperatur : 36,5 C axilar Kesadaran : compos mentis GCS: 4/5/6 Gizi : BB = 50 kg, TB = 159 cm, BMI= 20,1 kg/m2 (dalam batas normal)
Pemeriksaan Fisik Paru Depan Inspeksi Bentuk : simetris Spider nervi (-) Pectus excavatum (+) Sela iga melebar (-) Palpasi Gerak nafas : simetris ka/ki Stem fremitus : simetris ka/ki Perkusi suara perkusi : sonor ka/ki Auskultasi Suara nafas : vesikuler Rhonki : (-) (-) (-) (-) (-) (-) Wheezing : (-) (-) (-) (-) (-) (-)
belakang Inspeksi Bentuk : simetris Spider nervi (-) Sela iga melebar (-) Palpasi Gerak nafas : simetris ka/ki Stem fremitus : simetris ka/ki Perkusi suara perkusi : sonor ka/ki Auskultasi Suara nafas : vesikuler Rhonki : (-) (-) (-) (-) (-) (-) Wheezing : (-) (-) (-) (-) (-) (-)
Pemeriksaan Fisik Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : Thrill (-) Perkusi : Batas Kiri ICS IV midklvikular line sinistra Batas Kanan ICS IV parasternal line dextra Pinggang Jantung ICS V parasternal line sinistra Kesan Jantung dalam batas normal Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, bising (-), gallop (-).
Pemeriksaan Fisik Abdomen Inspeksi : cembung, vena kolateral (+), 81 cm Auskultasi : BU(+) menurun (5x/menit) Palpasi : undulasi (+), Splenomegali shufner 2 Hepatomegali 3 jari dibawah arcus costa Nyeri tekan (+) di regio epigastrium dan hipokondrium dextra Bimanual ballotement (-) Perkusi : shifting dulnes (+) Meteorismus (-) Area traube (terisi) Anogenitalia : Atrofi testis (+) Hemorroid (-) Ekstremitas : akral dingin (-) (-) oedem (-) (-) (-) (-) (+) (+) pitting oedem Jari tabuh (+)/(+) Eritema palmaris (+)/(+)
Foto USG : Hepar : membesar 17cm , susut tumpul, tepi iregular. Intensitas echoparenkim heterogen kasar. Vena porta dan hepatica tampak menyempit, sistem bilier tak tampak kelainan. Tak tampak nodul / abses. Lien : membesar ringan intensitas echoparenkim homogen.
Diagnosa kerja : Sirosis hepatis et causa alkoholic dan hepatitis B Diagnosa banding : Hepatoma RENCANA TERAPI Medikamentosa Infus RL 20 tpm Inj Ranitidin 2x1 amp Inj Furosemid 3x1 amp Letonal 1x100 mg tab Propanolol 2x10mg Curcuma 3x1 tab Non medika mentosa Bed rest Pengaturan makanan yg seimbang: Protein diberikan 1 gram/kgbb/hari Diet rendah garam dibatasi 40-60 meq/hari Menghindari obat hepatotoksik Ukur urin tiap 24 jam SIROSIS HEPATIS Sirosi hati merupakan keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. EPIDEMIOLOGI Lebih sering dijumpai pd pria dari pd wanita Usia rata rata 40-59 tahun Hasil penelitian di indonesia penyebab tersering yaitu hepatitis B (40-50%) dan virus hepatitis C (30- 40%), 10-20% penyebab tdk diketahui, alkohol sbg penyebab tersering biasanya. KLASIFIKASI Etiologi Virus hepatitis B,D,C Alkohol Metabolik (ex: hemokromatosis, peny wilson, nonalkoholik steato hepatitis) Kholestiasis berkepanjangan (baik intra maupun ekstrahepatik) Obstruksi vena hepatika (syn budd chiari) Gangguan autoimun (ex: hepatitis auto imun) Toksin dan obat (metotreaxate, amiodarone) Cryptogenic MORFOLOGI FUNGSIONAL KRITERIA SOEBANDIRI Bila terdapat 5 dari 7 hal berikut : Spider nervi Vena kolateral/ venektasi Acites (dengan atau tanpa edema tungkai) Splenomegali Varices esophagus Ratio albumin : globulin terbalik Palmar eritem
DERAJAT KEPARAHAN KRITERIA CHILD-PUGH Child A: total skor 5-7 (sirosis ringan) Child B: total skor 8-10 (sirosis sedang) Child C: total skor 11-15 (sirosis sedang) PATOFISIOLOGI Infeksi hepatitis virus B,C,D dll Peradangan sel hati Nekrosis luas (hepatoselular) Kolaps lobulus hati Jaringan parut Septa fibrosa difus Nodul sel hati Distorsi percabangan pembuluh hepatik dan gangguan aliran darah porta Hipertensi portal ACITES Hipertensi portal
Vasodilatasi perifer
Penurunan volume efektif pembuluh darah arterial
Peningkatan renin, aldosteron, vasopresin
Retensi garam dan air vasokonstriksi renal
Ekspansi vol plasma + hipertensi portal
acites GEJALA DAN TANDA KLINIS Gejala/ tanda kegagalan fungsi hati Gejala/ tanda hipertensi portal Ikterus Spider nervi Ginekomasti Hipoalbumin dan malnutrisi kalori protein Bulu ketiak rontok Acites Eritema palmaris White nail Varises esofagus/ cardia Splenomegali Pelebaran vena kolateral Acites Haemoroid Caput medusae DIAGNOSA Anamnesa Lesu Anorexia Perut sebah Pendarahan gusi BAK coklat dan mata yg kuning Riwayat penyakit dahulu pernah sakit kuning Konsumsi alkohol Perut buncit Riwayat muntah darah dan feses kehitaman PENATALAKSANAAN Hepatitis B, C: (Dekompensata) Obat antivirus interveron alfa (terutama pegilasi interferon alfa) maupun nukleosida analog. Hep C: IFN 5 MIU 3x/minggu dlm 6 bulan, rbavirin 800- 1000 mg/hari dalam 6 bulan Hep B: HBeAg -: IFN 5-10 3x/minggu dalam 12 bulan,HBeAg+ IFN 5- 10 MIU 3x/minggu dala 12-24 minggu Hindari obat obat hepatotoksik Berhenti konsumsi alkohol Alkoholik: (Kompensata) Medikamentosa Kolkisin (0,6mg p/o 2x1) Penisilamin Non medikamentosa Diet protein 1gram protein/ kgbb/hari dan 8.500-12.500 kJ Diet diperkaya asam amino untuk encefalopati hati Multivitamin setiap hari Berhenti konsumsi alkohol Acsites Istirahat Diet rendah rendah garam dan batasi asupan cairan Ukur urin 24 jam Evaluasi kadar elektrolit darah/ urin Evaluasi cairan asites Spironolakton 100-200 mg/hari Setelah 4 hari perlu dipikirkan penambahan furosemide KOMPLIKASI Hematemesis / melena, karena varises esofagus Ensefalopati hepatik Acites permagna Peritonitis bakterial spontan Sindrom hepatorenal Hematemesis/ melena Adanya peningkatan vena portal melebihi normal (7 mmhg) Timbul gejala klinis melebarnya vena kolateral dan varises esofagus Pecahnya varises menimbulkan gejala muntah darah dan feses bercampur darah. Ensefalopati hepatik Suatu sindrom neuro psikiatri sekunder karena penyakit akut atau penyakit hati kronis. Ditandai dg gangguan kesadaran perilaku, perubahan kepribadian, tanda neurolig yg berfluktuasi, asteriksis (flapping tremor), perubahan EEG, ACITES PERMAGNA Penimbunan cairan serosa dalam rongga peritoneum Peritonitis bakterial spontan Infeksi cairan asites yang terjadi spontan pd penderita penyakit hati stadium lanjutan. Kadar albumin pada asites <1 g/dl Sering tanpa gejala klinis infeksi dan kadar leukosit darah normal. Sindrom hepatorenal Gangguan fungsi ginjal pada penyakit hati tingkat berat baik akut maupun kronis yg disebabkan adanya hipoperfusi. Kreatini serum >1,5 mg/dl Penyakit hati akut atau kronis dg kegagalan tingkat lanjut dan hipertensi portal Proteinuria <500 mg/hari Tidak ada syok, sepsis kehilangan cairan, pemakaian OAINS atau aminoglikosida
PROGNOSA Sirosis hati adalah keadaan yang irreversible, namun sangat mungkin fibrosis hati pd masa mendatang reversible, shg konsep irreversible tdk absolut.
PEMBAHASAN Diagnosis sirosis hepatis et causa alkoholic atau hepatitis virus, pada pasien ini dapat ditegakkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ( laboratorium) Sirosis hepatis Dari anamnesa pada pasien didapatkan Perut sebah, Abdominal pain epigastrium dan hipocondrial, dypsneu , Nausea, Anorexia, BAK kuning keruh, Melena, Malaise, Myalgia Insomnia , riwayat konsumsi alkohol selama 20 tahun dan riwyat MRS karena hepatitis. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda kegagalan hati ikterus, acites, eritema palmaris, jari tabuh dan dari gejala hipertensi portal asites, pelebaran vena kolateral, caput medusa dan melena. Dari hasil pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium) didapatkan Faal hati HBSAG (stik) positif, SGOT124 u/l, SGPT 94 u/l, Bilirubin Total12,3 mg/dl,Direk 7,4 mg/dl, Indirek 4,9 mg/dlDarah lengkap Jumlah hematokrit 57 %, Jumlah leukosit12 ribu Urine Warna kuning keruh. Dari penggolongan soebandiri ditemukan 5 tanda dari 7 tanda soebandiri, dan dari derajat keparahan child pugh termasuk klasifikasi child A dengan skor 6. Hepatoma bisa menjadi diagnosa banding karena gejala yang mirip dengan sirosis hepatis dan terdapatnya faktor resiko yang sama. THANKYOU EVERYBODY