Anda di halaman 1dari 8

be a creative midwive

A great WordPress.com site


Menu
Skip to content
Home
About
Makalah Rantai Dingin Imunisasi
Posted on April 3, 2013 by aydafadilah
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata imun berasal dari bahasa Latin (immunitas) yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan
kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara
biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya
berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular
(Theophilus, 2000; Mehl dan Madrona, 2001).
Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang
dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti
kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman termasuk antigen yang
masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena
tubuh belum mempunyai pengalaman. Pada
reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dandalam jumlah yang
lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, perlu dilakukan
tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak
terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal
(Gordon, 2001).
Di Indonesia imunisasi mempunyai pengertian sebagai tindakan untuk memberikan perlindungan
(kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak, agar terlindung dan terhindar dari penyakit-penyakit menular
dan berbahaya bagi bayi dan anak (RSUD DR. Saiful Anwar,2002)[1].
Untuk meningkatkan mutu vaksin, maka vaksin harus dijaga dengan baik. Pemeliharaan rantai dingin
vaksin merupakan tulang punggung program imunisasi. Pelaksanaan imunisasi dituntut berkualitas,
sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap program dengan menekan kesakitan, kecacatan,
kematian bayi dan balita serta mereduksi penyakit menular. Cara untuk menyimpan vaksin tersebut
sering disebut juga dengan cold chain (rantai dingin). Maka penulis ingin mengupas lebih dalam lagi
mengenai rantai dingin imunisasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi imunisasi
b. Mengetahui definisi rantai dingin
c. Mengetahui mengetahui rantai dingin imunisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten, jadi pengertian imunisasi adalah
tindakan untuk memberi kekebalan dengan caramemasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia.
Dengan demikian imunisasi bermanfaat untuk menurunkan angka morbiditas, mortalitas, serta
bilamungkin didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah. Sedangkan pengertian imunisasi
menurut Departemen Kesehatan RI adalah suatu carauntuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut[2].
Imunisasi adalah usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu, untuk
mendapatkan kekebalan terhadap sebuah penyakit dengan cara memasukkan kuman yang sudah
dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh. Imunitas/kekebalan adalah daya tangkal seseorang
terhadap suatu penyakit tertentu[3].
Menurut sumber lain, imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu[4].
Maka imunisasi adalah pemberian antibodi secara pasif sehingga didapatkan kekebalan secara pasif
langsung.
B. Definisi Cold Chain (Rantai Dingin)
Rangkaian sejuk (Cold Chain) adalah satu system untuk penyimpanan dan penghantaran vaksin dalam
keadaan daripada pengeluar sehingga kepada individu yang diimunisasikan[5].
Rantai dingin merupakan cara menjaga agar vaksin dapat digunakan dalam keadaan baik atau tidak
rusak, sehingga mempunyai kemampuan atau efek kekebalan bagi penerimanya. Jika vaksin di luar
temperatur yang dianjurkan maka akan mengurangi potensi kekebalannya[6].
C. Rantai Dingin Imunisasi
Seperti yang sudah penulis sebutkan sebelumnya di atas, rantai vaksin atau Cold Chain adalah
Pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin tersimpan pada suhu dan kondisi yang
telah ditetapkan.
1. Peralatan Rantai Vaksin
Peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai
dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan. Sarana rantai vaksin atau cold
chain dibuat secara khusus untuk menjaga potensi vaksin dan setiap jenis sarana cold chain mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
a. Lemari Es
Setiap puskesmas harus mempunyai 1 lemari es sesuai standar program (buka atas) Pustu potensial
secara bertahap juga dilengkapi dengan lemari es.
b. Mini Freezer
Sebagai sarana untuk membekukan cold pack di setiap puskesmas diperlukan 1 buah freezer.
c. Vaccine Carrier
Vaccine carrier biasanya di tingkat puskesmas digunakan untuk pengambilan vaksin ke kabupaten/kota.
Untuk daerah yang sulit vaccine carrier sangat cocok digunakan ke lapangan, mengingat jarak tempuh
maupun sarana jalan, sehingga diperlukan vaccine carrier yang dapat mempertahankan suhu relatif lebih
lama.
d. Thermos
Thermos digunakan untuk membawa vaksin ke lapangan/posyandu. Setiap thermos dilengkapi dengan
cool pack minimal 4 buah @ 0,1 liter. Mengingat daya tahan untuk mempertahankan suhu hanya kurang
lebih 10 jam, maka thermos sangat cocok digunakan untuk daerah yang transportasinya mudah
dijangkau.
e. Cold Box
Cold Box di tingkat puskesmas digunakan apabila dalam keadaan darurat seperti listrik padam untuk
waktu cukup lama, atau lemari es sedang mengalami kerusakan yang bila diperbaiki memakan waktu
lama.
f. Freeze Tag/Freeze Watch
Freeze Tag untuk memantau suhu dari kabupaten ke puskesmas pada waktu membawa vaksin, serta
dari puskesmas sampai lapangan/posyandu dalam upaya peningkatan kualitas rantai vaksin.
g. Kotak dingin cair (Cool Pack)
Kotak dingin cair (Cool Pack) adalah wadah plastik berbentuk segi empat, besar ataupun kecil yang diisi
dengan air yang kemudian didinginkan pada suhu +2C dalam lemari es selama 24 jam. Bila kotak dingin
tidak ada, dibuat dalam kantong plastik bening.
h. Kotak dingin beku (Cold Pack)
Kotak dingin beku (Cold pack) adalah wadah plastik berbentuk segi empat, besar ataupun kecil yang diisi
dengan air yang kemudian pada suhu -5C 15C dalam freezer selama 24 jam. Bila kotak dingin tidak
ada, dibuat dalam kantong plastik bening.
2. Pengelolaan Vaksin
a. Penerimaan /pengambilan vaksin (transportasi)
1) Pengambilan vaksin dari Puskesmas ke kabupaten/kota dengan menggunakan peralatan rantai
vaksin yang sudah ditentukan. Misalnya: cold box atau vaccine carrier.
2) Jenis peralatan pembawa vaksin disesuaikan dengan jumlah vaksin yang akan diambil.
3) Sebelum memasukkan vaksin ke dalam alat pembawa, periksa indikator vaksin (VVM). Vaksin yang
boleh digunakan hanya bila indikator VVM tingkat A atau B. Sedangkan bila VVM pada tingkat C atau D
tidak usah diterima karena tidak dapat digunakan lagi.
4) Masukkan kotak cair dingin (cool pack) ke dalam alat pembawa dan di bagian tengah diletakkan
thermometer Muller, untuk jarak jauh bila freeze tag/watch tersedia dapat dimasukkan ke dalam alat
pembawa.
5) Alat pembawa vaksin yang sudah berisi vaksin, selama perjalanan dari kabupaten/kota ke
puskesmas tidak boleh kena sinar matahari langsung.
6) Catat dalam buku stok vaksin : tanggal menerima vaksin, jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluarsa.
b. Penyimpanan Vaksin
1) Vaksin disimpan pada suhu +2C +8C.
2) Bagian bawah lemari es diletakkan kotak dingin cair (cool pack) sebagai penahan dingin dan
kestabilan suhu
3) Vaksin TT diletakkan lebih jauh dari evaporator.
4) Beri jarak antara kotak vaksin minimal 1-2 cm atau satu jari tangan agar terjadi sirkulasi udara yang
baik.
5) Letakkan 1 buah thermometer Muller di bagian tengah lemari es. Penyimpanan vaksin harus dicatat
2 kali sehari pada grafik suhu yaitu saat datang pagi hari dan menjelang pulang siang/sore hari.
c. Pemantauan Suhu
Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui suhu vaksin selama pendistribusian dan penyimpanan,
apakah vaksin pernah terpapar/terkena panas yang berlebih atau suhu yang terlalu dingin (beku).
Sehingga petugas mengetahui kondisi vaksin yang digunakan dalam keadaan baik atau tidak. Adapun
alat pemantau suhu vaksin antara lain :
1) VVM (Vaccine Vial Monitor )
2) Setiap lemari es dipantau dengan 1 buah thermometer Dial/Muller
3) Sebuah freeze tag atau freeze watch
4) Sebuah buku grafik pencatatan suhu.
3. Pemeriksaan Vaksin dengan Uji Kocok
Bila vaksin tersangka beku maka untuk meyakinkan apakah vaksin masih layak atau tidak untuk
digunakan maka dilakukan pemeriksaan dengan Uji Kocok (Shake Test).
Langkah-langkah shake test sebagai berikut :
a. Periksa freeze watch, freeze tag, catatan/grafik suhu lemari es untuk melihat tanda-tanda bahwa
suhu lemari es tersebut pernah turun di bawah titik beku.
b. Freeze watch : Apakah kertas absorban berubah menjadi biru.
c. Bila menggunakan freeze tag : Apakah tanda telah berubah jadi tanda X.
d. Termometer : Apakah suhu turun hingga di bawah titik beku ?
e. Bila salah satu atau ketiga jawabannya YA.
4. LAKUKAN UJI KOCOK (SHAKE TEST)
a. Pilih satu contoh dari tiap tipe dan batch vaksin yang dicurigai pernah beku, utamakan yang dekat
dengan evaporator dan bagian lemari es yang paling dingin. Beri label .Tersangka beku.. Bandingkan
dengan vaksin dari tipe dan batch yang sama yang sengaja dibekukan hingga beku padat seluruhnya dan
beri label .Dibekukan ..
b. Biarkan contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. sampai mencair seluruhnya.
c. Kocok contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. Secara bersamaan.
d. Amati contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. Bersebelahan untuk membandingkan waktu
pengendapan. (Umumnya 5-30 menit).
e. Bila terjadi :
1) Pengendapan vaksin .Tersangka beku. lebih lambat dari contoh .Dibekukan., vaksin dapat digunakan.
2) Pengendapan vaksin .Tersangka beku. sama atau lebih cepat daripada contoh .Dibekukan. jangan
digunakan, vaksin sudah rusak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh makalah yang penulis susun ini, terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui Definisi Imunisasi
2. Dapat mengetahui Definisi Rantai Dingin
3. Dapat mengetahui Rantai dingin Imunisasi
B. Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan agar dapat lebih mengetahui tentang pentingnya rantai dingin imunisasi.
2. Bagi Akademik
Diharapkan dapat meningkatkan sumber bacaan baik buku-buku maupun majalah kesehatan yang dapat
membantu mahasiswi untuk menambah ilmu pengetahuan
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu melakukan rantai dingin imunisasi
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Kebidanan, Jakarta: Salemba
Medika.
http://emypanca.wordpress.com/2011/01/04/cold-chain/
http://www.scribd.com/doc/42108395/DEFINISI-penyakit-8
http://www.scribd.com/doc/70079877/Makalah-imunisasi
http://www.scribd.com/doc/87365455/4/II-1-1-Pengertian-Imunisasi-Dasar,

[1] http://www.scribd.com/doc/70079877/Makalah-imunisasi, Jumat, 29 Juni 2012, pukul 09.01 WIB
[2] http://www.scribd.com/doc/87365455/4/II-1-1-Pengertian-Imunisasi-Dasar, Jumat, 29 Juni 2012,
pukul 08.18 WIB
[3] http://emypanca.wordpress.com/2011/01/04/cold-chain/, Kamis, 28 Juni 2012, pukul 20.02 WIB
[4] A. Aziz Alimul Hidayat, Ilmu Kesehatan Anak, 2011. Salemba Medika. Hal. 54
[5] http://www.scribd.com/doc/42108395/DEFINISI-penyakit-8, Kamis, 28 Juni 2012, pukul 20.15 WIB
[6] A. Aziz Alimul Hidayat, Ilmu Kesehatan Anak, 2011. Salemba Medika. Hal. 61
About these ads
Share this:
Twitter
Facebook

Related
Makalah Kemasukan Benda Asing In "makalah"
Jam Piket Organ TubuhIn "artikel unik"
Kumpulan Info Kesehatan In "info menarik"
Posted in Uncategorized | Tagged cold imunisasi, imunisasi, macam imunisasi, makalah rantai dingin,
rantai dingin
Leave a Reply

Post navigation
Makalah Kemasukan Benda Asing
Search
Archives
April 2013
Meta
Register
Log in
Create a free website or blog at WordPress.com. The Lovebirds Theme.
Follow
Follow be a creative midwive
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 Mutu Konsep Dasar Mutu
    1 Mutu Konsep Dasar Mutu
    Dokumen18 halaman
    1 Mutu Konsep Dasar Mutu
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen10 halaman
    Cover
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab I Anak
    Bab I Anak
    Dokumen3 halaman
    Bab I Anak
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Penelitian
    Kuisioner Penelitian
    Dokumen5 halaman
    Kuisioner Penelitian
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Lapsus
    Daftar Pustaka Lapsus
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Lapsus
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen6 halaman
    Cover
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Dokumen1 halaman
    DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover Dyah
    Cover Dyah
    Dokumen1 halaman
    Cover Dyah
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bahan
    Bahan
    Dokumen14 halaman
    Bahan
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus ANAK
    Cover Lapsus ANAK
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus ANAK
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Meningkatkan Cakupan Rumah Sehat Turunkan ISPA Balita
    Meningkatkan Cakupan Rumah Sehat Turunkan ISPA Balita
    Dokumen1 halaman
    Meningkatkan Cakupan Rumah Sehat Turunkan ISPA Balita
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 PBL Pekauman
    BAB 5 PBL Pekauman
    Dokumen11 halaman
    BAB 5 PBL Pekauman
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus ANAK
    Cover Lapsus ANAK
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus ANAK
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Penelitian
    Kuisioner Penelitian
    Dokumen5 halaman
    Kuisioner Penelitian
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • BAB I Edit
    BAB I Edit
    Dokumen5 halaman
    BAB I Edit
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover DyahW
    Cover DyahW
    Dokumen1 halaman
    Cover DyahW
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • 10 E00022 D
    10 E00022 D
    Dokumen2 halaman
    10 E00022 D
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • DAPUS
    DAPUS
    Dokumen2 halaman
    DAPUS
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pengling
    Makalah Pengling
    Dokumen17 halaman
    Makalah Pengling
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Lapsus PEB Og
    Lapsus PEB Og
    Dokumen24 halaman
    Lapsus PEB Og
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR ISInaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen20 halaman
    Bab Iii
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat