Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CA SERVIKS
RUANG 10 GYNECOLOGI & ONCOLOGI
RSSA MALANG



Disusun Oleh
KELOMPOK C1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAAN PROFESI NERS ANGKATAN IX B
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2014
LEMBAR PENGESAHAN
CA SERVIK
RUANG 10 GYNECOLOGI & ONCOLOGI
RSSA MALANG


Telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal : Maret 2014




Pembimbing Akademik





Pembimbing Klinik








PAKET PENYULUHAN

Judul : Ca Serviks
Sasaran : Pasien, Keluarga, dan Pengunjung
Tempat : Ruang 10 RSSA Malang
Hari/Tanggal : Rabu 19 Maret 2014
Alokasi Waktu : 30 menit
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

A. Latar Belakang
Penyakit kanker serviks merupakan jenis kanker yang
paling banyak nomor tiga di dunia dan banyak menyerang kaum
perempuan. Menurut data, di Indonesia ini diperkirakan
setiap satu jam seorang wanita meninggal karena kanker ini.
Kanker serviks disebut juga silent killer karena
perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perlu waktu
sekitar 10-20 tahun mulai dari terkena infeksi virus sampai
akhirnya menjadi kanker. Proses panjang ini sering tidak
kita sadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker
tanpa gejala. Oleh karena itu pengertian kanker serviks
mutlak dipahami oleh kaum wanita di Indonesia Dari alasan
di atas maka kami tertarik mengangkat penyuluhan tentang Ca
serviks.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit
peserta mampu mengetahui dan memahami tentang Ca Serviks
dan Kemoterapi



2. Tujuan khusus
Setelah penyuluhan peserta mampu memahami
tentang:
1. Pengertian Ca serviks
2. Penyebab Ca serviks
3. Tanda dan gejala Ca serviks
4. Pencegahan Ca serviks
5. 7 makanan yang dapat mencegah kangker serviks
6. Cara Mendeteksi Dini Kanker Serviks
7. Penatalaksanaan Ca serviks

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. LCD
2. Leaflet

















F. Rencana Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5
menit
1. Memberi salam

2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
4. Menggali pengetahuan
keluarga pasien
tentang materi yang
akan disampaikan

1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Mendengarkan
dan
memperhatikan
4. Menjawab
pertanyaan
Ceramah
dan
Tanya
Jawab











-
Penyajian 15
menit
Menjelaskan materi:
1. Pengertian Ca
serviks
2. Penyebab Ca serviks
3. Tanda dan gejala Ca
serviks
4. Pencegahan Ca
serviks
5. 7 makanan yang dapat
mencegah kangker
serviks
6. Cara Mendeteksi Dini
Kanker Serviks
7. Penatalaksanaan Ca
serviks
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan

Ceramah
dan
Tanya
Jawab
Banner
Penutup 10
menit
1. Penegasan materi



2. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3. Meminta peserta
untuk menjelaskan
kembali materi yang
telah disampaikan
dengan singkat
menggunakan bahasa
1. Mendengarka
dan
memperhatika
n
2. Mengajukan
pertanyaan


3. Menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
penyuluh
Tanya
Jawab
-
peserta sendiri
4. Memberikan
pertanyaan kepada
peserta tentang
materi yang telah
disampaikan
5. Memberikan
reinforcemen
positif
6. Menutup acara dan
mengucapkan salam

4. Mendengarkan
dan
menjaawab


5. Bersemagat


6. Membalas
salam


G. Pengorgnisasian
1. Moderator :
2. Pemateri :
3. Fasilitator & Observer :

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya materi tentang Ca Servik
2. Proses, diharapkan:
a. Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan
perencanaan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan
selesai
d. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
Penyuluh menguasai materi yang disampaikan
Penyuluh memberikan kesempatan pada peserta untuk
bertanya dan memberikan saran.
2. Hasil, diharapkan:
Kriteria penilaian yang digunakan adalah, jumlah
peserta yang aktif berpendapat atau yang mampu menjawab
pertanyaan dengan tepat, dibagi dengan jumlah seluruh
peserta yang hadir dalam penyuluhan, kemudian hasilnya
dikalikan 100%. Sehingga kriteria hasil yang diharapkan:
a. Pre : 70 % dari keseluruhan jumlah peserta yang
hadir mampu memberikan pendapat mengenai Ca Servik
dan Kemoterapi sesuai dengan kemampuan masing-masing
peserta
b. Post : 80 % dari keseluruhan jumlah peserta yang
hadir mampu memberikan jawaban yang tepat saat
diberikan pertanyaan oleh perawat























Lampiran 1

KONSEP CA SERVIKS

1. Pengertian
Kanker serviks/kanker leher rahim adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks (bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas
pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya
pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya.

2. Penyebab
Kanker serviks ini disebabkan oleh Human Papilloma
Virus atau yang disingkat HPV. Virus ini bersifat
onkogenik (menyebabkan kanker). HPV ini ditularkan
melalui hubungan seksual dan melalui penggunaan barang
pribadi yang bersamaan, misalnya penggunaan handuk
bersama, pakaian bersama. Human Papilloma Virus ini
sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan.
Human Papilloma Virus bisa menyebar melalui
sentuhan: misalnya, ada virus HPV di tangan Anda dan
ketika Anda menyentuh daerah genital maka daerah serviks
Anda dapat terinfeksi. Atau bisa juga dari kloset di WC
umum yang sudah terkontaminasi virus (jadi sebelum duduk,
Anda harus selalu membersihkan dengan alkohol). Faktor
predisposisi kanker serviks adalah:
a. Faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya
kanker serviks. Namun hal ini bukan berarti jika
keluarga Anda bebas kanker serviks maka Anda tidak
akan terkena, Anda harus tetap berhati-hati dan
melakukan tindakan pencegahan.
b. Perempuan di atas 40 tahun lebih rentan terkena kanker
serviks. Semakin tua maka semakin tinggi risiko.
c. Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, sering
berganti partner seks, atau berhubungan seks dengan
pria yang sering berganti pasangan. Virus HPV dapat
menular melalui hubungan seksual. Seandainya seorang
pria berhubungan seks dengan seorang wanita yang
menderita kanker servik, kemudian pria tersebut
berhubungan sex dengan Anda, maka virus HPV dapat
menular dan menginfeksi Anda.
d. Memiliki terlalu banyak anak (lebih dari 5 anak). Pada
saat Anda melahirkan secara alami, janin akan melewati
serviks dan menimbulkan trauma pada serviks, yang
dapat memicu aktifnya sel kanker. Semakin sering janin
melewati serviks, semakin sering trauma terjadi,
semakin tinggi resiko kanker serviks.
e. Keputihan yang berlangsung terus-menerus dan tidak
diobati. Ada dua macam keputihan, yaitu normal dan
tidak normal. Pada keputihan yang normal, lendir
berwarna bening, tidak bau dan tidak gatal. Jika salah
satu dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi,
artinya keputihan Anda tidak normal. Segera konsultasi
dengan dokter
f. Membasuh atau membersihkan genital dengan air yang
tidak bersih, misalnya air sungai atau air di toilet
umum yang tidak terawat. Air yang kotor banyak
mengandung kuman dan bakteri.
g. Pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan
dioksin (bahan pemutih yang dipakai untuk memutihkan
pembalut hasil daur ulang dari barang bekas).
h. Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi
vitamin C, vitamin E dan asam folat.
i. Kebiasaan merokok
j. Berganti ganti pasangan
3. Tanda
1. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakan
kelenjar limfe supraklavikuler dan pembesaran hepar
2. Pada pemeriksaan spekulum didapatkan lapisan-lapisan
besar selaput lendir mudah lepas dan mudah berdarah
waktu disuap spatel
3. Adanya warna kemerahan di sekitar ostium eksternum
servikalis uteri
4. Hasil test pap smear

4. Gejala
1. Keputihan yang keruh dan berbau busuk
2. perdarahan pasca senggama
3. Rasa nyeri yang hebat divagina dan perut bagian bawah
4. Anemia
5. Nafsu makan berkurang
6. Kelelahan
7. Pada stadium lanjut : keluhan nyeri daerah panggul,
sulit BAK, BAK

5. Pencegahan
a. Melakukan test pap smear secara teratur
Melakukan test pap smear secara teratur akan
membantu anda mengetahui resiko terkena kangker
servik, selain itu, dengan melakukan pap smear secara
teratur, ketika kangker servik muncul akan segera
diketahui dan ditangani, sehingga tingkat keselamatan
masih cukup tinggi.
b. Melakukan vaksin HPV
Melakukan vaksin HPV untuk mencegah inveksi HPV
yang menyebabkan kangker servik juga baik dilakukan.
Vaksin HPV diketahui sebagai cara paling efektif untuk
mencegah kangker servik. Namun melakukan vaksin aja
tidak cukup, anda juga harus menaga kesehatan diri
sendiri.
c. Tidak berganti-ganti pasagan
Salah satu faktor penyebab munculnya kanker
servik adalah melalui infeksi HPV yang ditularkan saat
berhubungan seksual. Resiko ini semakin tinggi ketika
seseorang sering berganti-ganti pasangan. Terutama
mereka yang tidak mengetahui ketika pasangan memiliki
virus HPV. Untuk itu, setialah pada satu orang dan
jangan melakukan hubungan seksual dengan orang lain
selain pasangan anda.
d. Tidak terlalu aktif melakukan hubungan seksual diusia
muda
Ada baiknya wanita menunggu untuk melakukan
hubungan seksual dan aktif secara seksual. Penelitian
mengungkap bahwa wanita yang telah aktif secara
seksual diusia yang terlalu muda memiliki resiko
terkena kanker servik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita yang menunggu untuk aktif secara seksual
diusia yan lebih tua.
e. Gaya hidup sehat
Melakukan gaya hidup sehat seperti tidak
merokok, rajin olahraga, dan mengonsumsi makanan-
makanan yang bernutrisi juga penting untuk manceganh
kangker servik. Penelitian menunjukkan bahwa perokok
wanita memiliki resiko dua kali lebih besar terkena
kangker servik.

6. 7 makanan yang dapat mencegah kangker Ca servik
a. Makanan kaya anti oksidan
Antioksidan sangat diperlukan untuk mencegah kanker
servik. Anda bisa menemukan kandungan anti oksidan
pada makanan. Makanan itu antara lain blueberi, jeruk,
paprika, cery, salmon, dan lemak ikan yang kaya anti
oksidan. Makanan yang kaya anti oksidan tersebut bisa
mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kangker servik
b. Wortel
Dala wortel mengandung beta karoten yang baik untuk
mencegah pertumbuhan kangker servik. Anda bisa
mengolahnya menjadi sayur atau jus.
c. Alpukat
Buah alpukat ini dapat mencegah pertumbuhan kangker
servik. Alpukat yang sangat kaya anti oksidan dapat
mencegah radikal bebas untuk itu anda sangat
disarankan untuk mengonsumsi buah ini untuk mencegah
kangker servik
d. Vitamin A,C,E dan kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang
mengonsumsi multi vitamin dengan kandungan vitamin
tersebut memiliki resiko lebih kecil terkena kangker
servik, karena vitamin A,C dan E mengandung anti
oksidan yang melindungi sel dari radikal bebas.
Makanan yang dapat anda temukan pada telur, tuna, dan
susu.
e. Vitamin B folat
Folat mampu menurunkan homovysteine yaitu zat yang
memmpu menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal
pada servik. Makana yang kaya akan vitamin B folat
bisa anda dapatkan pada brokoli, kemabang kol dan
kubis.
f. Makanan yang mengandung polyphenol dan flavonoid
Teh hijau, anggur merah, coklat, tomat dan cabe
hijau adalah jenis makanan yang mengandung polyphenol
dan flavonoid makanan tersebut dapat mencegah kangker
servik dan menghambat pertumbuhan kangker
g. Minyak zaitun
Minyak jaitun mengandung lemak tak jenuh mampu
menjaga kesehatan. Penelitian menemukan bahwa minyak
jaitun dapat mencegah, mengobati kangker servik dan
menghentikan sel kangker.

7. Cara Mendeteksi Dini Kanker Serviks
Mendeteksi kanker serviks sejak dini dapat membantu
mencegah penyebaran penyakit yang menjadi momok
menakutkan ini. Nah, bagaimanakah cara mendeteksi bahwa
seorang wanita terinfeksi HPV, yang merupakan penyebab
kanker serviks? Perubahan-perubahan sel di dalam leher
rahim bisa terjadi tanpa adanya tanda-tanda fisisk
ataupun rasa sakit sekecil apapun. Apabila tidak
dideteksi dan ditangani dengan baik, dapat saja menjadi
kanker. Ada beberapa cara mendeteksi kanker serviks sejak
dini. Di bawah ini adalah cara-cara pendeteksian kanker
serviks yang bisa dilakukan.
1. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode Pap smear
Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode
screening ginekologi yang dicetuskan oleh Dr. George
N. Papanicalaou, untuk menemukan proses-proses
premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi
dalam endocervix dan endometrium. Pap smear merupakan
pemeriksaan sederhana untuk penapisan awal dari
gejala kanker leher rahim yang disebabkan oleh human
papillomavirus atau HPV. Metode Pap smear yang umum
dilakukan yaitu dokter menggunakan pengerik untuk
mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher
rahim untuk kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa
di laboratorium. Tes ini dapat menyingkapkan apakah
ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut
perkiraan, di Inggris Pap smear mencegah sekitar 700
kematian per tahun. Wanita yang aktif secara seksual
disarankan menjalani Pap smear sekali setahun.
2. Deteksi Kanker Serviks dengan Metode IVA
IVA merupakan salah satu metode pendeteksian kanker
serviks sejak dini. IVA atau Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat adalah metode baru deteksi dini kanker
serviks dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam
leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan
terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada
leher rahim yang diperiksa. Metode tersebut memiliki
sejumlah keunggulan dibandingkan dengan papsmear yang
selama ini lebih populer. Anda dapat melakukan metode
IVA ini di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini
dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika
terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode lainnya
yang lebih lanjut harus dilakukan.
3. Deteksi Kanker Serviks dengan ThinPrep Pap Test
Metode ThinPrep Pap Test merupakan pengembangan dan
perbaikan pertama terhadap Pap Smear untuk mengatasi
sebanyak mungkin kelemahan yang terdapat pada Pap
Smear. Para Peneliti di seluruh dunia menyimpulkan
kalau metode ThinPrep Pap Test ini lebih akurat
dibanding paptTest biasa dengan menurunkan angka
negatif palsu.
4. Deteksi Kanker Serviks dengan Tes DNA
Tes DNA terhadap Human Papilloma Virus (HPV) merupakan
salah satu cara ampuh untuk mendeteksi kanker serviks.
Cara ini dianggap menjadi pilihan terbaik untuk
mendeteksi jenis kanker serviks pada wanita berusia 30
tahun atau lebih. Tes DNA ini berfungsi mendeteksi
keberadaan virus Human Papillomavirus (HPV) penyebab
kanker leher rahim. Hasil tes DNA ini terbukti lebih
akurat dibanding dengan metode tes Pap Smear.

8. Stadium
Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien
akan manjalani pemeriksaan lebih jauh lagi untuk
menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai
dimana penyebarannya suatu proses yang disebut stadium
kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang
menentukan pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan
stadium dapat berupa :
a. Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray,
computerized tomography (CT) Scan atau MRI dapat
membantu untuk menentukan apakah kanker telah menyebar
disekitar serviks.
b. Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal.
Dokter dapat menggunakan alat khusus untuk melihat
kandung kemih secara langsung (cystoscopy) dan rektum
(proctoskopi).
Pembagian stadium kanker adalah:
a. Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau
kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan hanya
terbatas pada permukaan serviks.
b. Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks
c. Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk
serviks dan uterus, namun belum menyebar ke dinding
pelvis atau bagian bawah vagina.
d. Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar
dari serviks dan uterus ke dinding pelvis atau
bagian bawah vagina.
e. Stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar
ke organ terdekat, seperti kandung kemih atau
rectum, atau telah menyebar ke daerah lain didalam
tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang

9. Penatalaksanaan
1. Pembedahan, dilakukan pengangkatan sel kanker
2. Penyinaran, Menggunakan sinar radioaktif yang bisa
merusak sel kanker
3. Kemoterapi, Dengan menggunakan obat-obatan sitostatik
4. Terapi Biologi, Dengan memperkuat system kekebalan
tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Ed
4. Jakarta: EGC.
Cunningham, Gary. F, DKK. 2005. Obstetri William Ed: 21.
Jakarta: EGC.
Hamilton, C. Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas.
edisi 6. EGC: Jakarta

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid I. EGC:
Jakarta

Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC:
Jakarta

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I.
Media Aesculapius

Prawiroharjo, Wiknjosastro. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai