Anda di halaman 1dari 5

BONE FRACTURES

( PATAH TULANG )
Fraktur atau patah tulang adalah retaknya tulang atau terputusnya kontunuitas jaringan
tulang dan atau tulang rawan, biasanya disertai cidera di jaringan sekitarnya. Fraktur bisa bersifat
patahan sebagian atau patahan utuh pada tulang yang disebabkan oleh pukulan langsung atau
pelintiran. Fraktur bisa mengkhawatirkan jika terjadi kerusakan pada lempeng pertumbuhan,
yaitu area tulang tempat pertumbuhan terjadi karena kerusakan pada area ini bisa menyebabkan
pertumbuhan yang tidak teratur atau pemendekan pada tulang. Fraktur juga melibatkan jaringan
otot, saraf, dan pembuluh darah di sekitarnya. Pada tulang anak-anak lebih mudah pulih setelah
suatu fraktur terjadi dibandingkan tulang orang dewasa, karena tulang pada anak memiliki lebih
banyak pembuluh darah serta lapisan pelindung yang lebih tebal dan kuat yang mengandung lebih
banyak sel-sel pembentuk tulang dari pada tulang dewasa. Fraktur dapat dibagi menjadi :
1. Fraktur tertutup (closed, bila tidak terdapat hubungan antarafragmen tulang dengan
dunia luar atau tulang yang patah tidak tampak dari luar.
!. Fraktur terbuka (open"compound, bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar karena adanya perlukaan di kulit.
PENGOBATAN
#ujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dar patah tulang supaya
satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagai mana
mestinya. Proses penyembuhan memelukan waktu minimal $ minggu, tetapi pada usia lanjut
biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
%etelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi. Pada beberapa patah tulang,
dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. &engan pengobatan ini biasanya patah
tulang selangka (terutama pada anak-anak, tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan
sembuh sempurna.
Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi.
'mobilisasi bisa dilakukan melalui:
1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
!. Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang
patah
(. Penarikan (traksi : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada
tempatnya. %ekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan
utama untuk patah tulang pinggul.
$. Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam
pada pecahan-pecahan tulang. )erupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul
dan patah tulang disertai komplikasi.
'mobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut, karena itu
sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik.
#erapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau
traksi telah dilepaskan. Pada tulang tertentu ( terutama patah tulang pinggul , untuk mencapai
penyembuhan total, penderita perlu menjalani terapi fisik selama *-+ minggu ayau kadang lebih
lama lagi..
( )oh. ,artono, !--., Pertolongan Pertama, /etakan ,esembilanbelas. P#. 0ramedia Pusaka
1tama. 2akarta
3skep Fraktur dafid 3rifiyanto, !--+ 3. Pengertian Fraktur adalah patah tulang, biasanya
disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan dari tulang itu
sendiri dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu
lengkap, tidak lengkap. (3rice, 144. : 11+( Patah tulang adalah terputusnya hubungan normal
suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan.(5swari, !--- : 1$$ Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan
oleh ruda paksa. ()ansjoer, !--- : $!
6. Penyebab Penyebab fraktur " patah tulang menurut (7ong, 144* : (*8 adalah : a. 6enturan dan
cedera (jatuh pada kecelakaan b. Fraktur patologik (kelemahan hilang akibat penyakit kanker,
osteophorosis c. Patah karena letih d. Patah karena tulang tidak dapat mengabsorbsi energi
karena berjalan terlalu jauh.
/. Pathofisiologi"Pathway Fraktur " patah tulang terjadi karena benturan tubuh, jatuh " trauma
(long, 144* : (.*. 6aik itu karena trauma langsung, misalnya : tulang kaki terbentur bumper
mobil, karena trauma tidak langsung , misalnya : seseorang yang jatuh dengan telapak tangan
menyangga. 2uga bisa oleh karena trauma akibat tarikan otot misalnya tulang patella dan
dekranon, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi. (5swari, !--- : 1$8.
%ewaktu tulang patah pendarahan biasanya terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan
lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami kerusakan. 9eaksi
pendarahan biasanya timbul hebat setelah fraktur. %el-sel darah putih dan sel anast berakumulasi
menyebabkan peningkatan aliran darah ke tempat tersebut. Fagositosis dan pembersihan sisa-sisa
sel mati dimulai. &i tempat patah terbentuk fibrin (hematoma fraktur dan berfungsi sebagai jala-
jala untuk melekatkan sel-sel baru. 3kti:itas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru
umatur yang disebut callus. 6ekuan fibrin direabsorbsi dan sel-sel tulang baru mengalami
remodelling untuk membentuk tulang sejati. (/orwin, !--- : !44. 'nsufisiensi pembuluh darah
atau penekanan serabut saraf yang berkaitan dengan pembekakan yang tidak ditangani dapat
menurunkan asupan darah ke ekstremitas dan mengakibatkan kerusakan saraf perifer. 6ila tidak
terkontrol pembengkakan dapat mengakibatkan peningkatan tekanan jaringan, oklusi darah total
dan berakibat anoksia mengakibatkan rusaknya serabut saraf maupun jaringan otot. ,omplikasi
ini dinamakan syndrom kompartemen. (6runner ; %uddarth, !--! : !!+8.
Pengobatan dari fraktur tertutup bisa konser:atif atau operatif. #heraphy konser:atif meliputi
proteksi saja dengan mitella atau bidai. 'mobilisasi dengan pemasangan gips dan dengan traksi.
%edangkan operatif terdiri dari reposisi terbuka, fiksasi internal dan reposisi tertutup dengan
kontrol radio logis diikuti fraksasi internal. ()ansjoer, !--- : ($+. Pada pemasangan bidai "
gips " traksi maka dilakukan imobilisasi pada bagian yang patah, imobilisasi dapat menyebabkan
berkurangnya kekuatan otot dan densitas tulang agak cepat (Price ; <illsen, 144. : 114!. Pasien
yang harus imobilisasi setelah patah tulang akan menderita komplikasi dari imobilisasi antara lain
: adanya rasa tidak enak, iritasi kulit dan luka yang disebabkan oleh penekanan, hilangnya otot
(7ong, 144* : (8+. ,urang perawatan diri dapat terjadi bila sebagian tubuh diimobilisasi,
mengakibatkan berkurangnya kemampuan perawatan diri (/arpenito, 1444 : ($*. Pada reduksi
terbuka dan fiksasi interna (5,'F fragme-fragmen tulang dipertahankan dengan pen, sekrup,
pelat, paku. =amun pembedahan meningkatkan kemungkinan terjadi infeksi. Pembedahan itu
sendiri merupakan trauma pada jaringan lunak dan struktur yang seluruhnya tidak mengalami
cedera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi (Price ;
<illson, 144. : 114!. Pembedahan yang dilakukan pada tulang, otot dan sendi dapat
mengakibatkan nyeri yang hebat (6runner ; %uddarth, !--! : !(-$.
&. #rauma 7angsung #ak terdapat hub. dg dunia luar #ertutup Pendarahan lokal dan ,erusakan
jar. lunak 9eaksi peradangan hebat %el drh putih dan sel mart berakumulasi Peningkatan tekanan
aliran drh ke tempat tsb Fagositesis ; pembersihan sisa sel mati #erbentuk bekuan Fibrin 2ala
melekat sel-sel 6aru 5steoblast segera terangsang %el tulang baru mengalami remodelling untuk
membentuk tulang sejati #rauma tidak langsung Fraktur #rauma akibat tarikan otot =yeri
,erusakan 'nteritas jaringan #erbuka ,r perlukaan di kulit dan jaringan sekitar #erdapat
hubungan dg dunia luar >dema Peningk. tekanan jaringan, oklisi drh total anoksia serabut saraf ;
otot rusak 9esti 'nfe?i #erapi operatif Pembedahan Pen, sekrup, paku 9esiko infeksi #erapi
konser:atif #erapi 6idai gips 'mobilisasi ,ekuatan otot berkuang ,erusakan mobilitas fisik
%indrom ,ompartemen Pathway dan )asalah ,eperawatan
&. ,lasifikasi 1. ,lasifikasi patah tulang menurut bentuk patah tulang a. Fraktura complet,
pemisahan komplit dari tulang menjadi dua fragmen b. Fraktura incomplet, patah sebagian dari
tulang tanpa pemisahan c. %imple atau closed fraktura, tulang patah, kulit utuh d. Fraktur
complikata, tulang yang patah menusuk kulit, tulang terlihat e. Fraktur tanpa perubahan posisi,
tulang patah, posisi pada tempatnya yang normal. f. Fraktur dengan perubahan posisi, ujung
tulang yang patah berjauhan dari tempat patah. g. /ommunited fraktura, tulang patah menjadi
beberapa fragmen. h. 'mpacted (telescoped fraktura, salah satu ujung tulang yang patah
menancap pada yang lainnya. !. ,lasifikasi )enurut 0aris Patah #ulang a. 0reenstick, retak pada
sebelah sisi dari tulang (sering terjadi pada anak dengan tulang yang lembek b. #rans:erse, patah
menyilang c. 5bligue, garis patah miring d. %piral, patah tulang melingkari tulang ( 7ong, 144* @
(.+
&. )anifestasi ,linik dan Pemeriksaan Penunjang )anifestasi ,linis Fraktur adalah nyeri,
hilangnya sungsi deformitas, pemendekan ekstremitas krepitus, pembekakan lokal dan perubahan
warna. 1. =yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai frogmen tulang diimobilisasi
spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk
meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. !. %etelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat
digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa bukannya tetap
menjadi seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada faktur lengan atau tungkai menyebabkan
defromitas (terlihat maupun teraba ekstremitas yang bisa diketahui dengan membandingkan
dengan ekstremitas normal. >kstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal
otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot. (. Pada fraktur panjang, terjadi
pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah
tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai !,. sampai . cm. $. %aat
ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya fragmen satu dengan lainnya (uji krepitus
dapat kerusakan jaringan lunak yang lebih berat. .. Pembekakan dan perubahan warna lokal
pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur. #anda ini bisa
baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera. ( 6runner dan %uddarth, !--1 : !(.+
Pemeriksaan penunjang dan diagnostik yang sering dilaksanakan pada keadaan patah tulang
adalah : 1. Pemerikasaan rontgen, menentukan luasnya fraktur, trauma !. %can tulang, tomogram,
memperlihatkan fraktur juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jaringan lunak (.
3rteriogram, dilakukan bila dicurigai ada kerusakan :askuler $. Aitung darah lengkap .. At
mungkin meningkat (Aemokonsentrasi atau menurun (pendarahan bermakna pada sisi fraktur "
organ jauh pada trauma multiple. ,reatmin, trauma otot meningkat beban creatrain untuk klirens
ginjal. ( &oenges, !--- : 8*!
>. Penatalaksanaan #erapi ,onser:atif - Proteksi saja )isal mitella untuk fraktur collum
chirorgicom homeri dengan kedudukan baik. - 'mobilisasi saja tanpa reposisi )isal pemasangan
gips pada fraktur incomplete dan fraktur dengan kedudukan baik. - 9eposisi tertutup dan fiksasi
dengan gips )isal pada fraktur supracondillus, fraktur collest, fraktur smith, reposisi dapat dalam
anestesi umum " lokal. - #raksi untuk reposisi secara perlahan Pada anak-anak dipakai traksi kulit.
#raksi kulit terbatas untuk $ minggu dengan beban kurang dari . kg. #erapi 5peratif - 9eposisi
terbuka, fiksasi interna 9eposisi tertutup dengan kontrol radiologis diikuti fiksasi eksterna terapi
operatif dengan reposisi anatomis diikuti dengan fiksasi interna (open reduction and internal
fi?ation, artoplasti eksisional, eksisi fragmen dan pemasangan endoprostesus. ( )ansjoer, !--- :
($+
F. ,omplikasi 1. &eformitas ekstremitas !. Perbedaan panjang ekstremitas (. ,eganjilan pada
sendi $. ,eterbatasan gerak .. /edera saraf yang menyebabkan mati rasa *. Perburukan sirkulasi
8. 0anggren +. ,ontraksi iskemik :olkmann 4. %indrom kompartemen 0. Fokus Pengkajian
)enurut &oenges, !--- :8*1,
0ejala-gejala fraktur tergantung pada sisi, beratnya, dan jumlah kerusakan pada struktur lain. -
3kti:itas " istirahat #anda : ,eterbatasan " kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin
segera, fraktur itu sendiri atau terjadi secara sekunder dari pembengkakan jaringan, nyeri -
%irkulasi #anda : Aipertensi (kadang-kadang sebagai respons terhadap nyeri " ansietas atau
hipotensi (kehilangan darah, takikardi (respon stress, hipo:elemia penurunan " tak ada nadi pada
bagian distal yang cedera : pengisian kapiler lambat, pucat pada bagian distal yang terkena
pembekakan jaringan atau hematoma pada sisi cedera. - =eurosensori 0ejala : Ailang gerakan "
sensasi, spasme otot, eksemutan #anda : &eformitas lokal : angutasi abnormal, pemendekan,
rotasi, krepitasi, spasme otot, terlihat kelemahan " hilang fungsi agitasi (mungkin berhubungan
dengan nyeri " ansietes atau trauma lain. - =yeri " ,enyamanan 0ejala : =yeri berat tiba-tiba
pada saat cedera (mungkin terkolalisasi pada area jaringan kerusakan tulang : dapat berkurang
pada imobilisasi @ tak ada nyeri akibat kerusakan saraf. %pasme " kram otot (setelah imobilisasi -
,eamanan #anda : 7aserasi kulit, o:ulasi jaringam pendarahan, perubahan warna pembengkakan
lokal (dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba. - Penyuluhan " Pembelajaran 0ejala :
7ingkungan cedera. A. Fokus 'nter:ensi 1. =yeri ikut berhubungan dengan fraktur (6runner ;
%uddarth, !--! @ !(*( 'nter:ensi : a. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah
baring gips, pembebat, traksi. b. 9inggikan dan dukung ekstremitas yang terkena c. Aindari
menggunakan sprei " bantal plastik di bawah ekstremitas dalm gips. d. >:aluasi keluhan nyeri,
perhatikan lokasi karakteristik, intensitas (--1- e. &orong pasien untuk mendiskusikan masalah
sampai dengan cedera. f. &orong menggunakan teknik managemen stress " nyeri g. 6erikan
alternatif tindakan kenyamanan : pijatan, alih baring h. ,olaborasi - 6eri obat sesuai indikasi -
7akukan kompres dingin " es !$ B !+ jam pertama sesuai keperluan 9asional a. )enghilangkan
nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang " tegangan jaringan yang cedera b. )eningkatkan
aliran balik :ena menurunkan edema, menurunkan nyeri c. &apat meningkatkan
ketidaknyamanan karena peningkatan produksi panas dalam gips yang kering d. )eningkatkan
keefektifan inte:ensi, tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi" reaksi terhadap nyeri. e.
)embantu menghilangkan astetas f. )eningkatkan kemampuan keping dalam manajemen nyeri
g. )eningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan otot h. &iberikan
untuk menurunkan nyeri " spasme otot )enurun edema, pembentukan hematoom dan mengurangi
sensi nyeri. !. ,erusakana mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot 'nter:ensi : a. ,aji
derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera b. 'nstruksikan ps untuk " bantu dalam rentang
gerak pasien " aktif pada ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit. c. &orong penggunaan
latihan isometrik mulai dengan tungkai yang tersakit d. #empatkan dalam posisi terlentang secara
periodik e. 6antu " dorong perawatan diri " kebersihan (mandi keramas f. &orong peningkatan
masukan sampai !--- B (--- mliter " hr termasuk air asam, jus. 9asional : a. Pasien mungkin
dibatasi oleh pandangan diri " persepsi diri tentang keterbatasan fisik aktual b. )eningkatkan
aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tunas otot, mempertahankan gerak sendi,
mencegah kontraktur " afroji c. ,ontraksi otot isometrik tanpa menekuk sendi " menggerakkan
tungkai dan membantu mempertahankan kekuatan dengan masa otot d. )enurunkan resiko
kontraktur heksi pangul e. )eningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, perawatan diri langsung f.
)empertahankan hidrasi tubuh menurunkan resiko infe?i urinarius, pembentukan batu dan
konstipasi. (. ,erusakan 'ntegritas 2aringan berhubungan dengan fraktur terbuka 'nter:ensi : a.
,aji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, pendarahan, perubahan warna b. )assase
kulit dan penonjolan tulang pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan c. 1bah posisi
dengan sering d. #raksi tulang dan perawatan kulit. 9asional : a. )emberikan informasi tentang
sirkulasi kulit dan mungkin masalah yang mungkin disebabkan oleh alat " pemasangan gips,
edema b. )enurukan tekanan pada area yang peka dan resiko kerusakan kulit c. )engurangi
tekanan konstan pada area yang sama dan meminimal d. )encegah cedera pada bagian tubuh
lain. $. 9esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan 'nter:ensi : a.
'nspeksi kulit untuk adanya iritasi " robekan kontinuitas b. ,aji sisi pen " kulit perhatikan keluhan
peningkatan nyeri c. 6erikan perawatan pen " kawat steril d. 5bser:asi luka untuk pembentukan
buta, krepitasi, bau drainase yang tidak enak e. ,aji tonus otot, reflek tendon dalam dan
kemampuan berbicara f. %elidiki nyeri tiba-tiba " keterbatasan gerakan dengan edema lokal g.
6erikan obat sesuai indikasi 9asional a. Pen " kawat tidak harus dimasukkan melalui kulit yang
terinfeksi kemerahan abrasi b. &apat mengindentifikasi timbulnya infeksi lokal c. &apat
mencegah kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi d. )enghindari infeksi e. ,ekuatan otot,
spasme tonik rahang, mengindikasi tetanus f. &apat mengindikasikan adanya osteomrelitis.
( &oenges, !---

Anda mungkin juga menyukai