Anda di halaman 1dari 27

1

TAHAP I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Ny. W
Alamat Lengkap : Gerdu RT 01 RW 11 Tegalgede Karanganyar
Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur
Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan C Ket
1. Ny. W KK P 45 th D3 Bidan Ya
Penderita
stroke
3. An. FE Anak P 17 th SMA Pelajar Tidak -
4. An. FA Anak L 12 th SD Pelajar Tidak -
5. An. FI Anak L 12 th SD Pelajar Tidak -

Sumber : Data Primer, April 2014

Kesimpulan :
Di dalam keluarga Ny. W yang berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas
nama Ny. W usia 45 tahun yang merupakan penderita penyakit stroke.











2


TAHAP II
STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Bidan
Pendidikan terakhir : D3
Agama : Islam
Alamat : Gerdu RT 01 RW 11 Tegalgede Karanganyar
Tanggal periksa : 5, 7 dan 8 April 2014

B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Kelemahan tangan dan kaki sebelah kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan kelemahan anggota gerak tangan dan kaki
sebelah kanan. Keluhan dirasakan sejak mondok 6 bulan yang lalu. Sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan anggota gerak
sebelah kanan terasa kesemutan, bicara juga pelo dan selanjutnya pasien
dibawa ke RS dr Oen. Di rumah sakit, pasien tidak sadarkan diri dan
dinyatakan menderita stroke perdarahan dan diberikan obat-obatan. Pasien
mondok selama 2 minggu. Keluhan nyeri kepala (-), mual (-), BAB dan
BAK tidak ada kelainan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat sakit gula : disangkal
- Riwayat sakit jantung : disangkal
- Riwayat hipertensi : (+), sejak satu tahun yang lalu
- Riwayat sakit serupa sebelumnya : disangkal
- Riwayat mondok : (+) stroke hemoragik 6 bulan yang lalu
3


4. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat sakit gula : disangkal
- Riwayat sakit jantung : disangkal
- Riwayat hipertensi : (+), ibu dan saudara pasien
- Riwayat sakit serupa sebelumnya : (+) saudara pasien

5. Riwayat Kebiasaan
- Merokok : disangkal
- Konsumsi alkohol : disangkal
- Pasien tidak rutin berolahraga

6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari bekerja sebagai bidan dengan penghasilan Rp
4.000.000 tiap bulan. Suami pasien sudah meninggal. Dulu, suami bekerja
sebagai petugas PU. Tiap bulan, keluarga pasien mendapat dana pensiunan
Rp 1.000.000. Pasien dan semua anggota keluarga menjalin hubungan
baik dengan masyarakat sekitar.

7. Riwayat Gizi
Penderita makan 3 kali sehari, makan sepiring nasi dengan lauk
pauk tempe, tahu, telur, kadang ayam, sering mengkonsumsi sayur-
sayuran, tetapi keluarga ini jarang mengkonsumsi buah-buahan..

C. ANAMNESIS SISTEM
1. Sistem saraf pusat : nyeri kepala (-)
2. Sistem Indera
- Mata : berkunang-kunang (-), pandangan dobel (-),
penglihatan kabur (-), pandangan berputar (-)
- Hidung : mimisan (-), pilek (-)
- Telinga : pendengaran berkurang (-), telinga berdenging
(), keluar cairan (-), darah (-), nyeri (-)
4


3. Mulut : sariawan (-), gusi berdarah (-), mulut kering (-),
gigi tanggal (-), gigi goyang (-), bicara pelo (-)
4. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-)
5. Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi
(-) tidur mendengkur (-)
6. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-),
berdebar-debar (-)
7. Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), perut
sebah (-), kembung (-), nafsu makan berkurang
(-), ampek (-).BAB normal
8. Sistem muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku (-)
9. Sistem genitourinaria : mengompol (-), sulit mengontrol kencing (-),
10. Ekstremitas atas kanan : lemas (+), luka (-), tremor (-), ujung jari terasa
dingin (-), kesemutan(-/-), bengkak (-),sakit
sendi (-)
Ekstremitas atas kiri : lemas (-), luka (-), tremor (-), ujung jari terasa
dingin (-), kesemutan(-/-), bengkak (-),sakit
sendi (-)
11. Ekstremitas bawah kanan : lemas (+), luka (-), tremor (-), ujung jari terasa
dingin (-), kesemutan (-), sakit sendi (-)
Ekstremitas bawah kiri : lemas (-), luka (-), tremor (-), ujung jari terasa
dingin (-), kesemutan (-), sakit sendi (-)
12. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-),mengigau (-), emosi tidak
stabil (-)
13. Sistem Integumentum : kulit sawo matang, pucat (-), kering (-), peteki
(-).





5


D. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 5 April 2014
1. Tanda Vital
Tensi : 150/110mmHg
Nadi : 132 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup
Denyut jantung : 132 x/menit, irama reguler
Frekuensi nafas : 18 x/menit, pernafasan torakoabdominal
Suhu : 36,5C per aksiler
2. Status Gizi
BB : 61 kg
TB : 155 cm
IMT : 25,39 kg/m
Status gizi overweight
3. Kulit
Warna coklat, turgor menurun(-), hiperpigmentasi(-),petechie (-), ikterik(-)
4. Kepala
Mesocephal, rambut warna hitam, uban (+), mudah rontok (-), luka (-)
5. Wajah
Simetris, eritema (-)
6. Mata
Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan
subkonjungtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek
cahaya (+/+) normal, edema palpebra (-/-), strabismus (-/-).
7. Telinga
Membran timpani intak, sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri
tekan tragus (-), gangguan fungsi pendengaran (-).
8. Hidung
Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-),
fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-)


6


9. Mulut
Sianosis (-), papil lidah atrofi (-),gusi berdarah (-), bibir kering (-),
stomatitis (-), pucat (-), lidah tifoid (-), luka pada sudut bibir (-).
10. Leher
JVP tidak meningkat, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-),
pembesaran kelenjar getah bening (-), leher kaku (-),
11. Thoraks
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), pernafasan
thorakoabdominal.
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 1 cm lateral linea midclavicularis
sinistra, IC cordis tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : konfigurasi jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : HR 132 x/menit, bunyi jantung I-II intensitas normal, regular,
bising (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi : normochest, simetris kanan-kiri, retraksi (-),
Palpasi : pengembangan paru simetris, tidak ada yang tertinggal,
fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : suara sonor di kebanyakan lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (normal), suara tambahan wheezing
(-), ronki basah kasar (-), ronki basah halus (-), krepitasi
(-)
12. Punggung
kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-/-)
13. Abdomen
Inspeksi : dinding perut setinggi dinding dada, distended (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : tympani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
7


14. Ekstremitas:
akral dingin sianosis oedem

PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS
a. GCS : E
4
V
5
M
6

b. Fx luhur : dbn
c. Fx vegetatif : dbn
d. Fx sensorik : hemihipestesi dekstra
e. Fx motorik
Kekuatan Tonus Refleks Fisiologis Refleks Patologis
3 5 N +2 +2 + -
3 5 N +2 +2 + -
Hoffman (+)
Tromner (+)
babinski(+)

f. Nervus Cranialis
N. I : dbn
N. II : dbn
N. III, IV, VI : RC (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)
N. V : dbn
N. VII : dbn
N. VIII : dbn
N. IX : dbn
N. X : dbn
N. XI : dbn
N.XII : dbn

i. Meningeal Sign
- Kaku kuduk : (-)
- -
- -
- -
- -
- -
- -
8


- Tanda Brudzinski I,II,III,IV : (-)
- Tanda Kernig : (-)

j. Provokasi test
- Tes Romberg : (-)
- Nistagmus horisontal : (-)
- Tes Tandem : (-)
- Tes telunjuk hidung : (-)

E. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Darah
Pemeriksaan 6/9/2013
7/9/2013 8/9/2013
Satuan Nilai normal
Hb 10.6 g/dl 11.6 16.1
Hct 33,3 % 35 47
AL 8,11 rb/ul 4.5 11.0
AE 3.70 jt/ul 4.1 5.1
AT 262 rb/ul 150 450
MCV 90,1 77-99
MCH 28,6 27-31
MCHC 31,8 % 33-37
Golongan darah B/ Rh (+)
Kimia Klinik
SGOT 23 u/l 0 35
SGPT 26 u/l 0 45
Kreatinin 0.88 mg/dl 0.6 -1.2
Ureum 16 mg/dl < 50
Na 139 137 mmol/l 132 146
K 2,9 3,5 mmol/l 3.5 5.1
Cholesterol total 251 mg/dl <200
9


Trigliserid 123 mg/dl <200
Cholesterol
HDL
73 mg/dl 49-74
Cholesterol
LDL
153 mg/dl <130
Asam urat 5,6 mg/dl 2,3-6,1
Bilirubin indirek mg/dl 0 0.7
HbsAg non reaktif non reaktif

b. CT scan kepala polos
7 September 2013
Intra cerebral hemorrhage capsula externa sinistra, putamen sinistra,
thalamus sinistra, crus posterior capsula interna sinistra, corona radiate
sinistra.
Ischemic infarc capsula externa sinistra.
17 September 2013
Intra cerebral hemorrhage putamen sinistra, capsula externa sinistra,
crus posterior capsula interna sinistra,corona radiate, thalamus sinistra
dalam perbaikan.
Tak tampak perdarahan baru.

F. Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pasien mendapatkan penatalaksanaan dari dokter keluarga perusahaan berupa
piracetam 2x800mg, eperison HCl 1x1(pagi), amlodipine 1x10mg, citaz
3x25mg, noperten 1x10mg (siang), dan trimate E 1x1(pagi).
Non medikamentosa
Pasien mendapatkan fisioterapi di rumah oleh tenaga kesehatan 2 kali dalam
seminggu. Edukasi pada pasien mengenai preventif, promotif, kuratif, dan
rehablitatif mengenai penyakit yang diderita pasien
10


G. Flow Sheet Follow Up
Nama : Ny. W
Diagnosis : Penyakit Stroke
Tabel 2. Flowsheet pasien Ny.W
Tgl Subjective Objective Rencana Terapi Tindak
lanjut
5/4/
2014
Kelemahan
anggota
gerak
sebelah
kanan
Tanda vital
Tensi:150/110;
Nadi : 132x;
RR : 18x; Suhu
: 36,7
o
C

- Medikamentosa :
Melanjutkan terapi
Captopril 3x 25mg
B komplek 1x 1

- Non medikamentosa :
- Preventif & Promotif :
- Edukasi mengenai penyakit
- Edukasi mengenai penyakit
hipertensi, mulai dari pengertian,
gejala, komplikasi, terapi, dan
pencegahan
- Edukasi mengenai dampak status
gizi lebih (overweight) terhadap
kesehatan

- Kuratif dan Rehabilitatif :
- Edukasi untuk Istirahat cukup
(tidur jangan larut malam, tidur 8
jam sehari ditambah tidur siang 1
jam)
- Menambah asupan makanan
dengan gizi seimbang dan cukup.

Target :
tekanan darah
terkontrol
<140/90
Tercapai
mobilisasi
mandiri

Planning :
kunjungan
kedua
7/4/
2014
Kelemahan
anggota
gerak
sebelah
kanan
Tanda vital
Tensi:150/110;
Nadi : 128x;
RR : 18x; Suhu
: 36,5
o
C

- Medikamentosa :
Melanjutkan terapi

- Non medikamentosa :
- Preventif & Promotif :
- Edukasi mengenai penyakit
- Edukasi mengenai penyakit
hipertensi, mulai dari pengertian,
gejala, komplikasi, terapi, dan
pencegahan
- Edukasi mengenai dampak status
gizi lebih (overweight) terhadap
kesehatan

Target :
tekanan darah
terkontrol
<140/90
Tercapai
mobilisasi
mandiri

Planning :
kunjungan
ketiga
11


- Kuratif dan Rehabilitatif :
- Edukasi untuk Istirahat cukup
(tidur jangan larut malam, tidur 8
jam sehari ditambah tidur siang 1
jam)
Menambah asupan makanan
dengan gizi seimbang dan cukup
8/4/
2014
Kelemahan
anggota
gerak
sebelah
kanan
Tanda vital
Tensi:140/90;
Nadi : 128x;
RR : 20x; Suhu
: 36,6
o
C

- Medikamentosa :
Melanjutkan terapi

- Non medikamentosa :
- Preventif & Promotif :
- Edukasi mengenai penyakit
- Edukasi mengenai penyakit
hipertensi, mulai dari pengertian,
gejala, komplikasi, terapi, dan
pencegahan
- Edukasi mengenai dampak status
gizi lebih (overweight) terhadap
kesehatan

- Kuratif dan Rehabilitatif :
- Edukasi untuk Istirahat cukup
(tidur jangan larut malam, tidur 8
jam sehari ditambah tidur siang 1
jam)
Menambah asupan makanan
dengan gizi seimbang dan cukup
Target :
tekanan darah
terkontrol
<140/90
Tercapai
mobilisasi
mandiri
Sumber: Data Primer, April 2014







12


TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Holistik
1. Fungsi Biologis
Keluarga Ny.W adalah nuclear family yang terdiri atas 4 orang.
Suami dari Ny. W yaitu Tn. J sudah meninggal. Pasangan ini mempunyai
tiga anak, yaitu An. FE (17 tahun), An. FA (12 tahun), dan An. FI (12
tahun). Semuanya tinggal bersama serumah. Secara umum keluarga ini
tampak sehat, bahagia, saling menyayangi dan saling mendukung.
2. Fungsi Psikologis
Hubungan antaranggota keluarga terjalin cukup baik, akrab, luwes
dan tidak terjadi perselisihan, terbukti dengan komunikasi yang hidup
antar anggota keluarga. Mereka saling menyayangi dan saling mendukung
satu sama lain.
3. Fungsi Sosial
Keluarga ini cukup aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan
kemasyarakatan seperti pertemuan PKK, pengajian, TPA, kerjabakti, dan
acara desa lainnya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga Ny. W yang merupakan bidam dengan total
penghasilan sekitar Rp4.000.000 perbulan. Suami Ny. W dulu bekerja
sebagai pegawai PU dengan dana pensiunan sekitar Rp1.000.000 perbulan.
Penghasilan keluarga digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Keputusan penting keluarga dipegang oleh pasien sebagai kepala
keluarga. Cara menyelesaikan masalah dengan keluarga yaitu dengan
diskusi. Hubungan dengan masyarakat sekitarnya baik.

Kesimpulan :
Fungsi holistik dari keluarga Ny.S adalah baik.
13


B. Fungsi Fisiologis
Tabel 3. APGAR score keluarga Ny.W
Kode APGAR Ny.W An.
FE
An.
FA
An.
FI
A
(Adaptation)
Saya puas bahwa saya dapat kembali
ke keluarga saya bila saya mendapat
masalah.
2 2 2 2
P
(Partnership)
Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah
dengan saya.
2 2 2 2
G
(Growth)
Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru.
2 2 2 2
A
(affection)
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll.
2 2 2 2
R
(resolve)
Saya puas dengan cara keluarga saya
dan saya membagi waktu bersama
2 2 2 2
Total (kontribusi) 10 10 10 10

Sumber: Data Primer, April 2014
Skoring :
Hampir selalu : 2 poin
Kadang kadang : 1 poin
Hampir tak pernah : 0 poin
Kriteria nilai APGAR :
8 - 10 : baik
5- 7 : sedang
1-4 : buruk

Kesimpulan :
Rata-rata APGAR score keluarga Ny.W adalah 10 yang dapat
disimpulkan bahwa hubungan masing-masing anggota keluarga adalah baik.

C. Fungsi Patologis
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Ny. W
Sumber Patologi Ket.
Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan masyarakat
-
Cultural
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik. Keluarga
ini menggunakan budaya jawa, termasuk dalam bahasa
sehari-hari.
-
14


Religion
Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama,
ketaatan ibadah cukup baik
-
Economic
Total penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
-
Education
Pendidikan Ny.S tergolong cukup tinggi, yaitu pendidikan
terakhir D3
-
Medical
Pengetahuan mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan
peran lingkungan dalam terjadinya penyakit cukup baik.
Kesadaran berobat jika terjadi penyakit cukup baik. Pasien
dan keluarga memilih berobat di dokter atau puskesmas jika
sakit.
-

Kesimpulan :
Hasil penilaian pada fungsi patologis keluarga Ny. W tidak mengalami
masalah.

D. Genogram







Keterangan : laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
: penderita penyakit yang serupa
: penderita hipertensi



15


E. Pola Interaksi Keluarga








Gambar 2. Hubungan antar anggota keluarga
Keterangan:
Ny. W : Kepala keluarga/ Pasien An.FA : Anak pasien
An. FE : Anak pasien An.FI : Anak pasien

Kesimpulan:
Pola interaksi antar anggota keluarga berjalan baik dan harmonis.

F. Faktor Perilaku dan Non Prilaku
1. Faktor Perilaku
a. Pengetahuan : pengetahuan mengenai kesehatan cukup baik
b. Sikap dan tindakan : kesadaran pasien mengenai pentingnya perilaku
hidup sehat masih kurang, terbukti dengan pasien jarang berolahraga.
2. Faktor Non Perilaku
a. Lingkungan
Kondisi fisik dan lingkungan rumah memenuhi syarat kesehatan.
Kebersihan lingkungan rumah terjaga dengan baik dengan pencahayaan
ruangan dan ventilasi memadai.
b. Pelayanan kesehatan :
Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan sudah cukup
baik. Puskemas dan dokter perusahaan letaknya tidak begitu jauh.

Ny. W
An. FE An. FA
An. FI
16


c. Keturunan
Ibu dan saudara pasien menderita hipertensi. Selain itu saudara pasien
juga ada yang pernah menderita stroke. Dengan demikian, anak pasien
sangat berisiko terkena hipertensi dan stroke.
Kesimpulan:
Keluarga Ny. W menyadari perilaku sehat

G. Indentifikasi Lingkungan Rumah
1. Lingkungan Indoor
Rumah keluarga Ny. W memiliki luas 15 x 40 m
2
. Rumah sudah
berdinding tembok. Lantai rumah menggunakan keramik. Ventilasi udara
dan pencahayaan rumah baik. Keluarga ini sudah mempunyai kamar mandi
dan WC permanen dengan septiktang di bagian belakang rumah berjarak 4
meter dari sumber air. Sumber air menggunakan sumur dengan pompa.

17


2. Lingkungan Outdoor
Batas sebelah kanan rumah adalah jalan raya, batas kiri dengan
rumah tetangga tidak terlalu berdekatan. Kondisi selokan rumah tangga
yang terletak di depan dan samping rumah cukup baik. Lingkungan
rumah sudah memiliki tanaman yang cukup. Tempat pembuangan
sampah ada di depan rumah.
Kesimpulan:
Lingkungan rumah Ny. W sudah cukup baik..
18


TAHAP IV
DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Diagnosis Biologis
Ny. W usia 45 tahun dengan penyakit stroke dan hipertensi stage I
2. Diagnosis Psikologis
Ny W adalah seorang ibu yang tinggal dengan tiga orang anak. Suami
pasien meninggal sejak 1 tahun yang lalu.
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
Kondisi lingkungan dan rumah cukup baik. Pengetahuan tentang pengaruh
lingkungan dan perilaku terhadap kejadian suatu penyakit cukup baik. Tingkat
pendidikan pasien cukup tinggi. Hubungan dengan tetangga berlangsung baik,
pasien aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.


















19


TAHAP V
PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF

A. Pembahasan
Family oriented medical education (FOME) dilakukan melalui kegiatan
kunjungan rumah (home visit) terhadap pasien Ny W (45 tahun) dengan keluhan
utama kelemahan tangan dan kaki sebelah kanan. Setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik secara holistik, didapatkan kesimpulan bahwa Ny W
menderita stroke. Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Stroke
hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum
mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau
langsung ke dalam jaringan otak (Price, 2006).
Faktor resiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, hiperlipidemi,
arteriosklerosis, diabetes mellitus, riwayat stroke dalam keluarga, merokok (aktif
& pasif), usia, alkohol, dan kontrasepsi oral. Ny. W merupakan pasien hipertensi.
Ibu dan saudara kandung pasien juga menderita hipertensi. Ditambah lagi, saudara
kandung pasien juga meninggal akibat stroke. Riwayat keluarga, tekanan darah
tinggi, hiperlipidemi dan emosi yang tidak terkontrol mungkin menjadi pemicu
terjadinya stroke pada Ny. W.
Fungsi biologis keluarga Ny. W cukup baik.. Fungsi fisiologis keluarga
Ny. W baik, terbukti dengan nilai APGAR ke-4 anggota keluarga yang bernilai
tinggi.
Pada fungsi patologis tidak terdapat permasalahan dalam hal edukasi dan
medical. Dalam hal edukasi, Ny. W adalah lulusan D3 dan anak-anaknya masih
bersekolah di SD dan SMP. Hal ini mempengaruhi perilaku keluarga dan
kesadaran akan pentingnya kesehatan. Dalam hal medikal, keluarga menyadari
20


pentingnya kesehatan karena apabila sakit, pasien berobat ke dokter atau
puskesmas terdekat.
Dari segi psikologis, Ny W adalah orang tua tunggal dengan tiga orang
anak. Pasien meninggal sejak 1 tahun yang lalu. Hubungan pasien dan
keluarganya harmonis seperti yang digambarkan pada pola interaksi keluarga.
Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan jarang terjadi perselisihan.
Dari segi sosial, keluarga Ny. W termasuk golongan ekonomi menengah,
hubungan dengan lingkungan sekitar/tetangga adalah baik. Jarak antar rumah
cukup. Sanitasi lingkungan rumah cukup baik. Rumah terdiri dari ruang tamu,
ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang makan, dan dapur. Kamar mandi memiliki
jamban dan sudah permanen. Dinding terbuat dari tembok, lantai berkeramik.
Secara keseluruhan kebersihan rumah Ny. W sudah baik dan terawat
Pencegahan stroke berulang perlu dilakukan terhadap Ny. W. Pencegahan
ini meliputi pengendalian fakor risiko dan modifikasi gaya hidup. Faktor risiko
yang perlu dikendalikan adalah hipertensi dan hiperlipidemi. Untuk hipertensi
pada Ny. W, tekanan darah dipertahankan sekitar 140/90 mmHg (Misbach, 2011).
Kadar kolesterol juga perlu rutin diperiksa untuk mengantisipasi stroke berulang
dengan dipertahankan <200 mg/dl. Beberapa modifikasi gaya hidup yang dapat
dilakukan antara lain pembatasan asupan garam, diet dengan kaya buah-buahan,
sayuran, low fat diary products dan untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus,
maka perlu dilakukan mobilisasi secara teratur.
Selain itu perlu dilakukan edukasi pada keluarga pasien mengenai tata cara
penanganan pasien stroke dirumah, memotivasi dan memberi cukup perhatian
serta kasih sayang agar pasien tidak merasa tertekan dengan penyakit yang
dideritanya
Kunjungan rumah yang telah dilakukan merupakan salah satu program
dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Melaui kegiatan ini,
diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan
pasien dan keluarganya, sehingga diagnosis dan penatalaksanaan pasien dapat
dilakukan secara holistic dan komprehensif.

21


B. SARAN KOMPREHENSIF
1. Promotif :
Edukasi kepada keluarga pasien berupa:
a. Pemahaman tentang hipertensi, stroke, serta perawatan pasien pasca
serangan stroke sebagai upaya pencegahan komplikasi (ulkus
decubitus).
b. Pentingnya perubahan gaya hidup (life style modification) meliputi
pengaturan diet, olahraga dan meningkatkan aktivitas fisik terlebih
kepada anak cucunya sebagai anggota keluarga yang beresiko tinggi
mengalami stroke.
c. Edukasi pemeriksaan rutin tekanan darah untuk pemantauan kondisi
pasien, serta skrining awal anggota keluarga beresiko.
d. Pentingnya konsumsi obat secara rutin guna stabilisasi kondisi dan
pencegahan progresifitas penyakit pasien.
e. Makan cukup kalori, bergizi tinggi seperti ikan dan daging, buah dan
sayur serta menghindai mengkonsumsi makanan yang berkolesterol.
f. Anggota keluarga lain hendaknya berhenti merokok.
g. Memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal.

2. Preventif
a. Menghindari stress dan istirahat cukup antara 6-8 jam sehari.
b. Memeriksa kesehatan secara teratur dan taat anjuran dokter dalam hal diet
dan obat
c. Pengendalian hipertensi, kadar gula darah, dan kolesterol.
d. Untuk mencegah perburukan ulkus yang terjadi dapat dilakukan dengan
mobilisasi teratur tiap 2 jam.

3. Kuratif
Non Medikamentosa
a. Diet rendah garam dan meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh.
b. Menjaga kebersihan dan kelembapan area ulkus.
22


Medikamentosa
a. Neuroprotektan: Vit B1, B6 dan B12
b. Antihipertensi : captopril 3x25 mg

4. Rehabilitatif
a. Untuk gangguan motorik, dilakukan latihan pergerakan pada sendi-
sendi tangan dan kaki kiri (ROM exercise). Latihan duduk, menumpu
berat badan, berdiri dan berjalan hingga mobilisasi secara mandiri.
Memperkenalkan mobilisasi dini kepada pasien dengan cara
pengoptimalan sisi yang sehat untuk mengkompensasi sisi yang sakit
b. Hendaknya pelayanan kesehatan meningkatkan pelayanan kunjungan
rumah (home visit) kepada pasien agar kondisi dan pemulihan pasien
selalu terpantau.















23


DAFTAR PUSTAKA
Misbach J, 2011. Guideline Stroke 2011. PERDOSSI: Jakarta.
PERDOSSI. 2008. Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar
Prosedur Operasional Neurologi. PERDOSSI: Jakarta
Price, Sylvia A. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit ed.6. EGC,
Jakarta. 2006.




















24


LAMPIRAN
KEGIATAN FOME 1 PASIEN NY. W DENGAN STROKE DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR












Anamnesis
Teras Depan
Tampak depan
25


















Kamar tidur utama
WC
Kamar tidur Kamar tidur
26







ruang tamu

Teras samping sumur


Kamar Mandi
27


FORM PENILAIAN APGAR SCORE

Nama : ..
Usia : ..
Nama KK : ......
Kedudukan : .
Alamat : .....

APGAR
Sering
/selalu
Kadang-
kadang
Jarang/ti
dak
A
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P
Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya

G
Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru

A
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

R
Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama

Anda mungkin juga menyukai