Anda di halaman 1dari 8

Cari

34 Jenis Penyakit Kritis


Daftar 34 Penyakit kritis
Serangan jantung: kematian suatu bagian otot jantung (myocardium)
sebagai akibat dari tertutupnya/tersumbatnya arteri koronaria.
1.
Pembedahan arteri koronaria: pembedahan jantung untuk memperbaiki
suatu penyumbatan atau penyempitan dari satu atau lebih arteri koronaria
dengan cara bypass grafts.
2.
Stroke: kecelakaan pembuluh darah otak (cerebrovascular accident) yang
mengakibatkan cacat pada syaraf (kelainan syaraf) yang berlangsung lebih
dari 24 jam dan termasuk kematian jaringan otak (infraction), pendarahan
(hemorrage) atau penyumbatan (embolism) yang berasal dari sumber di luar
tengkorak (extra cranial) dan harus terdapat bukti adanya defisit neurologist
yang menetap.
3.
Kanker: tumor ganas yang ditandai dengan suatu pertumbuhan sel yang
tidak terkendali dan penyebaran sel-sel ganas ke jaringan tubuh yang lain. Hal
ini mencakup leukemia dan penyakit hodgkins (kanker getah bening) yang
pertumbuhannya tidak dapat dikontrol secara medis.
4.
Gagal ginjal: gagal ginjal tahap akhir yang menyebabkan tertanggung harus
menjalani secara teratur dialisis peritoneal atau cuci darah (haemodilisis) atau
transplantasi ginjal.
5.
Transplantasi organ penting: tertanggung adalah penerima organ yang
berupa jantung, paru-paru, hati, pankreas dan tulang sumsum yang
operasinya telah dilaksanakan, atau tertanggung telah terdaftar secara resmi
pada daftar tunggu sebagai penerima di wilayah hukum Indonesia.
6.
Operasi katup jantung: pembedahan jantung terbuka yang dilakukan untuk
memperbaiki atau mengganti fungsi katup jantung yang abnormal.
7.
Kehilangan kemampuan bicara: kehilangan kemampuan bicara secara total
dan permanen.
8.
Luka bakar: luka bakar derajat ketiga (third degree) dan sekurang-kurangnya
mengenai 20% luas permukaan tubuh.
9.
Koma: keadaan tidak sadar tanpa reaksi terhadap rangsangan dari luar atau
dalam dan menghasilkan kelainan-kelainan syaraf (neurological defisit).
10.
Operasi pembuluh darah aorta: pembedahan yang dilakukan untuk
memperbaiki kelainan pada cabang utama pembuluh darah aorta di daerah
dada (thoracalis) dan di daerah perut (abdominalis).
11.
Menu
Penyakit Parkinson: tergolong ke dalam Idiophatic Parkinson yaitu penyakit
yang tidak diketahui penyebabnya sehingga memerlukan pengawasan khusus
dan bantuan untuk beraktifitas sehari-hari. Diagnosa atas penyakit ini dibuat
oleh dokter ahli penyakit syaraf (neurologist). Apabila diperlukan, perusahaan
akan menunjuk seorang atau lebih dokter ahli penyakit syaraf lain untuk
menegakkan diagnosa.
12.
Ketulian: kehilangan pendengaran dari kedua telinga yang sifatnya total dan
tidak dapat disembuhkan.
13.
Penyakit Alzheimers: kelumpuhan secara menyeluruh dari fungsi otak yang
mengakibatkan kemunduran mental sehingga memerlukan pengawasan
secara terus menerus. Diagnosa harus dibuat seorang dokter ahli Penyakit
Syaraf (neurologist). Ababila diperlukan, perusahaan berhak untuk menunjuk
dokter ahli Penyakit Syaraf lain untuk memperkuat diagnosa.
14.
Tumor jinak otak: tumor otak yang tidak menunjukkan keganasan, tidak
menyerang dan menjalar ke bagian tubuh lain.
15.
Penyakit paru kronik: tahap akhir dari penyakit paru yang memerlukan
pengobatan dengan pemakaian oksigen untuk selamanya.
16.
Motor neuron disease: adanya kemunduran pada sistem syaraf pusat untuk
mengkontrol aktifitas muscular sehingga kemampuan pergerakan otot-otot
menjadi lemah dan menurun. Diagnosa pasti dibuat oleh seorang dokter ahli
penyakit syaraf (neurologist) untuk mengkonfirmasikan adanya penyakit ini.
Apabila diperlukan perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli penyakit
syaraf lain untuk lebih menegakkan diagnosa.
17.
Multiple sclerosis: terdapatnya lebih dari satu episode kelainan susunan
syaraf yang bersifat menetap selama 6 bulan. Diagnosa harus dibuat oleh
seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk mengkonfirmasikan
adanya penyakit ini yang dibuktikan dengan hasil image scanning.
18.
Angioplasti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Jantung
Koroner: klaim dapat diajukan apabila Tertanggung telah melaksanakan
Angioplasti balon, tindakan laser atau teknik lainnya sebagai tindakan koreksi
yang bermakna terhadap stenosis (penyempitan) setidaknya 70% dari dua
pembuluh darah jantung atau lebih yang merupakan keharusan medik oleh
dokter konsultan ahli jantung.
19.
Anemia Aplastik: anemia, netropenia dan trombositopenia (penurunan
jumlah sel netrofil dan trombosit dalam darah) yang disebabkan kegagalan
sumsum tulang belakang yang tidak dapat dipulihkan. Diagnosis harus
ditegakkan berdasarkan biopsi sumsum tulang belakang dan hasil tes darah.
20.
Meningitis Bakterial: yaitu suatu peradangan selaput pembungkus otak atau
saraf tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan
gangguan neurologik (persyarafan) permanen yang menimbulkan
ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6
(enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan,
secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
21.
Kolitis Ulseratif: didefinisikan sebagai Kolitis Ulseratif yang parah dan akut
yang mengancam jiwa, menyebabkan gangguan elektrolit yang biasanya
disertai dengan distensi usus dan resiko pecahnya usus, terjadi sepanjang
usus besar dengan diare berdarah yang parah/berat. Klaim hanya dapat
diajukan berdasarkan gambaran histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa
22.
secara mikroskopik) dan sudah dilakukan tindakan pembedahan usus besar
(colectomy) dan atau operasi usus halus (ileostomy).
Disabling Primary Pulmonary Hypertension: merupakan kelainan di mana
terjadi peningkatan tekanan pulmonal akibat gangguan struktur, fungsi atau
sirkulasi paru-paru yang mengakibatkan pembesaran bilik jantung kanan.
23.
Ensefalitis: yaitu peradangan pada otak (hemisfer otak besar, batang otak
atau otak kecil). Penyakit ini harus mengakibatkan komplikasi bermakna yang
berlangsung setidaknya 6 minggu, termasuk defisit neurologik (gangguan
persyarafan) permanen. Defisit neurologik permanen tersebut harus
mengakibatkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau
tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
24.
Hepatitis Viral Fulminan: pengerasan hati yang submasif sampai masif oleh
virus hepatitis yang mengakibatkan kegagalan hati.
25.
Penyakit Hati Kronik: kegagalan hati tahap akhir dengan tanda kulit yang
berwarna kuning (jaundice) yang menurut pendapat kedokteran secara umum
tidak dapat kembali normal, dan berakibat penimbunan cairan di rongga
perut (asites) atau kelainan otak (ensefalopati).
26.
Penyakit Crohn: (Crohns disease) merupakan kelainan peradangan
menahun yang berbentuk granulomatosa. Klaim dapat diajukan apabila
memenuhi kedua kriteria di bawah ini sekaligus :
penyakit Crohn yang diderita sudah menimbulkan pembentukan fistula
(hubungan antara saluran cerna dengan rongga perut), atau
penyumbatan intestinal (saluran cerna), atau perforasi (pembentukan
lubang) intestinal
terdapat laporan histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secara
mikroskopik) yang mengkonfirmasikan adanya penyakit Crohn.
27.
HIV Yang Didapatkan Melalui Transfusi Darah: tertanggung terinfeksi oleh
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan kondisi sebagai berikut :
infeksi HIV didapatkan melalui transfusi darah yang dilakukan setelah
Polis berlaku
sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang menyelenggarakan
transfusi darah dan lembaga tersebut dapat melacak asal dari darah
yang terinfeksi HIV tersebut, dan
tertanggung yang terinfeksi HIV bukan merupakan penderita hemofilia.
28.
Trauma Kepala Serius: kecelakaan yang menyebabkan luka pada kepala yang
ditimbulkan oleh suatu kekuatan fisik yang berasal dari luar tubuh yang
mengakibatkan defisit neurologik (gangguan persyarafan) yang menimbulkan
ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6
(enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan,
secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
29.
Distrofi Muskular: termasuk kelompok myopati (kelainan otot) degeneratif
(kemunduran) yang disebabkan oleh kelainan genetik dan ditandai dengan
kelemahan dan atrofi (pengerutan) otot tanpa mempengaruhi sistem saraf.
Klaim hanya dapat diajukan apabila Muscular Dystrophy yang diderita
menyebabkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau
tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
30.
Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius: penyempitan yang terjadi
pada setidaknya satu pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung)
sebesar minimal 75 % dan pada dua pembuluh darah koroner lainnya
sebesar minimal 60 % yang dibuktikan melalui arteriografi koroner. Untuk
kepentingan Polis ini, yang didefiniskan sebagai pembuluh darah jantung
hanya pembuluh darah besar sisi kiri jantung, pembuluh darah jantung
anterior descending kiri, sirkumfleksi dan pembuluh darah besar sisi kanan
jantung.
31.
Kelumpuhan (paralysis): diartikan sebagai hilangnya secara total dan
permanen (menetap) fungsi dua atau lebih anggota tubuh sebagai akibat
terkena kecelakaan, atau kelainan dari tulang belakang. Anggota tubuh
didefinisikan sebagai seluruh lengan atau seluruh kaki.
32.
Poliomyelitis: klaim dapat diajukan apabila memenuhi seluruh kriteria di
bawah ini :
terdapat diagnosis pasti atas adanya infeksi virus polio yang
menyebabkan timbulnya kelumpuhan yang dibuktikan dengan gangguan
fungsi motorik atau berkurangnya fungsi pernafasan
Kondisi yang diderita harus mengakibatkan ketidakmampuan total dari
Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus
menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
33.
Lupus Eritematosus Sistemik (SLE = Systemic Lupus Erythematosus):
kondisi autoimun (kekebalan terhadap tubuh sendiri) multisistem (yang
mengenai banyak sistem dalam tubuh) dan multifaktorial (melibatkan banyak
faktor) yang sebagian besar diderita wanita dalam periode wanita tersebut
membesarkan anak. Untuk kepentingan Polis, klaim dapat diajukan jika jenis
SLE melibatkan ginjal (yang dipastikan dengan biopsi ginjal dan sesuai dengan
klasifikasi WHO). Diagnosis akhir SLE harus didapatkan dari seorang dokter
ahli di bidang rematologi dan imunologi.
34.
*) : Yang dimaksud dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari adalah ke-6 (enam) hal
di bawah ini:
Mandi: diartikan sebagai kemampuan membersihkan diri pada waktu mandi
dengan atau tanpa menggunakan shower (pancuran) atau membersihkan diri
dengan baik menggunakan cara-cara lainnya;
1.
Berpakaian: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk mengenakan,
melepas, mengepas dan melonggarkan pakaian, tanpa bantuan orang lain,
termasuk juga mengenakan braces (penopang / penyangga tubuh), kaki /
tangan palsu atau alat bantu lainnya;
2.
Beralih tempat: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk memindahkan
tubuh dari tempat tidur ke kursi dengan sandaran yang tegak atau ke kursi
roda dan sebaliknya;
3.
Berpindah: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk berpindah di dalam
ruangan dari kamar ke kamar pada ketinggian lantai yang sama;
4.
Toileting (Buang air): diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk
menggunakan kamar kecil atau jamban atau cara-cara lain untuk buang air
5.
kecil atau buang air besar agar mampu mempertahankan kebersihan diri
yang layak,
Menyuap: diartikan sebagai kemampuan sendiri untuk menyuapi diri sendiri
ketika makanan sudah disiapkan dan terhidang.
6.
DAFTAR 34 PENYAKIT KRITIS
1. Serangan Jantung
2. Pembedahan Arteri Koronaria
3. Stroke
4. Kanker
5. Gagal Ginjal
6. Transplantasi Organ Penting
7. Operasi Katup Jantung
8. Kehilangan Kemampuan Bicara
9. Luka Bakar
10. Koma
11. Operasi Pembuluh Darah Aorta
12. Penyakit Parkinson
13. Ketulian
14. Penyakit Alzheimers
15. Tumor Jinak Otak
16. Penyakit Paru Kronik
17. Motor Neuron Disease
18. Multiple Sclerosis
19. Angioplasti dan Penatalaksanaan Invasif lainnya untuk Penyakit Jantung
Koroner
20. Anemia Aplastik
21. Meningitis Bakterial
22. Kolitis Ulseratif
23. Disabling Primary Pulmonary Hypertension
24. Ensefalitis
25. Hepatitis Viral Fulminan
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Like this:
26. Penyakit Hati Kronik
27. Penyakit Crohn
28. HIV Yang Didapatkan Melalui Transfusi Darah
29. Trauma Kepala Serius
30. Distrofi Muskular
31. Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius
32. Kelumpuhan (paralysis)
33. Poliomyelitis
34. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE = Systemic Lupus Erythematosus)
Memuat... Suka
Nama
Surel
Situs web
Komentar
*
*
Kirim Komentar Kirim Komentar
Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.
News
Artikel
Belajar Blog WordPress
Berkat Sahabat
Lepaskan Tali & Berlayarlah
Mengenali Suara TUHAN
Galery
Hutumuri
Cerita Sejarah Louhata Amalatu Siri Sori Islam
Kisah tentang Gandong di Hatumari
Prudential
34 Jenis Penyakit Kritis
Pilihan Menabung
Sayangi Keluarga Anda
Polling
View Results
Polldaddy.com
Menurut Anda, Apa yang menjadi konsentrasi anda dalam merencanakan
masa depan ?
APRIL 2013
S S R K J S M
Mar
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
View Full Site
Now Available! Download WordPress for Android
Blog pada WordPress.com.
Pendidkan Anak
Kesehatan Keluarga
Pensiun
Kemewahan
Other:

Anda mungkin juga menyukai