Anda di halaman 1dari 16

PENAGIHAN DAN

SENGKETA PAJAK
I WAYAN SUKADA
STAN BDK DENPASAR
2014
DASAR PENAGIHAN PAJAK
Serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak
dengan menegur atau
memperingatkan,melaksanakan penagihan
seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat
Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyanderaan, menjual barang yang telah disita
Penagihan Pajak
Pasal 1 angka 9 UU No 19 tahun 2000 (UU PPSP)
SERANGKAIAN KEGIATAN
1. Menegur atau memperingatkan;
2. Melakukan Penagihan Seketika dan Sekaligus
(PSS);
3. Memberitahukan Surat Paksa (SP);
4. Mengusulkan Pencegahan;
5. Melaksanakan Penyitaan;
6. Melaksanakan Penyanderaan (Gizjeling);
7. Menjual barang yang telah disita.
PENANGGUNG PAJAK
Penanggung Pajak (PP) adalah orang pribadi atau badan
yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk
wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Wajib Pajak (WP) menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (KUP/UU PPSP).

a. badan oleh pengurus;
b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
c. badan dalam pembubaran oleh orang atau
badan yang ditugasi untuk melakukan
pemberesan;
d. badan dalam likuidasi oleh likuidator;
e. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah
seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya atau
yang mengurus harta peninggalannya; atau
f. anak yang belum dewasa atau orang yang
berada dalam pengampuan oleh wali atau
pengampunya.
(Pasal 32 ayat 1 UU KUP)
kecuali apabila dapat
membuktikan dan
meyakinkan Dirjen Pajak
bahwa mereka dalam
kedudukannya benar-
benar tidak mungkin
untuk dibebani tanggung
jawab atas pajak yang
terutang tersebut.
(Pasal 32 ayat 2 UU KUP)

UTANG PAJAK
Pajak yang masih harus dibayar, termasuk
Sanksi Administrasi (bunga, denda, atau
kenaikan)
Yang tercantum dalam SKP atau yang sejenis
sesuai Peraturan Per UU Perpajakan
Jumlah Pokok Pajak Rp120.000.000
Jumah Pajak yg Telah Ditetapkan Rp100.000.000
Tambahan Jumlah Pajak Rp 20.000.000
Besarnya Sanksi Adm 100% Rp 20.000.000
Tambahan Jumlah Pajak Yg Masih Hrs Dibayar Rp 40.000.000
Contoh
BIAYA PENAGIHAN PAJAK
Biaya untuk Pelaksanaan:
Surat Paksa,
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
Pengumuman Lelang,
Pembatalan Lelang,
Jasa Penilai
Biaya Lain sehubungan dengan penagihan
pajak

SIFAT UTANG PAJAK
Dapat Dipaksakan
Dapat menunjuk orang lain untuk ikut
membayarnya
Dapat ditagih seketika dan sekaligus
Mempunyai hak mendahulu terhadap utang
yang lain atau lebih utama pelunasannya
daripada utang yang lain
Dapat dilakukan pencegahan atau
penyanderaan terhadap Penanggung Pajak
Jadwal Penagihan Pajak
Keterangan:
JT
ST
SP SPMP PL
L
7
21
2
14 14
Minimal hari
Total = 58 hari
JT = Jatuh Tempo (satu bulan dari tanggal terbit skp)
ST = Surat Teguran (minimal 7 hari dari Jatuh Tempo)
SP = Surat Paksa (minimal 21 hari dari Surat Teguran)
SPMP = Surat Perintah Melakukan Penyitaan (minimal 2 hari atau 2x24 jam)
PL = Pengumuman Lelang (minimal 14 hari dari SPMP)
L = Pelaksanaan Lelang (minimal 14 hari dari PL)
PEJABAT DAN JURU SITA PAJAK
(Pasal 2 UU PPSP)
Pajak Pusat
Pejabat ditunjuk oleh
Menkeu
Pajak Daerah
(UU PDRD)
Pejabat ditunjuk oleh
Kepala Daerah
Pajak Propinsi : Gubernur
Pajak Kab/Kota :
Bupati/walikota
Wewenang Pejabat
Mengangkat dan memberhentikan Jurusita
Surat Teguran, Surat Peringatan, atau surat lain sejenis
Surat Perintah Penagihan Seketika Sekaligus
Surat Paksa
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
Surat Perintah Penyanderaan
Surat Pencabutan Sita
Pengumuman Lelang
Surat Penentuan Harga Limit
Pembatalan Lelang, dan
Surat Lain untuk pelaksanaan penagihan pajak
Menerbitkan :
Jurusita Pajak
(Pasal 1 angka 6 UU PPSP)
Pelaksana tindakan penagihan pajak :
Penagihan Seketika dan Sekaligus
Pemberitahuan Surat Paksa
Penyitaan, dan
Penyanderaan
Pengangkatan Jurusita
(KMK 562/KMK.04/2000)
Diangkat oleh Pejabat
berijazah minimal SMU;
berpangkat min Pengatur Muda,Gol II/a;
berbadan sehat;
lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak; dan
jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian.

Syarat :
Pemberhentian Jurusita
(KMK 562/KMK.04/2000)
meninggal dunia;
pensiun;
karena alih tugas atau kepentingan dinas lainnya;
ternyata lalai atau tidak cakap dalam
menjalankan tugas;
melakukan perbuatan tercela;
melanggar sumpah atau janji Jurusita Pajak; atau
sakit jasmani atau rohani terus menerus.
TUGAS JURUSITA PAJAK
(Pasal 5 UU PPSP)
Melaksanakan Surat Perintah Penagihan
Seketika dan Sekaligus
Memberitahukan Surat Paksa
Melaksanakan Penyitaan atas Barang
Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan
Melaksanakan Penyanderaan berdasarkan
Surat Perintah Penyanderaan
Pelaksanaan Tugas Jurusita
Kartu Pengenal dan Harus diperlihatkan kpd
penanggung pajak
Berwenang memasuki dan memriksa semua
ruangan (membuka lemari, laci)
Dapat meminta bantuan polisi, jaksa,
kemenhum, pemda, BPN, Perhub Laut,
Pengadilan Negeri, Bank
Melaksanakan tugas diwilayah kerja Pejabat
yang mengangkat

Anda mungkin juga menyukai