Diabetes Mellitus pada Remaja dan Cara Pencegahannya
Alfia Lania Sinta Hosio* *Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Abstrak Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan naiknya kadar glukosa dalam darah secara drastis. Hal ini disebabkan karena kegemukan (obesitas) dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kadar gula yang cukup tinggi. Saat ini diabetes tidak hanya menyerang manusia pada usia lanjut tetapi dapat menyerang remaja. Hal ini di tandai dengan gejala-gejala seperti kencing terus-menerus, keturunan, cepat lelah, dan merasa haus terus-menerus. Hal ini dapat dicegah dengan melaksanakan pola hidup sehat sehari-hari seperti makan teratur, istrirahat, dan berolah raga. Kata kunci : Diabetes pada remaja, penyebab diabetes, gejala diabetes, pencegahan diabetes
Alamat korespondensi: Alfia Lania Sinta Hosio,102011094. alfialaniasintahosio@yahoo.co.id Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510, Telp. 02156942061 Diabetes Mellitus in Adolescents and Preventive Measures Alfia Lania Sinta Hosio* *Christian student of the faculty of Medicine, University Christian Krida Wacana Jakarta
Abstract Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by blood glucose levels rise dramatically. This is because obesity (obesity) and eating too much food with high sugar levels. Currently diabetes is not only attack humans in the elderly but can affect teens. It is the mark with urinary symptoms such as continuous descent, tired, and feeling thirsty all the time. This can be overcome by adopting a healthy lifestyle such as eating daily basis, rest,and exercise. Key words: Diabetes in adolescents, the cause of diabetes, diabetes symptoms, diabetes prevention
Pendahuluan Diabetes Mellitus (DM) atau penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas sama atau sama dengan 126 mg/dl. Diagnosis khas DM pada umumnya adalah bahwa terdapat keluhan khas DM yaitu: poliuria(banyak kencing), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, dan keluhan lainnya: kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensia pada pria, priorities vulva pada wanita. Pada penyakit DM dapat terjadi beberapa penyulit yaitu: penyulit akut (hipoglikemia dengan gejala berdebar, banyak keringat, gemetar dan rasa lapar), penyulit menahun seperti macroangiopati (penyempitan pembuluh darah besar) seperti pada penyakit jantung koroner, stroke, dan mikroangiopati (penyempitan pembuluh darah kapiler) dan jika pada ginjal disebut (nefropati diabetic) serta rentan infeksi. 1
Penyebab Diabetes Berdasarkan jumlah penelitian yang telah dilakukan, penyebab diabetes belum diketahui secara pasti. Namun, faktor turunan cukup mempengaruhi adanya diabetes. Penyebab diabetes adalah pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Secara lebih luas penyebab diabetes masih belum diketahui secara pasti. Hanya terdapat beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab diabetes. Selain itu, diabetes dapat pula diwariskan dalam keluarga. Para ahli telah meneliti beberapa virus yang diduga dapat menyebabkan diabetes pada remaja, tetapi penemuan ini masih belum dapat dipastikan. Tidak ada virus diabetes dan terjadinya diabetes tidak bisa disamakan dengan terjadinya flu burung sehingga tidak benar apabila diabetes tipe 2 disebabkan oleh virus. 2 Jika seseorang mempunyai kecenderungan genetis ke arah diabetes, kegemukan dapat menjadi factor penyebabnya, terutama kegemukan yang terjadi di sekitar perut (obesitas sentral). Kegemukan dapat menghentikan kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah dan hal ini disebut resistansi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Oleh sebab adanya kenaikan jumlah penderita obesitas, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh baya, tetapi kini makin banyak terjadi pada remaja, bahkan anak-anak. Pada beberapa kasus, diabetes dapat diatasi dengan diet dan penurunan berat badan. Banyak orang yang mengalami obesitas sangat sulit untuk menurunkan berat badannya. Beberapa dari mereka pun menerapkan pola diet yang ketat, tetapi kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi. Untuk itu, mereka tetap memerlukan suntikan insulin. Memang benar bahwa sebagian besar penderita diabetes tipe 2 mengalami obesitas tetapi bukan berarti orang yang kurus terbebas dari diabetes jenis ini. Orang yang kurus, terutama orang yang berat badannya baru saja menurun secara drastis, dapat terkena diabetes. Awalnya perlu menurunkan berat badan dengan mengkonsumsi obat. Nantinya, mereka juga memerlukan suntikan insulin. Diabetes khususnya tipe 2, dibeberapa Negara seperti India. Diabetes juga mulai umum ditemukan pada remaja dan anak-anak sebagai akibat obesitas. 2
Gambar 1. Penderita Diabetes Mellitus. 3
Sampai saat ini, semua anak yang terkena diabetes tipe 1 harus diberi perawatan dengan cara pemberian insulin. Beberapa tahun terakhir diabetes tipe 2 mulai menjangkit anak-anak, terutama di Amerika Serikat. Peningkatan jumlah tersebut disebabkan perubahan gaya hidup. Masyarakat lebih banyak mengkonsumsi makanan dan kurang berolah raga (lihat gambar 1). Selain Amerika Serikat, beberapa ahli meramalkan bahwa diabetes juga akan melanda Eropa 5-10 tahun mendatang. Anak yang terkena diabetes tipe 2 harus mendapatkan perawatan yang sama seperti orang dewasa. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberi penyuluhan kepada anak dan orang tua untuk bisa mengatasi ketakutan dan penanganan dengan tepat. Dalam beberapa kasus, diabetes diderita oleh beberapa anggota keluarga. Untuk itu sesama penderita perlu saling mengingatkan pola makan dan melakukan olah raga yang baik. Seperti penderita diabetes tipe 2 lainnya. Para peneliti di Amerika telah mengamati risiko akibat diabetes pada remaja dan anak-anak umur 12-19 tahun. Umumnya, 6,45% anak- anak mempunyai dua atau tiga factor risiko terkena penyakit, sedangkan remaja memiliki risiko 14%. Adapun remaja penderita diabetetes tipe 2 berisiko lebih dari 90% terkena penyakit tersebut (lihat pada tabel 1). Penting bagi anak-anak untuk selalu memeriksakan kesehatan sehingga dia bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Terkadang, diabetes muncul setelah seseorang mengalami kejadian-kejadian besar dalam hidupnya, misalnya serangan jantung atau kecelakaan lalu lintas bisa menyebabkan diabetes. Dalam keadaan tertekan baik karena sakit atau hal lain, tubuh memproduksi hormone untuk merespon tekanan. Fungsi hormone berkebalikan dengan insulin, yaitu menaikan gula darah. Dengan demikian, bila produksi tidak sebanding, gula darah akan naik secara drastis. 2
Tabel 1. Risiko Diabetes pada Remaja Berdasarkan Umur Umur Persentase berisiko 12-19 tahun 6,45% terkena penyakit 12-19 tahun 14% terkena diabetes 12-19 tahun 90% terkena diabetes tipe 2
Gejala-Gejala Diabetes Gejala diabetes tipe 1 yang muncul secara tiba-tiba pada usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memperoduksi insulin dengan baik. Gejala- gejalanya antara lain adalah, sering buang air kecil, terus menerus lapar dan haus, kelelahan, penglihatan kabur, infeksi kulit yang berulang, meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni, cenderung terjadi pada mereka yang berusia dibawah 20 tahun. 4 Sedangkan gejala diabetes tipe 2 muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala diabetes tipe 1 adalah, cepat lelah, kehilangan tenaga, merasa tidak fit, sering buang air kecil, terus menerus lapar dan haus, mudah sakit yang berkepanjangan, biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40 tahun, tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja. Gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Gejala lain yang biasanya timbul adalah penglihatan kabur, luka yang lama sembuh, kaki terasa kebas, geli atau merasa terbakar, infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita, impotensi pada pria. 4
Penanggulangan Diabetes Salah satu penanganan diabetes adalah dengan cara terapi diabetes, terapi diabetes pada prinsipnya bertujuan untuk : 5 1. Mengembalikan metabolisme menjadi senormal mungkin sehingga penderita merasa nyaman dan sehat. 2. Mencegah atau memperlambat timbulnya komplikasi. 3. Mendidik penderita dalam pengetahuan dan motivasi agar dapat merawat sendiri penyakitnya. Terapi terbaru bagi penatalaksanaan diabetes mellitus mencakup hal-hal sebagai berikut. Terapi Diabetes Terapi diabetes terdiri atas diet diabetes mellitus, latihan fisik/olah raga, penyuluhan kesehatan. 5 a. Diet diabetes Mellitus Sejak dulu, diet diabetes mellitus adalah, berupa pantangan atau larangan untuk mengkonsumsi gula dan karbohidrat lainnya misalnya, nasi dan roti, tetapi tanpa adanya pembatasan jumlah konsumsi protein dan lemak. Berdasarkan para ahli kedokteran, diet semacam itu akhirnya diubah dengan diet baru yang berprinsip pada pembatasan kalori total. Dengan demikian makanan yang dikonsumsi boleh mengandung relative banyak karbohidrat dan serat-serat gizi, dengan jumlah protein normal dan relative sedikit lemak. Tujuan utama dari diet baru tersebut adalah mengendalikan kadar gula darah agar tetap berada di nilai-nilai normal yaitu, yang terletak antara nilai 60mg%-130mg%. Oleh karena itu, pemasukan karbohidrat dan produksi insulin dapat mendekati keadaan orang normal/sehat. Pada orang sehat(tidak menderita diabetes), kadar insulin sesudah makan akan naik banyak, namun 2 jam sesudah makan kadar gula darah akan turun dan kembali normal hingga mencapai nilai semula yaitu sekitar 60mg%-160mg% pada orang sehat dasar terapi diet pada diabetes mellitus adalah memberikan kalori yang cukup dan konsumsi yang memadai, dengan memperhatikan jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makanan. 5
b. Latihan Jasmani atau olah raga Kegiatan ini dilakukan sehari-hari dan dengan teratur 3-4 kali seminggu selama kerang lebih 30 menit. Merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes. Latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensivitas terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun, kemudian membatasi kegiatan yang kurang gerak seperti menonton televisi. 5
c. Penyuluhan bagi penderita diabetes Anak dengan diabetes tipe 1 maupun tipe 2, perlu mengikuti program penyuluhan agar anak mau dan mampu mengelola sendiri program pengobatan penyakitnya. Tim penyuluh terdiri dari berbagai disiplin, seperti dokter gigi, ahli social, dokter, perawat, dan pelatih olah raga agar anak bisa dan mau mengontrol sendiri gula darahnya mengatur makanan, makan obat, dan latihan fisik. 5
Kesimpulan Diabetes mellitus saat ini tidak hanya menjadi penyakit yang menyerang manusia pada usia dewasa tetapi dapat menyerang anak-anak pada usia remaja, hal ini disebabkan karena kelebihan berat badan (obesitas) pada usia remaja dan kurangnya pengetahuan akan bahaya diabetes mellitus yang dapat menyerang siapa saja apabila kurang memperhatikan pola hidup sehat seperti makan dan berolah raga secara teratur.
Daftar Pustaka 1. Misnadiarly. Diabetes mellitus: mengenal gejala, menanggulangi, dan mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Polpuler Obor; 2006.h.99. 2. Fox C, Kilvert A. Bersahabat dengan diabetes tipe 2. Jakarta: Penebar Plus; 2010.h.13-6. 3. Gambar penderita diabetes di unduh dari : http://haninmauladin.blogspot.com/2012/01/diabetes-mengancam-remaja.html pada tanggal 7 Agustus 2012 4. Hadibroto I, Alam S, Sustrani L. Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004.h.20-1. 5. Yatim F. Gangguan kesehatan pada anak usia sekolah. Jakarta: Penerbit Pustaka Buku Obor; 2007.h.40.