Anda di halaman 1dari 13

GIZI REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan energi,protein dan
vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang
bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat.
Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung, kentang, dan bahan
makanan lain yang mengandung karbohidrat.
Nasi, bubur, jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang
energi paling banyak bagi tubuh kita.Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok bagi
tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita.
Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.Tanpa protein pertumbuhan
tidak dapat berlangsung sempurna.Protein didapat dari hewan dan pertumbuhan.Protein
yang didapat dari hewan disebut protein hewani,dan protein yang didapat dari tumbuhan
disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sbg zat pengatur.Sel-sel tubuh membutuhkan
vitamin dan mineral untuk metabolisme sel.
Tanpa vitamin dan miniral,sel-sel tubuh tdk dapat bekerja dg baik.Sel-sel lensa mata,
misalnya,tdk dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan vitamin A.
Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah terserang
penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan dg gizi seimbang
supaya cerdas.
Makanan dg gizi seimbang terdiri dari karbohidrat sbg pemasok tenaga,protein sbg zat
pembangun dan vitamin serta mineral sbg zat pengatur.Inilah yg disebut sbg makanan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari membuat makalah adalah :
1. Menjelaskan, memberitahukan pengertian gizi .
2. Pentingnya gizi seimbang yang diperlukan oleh remaja.
3. Menanamkan gaya hidup sehat kepada Remaja agar mencegah timbulnya penyakit-
penyakit pada gizi remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang
perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup
mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan
sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan
tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat
pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada
satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga
dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam,
daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya
fungsi organ-organ tubuh.
2.2. Prinsip Gizi Pada Remaja
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat
dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan
seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsiendokrin. Pada
saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi
karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya.Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi
oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun,
maka pertumbuhantubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan
unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-
kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia
mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan :
Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan
bahwa konsumsi energiwanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang
rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan
tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain
itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan
para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
2.4. Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total
asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula
dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena
itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat.
Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-
zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun
untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat
dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham
energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan,
keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan proteinnabati pada kacang-kacangan, tempe
dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu
diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemakdibatasi tidak melebihi
25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk
memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga
mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan
9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin
B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitaminB2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan
dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam
folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C
dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan
kekurangan darah yang dikenal dengananemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat
besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik
dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
2.5. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan
status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih
banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan
dengan wanitadengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.
2.6 Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat
Remaja wanita 15 21 tahun kedudukannya sangat penting karena merupakan persiapan
calon ibu.
Keadaan kesehatan remaja, erat hubungannya dengan gizi. Kegemukan, kurang energi
kronis, dan anemia merupakan tiga masalah gizi pada usia ini.
Pubertas dan Status Gizi,Pubertas (akil balik) adalah suatu masa pematangan kapasitas
reproduksi. Pada anak perempuan ditandai dengan. menstruasi, cepat lambatnya seseorang
mengalami pubertas antara lain dipengaruhi oleh keadaan gizi. Seorang anak yang gizinya
baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang gizinya kurang baik
akan terlambat akil baliknya. Menarche, tidak ada ketentuan secara tepat kapan mulai akan
terjadi periode yang pertama kali, namun hal ini akan terjadi antara usia 10 14 tahun, tapi
sedikit lebih awal atau lebih lambat tidak semua anak sama. Pada remaja energi dan protein
dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa, demikian pula vitamin dan mineral.
Vitamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi.
Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, dan
vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan.
2.7 Masalah Gizi pada Remaja
2.7.1 Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa,
tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga
menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk
menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang
melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi
mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan,
disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil
makanan/kue-kue.
2.7.2 Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat
terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu
sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya
dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis
kurang seksi.
2.7.3 Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada
perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi
hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi
yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang
berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang
tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi.
2.8. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan
berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh
Depkes adalah:
2.8.1 Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang
mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baikkualitas maupun kuantitas.
Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2.8.2 Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat
hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai
cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
2.8.3 Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan
dan penyerapankarbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana.
Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga
tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
2.8.4 Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan
jumlah energi, membantu penyerapanvitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya
hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi
konsumsi makanan lain.
2.8.5 Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium dapat mengakibatkan terjadinya penyebab penyakit gondok.
2.8.6 Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat
besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita
oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
2.8.7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3
aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
2.8.8 Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh,
meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
2.8.9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
2.8.10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
2.8.11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus.
Alkohol hanya mengandungenergi, tetapi tidak mengandung zat lain.
2.8.12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi
sehingga aman untuk kesehatan. Makananyang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia
dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
2.9 Penilaian Status Gizi Pada Remaja
Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah
satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri.
Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks
yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :
A. Usia
Usia sangat berperan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan
interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan
yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang
mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu
dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30
hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak
diperhitungkan ( Depkes, 2004).
B. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan,
termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik
karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini
dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan
penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang
dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak
digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada
ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi
dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990).
C. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus
kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu
terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada
masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut
umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan
karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.
Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak
baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan
status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan
Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya
gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994).
Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam
menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U.
Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD
diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat
serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan.
Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS
No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi
1 BB/U < -3 SD Gizi buruk

- 3 s/d <-2 SD Gizi kurang

- 2 s/d +2 SD Gizi baik

> +2 SD Gizi lebih
2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek

- 3 s/d <-2 SD Pendek

- 2 s/d +2 SD Normal

> +2 SD Tinggi
3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus

- 3 s/d <-2 SD Kurus

- 2 s/d +2 SD Normal

> +2 SD Gemuk
Sumber : Depkes RI 2004.
Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni
persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut
Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (well-
nourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang
populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku
(SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
Sumber : Depkes
RI 2004.
Pengukuran Skor
Simpang Baku (Z-
score) dapat
diperoleh dengan
mengurangi Nilai
Induvidual Subjek
(NIS) dengan Nilai
Median Baku
Rujukan (NMBR)
pada umur yang
bersangkutan,
hasilnya dibagi
dengan Nilai
Simpang Baku
Rujukan (NSBR).
Atau dengan
menggunakan
rumus :
No
Indeks yang di gunakan
Interpretasi
BB/U TB/U BB/TB
1
Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi
Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++
Rendah Normal Rendah Sekarang kurang +
2
Normal Normal Normal Normal
Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang
Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang
3
Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal
Tinggi Rendah Tinggi Obese
Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :Rendah : < 2 SD
Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS


Status gizi berdasarkan rujukan
WHO-NCHS dan kesepakatan
Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi
dikategorikan seperti diperlihatkan
pada tabel 1 diatas serta di
interpretasikan berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada
tabel 2.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan status gizi pada remaja di Indonesia yaitu kurang zat gizi makro (karbohidrat,
protein, lemak), kurang zat gizi mikro (vitamin, mineral). Kurang zat gizi makro dan mikro
menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB turun drastis, pendek, anemia, sakit terus
menerus. Remaja rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang
kembang yang kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah, Remaja yang
kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan
tulang tidak proporsional ). Kurang zat besi & gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang
(zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan
upaya peningkatan status gizinya, karena remaja membutuhkan zat gizi untuk tumbuh
kembang yang optimal dan remaja perlu suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi
dan kesehatannya.
3.2. Saran
Remaja membutuhkan Suplementasi Iron /zat besi & Zinc/seng yang cukup, karena remaja
yang anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn hampir mirip yaitu sumber hewani
seperti daging, produk laut & sumber nabati seperti kacang-kacangan), remaja
(membutuhkan zat besi & Zn untuk tumbuh kembang), pemberian zat besi (mengobati
remaja yang anemia, pemberian zinc(meningkatkan pembentukan sel-sel baru, pemberian
Iron & zinc (meningkatkan status besi & Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

kesehatan).
Tujuan peberian suplementasi, meningkatkan status gizi & kesehatan remaja yang anemia,
melihat efek suplementasi pada peningkatan kadar HB & zat besi & zinc dalam darah
melihat efek suplementasi pada penurunan kejadian sakit, melihat efek suplementasi pada
peningkatan berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tumbuh (IMT).
DAFTAR PUSTAKA
1. www.ebookf.com
2. Html. kafeilmu.co.cc/tema/pengertian-gizi-baik-gizi-buruk.
3. Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius
4. www.gizi.net
5. http://memeichan.blogspot.com
6. www.pom.go.id
7. http://www.depkes.go.id/

Anda mungkin juga menyukai