SUB POKOK BAHASAN :5 pilar penatalaksanaan penyakit DM (Diabetes Militus) SASARAN : pasien dan keluarga WAKTU : 30 menit TANGGAL : 3 januari 2014 TEMPAT : Ruang Diabet/ PAV 3
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan proses pembelajaran, pasien dan keluarga pasien diruang diabet/pav 3 mampu memahami tentang DM (Diabetes Militus) dan 5 pilar penatalaksanaan penyakit DM (Diabetes Militus).
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti pembelajaran pasien dan keluarga pasien mampu: Menyebutkan dan memahami pengertian DM (Diabetes Militus) Menyebutkan akibat yang ditimbulkan oleh DM (Diabetes Militus) Menyebutkan dan mampu memahami 5 pilar penatalaksanaan penyakit DM (Diabetes Militus)
III. MATERI YANG DIBERIKAN Pengertian DM (Diabetes Militus) Macam kolesterol Akibat yang ditimbulkan oleh DM (Diabetes Militus) Penatalaksanaan penyakit DM (Diabetes Militus)
IV. METODE Ceramah Diskusi Tanya jawab V. MEDIA Leaflet LCD Laptop Layar
VI. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Para keluarga pasien hadir ditempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang PKMRS RS. Dr.Ramelan Surabaya Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses Para keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan Para keluarga pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan Para keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil Para keluarga pasien mengetahui tentang : penyakit DM (Diabetes Militus), Dampak dari DM dan penatalaksanaan 5 pilar DM Para keluarga hadir dalam penyuluhan 90%
VII. KEGIATAN TAHAP WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KELUARGA/PASIEN FASE PERSIAPAN
FASE KERJA
FASE TERMINASI 5 menit
20 menit
5 menit Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan diberikan
Menjelaskan tentang DM (Diabetes Militus) Menjelaskan tentang dampak atau akibat dari DM (Diabetes Militus) Menjelaskan tentang penatalaksanaan penyakit DM (Diabetes Militus) 5 pilar Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya
Mengucapkan terimakasih atas peran serta audience. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
Mendengarkan Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
Mendengarkan
Menjawab salam
VIII. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Wahyu Bachtiar. S.Kep Pembicara : Ana. S.Kep Fasilitator : Reni Kurniawati. S.Kep Observer : Irna Indahwati. S.Kep Operator : Mei Syafitri. S. S.Kep
MATERI
PENGERTIAN DM merupakan sekelompok keturunan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah/ hiperglikemia (Brunner and sudart,2002) DM merupakan suatu kelompok metaabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena keturunan, sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan berbgai organ tubuh. Terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. GANGREN merupakan akibat dari kematian sel dalam jumlah besar yang dapat diklasifikasikan sebagai kering dan basah, gangren kering meluas scera melambat dengan hanya sedikit gejala, yang sering dijumapai diekstermitas akibat hipoksia lama.
ETIOLOGI a. DM tipe 1 Ditandai oleh pengkacauan sel pankreaas 1. factor genetic: keturunan/mewarisi 2. imunologi: autoimun pada sel-sel pulau langerhans 3. lingkungan: toksin tertentu memicu autoimun yang menyebabkan obstruksi sel b. DM tipe II 1.usia :insulin meningkat diats 65 tahun 2. obesitas 3. riwayat keluarga 4. kelompok etnik tertentu c. Factor nongenetik 1. infeksi 2. nutrisi Obesitas retensi terhadap insulin Malnutrisi protein Alcohol mengakibatkan pancreatitis 3. stress Pembedahan, imfark miokard, luka bakar menyebabkan hiperglikemia sementara. 4. hormonal.
KLASIFIKASI DM menurut WHO 1. Insulin Dependent DM (IDDM) Tipe I Penderita tergantung pada pemberian insulin untuk memecah ketoasidosis, biasanya pada anak-anak tau masa muda, keturunan 2. DM tipe II non insulin dependent (NIDDM) Penderita tidak tergantung pada insulin, terjadi karena penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) / akibat penurunan jumlah produksi insulin, yang terjadi pada penderita obesitas/ non obesitas, pada orang tua lebih 40 tahun (anak dengan obesitas) 3. DM tipe lain a. DM oleh karena kelainan pancreas, hormone, obat b. DM furosemide, glukotiroid, deuretik c. DM getasional: kehamilan , intoleransi glukosa selama hamil. Pada pertengahan kehamilan meningkatkan sekresi hormone pertumbuhan dan ITCS (chorionic somatostropin) untuk meningkatkan agar suplai asam amino dan glukosa fetus.
MANIFESTASI a. Poliuri (banyak kencing) Glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal sehingga terjadi osmotic deuretik dimana gula banyak menarik cairan dan elektrolit dan penderita banyak kencing. b. Polidipsi (banyak minum) Oleh karena pembakaran terlalu banyak, dan banyak kencing sehingga untuk mengimbangi penderita banyak minum. c. Poliphagi (banyak makan ) Oleh karena glukosa tidak sampai sel dan mengalami lapar, berat badan turun, lemas, mudah lelah, tenaga kurang, yang dikarenakan glikogen yang telah diubah keglukosa telah habis dan tubuh berusaha mendapat zat dari bagian tubuh lain seperti lemak dan protein. d. Mata kabur Akibat penimbunan sorbitol, membentuk katarak atau gangguan pada aquos humor menjadi keruh. e. Gatal timbul bisul/luka f. Kadar gula darah pada puasa lebih dari 120 mg/dl (2JPP lebih dari 120 mg/dl) g. Kadar gula darah 2 jam setelah makan lebih 200 mg/dl
KOMPLIKASI 1. Akut a. Hipoglikemi b. Hiperglikemi c. Ketoasidosis metabolic 2. Kronik a. Mata: retinopati diabetic, katarak b. Ginjal: glomelurussklerosis intrakapiler, infeksi c. Saraf: neuropati perifer, neuropati cranial, neuropati autoimun d. Kulit: desnopati diabetic, kandidiasis e. Kardio: penyakit jantung dan gangguan pada ekstermitas bawah. f. Infeksi: meningitis
PENATALAKSANAAN 1. Perencanaan makanan 60-70% KH, Protein 10-15%, Lemak 10-25% BB dalam 1 pon (0,45 kg) a= BB/0,45 b= a x 17 untuk orang beraktivitas a x 16 untuk orang tidak beraktivitas c= hasil dari b 5000 TB/BB x 100% Tujuan utama dari terapi diet adalah mengendalikan kadar glukosa darah agar tetap berada pada nilai normal (Lanywati, 2007). (1) Jumlah kalori harus diperhitungkan dengan benar. (2) Karbohidrat kompleks (serat dan tepung), sumber serat didapati dari buah-buahan dan sayur. (3) Lemak jenuh harus dibatasi. (4) Alkohol dapat memperburuk penderita hiperlipidemia dan dapat mencetuskan hipoglikemia terutama jika tidak makan. (5) Batasi natrium untuk menghindari hipertensi. 2. Latihan jasmani (jogging, jalan pagi, lari dan renang) 3-4 x/ minggu kurang lebih selama 30 menit. Adanya kontraksi otot akan merangsang peningkatan aliran darah dan penarikan glukosa ke dalam sel. Jangan memulai latihan sebelum makan. 3. Farmakologi Sulfoniluren : menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan, menurunkan ambang sekresi insulin , menurunkan sekresi insulin akibat glukosa Biganamid : menurunkan kadar glukosa dalam darah Inhibitor glukosidase: dalam saluran cerna menurunkan hiperglikemia parsial. 4. Penyuluhan, meliputi pengetahuan mengenai diet, latihan fisik, minum obat, komplikasi dan pencegahan. 5. Cangkok pancreas