SAPONIFIKASI Disusun Oleh: 1. M. Ismansyah Pu!a "#111""#""$ %. Liliana &'me!i'!ensi "#111""#"(1 #. )'lan*a Fe+!ina "#111""#",% -. An*!e Ti'.ami "#111""#",# /. Anissa Nu!ul Ba*!iyah "#111""#",/ (. U0u H'li.ah Ana Falullah "#111""#1"# 1URUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNI2ERSITAS SRI3I1A)A %"1- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laa! Bela4an5 Peningkatan angka pertumbuhan masyarakat Indonesia yang tinggi akan berdampak pada peningkatan permintan bahan kebutuhan sehari - hari. Salah satu kebutuhan hidup yang cukup penting adalah produk perawatan tubuh berupa sabun. Sabun menjadi perhatian semua pihak karena berhubungan langsung dengan sanitasi, sehingga sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak atau minyak. Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan trigliserida. Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponiikasi. Istilah saponiikasi dalam literatur berarti soap making. Akar kata sapo dalam bahasa !atin yang artinya sabun. Pengertian Saponiikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak dicampur dengan larutan alkali. Terdapat dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin. Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia " #$ % &' "(( ) *a + dan merupakan hidrokarbon rantai panjang dengan #, sampai -, atom karbon. Sabun digunakan untuk membersihkan karena bersiat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak. Sabun mandi terdiri dari cold - made, opaque, dan sabun transparan. Sabun mandi cold made kurang terkenal, tetapi sabun ini mempunyai kemampuan busa yang baik dalam air garam. Sabun opaque adalah jenis sabun mandi yang biasa digunakan sehari - hari. Sabun transparan atau disebut juga sabun gliserin mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis sabun lain, yaitu mempunyai tampilan yang lebih menarik .berkilau/ jika dibandingkan dengan jenis sabun lain serta dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit. Siat dari sabun tergantung pada jumlah dan komposisi bahan baku yang digunakan serta bahan baku pendukung, antara lain gliserin dan ethanol. Gliserin berperan sebagai humektan, sedangkan ethanol sebagai pelarut dapat membuat sabun menjadi lebih transparan. Pada sabun juga dapat ditambahakan 0at aditi berupa ekstrak bahan alam dan essensial oil untuk meningkatkan kualitas sabun yang dihasilkan. 1.%. Pe!masalahan #/ 1agaimana prinsip kerja pada proses saponiikasi2 -/ 1agaimana cara menghitung kon3ersi dan yield saponiikasi2 &/ 1agamana cara menghitung neraca massa dan neraca panas saponiikasi2 1.#. Tu6uan #/ 4engetahui prinsip dan proses saponiikasi. -/ 4engetahui cara menghitung kon3ersi dan yield saponiikasi. &/ 4engetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas saponiikasi. 1.-. Man.aa #/ 5apat mengetahui mekanisme kerja sabun. -/ 5apat mengetahui mekanisme reaksi pada proses pembuatan sabun. &/ 5apat mengetahui jenis suraktan. BAB % TIN1AUAN PUSTAKA %.1. Sa7'ni.i4asi 6ata saponiikasi atau saponify berarti membuat sabun .!atin sapon atau sabun dan )fy adalah akhiran yang berarti membuat/. 1angsa 7omawi kuno mulai membuat sabun sejak -&,, tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Pada abad #8 dan #$ di 9ropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. 1arulah menjelang abad #: penggunaan sabun meluas. Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponiikasi. Saponiikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah .misalnya *a(%/. %asil lain dari reaksi saponiikasi ialah gliserol. Selain " #- dan " #8 , sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat. %idrolisis ester dalam suasana basa bisa disebut juga saponiikasi. 5ua metode yang digunakan dalam esteriikasi yaitu proses batch dan proses kontinyu. Pada reaksi kesetimbangan, air dipindahkan secara kontinyu untuk menghasilkan ester. 9steriikasi proses kontinyu lebih baik daripada proses batch. 5engan hasil yang sama, proses kontinyu membutuhkan waktu yang lebih singkat dengan kelebihan metanol .excess/ yang lebih rendah. Proses esteriikasi merupakan proses yang lebih sering digunakan dalam produksi ester dari asam lemak spesiik !aju reaksi esteriikasi sangat dipengaruhi oleh struktur molekul reaktan dan radikal yang terbentuk dalam senyawa antara. Secara umum laju reaksi esteriikasi mempunyai siat sebagai berikut; #/ Alkohol primer bereaksi paling cepat, disusul alkohol sekunder, dan paling lambat alkohol tersier -/ Ikatan rangkap memperlambat reaksi &/ Asam aromatik bereaksi lambat, tetapi mempunyai batas kon3ersi yang tinggi </ 4akin panjang rantai alkohol, cenderung mempercepat reaksi atau tidak terlalu berpengaruh terhadap laju reaksi. Pada umumnya, alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun pada umumnya hanya *a(% dan 6(%, namun kadang juga menggunakan *% < (%. Sabun yang dibuat dengan *a(% lebih lambat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang dibuat dengan 6(%. Sabun yang terbuat dari alkali kuat .*a(%, 6(%/ mempunyai nilai p% antara :,, sampai #,,= sedangkan sabun yang terbuat dari alkali lemah .*% < (%/ akan mempunyai nilai p% yang lebih rendah yaitu =,, sampai :,'. %.%. Sa+un *an Dee!6en Istilah agen permukaaan akti adalah meliputi sabun dan deterjen, wetting agent .agen basa/ dan penetral. Surface active agent merupakan gabungan antara water attracting atau hidroilik group terhadap suatu molekul lainya. 5eterjen secara umum dapat diartikan sebagai pembersih. >ntuk memulai pengertian tentang detergen, dapat dimulai dari sabun. Sabun merupakan produk kaustik. !emak merupakan campuran dari gliserida dimana komposisinya berbeda-beda sesuai dengan sumbernya. Trigliseril-asetat adalah ester yang terbentuk apabila glycerol alcohol terhidrat digabungkan dengan asam lemak natural fat .lemak alami/. Angka penyabunan adalah suatu bilangan yang menunjukan jumlah dari potassium hidroksida yang diperlukan untuk menyabun # gram dari berat lemak atau minyak. !emak terdiri dari asam ) asam lemak yang mempunyai berat molekul reandah melalui proses saoniikasi menjadi berat molekul tinggi dari asam lemak pada gliserida. Selain angka penyabunan dalam proses pembuatan sabun, masih ada beberapa bilangan lainya yang serta sekali hubunganya dengan proses pembuatan sabun. 1ilangan tersebut adalah; #/ Acid Value ?umlah milligram 6(% yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas .@@A/ dalam # gram lemak. -/ anner Value 1ilangan yang menyatakan persentase asam lemak yang tidak larut dalam # gram lemak. %.#. Bahan Pem+uaan Sa+un Secara teknik, sabun adalah hasil reaksi kimia antara fatty acid dan alkali. !atty acid adalah lemak yang diperoleh dari lemak hewani atau nabati. Ada beberapa jenis minyak yang dipakai dalam pembuatan sabun, antara lain ; 4inyak 0aitun .olive oil/, minyak kelapa .coconut oil/, minyak sawit .palm oil/, minyak kedelai .soy bean oil/ dan lain ) lain. 4asing ) masing mempunyai karakter dan ungsi yang berlainan. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut ; !atty Acid " oils# $ %ase " &atrium ydroxide ' (ye/ A A Salt "soap/. 1ahan baku yang digunakan didasarkan pada beberapa kriteria, antara lain aktor manusia dan keamanan lingkungan, biaya, kecocokan dengan bahan-bahan additive yang lain, serta wujud dan spesiikasi khusus dari produk jadinya. Sedangkan proses produksi aktual dilapangan bisa saja ber3ariasi dari satu pabrik dengan pabrik yang lain, namun tahap-tahap utama pembuatan semua produk ter- sebut adalah tetap sama. Sabun dibuat dari lemak BhewanC, minyak BnabatiC atau asam lemak .fatty acid/ yang direaksikan dengan basa anorganik yang bersiat water soluble, biasanya digunakan caustic sodaDsoda api .*a(%/ atau 6(% .kalium hidroksida/ juga alternati3e yang sering juga dipakai, tergantung spesiik sabun yang diinginkan. Sabun hasil reaksi dengan sodium hidroksida .*a(%/ biasanya lebih keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium %idroksida .6(%/. %.-. 1enis 8 1enis Lema4 !emak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara lemak dan minyak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. 4inyak akan berwujud cair pada temperatur ruang .E -=F"/, sedangkan lemak akan berwujud padat. 4inyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan panjang rantai karbon antara #- sampai #=. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari #- akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari #= akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. 6andungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmoserik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah dari pada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi. !emak merupakan campuran ester- gliseril dari asam lemak atau trigliserida. 9ster tersebut dapat berbentuk padatan, cairan, uap jenuh yang 3olatil dan sebagian senyawa yang tidak jenuh. 6omposisi trigliserida terdiri dari ester 'G gliserida dan :'G asam lemak yang merupakan gabungan dari ester-ester. ?umlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti; kelayakan ekonomi, spesiikasi produk .sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut/, dan lain-lain. 1eberapa jenis lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya ; )# *allow *allow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai hasil samping. 6ualitas dari tallow ditentukan dari warna, titer .temperatur solidiikasi dari asam lemak/, kandungan @@A, bilangan saponiikasi, dan bilangan iodin. *allow kualitas baik digunakan dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan sabun cuci. ?umlah @@A dari tallow berkisar antara ,,$'-$,, G. Titer pada tallow umumnya di atas <,F". *allow dengan titer di bawah <,F" dikenal dengan nama grease. +# (ard (ard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat .8, H 8'G/ dan asam lemak jenuh seperti stearat .&' H <,G/. ?ika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa. &/ ,alm -il 4inyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. 4inyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan 0at warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari #,,G minyak kelapa sawit akan bersiat keras dan sulit berbusa. </ .oconut -il .minyak kelapa/ 4inyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan .kopra/. 4inyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. '/ ,alm /ernel -il .minyak inti kelapa sawit/ 4inyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. 4inyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa. 8/ ,alm -il Stearine .minyak sawit stearin/ 4inyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam- asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. 6andungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah stearin. 0# 1arine -il 1arine oil berasal dari mamalia laut .paus/ dan ikan laut. 1arine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial sebelum digunakan sebagai bahan baku. =/ .astor -il 4inyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan. :/ -live oil .minyak 0aitun/ 4inyak 0aitun berasal dari ekstraksi buah 0aitun. 4inyak 0aitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak 0aitun memiliki siat yang keras tapi lembut bagi kulit. #,/ "ampuran minyak dan lemak Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. 4inyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki siat yang saling melengkapi. 4inyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. 6andungan stearat dan dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun. %./. Al4ali ?enis alkali yang umum digunakan dalam proses saponiikasi adalah *a(%, 6(%, *a - "( & , *% < (%, dan ethanolamines. *a(%, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. 6(% banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena siatnya yang mudah larut dalam air. *a - "( & .abu sodaDnatrium karbonat/ merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida .minyak atau lemak/. 2thanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan siat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu. 1ahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponiikasi .pegendapan sabun dan pengambilan gliserin/ sampai sabun menjadi produk yang siap dipasarkan. 1ahan-bahan tersebut adalah *a"l .garam/ dan bahan-bahan aditi. *a"l merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. 6andungan *a"l pada produk akhir sangat kecil karena kandungan *a"l yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. *a"l yang digunakan umumnya berbentuk air garam .brine/ atau padatan .kristal/. *a"l digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. *a"l harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas. 1ahan aditi merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. 1ahan-bahan aditi tersebut antara lain ; builders3 fillers inert, anti oksidan, pewarna,dan parum. Sabun dapat dibuat melalui proses batch atau kontinu Pada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali .*a(% atau 6(%/ berlebih dalam sebuah ketel. ?ika penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun. !apisan air yang mengaundung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. 9ndapan sabun gubal yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan diendapkan dengan garam berkali-kali. Akhirnya endapan direbus dengan air secukupnya untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk lapisan yang homogen dan mengapung. Sabun ini dapat dijual langsung tanpa pengolahan lebih lanjut, yaitu sebagai sabun industri yang murah. 1eberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok. 1eberapa perlakuan diperlukan untuk mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun wangi, sabun cuci, sabun cair dan sabun apung .dengan melarutkan udara di dalamnya/. Pada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau minyak hidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis seperti sabun seng. !emak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun. %.(. Su!.a4an Suraktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidroilik dan gugus lipoilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Suraktan adalah bahan akti permukaan. Aktiitas suraktan diperoleh karena siat ganda dari molekulnya. 4olekul suraktan memiliki bagian polar yang suka akan air .hidroilik/ dan bagian non polar yang suka akan minyakDlemak .lipoilik/. 1agian polar molekul suraktan dapat bermuatan positi, negati atau netral. Siat rangkap ini yang menyebabkan suraktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan 0at padat- air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidroilik berada pada ase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan 0at padat ataupun terendam dalam ase minyak. >mumnya bagian non polar .lipoilik/ adalah merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar .hidroilik/ mengandung gugus hidroksil. Permintaan suraktan di dunia internasional cukup besar. Pada tahun -,,<, permintaan suraktan sebesar ##,=- juta ton per-tahun dan pertumbuhan permintaan suraktan rata-rata & persen per-tahun .Iidodo, -,,</. Penggunaan suraktan sangat ber3ariasi, seperti bahan deterjen, kosmetik, armasi, makanan, tekstil, plastik dan lain-lain. 1eberapa produk pangan seperti margarin, es krim, dan lain-lain menggunakan suraktan sebagai satu bahannya. Syarat agar suraktan dapat digunakan untuk produk pangan yaitu bahwa suraktan tersebut mempunyai nilai ydrophyle (ypophyle %alance .%!1/ antara --#8, tidak beracun, serta tidak menimbulkan iritasi. Penggunaan suraktan terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai bahan pembasah, bahan pengemulsi dan bahan pelarut. Penggunaan suraktan ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan emulsi dengan cara menurunkan tegangan antarmuka, antara asa minyak dan asa air. Suraktan dipergunakan baik berbentuk emulsi minyak dalam air maupun berbentuk emulsi air dalam minyak. 9mulsi dideinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua asa cairan yang tidak saling melarut, dimana salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globula-globula cairan lainnya. "airan yang terpecah menjadi globula-globula dinamakan ase terdispersi, sedangkan cairan yang mengelilingi globula-globula dinamakan ase kontinu atau medium dispersi. 1erdasarkan jenisnya emulsi dibedakan menjadi dua yaitu; #/ 9mulsi minyak dalam air .(DI/, adalah emulsi dimana bahan pengemulsinya mudah larut dalam air sehingga air dikatakan sebagai ase eksternal. -/ 9mulsi air dalam minyak .ID(/, adalah emulsi dimana bahan pengemulsinya mudah larut dalam minyak. Gugus hidroilik pada suraktan bersiat polar dan mudah bersenyawa dengan air, sedangkan gugus lipoilik bersiat non polar dan mudah bersenyawa dengan minyak. 5i dalam molekul suraktan, salah satu gugus harus lebih dominan jumlahnya. 1ila gugus polarnya yang lebih dominan, maka molekul- molekul suraktan tersebut akan diabsorpsi lebih kuat oleh air dibandingkan dengan minyak. Akibatnya tegangan permukaan air menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar dan menjadi ase kontinu. 5emikian pula sebaliknya, bila gugus non polarnya lebih dominan, maka molekulmolekul suraktan tersebut akan diabsorpsi lebih kuat oleh minyak dibandingkan dengan air. Akibatnya tegangan permukaan minyak menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar dan menjadi ase kontinu. Penambahan suraktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi suraktan ditingkatkan. 1ila suraktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka suraktan mengagregasi membentuk misel. 6onsentrasi terbentuknya misel ini disebut "ritical 4icelle "oncentration ."4"/. Tegangan permukaan akan menurun hingga "4" tercapai. Setelah "4" tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan monomernya. 6lasiikasi suraktan berdasarkan muatannya dibagi menjadi empat golongan yaitu; #/ Suraktan anionik yaitu suraktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion. "ontohnya adalah garam alkana sulonat, garam olein sulonat, garam sulonat asam lemak rantai panjang. -/ Suraktan kationik yaitu suraktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation. "ontohnya garam alkil trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan garam alkil dimethil ben0il ammonium. &/ Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Contohnya ester gliserin asam lemak, ester sorbitan asam lemak, ester sukrosa asam lemak, polietilena alkil amina, glukamina, alkil poliglukosida, mono alkanol amina, dialkanol amina dan alkil amina oksida. </ Surfaktan amfoter yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif. Contohnya surfaktan yang mengandung asam amino, betain, fosfobetain. Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi, seperti linier alkilbensen sulfonat (LAS), alkil sulfonat (AS), alkil etoksilat (AE) dan alkil etoksilat sulfat (AES). Surfaktan dari turunan minyak bumi dan gas alam ini dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, karena surfaktan ini setelah digunakan akan menjadi limbah yang sukar terdegradasi. isamping itu, minyak bumi yang digunakan merupakan sumber bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. !asalah inilah yang menyebabkan banyak pihak mencari alternatif surfaktan yang mudah terdegradasi dan berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. "enerapan bioteknologi pada sintesis surfaktan akhir#akhir ini mendapat perhatian yang besar. $ioteknologi dapat dide%nisikan sebagai pemanfaatan jasad hidup dan proses biologis&kimia dalam suatu proses metabolisme untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis lebih tinggi. Sejalan dengan de%nisi di atas serta didukung dengan jumlah minyak nabati sebagai pemasok bahan baku biosurfaktan maka penerapan bioteknologi pada sintesis biosurfaktan ini berpotensi besar untuk diaplikasikan. $iosurfaktan mempunyai sifat yang mirip seperti surfaktan sintetik, akan tetapi biosurfaktan lebih rendah tingkat toksisitasnya, mudah terurai secara biologi, lebih efektif pada suhu, p' dan kadar garam yang berlebihan, dan lebih mudah disintesis. isamping itu, sifat aktif permukaan yang dimilikinya berbeda dengan surfaktan yang disintesis secara kimia. $iosurfaktan mempunyai banyak struktur. Sebagian besar adalah lemak, yang memiliki ciri struktur surfaktan am%%l. $agian lipo%l dari lemak hampir selalu gugus hidrokarbon dari satu atau lebih asam lemak jenuh atau tak jenuh dan mengandung struktur siklik atau gugus hidroksi. Sebagian besar biosurfaktan bermuatan netral atau negatif. "ada biosurfaktan anionik, muatan itu disebabkan oleh karboksilat dan&atau fosfat atau kelompok sulfat. Sejumlah kecil biosurfaktan kationik mengandung gugus amina. $iosurfaktan sebagian besar diproduksi oleh mikroorganisme seperti bakteri, ragi (khamir) dan kapang secara biotransformasi sel. $eberapa mikroba dapat menghasilkan surfaktan pada saat tumbuh pada berbagai substrat yang berbeda, mulai dari karbohidrat sampai hidrokarbon. "erubahan substrat seringkali mengubah juga struktur kimia dari produk sehingga akan mengubah sifat surfaktan yang dihasilkan. "engetahuan mengenai surfaktan akan sangat berguna dalam merancang produk dengan sifat yang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan. $eberapa mikroorganisme juga ada yang menghasilkan en(im dan dapat digunakan sebagai katalis pada proses hidrolisis, alkoholisis, kondensasi, asilasi atau esteri%kasi. "roses ini digunakan dalam pembuatan berbagai jenis produk surfaktan termasuk monogliserida, fosfolipida dan surfaktan asam amino. %.,. Me4anisme Ke!6a Sa+un 6otoran yang melekat pada kulit atau pakaian ataupun benda-benda lainnya, pada umunya berasal dari lemak, minyak dan keringat, butir)butir tanah dan sebagainya. Jat- 0at tersebut sangant sukar larut dalam air karena bersiat non polar. >ntuk itu diperlukan sabun untuk membersihkanya. Suatu gugus sabun terdiri dari bagian muka berupa gugus ) "((*a yang polar serta bagian ekor berupa rantai alkyl yang bersiat non polar. 6etika sabun dimasukkan ke dalam air maka sabun akan mengalami ionisasi. Gugus)gugus ini akan membentuk buih , dimana akan mengarah kepada air .karena sama- sama polar/, sedangkan bagian yang lain akan mengarah kepada kotoran .karena sama-sama non polar/. 6arena itu kotoran)kotoran terikat pada sabun dan terikat pada air, maka dengan adanya gerakan tangan atau mesin cuci, kotoran tersebut akan tertarik atau terlepas. ?ika berupa minyak atau lemak, maka akan membentuk emulsi minyak dalanm air dan sabun sebagi emulgator. ?ika sabun bertemu dengan kotoran tanah, maka akan diabsorbsi oleh sabun dan membentuk suspensi butiran tanah, air dimana sabun sebagai 0at pembentuk suspensi. 6egunan sabun adalah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. 6emampuan ini disebabkan oleh - siat sabun, yaitu; #/ 7antai hidrokarbon sebuah molekul sabun larut dalam molekul nonpolar seperti tetesan-tetesan minyak. -/ >jung anion molekul sabun yang tertarik pada air ditolak oleh ujung anion molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. 6arena tolak menolak antara tetes-tetes sabun-minyak, maka minyak itu tidak dapat bergabung tetapi tetap tersuspensi. BAB # METODOLO9I PER&OBAAN #.1. Ala *an Bahan &.#.#. Alat #/ %eaker glass #,,, ml - buah -/ %eaker glass #,, ml # buah &/ Termometer # buah </ Gelas ukur #,, ml # buah '/ Pengaduk 6ayu 8/ Pemanas .water bath/ $/ *eraca Analitis =/ 1ortar &.#.-. 1ahan #/ Garam #' gram -/ Aquadest ', gram &/ 4inyak sayur --' gram </ *a(% $' gram '/ Pewarna dan Parum secukupnya #.%. P!'se*u! Pe!:'+aan #/ %aluskan garam. -/ Panaskan air di waterbath, kemudian larutkan garam di dalamnya. &/ "ampur minyak dan *a(% dan dipanaskan dalam waterbath pada temperatur =, o " sampai mendidih sambil diaduk terus. </ Tambahkan larutan garam .dalam keadaan panas/ dan pewarna ke dalam campuran minyak dan *a(% sambil diaduk terus sampai kental dan timbul minyak. '/ Pisahkan minyak dari campuran bahan dan timbang berat minyak tersebut. 8/ "ampuran yang telah dipisahkan dimasukkan ke dalam wadah plasitik .yang ditimbang terlebih dahulu/ dan timbang berat campuran dengan wadah plastik. $/ Tunggu sampai - hari. 6emudian timbang.