Anda di halaman 1dari 79

O Lonjong dengan 2

bothrium
O Bulat dengan 4 sucker
seperti mangkok
Scolex
Bothrium Sucker
CESTOIDEA UMUM
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Porus uterinus
O Di ventral proglotid O Tidak memiliki
Porus uterinus
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Porus genitalis
O Dekat porus uterinus O Di lateral proglotid
Porus genitalis
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Uterus
O Melingkar-lingkar O Seperti kantung atau
O Bercabang-cabang
Melingkar Seperti kantung Bercabang Lobus di lateral
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Telur
O Beroperkulum
O Perlu pematangan
O Tidak beroperkulum
O Sudah matang
Belum matang Sudah matang
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Embrio
O Berambut getar
(coracidium)
O Tidak berambut getar
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA

Larva
O Solid disebut procercoid
berubah menjadi
plerocercoid
O Kistik berisi cairan, ada
4 macam :
(1) Cysticercoid
(2) Cysticercus
(3) Coenurus
(4) Kista hydatid
(1) (2) (3) (4)
Procercoid Plerocercoid
PERBEDAAN
PSEUDOPHYLLIDEA CYCLOPHYLLIDEA
Kelainan dapat disebabkan oleh
ECacing Dewasa (dari kedua ordo di atas)
ELarva, baik Cestoda manusia maupun
binatang
CESTOIDEA UMUM
CESTODA PATOGEN BAGI MANUSIA
KELAINAN
INTESTINAL
EKSTRA
INTESTINAL
LARVA CESTODA
Oleh
CACING DEWASA
Oleh
CESTOIDEA UMUM
CESTODA PATOGEN BAGI MANUSIA
OYE!
Diphyllobothrium latum
Diphyllobothrium binatang
(Spirometra mansonoides
dan Sparganum proliferum)
Beberapa spesies yang perlu
diketahui, yaitu :
SPESIES YANG PERLU DIKETAHUI
ORDO PSEUDOPHYLLIDEA
Filum : Platyhelminthes Ordo : Pseudophyllidea
Kelas : Cestoda
Diphlyyobothrium sp
( D. latum & D. mansoni)

A. HOSPES & NAMA PENYAKIT
Hospes definitif : manusia,
Hospes reservoir : anjing, kucing & mamalia lainnya
Nama penyakit : difilobotriasis
B. DISTRIBUSI
Amerika, Kanada, Eropa, Swiss, Rumania, Turkestan, Israel, Mancuria,
Jepang, Afrika, Malagasi dan Siberia.
C. MORFOLOGI
Cacing dewasa : warna gading, panjag 3 m
Scolex: lonjong spt sendok, 2buah bothria
proglotit : 3-4 ribu buah, L>P, ovarium 1/3post
treletak di ventral, uterus di tengah spt bunga
(rosettelike), porus uterinus di midventral
Tiap poglotit ada alat kelamin jantan & betina
LARVA : disebut KORASIDIUM
TELUR : operkulum, ukuran 70x45 mikron

D. DAUR HIDUP
CACING DWSA TELUR KELUAR +TINJA
DI USUS(MANUSIA)

KORASIDIUM
DLM AIR TAWAR

PROSERKOID
(CYCLOPS = HP1)


PLEROSERKOID
(IKAN SALEM=HP 2)

E. PATOLOGI & GEJALA KLINIS
Cacing dewasa : gejala sal pencernaan (D. latum)
Larva (D. mansoni) : menyebar ke mata, kulit, OTOT, torak, perut
paha, daerah inguinal.
- peradangan & edem jaringan sekitar
- nekrosis.
- demam, menggigil
-hipereusinofilia

F. DIAGNOSIS
D. latum : ditemukan telur + proglotit dlm tinja
D. mansoni : menemukan larva

G. PENGOBATAN
D. latum dapat dengan salah satu sbg berikut :
a. Atabrin + Na-bikarbonas 0,5 gr.
b. Niclosamid (Yomesan) 4 tab (2 gr) obat pilihan
c. Paromomisin 1 gr/jam utk 4 dosis
d. Prazikuentel 10 mg/KGBB
D. mansoni : pembedahan/pengangkatan larva
H. EPIDEMIOLOGI
1. D. latum : di Indonesia tidak ada.
banyak di negara pemakan ikan salem mentah
Ikan dimasak secara benar
Hospes reservoir (anjing) diobati

2. D. mansoni (larva)
Manusia menderita sparganosis karena :
a. minum air yg tercemar Cyclops
b. makan kodok & ular yg mengandung
pleroserkoid
utk itu di daerah endemi, air dimasak dengan
baik.
masak kodok yg baik.
Diphyllobothrium latum
HOSPES DAN HABITAT
HOSPES PERANTARA
E Hospes perantara I :
Cyclops, Diaptomus
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
TRP I antara lain Cyclops
dibentuk larva proceroid
HABITAT
E Usus halus, terutama
ileum
E Hospes perantara II : ikan
salem (Salmon)


Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
TRP II terpenting di Jepang yaitu cherry salmon
(Uncorhynchus masou), dibentuk larva plerocercoid (sparganum)
HOSPES DEFINITIF
E Hospes definitif : manusia
menyebabkan diphylobothriasis
E Hospes reservoir : anjing, anjing
hutan dan beruang
Cara Infeksi
E Makan ikan yang mengandung
larva plerocercoid
Diphyllobothrium latum
PENYEBARAN DAN CARA INFEKSI
Penyebaran
E Ditemukan di Amerika, Canada, Eropa
(Finlandia 20 %), Afrika, Malagasi,
Siberia
E Belum ditemukan di Indonesia

CACING DEWASA
OKuning gading, kuning abu-abu
OPanjang (3-10) m, 3.000-4.000 proglotid
OScolex : lonjong seperti sendok, 2,5 x 1 mm dengan
2 bothria yang dalam (ventral dan dorsal)
OProglotid dari proksimal ke distal :
Proglotid imatur
Proglotid matur
Proglotid gravid
Diphyllobothrium latum
MORFOLOGI
Penyebaran tergantung :
OAdanya hospes definitif manusia
OAdanya hospes perantara hewan
OKebiasaan makan ikan mentah dan cara masak
merupakan faktor penting
OJumlah ikan tawar terinfeksi hospes definitif
(kucing, anjing)
Scolex
Leher
Proglotid
imatur
Proglotid
matur
Proglotid
gravid
Sumber : Clinical Parasitology. Faust EC., Russel PF., Jung RC.
Diphyllobothrium latum
CACING DEWASA
MORFOLOGI
Proglotid Matang
OLebar melebihi ukuran panjang
ODipenuhi organ reproduksi :
- Testis banyak, kecil, dikedua sisi lateral, dorsal proglotid
- Ovarium berlobus 2 simetris pada 1/3 posterior proglotid
- Uterus di bagian tengah seperti bunga (rosettelike)
- Porus uterinus pada garis midventral
Proglotid Gravid
OUterus melingkar ditengah proglotid,
dipenuhi telur, seperti bunga
Diphyllobothrium latum
CACING DEWASA
MORFOLOGI
Diphyllobothrium latum
CACING DEWASA
MORFOLOGI
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Kepala

Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi.
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Sumber : Clinical Parasitology.
Faust EC., Russel PF., Jung RC.

Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
Bothrium
Uterus seperti
bunga
OKuning coklat
OOval, (58-76) x (40-51) m
OSelaput telur tipis
OOperkulum kurang jelas
pada satu kutub, kutub lain
penebalan kulit telur
OBerisi sel telur (belum
matang)
OSetiap hari, 1 proglotid -
1.000.000 telur
TELUR
Diphyllobothrium latum
MORFOLOGI
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
Sumber : Atlas of Medical Parasitology.
Prayong Radomyos, dkk.
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Scanning electromicrograph
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Larva procercoid
O(55-550) m
OTerdapat lekukan pada kepala,
menyerupai mangkok
OPada bagian belakang terdapat benjolan
(cercomer) dengan 6 kaitan
Larva plerocercoid (sparganum)
OPanjang, (10-20) x (2-3) mm
OTerdapat pada otot atau organ lain dari
ikan
LARVA
Diphyllobothrium latum
MORFOLOGI

OTRP I (dalam lambung) coracidium melepaskan cilia,
menjadi larva procercoid
OTRP II larva procercoid berubah menjadi larva
plerocercoid (sparganum)
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Plerocercoid (sparganum) bagian anterior dari daging ikan
dengan scanning electromicrograph
LARVA
Diphyllobothrium latum
MORFOLOGI

Sumber : Color Atlas of Medicine and
Parasitology. 1977 W. Peters & H.M. Gillers
Plerocercoid (sparganum) dari ikan
Sumber : Atlas of Medical Parasitology.
Prayong Radomyos, dkk.
Plerocercoid (sparganum) dari ikan

Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Plerocercoid (sparganum) dari daging ikan
OPenyakitnya disebut
diphyllobothriasis
OPatogenesis tergantung :
OStadium cacing
OProduk cacing yang diserap tubuh
OKerentanan tubuh
OZat yang diserap cacing
ODalam hospes hanya didapat 1
cacing tapi pernah terjadi obstruksi
usus oleh banyak cacing
Diphyllobothrium latum
PATOLOGI/KLINIK
Gejala
O Umumnya tanpa gejala
O Gejala gangguan saluran
pencernaan makanan : tidak
enak dan sakit perut, berat
badan turun, kurang gizi
O Anemi megaloblastik/
bothriocephalus anemi (anemi
hiperkrom makrositer karena
kekurangan vitamin B
12
-
banyak diserap cacing)
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology.
1977 W. Peters & H.M. Gillers
Anemi makrositer (anemi megaloblastik),
disebabkan oleh defisiensi vitamin B12
Ditegakan dengan menemukan
OTelur dalam tinja (direk/kato)
OProglottid (direk/kato) dalam tinja
OBagian cacing dari muntah
Diphyllobothrium latum
DIAGNOSA
Pengobatan
: Niclosamid (yomesan)
: Atebrin/Kuinakrin HCl
: Praziquantel
: Bithionol
Diphyllobothrium latum
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
BELAJAR!

Pencegahan
: Memasak baik
: Pengobatan anjing periodik
: Deep freeze (-18
o
C) (24-48
jam)
: Cegah Buang Air Besar di
kolam
UTERUS
GENITAL
APERTURA
TESTICULAR
FOLLICLES
OMempunyai 4 batil isap dengan/tanpa rostellum berkait
OPorus genitalis dipinggir proglottid
OPorus uterinus tidak ada
OProglotid gravid merupakan kantung telur, keluar
bersama tinja
OTelur berisi oncospher, berkembang dalam TRP menjadi
bentuk infektif
MORFOLOGI UMUM
ORDO CYCLOPHYLLIDEA
1 Taenia saginata
1 Taenia solium
1 Hymenolepis nana
1 Hymenolepis diminuta
1 Diphylidium caninum
1 Echinococcus granulosus
1 Echinococcus multilocularis
Beberapa spesies yang perlu
diketahui, yaitu :
ORDO CYCLOPHYLLIDEA
SPESIES YANG PERLU DIKETAHUI
Kelainan intestinal dan Ekstra intestinal
EHabitat umumnya di usus, sehingga oleh cacing
dewasa biasanya terjadi gangguan intestinal,
dibicarakan pada tiap-tiap spesies
ELarva umumnya terdapat ekstraintestinal sehingga
gangguan oleh larva biasanya ekstraintestinal
dibicarakan pada Cestoda ekstraintestinal
CESTOIDEA UMUM
CESTODA PATOGEN BAGI MANUSIA
Taenia solium
A. HOSPES & NAMA PENYAKIT
Hospes definitif : manusia
Hospes perantara : babi & manusia.
Nama penyakit oleh cacing dewasa Teniasis solium
larva Sistiserkosis

B. DISTRIBUSI
KOSMOPOLIT
TIDAK ADA DI NEGARA ISLAM, BANYAK DI NEGARA PEMAKAN BABI

C. MORFOLOGI
1. Cacing dewasa :
- ukuran 2- 4 m ada yg sp 8 m.
- terdiri dari : skoleks : - bulat ukuran 1 mm
- 4 buah batil isap
- rostelum 2 baris kait- kait
leher


strobila : proglotit (800-1000 buah) td
a. proglotit immatur
b. proglotit matur
c. proglotit gravid : uterus jumlah cabang ada 7-12
lubang kelamin letaknya bergantian
berisi kira2 : 30 50 ribu telur


2. Larva : berukuran 0,6 1,8 mm


3. Telur : ukuran 35 x 30 mikron, bulat, berdinding tebal
struktur linear, berisi onkosfer
D. DAUR HIDUP



Daging babi cacing dwsa proglotit gravid
(sistiserkus tertelan) (usus halus) telur (tinja)



sistiserkus babi telur tertelan babi telur tertelan
manusia



Sistiserkus di OTOT, mata
otak
F. PATOLOGI & GEJALA KLINIS
Cacing dewasa : gangguan sal cerna
Larva disebut sistiserkosis.
Pada : jar subkutis, mata, jar otak, OTOT
OTOT jantung, paru.
OTOT : HIPERTHROPI OTOT
MIOSITIS, DEMAM, EOSINOFILIA
Pd jar otak kalsifikasi epilepsi, meningoencephalitis
gejala TIK meningkat

G. DIAGNOSIS
Menemukan telur & proglotit
Telur sukar dibedakan dg T. saginata
Diagnosis sistiserkosis dg biopsi, radiologis, CT Scan, serologi




H. PENGOBATAN
Teniasis solium diobati dengan prazikuantel
Sistiserkosis dg prazikuantel, albendazol atau pembedahan



I. EPIDEMIOLOGI
Dipengaruhi kebiasaan makan daging babi.
Cara memasak yang benar
BIASAKAN HIDUP SEHAT
Rostelum dg
2baris kait
Scolex : - bulat runcing
- 1mm
- 4 batil isap
Proglotit gravid : - P>L
- uterus bercabang 7-12 pasang
Batil isap
Rostelum dg 2 baris kait
scolex
otot
CYSTICERCUS
CELLULOSAE
BEDANYA DENGAN T. saginata
2 dari 4 batil isap
Tanpa rostelum&kait
Genital atrium
15-35 lateral
Cabang uterus
Cystisercus bovis pada sapi
PENDAHULUAN
Taenia solium
LARVA
(CYSTICERCUS CELLULOSAE)
CACING DEWASA
TAENIASIS SOLIUM
CYSTICERCOSIS
CELLULOSAE
MANUSIA SEBAGAI H.P DAN H.D !!!
CYSTICERCUS CELLULOSAE
MORFOLOGI
Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran, Zaman P. Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
Scolex
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
Cysticercus cellulose dlm daging babi
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Cysticercus cellulose
dari daging babi
Scolex melekat
pada mukosa usus
Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
CYSTICERCUS CELLULOSAE
OSuhu kamar, tahan 26 hari
O(45-50)
0
C, mati setelah 30
menit
O0-(-2)
0
C, bertahan 2 bulan
O-10
0
C, bertahan 4 hari
OPengasinan tidak selalu
berhasil
RESISTENSI
CYSTICERCUS CELLULOSAE
OPathogenitas tergantung lokasi
dan jumlah cysticercus
OPada otak dan mata, kerusakan
berat, sebaliknya untuk subkutan,
otot seran lintang
PATOGENITAS
CYSTICERCUS CELLULOSAE
OCysticercosis terjadi karena :
Menelan telur melalui makanan/minuman
Menelan proglottid masuk ke dalam lambung
Transmisi oral : tangan kotor penderita
mengandung cacing dewasa
Auto infeksi : regurgitasi telur ke usus
karena gerakan peristaltik berlawanan
OCysticercosis biasanya tidak
menimbulkan gejala, kecuali jika
mengenai alat-alat yang penting
KLINIS
CYSTICERCUS CELLULOSAE


OCysticercus ditemukan sebagai benjolan di bawah
kulit, mungkin dalam otot lidah, diafragma, otot
perut, otak, mata, jantung, paru-paru, peritonium
OBila kista meradang, menghasilkan kapsul jaringan
ikat
OLarva dalam kista dapat hidup 5 tahun, bila mati
terjadi perkapuran
OGejala: tergantung pada lokalisasi
OCysticercosis terjadi karena :
Menelan telur
Menelan proglottid
Transmisi oral : tangan kotor mengandung
cacing dewasa
Auto infeksi : regurgitasi telur ke usus
OCysticercosis tidak menimbulkan
gejala, kecuali jika mengenai alat
penting
KLINIS
CYSTICERCUS CELLULOSAE

OCysticercus ditemukan di bawah kulit, otot lidah, diafragma,
otot perut, otak, mata, jantung, paru-paru, peritonium
OBila meradang terbentuk kapsul jaringan ikat
OLarva dapat hidup 5 tahun, bila mati terjadi perkapuran
OGejala: tergantung pada lokalisasi
OWaktu invasi, tanpa gejala/sedikit pada otot
OOtot : sakit otot, lemah, cape, kejang, berat badan
menurun, gelisah
OGejala berat (cisticerkosis serebral), diikuti cysticercosis
umum
OCortex cerebri, meningen, ventrikel otak : gejala seperti
epilepsi, gangguan sensoris dan mental
OSaraf spinal : hyperesthesia, gangguan reflex, tekanan
intrakranial bertambah, papil-edema, optic atropi
KLINIS
CYSTICERCUS CELLULOSAE
OMata biasa tunggal subretinal, vitreous
humor : sakit kepala, penglihatan kabur.
Kista mati, timbul irridosiklitis
OOtot jantung : tachycardia, syncope,
dyspneu, bunyi jantung abnormal
KLINIS
CYSTICERCUS CELLULOSAE
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi.
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Cysticercosis subkutan
KLINIS
CYSTICERCUS CELLULOSAE
Sumber : Color Atlas of Medicine and
Parasitology. 1977. W. Peters & H.M. Gillers
Cysticercosis otak
Cysticercus cellulosae
setelah dieksisi
OKlinis : serebral cysticerkosis menimbulkan epilepsi,
gangguan saraf lainnya. Di daerah endemik, banyak
mengalami subcutaneus nodule
ODiagnosa pasti: biopsi
OSinar rontgent : perkapuran
OScanning terutama lesi tulang
OMata : opthalmoscope
OReaksi imunologi
DIAGNOSA
CYSTICERCUS CELLULOSAE
PENGOBATAN
OPembedahan, parasit dibuang
OCysticercus soliter dalam otak :
kesembuhannya sebagian atau dapat
seluruhnya
OCysticercus multiple : operatif tidak mungkin
PENCEGAHAN
OPengobatan segera, menghilangkan cacing
dewasa
OKebersihan perorangan dan lingkungan
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
CYSTICERCUS CELLULOSAE
TERUS
BELAJAR!
Hospes
OHospes definitif. Anjing dan carnivora lain
OHopes perantara. Kambing, babi, kuda, sapi, onta
juga manusia (pada manusia larvanya menyebabkan
hydatidosis)
Penyebaran
OAustralia, Selandia Baru, Afrika, Amerika Selatan,
Eropa, beberapa negara Asia dan Arab
Habitat
ORongga usus halus anjing
HOSPES, PENYEBARAN DAN HABITAT
Echinococcus granulosus
Cacing Dewasa
Panjangnya 3-5 mm.
Scolex mempunyai kait-
kait
Terdapat 3 proglottid
MORFOLOGI
Echinococcus granulosus
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk. Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi
Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
MORFOLOGI
Echinococcus granulosus
Larva (kista hydatid)
Mencapai diameter 20 cm dalam
10 - 20 tahun
Dinding terjadi dari membrana
germinativa (mg), kuticulum (k)
dan jaringan ikat hospes (ji)
Kista berisi banyak scolex, cairan
jernih dan daugter cyst (kista
sekunder - ks)
Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran, Zaman P.
Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
ji
k
mg
pasir
hidatid
ks
MORFOLOGI
Echinococcus granulosus
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
Hati yang paling sering dikenai kista
hydatid; tampak kista hydatid 1150 gr
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977
W. Peters & H.M. Gillers
Kista hydatid setelah dibuka
Larva (kista hydatid)
Mencapai diameter 20 cm dalam
10 - 20 tahun
Dinding terjadi dari membrana
germinativa (mg), kuticulum (k)
dan jaringan ikat hospes (ji)
Kista berisi banyak scolex, cairan
jernih dan daugter cyst (kista
sekunder - ks)
MORFOLOGI
Echinococcus granulosus
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977 W.
Peters & H.M. Gillers
Kista hydatid pada otak seorang gadis
4 tahun
Larva (kista hydatid)
Mencapai diameter 20 cm dalam
10 - 20 tahun
Dinding terjadi dari membrana
germinativa (mg), kuticulum (k)
dan jaringan ikat hospes (ji)
Kista berisi banyak scolex, cairan
jernih dan daugter cyst (kista
sekunder - ks)
HYDATIDOSIS
Echinococcus granulosus
OManusia sebagai hospes paratenik
(=HP hanya stad infektif hidupnya lama & bisa masalah pada HP)
OTerjadi dengan cara :
Telur dalam tinja anjing tertelan
Menetas dalam duodenum
Oncospher masuk ke dalam dinding usus
Melalui aliran darah sampai di alat-alat,
terutama hati dan paru kemudian tumbuh
menjadi kista hidatid
HYDATIDOSIS
Echinococcus granulosus
Epidemiologi
ODi daerah peternakan domba
seperti Australia, Selandia Baru
OHospes reservoir : carnivora liar
HYDATIDOSIS
Diagnosa
Menemukan scolex dari
cairan pungsi atau dari kista
yang dieksterpasi
Diagnosa immunologi
(reaksi casoni)
Echinococcus granulosus
HYDATIDOSIS
Echinococcus granulosus
Patologi/klinik
Kista hydatid tumbuhnya lambat
Biasanya unilocularis
Gejala timbul karena desakan
(penekanan)
Kista pecah dapat menimbulkan
sok anafilaktik
Eosinofili
Echinococcus sp
Echinococcus granulosus
E. alveolaris
A. HOSPES & NAMA PENYAKIT
Hospes definitif : anjing & carnivora lain
Manusia hanya terinfeksi oleh bentuk larva yang menimbulkan penyakit
yang disebut Hidatidosis.

B. DISTRIBUSI
Australia, Afrika, Amerika Selatan, Eropa, Jepang, Filipina dan Arab

C. MORFOLOI
Cacing dewasa ; kecil ukuran 3-6 mm
skoleks : bulat, 4 batil isap, rostelum dg kait
leher
strobila : 1 proglotit immatur,1 proglotit matur, 1 proglotit gravid

D. DAUR HIDUP
Ccg Dwas matur
usus Telur/proglotit
(tinja)


tertelan HP(domba)


Tertelan HDefinitif telur menetas
(anjing) menembus usus telur tertelan manusia
(HP eksidental)

Kista hidatid infektif terbawa aliran darah
(hati, paru, otak)
kisa HIDATID
(hati, paru, otak, OTOT)
E. PATOLOGI & GEJALA KLINIK
Gejala karena larva :
a. Desakan kista hidatid
b. Cairan kista yang dapat menyebabkan reaksi alergi
c. Pecahnya kista renjatan anfilatik

F. DIAGNOSIS
a. Dari riwayat penyakit, radiologis, CT Scan.
b. Pemeriksaan mikroskopis :
Menemukan skoleks yang dikeluarkan dari cairan kista
c. Reaksi Casoni ( tes intra kutan)

G. PENGOBATAN
Pembedahan, mebendazol, Prazikuantel

H. EPIDEMIOLOGI
Daerah ternak domba dan erat hubungan dg anjing
sperti negara Belanda & selendia Baru

KAIT
SIRKULAR
BATIL ISAP
IMMATUR
PROGLOTIT
MATUR PROGLOTIT
GRAVIDA
PROGLOTIT
CYSTS
LIVER PARENCHYMA
CIRCULAR ROW OF
HOOKLETS
(KAIT SIRKULAR)
LIME GRANULES

Anda mungkin juga menyukai