Anda di halaman 1dari 3

Penyakit diare ternyata masih mendominasi jumlah kematian balita di Indonesia.

Berdasarkan data
World Health Organization (WHO), diperkirakan di Indonesia sekitar 31.200 anak balita meninggal
setiap tahun karena infeksi diare. Menkes Nafsiah Mboi menuturkan, tingginya angka kematian
balita tersebut cukup mengkhawatirkan ( WHO,

Shigella merupakan penyebab utama terjadinya disentri basiler, yaitu suatu penyakit yang
ditandai dengan nyeri perut hebat, diare yang sering dan sakit, dengan volume tinja sedikit
disertai dengan adanya lendir dan darah (Dzen SJ, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S.
Bakteriologi Medik. 1st Ed. Malang: Bayumedia Publishing; 2003 )

Disentri adalah penyakit semacam diare dengan gejala umum buang air besar dengan bentuk kotoran yang cair.
Perbedaan disentri dari diare adalah ada bercak-bercak darah di kotoran. Setiap tahun penyakit disentri menjadi
penyebab kematian satu juta orang di negara berkembang dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak
(Thompson, 2012). Thompson N, 2012. Wabah Disentri Gaya Baru Ancam Dunia. Artikel.
http://www.jpnn.com/read/2012/08/08/136228/Wabah-Disentri-Baru-Ancam-Dunia- Diakses pada tanggal 1 November
2012.

Dalam hal ini Shigella sp
menyebabkan disentri basiler yang ditandai dengan nyeri pada anus ketika
defekasi. Pada tinja dijumpai adanya lendir dan darah juga potongan jaringan.
Manusia merupakan satu-satunya reservoir untuk Shigella sp. Disentri basiler
pada umumnya terjadi pada anak berusia 1-10 tahun. Dalam genus Shigella
dijumpai ada 4 spesies yaitu S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii dan S. sonnei
(Mufida, Suswati dan Shodikin, 2009) Mufida, D. C., Suswati, E., dan Shodikin, A. M. 2006.
Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi Program Studi Ilmu Keperawatan. Jember: Laboratorium
Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jember

Shigella dysenteriae merupakan
bakteri yang menghasilkan toksin sebagai
penyebab iritasi dinding usus. Penyakit
yang ditimbulkan dari bakteri ini adalah
disentri basiler dengan gejala sakit perut,
nyeri, diare dan demam, tinja encer
mengandung lendir dan darah (Suryono
1995). Suryono. 1995. Bakteriologi Umum dan
Bakteriologi Klinik. Kediri:
Akademi Analisis Kesehatan
Bhakti Wiyata.

vii
RINGKASAN
Efek Antibakteri
Ekstrak
Eta
nol
Biji Kakao (
Theobroma
cacao) Terhadap
Pertumbuham
Shigella dysentriae
;
Alfa Rianul Setiawan
, 0820101010
64
; 201
2
:
47
halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Shigellosis
merupakan salah satu kasus infeksi gastrointestinal yang
masih sering terjadi khususnya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan
bakteri
Shigella dysentriae
. Pengobatan disentri tidak lepas dari penggunaan antibiotik
sebagai terapinya. Namu
n,
saat ini
S. dys
entriae
semakin resisten
terhadap
beberapa jenis
antibiotik. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ini adalah
pemanfaatan tanaman obat, salah satunya adalah
Coklat (
Theobroma cacao
)
.
Kandungan kimia daun
coklat
yang berpotensi sebagai antibakteri
adalah
katekin,
tanin, dan
flavonoid.

Sehubungan dengan ditemukannya resistensi
S. dysenteriae
terhadap sebagian
besar antibakteri, sekarang banyak dikembangkan produk
alternati
f antibakteri
baru yang berasal dari bahan alam seperti tanaman Sarang
Semut (
Myrmecodia
pendens
). Dengan diketahuinya kandungan dan khasiat dari
flavonoid, tanin, dan
polifenol ekstrak air sarang semut melelui uji fitokimia,
masyarakat banyak yang
percaya bahwa ekstrak air sarang semut tersebut memiliki
aktifitas antibakteri dan
menggunakan ekstrak
air sarang semut yang dijual bebas di pasaran sebagai
antibakteri meskipun belum pernah

Anda mungkin juga menyukai