Anda di halaman 1dari 13

Nosokomial berasal dari yunani berarti

dirumah sakit
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang peroleh
selama dalam perawatan di rumah sakit.
Didalam kesaksiannya dihadapan kongres Amerika
Serikat pada tahun 1976, Dr. David Spencer,
Direktur Pusat Pengawasan Penyakit melaporkan
bahwa sekitar 5 % (1.500.000) penderita rata-rata
harus tinggal dirumah sakit.
Sejak adanya Rumah Sakit, infeksi
nosokomial telah merupakan masalah.
Untuk mencegah penyebaran penyakit
dalam masyarakat pada abad ke 18,
sisakit dikucilkan.
Dalam tahun 1950-an sering terjangkit nya
penyakit oleh Staphylococcus dirumah sakit.
Rumah sakit telah menyebabkan terpusatnya
perhatian terhadap infeksi yang diperoleh
para pasien selama dirawat dirumah sakit.
Dua orang besar pelopor berkomentar
perbaikan rumah sakit :
1. Florence Nightingale berkata persyaratan
utama setiap rumah sakit ialah tidak
membahayakan rumah pasien.
2. Sir James Y.Simpson. Mengemukakan
bahwa didalam usaha pengobati sisakit,
maka berbahaya bila mereka dikumpulkan
dan keselamatan hanya dapat tercapai bila
mereka terpisah.
Ialah telah mengenal faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit pada
kelompok orang.
Tiga faktor yang perlu terjadinya infeksi :
1. Sumber mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi.
2. Rute penyebaran mikroorganisme.
3. Inang yang rentan terhadap infeksi oleh
mikroorganisme.


Infeksi yang banyak terjadi dirumah sakit dan gawat
al :
1. Escherichia coli 2. Candida albicans
3. Serratia mercescens 4. Actinomeces sp
5. Klebsiella pneumoniae
6. Staphylococcus aureus
7. Proteus mirabilis.
Infeksi endogenus adalah penyakit yg ditimbulkan oleh
mikroba yg memang terdapat didlm tubuhnya sendiri.
Infeksi eksogenus adalah penyakit yang ditimbulkan oleh
kuman dari luar tubuh.
1. Tangan para petugas RS
2. Penderita infeksi
Lingkungan sekitar (air, makanan, udara)

Faktor mempermudah kemungkinan terjadinya
infeksi pada penderita yang dirawat dirumah
sakit, bila pasien masuk rumah sakit. Maka
ketahanannya dapat menurun karena menderita
penyakit, luka dan luka berat.
1. Aspergillus sp
Penerima transplantasi ginjal yang
kekebalannya tertekan
2. Bacteroides fragilis
Anestesi umum ( pembedahan perut)
3. Proteus sp
Pengeluaran air seni dengan keteter dan
pembedahan perut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerentanan pasien terhadap infeksi
1. Pertahanan selluler tidak memadai penyakit
Contoh : Pasien sangat muda
Pasien sangat tua
Kurang gizi
Kencing manis
Penyakit kronis melemahkan
Penyakit ginjal
2. Kecelakaan
Contoh: Luka bakar parah
Badan yang sangat lemah
Renjatan (shock)
3. Pembedahan :
Contoh : Ukuran luka dan banyaknya cairan
yang keluar dari luka
Lamanya pembedahan
Kerusakan berat pd jaringan
Lamanya tinggal dirumah sakit
sebelum dan sesudah operasi
4. Pengobatan :
Contoh : Antibiotik
Radiasi
Steroid
A. Pemasukan keteter atau alat yang
ditanamkan penerima ( jantung, ginjal
sumsum tulang).
B. Luka bakar yang meluas pada kulit
C. Rusaknya fungsi limfa
D. Kerusakan sumsum tulang
E. Tumor
1. Pengucilan
adalah pemisahan penderita ataupun
perawatannya dari orang lain.
2. Cuci tangan
Teknik mencucitangan yang baik
merupakan satu-satunya yang paling
penting untuk mengurangi penyebaran
infeksi.
3. Asepsis
Adalah pencegahan penularan dengan cara
membunuh mikroorganisme yang
potensial.

4. Disinfeksi dan sterilisasi RS
RS harus bersih supaya jangan terjadi
penyakit.

5. Sanitasi lingkungan
Adalah membunuh atau menyingkirkan
pencemaran oleh mikroba dari permukaan.

Anda mungkin juga menyukai