Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya, baik perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang
mengancam ibu !eski angka kematian ibu hamil telah berkurang secara drastic,
kematian akibat perdarahan masih men"n#"l pada sebagian besar lap"ran kematian di
negara$negara ma#u Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau ab"rtus,
sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum Batas te"ritis antara
kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan %% minggu, mengingat kemungkinan
hidup #anin diluar uterus &'(
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang ter#adi setelah kehamilan %)
minggu Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan
sebelum %) minggu Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada
kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta
umpamanya kelainan ser*iks biasanya tidak berbahaya Pada kasus perdarahan
antepartum, pikirkan kemungkinan yang lebih berbahaya lebih dahulu, yaitu perdarahan
dari plasenta, karena merupakan kemungkinan dengan pr"gn"sis terburuk atau terberat,
dan memerlukan penatalaksanaan gawat darurat segeraPerdarahan antepartum dapat
berasal dari +, +
Kelainan plasenta, yaitu plasenta pre*ia, s"luti" plasenta -abrupti"n
plasenta., atau perdarahan antepartum yang belum #elas sumbernya Hal ini dapat
diakibatkan karena ruptur sinus marginalis, plaseta letak rendah atau *asa pre*ia Plasenta
letak rendah baru menimbulkan perdarahan pada akhir kehamilan atau pada permulaan
persalinan /edangkan *asa pre*ia baru menimbulkan perdarahan setelah pemecahan
selaput ketuban
Bukan dari kelainan plasenta, biasanya tidak begitu berbahaya,
misalnya kelainan ser*iks dan *agina -er"si" p"rsi"nis uteri, p"lip ser*isis uteri, *arices
*ul*a, ca p"rsi"nis uteri. dan trauma Perdarahan ini dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan dengan menggunakan spekulum
0
!enurut 1"rld Health 2rgani3ati"n -%445., pada tahun %446 A7I di dunia 844
per 044444 kelahiran hidup !enurut /ur*ei Dem"gra9i 7esehatan Ind"nesia -/D7I.
%44%$%44:, A7I di Ind"nesia :45 per 044444 kelahiran hidup, artinya lebih dari 0)444
ibu tiap tahun atau dua ibu tiap #am meninggal "leh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan ;ingginya angka kematian ibu disebabkan "leh trias klasik, yaitu perdarahan,
preeklamsia<eklamsia, dan in9eksi yang merupakan penyebab kematian "bstetrik secara
langsung dimana penyebab yang paling banyak adalah perdarahan =rekuensi perdarahan
antepartum kira$kira : > dari seluruh persalinan
Prinsip dasar penanganan pada pasien dengan perdarahan adalah atasi
perdarahannya dengan mencari penyebab dan trans9usi segera sebagai tatalaksana sy"k
Apabila pada penilaian ternyata perdarahan nya tidak membahayakan ibu dan atau #anin,
dengan kehamilannya belum cukup :? minggu atau taksiran berat badan #anin belum
mencapai %644 gram dan belum inpartu maka dibenarkan untuk mempertahankan
kehamilan
%
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan #alan lahir setelah kehamilan %)
minggu0%,0) 7arena perdarahan antepartum ter#adi pada kehamilan di atas %) minggu
maka sering disebut atau dig"l"ngkan perdarahan pada trimester ketiga 1alaupun
perdarahannya sering dikatakan ter#adi pada trimester ketiga, akan tetapi tidak #arang #uga
ter#adi sebelum kehamilan %) minggu karena se#ak itu segmen bawah uterus telah
terbentuk dan mulai melebar serta menipis
Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan
plasenta Hal ini disebabkan perdarahan yang bersumber pada kelainan plasenta biasanya
lebih banyak, sehingga dapat mengganggu sirkulasi 2% dan @2% serta nutrisi dari ibu
kepada #anin /edangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta seperti
kelainan ser*iks biasanya relati9 tidak berbahaya 2leh karena itu, pada setiap perdarahan
antepartum pertama$tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan
plasenta
2.2 Epidemil!i
Perdarahan antepartum ter#adi pada kira$kira : > dari semua persalinan, yang
dibagi men#adi plasenta pre*ia, s"lusi" plasenta dan perdarahan yang belum #elas
sumbernya Iyasu, dkk -0AA:. dalam suatu analisis terhadap National Hospital Discharge
Survey dari tahun 0A5A$ 0A)5, menemukan bahwa plasenta pre*ia men#adi penyulit pada
4,6 >-0 dari %44. persalinan !enurut penelitian HB /"edart" di B/U Uli Ban#armasin
tahun 0AA)$%440 tercatat pr"p"rsi plasenta pre*ia )%,A> atau A% kasus dari 000
perdarahan antepartum
/edangkan pada s"lusi" plasenta, intensitasnya ber*ariasi bergantung pada
seberapa cepat wanita yang bersangkutan mencari pert"l"ngan, apabila tertunda
kecenderungan pemisahan luas yang menyebabkan kematian #anin akan meningkat
pesat =rekuenssi yang dilap"rkan adalah sekitar 0 dari %44 kelahiran Perdarahan
antepartum yang diakibatkan s"lusi" plasenta di Ind"nesia ter#adi kira$kira 0 diantara 64
persalinan -IB %>.
:
2." Klasifikasi
/ebagaimana telah di#elaskan sebelumnya, perdarahan antepartum dibagi men#adi
kelainan yang ter#adi pada plasenta yaitu plasenta pre*ia dan s"lusi" plasenta kemudian
perdarahan yang belum #elas sumbernya
7lasi9ikasi ini akan di#elaskan, sebagai berikut +
2.".1 Plasenta pre#ia
Plasenta pre*ia adalah suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
yang abn"rmal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan #alan lahir -"stium uteri internal. Pada keadaan n"rmal plasenta
terletak diatas uterus
Diketahui terdapat 8 dera#at dari kelainan ini , yaitu +
$ Plasenta pre#ia ttalis, bila seluruh pembukaan tertutup "leh #aringan
plasenta
$ Plasenta pre#ia lateralis bila sebagian pembukaan tertutup "leh #aringan
plasenta
8
$ Plasenta pre#ia mar!inalis, bila pinggir plasenta berada tepat pada
pinggir pembukaan
$ Plasenta letak renda$ bila plasenta yang letaknya abn"rmal di segmen
bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan #alan lahir
Pinggir plasenta kira$kira % cm, diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak
akan teraba pada pembukaan #alan lahir
Penentuan macamnya plasenta pre*ia tergantung pada besarnya pembukaan #alan
lahir !isalnya plasenta pre*ia marginalis pada pembukaan % cm dapat men#adi plasenta
pre*ia lateralis pada pembukaan 6 cm Begitu #uga plasenta pre*ia t"talis pada
pembukaan : cm dapat men#adi lateralis pada pembukaan ? cm !aka penentuan
macamnya plasenta pre*ia harus disertai dengan keterangan mengenai besarnya
pembukaan, misalnya plasenta pre*ia lateralis pada pembukaan 6 cm%4
6
Adapun eti"l"gi dan 9akt"r resik" pada plasenta pre*ia adalah usia Usia ibu yang
lan#ut meningkatkan risik" kelainan ini Insidennya #uga meningkat pada usia yang
terlaluu muda, yaitu 0 dari 0644 wanita berusia 0A tahun dan 0 dari 044 pada wanita
berusia lebih dari :6 tahun Hal ini dikaitkan dengan skler"sis pembuluh darah arteri
kecil dan arteri"le mi"metrium menyebabkan aliran darah ke end"metrium tidak merata
sehingga plasenta tumbuh lebih lebar dengan luas permukaan yang lebih besar, untuk
mendapatkan aliran darah yang adekuat /edangkan pada uia muda hal ini dikaitkan
dengan end"metrium yang belum matang0:
!ultiparitas #uga dikaitkan dengan peningkatan insiden plasenta pre*iaDalam
sebuah studi terhadap :08 wanita para 6 atau lebih Pada paritas yang tinggi ke#adian
perdarahan antepartum semakin besar karena end"metrium belum sempat sembuh
terutama #ika #arak antara kehamilan pendek /elain itu kemunduran daya lentur
-elastisitas. #aringan yang sudah berulang kali direnggangkan, kehamilan cenderung
menimbulkan kelainan letak atau kelainan pertumbuhan plasenta Penelitian A1ardhana
dan 77arkata -%440$%44%. di B/ /anglah Denpasar, Bali menemukan bahwa resik"
plasenta pre*ia pada multigra*ida 0,: kali lebih besar dibandingkan primigra*ida
Biwayat seksi" sesarea meningkatkan kemungkinan ter#adinya plasenta pre*ia
Nielsen dkk -0A)A. mendapatkan peningkatan insidensi plasenta pre*ia lima kali lipat
pada wanita /wedia dengan riwayat seksi" sesaria Plasenta pre*ia #uga meningkat pada
wanita per"k"k dimana hip"ksemia akibat karb"nm"n"ksida menyebabkan hipertr"9i
plasenta k"mpensat"rik Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda akan
menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar ke segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh "stium uteri internum
Adapun eti"l"gi dari plasenta pre*ia belumlah diketahui secara pasti !ungkin
secara kebetulan sa#a blast"kista menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa
latar belakang lain yang mungkin ;e"ri lain adalah *askularisasi desidua yang tidak
memadai Pada usia kehamilan trimester tiga, "leh karena mulai terbentuknya segmen
bawah rahim, tapak plasenta akan mengalami pelepasan yang terbentuk dari #aringan
maternal yaitu bagian desidua basalis yang tumbuh men#adi bagian dari uri Dengan
?
melebarnya isthmus uteri men#adi segmen bawah rahim, maka plasenta yang
berimplantasi di tempat tersebut sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan
pada desidua sebagai tapak plasenta Demikian pula yang ter#adi pada saat pendataran
ser*iks dan membuka Pada tempat laserasi akan ter#adi perdarahan yang berasal dari
sirklasi maternal yaitu ruang inter*illus plasenta 2leh karena itu pada pembentukan
segmen bawah rahim pada kasus plasenta pre*ia pasti akan menimbulkan perdarahan
-una*"idable bleeding. Perdarahan akan dipermudah dengan segmen bawah rahim dan
ser*iks tidak mampu berk"ntraksi, sehingga pembuluh darah tidak menutup sempurna
Perdarahan akan ter#adi ketika ada pembekuan 2leh karena itulh pada plasenta pre*ia
ter#adi berulang tanpe penyebab, tergantung pada pembukaan dan penipisan segmen
bawah rahim
Cambaran klinik pada plasenta pre*ia dapat berupa perdarahan tanpa alasan dan
tanpa nyeri merupakan ge#ala utama dan pertama dari plasenta pre*ia Perdarahan dapat
ter#adi selagi penderita tidur atau beker#a biasa Perdarahan pertama biasanya tidak
banyak, akan tetapi, perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak daripada
sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan dalam Dengan
bertambah tuanya kehamilan, segmen$segmen uterus akan lebih melebar lagi, dan ser*iks
mulai membuka Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus, pelebaran segmen
bawah uterus dan pembukaan ser*iks tidak dapat diikuti "leh plasenta yang melekat di
situ tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus Pada saat itu mulailah
terjadi perdarahan. Darahnya berwarna merah segar
Perempuan hamil yang mengalami perdarahan dalam kehamilan lan#ut harus
dicurigai menderita plasenta pre*ia atau s"lusi" plasenta Untuk menegakkan
diagn"sisnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan letak plasenta tidak langsung
menggunakan U/C merupakan cara yang paling tepat untuk menegakkan diagn"sis
de9initi9, tidak menimbulkan bahaya radiasi Pemeriksaan U/C rutin pada kehamilan 0)$
%4 minggu dengan plasenta letak$rendah tidak dian#urkan, kecuali ter#adi perdarahan
berulang Pemeriksaan U/C rutin untuk kehamilan dengan plasenta pre*ia partial atau
t"tal dian#urkan setelah :% minggu, walaupun saat itu tidak ter#adi perdarahan
5
/edangkan pemeriksaan secara langsung dapat dilakukan dengan pemeriksaa
dalam Dewasa ini dengan adanya pemeriksaan U/C, pemeriksaan ini tidak dilakukan
lagi Pemeriksaan ser*iks semacam ini tidak pernah diperb"lehkan kecuali bila wanita
tersebut sudah berada di kamar "perasi dengan segala persiapan untuk pembedahan
seksi" sesarea segera, karena pemeriksaan ser*iks yang paling hati$hati pun dapat
menimbulkan perdarahan hebat
Pemeriksaan dalam diatas me#a "perasi -PD!2. dapat dilakukan bila semua syarat
terpenuhi, yaitu +
In9us< trans9usi telah terpasang, kamar dan ;im 2perasi telah siap
7ehamilan D :5 minggu - berat badan D %644 g. dan in partu, atau
Eanin telah meninggal atau terdapat an"maly c"ngenital may"r -misal
anse9ali.
Perdarahan dengan bagian terbawah #anin telah #auh melewati pintu
atas panggul -%<6 atau :<6 pada palpasi luar.
2.".2 Slusi Plasenta
/"luti" plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya n"rmal pada k"rpus
uteri sebelum #anin lahir Biasanya ter#adi dalam triwulan ketiga Istilah lain dari s"lusi"
plasenta adalah ablatio plasentae, abruptio plasentae, accidental haemorrhage dan
prematur separation of the normally implanted placenta.
0
;ri#atm" Bachimhadhi membagi s"lusi" plasenta menurut dera#at pelepasan
plasenta
-%.
a. /"lusi" plasenta t"talis, plasenta terlepas seluruhnya
b. /"lusi" plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian
c. Buptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas
%
Pritchard EA membagi s"lusi" plasenta menurut bentuk perdarahan
-8.
a. /"lusi" plasenta dengan perdarahan keluar
b. /"lusi" plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang
membentuk hematoma retroplacenter
c. /"lusi" plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kant"ng amni"n
:
@unningham dan Cas"ng masing$masing dalam bukunya mengklasi9ikasikan
s"lusi" plasenta menurut tingkat ge#ala klinisnya, yaitu+
-6,?.
)
a /"lusi" plasenta ringan + Luas plasenta yang terlepas tidak sampai %6> atau
ada yang menyebutkan kurang dari 0<? bagian Eumlah darah yang keluar
biasanya kurang dari %64 ml belum ada k"mplikasi ke ibu dan #anin
b /"lusi" plasenta sedang + Luas plasenta yang terlepas lebih dari %6> tetapi
belum mencapai separuhnya -64>. Eumlah darah yang keluar lebih dari 64
ml tetapi belum mencapai 0444 ml Perdarahan diikuti dengan ge#ala nyeri
perut terus menerus, denyut #antung #anin men#adi cepat, hip"tensi dan
takikardia
c /"lusi" plasenta berat + Luas plasenta yang terlepas sudah melebihi 64 > dan
#umlah darah yang keluar telah mencapai 0444 ml atau lebih 7eadaan umum
pasien buruk disertai sy"k, dan hampir semua #aninnya meninggal
=rekuensi yang dilap"rkan untuk s"luti" plasenta adalah 0 diantara 64
persalinanDii Bumah /akit Dr @ipt" !angunkusum" antara tahun 0A?) F 0A50 s"luti"
plasenta ter#adi pada kira F kira %,0> dari seluruh persalinan, yang terdiri dari 08>
s"luti" plasenta sedang, dan )?> s"luti" plasenta berat /"luti" plasenta ringan #arang
didiagn"sis
Penyebab utama dari s"lusi" plasenta , masih belum diketahui dengan #elas
!eskipun demikian , beberapa hal tersebut dibawah ini diduga merupakan 9akt"r F 9akt"r
yang berpengaruh pada ke#adiannya, antara lain +
A
0 Hipertensi essensialis atau preeklamsia
% ;ali pusat yang pendek
: ;rauma eksternal
8 ;ekanan "leh rahim yang membesar pada *ena ca*a in9eri"r
6 Uterus yang sangat mengecil - Hidramni"n pada waktu ketuban pecah, kehamilan
ganda pada waktu anak pertama lahir .
Disamping itu , ada #uga pengaruh dari +
Umur lbu yang tua
!ultiparitas
7etuban pecah sebelum waktunya
De9isiensi asam 9"lat
!er"k"k, alk"h"l, k"kain
Le"mi"ma uterus
Perdarahan dapat ter#adi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang
membentuk hemat"ma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas
Apabila darah yang terbentuk sedikit, hemat"ma hanya akan mendesak #aringan plasenta,
peredaran darah antara uterus dan plasenta belum terganggu, dan tanda atau ge#alanya
pun tidak #elasHal ini baru diketahui setelah plasenta dikeluarkan dan terdapat cekungan
pada permukaan maternal
Apabila hemat"ma retr"plasenter bertambah berat, sehingga sebagian atau seluruh
plasenta dapat terlepas dari dinding uterus Hal yang dapat ter#adi adalah +
/ebagian darah akan menyelundup dibawah selaput ketuban keluar dari *agina ,sebagian
darah akan menembus masuk kedalam kant"ng selaput ketuban keluar dari
*agina ,sebagian darah akan mengadakan ekstra*asasi kedalam "t"t uterus dan
menyebabkan seluruh permukaan uterus bebercak biru atau ungu yang disebut sebagai
uterus c"u*elaire Uterus seperti ini akan terasa sangat tegang dan nyeri Akibat
kerusakan #aringan mi"metrium dan pembekuan retr"plasenter, banyak tr"mb"plastin
akan masuk ke dalam peredaran darah ibu, sehingga ter#adi pembekuan intra*askuler
yang akan menghabiskan persedian 9ibrin"gen akibatnya ter#adi hip"9ibrin"genemi yang
menyebabkan gangguan pembekuan darah tidak hanya di uterus tapi #uga pada alat tubuh
04
lainnya Per9usi gin#al akan terganggu karena sy"k dan pembekuan intra*askuler
2liguria dan pt"teinuria akan ter#adi akibat nekr"sis tubuli gin#al yang biasanya berakibat
9atal
Untuk mendiagn"sis s"lusi" plasenta dapat dilihatkan berdasarkan ge#ala klinis
yang ditemukan sebagai berikut +
Sluti Plasenta %in!an
G Perdarahan per*aginam sedikit dan berwarna
kehitam F hitaman
G ;idak mempengaruhi keadaan ibu ataupun
#aninnya
G Perut terasa agak sakit, atau terus menerus agak
tegang
G Bagian #anin masih mudah diraba
Sluti Plasenta Sedan!
G Ce#ala dapat timbul perlahan F lahan seperti plasenta
s"luti" ringan
G Ce#ala dapat timbul mendadak dengan sakit perut
terus menerus
G Perdarahan per*aginam tampak sedikit namun
perdarahan mungkin telah mencapai 0444 ml
G sy"k
G Dinding uterus tegang terus menerus dan nyeri tekan
G Bagian F bagian #anin sulit diraba
G Bunyi #antung #anin sukar didengarkan
Sluti Plasenta Berat
G Ibu /y"k
G Biasanya #anin telah meninggal
G Uterus sangat tegang seperti papan dan sangat
nyeri
G Perdarahan per*aginam tampaknya tidak sesuai
dengan keadaan sy"k ibunya
00
G 7emungkinan besar telah ter#adi kelainan
pembekuan darah dan kelainan gin#al
/"lusi" plasenta yang ringan, pada umumnya tidak menun#ukkan ge#ala klinis
yang #elas, perdarahan antepartum hanya sedikit, dalam hal ini diagn"sis baru kita
tegakkan setelah anak lahir Pada keadaan yang agak berat kita dapat membuat
diagn"sis berdasarkan +
0 Anamnesis
H Perasaan sakit yang tiba$tiba di perut, kadang$kadang pasien bisa mel"kalisir tempat
mana yang paling sakit, dimana plasenta terlepas
H Perdarahan per*aginam yang si9atnya bisa hebat dan sek"ny"ng$k"ny"ng -n"n$
recurrent. terdiri dari darah segar dan bekuan$bekuan darah
H Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti -anak tidak
bergerak lagi.
H 7epala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan berkunang$kunang, ibu
kelihatan anemis tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar
H 7adang$kadang ibu dapat menceritakan trauma dan 9akt"r kausal yang lain
% Inspeksi
H Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan
H Pucat, sian"sis, keringat dingin
H 7elihatan darah keluar per*aginam
: Palpasi
0%
H ;=U naik karena terbentuknya retr"plasenter hemat"maI uterus tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan
H Uterus teraba tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in b"is -w""den
uterus. baik waktu his maupun diluar his
H Nyeri tekan terutama di tempat plasenta tadi terlepas
H Bagian$bagian #anin susah dikenali, karena perut -uterus. tegang
8 Auskultasi
/ulit, karena uterus tegang Bila denyut #antung #anin terdengar biasanya diatas 084,
kemudian turun dibawah 044 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari
sepertiga
6 Pemeriksaan dalam
H /er*iks bisa telah terbuka atau masih tertutup
H 7alau sudah terbuka maka ketuban dapat teraba men"n#"l dan tegang, baik sewaktu his
maupun diluar his
H 7alau ketuban sudah pecah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan
turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut pr"lapsus plasenta, ini sering
dikacaukan dengan plasenta pre*ia
? Pemeriksaan umum
H ;ensi semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit
*askuler,tetapi lambat laun turun dan pasien #atuh sy"k
H Nadi cepat, kecil, dan 9ili9"rmis
5 Pemeriksaan Ultras"n"graphy -U/C.
0:
Ultras"n"graphy adalah suatu met"de yang penting untuk mengetahui adanya
pendarahan di dalam uterus 7ualitas dan sensiti9itas ultras"n"gra9i dalam mendeteksi
s"lusi" plasenta telah meningkat secara signi9ikan belakangan ini
;etapi bagaimanapun #uga ini bukan met"de yang sempurna dan sensiti9 untuk
mendeteksi s"lusi" plasenta, tercatat hanya %6> kasus s"lusi" plasenta yang ditegakkan
dengan U/C
/"lusi" plasenta tampak sebagai gambaran gumpalan darah retr"placental, tetapi
tidak semua s"lusi" plasenta yang di U/C ditemukan gambaran seperti di atas Pada 9ase
akut, suatu perdarahan biasanya hyperech"ic, atau bahkan is"ech"ic, maka kita
bandingkan dengan plasenta
Cambaran k"nsisten yang mendukung diagn"sa s"lusi" plasenta antara lain
adalahI gumpalan hemat"m retr"plasenta -hyper"ch"ic hingga is"ech"ic pada 9ase akut,
dan berubah men#adi hyp"ech"ic dalam satu minggu., gambaran perdarahan
tersembunyi, gambaran perdarahan yang meluas !an9aat lainnya adalah U/C dapat
dipakai untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain perdarahan antepartum
) Pemeriksaan lab"rat"rium
Pemeriksaan darah rutin untuk melihat kadar hem"gl"bin
Urin,albumin -J.I pada pemeriksaan sedimen terdapat silinder dan lek"sit
A Pemeriksaan plasenta
/esudah bayi dan plasenta lahir, kita periksa plasentanya Biasanya tampak tipis
dan cekung di bagian plasenta yang terlepas -krater. dan terdapat k"agulum atau
darah beku di belakang plasenta, yang disebut hemat"ma retr"plasenter
2."." Perdara$an antepartum &an! 'elum (elas sum'ern&a.
%uptura Sinus )ar!inalis
08
Buptur sinus marginalis adalah Pecahnya pembuluh *ena dekat tepi plasenta yang
terbentuk karena penggabungan pinggir, sehingga menyebabkan lepasnya sedikit bagian
dari pinggiran ari$ari 7lasi9ikasi ruptura uteri menurut sebabnya adalah sebagai berikut+
7erusakan atau an"mali uterus yang telah ada sebelum hamil -dalam kehamilan.
Pembedahan pada mi"metrium+ seksi" sesarea atau
hister"t"mi,hister"ra9ia,mi"mekt"mi yang sampai menembus seluruh ketebalan "t"t
uterus,reseksi pada k"rnua uterus atau bagian interstisial,metr"plasti
;rauma uterus k"insidental+ instrumentasi s"nde pada penanganan ab"rtus,trauma
tumpul atau tauma tumpul atau ta#am seperti pisau atau peluru, ruptur tanpa ge#ala
pada kehamilan sebelumnya-silent rupture in pre*i"se pregnancy.
7elainan bawaan+ kehamilan dalam bagian rahim-h"rn. yang tidak berkembang
/ebelum kelahiran anak+ his sp"ntan yang kuat dan terus$menerus, pemakain
"ksit"sin atau pr"staglandin untuk merangsang persalinan, instilasi cairan ke dalam
kant"ng gestasi atau ruang amni"n seperti larutan garam 9isi"l"gik atau
pr"staglandin, per9"rasi, dengan kateter pengukur tekanan intrauterin, trauma luar
tumpul atau ta#am,*ersi luar, pembesaran rahim yang berlebihan misalnya hidramni"n
dan kehamilan ganda
Dalam peri"de intrapartum *ersi$ekstraksi cunam yang sukar,ekstraksi
b"k"ng,an"mali #anin yang menyebabkan distensi berlebihan pada segmen bawah
rahim,tekanan kuat pada uterus dalam persalinan, kesulitan dalam melakukan manual
plasenta
@acat rahim yang di dapat+ plasenta inkreta atau perkreta,ne"plasis tr"9"blas
gestasi"nal,aden"mi"sis,retr"*ersi" uterus gra*idus inkarserata
*. Kmpilkasi %uptura Sinus )ar!inalis
/y"k hip"*"lamik karena perdarahan hebat dan sepsis akibat in9eksi adalah
k"mplikasi yang 9atal pada pristiwa ruptura uteri /y"k hip"*"lamik ter#adi bila pasien
tidak segera mendapat in9us cairan kristal"id yang banyak untuk selan#utnya dalam waktu
yang cepat di gantikan tran9usi darah segar
d. Etil!i %uptura Sinus )ar!inalis
Pada kasus ruptura sinus marginalis sangat sulit untuk mencari penyebabnya, tapi
diduga karena+
06
Ibu hamil yang usianya lebih dari :6 tahun
;ali pusat kurang pan#ang
!enderita darah tinggi kr"nis
7urangnya asam 9"lat
!engalami pre$eklampsia -ge#ala keracunan kehamilan.
Disebabkan "leh an"mali atau kerusakan yang telah ada sebelumnya
karena trauma
/ebagai k"mplikasi persalinan pada rahim yang masih utuh paling sering ter#adi pada
rahim yang telah diseksi" sesarea pada persalinan sebelumnya
Lebih lagi #ika pada uterus yang demikian dilakukan partus perc"baan atau persalinan
di rangsang dengan "ksit"sin atau se#enis
e. Patfisl!i %uptura Sinus )ar!inalis
Pada waktu his k"rpus uteri berk"nraksi dan mengalami retraksi Dengan
demikian dinding k"rpus uteri atau segmen atas rahim men#adi lebih tebal dan *"lume
k"rpus uteri men#adi lebih kecil Akibatnya tubuh #anin yang menempati k"rpus uteri
terd"r"ng ke bawah ke dalam segmen bawah rahim
Dari sudut pat"9i"l"gi ruptur uteri dapat di tin#au apakah ter#adi dalam masa hamil
atau dalam persalinan,apakah ter#adi pada rahim utuh atau pada rahim yang bercacat, dan
sebagainyatin#aun ini mungkin berlebihan karena tidak penting dari sudut klinik tetapi
mungkin ada gunanya dari aspek lain ;in#auan tersebut bisa mempengaruhi pilihan
"perasi,apakah akan di lakukan histerekt"mi atau hister"ra9ia Di bawah di utarakan
tin#auan tersebut menurut beberapa aspek
Aspek anatmik
Berdasarkan lapisan dinding rahim yang terkena ruptura uteri di bagi ke dalam
ruptura uteri k"mplit dan ruptura uteri ink"mplit Pada ruptura uteri k"mplit ketiga
lapisan dinding rahim ikut r"bek,sedangkan pada yang ink"mplit lapisan ser"sanya atau
perimetrium masih utuh
Aspek se'a'
Berdasarkan pada sebab mengapa ter#adikan r"bekan pada rahim,ruptura uteri di
bagi ke dalam ruptura uteri sp"ntan Buptura uteri traumatika Buptura uteri sp"ntan
ter#adi pada rahim yang utuh "leh karena kekuatan his semata,sedangkan ruptura uteri
*i"lenta disebabkan ada manipulasi tenaga tambahan lain seperti induksi atau stimulasi
0?
partus dengan "ksit"sin atau yang se#enis,atau d"r"ngan yang kuat pada 9undas
persalinan
Aspek keutu$an ra$im
Buptura uteri dapat ter#adi pada uterus yang masih utuh ;etapi bisa ter#adi pada
uterus yang bercacat misalnya pada parut bekas bedah sesar atau parut #ahitan ruptura
uteri yang pernah ter#adi sebelumnya
Aspek +aktu
Kang di maksud dengan waktu di sini ialah masa hamil atau pada waktu bersalin
Buptura uteri dapat ter#adi dalam masa kehamilan misalnya karena trauma atau pada
rahim yang bercacat, sering pada bekas bedah sesar klasik
Aspek sifat
Bahim r"bek bisa tanpa menimbulkan ge#ala yang #elas-silent. seperti pada
ruptura yang ter#adi pada parut bedah sesar klasik dalam masa kehamilan tua
Aspek paritas
Buptura uteri dapat ter#adi pada perempuan yang baru pertama kali hamil
sehingga sedapat mungkin padanya di usahakan hister"ra9ia apabila lukanya rata dan
tidak in9eksi
Aspek !radasi
Buptura uteri tidak akn ter#adi mendadak,peristiwa r"bekan yang umumnya
ter#adi pada segmen bawah rahim didahului "leh his yang kuat tanpa kema#uan dalam
persalinan sehingga batas antara k"rpus dan segmen bawah rahim
f. Dia!nsis dan ,e(ala Klinis %uptura Sinus )ar!inalis
Diagn"sis berlansung pada ruptura ter#adi pada uterus yang masih utuh atau pada
bekas seksi" atau suatu dehisen Bila ter#adi pada bekas seksi" sesarea atau pada dehisen
perdarahan yang ter#adi minimal sehingga tidak sampai menumbulkan kematian maternal
dan kematian perinatal
!. Penan!anana %uptura Sinus )ar!inalis
05
Dalam menghadapi masalah ruptura ini semb"yan pre*enti"n is better care sangat
perlu di perhatikan dan di laksanakan "leh setiap pengel"la persalinan dimana pun
persalinana itu berlansung Pasien risik" tinggi haruslah di ru#uk agar persalinannya
berlansung dalam rumah sakit yang mempunyai 9asilitas yang cukup dan diawasi dengan
penuh dedikasi "leh petugas berpengalaman Bila ter#adi ruptura uteri tindakan terpilih
hanyalah histerekt"mi dan resusitasi serta antibi"tika yang sesuai
Insersi -elamentsa
Insersi" *elament"sa adalah tali pusat yang tidak berinsersi pada #aringan
plasenta, tetapi pada selaput #anin sehingga pembuluh darah umblikus ber#alan diantara
amni"n dan k"ri"n menu#u plasenta -/arw"n", Ilmu 7ebidanan%446.
Insersi *elament"sa adalah insersi tali pusat pada selaput #anin Insersi
*elament"sa sering ter#adi pada kehamilan ganda Pada insersi *elament"sa, tali pusat
dihubungkan dengan plasenta "leh selaput #anin 7elainan ini merupakan kelainan insersi
9uniculus umbilikalis dan bukan merupakan kelainan perkembangan plasenta 7arena
pembuluh darahnya berinsersi pada membran, maka pembuluh darahnya ber#alan antara
9uniculus umbilikalis dan plasenta melewati membran Bila pembuluh darah tersebut
ber#alan didaerah "stium uteri internum, maka disebut vasa previa
Lasa pre*ia ini sangat berbahaya karena pada waktu ketuban pecah, *asa pre*ia
dapat terk"yak dan menimbulkan perdarahan yang berasal dari anak Ce#alanya ialah
perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak
maka dengan cepat bunyi #antung anak men#adi buruk
'. Patfisil!i
Pada insersi" *elament"sa tali pusat yang dihubungkan dengan plasenta "leh
pembuluh$pembuluh darah yang ber#alan dalam selaput #anin 7alau pembuluh darah
tersebut ber#alan di daerah "estium uteri internum maka disebut *asa pre*ia Hal ini dapat
berbahaya bagi #anin karena bila ketuban pecah pada permulaan persalinan pembuluh
darah dapat ikut r"bek sehingga ter#adi perdarahan inpartum dan #ika perdarahan banyak
kehamilan harus segera di akhiri
*. Etil!i Insersi -elamentsa
0)
Insersi *elament"sa ini biasanya ter#adi pada kehamilan ganda< gemeli, karena
pada kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan men#adi rebutan
"leh #anin, sehingga dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman
tali pusat< insersi
d. Dia!nsis dan ,e(ala Klinis Insersi -elamentsa
;anda dan ge#alanya belum diketahui secara pasti, perdarahan pada insersi
*elament"sa ini terlihat #ika telah ter#adi *asa pre*ia yaitu perdarahan segera setelah
ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak dengan cepat bunyi #antung
anak men#adi buruk bsa #uga menyebabkan bayi tersebutmeninggal
/atu$satunya cara mengetahui adanya insersi *elament"sa ini sebelum ter#adinya
perdarahan adalah dengan cara U/C Eadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli
dian#urkan untuk dilakukan pemeriksaan U/C, karena untuk mengantisipasi dengan
segala kemungkinan penyulit yang ada, salah satunya insersi" *elament"sa ini
e. Penan!anan Insersi -elamentsa
/etiap perdarahan pada kehamilan lebih dari %) minggu yang lebih banyak dari
perdarahan yang biasanya ter#adi pada permulaan persalinan biasa, harus dianggap
sebagai perdarahan antepartum Apapun penyebabnya penderita harus segera dibawa ke
rumah sakit yang memiliki 9asilitas untuk trans9usi darah atau "perasi
Eangan sekali$kali melakukan pemeriksaan dalam dirumah penderita atau
ditempat yang tidak memungkinkan tindakan "perati9 segera karena pemeriksaan itu
dapat menambah banyaknya perdarahan Pemasaan tamp"n dalam *agina tidak berguna
sama sekali untuk menghentikan perdarahan, malah akan menambah perdarahan karena
sentuhan pada ser*ik waktu pemasangannya /elagi penderita belum #atuh kedalam
sh"ck, in9us cairan intra*ena harus segera dipasang, dan dipertahankan terus sampai tiba
di rumah sakit !emasang #arum in9us kedalam pembuluh darah sebelum ter#adi sh"ck
akan #auh lebih memudahkan trans9usi darah, bila sewaktu$waktu diperlukan
/egera setelah tiba di rumah sakit, usaha pengadaan darah harus segera diberikan
walaupun perdarahanya tidak seberapa banyak Pengambilan c"nt"h darah untuk
pemeriksaan g"l"ngan darah, dan pemeriksaan kec"c"kan dengan d"n"rnya harus segera
dilakukan
0A
Pert"l"ngan selan#utnya di rumah sakit tergantung dari paritas, tuanya kehamilan,
banyaknya perdarahan, keadaan ibu, keadaan #anin, sudah atau belum mulainya
persalinan, dan diagn"sis yang ditegakkan
Pengawasan antenatal sebagai cara untuk mengetahui atau menanggulangi kasus$
kasus dengan perdarahan antepartum memegang peranan yang terbatas 1alaupun
demikian, beberapa pemeriksaan dan perhatian yang biasa dilakukan pada pengawasan
antenatal dapat mengurangi kesulitan yang mungkin ter#adi Pemeriksaan dan perhatian
yang dimaksud ialah penentuan g"l"ngan darah ibu dan cal"n d"n"rnya, peng"batan
anemia pada kehamilan, seleksi ibu untuk bersalin di rumah sakit, memperhatikan
kemungkinan adanya plasentapre*ia, dan mencegah serta meng"bati penyakit hipertensi
menahun dan preeeklampsia
Para ibu hamil yang patut dicurigai akan mengalami perdarahan antepartum ialah
para ibu yang umurnya lebih dari :6 tahun, paritas 6 atau lebih, bagian bawah #anin selalu
terapung di atas PAP, atau menderita preeklampsia
%4
%8 Penatalaksanaan
/etiap perempuan hamil yang mengalami perdarahan dalam trimester kedua dan
trimester ketiga harus dirawat di rumah sakit Pasien diminta istirahat baring dan
dilakukan pemeriksaan darah lengkap termasuk g"l"ngan darah Penanganan pada
masing Fmasing klasi9ikasi dibagi men#adi terapi ekspektati9 dan terapi akti9 -segera.
;u#uan dari terapi ekspektati9 adalah #anin tidak terlahir prematur dan upaya diagn"sis
dilakukan secara n"n in*asi Pada kasus plasenta pre*ia, syarat terapi ekspektati9 antara
lain+
7ehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
Belum ada tanda inpartu
7eadaan umum ibu cukup baik -kadar Hb dan tanda$tanda *ital dalam
batas n"rmal.
Eanin masih hidup
$ Bawat inap, tirah baring, "bser*asi tanda *ital, dan berikan antibi"tik pr"9ilaksis
$ Apabila berhubungan dengan trauma, m"nit"ring sekurang$kurangnya 0%$%8 #am untuk
menyingkirkan kemungkinan s"luti" plasenta
$ Pemeriksaan U/C untuk menentukan implantasi plasenta, usia kehamilan,letak dan
presentasi #anin
$ Perbaiki anemia dengan pemberian /ul9as 9er"sus atau =er"us 9umarat per"ral ?4 mg
selama 0 bulan
$ Pastikan sarana untuk melakukan tran9usi
$ Jika perdara$an 'er$enti dan waktu untuk mencapai :5 minggu masih lama, pasien
dapat dirawat #alan -kecuali rumah pasien di luar k"ta atau diperlukan waktu D % #am
%0
untuk mencapai rumah sakit. dengan pesan segera kembali ke rumah sakit #ika ter#adi
perdarahan
$Jika perdara$an 'erulan! pertimbangkan man9aat dan resik" ibu dan #anin untuk
mendapatkan penanganan lebih lan#ut
/edangkan terapi akti9 -segera. adalah untuk merencanakan terminasi kehamilan
#ika +
Eanin matur
Eanin mati atau menderita an"maly atau keadaan yang mengurangi kelangsungan
hidupnya -misalnya anense9ali.
1anita hamil diatas %% minggu dengan perdarahan per*aginam yang akti9 dan
banyak, harus segera ditatalaksanakan secara akti9 tanpa memandang maturitas
#anin
Untuk pasien dengan perdarahan akti9 dan gangguan hem"dinamik, tindakan segera yang
harus dilakukan adalah terminasi kehamilan dan penggantian cairan tubuh
/elama persiapan pr"ses terminasi kehamilan, dilakukan+
Besusitasi cairan dengan saline atau ringer laktat, % #alur, #arum besar
-0?C, 0)C.
Persiapkan 8 kant"ng darah yang sesuai g"l"ngan darah pasien
2bser*asi keadaan #anin
Berikan 2% murni untuk semua pasien dengan $iptensi -k"nsumsi
2% pada kehamilan meningkat hingga %4> dan #anin sangat rentan
terhadap hip"ksia.
@ara menyelesaikan persalinan dengan plasenta pre*ia
=akt"r$9akt"r yang menentukan sikap atau tindakan persalinan mana yang
akan dipilih adalah +
Eenis plasenta pre*ia
Perdarahan+ banyak, atau sedikit tapi berulang$ulang
7eadaan umum ibu hamil
7eadaan #anin+ hidup, gawat #anin, atau meninggal
%%
Pembukaan #alan lahir
Paritas atau #umlah anak hidup
=asilitas pen"l"ng dan rumah sakit
/etelah memperhatikan 9akt"r$9akt"r diatas, ada % pilihan persalinan, yaitu+
Persalinan per#a!inam. bertu#uan agar bagian terbawah #anin menekan
plasenta dan bagian plasenta yang berdarah selama persalinan
berlangsung, sehingga perdarahan berhenti
@ara yang terpilih adalah pemecahan selaput ketuban -Amni"t"mi. Indikasi amni"t"mi
pada plasenta pre*ia+
Plasenta pre*ia lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada
pembukaan
Pada primigra*ida dengan plasenta pre*ia lateralis atau marginalis dengan
pembukaan 8 cm atau lebih
Plasenta pre*ia lateralis<marginalis dengan #anin yang telah meninggal
Apabila amni"t"mi tidak berhasil, maka terdapat % cara lain yang lebih keras
menekan plasenta dan mungkin pula lebih cepat menyelesaikan persalinan, yaitu
pemasangan cunam 1illet dan *ersi BraMt"n$Hicks 7edua cara tersebut telah
ditinggalkan dalam dunia kebidanan muktahir karena seksi" caesaria #auh lebih aman
7edua cara tersebut cenderung dilakukan pada #anin yang telah meninggal atau yang
pr"gn"sis untuk hidup di luar uterus tidak baik @ara ini, apabila akan dilakukan, lebih
tepat dilakukan pada multipara karena persalinannya di#amin lebih lancarI dengan
demikian tekanan pada plasenta berlangsung tidak terlampau lama
Seksi sesariaI bertu#uan untuk secepatnya mengangkat sumber
perdarahan, dengan demikian memberikan kesempatan kepada uterus
untuk berk"ntraksi menghentikan perdarahnnya dan untuk menghindarkan
perlukaan ser*iks dan segmen bawah uterus yang rapuh apabila
dilangsungkan persalinan per*aginam
%:
Indikasi seksi" caesaria pada plasenta pre*ia+
/emua plasenta pre*ia t"talis, #anin hidup atau meninggalI
semua plasenta pre*ia parsialis, plasenta pre*ia marginalis
p"steri"r, karena perdarahan yang sulit dik"ntr"l dengan cara$
cara yang ada
/emua plasenta pre*ia dengan perdarahan yang banyak dan
tidak berhenti dengan tindakan$tindakan yang ada
Plasenta pre*ia dengan panggul sempit dan letak lintang
Pada s"lusi" plasenta, tatalaksana ekspektati9 -k"nser*ati9. prinsipnya kita hanya
menunggu sampai perdarahan berhenti dan kemudian partus sp"ntan Dilakukan apabila
kehamilan kurang dari :? minggu, dan keadaan hem"dinamik yang stabil yakni
perdarahan berhenti sp"ntan, k"ntraksi uterus tidak ada, perut tidak sakit, uterus tidak
tegang, #anin hidup Pasien dirawat dengan tirah baring, atasi anemia, U/C dan @;C
serial, berikan t"k"lisis dengan syarat keadaan #anin baik, lalu tunggu persalinan sp"ntan
Pemeriksaan lab"rat"rium darah lengkap , g"l"ngan darah, pembekuan darah harus
dilakukan
/edangkan untuk tatalaksana akti9, prinsipnya kita menc"ba melakukan tindakan
dengan maksud agar anak segera dilahirkan dan perdarahan berhenti Dilakukan apabila
ada perdarahan berlangsung terus, uterus berk"ntraksi, dapat mengancam ibu<#anin,
ge#ala s"lusi" plasenta itu bertambah #elas atau dalam pemantauan U/C daerah s"luti"
plasenta bertambah luas
Disseminating Intra*askular @"agul"phaty -DI@. harus disingkirkan, terutama
pada kasus$kasus dengan kematian #anin Bedside bleeding test dapat mengk"n9irmasikan
diagn"sis tersebut Apabila terdapat k"agul"pati, k"reksi dengan 9resh 9r"3en plasma atau
cry"precipitate /egera setelah 9akt"r pembekuan terk"reksi dan *"lume cairan
tergantikan, lakukan terminasi kehamilan
Bila #anin hidup, dilakukan seksi" caesaria Apabila #anin mati, ketuban segera
dipecahkan -amni"t"mi. disusul pemberian in9us "ksit"sin untuk mempercepat persalinan
per*aginam -dalam ? #am. Bila kema#uan partus tidak memuaskan atau pembukaan
ser*iks kurang dari 6, lakukan seksi" caesaria
%8
Apabila diagn"sis s"luti" plasenta ditegakkan, berarti perdarahan telah ter#adi
minimal 0444 cc Dengan demikian, trans9usi darah harus segera dilakukan ;ekanan
darah tidak merupakan petun#uk banyaknya perdarahan karena *as"spasmus sebagai
reaksi dari perdarahan ini akan meninggikan tekanan darah Petun#uk paling tepat untuk
pemberian trans9usi darah secukupnya ialah dengan mengukur tekanan *ena pusat
-@entral Len"us Pressure -@LP., @LP pada triwulan ketiga sekitar 04 @m Air Untuk
memperbaiki hem"dinamik pasien berikan lakukan #uga resusitasi cairan dengan saline
atau ringer laktat dalam % #alur dengan #arum besar -0?C, 0)C. 2bser*asi terus keadaan
#anin, dan berikan 2% murni untuk pasien dengan hip"tensi 7etuban segera dipecahkan,
tidak peduli keadaan umum pasien dan tidak peduli apakah persalinan akan dilakukan
per*aginam atau per abd"minam Amni"t"mi akan merangsang dimulainya persalinan
dan mengurangi tekanan intrauterin yang dapat menyebabkan k"mplikasi nekr"sis
k"rteks gin#al -re9leks uter"renal. dan gangguan pembekuan darah Bila perlu, persalinan
dipercepat dengan pemberian in9us "ksit"sin
Apabila persalinan tidak selesai atau diperkirakan tidak akan selasai dalam ? #am
setelah ter#adinya s"luti" plasenta, walaupun amni"t"mi dan pemberian in9us "ksit"sin
telah dilakukan, satu$satunya cara untuk segera meng"s"ngkan uterus ialah dengan seksi"
caesaria /eksi" @aesaria tidak perlu menunggu sampai darah tersedia secukupnya, atau
sy"k teratasi, karena tindakan terbaik dalam mengatasi perdarahan adalah dengan segera
menghentikan sumbernya
Apabila perdarahan tidak dapat diatasi dengan seksi" caesaria, uterus @"u*elaire
dengan k"ntraksi tidak baik, ter#adi a9ibrin"genemia atau hip"9ibrin"genemia, persediaan
darah atau 9ibrin"gen tidak ada atau tidak cukupI maka histerekt"mi perlu
dipertimbangkan Dapat #uga dilakukan ligasi arteri hip"gastrika bila perdarahan tidak
terk"ntr"l tetapi 9ungsi repr"duksi masih ingin dipertahankan
2./ Kmplikasi dan Pr!nsis
7"mplikasi pada ibu dan #anin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dan
lamanya s"lusi" plasenta berlangsung 7"mplikasi yang dapat ter#adi adalah +
a Perdarahan. Perdarahan antepartum dan intrapartum pada s"lusi" plasenta
hampir tidak dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan persalinan segera
%6
Bila persalinan telah selesai, penderita belum bebas dari bahaya perdarahan
p"stpartum karena k"ntraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan
perdarahan pada kala III, dan kelainan pembekuan darah
7"ntraksi uterus yang tidak kuat itu disebabkan "leh ekstra*asasi darah di anatara
"t"t$"t"t mi"metrium, seperti yang ter#adi pada uterus @"u*elaire Apabila
perdarahan p"st$partum itu tidak dapat diatasi dengan k"mpresi bimanual uterus,
pemberian uter"t"nika, maupun peng"batan kelainan pembekuan darah, maka
tindakan terakhir untuk mengatasi perdarahan p"stpartum itu ialah histerekt"mia
atau pengikatan arteria hip"gastrika
b Kelainan pembekuan darah 7elainan pembekuan darah pada s"lusi" plasenta
yang biasanya disebabkan "leh hip"9ibrin"genemi ter#adi kira$kira 04>I
sedangkan di Bumah /akit Dr @ipt" !angunkusum" menurut 1ir#"hadiward"#"
-0A5:. ter#adi pada 8?> dari 0:8 kasus yang diselidikinya ;er#adinya
hip"9ibrin"genemi diterangkan "leh Page -0A60. dan /chneider -0A66. dengan
masuknya tr"mb"plastin ke dalam peredaran darah ibu akibat ter#adinya
pembekuan darah retr"plasenter, sehingga ter#adi pembekuan darah intra*askular
di mana$mana, yang akan menghabiskan 9act"r$9akt"r pembekuan darah lainnya,
terutama 9ibrin"gen /elain keterangan yang sederhana ini, masih terdapat banyak
keterangan lain yang lebih rumit
7adar 9ibrin"gen plasma n"rmal pada wanita hamil cukup$bulan ialah 864 mg>,
berkisar antara :44$544 mg> Apabila kadar 9ibrin"gen lebih rendah dari 044 mg
>, akan ter#adi gangguan pembekuan darah
c ligouria dan gagal ginjal Hanya dapat diketahui dengan pengukuran teliti
pengeluaran air kencing yang harus secara rutin dilakukan pada s"luti"n plasenta
sedang, dan berat, apalagi yang disertai perdarahan tersembunyi, pre$eklamsia,
atau hipertensi menahun ;er#adinya "lig"uria belum dapat diterangkan dengan
#elas /angat mungkin berhubungan dengan hip"*"lemia, dan penyempitan
pembuluh darah gin#al akibat perdarahan yang banyak Ada pula yang
menerangkan bahwa tekanan intrauterine yang meninggi karena s"luti"n plasenta
%?
menimbulkan re9leks penyempitan pembuluh darah gin#al 7elainan pembekuan
darah berperanan pula dalam ter#adinya kelainan 9ungsi gin#al ini
d !a"at janin. Earang kasus s"lusi" plasenta yang dating ke rumah sakit dengan
#anin yang masih hidup 7alau pun didapatkan #anin masih hidup, biasanya
keadaannya sudah demikian gawat, kecuali pada kasus s"luti"n plasenta ringan
!"rtalitas menurut kepustakaan 6$04>, sedangkan di B/ Pringadi !edan
dilap"rkan ?,5> Hal ini dikarenakan adanya perdarahan sebelum dan sesudah partus,
t"ksemia gra*idarum, kerusakan "rgan terutama nekr"sis k"rteks gin#al dan in9eksi
Pr"gn"sis ibu tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus,
banyaknya perdarahan, dera#at kelainan pembekuan darah, ada tidaknya hipertensi
menahun atau preeklampsia, tersembunyi tidaknya perdarahan, #arak waktu antara
ter#adinya s"luti" plasenta dan peng"s"ngan uterus
!"rtalitas anak tinggi menurut kepustakaan 54$)4>, sedangkan di B/ Pringadi
!edan 55,5> Hal ini tergantung pada dera#at pelepasan dari plasenta, bila yang terlepas
lebih dari 0<: maka kemungkinan kematian anak 044> /elain itu #uga tergantung pada
prematuritas dan tindakan persalinan Pr"gn"sis #anin pada s"luti" plasenta berat hampir
044> mengalami kematian Pada s"luti" plasenta ringan dan sedang, kematian #anin
tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus dan tuanya kehamilan
Perdarahan lebih dari %444 mL biasanya menyebabkan kematian #anin
Biasanya bila telah menderita penyakit *askuler dengan s"lusi" plasenta, maka
pada kehamilan berikutnya sering ter#adi" s"lusi" plasenta yang lebih berat dengan partus
prematurus atau immaturus
%5
BAB -
KESI)PU0AN DAN SA%AN
KESI)PU0AN
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta dan bukan dari
kelainan plasenta Perdarahan yang cepat dan banyak berasal dari kelainan plasenta
=rekwensi terbanyak ialah plasenta pre*ia dan s"luti" plasenta
0 Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang ter#adi pada kehamilan setelah %)
minggu
% =akt"r$9akt"r ter#adinya perdarahan antepartum adalah plasenta pre*ia, s"lusi"
plasenta, ruptur sinus marginalis, plasenta letak rendah atau *asa pre*ia
: Pentingnya diagn"sa secara dini membantu penatalaksanaan secara dini sehingga dapat
mengurangi angka m"rtalitas
8 penggunaan Ultras"n"graphy pada plasenta pre*ia sangat akurat dan menun#ang
diagn"sa secara cepat
6 Penatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat mengurangi angka m"rtalitas
dan m"rbiditas ibu dan #anin
SA%AN
%)
Perlu kiranya kita sebagai klinisi untuk mencegah ter#adinya kasus seperti ini dikemudian
hari dengan cara men(au$i predispsisi ter#adinya perdarahan antepartum, walaupun
belum tentu dapat dihindari Namun yang paling penting dari kasus ini adalah bagaimana
cara kita bertindak untuk menyelamatkan ibu dan #anin dengan resik" sekecil mungkin
DA1TA% PUSTAKA
0 Libraryusuacid<d"wnl"ad<9k<anat"mi$d#ak"bus:pd9
% 1ikn#"sastr", H, /ai9uddin AB, Bachimhadhi ; Perdarahan Antepartum Ilmu
7ebidanan, Kayasan Bina Pustaka /arw"n" Prawir"hard#", Eakarta, %44%I:?%$:)6
: !"chtar B, NPerdarahan Antepartum -hamil tua. /in"psis 2bstetri "bstetri 9isi"l"gis
"bstetri pat"l"gis, edisi kedua Eakarta+ Penerbit Buku 7ed"kteran EC@I 0AA)I%?A$%)5
8Bagian 2bstetri O Cinek"l"gi =ak7ed"kteran Uni*ersitas Pad#a#aran Bandung,
2bstetri Pat"l"gi, Ed 0A)8, Elstar 299set Bandung, hal" 004$0%4
6/ai9uddin AB, Adrians3 C, 1ikn#"sastr", H, 1asp"d" D Perdarahan kehamilan lan#ut
dan persalinan Buku Panduan Praktis Pelayanan 7esehatan !aternal dan Ne"natal,
Kayasan Bina Pustaka /arw"m" Prawir"hard#", Eakarta, %44%I!$0)$!$%%
?@unningham =C, Cant N=, Le*en" 7E, et al Plasenta Pre*ia, Antepartum hem"rrhage
In + 1illiams 2bstetrics, %%
st
ed, Prentice Hall Internati"nal Inc Applet"n and Lange,
@"nnecticut, %440I 50%$50?
%A
5 !an#"er A, ;riyanti 7, /a*itri B Plasenta pre*ia 7apita /elekta,edisi ketiga
Eakarta+%440I %5?$%5A
:4

Anda mungkin juga menyukai