Anda di halaman 1dari 2

Sekresi Saliva

Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis,submandibularis,dan sublingualis;


selain itu juga ada beberapa kelenjar bukalis yang kecil. Sekresi saliva normal sehari-hari
berkisar antara 800-1500 mililiter.Saliva mengandung dua tipe sekresi protein yang utama :
(1) sekresi serus yang mengandung ptialin (suatu amilase), yang merupakan enzim untuk
mencernakan serat,dan sekresi mukus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan dan
perlindungan permukaan.Kelenjar parotis seluruhnya menyekresi tipe serus,dan kelenjar
submandibularis dan sublingualis menyekresi tipe mukus maupun serus.Kelenjar bukalis
hanya menyekresi mukus.Saliva mempunyai pH antara 6,0-7,4,suatu kisaran yang
menguntungkan untuk kerja pencernaan dari ptialin.
Sekresi ion pada Saliva
Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan ion bikarbonat.
Sebaliknya, konsentrasi ion natrium dan klorida umumnya lebih rendah pada saliva daripada
di dalam plasma.Sekresi saliva terbentuk melalui dua tahap : tahap pertama mencakup asinus
dan yang kedua duktus salivarius. Sel asinus menyekresi sekresi primer yang mengandung
ptialin dan/atau musin dalam larutan ion dengan konsentrasi yang tidak jauh berbeda dari
yang disekresikan dalam cairan ekstraseluler khusus.Sewaktu sekresi primer mengalir melalui
duktus,terjadi dua proses transpor aktif utama yang memodifikasi komposisi ion saliva
secara nyata.Pertama,ion-ion natrium secara aktif direabsorbsi dari semua duktus salivarius,
dan ion-ion kalium disekresi secara aktif sebagai pengganti natrium.Oleh karna itu,
konsentrasi natrium dari saliva sangat berkurang,sedangkan konsentrasi ion kalium
meningkat.Akan tetapi ada kelebihan reabsorbsi ion natrium yang melebihi sekresi ion
kalium,dan ini menghasilkan negativitas sekitar -70 milivolt di dalam duktus salivarius,dan
keadaan ini kemudian menyebabkan konsentrasi ion klorida turun menjadi sangat
rendah,menyesuaikan penurunan pada konsentrasi ion natrium.Kedua, ion-ion bikarbonat
disekresi oleh epitel duktus kedalam lumen duktus.Hal ini sedikitnya sebagian disebabkan
oleh pertukaran ion bikarbonat dengan ion klorida,tetapi mungkin juga sebagian hasil dari
proses sekresi aktif.Hasil akhir dari proses transpor ini adalah bahwa pada kondisi
istirahat,konsentrasi masing-masing ion natrium dan klorida dalam saliva hanya sekitar 15
mEq/liter,sekitar sepertujuh sampai sepersepuluh konsentrasinya di dalam
plasma.Sebaliknya, konsentrasi ion kalium adalah sekitar 30 mEq/liter,tujuh kali lebih besar
dari konsentrasinya dalam plasma;dan konsentrasi ion bikarbonat adalah 50 sampai 70
mEq/liter,sekitar dua sampai tiga kali lebih besar dari konsentrasinya dalam plasma.
Selama salivasi maksimal,konsentrasi ionik saliva berubah karna kecepatan
pembentukan sekresi primer oleh sel asini dapat meningkat sebesar 20 kali lipat.Akibatnya,
sekresi asinar ini akan mengalir melalui duktus dengan cepatnya sehingga pembaruan sekresi
duktus diperkirakan menurun.Oleh karna itu, bila saliva disekresi dalam jumlah sangat
banyak,konsentrasi natrium klorida akan meningkat sekitar setengah sampai dua pertiga
konsentrasi dalam plasma,sedangkan konsentrasi kalium turun hanya empat kali konsentrasi
dalam plasma.Pada keadaan kelebihan sekresi aldosteron,reabsorbsi natrium dan klorida serta
serta sekresi kalium akan menjadi sangat meningkat,sehingga konsentrasi natrium klorida di
dalam saliva kadang-kadang menurun hampir sampai nol sementara konsentrasi kalium
meningkat bahkan melebihi tujuh kali kadar kalium plasma normal.Akibat konsentrasi ion
kalium yang tinggi di dalam saliva,pada keadaan abnormal apapun dimana saliva dikeluarkan
kebagian luar tubuh untuk waktu yang lama,seseorang dapat menderita kekurangan ion
kalium yang serius dalam tubuh,yang pada keadaan tertentu akan mengakibatkan terjadinya
hipokalemia yang serius dan paralisis.

Anda mungkin juga menyukai