I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. Ibrahim Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 32 tahun Alamat : Blang Keujren Status Pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tani Pendidikan Terakhir : SMA Agama : Islam Suku : Gayo Tanggal Masuk : Beberapa yang lalu Tanggal Pemeriksaan : 28 agustus 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRI Data diperoleh dari: Rekam Medis Autoanamnesis : 27 dan 28 Agustus 2014
A. Keluhan Utama: Berbicara ngaur
B. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang kerumah sakit jiwa diantar oleh keluarga dengan keluhan berbicara sudah ngaur, pasien sering berbicara sendiri dan tidak jelas apa yang di bicarakan, pasien masuk ke rumah sakit jiwa untuk yang kedua kalinya, tetapi pasien tidak ingat kapan pertama kali masuk rumah sakit jiwa. Pasien juga mengeluhkan mengalami sesak yang sudah lama dialaminya karena diguna-guna oleh orang kampungnya yang benci sama pasien, dan selama dirumah sakit pasien mengeluhkan gatal gatal yang juga disebabkan karena guna-
2
guan. Pasien juga mengaku sering jatuh tanpa di sadarinya , pasien mengatakan bahwa pasien sering tidak sadar kalau sudah terjatuh, pasien tidak merasakan apa apa sebelum jatuh kecuali pening. Pasien mengaku mengaku sebelumnya sering merasa di kendalikan sama datok pinding melalui bisikan, pasien mengatakan datok pinding itu adalah guru kakeknya yang sudah meninggal dunia, tetapi karena ilmu datong yang hebat datok bisa datang kedalam mimpi Tn. Ibrahim dan memberitahu tentang keadaan dirinya yang sudah stress karena diguna-guna oleh orang kampungnya, dan memberitahu pasien alasan pasien diguna-guna, yaitu karena pasien sering menikahkan orang yang hampir tidak bisa menikah karena tidak direstui oleh keluarga masing-masing. Pasien mengatakan bahwa ada yang tidak suka sama dirinya, karena pasien memiliki suatu kekuatan atau kelebihan yaitu bisa menikahkan orang yang pertama g direstui menjadi di restui dengan membacakan doa dan pasien tidak mau memberitahu doa apa yang di ucapkannya, karena dia capek menuntut ilmu tersebut dari abangnya. Saat ini pasien sadar sedang berada di rumah sakit jiwa, karena stress yang disebabkan guna-guna dari orang kampungnya. Pasien sehari-hari bekerja sebagai petani. Pasien juga mengatakan bahwa datuk sering datang ke mimpi pasien. Di dalam mimpi, datuk tersebut mengingatkan pasien untuk makan, minum dan mandi, serta terkadang juga mendengar suara datuk tersebut jika pasien sedang terbangun dan sendirian.
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya 1. Riwayat Gangguan Psikiatrik Pasien sebelumnya telah pernah masuk rumah sakit jiwa, Ini merupakan kedua kalinya pasien dirawat di RSJ Banda Aceh. Keluhan pertama kali muncul ketika beberapa tahun lalu tahun.
3
2. Riwayat Penyakit Medis Umum Riwayat trauma kepala (-) pernah jatuh secara tiba tiba pada usia 20 tahun . 3. Riwayat penggunaan zat Merokok (+) sejak kelas masuk usia dewasa dan biasanya habis 1 bungkus per hari. Dan pasien mengaku tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
D. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga mengalami penyakit yang sama dengan pasien.
E. Riwayat Pengobatan Sebelum Pasien tidak teratur meminum obatnya karena terlalu banyak jenisnya. Tetapi sekarang sudah teratur karena ingin cepat sembuh
F. Riwayat Pendidikan Pasien sekolah hanya sampai kelas III SD dan tidak mau melanjutkan pendidikannya karena tidak suka belajar.
G. Riwayat Kebiasaan Sosial Pasien mangatakan bahwa dari dulu sampai sekarang pasien masih memiliki banyak teman, masih suka ikut bakti sosial
H. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat prenatal Normal 2. Riwayat masa bayi Normal 3. Riwayat masa kanak-kanak Normal
4
4. Masa Remaja Normal 5. Masa Dewasa Gangguan jiwa muncul dan berlanjut. 6. Riwayat pernikahan Pasien mengaku sudah pernah menikah sekali dan kemudian bercerai. Pasien juga memiliki satu orang anak perempuan.
I. Riwayat Keluarga
Keterangan gambar:
: Perempuan : pasien
: Laki-laki : meninggal
III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Status Internus a. Status Present : Penampakan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 110/80 mmHg Frekuensi Nafas : 22 x/i Frekuensi Nadi : 86x/i Temperatur : 36,4 C b. Kepala : Dalam batas normal c. Leher : Dalam batas normal d. Paru : Asma Bronkial
5
e. Jantung : Dalam batas normal f. Abdomen : Dalam batas normal g. Ekstremitas : papulo krustosa pada kedua ekstremitas h. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Status Neurologik a. GCS : E 4 M 6 V 5 = 15 b. Tanda Rangsang Meningeal : (-) c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-) d. Mata : Pupil bulat, isokor (+), 3mm/ 3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+). e. Motorik : Dalam batas normal f. Sensibilitas : Dalam batas normal g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal h. Gangguan khusus : (-)
IV. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1. Penampilan : Sesuai dengan usia 2. Kebersihan : kurang 3. Kerapian : kurang 4. Kesadaran : Compos mentis 5. Perilaku dan psikomotor : Tenang, normoaktif 6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif B. Keadaan Emosi 1. Afek : Appropiate 2. Mood : Eutimik 3. Emosi - Arus : Baik - Pengendalian : Baik - Stabilitas : Stabil
6
- Empati : Baik
C. Pembicaraan - Arus : Baik - Isi : Relevan - Kontinuitas : Baik - Logorrhea : (-)
D. Pikiran 1. Proses pikir - Koheren : (+) - Neologisme : (-) - Sirkumstansialitas : (-) - Asosiasi longgar : (-) - Flight of ideas : (-) - Blocking : (-) 2. Isi pikir - Cukup ide : (+) - Kemiskinan ide : (-) - Preokupasi : (-) - Waham 1. Waham bizarre : (-) 2. Waham somatik : (-) 3. Waham paranoid - Waham persekutorik : (-) - Waham kebesaran : (-) - Waham referensi : (-)
4. Thought - Thought withdrawal : (-) - Thought insertion : (-)
7
- Thought broadcasting : (-) - Thought echo : (-) 5. Delution - Delution of control : (+) Pasien mengaku pernah dikendalikan oleh datuk supaya bertahan di RS agar cepat sembuh - Delution of influence : (-) - Delution of passivity : (-) - Delution of perception : (-)
E. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi - Halusinasi auditorik : (+) Pasien kadang-kadang mendengar bisikan. Bisikannya seperti suara laki-laki yang dianggap pasien adalah datuk. - Halusinasi visual : (-) - Halusinasi taktil : (-) - Halusinasi olfaktorik : (-) 2. Ilusi : (-)
F. Fungsi Intelektual 1. Intelektual : kurang 2. Daya konsentrasi : Baik 3. Orientasi - Diri : Baik - Tempat : Baik - Waktu : Baik 4. Daya ingat - Seketika : Baik - Jangka pendek : Baik - Jangka panjang : Baik
8
5. Pikiran abstrak : Baik 6. Bakat kreatif : Baik
G. RTA 1. Norma sosial : Baik 2. Uji daya nilai : Baik 3. Penilaian realitas : RTA terganggu
H. Tilikan (I nsight) T6 : Pasien menyadari kalau pasien sakit jiwa dan ingin minum obat teratur.
I. J udgement : Baik
V. RESUME Pasien datang kerumah sakit jiwa diantar oleh keluarga dengan keluhan berbicara ngawur sebelum masuk rumah sakit jiwa. Pasien tidak mengamuk. Selain itu, pasien mengeluh di guna guna oleh orang kampungnya sendiri karena orang tersebut iri sama pasien karena pasien memiliki kelebihan yaitu bisa menikahkan orang yang sudah tidak direstui menjadi direstui Saat ini pasien sadar sedang berada di rumah sakit jiwa, dan ingin segera sembuh kembali. Pasien sehari-hari bekerja sebagai petani. Pasien juga mengatakan bahwa datuk sering datang ke mimpi pasien. Di dalam mimpi, datuk tersebut memberitahukan keadaan pasien dan memberitahukan siapa yang menguna guna pasien. Pasien mengaku mengaku sebelumnya sering merasa di kendalikan sama datok pinding melalui bisikan, pasien mengatakan datok pinding itu adalah guru kakeknya yang sudah meninggal dunia, tetapi karena ilmu datong yang hebat datok bisa datang kedalam mimpi Tn. Ibrahim dan memberitahu tentang keadaan dirinya
9
Pasien juga mengeluhkan mengalami sesak yang sudah lama dialaminya karena diguna-guna oleh orang kampungnya yang benci sama pasien, dan selama dirumah sakit pasien mengeluhkan gatal gatal yang juga disebabkan karena guna- guan. Pasien juga mengaku sering jatuh tanpa di sadarinya , pasien mengatakan bahwa pasien sering tidak sadar kalau sudah terjatuh, pasien tidak merasakan apa apa sebelum jatuh kecuali pening.
Status mental pasien : Afek: appropriate, Mood: eutimik, Koheren (+). Delution of control (+), Halusinasi auditorik (-), Insight T6.
VI. DIAGNOSIS BANDING 1. Epilepsi 2. F20.0 Skizofrenia Paranoid
VII. DIAGNOSIS SEMENTARA Epilepsi dengan gangguan psikotik
EVALUASI MULTIAKSIAL Axis I : Epilepsi dengan gangguan psikotik Axis II : Tidak ada diagnosis Axis III : Epilepsi Axis IV : tidak ada masalah dengan lingkungan dan sosial. Axis V : GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
10
VIII. TATALAKSANA a. Terapi psikofarmaka - - - - -
b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien tentang apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya, kemungkinan penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah mengalami perbaikan maka boleh untuk dijemput pulang dan bersosialisasi lagi seperti dulu. c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu berusaha agar pasien tidak putus pengobatan antipsikotik.
IX. PROGNOSIS Quo ad Vitam : Dubia ad bonam Quo ad Functionam : Dubia ad bonam Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam
Hal hal yang menunjukkan prognosis baik: - Support keluarga yang baik. - Perilaku mudah beradaptasi di lingkungan - Tidak ada riwayat pekerjaan pramorbid yang buruk - Tidak ada riwayat keluarga skizofrenia - Gejala positif yang menonjol - Faktor pencetus yang jelas
11
- Sudah menikah
Hal hal yang menunjukkan prognosis buruk: - Tidak ada factor pencetus - Belum menikah - Gejala negatif yang menonjol - Tidak ada support keluarga - Ada riwayat keluarga skizofrenia - Onset muda