Anda di halaman 1dari 5

I.

Tujuan : Untuk mengetahui cara kerja osmosis dan difusi


dalam sel tubuh
II. Dasar Teori :
Prinsip dasar pemeliharaan kehidupan sel bergantung
pada kesinambungan gerakan materi keluar dan
kedalam sel. Nutrisi harus masuk, sampah harus keluar
dan ion-ion harus digerakkan ke arah tersebut.
Pergerakan menembus membrane plasma terjadi
melalui mekanisme transpor pasif dan transpor aktif.
Mekanisme transport pasif merupakan proses fisik yang
tidak perlu mengeluarkan energy selular atau metabolik,
tetapi memakai sumber energi eksternal, misalnya
panas. Mekanisme ini meliputi difusi, dialysis, osmosis,
difusi terfasilitasi, dan filtrasi.
a. Difusi adalah gerakan acak partikel ( molekul atau ion )
karena pengaruh energy thermalnya sendiri dari tempat
yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi
lebih rendah.
b. Dialisi adalah pemisahan partikel zat terlarut kristaloid
yang berdiameter kurang dari 1 nm ( misalnya ion,
glukosa, oksigen ).
c. Osmosis adalah difusi saring molekul air melalui
membrane permiabel selektif, yaitu membrane yang tidak
dapat dilewati secara bebas oleh semua zat telarut yang
ada. ( Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, hal 41-42 )


III. Alat dan Bahan :
- Beaker glass
- Batang pengaduk
- Benang kasur
- Plastic selofan
- H2O hangat
- Sukrosa 20%
- Sukrosa 40%
- Sukrosa 60%
- H2O
- Putih telur
- NaCl 0.9%
- Glukosa 5%
- HNO3
- AgNO3
- Benedict

IV. Cara Kerja :
1. Osmosis
Siapkan 5 beaker glass dan 5 batang pengaduk
Buat 5 buah kantong dari plastic selofan
Kantong 1 diisi dengan H2O hangat
Kantong 2 diisi dengan sukrosa 20%
Kantong 3 diisi dengan sukrosa 40%
Kantong 4 diisi dengan sukrosa 60%
Kantong 5 diisi dengan H2O hangat
Timbang setiap kantong dan catat massanya
Masukkan kantong selofan ke dalam beaker glass dengan
cara digantungkan ke batang pengaduk menggunakan
benang kasur
Kantong no.1 samapai kantong no.4 dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi H20
Kantong no.5 dimasukkan ke dalam beaker glass yang
berisi sukrosa 60%
Amati perubahan massa yang terjadi pada setiap kantong
per 15 menit selama 1 jam.

2. Difusi
a. Membuat filtrate
Buat larutan koloid yang terdiri dari 5ml putih telur, 5 ml
NaCl 0.9%, 5 ml glukosa 5%.
Masukkan larutan koloid tersebut ke dalam kantong
selofan hingga 3/4nya.
Masukkan kantong selofan ke dalam beaker glass yang
berisi H20 dengan cara digantungkan ke batang pengaduk
menggunakan benang kasur selama 1 jam.
b. Uji NaCl
Masukkan 3 ml filtrate ke dalam tabung reaksi 1 dan
tambahkan 3 tetes AgNO3. Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml H20 ke dalam tabung reaksi 2 dan
tambahkan 3 tetes AgNO3. Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml NaCl 0.9% ke dalam tabung reaksi 3 dan
tambahkan 3 tetes AgNO3. Amati perubahan yang terjadi.
c. Uji glukosa
Masukkan 3 ml filtrate ke dalam tabung reaksi 1 dan
tambahkan 3 tetes Benedict, lalu panaskan. Amati
perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml H20 ke dalam tabung reaksi 2 dan
tambahkan 3 tetes Benedict, lalu panaskan. Amati
perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml glukosa ke dalam tabung reaksi 3 dan
tambahkan 3 tetes Benedict, lalu panaskan. Amati
perubahan yang terjadi.

d. Uji albumin
Masukkan 3 ml filtrate ke dalam tabung reaksi 1 dan
tambahkan 3 tetes HNO3. Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml H20 ke dalam tabung reaksi 2 dan
tambahkan 3 tetes HNO3. Amati perubahan yang terjadi.
Masukkan 3 ml putih telur ke dalam tabung reaksi 3 dan
tambahkan 3 tetes HNO3. Amati perubahan yang terjadi.

V. Hasil percobaan:
Difusi
a. Uji NaCl


VI. Pembahasan:
VII. Kesimpulan:

VIII. Daftar Pustaka:
Sloane, Ethel,. 2003, Anatomi dan Fisiologi untuk pemula,
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai