Anda di halaman 1dari 51

Ikhtisar Penelitian

Noor Pramono Noerpramana


Pendahuluan
Latar belakang
Permasalahan ( Research Question)
Tujuan penelitian (objective)
Manfaat penelitian (significance of the study)
Keaslian penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka teori & kerangka konsep
penelitian
Format Proposal / Laporan Penelitian
Hipotesis : Hipotesis nol atau
Hipotesis alternatif
Bahan dan Cara
Rancangan penelitian
Populasi dan sampel
Uji hipotesis (analisis, statistik)
Definisi operasional
Etika Penelitian
Daftar Pustaka

Format Proposal / Laporan Penelitian
Rancangan Penelitian
1. Ruang lingkup 3. Arah - Waktu

Klinis - Transversal ( cross-sectional ):
Lapangan * prospektif
Laboratorium * retrospekti
- Longitudinal
- observasional
* prospektif
* retrospektif
- eksperimental
* prospektif
- systematic reviews

2. Substansi 4. Hubungan antar kelompok / variabel

- Dasar - Deskriptif
- Terapan - Analitik

Penelitian Deskriptif
Faktor risiko (pemaparan)
Efek ( keluaran)
Tidak perlu hipotesis
Tidak harus di analisis


Penelitian Analitik
Membandingkan 2 kelompok
Mencari hubungan antar variabel
Diperlukan hipotesis
Diperlukan analisis


Penelitian Analitik Observasional
Umumnya mempunyai rancangan penelitian
Cross-sectional
Kasus kontrol
Kohort

Penelitian Analitik Eksperimental
Umumnya mempunyai rancangan penelitian
Uji klinis / uji kontrol acak

Penelitian Systematic Reviews
RANCANGAN PENELITIAN
Dapat memperoleh jawaban terhadap
permasalahan

Tujuan penelitian tercapai dengan cara
mengendalikan berbagai variabel yang
berpengaruh
1. Eksperimental (intervensi) atau observasional

2. Bila observasional, apakah cross-sectional
(pengamatan sewaktu) atau longitudinal (follow-
up)

3. Retrospektif atau prospektif

Sebelum menentukan rancangan penelitian
harus menentukan lebih dahulu, apakah
merupakan:
Rancangan penelitian dapat berupa
Penelitian observasional
Laporan kasus
Seri kasus
Cross-sectional, termasuk survey
Kasus-kontrol
Kohort
Penelitian eksperimental / intervensional
Uji Klinis
Uji Non Klinis:
* pendidikan * kesehatan
* perilaku * masyarakat
Systematic reviews
Qualitative systematic review
Quantitative systematic review ( Meta-analysis )


LAPORAN KASUS DAN SERI KASUS
Dianggap bukan penelitian

Tidak terdapat sebab akibat

Diperlukan untuk penelitian lanjut
Cross-sectional termasuk survai
Observasi pd satu saat (hanya satu kali)
Merupakan deskriptif maupun analitik
Umumnya merupakan penelitian
prevalensi (retrospektif)
tetapi juga bisa insidensi (prospektif)
dapat merupakan penelitian sebelum &
sesudah intervensi (before and after/ pre
and post test/ repeat descriptive study)
Cross-sectional termasuk survai
Dng tabel 2x2 mencari Rasio Prevalen :
perbandingan antara prevalen efek kelompok
risiko dng prevalen efek tanpa risiko
Penilaian rasio prevalen perlu diperhitungkan
confident-intervalnya
Atau dengan mencari Risiko Relatif (
prospektif ) atau Rasio Odds ( retrospektif )
Pengukuran variabel
bebas dan tergantung
dilakukan pada satu saat
SKEMA PENELITIAN CROSS SECTI ONAL
a b
d c
Efek (+)
Efek
Efek (-)
Faktor Risiko (-)
Faktor Risiko (+)
Risiko
Faktor Risiko
Tabel 2x2 menunjukkan hasil pengamatan pada
penelitian Cross-sectional
+
EFEK
+
-
a
c
a+c
a/ (a+b)
Rasio Prevalen RP = ------------------
c/ ( c+d)
-
b
d
b + d
a + b
c + d
a+b+c+d
K ASUS KONTROL
Terbaik dalam penelitian epidemiologi
Variabel tergantung (efek) dilakukan saat
itu, variabel bebas dicari secara
retrospektif
Variabel subyek diobservasi sampai
periode tertentu ( longitudinal)
Sebagai kontrol dipilih subyek dengan
populasi yang karakteristiknya sama
dengan kasus dan hanya berbeda dlm hal
tidak adanya penyakit

Keuntungan Penelitian Kasus Kontrol
Sangat cocok untuk penelitian penyakit
yang jarang atau pada periode laten yang
panjang

Relatif cepat untuk melaksanakan &
mencapai hasil

Relatif tidak terlalu mahal

Keuntungan Penelitian Kasus Kontrol
Membutuhkan perbandingan beberapa subyek

Existing record kadang dapat dipergunakan

Tanpa risiko pada subyek

Memungkinkan penelitian untuk mendapatkan
banyak penyebab dari suatu penyakit
Kerugian Penelitian Kasus Kontrol

Berdasarkan pd recall or records dari informasi
pemaparan yang lalu

Validitas dari informasi adalah sukar atau
bahkan kadang-kadang tidak mungkin

Kontrol dari variabel ekstra tak bisa lengkap

Seleksi dari kelompok pembanding yang tepat
adalah sulit
Kerugian Penelitian Kasus Kontrol
Rates dari penyakit pada kelompok terpapar dan
tidak terpapar tidak dapat ditentukan

Metode tersebut relatif kurang familiar pada
komunitas kedokteran dan sulit diterangkan

Penelitian yg detail dari mekanisme kemungkinannya
sangat jarang

Kerugian yang sangat penting adalah membutuhkan
hipotesis yang spesifik sehingga penelitian kasus
kontrol tidak dapat digunakan untuk generalisasi
pada hipotesis yang luas
Ditelusuri Retrospektif
Kasus (Subyek
dengan penyakit)
Kontrol (Subyek
tanpa penyakit)
SKEMA PENELITIAN KASUS KONTROL
a
Tidak
d
c
Apakah ada
faktor risiko
Penelitian
dimulai
Ya
b
Ya
Tidak
dicari
Tabel 2x2 menunjukkan hasil pengamatan
pada penelitian kasus kontrol
ya Tidak Jumlah
Ya a b a+b
Tidak c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

FAKTOR
RISIKO
EFEK
Risiko relatif dinyatakan dengan Rasio Odds ( RO ) =

bc ad
d
c
b
a
d c
d
d c
c
b a
b
b a
a



Kohort
Dapat merupakan analitik atau deskriptif
Satu kohort adalah satu kelompok orang
yang mempunyai persamaan sifat atau
karakteristik
Kebalikan dari kasus kontrol
Dindentifikasi dulu pemaparannya
kemudian subyek diikuti prospektif selama
periode tertentu untuk dicari ada tidaknya
keluaran ( longitudinal)
Keuntungan dari penelitian kohort
Pada penelitian kohort didapatkan suatu
risiko relatif dari keluaran secara langsung
yang berhubungan dengan pemaparan
Apabila kriteria yang ketat dilaksanakan,
tidak akan didapatkan bias seleksi
Kita dapat meyakinkan bahwa pemaparan
atau faktor telah ada sebelum keluaran dan
perubahan dalam pemaparan dapat
diketahui berdasarkan waktu
Keuntungan dari penelitian kohort
Dapat dimungkinkan untuk meneliti lebih
dari satu keluaran pada satu waktu

Data yang merupakan kematian tidak akan
hilang dari penelitian. Penetapan kohort
diseleksi pada permulaan pemaparan
Kerugian dari penelitian kohort
Besar sampel yang banyak dibutuhkan pada
penelitian penyakit yang jarang
Membutuhkan pengamatan penyakit yang
lama, kemungkinan drop out merupakan
masalah
Pelaksanaan, penggunaan atau pemaparan
pada faktor penelitian dapat berubah,
menyebabkan hasil yang kurang relevan
Kerugian dari penelitian kohort
Relatif mahal dalam pelaksanaannya
Pengamatan yang terus menerus adalah
sukar
Kontrol terhadap variabel ekstra
kemungkinan tidak sempurna
Penelitian mengenai meknisme secara detail
kemungkinannya sangat jarang
Penelitian dimulai
Diikuti Prospektif
Apakah
terjadi efek ?
Subyek
Faktor risiko (+)
Faktor risiko (-)
Ya (a)
Tidak (b)
Ya (c)
Tidak (d)
Skema peneltian Kohort Prospektif
dengan kelompok internal
Tabel 2x2 menunjukkan hasil pengamatan
pada penelitian kohort
ya Tidak Jumlah
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

FAKTOR
RISIKO
Risiko Relatif (RR) =
a/ ( a+b )
c/ c+d
EFEK
Saat sekarang
Faktor
Risiko (+)
Faktor
Risiko (-)
SKEMA PENELITIAN KOHORT RETROSPEKTIF
Ya (a)
Tidak (b)
Tidak (d)
Ya (c)
Penelitian
dimulai
Subyek
Apakah
terjadi efek
Diikuti sekarang
Kohort I subyek dng
faktor risiko
SKEMA PENELITIAN KOHORT GANDA
DENGAN KONTROL EKSTERNAL
Ya (a)
Tidak (b)
Tidak (d)
Ya (c)
Penelitian
dimulai
Apakah
terjadi efek?
Kohort II subyek
tanpa faktor risiko
INTERVENSI
Terbaik untuk penelitian klinik

Untuk mencari hubungan sebab akibat

Beberapa masalah yang timbul
Kesulitan dalam melaksanakan blinding
( pasien dan dokter)
Masalah kriteria inklusi dan eksklusi

Beberapa masalah yang timbul
Masalah dengan pengukuran keluaran

Masalah statistik termasuk type II errors ( besar sampel
tak memadai) dan kesulitan dlm perbandingan yang
multipel dan waktu pemberhentian

Masalah dengan validitas eksternal atau generalisasi
dari hasil
Randomisasi
Kelompok
terpapar
SKEMA PENELITIAN UJI KLINIK PARALEL
DENGAN DUA KELOMPOK
Subyek
efek +
Kelompok
kontrol
efek +
efek -
efek -
R
a
n
d
o
m
i
s
a
s
i
Kelompok
terpapar
SKEMA PENELITIAN UJI KLINIK SILANG
( CROSS-OVER)
Subyek
Efek
Kelompok
kontrol
Efek
Kelompok
terpapar
Kelompok
kontrol
Efek
Efek
Y
1

x
1

Y
1

x
pemaparan Periode
istirahat
pemaparan
Systematic Reviews
Ada yang memberikan level lebih tinggi dari RCT
Ada yang menggolongkan pada penelitian Observasional,
akan tetapi lebih tinggi dari RCT kecil dan lebih rendah
RCT yang luas.
Pada prinsipnya mengambil penelitian yang sudah ada
berupa RCT dua atau lebih ( sekarang diperbolehkan
cohort prospektif ) dengan memilih kriteria inklusi yang
sama, jumlah sampel menjadi lebih banyak yang kemudian
diolah hasilnya untuk mendapat simpulan baru
Qualitative systematic review : tanpa analisis statistik
Quantitative systematic review / Meta-analysis : dengan
analisis statistik
Tinjauan pustaka, textbook review, traditional review,
narrative review : methodology of the journalistic review


Perhitungan besar sampel penelitian
Penelitian deskriptif tidak diharuskan
menghitung besar sampel, sebaiknya
dihitung untuk mendapat ketepatan yang
memadai
Penelitian analitik mutlak diperlukan besar
sampel untuk mendapatkan kekuatan
statistik yang memadai
WHO memberikan contoh rumus rancangan
penelitian
1. Untuk test hypotesis bahwa tidak ada asosiasi
menggunakan rumus chi-square test
2. Probabilitas dari penyakit diantara yang terpapar
Relatif Risk
Simple Attributable Risk
Odds Ratio
3. Logarithms of the statistics

Pada Penelitian Cross-Sectional
Uji statistik yang minimal dibutuhkan
Uji statistik yang minimal dibutuhkan
Untuk rancangan penelitian harus kita pertimbangkan
Apakah test tersebut untuk asosiasi atau diferensiasi
antara Faktor
Mengukur kekuatan asosiasi tersebut keduanya berupa
rasio ( misal: risiko relatif atau rasio odds) atau sebagai
diferensiasi ( risiko atribut)
Confidence interval untuk beberapa pengukuran dari
asosiasi
UJI HIPOTESIS (UJI STATISTIK/UJI
KEMAKNAAN) DNG SATU VARIABEL BEBAS
Variabel
Tergantung Bebas
Nominal

Nominal (
dikotom)

Nominal (>2
nilai)
Numerik
Nominal

Numerik


Numerik

Numerik
Metode
Kai - Kuadrat
Uji Mutlak Fischer

Uji t, independen,
Berpasangan

Anova

Regresi/kolerasi
UJI HIPOTESIS MENGGUNAKAN VARIABEL
BEBAS LEBIH DARI SATU
Variabel
Tergantung Bebas
Nominal

Nominal

Nominal &
numerik
Numerik

Numerik

Nominal
dikotom
Metode
Anova


Regresi multipel


Regresi/kolerasi
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
PENELITIAN
Deskriptif, untuk mendapat ketepatan yang
memadai
Analitik untuk mendapat kekuatan statistik
yang memadai
Gambar 1. Algorithm for classification of types of clinical research
Gambar 2. Schematic diagram showing temporal direction oh three study designsd
Gambar 3. Algorithm for distinguishing rates, proportions,
and ratios
Gambar 4. Schematic diagram of concurrent, retrospective, and
ambidirectional cohort studies
Gambar 5. Schematic diagram of case-control study design
Gambar 17. Template for calculation of test validity
Jenis penelitian
Normal/ abnormal
Diagnosis
Frekuensi
Risiko
Prognosis
terapi
Prevensi
Kausa
Levels of evidence in clinical research

Quality of evidence

I Evidence from last one properly designed randomized
controlled trial.
II-1 Evidence obtained from well-designed controlled trials without
randomization
II-2 Evidence from well- designed cohort or case control studies,
preferably from more than one centre of research group
II-3 Evidence from multiple time series with or without the
intervention, Important results in controlled experiments
( such as the introduction of penicillin treatment in the 1940s)
could also be considered as this type of evidence
III Opinions of respected authorities, based on clinical experience,
descriptive studies, or reports of expert committees

Strength of recommendation

A Good evidence to support the intervention
B Fair evidence to support the intervention
C Insufficient evidence to recommend for or against the intervention,
but recommendation might be made on other grounds
D Fair evidence against the intervention
E Good evidence against the intervention
Assesment system of the US Preventive services Task Force

Anda mungkin juga menyukai