UJI STATISTIK
SURYANI ASAD
UJI BINOMIAL
Latar belakang:
Dari suatu survei nasional: prevalensi karies mencapai 40%.
Masalah karies penting karena ternyata bukan saja
berpengaruh pada gigi dan proses mastikasi, melainkan juga
pada kemungkinan karies sebagai sumber infeksi fokal.
Seorang dokter gigi di daerah terpencil (puskesmas X) ingin
mengetahui apakah prevalensi karies di wilayah kerjanya
sama dengan prevalensi nasional. Di samping itu, ia ingin
mengetahui secara terinci lagi mengenai prevalensi karies
anak balita.
Rumusan masalah:
"Apakah ada perbedaan prevalensi karies di Puskesmas
X, baik secara umum maupun di kalangan balita,
dengan prevalensi nasional karies?"
(untuk PKB):
Skema
Penelusuran Uji Statistik
Uji Perbedaan
Data Nominal
Dua Kategori
1 Kelompok
Yes
Binomial
No
Uji X-kuadrat
Operasionalisasi Variabel
Dari hipotesis di atas peneliti mengidentifikasi variabel yang
akan diukur, yaitu distribusi frekuensi golongan darah
menurut sistem ABO.
Penetapan golongan darah dikerjakan dengan melakukan
pemeriksaan orang demi orang dengan teknik yang sudah
baku. Dari hasil pemeriksaan pada seluruh subjek,
kemudian dilakukan rekapitulasi, sehingga diperoleh
distribusi frekuensi yang dimaksud.
Rancangan Penelitian
Berdasar hipotesis dan operasionalisasi variabel tersebut,
maka peneliti memutuskan untuk melakukan suatu survei
orang-seorang dengan menetapkan dulu subjek-subjek yang
dijadikan sampel penelitian secara random dari seluruh
subjek warga suku terasing.
golongan A = 150
golongan AB = 50
Rancangan Analisis
Jenis uji perbedaan
Tingkat pengukuran (v.t.) nominal (golongan darah)
Jumlah kelompok satu (suku Y)
Kategori dlm kelompok: > 2 (4 macam gol. darah)
racangan analisis : UJI KAI-KUADRAT SATU KELOMPOK
kode analisis
: (B-N-1)b
Skema
Penelusuran Uji Statistik
Uji Perbedaan
Data Nominal
4 Kategori
1 Kelompok
Yes
Kai-kuadrat
No
Binomial
UJI MC-NEMAR
Latar berlakang
Dalam suatu daerah terpencil, kelainan gigi
sebagai akibat jeleknya tingkat kebersihan mulut
masih banyak dijumpai. Timbul pemikiran untuk
melakukan kampanye kebersihan mulut dengan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Untuk ini perlu dilakukan penelitian seberapa jauh
cara penyuluhan mampu menumbuhkan
kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan
kebersihan mulut.
Rumusan masalah:
"Apakah upaya penyuluhan tentang
kebersihan mulud dapat meningkatkan
kebiasaan masyarakat dalam menyikat gigi?"
UJI MC-NEMAR
Catatan Pustaka dan Hipotesis
Dari kepustakaan diketahui bahwa pada masyarakat
terbelakang telah dikenal cara pembersihan gigi secara
tradisional, baik yang bersifat positif maupun yang negatif.
Penyikatan gigi dengan pasta merupakan "teknologi baru"
bagi mereka, oleh karenanya masalah penerimaannya akan
dipengaruhi oleh banyak faktor.
Hipotesis :
"Ada perbedaan dalam kebiasaan menyikat gigi antara
sebelumdan sesudah mendapat penyuluhan kebersihan
mulut"
UJI MC-NEMAR
Operasionalisasi Variabel
Variabel tergantung:
Kebiasaan menyikat gigi (KMG): Pengukuran
dilakukan dengan melakukan wawancara, yang
dikonfirmasi dengan melihat persediaan peralatan
sikat gigi yang tersedia (data bersekala nominal).
Variabel pengaruh:
Penyuluhan kebersihan mulut (PKM): Ialah
pemberian serangkaian pengetahuan dan contoh
cara pemeliharaan kebersihan mulut.
UJI MC-NEMAR
Rancangan Penelitian
Dengan rumusan masalah dan hipotesis tsb akan diteliti
perbedaan status KMG masyarakat setelah dilakukan PKM.
Untuk ini peneliti mengembangkan rancangan eksperimental
dengan observasi pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan.
Untuk maksud tersebut, peneliti memilih secara random 150 orang
untuk dijadikan subjek penelitian. Sebelumnya dilakukan
wawancara mengenai status pemeliharaan kebersihan mulut
mereka, apakah mempunyai kebiasaan menyikat gigi atau tidak.
Kemudian dilakukan penyuluhan kebersihan mulut, termasuk
contoh cara penyikatan gigi yang benar. Sebulan kemudian
dilakukan wawancara lagi untuk mengetahui perubahan dalam hal
kebiasaan menyikat gigi mereka. Skema rancangan:
UJI MC-NEMAR
Data
Dari 111 orang yang semula tidak menyikat gigi, 90 orang menjadi
mempunyai kebiasaan menyikat gigi, 21 orang tetap tidak menyikat
gigi.
Dari 39 yang semula sudah mempunyai kebiasaan menyi-kat gigi,
15 orang tetap mempunyai kebiasaan tersebut, sementara yang 24
orang malah tidak mempunyai kebiasan menyikat gigi lagi.
Rancangan Analisis
Dengan hipotesis dan rancangan penelitian di atas, maka analisis
statistik yang digunakan ialah:
Jenis uji perbedaan
Tingkat pengukuran (v.t.) nominal, dikotomik (status KMG)
Jumlah kelompok dua (sebelum dan sesudah perlakuan)
Sifat kel. Pengamatan sama subjek (data berpasangan)
racangan analisis : UJI MC.NEMAR
kode analisis
: (B-N-2S)
Skema
Penelusuran Uji Statistik
Uji Perbedaan
Data Nominal
SS
Yes
2 Kelompok
McNemar
No
LS
Exac Fisher
Kai-kuadrat